Hypefast dan Lazada Teken “Joint Business Plan”, Mudahkan Brand Lokal Jual Produk

Startup brand aggregator Hypefast menandatangani kerja sama eksklusif dengan Lazada Indonesia untuk kolaborasi jangka panjang mendorong pertumbuhan brand lokal.

Konkretnya dituangkan melalui Joint Business Plan (JBP) antara Lazada Indonesia dengan brand yang dinaungi Hypefast, termasuk di antaranya exclusive launch products, joint event, marketing barter, training and development, hingga inovasi lainnya untuk mendukung pertumbuhan brand lokal.

Dalam kesempatan yang sama, Hypefast juga memperkuat kerja sama dengan Cosmax Indonesia, perusahaan maklon untuk produk health and beauty. Bentuk konkretnya juga mirip, brand di bawah Hypefast memiliki akses untuk transfer teknologi melalui penelitian dan pengembangan produk.

Langkah ini diambil dalam rangka menyambut antusiasme masyarakat terhadap kehadiran brand lokal yang terus meningkat. Data Ipsos Global Trends 2023 menyebut, sebanyak 51% masyarakat meyakini kualitas brand lokal mampu bersaing dengan brand global. Artinya, saat ini brand lokal memiliki peran yang kian signifikan dan mampu berkontribusi lebih besar untuk membangun perekonomian nasional.

“Kepercayaan masyarakat terus meningkat terhadap brand lokal saat ini unprecedented, dan diprediksi akan terus meningkat, seiring penetrasinya yang meluas dan menjangkau hingga pelosok negeri. Momentum ini adalah kesempatan emas untuk mendorong dominasi brand dan produk lokal,” ujar Founder dan CEO Hypefast Achmad Alkatiri, Rabu (29/11).

Menyabut komitmen bersama ini, CEO Lazada Indonesia James Chang menyampaikan, pihaknya menyambut baik inisiatif dari Hypefast untuk memajukan brand lokal secara bersama-sama. Di Lazada sendiri sudah ada lebih dari 500 brand lokal ternama yang sudah bergabung di platformnya.

Chang juga menyampaikan, ekosistem penunjang juga sangat dibutuhkan oleh bisnis lokal agar mereka dapat terus bertumbuh. Saat ini, ekosistem e-commerce di Indonesia kian matang, makanya tak heran semakin banyak bisnis lokal yang menampakkan diri.

“Kami percaya, komitmen kerja sama ini menjadi penguat ekosistem bisnis lokal untuk dapat terus tumbuh bersama, terutama dengan berbagai fasilitas dan fitur yang Lazada sediakan untuk brand lokal yang bergabung ke Lazada,” kata Chang.

Terkait alasan kerja sama dengan Cosmax, Mad, panggilan akrab dari Achmad, menuturkan berangkat dari data internal Hypefast yang dihimpun dari lebih dari 3000 brand lokal Indonesia, salah satu tantangan terbesar dalam bisnis brand lokal adalah supply chain, product development, dan proses produksi yang membutuhkan profesionalisme dengan standar kualitas tinggi –khususnya untuk kategori health and beauty.

Oleh karenanya, dibutuhkan kemitraan dengan Cosmax yang memiliki fasilitas produksi berstandar internasional. President Director Cosmax Indonesia, Cheong Min-Kyoung menyampaikan, perusahaan berkomitmen untuk menghadirkan produk-produk health and beauty berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pasar Indonesia.

“Keterlibatan mitra lokal memegang peranan penting dalam mewujudkannya; melalui kolaborasi dengan brand lokal dalam mengembangkan produk yang tidak hanya memenuhi standar global kami, tetapi juga merespons secara langsung preferensi dan kebutuhan pasar lokal.”

Prediksi tren bisnis

Mad melanjutkan, dari hasil riset internal perusahaan bersama pemain industri, diprediksi bahwa produk kategori mom and kids, terutama personal care akan unggul pada dua hingga tiga tahun mendatang. Alasannya, kategori health and beauty yang mulai jenuh dengan pertumbuhan yang tidak sefantastis sejak awal.

Di industri, pasar ini memang tergolong memiliki margin tebal walau butuh riset yang berbulan-bulan. Dari laporan Hypefast, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk meluncurkan produk health and beauty mencapai 4-6 bulan dan modal minimal Rp50 juta. Kendati demikian, laba kotor yang bisa diperoleh rata-rata 65% dan pembelian berulang hingga 58%.

“Produk health and beauty mulai saturated, sekarang mulai terjadi shifting kategori mom and kids, terutama personal care. Kami proyeksikan [kategori ini] akan unggul pada dua tahun mendatang.”

Tren ini juga tercermin dari kinerja Hypefast. Dalam data terakhir yang dipublikasi, kategori mom and kids berkontribusi terhadap 49% dari total pendapatan perusahaan. Lalu disusul, beauty (34%) dan fesyen (17%). Bila dilihat berdasarkan EBITDA, urutannya juga sama, yakni mom and kids (62%), beauty (35%), dan fesyen (3%).

Kanal penjualan kini didominasi oleh jalur offline (52%) dan online (48%). Salah satu brand di bawah Hypefast, Luxcrime, mencatat kanal offline terus catatkan pertumbuhan. Angkanya dari 12% di 2020 menjadi 48% pada 2023.

Diklaim, Hypefast mencapai pendapatan bersih sebesar $43 juta pada 2022, tumbuh dari $22 juta pada 2021. Disebutkan perusahaan telah berinvestasi untuk lebih dari 15 brand lokal dengan nilai mencapai Rp 434 miliar. Beberapa brand tersebut antara lain, Luxcrime, Roughneck, Bonnels, Soleram, Nyonya Nursing Wear, Adeola Scarf, Fabil Natural, dan Bohopana.

Application Information Will Show Up Here

Lazada dan AIZEN Bermitra Hadirkan Skema Inovatif Kepemilikan Kendaraan Listrik Logistik

AIZEN, startup fintech berbasis AI asal Korea Selatan, telah menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Lazada Logistics, unit bisnis logistik dari Lazada Indonesia. MoU ini dalam rangka mendukung lanskap pasar kendaraan listrik (EV) di Indonesia melalui “EV-CreditConnect”, layanan perbankan AI untuk EV.

Diharapkan kesepakatan ini dapat mendukung revolusi pembiayaan industri kendaraan listrik dengan menjembatani kesenjangan antara lembaga keuangan dan mobilitas operator, serta memperluas penyediaan kendaraan yang efisien dan ramah lingkungan bagi mitra kurir Lazada Logistics.

AIZEN CreditConnect adalah platform berbasis AI yang memungkinkan perusahaan keuangan menemukan pelanggan, mengembangkan produk, mengelola risiko, dan mengoperasikan system. Platform ini telah beroperasi di Korea dan Vietnam.

Di Indonesia, AIZEN bermitra dengan Sunindo Kookmin Best Finance yang akan menghubungkan pembeli dengan pemberi kredit serta menawarkan solusi pembiayaan yang inovatif untuk kepemilikan kendaraan listrik kepada mitra kurir Lazada Logistics.

Kolaborasi ini akan memudahkan proses pembiayaan dalam mendapatkan tingkat persetujuan pinjaman yang tinggi dan suku bunga yang kompetitif. Melalui program Vehicle Ownership Program (VOP), mitra kurir Lazada Logistics berkesempatan memiliki EV langsung atas nama mereka, sehingga pada saat masa cicilan selesai mereka sudah memiliki aset sendiri.

Menurut hasil riset yang diungkap Electric Mobility Ecosystem Association (AEML) dan AC Ventures, potensi pasar kendaraan listrik Indonesia bakal tumbuh eksponensial sebesar $20 miliar pada 2030.

Dalam keterangan resmi, Country Manager AIZEN Indonesia Damien Ngai menjelaskan, dengan memperkenalkan layanan keuangan berbasis AI turut serta mempercepat pengambilan keputusan kredit di pasar EV, AIZEN berkontribusi pada Greener Finance. Sinergi ini merupakan langkah konkret dalam mendukung roadmap Indonesia dalam pengembangan industri kendaraan bermotor listrik di era elektrifikasi.

“Ke depannya, diharapkan motor listrik akan semakin mudah diakses oleh masyarakat Indonesia dan menjadi alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan dan efisien di masa depan,” kata Ngai.

Chief Logistic Officer Lazada Indonesia Philippe Auberger menambahkan, kolaborasi dengan AIZEN adalah bentuk upaya perusahaan mewujudkan operasional logistik yang lebih hijau. “Kami memang berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi logistic yang berkualitas serta lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk bisnis di Indonesia,” ujarnya.

Sebelum teken MoU dengan AIZEN, dalam solusi pengadaan kendaraan listrik di Lazada dilakukan bersama Smoot Elektrik, produsen EV lokal. Smoot terintegrasi dengan smartphone, yang dilengkapi dengan berbagai fitur yang mempermudah kurir seperti membaca kondisi kesehatan motor dan baterai, cashless payment untuk top-up KM, GPS Tracker, matikan mesin, membaca riwayat perjalanan, dan lain-lain.

Selain itu, terdapat lebih dari 1.000 titik penukaran baterai (swap station) Smoot yang tersebar di seluruh Indonesia. Disebutkan mitra kurir yang sudah menggunakan motor EV mencakup area Jabodetabek.

AIZEN CreditConnect

Ngai menuturkan saat ini selain tantangan infrastruktur dan pendidikan, industri kendaraan listrik juga menghadapi tantangan dalam pembiayaan kendaraan listrik. Uang muka dan suku bunga untuk beli kendaraan listrik umumnya lebih tinggi dari pembiayaan kendaraan tradisional, ditambah pula dengan tenor pinjaman yang lebih pendek. Berbagai faktor juga menjadi pertimbangan, seperti hadirnya merek baru dan jenis kendaraannya.

Melalui kemitraan ini, kedua perusahaan akan bekerja sama untuk memfasilitasi kelancaran penyebaran armada kendaraan listrik dan membangun sistem pengiriman yang ramah lingkungan. Para kurir sebagai debitur akan mendapatkan pinjaman dengan lebih mudah. Pada akhirnya mereka dapat menghemat bahan bakar yang efek jangkanya dapat meningkatkan taraf hidup dan berdampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial.

Dengan mengolah data yang dihasilkan oleh kendaraan listrik, AIZEN dapat membantu kelengkapan data bank dengan lebih akurat menggunakan platform AI Banking-as-a-Service (BaaS) untuk menilai dan mengelola portofolio EV mereka. Hal ini menghasilkan premi risiko yang lebih rendah dan membantu konsumen dalam pembiayaan kendaraan listrik yang lebih terjangkau.

Pembiayaan yang lebih baik berpotensi untuk mendorong lebih banyak pengguna kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan menciptakan produk kredit yang lebih baik untuk melayani pangsa pasar yang lebih luas.

Sebelumnya, AIZEN juga digaet sebagai mitra teknologi untuk Woori Finance yang ingin menggarap segmen pembiayaan kendaraan listrik, khususnya sepeda motor. Multifinance ini sebelumnya lebih fokus menggarap segmen pembiayaan mobil dan alat berat. Dalam kesepakatan tersebut, Woori Finance bekerja sama dengan AIZEN Global dan SWAP, perusahaan manufaktur sepeda listrik dan infrastruktur baterai.

DANA Umumkan Investasi dari Sinar Mas dan Lazada Group, Dukung Jadi Platform Ekosistem Terbuka [UPDATED]

DANA mengumumkan telah menyelesaikan transaksi investasi terbaru dari Sinar Mas dan Lazada Group dengan nominal dirahasiakan. Perolehan dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat misi perusahaan untuk menjadi platform ekosistem terbuka guna menopang pesatnya digitalisasi di Indonesia.

Berdasarkan keterbukaan di Bursa Efek Indonesia pada hari ini (11/8), PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), unit usaha Grup Sinar Mas di bidang finansial, menyuntikkan dana sebesar $25 juta untuk DANA. Dikonfirmasi lebih jauh oleh manajemen DANA, terdapat tiga anak usaha di bawah Grup Sinar Mas yang berpartisipasi dalam putaran teranyar ini dengan total $250 juta (lebih dari 3,6 triliun Rupiah). Satu di antaranya dari SMMA. Adapun, suntikan dari Lazada tidak disebutkan angkanya.

“Total fund $250 juta dari tiga entitas di bawah Sinar Mas, salah satunya SMMA yang bernilai $25 juta,” ucap perwakilan DANA saat dihubungi DailySocial.id.

Setelah ronde pendanaan ini, menurut daftar CB Insights, DANA masuk ke jajaran startup unicorn dengan valuasi di atas $1 miliar. Dalam daftar tersebut, DANA masuk sebagai startup unicorn ke-9, menyusul perusahaan lokal lainnya seperti Traveloka, Kopi Kenangan, Xendit, OVO, dan Ajaib.

Saat dimintai konfirmasi lebih lanjut oleh DailySocial.id pada Kamis (18/8), Co-founder dan CEO DANA Indonesia Vince Iswara hanya menuturkan, “We don’t really comment on our valuation. Kita pingin put more focus on How strong indonesia tech companies are and confidence from very reputable investors are high!.”

Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Rabu (10/8), Vince Iswara menyampaikan rasa bangganya atas bergabungnya Sinar Mas dan Lazada Group sebagai pemegang saham DANA, bersama dengan pendukungnya terdahulu, yakni EMTEK Group dan Ant Group. Ia meyakini platform DANA akan memberikan banyak nilai strategis kepada investor.

“Dukungan yang diberikan semua pemegang saham tentu akan memperkuat DANA, seiring kami terus meningkatkan layanan keuangan digital yang DANA berikan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dalam mengakselerasi literasi dan inklusi keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kami juga percaya investasi ini merupakan bagian dari pengembangan bisnis yang akan mempersiapkan DANA untuk fase pertumbuhan selanjutnya,” ucapnya.

Sebelumnya, investasi dari Sinar Mas dilakukan melalui PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA), yang masuk lewat anak usahanya PT DSST Dana Gemilang (DSST), sebesar Rp2,8 triliun pada Februari 2022. Langkah tersebut menjadikan DSST sebaagai salah satu pemegang saham mayoritas di DANA setelah PT Elang Andalan Nusantara, perusahaan patungan yang didirikan PT Kreatif Media Karya (KMK) dan Alibaba melalui API Investment Ltd.

Chairman DSSA Franky Oesman Widjaja menyampaikan, investasi dari pihaknya di Dana menandai dimulainya kolaborasi strategis yang berkelanjutan antara Sinar Mas dan DANA. “Kolaborasi antara DANA dan berbagai lini usaha Sinar Mas pada akhirnya akan mendorong akselerasi digital di Indonesia. Kami sangat menantikan kolaborasi dengan DANA untuk membawa dampak positif terhadap digitalisasi bisnis di Indonesia [..],” kata Franky.

CEO Lazada Group dan Lazada Indonesia James Dong menambahkan, dengan lanskap digital yang terus bertumbuh di Indonesia dan Asia Tenggara, maka peningkatan akses layanan keuangan dan penyediaan opsi pembayaran yang lebih luas unutk bisnis dan konsumen menjadi sebuah pengembangan yang sangat penting.

“Meskipun Lazada tetap berfokus pada e-commerce, kami melihat Lazada memegang peranan penting dalam membangun infrastruktur teknologi, logistik, dan infrastruktur pembayaran yang akan menguntungkan Asia Tenggara untuk jangka panjang. Investasi kami di DANA merupakan langkah strategis ke arah yang tepat,” ujar Dong.

Vince menyampaikan, pihaknya tetap aktif terlibat dan membuka peluang investasi, serta kemitraan bagi calon investor terpilih yang memiliki keyakinan terhadap visi dan misi DANA untuk mempercepat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Dalam mewujudkan ambisi menjadi platform ekosistem terbuka, DANA mengukuhkan diri untuk terlibat sebagai first mover pada Working Group Nasional Open API dalam rangka mengimplementasikan Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP).

Produk Open API Pembayaran DANA berhasil mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia pada akhir Juni 2022. Dalam working group tersebut, DANA bersama 14 first mover lainnya, terdiri dari perbankan, e-commerce, dan penyedia jasa pembayaran (PJP) lainnya.

Sebagai catatan, standarisasi melalui SNAP adalah bagian dari Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yang disusun oleh Bank Indonesia. Ini merupakan standar nasional untuk menyeragamkan bahasa, protokol, instruksi, dan lainnya yang memfasilitasi interkoneksi antar aplikasi, demi mendorong percepatan pelaku sistem pembayaran dalam melakukan kerja sama digital juga menekan biaya transaksi konsumen.

Kehadiran SNAP juga mampu mendorong integrasi, interkoneksi, dan interoperabilitas, sehingga meningkatkan efisiensi sekaligus interlinkage antara PJP bank dan PJP non-bank, maupun pelaku digital lainnya.

Pencapaian DANA

Langkah DANA untuk masuk ke platform ekosistem terbuka didukung oleh kondisi yang mana ada lebih dari 43% populasi unbanked di Indonesia. Oleh karenanya, pembayaran digital jadi gerbang utama untuk mendapatkan akses layanan keuangan.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pembayaran digital telah telah melampaui transaksi kartu kredit dan debit sebagai alat pembayaran, khususnya dari sisi volume transaksi, dengan nilai mencapai lebih dari 16 miliar transaksi di 2021. Sementara dari nilai transaksi, pembayaran digital telah melampaui kartu kredit secara signifikan sebesar Rp786 triliun dalam kurun waktu yang sama.

“Kami berkomitmen untuk terus menjadi platform ekosistem terbuka dalam penyediaan solusi pembayaran dan layanan keuangan berbasis gaya hidup karena itu diperlukan untuk mencapai inklusi keuangan yang lebih masif.”

Vince pun meyakini melalui strategi yang terbuka tersebut, DANA ditargetkan dapat tumbuh lebih dari dua kali lipat untuk total volume pembayaran atau nilai transaksi bruto pada tahun ini.

Diklaim saat ini DANA memiliki lebih dari 115 juta pengguna dan memroses rata-rata lebih dari 10 juta transaksi harian. Aplikasi DANA itu sendiri, mengutip dari data.ai (sebelumnya bernama AppAnnie), menduduki peringkat pertama sebagai aplikasi di kategori Keuangan yang paling banyak diunduh di Indonesia pada 2021.

Teknologi DANA disebutkan memudahkan proses onboarding mandiri bagi para merchant dari berbagai skala bisnis, dalam waktu kurang dari satu jam. Mereka pun langsung dapat menerima berbagai jenis instrumen pembayaran, sama seperti merchant besar di Indonesia.

Di samping itu, DANA juga menawarkan merchant platform yang mudah digunakan dan kemampuan untuk menyelesaikan pembayaran secara real-time. Kini DANA telah diterima oleh lebih dari 18 juta merchant yang tergabung dalam jaringan QRIS nasional.

Persaingan platform pembayaran digital

Menurut Fintech Report 2021 yang diterbitkan oleh DSInnovate, platform fintech e-money (berbasis server) menjadi layanan yang paling diminati di Indonesia. Tak ayal, karena layanan tersebut memang saat ini menjadi infrastruktur pembayaran utama di berbagai aplikasi digital untuk konsumer. Di sisi lain, inovasi juga terus digencarkan, termasuk dengan merambah ke segmen offline merchant memanfaatkan kapabilitas QRIS.

Platform fintech paling populer di Indonesia / DSInnovate
Platform fintech paling populer di Indonesia / DSInnovate

Laporan tersebut juga mengungkap hasil survei kepada 1500 responden pengguna platform e-money, didapati DANA menempati peringkat ketiga dari sisi jumlah pengguna dan total awareness.

Platform e-money paling banyak digunakan di Indonesia / DSInnovate
Platform e-money paling banyak digunakan di Indonesia / DSInnovate
Application Information Will Show Up Here
*) Kami menambahkan angka investasi yang diberikan dari Grup Sinar Mas beserta konfirmasi resmi dari manajemen DANA
*) 18/8 Kami menambahkan status DANA mencapai unicorn berdasarkan CB Insights dan pernyataan dari Vince Iswara

Monika Rudijono Diangkat Sebagai Managing Director Baru Vidio

Monika Rudijono resmi ditunjuk sebagai Managing Director Vidio yang baru per Oktober tahun ini. Dalam menempati posisi yang baru saja dibentuk, ia akan bertugas mengawasi jalannya operasional sehari-hari dari platform OTT lokal paling populer ini. Ia akan melapor langsung kepada Sutanto Hartono, CEO Vidio dan Wakil Presiden Direktur Emtek Group. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Marketing Chief Lazada Indonesia selama lebih dari 3 tahun.

Monika adalah seorang veteran dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri. Sebagai lulusan dari UC Berkeley, ia sebelumnya memegang beberapa posisi tinggi di ahensi pemasaran, termasuk Presiden Direktur Grey Group. Monika memulai karirnya di bidang teknologi ketika memimpin Uber Indonesia sampai akhirnya bergabung dengan Grab.

Selama bertugas di Lazada, ia mengawasi beberapa kampanye pemasaran, termasuk kolaborasi dengan Brightspot Market, Pakuwon Group, tim EVOS Esports, dan MasterCard.

Menurut data dari Media Partners Asia pada tahun 2020, Vidio memiliki sekitar 1,1 juta pengguna berbayar secara nasional. Platform ini bersaing langsung dengan pemain regional dan global untuk menjadi pemuncak di industri OTT Indonesia. Vidio fokus pada siaran olahraga (sepak bola, bola basket, dan F1), Asia, dan konten asli lokal.


Artikel asli dalam bahasa Inggris, diterjemahkan oleh Kristin Siagian

Monika Rudijono is Appointed as Vidio’s new Managing Director

Monika Rudijono has been appointed as Vidio’s new Managing Director, starting this October. In this newly created position, she will oversee the day-to-day operation of the local’s most popular OTT platform. She will report to Sutanto Hartono, Vidio’s CEO and Emtek Group’s Vice President Director. Previously she was Marketing Chief of Lazada Indonesia for over 3 years.

Rudijono is a veteran in the industry with more than 20 years of experience. Graduated from UC Berkeley, she was previously held several high positions in advertising agencies, including President Director of Grey Group. Rudijono jumpstarted her career in tech by leading Uber Indonesia until its merger with Grab.

During her stint with Lazada, she oversaw several marketing campaigns, including collaboration with Brightspot Market, Pakuwon Group, EVOS Esports team, and MasterCard.

According to data from Media Partners Asia in 2020, Vidio has around 1.1 million paid users nationwide. It competes with regional and global players to be the household names in Indonesia’s OTT industry. Vidio’s focus is on sports (football, basketball, and F1), Asian, and local original content.

DStour #68: Mengunjungi Kantor Lazada Indonesia

Sejak tahun 2018 lalu, Lazada Indonesia menempati kantor baru di gedung Capital Palace, Jakarta Selatan. Tidak jauh berbeda dengan kantor sebelumnya, kantor ini dilengkapi dengan fasilitas pendukung untuk pegawai, mulai dari lounge, colosseum, balkon, hingga play room.

Dipandu CMO Lazada Indonesia Monika Rudijono, berikut liputan #DStour DailySocial selengkapnya.

Fokus Alibaba Cloud Hadirkan Teknologi Baru dan Berinvestasi di Asia

Sebagai salah satu penyedia layanan komputasi awan terbesar di Asia, Alibaba Cloud menegaskan komitmennya untuk fokus pada pasar Asia. Berdiri pada tahun 2019, Alibaba Cloud kini telah mendirikan data center di 14 region di Asia Pasifik, termasuk di dalamnya dua data center di Indonesia. Komitmen Alibaba Cloud yang diusung dengan tagline “In Asia For Asia” ditegaskan oleh President Alibaba Cloud Intelligence International Selina Yuan saat acara Alibaba Cloud Summit di Singapura akhir bulan Mei 2019 lalu.

Selain ingin berinvestasi lebih banyak di Aisa, Alibaba Cloud juga berharap bisa memperluas kolaborasi dengan mitra hingga menambah jumlah pelanggan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meluncurkan kampanye dukungan layanan yang lebih baik, yang didesain untuk UKM. Keuntungan utama dari layanan dan dukungan yang lebih baik ini meliputi konsultasi pra penjualan langsung dan personal, 24/7 layanan teknis, tambahan layanan teknis secara gratis dan bantuan purna jual yang lebih cepat.

“Sebagai penyedia teknologi awan publik terbesar di Asia Pasifik, Alibaba Cloud kini mempercepat transformasi digital di kawasan ini dengan membangun infrastruktur komputasi awan kelas dunia dan berada di baris terdepan dalam pengembangan data intelijen. Kami berkomitmen penuh untuk memberikan kawasan Asia Pasifik ini layanan komputasi awan yang akan mendorong ekosistem teknologi yang terintegrasi dan berkelas dunia,” kata Selina.

Mendukung layanan e-commerce dan ritel

Salah satu prestasi yang diklaim perusahaan ialah mampu mendongkrak penjualan layanan e-commerce, di antaranya direalisasikan dalam kegiatan 11.11 dan 12.12 Shopping Festival. Dalam hal ini Alibaba Cloud mendukung 1,3 miliar kunjungan yang berpengaruh kepada penjualan. Dengan mengedepankan teknologi artificial intelligence (AI) pihaknya mengklaim mampu mendukung 350 juta percakapan, 1 miliar terjemahan bahasa dan 45,3 miliar rekomendasi produk dalam waktu 24 jam saat shopping festival berlangsung di November 2018 lalu.

Alibaba Cloud secara khusus menyediakan komputasi awan dan data intelijen mulai dari layanan e-commerce, logistik, pembayaran hingga hiburan dan perjalanan wisata untuk semua unit bisnis memanfaatkan ekosistem yang tersedia di Alibaba.

Teknologi dan inovasi lainnya yang juga dihadirkan oleh Alibaba Cloud adalah konsep Shoppertainment yang sebelumnya telah diaplikasikan oleh Lazada Indonesia, dengan memadukan hiburan yang ditayangkan secara LIVE melalui televisi. Lazada mengembangkan konsep Shoppertaiment yang menggabungkan shopping dan hiburan secara bersamaan melalui kemampuan live streaming di dalam aplikasi (in-app). Konsep ini sudah dipakai Alibaba melalui Tmall saat acara Single’s Day di 2016 dan Taobao.

Selain Shoppertainment, Lazada juga telah meluncurkan fitur Image Search hingga personalisasi untuk pengguna yang semua teknologinya dilakukan secara real-time. Konsepnya serupa dengan skenario “matchmaking” dalam waktu singkat, Lazada bisa memberikan rekomendasi produk berdasarkan pilihan dari pengguna. Untuk fitur Image Search sendiri sengaja dihadirkan oleh Lazada, setelah melakukan survei. Dari hasil tersebut terungkap, saat ini mulai banyak pengguna yang mencari rekomendasi berdasarkan gambar atau foto dibandingkan harus mengetik keyword melalui aplikasi.

Meluncurkan 10 produk dan fitur baru

Salah satu fitur baru Alibaba Cloud SaaS Accelerator / DailySocial
Salah satu fitur baru Alibaba Cloud SaaS Accelerator / DailySocial

Untuk memberikan kemudahan kepada klien, Alibaba Cloud meluncurkan lebih dari 10 produk dan fitur baru pada Alibaba Cloud Summit di Singapura. Produk dan fitur terbaru ini sebelumnya telah tersedia di Tiongkok dan untuk pertama kalinya dapat diakses para pebisnis di Asia Pasifik yang ingin menerapkan strategi “All in Cloud”. Meskipun sudah tersedia di semua negara, namun secara khusus pihak Alibaba Cloud menegaskan, fitur baru tersebut hanya akan diimplementasikan, jika klien atau pengguna membutuhkannya. Secara bertahap, semua fitur tersebut bakal tersedia di semua wilayah di Asia, termasuk tentunya Indonesia.

Beberapa fitur baru tersebut di antaranya adalah, PolarDB, Alibaba Log Service (SLS),Dukungan “Bring Your Own Key” (BYOK), Software Smart Access Gateway (SAG), Container Registry (ACR) Enterprise Edition, Container Service for Kubernetes (ACK) dan SaaS Accelerator. Untuk SaaS Accelerator merupakan program akselerator baru yang menghubungkan para mitra teknologi dengan ekosistem Alibaba.

Konsepnya adalah sebuah platform yang memungkinkan para mitra teknologi dapat dengan mudah membangun dan meluncurkan aplikasi SaaS dan meningkatkan cara bagaimana mengoperasikan bisnis dan teknologi yang sudah teruji di Alibaba.

Akselerator ini juga membantu penyedia SaaS untuk secara cepat menyebarkan dan menguji aplikasi mereka pada awan, memperpendek implementasi lifecycle, dan mengakselerasi time-to-market. Teknologi ini juga memungkinkan mitra ekosistem seperti perusahaan e-commerce, penginapan, dan industri perjalanan, untuk secara cepat menjangkau pelanggan mereka dalam platform Alibaba. Teknologi ini juga menegaskan tiga pusat ekosistem SaaS pusat komersial, pusat kapabilitas, dan pusat teknologi.

“Alibaba Cloud tidak hanya menyediakan infrastruktur yang menjadi tulang punggung keseluruhan perekonomian Alibaba dari e-commerce, pembayaran, logistik dan manajemen rantai pasokan adalah misi kami untuk memastikan inklusivitas, sehingga teknologi komputasi awan kami bisa diakses oleh perusahaan dari berbagai skala,” kata Selina.

Lazada Announces New Office and Additional Feature for Seller and Consumer

In providing more benefits for sellers and consumers, Lazada e-commerce comes with a new feature. With the hashtag #LazNgobrolYuk, Lazada Indonesia has launched a ChatNow feature to facilitate sellers and consumers.

This feature bound to convince potential customers by live communication through the app. It can also be used to build positive relationships. By that means, sales can be easier and more transparent by appreciating customer service.

“Lazada wants the sellers to provide better customer service not only offline but also offline. Therefore, we launch the chat feature,” Haikal Bekti Anggoro, Head of Digital Marketing of Lazada Indonesia, claimed.

Moreover, Lazada Indonesia also provide select new features for sellers. Among those are, store builder, business analysis involving data analytics for potential clients wishlist and sales performance in desktop and application.

“In the business analysis, sellers can view the consumer’s behavior and how a store can give bonuses, discounts, and vouchers to users based on data analytics prepared by Lazada Indonesia,” Felicia Natalie Wijaya, Head Seller Service & Training of Lazada Indonesia, said.

New office

Lazada Indonesia has moved to a new office in Capital Place Building, South Jakarta. The two-floored office comes with auditorium, lounge, dining room, and working space with open space concept.

Filled with blue and natural colors, Lazada’s signature, the new office has a wide space and designed to comfort and accommodate the increasing number of employees.

Flash Sale

Achmad Alkatiri – CMO Lazada Indonesia
Achmad Alkatiri – CMO Lazada Indonesia

One of the regular activities held by Lazada Indonesia is Flash Sale. It is to sell products from selected brands in short period. Despite the benefits for sellers to increasing sales, there are many who took advantage of this event by purchasing loads of goods, but most of them are not the end consumers.

“We’ve heard of the middlemen existence who perform such activities. However, it can be assured with our tight filtering process, we’ve anticipated such consumers,” Achmad Alkatiri, CMO of Lazada Indonesia, said.

In this case, Lazada Indonesia will cancel the order of more than one items and set a limit for purchase. They also denied any allegation regarding Flash Sale that only provides limited items.

“We can assure by the time the Flash Sale start, thousands of products are available. If it sells fast, we ensure the reason was not a lack of stock,” Alkatiri said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Resmikan Kantor Baru, Lazada Indonesia Tambah Fitur Baru untuk Penjual dan Pembeli

Bertujuan untuk memberikan keuntungan lebih kepada penjual dan pembeli, layanan e-commerce Lazada Indonesia kembali meluncurkan fitur baru yang bisa dimanfaatkan penjual dan pembeli. Mengusung tagar #LazNgobrolYuk, Lazada Indonesia menghadirkan fitur Chat Now yang diklaim akan memberikan kemudahan untuk pengguna dan juga penjual.

Fitur Chat Now ini diharapkan bisa membantu meyakinkan calon pembeli, karena komunikasi langsung melalui aplikasi. Fitur Chat Now juga bisa dimanfaatkan penjual untuk membina relasi yang positif. Dengan demikian proses penjualan bisa lebih mudah, transparan dengan mengedepankan layanan pelanggan.

“Lazada inginnya para penjual juga bisa memberikan layanan pelanggan yang baik secara online, bukan secara offline saja. Dengan alasan itu fitur Chat kami luncurkan,” kata Head of Digital Marketing, Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro.

Selain fitur Chat Now, Lazada Indonesia juga memberikan fitur pilihan untuk penjual. Di antaranya adalah, pembuatan toko (store builder), fitur analisis bisnis yang mencakup data analytics untuk wishlist calon pembeli dan performa penjualan di desktop dan aplikasi.

“Di analisis bisnis nantinya penjual bisa melihat consumer behavior dari pembeli dan bagaimana toko bisa memberikan bonus, diskon, dan voucher kepada pembeli berdasarkan data analytic yang disediakan oleh Lazada Indonesia,” kata Head Seller Service & Training Lazada Indonesia Felicia Natalie Wijaya.

Kantor baru

Kini Lazada Indonesia memiliki kantor baru yang bertempat di Gedung Capital Place, Jakarta Selatan. Kantor yang menempati dua lantai ini dilengkapi dengan auditorium, lounge, dining room, dan ruangan kerja dengan konsep open space.

Sarat dengan warna natural dan biru, yang merupakan signature color dari Lazada, kantor baru Lazada Indonesia memiliki ruangan yang luas dan didesain untuk memberi kenyamanan dan menampung jumlah pegawai yang makin bertambah.

Flash Sale

Achmad Alkatiri - CMO Lazada Indonesia
Achmad Alkatiri – CMO Lazada Indonesia

Salah satu kegiatan yang rutin digelar oleh Lazada Indonesia adalah Flash Sale. Yaitu kegiatan menjual produk dari brand terpilih untuk jangka waktu yang cepat. Meskipun mengklaim kegiatan ini memberikan keuntungan kepada penjual menambah volume penjualan,  tidak dapat dipungkiri masih banyak oknum yang menyalahgunakan kegiatan ini dengan sengaja membeli barang dalam jumlah banyak dan kebanyakan bukan end consumer.

“Kami memang sudah mendengar adanya oknum (tengkulak) yang melakukan kegiatan tersebut. Namun bisa dipastikan dengan proses filtering ketat dari kami, sudah kami antisipasi jika adanya kategori pembeli tersebut,” kata CMO Lazada Indonesia Achmad Alkatiri.

Dalam hal ini, Lazada Indonesia akan membatalkan pesanan barang yang lebih dari satu dan memberikan batasan jumlah barang yang bisa dibeli. Lazada Indonesia juga membantah adanya dugaan bahwa dalam kegiatan Flash Sale, hanya menyediakan barang dalam jumlah yang sedikit.

“Bisa kami pastikan bahwa saat Flash Sale digelar, ribuan produk sudah kami siapkan. Jika penjualan laku cepat dalam waktu yang singkat, kami jamin bukan karena barang tersebut sedikit jumlahnya,” kata Achmad.

Application Information Will Show Up Here

Perkuat Logistik, Lazada Indonesia Siap Bangun Sekitar Lima Gudang Baru untuk Tahun 2018

Lazada Indonesia mengungkapkan akan menambah sekitar lima gudang baru (warehouse) untuk mengakomodir isu logistik yang kini masih menjadi masalah di Indonesia. Dua di antaranya akan berada di Balikpapan dan Makassar.

“Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kami, tahun depan akan menambah sekitar lima gudang baru, di Balikpapan dan Makassar. Untuk Balikpapan, sudah lakukan pilot project,” terang Co-CEO Lazada Indonesia Duri Granziol kepada DailySocial, Senin (11/12).

Sayangnya, terkait hal ini Granziol enggan membeberkan lebih detil biaya investasi yang dikucurkan. Untuk gudang Lazada di Balikpapan dan Makassar, perusahaan menggandeng pihak ketiga sebagai pengelola.

Granziol beralasan dengan menggandeng pihak ketiga, pihaknya akan merasa lebih terbantu karena pemain lokal dinilai lebih paham dengan kondisi daerah tersebut. Tiga gudang Lazada sebelumnya yang berlokasi di Jakarta, Surabaya, dan Medan dibangun dan dikelola sendiri oleh Lazada. Di Jakarta, Lazada mengelola gudang seluas 40 ribu meter persegi.

Kehadiran gudang, menurutnya, akan sangat membantu Lazada dalam mengatasi isu logistik di Indonesia. Sekaligus membantu para penjual di Lazada, termasuk UMKM karena mereka hanya perlu menaruh barangnya di gudang, tidak perlu membungkus, dan mengirim pesanan. Dengan demikian, waktu pengiriman jadi lebih singkat dan pengalaman konsumen berbelanja di Lazada juga semakin baik.

Granziol melanjutkan, selain isu logistik, Lazada juga mengaku masih berupaya mengatasi isu kepercayaan masyarakat untuk berbelanja online. Menurutnya, isu ini menjadi salah satu alasan Lazada dalam membangun program kemitraan dengan brand resmi untuk menghadirkan produk-produk original.

Untuk menjaring lebih banyak penjual dari kalangan UMKM, Granziol mengaku akan terus melakukan edukasi lewat komunitas yang sudah dibangun dan tersebar di 11 kota di seluruh Indonesia. Di sana, penjual akan diajarkan bagaimana cara berjualan online, apa saja yang harus dipersiapkan, cara memasarkan produk, dan sebagainya.

Tak hanya itu, Lazada tengah mempersiapkan peluncuran aplikasi terpisah untuk memudahkan penjual UMKM berjualan di Lazada. Menurut Granziol, nantinya hanya dengan aplikasi di smartphone para penjual UKM bisa langsung mengunggah foto produk tanpa harus melalui desktop.

“Aplikasinya masih dipersiapkan, akan segera keluar dalam waktu dekat khusus untuk penjual UMKM.”

Saat ini penjual UMKM yang sudah tergabung di platform Lazada mencapai 50 ribu usaha tersebar di seluruh Indonesia. Adapun secara keseluruhan, kini Lazada sudah menghimpun jutaan penjual terdiri dari brand, UMKM, dan penjual dari luar negeri (dari Taobao).

Secara regional, kontribusi bisnis Lazada di Indonesia menempati posisi tiga besar, mendampingi Lazada Thailand dan Filipina. Namun bila dilihat dari jumlah konsumen, Lazada Indonesia menempati posisi pertama dibandingkan lima negara lainnya.

Rencana berikutnya dengan Alibaba

Sebagai salah satu portofolio perusahaan dari e-commerce raksasa Alibaba, Lazada akan terus melakukan berbagai kerja sama strategis dengan anak-anak usaha Alibaba lainnya di Indonesia.

Meski tidak dijelaskan secara spesifik, namun menurut gambaran Granziol, fokus yang tengah dilakukan Alibaba (lewat Taobao) dengan Lazada adalah meningkatkan akses pemasaran bagi penjual UMKM agar dapat menembus pasar internasional.

“Dengan jaringan internasional yang dimiliki Alibaba, kini penjual UMKM lokal bisa menembus pasar hingga luar negeri. Tentunya ada kolaborasi kami lainnya dengan anak usaha Alibaba, misalnya dengan UCWeb.”

Terkait integrasi metode pembayaran dengan Alipay (sistem pembayaran milik Alibaba), menurut Granziol, dia belum bisa berkomentar banyak. Layanan pembayaran online yang dimiliki Lazada, yakni HelloPay juga telah ditutup dan dialihkan untuk merger dengan Ant Financial pada awal tahun ini.

Sementara ini, Lazada masih mengandalkan kemitraan dengan penyedia jasa keuangan lokal untuk mengakomodir sistem pembayaran. Menurutnya, dengan banyak memberikan opsi pembayaran secara tidak langsung mendorong orang untuk nyaman berbelanja online dan upaya membangun unsur “trust“.

Sejauh ini dua opsi yang dominan digunakan konsumen Lazada adalah bank transfer dan cash on delivery (COD).

“Meski sudah menggandeng banyak mitra untuk pembayaran, berdampak pada pemilihan opsi COD yang mulai mengecil. Akan tetapi secara persentase masih menempati posisi dua besar setelah bank transfer. Kami akan terus perbanyak opsi pembayaran, agar konsumen semakin nyaman saat berbelanja online,” pungkas Granziol.