IDN Media Siapkan Dana 50 Miliar Rupiah untuk Program Apresiasi “Live Streamer” di Jaringannya

Bertujuan untuk memberikan apresiasi bagi para streamer sekaligus memotivasi
mereka untuk terus berkreasi dalam membuat konten live streaming, IDN Media meluncurkan program IDN Live Streamer Fund pada April 2022. Program ini akan menyediakan dana Rp50 miliar.

Kepada DailySocial.id, Co-Founder & CEO IDN Media Winston Utomo mengungkapkan, melalui program ini diharapkan bisa terus mengembangkan konten live streaming di IDN Live, baik dari segi kreator maupun kreativitas konten yang dihadirkan. Sekaligus ikut membangun kreator ekonomi di Indonesia.

IDN Live merupakan platform live streaming yang melengkapi sajian konten populer lainnya yang lebih dulu ada, seperti artikel berita dari media-media di bawah naungan perusahaan, kuis, hingga film.

Dana Rp50 miliar yang disiapkan terbuka bagi siapa saja dan akan didistribusikan pada streamer terpilih yang dinilai memenuhi kriteria tertentu. Turut diberikan juga benefit lainnya seperti media coverage, strategi promosi, dan iklan berbayar di ekosistem IDN Media. Selain itu juga akses untuk menggunakan studio profesional IDN yang terletak di kantor Jakarta dan Surabaya untuk pembuatan konten.

Di sisi bisnis, para kreator juga bisa mendapatkan kesempatan brand sponsorship yang difasilitasi oleh ICE (platform creator marketing milik IDN Media). Juga memperoleh beragam program pelatihan dan mentoring dari tim IDN Media dan perangkat untuk mendukung sesi live streaming, seperti kamera, mikrofon, mixer, dll.

“Kami sangat terbuka dengan berbagai jenis konten live stream yang sesuai dengan kreativitas masing-masing. Mulai dari lifestyle, travel, kuliner, horor, musik, K-Pop, dan masih banyak lagi. Namun tentu tetap ada community guideline yang harus diikuti,” kata Winston.

Sebelumnya platform streaming milik Gojek juga meluncurkan GoPlay Creator Fund untuk tujuan yang sama. Mereka menyiapkan data Rp15 miliar sebagai bonus bulanan bagi kreator yang memenuhi kriteria program tersebut.

Dukung kreator ekonomi

Tercatat saat ini keberadaan konten kreator hingga influencer semakin banyak dimanfaatkan oleh brand untuk melakukan kegiatan pemasaran. Untuk mendukung para konten kreator tersebut, program ini menjadi bagian dari rencana IDN Media untuk mendukung pertumbuhan kreator ekonomi di Indonesia.

Keberadaan para streamer dan konten mereka yang beragam menjadi bagian penting dalam perkembangan IDN Live ke depannya. Program IDN Live Streamer Fund diharapkan bisa memacu kreativitas para streamer, mendorong munculnya streamer baru yang berkualitas, sekaligus mendukung industri content creator di Indonesia.

“Melalui program ini, tentu kami berharap bisa terus mengembangkan konten live streaming di IDN Live, baik dari segi kreator maupun kreativitas konten yang dihadirkan. Selain itu, kami juga berharap bisa ikut membangun kreator ekonomi di Indonesia,” kata Winston.

Bulan Februari lalu IDN Media juga telah meluncurkan IDN Creator Network. Yang merupakan sebuah agensi pemasaran yang bertujuan untuk menghubungkan kreator dan brand agar bisa menjalankan kampanye secara lebih efektif.

Banyaknya permintaan mengenai pemasaran dengan teknik storytelling menjadi ide awal peluncuran platform tersebut, untuk memaksimalkan strategi dan penyampaian brand message dengan cara yang tepat. Di awal debutnya, IDN Creative Network tercatat telah menggandeng lebih dari 130 top influencer Indonesia.

“Kami di IDN Media sangat percaya dengan potensi dari kreator ekonomi. Jika melihat dari tren yang ada, saat ini Gen Z juga sangat mendominasi kreator ekonomi di Indonesia. Karena itu kita juga mau mendukung generasi muda untuk bisa berkarya melalui konten yang bermanfaat dan berkualitas. One step at at time, for a better Indonesia,” kata Winston.

**
Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Application Information Will Show Up Here

TikTok Uji Software Live Streaming untuk Perangkat Desktop, Ingin Saingi Twitch?

TikTok dikabarkan sedang menguji sebuah software live streaming untuk perangkat desktop bernama TikTok Live Studio. Sejauh ini baru tersedia buat beberapa ribu pengguna di negara-negara barat, software tersebut dapat digunakan untuk menyiarkan secara langsung konten dari komputer, konsol, maupun smartphone.

Untuk sekarang, fitur-fitur yang ditawarkan oleh TikTok Live Studio memang tergolong sangat sederhana, terutama jika dibandingkan dengan software-software populer macam OBS maupun XSplit. Contohnya, meski tersedia opsi untuk menyiarkan konten dalam orientasi portrait maupun landscape dari berbagai sumber, browser rupanya tidak termasuk salah satunya. Software ini juga belum menyediakan opsi untuk menyelipkan notifikasi pemberian tip maupun follower baru.

Hal ini wajar dan bisa dimaklumi jika melihat statusnya yang masih dalam tahap pengujian. Seiring waktu, fitur-fitur ekstra tentu bisa ditambahkan. Sayangnya, berdasarkan pernyataan yang diterima oleh TechCrunch, TikTok sendiri tidak berani menjamin ke depannya software ini bakal dirilis untuk publik secara luas.

Namun seandainya itu terjadi dan software ini dapat dipakai oleh seluruh pengguna, TikTok tentu punya peluang untuk bersaing dengan Twitch, YouTube, ataupun Facebook Gaming. Dengan kata lain, tidak menutup kemungkinan ke depannya kita bisa menikmati lebih banyak konten gaming secara live di TikTok.

Bagi para kreator gaming, platform live streaming seperti Twitch atau YouTube memang masih menjadi pilihan karena ketersediaan software-software pendukungnya di perangkat desktop. TikTok di sisi lain masih berfokus pada smartphone, dan ini jelas kurang ideal bagi mereka yang menyiarkan konten dari PC atau konsol. Namun itu bisa saja berubah berkat keberadaan TikTok Live Studio.

Gaming memang adalah yang paling mudah diasosiasikan dengan live streaming, akan tetapi tipe konten lain pun sebenarnya juga punya peluang yang sama. Pada kenyataannya, tujuan TikTok menguji software ini adalah untuk mempelajari bagaimana kreator menggunakannya, sehingga pada akhirnya TikTok bisa lebih menyempurnakannya untuk berbagai skenario penggunaan, tidak melulu gaming.

Sumber: TechCrunch. Gambar header: Solen Feyissa via Unsplash.

GoPlay Rilis Aplikasi “GoPlay Studio” Permudah Kreator Peroleh Penghasilan

GoPlay, layanan live streaming interaktif dari Gojek, memperkenalkan aplikasi “GoPlay Studio” untuk permudah konten kreator berkreasi secara mandiri dan memaksimalkan berbagai fitur interaktif seperti gameshow, live-shopping, virtual gift, dan lainnya.

CEO GoPlay Edy Sulistyo menerangkan, seiring perjalanan GoPlay pihaknya menerima banyak permintaan untuk menjadi kreator di platformnya. Untuk itu, GoPlay Studio disempurnakan dengan fitur swakelola yang mudah digunakan, sehingga semakin banyak kesempatan dapat diraih para kreator, termasuk kreator pemula.

Sebagai platform Professional-User-Generated Content (PUGC) yang mematuhi aturan konten positif di Indonesia, GoPlay akan melakukan proses review, validasi, dan persetujuan bagi setiap calon kreator dalam waktu maksimum 72 jam. Setelah itu, para kreator dapat menggunakan aplikasi GoPlay Studio secara mandiri.

“Sejak diluncurkan tahun 2019, GoPlay berkomitmen mendukung penuh para pembuat konten supaya bisa menjangkau audiens lebih luas lagi. Komitmen ini tidak berubah seiring penguatan fokus GoPlay pada konten live streaming yang interaktif dan dapat dinikmati bersama teman dan keluarga,” terangnya dalam keterangan resmi, Selasa (16/11).

Aplikasi ini hadir, lantaran saat ini konten kreator sudah menjadi profesi, bukan sekadar hobi atau pekerjaan sampingan. Salah satunya lewat fitur virtual gift, salah satu konten kreator GoPlay mampu mengumpulkan pendapatan lebih dari Rp10 juta dari sebuah sesi live streaming. Peluang tersebut harus bisa dimanfaatkan oleh kreator melalui berbagai inovasi GoPlay, sehingga mereka bisa dapat penghasilan yang memadai dari konten.

Tidak disebutkan berapa banyak kreator yang sudah bergabung di GoPlay. Namun sejumlah nama besar live streamer seperti Jessica Iskandar, Gracia Indri, Aurellie Hermansyah, Nila Sari, Citra Kirana, Rezky Aditya, Aqeela, Rassya Hidayah, Frislly Herlind, JKT48, dan lainnya sudah bergabung di GoPlay.

Edy melanjutkan, tidak hanya untuk konten kreator, para penonton GoPlay juga dapat menemukan berbagai konten live show berdasarkan kategori, konten yang saat ini sedang live, terjadwal, recorded, hingga konten dari para top streaming. Selain itu, penonton bisa mem-follow kreator favorit mereka sehingga mereka tidak ketinggalan saat sesi live streaming.

“Di samping itu, penonton dapat bergabung dalam grup chat komunitas yang memiliki preferensi konten serupa, sehingga dapat lebih dekat dengan konten favorit, mendapatkan update konten terbaru lebih awal, hingga mengikuti kuis dan giveaway khusus.”

Edy menutup, “Selama setahun terakhir ini, kami melihat interaksi antara penonton dan kreator sangat intens dalam GoPlay. Para penonton aktif membahas berbagai konten yang mereka senangi. Membawa tema “meet new people, find amazing content, discover your community”, penonton tidak hanya mudah menemukan konten, tetapi juga teman hingga komunitas baru sesuai preferensi.”

Sejak pandemi, GoPlay menyeriusi segmen live streaming yang tinggi peminat namun belum terlayani secara maksimal oleh platform yang ada saat ini. GoPlay Live didesain dengan teknologi sedemikian rupa untuk menekan delay agar dapat menyajikan live stream secara real time. Pasalnya, live stream itu erat kaitannya dengan interaksi langsung antara penonton dengan host sehingga apabila ada delay tentu pengalaman tersebut tidak akan maksimal. Pengalaman tersebut masih menjadi hambatan bagi platform live stream yang hadir saat ini.

GoPlay mencatat tayangan live show interaktif berhasil menarik antusiasme pengguna. Jumlah live show meningkat secara signifikan hingga 10 kali lipat sepanjang kuartal I 2021. Pertumbuhan tersebut seiring dengan jumlah kreator konten yang meningkat hingga 100% dibandingkan tahun lalu. Salah satunya, konten GoPlay Live Original bersama JKT48, bernama JKT48 Live Show berhasil menarik penonton hingga lebih dari 4 ribu orang.

Pencapaian dari GoPlay ini tercermin dengan laporan dari App Annie. Jumlah jam yang dihabiskan pada aplikasi mobile video streaming di Indonesia pada kuartal IV 2020 mencapai 8,33 miliar jam. Angka tersebut naik hampir dua kali lipat dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 4,94 miliar jam. Konsumen juga dipercaya akan mengunduh lebih dari satu hingga rata-rata 9,5 aplikasi streaming, seiring dengan minat mereka untuk terus mencari hiburan baru di aplikasi selama berkegiatan di rumah.

Pangsa pasar live streaming dalam e-commerce

Selain untuk kebutuhan hiburan, live streaming kini menjadi pendekatan baru dalam berjualan online. Tiongkok menjadi negara terdepan untuk inovasi ini. Menurut laporan 2020 China’s E-commerce Livestreaming Ecology, seperti yang disajikan oleh Statista, memproyeksikan streaming e-commerce akan menjadi komponen utama dari seluruh industri e-commerce.

Selama tiga tahun ke depan, analis industri Tiongkok memperkirakan penjualan langsung akan tumbuh lebih jauh. Pandemi kemungkinan menyebabkan percepatan yang signifikan untuk pasar ini dengan proyeksi 10,2% dari total pasar e-commerce untuk tahun 2020, 15,2% untuk 2021, dan 20,3% untuk 2022.

Asia Tenggara juga mengalami pertumbuhan serupa di pasar live commerce. Sebuah survei regional oleh iKala mengungkapkan popularitas live commerce meningkat di seluruh Asia Tenggara. “Social commerce tumbuh dengan mantap, tetapi dikombinasikan dengan pandemi dan penutupan mal dan toko fisik, telah mempercepat adopsi live commerce di seluruh Asia Tenggara – sebuah tren yang akan tetap ada,” kata CEO iKala Sega Cheng.

Adopsi live streaming yang terakselerasi kini menjadi alat untuk pemasaran dan penjualan sebagian besar dikaitkan dengan meningkatnya minat bisnis dalam teknologi live streaming. Namun, faktor lain yang berkontribusi terhadap peningkatan adopsi ini adalah kemudahan melakukan live streaming.

Jika kita melihat beberapa aplikasi e-commerce populer di Indonesia, seperti Shopee atau Bukalapak, secara rutin mereka mengagendakan kegiatan live streaming (baik di dalam platform atau di media sosial) dalam mengiringi momen-momen tertentu, misalnya saat pesta belanja online. Secara khusus aplikasi mereka juga dibubuhi dengan kapabilitas untuk menampilkan sesi tersebut, dilengkapi fitur interaktif untuk konsumen.

Konten promosi berbasis video sangat diminati oleh pengguna layanan e-commerce / Sales Layer

Menurut survei di Amerika Serikat yang dipublikasikan Sales Layer menunjukkan tren mengesankan tentang sumbangsih konten berbasis video untuk kegiatan promosi. Dari sisi konsumen, 96% calon pembeli terbantu penjelasan video untuk mempelajari tentang produk yang dibeli. Sementara 85% pebisnis juga mulai memanfaatkan alat berbasis video untuk meningkatkan pemasaran dan penjualan mereka.

Di sisi lain, bisnis juga ditawarkan oleh pendekatan pemasaran berbasis influencer atau oleh selebriti media sosial melalui konten-kontennya. Di ranah ini, beberapa startup juga menyajikan alat untuk menghubungkan talenta dengan pemilik brand. Dari catatan DailySocial.id, sejauh ini ada beberapa platform yang aktif di pasar Indonesia, di antaranya Pongo Indonesia, Partipost, Raena, AnyMind, Hiip, Verikool, Socialbuzz — bahkan secara khusus Gojek juga menggandeng platform Allstars untuk memberikan opsi pemasaran serupa bagi mitranya.

Application Information Will Show Up Here

Razer Seiren V2 X dan Seiren V2 Pro Hadir Sebagai Alternatif Bagi Streamer yang Perlu Upgrade Mikrofon

Kabar gembira bagi para streamer yang berencana meng-upgrade perlengkapannya, Razer baru saja meluncurkan dua mikrofon USB anyar, yakni Seiren V2 X dan Seiren V2 Pro. Keduanya punya sejumlah kemiripan, tapi tentu saja yang Pro mengemas beberapa kelebihan tersendiri.

Untuk Seiren V2 X, perangkat ini merupakan penerus dari Seiren X yang dirilis empat tahun silam. Ia merupakan sebuah condenser mic 25 mm dengan pola penangkapan supercardioid, yang dipercaya dapat mengisolasi suara pengguna dari sekitarnya dengan lebih baik.

Seiren V2 Pro di sisi lain menggantikan posisi Seiren Elite di kelas profesional. Secara teknis, ia merupakan sebuah dynamic microphone 30 mm dengan high pass filter yang bertugas untuk mengeliminasi suara-suara pengganggu di frekuensi rendah, macam dengung kipas komputer misalnya. Pengguna mikrofon ini bakal terdengar seperti sedang berada di studio kedap suara kalau kata Razer.

Kedua perangkat sama-sama dibekali analog gain limiter yang akan mengatur gain secara otomatis demi meminimalkan distorsi. Namun seandainya perlu mengatur secara manual, pengguna bisa melakukannya via kenop di bawah tombol mute. Khusus Seiren V2 Pro, tersedia pula kenop untuk mengatur volume.

Razer tidak lupa menjejalkan colokan 3,5 mm supaya pengguna dapat memonitor suaranya sendiri. Baik Seiren V2 X maupun Seiren V2 Pro sama-sama mendukung fitur mixing yang cukup lengkap dengan memanfaatkan software Razer Synapse. Resolusi audio yang bisa ditangkap sendiri adalah 24-bit/96kHz.

Secara desain, kedua mikrofon ini memang kelihatan mirip. Meski begitu, Seiren V2 Pro menawarkan fleksibilitas ekstra perihal penempatan, sementara Seiren V2 X cuma bisa diberdirikan selagi mic-nya menghadap ke atas saja.

Keduanya saat ini sudah dipasarkan secara resmi di Indonesia. Razer Seiren V2 X dihargai Rp1.699.000, sementara Seiren V2 Pro dibanderol Rp2.499.000. Berbeda dari Seiren Mini yang ditawarkan dalam tiga pilihan warna, Seiren V2 X dan Seiren V2 Pro hanya tersedia dalam warna hitam saja.

Sumber: Engadget.

Platform Pongo Jembatani Kebutuhan Konten “Live Streaming” untuk Promosi E-commerce

Platform Pongo Indonesia mantapkan debut di pasar lokal, hadir menjembatani kebutuhan video pendek dan live streaming untuk promosi produk e-commerce. Upaya mereka melakukan penetrasi pasar juga makin serius setelah induk perusahaannya membukukan pendanaan seri A $7,7 juta dari SMZDM, Lenovo Venture Capital, dan Grift Ventures.

Startup asal Tiongkok tersebut ingin membawa kisah sukses dari negara asalnya. Di sana konten promosi berbasis video dapat menghasilkan traksi yang bagus untuk produk e-commerce, jugadalam meningkatkan brand awareness. Untuk memaksimalkan bisnis di Indonesia, mereka juga telah membentuk tim lokal yang dinakhodai oleh Nathasya Kristianto sebagai direktur.

Menghubungkan pembuat konten dengan brand

Dalam sebuah wawancara kepada DailySocial.id, Nathasya menjelaskan Pongo Indonesia memosisikan diri sebagai perusahaan Multi-Channel Network (MCN). MCN dapat dikatakan menjadi penghubung antara pembuat konten dengan brand. Untuk menaungi dan memaksimalkan performa para talent/creator, mereka akan mendapatkan fasilitas dan dukungan yang diperlukan.

“Pongo juga menawarkan cara baru untuk memperoleh pendapatan bagi masyarakat Indonesia sebagai pelaku live streaming. Melalui konten-konten yang dibuat para pelaku streaming, diharapkan tidak hanya membantu brand dalam menjual produk mereka, tetapi juga bisa membantu para konsumen mendapatkan barang dengan kualitas yang bagus,” imbuhnya.

Berbagai kalangan bisa bergabung, Pongo akan membekali mereka dengan berbagai pelatihan, seperti public speaking, personal branding, hingga ke hal-hal teknis yang mendetail di dalam dunia live streaming.

Tim Pongo Indonesia / Pongo

“Selain itu, kami memberikan peluang kepada penjual tradisional sebagai pengguna kami untuk dapat menjangkau konsumen secara online sekaligus meningkatkan hasil penjualan produknya. Rekomendasi video pendek kami dan juga mode penjualan secara live akan membantu brand mendapatkan efek ganda dari publisitas brand dan penjualan,” jelas Nathasya.

Pongo sendiri sebenarnya sudah hadir di Indonesia pada tahun 2020 lalu. Saat ini mereka telah memiliki lebih dari 20 pelaku live streaming dari berbagai kategori yang siap membantu para penjual tradisional atau brand dalam melakukan penjualan. Mulai dari produk olahraga, kecantikan dan perawatan, pakaian, aksesoris dan masih banyak kategori lainnya lagi.

Sementara itu, Pongo juga secara bertahap menjalin kerja sama dengan berbagai brand, seperti Taotronics, Eraclean, Baseus, Meiling, Ravpower, Dazzle Me, Life Space, D.S.M, Acome, Joyseus, Perfin, dan masih banyak lagi.

Potensi pemasaran lewat video

Dari data yang disampaikan, fenomena streaming di e-commerce tengah mengalami lonjakan popularitas di Tiongkok dan juga berkembang pesat di Asia Tenggara, terutama di era pandemi. Menurut Forbes, industri tersebut diperkirakan menghasilkan $60 miliar per tahun atau sama dengan Rp856 triliun. Pada tahun 2019, sekitar 37% pembeli online di Tiongkok (265 juta orang) melakukan pembelian melalui sesi live streaming.

“Faktor kunci yang menyebabkan keberhasilan live streaming ini adalah memicu kesegeraan atau sense of urgency untuk membeli produk tertentu melalui promosi penjualan besar-besaran, seperti flash sale,” terangnya.

Jika kita melihat beberapa aplikasi e-commerce populer di Indonesia, seperti Shopee atau Bukalapak, secara rutin mereka mengagendakan kegiatan live streaming  (baik di dalam platform atau di media sosial) dalam mengiringi momen-momen tertentu, misalnya saat pesta belanja online. Secara khusus aplikasi mereka juga dibubuhi dengan kapabilitas untuk menampilkan sesi tersebut, dilengkapi fitur interaktif untuk konsumen. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, secara khusus Blibli juga meluncurkan fitur Blibliplay di dalam aplikasinya.

“Dengan meningkatnya tren video pendek dan live streaming, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi terkenal. Selain itu, menjadi pelaku live streaming juga menghadirkan peluang besar bagi mahasiswa, ibu rumah tangga, maupun penjual tradisional untuk menghasilkan pendapatan baru yang stabil. Kami sedang mempersiapkan peluncuran program pelatihan bagi para pelaku live streaming dalam waktu dekat,” kata Nathasya.

Era promosi video

Dari hasil survei terhadap pengguna e-commerce di Amerika Serikat yang dipublikasikan Sales Layer, menunjukkan tren mengesankan tentang sumbangsih konten berbasis video untuk kegiatan promosi. Dari sisi konsumen, 96% calon pembeli terbantu penjelasan video untuk mempelajari tentang produk yang dibeli. Sementara 85% pebisnis juga mulai memanfaatkan alat berbasis video untuk meningkatkan pemasaran dan penjualan mereka.

Konten promosi berbasis video sangat diminati oleh pengguna layanan e-commerce / Sales Layer

Di sisi lain, bisnis juga ditawarkan oleh pendekatan pemasaran berbasis influencer atau oleh selebriti media sosial melalui konten-kontennya. Di ranah ini, beberapa startup juga menyajikan alat untuk menghubungkan talenta dengan pemilik brand. Dari catatan DailySocial.id, sejauh ini ada beberapa platform yang aktif di pasar Indonesia, di antaranya Partipost, Ranena, AnyMind, Hiip, Verikool, Socialbuzz — bahkan secara khusus Gojek juga menggandeng platform Allstars untuk memberikan opsi pemasaran serupa bagi mitranya.

Banyak Peminat, GoPlay Perkuat Fitur “Live Stream”

GoPlay menambah rangkaian fitur baru untuk perkuat platform live streaming “GoPlay Live” demi menjaring lebih banyak konten kreator lokal bergabung. Sejak diresmikan pada pertengahan tahun lalu, GoPlay Live diklaim mendapat antusiasme tinggi karena memiliki fitur interaktif yang tidak ditawarkan oleh platform sejenis.

CEO GoPlay Edy Sulistyo menjelaskan, dalam perjalanannya GoPlay hadir sebagai rumah bagi para konten kreator tanah air untuk berkreasi dan memasarkan karyanya secara lebih luas. Dukungan tersebut awalnya dihadirkan untuk para sineas perfilman melalui konten GoPlay Original dan kini diperluas ke ranah live show.

“Sejak pandemi kami menemukan banyak orang yang bisa menjadi konten kreator. Sebab, kami belajar bahwa komitmen untuk jadi wadah konten kreator itu tidak selesai di sineas saja, tidak boleh pandang bulu. GoPlay harus bisa ayomi lebih banyak para konten kreator lebih banyak lagi,” kata Edy dalam konferensi pers virtual, Jumat (9/4).

Sejumlah fitur interaktif yang diperkenalkan GoPlay Live, di antaranya Chat, Shout Out, Virtual gift, Polling, dan Live shopping. Fitur-fitur tersebut dapat mendorong para kreator untuk berinovasi menghadirkan topik-topik baru yang lebih seru dan menghibur.

Edy juga menekankan, teknologi di dalam GoPlay Live sudah dikostumisasi sedemikian rupa untuk menekan delay dan dapat menyajikan live stream secara real time. Pasalnya, live stream itu erat kaitannya dengan interaksi langsung antara penonton dengan host sehingga apabila ada delay tentu pengalaman tersebut tidak akan maksimal. Pengalaman tersebut masih menjadi hambatan bagi platform live stream yang hadir saat ini.

“Fitur-fitur interaktif ini dibutuhkan penonton live stream karena zaman sekarang orang tidak ingin hanya sekadar nonton saja. Mereka ingin interaksi langsung dengan host-nya dengan format tontonan yang belum pernah ada sebelumnya.”

Salah satu fitur yang banyak digunakan adalah virtual gift selama live streaming. Fitur ini dapat menjadi salah satu kanal kreator dalam monetisasi, karena penonton dapat memberikan apresiasinya kepada kreator dengan memberikan hadiah berupa saldo yang dipotong langsung dari akun GoPay.

“Kami juga melihat tren pendapatan para kreator konten terus meningkat seiring antusiasme pengguna yang semakin familiar dengan fitur virtual gift ini. Temuan ini sangat membesarkan hati kami karena dukungan para pengguna akan sangat membantu pertumbuhan industri live streaming di Indonesia.”

GoPlay mencatat tayangan live show interaktif berhasil menarik antusiasme pengguna. Jumlah live show meningkat secara signifikan hingga 10 kali lipat sepanjang kuartal I 2021. Pertumbuhan tersebut seiring dengan jumlah kreator konten yang meningkat hingga 100% dibandingkan tahun lalu. Salah satunya, konten GoPlay Live Original bersama JKT48, bernama JKT48 Live Show berhasil menarik penonton hingga lebih dari 4 ribu orang.

Pencapaian dari GoPlay ini tercermin dengan laporan dari App Annie. Jumlah jam yang dihabiskan pada aplikasi mobile video streaming di Indonesia pada kuartal IV 2020 mencapai 8,33 miliar jam. Angka tersebut naik hampir dua kali lipat dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 4,94 miliar jam. Konsumen juga dipercaya akan mengunduh lebih dari satu hingga rata-rata 9,5 aplikasi streaming, seiring dengan minat mereka untuk terus mencari hiburan baru di aplikasi selama berkegiatan di rumah.

Sepanjang tahun ini, GoPlay akan fokus membuat lebih banyak kerja sama dengan kreator lokal untuk membuat konten eksklusifnya di GoPlay Live yang bakal tayang secara rutin. Seperti, live streaming nonton bareng film indie, live music akustik, kelas memasak, review makanan GoFood, talkshow, dan lain-lain.

“Kami juga melakukan pendampingan secara bertahap untuk para kreator. Ada tim kreator yang ditugaskan khusus untuk bantu mereka, lalu ada studio yang bisa dipakai untuk live streaming,” pungkas Edy.

Selain platform live streaming interaktif, GoPlay juga menawarkan layanan video-on-demand berlangganan yang mencakup konten GoPlay Original, GoPlay Exclusive, galeri film independen GoPlay Indie dan galeri konten premium lainnya, serta GoPlay Rental (pay-per-view service).

Application Information Will Show Up Here

Live Stream di Instagram Kini Dapat Diisi oleh Empat Broadcaster Sekaligus

Kabar gembira bagi pengguna Instagram yang rutin melangsungkan live stream, Instagram saat ini sedang dalam proses meluncurkan fitur bernama Live Rooms. Dari namanya saja sudah bisa ditebak kalau fitur ini memungkinkan lebih banyak orang untuk tampil live secara bersamaan.

Benar saja, Live Room memungkinkan Anda untuk melangsungkan live streaming bersama tiga pengguna lain sekaligus, yang berarti total ada empat broadcaster dalam satu live stream. Sebelum ini, Instagram hanya memperbolehkan maksimal dua broadcaster saja dalam satu live stream. Live Room kabarnya akan tersedia untuk seluruh pengguna sebelum pergantian pekan.

Untuk menggunakan fitur Live Room, kita hanya perlu mengklik icon Room setelah mengaktifkan opsi Live, lalu memilih orang-orang yang akan kita ajak untuk tampil live bersama (co-host). Anda tidak harus mengajak tiga orang langsung dari awal sesi live stream, sebab Anda juga bisa menambahkan co-host selama sesi live sedang berjalan.

Instagram Live Room

Instagram berharap bahwa dengan adanya fitur Live Room ini, mereka bisa memicu kreativitas penggunanya lebih jauh lagi. Instagram membayangkan bagaimana fitur ini nantinya bakal dipakai untuk menyiarkan talk show, jamming session, sesi tanya-jawab atau tutorial, maupun sekadar mengobrol bersama kawan-kawan.

Usai mendengar penjelasan tersebut, sontak saya langsung teringat dengan meroketnya popularitas Clubhouse belakangan ini, yang pada kenyataannya cukup sering digunakan untuk mengadakan semacam live talk show walaupun hanya dalam format audio-only. Instagram sepertinya tidak mau kehilangan momentum, sehingga mereka meluncurkan fitur Live Room ini sebagai alternatif.

Dari sisi kreator, Live Room juga dapat dilihat sebagai cara untuk mendapatkan insentif tambahan. Ini dikarenakan selama sebuah live stream berlangsung, para penonton dapat membeli badge guna menunjukkan dukungan terhadap kreator-kreator idolanya, serta mengakses fitur-fitur interaktif seperti Shopping atau Live Fundraiser, dan semua itu juga berlaku untuk Live Room.

Instagram bilang bahwa peningkatan jumlah broadcaster dalam satu live stream merupakan salah satu request yang paling banyak mereka terima, terutama sejak pandemi COVID-19 dimulai, yang berujung pada meningkatnya jumlah live stream secara pesat, baik di kalangan pengguna biasa maupun para selebriti.

Sumber: Instagram via Engadget.

Live Streaming itu Gampang, 5 Tips ini Akan Bantu Kamu untuk Memulai

Tren live streaming belum menunjukkan tanda-tanda mereda sepanjang pandemi, justru data dari Techjury menunjukkan pergerakan yang sebaliknya, di mana live streaming mengalami pertumbuhan sebesar 99% dari April 2019 hingga April 2020.

Continue reading Live Streaming itu Gampang, 5 Tips ini Akan Bantu Kamu untuk Memulai

Amazon Luncurkan GameOn, Platform Live Streaming untuk Game Mobile

Amazon mungkin bukanlah nama yang secara reflek bakal langsung kita asosiasikan dengan gaming, akan tetapi tidak bisa dipungkiri kontribusi mereka tetap besar berkat Twitch. Meski kurang begitu laku di Indonesia, Twitch tetap merupakan platform live streaming buat gamer terpopuler di dunia.

Gamer di sini memang lebih mengarah ke gamer PC atau console, sebab kebanyakan gamer mobile lebih memilih YouTube seandainya data lama dari Newzoo masih bisa dikatakan relevan. Ketimbang harus berebut pasar, Amazon justru melihat ada ide menarik lain yang bisa mereka eksekusi.

Mereka baru saja memperkenalkan GameOn, semacam platform live streaming tapi khusus untuk game mobile di Android. Mungkin cara termudah untuk mendeskripsikan GameOn adalah mengibaratkannya sebagai TikTok, sebab yang menjadi fokus di sini bukanlah streaming satu sesi gaming penuh, melainkan hanya momen-momen menarik selama bermain yang mungkin hanya berlangsung selama 30 detik sampai 5 menit.

Supaya memudahkan, aplikasi GameOn turut menyediakan fitur bernama Recall. Dengan menekan tombol Recall, perangkat otomatis bakal merekam hanya beberapa menit terakhir dari sesi gaming yang berlangsung. Durasinya bisa diatur sesuai kebutuhan, mulai dari 30 detik sampai 5 menit. Selebihnya, pengguna dibebaskan untuk menambahkan voiceover, baik dalam wujud audio only maupun bersama video.

Sejauh ini, aplikasi GameOn sudah mendukung lebih dari 1.000 permainan, mulai dari yang laris manis seperti PUBG Mobile, sampai yang mungkin sudah agak terlupakan seperti Angry Birds 2. Selain menjadi tempat untuk berbagi klip gameplay, GameOn juga mengajak para penggunanya untuk aktif berpartisipasi dalam sejumlah weekly challenges di beberapa permainan.

Dengan konsep yang menekankan pada format video singkat, GameOn semestinya bisa menjadi alternatif streaming yang cukup menarik terhadap Twitch. Ibaratnya seperti bagaimana TikTok menjadi alternatif yang unik terhadap YouTube; bukan menggantikan sepenuhnya, melainkan menyajikan nuansa baru yang lebih segar kepada mereka yang mungkin bosan melihat format biasanya.

Sumber: XDA Developers.

GoPro Luncurkan Layanan Live Streaming untuk Pelanggan GoPro Plus

Live streaming menggunakan GoPro tentu bukan lagi berita baru. Yang baru adalah bagaimana itu sekarang bisa dilakukan tanpa harus mengandalkan platformplatform populer macam Twitch, YouTube, atau Facebook, sebab GoPro kini sudah punya sendiri wadah yang serupa.

Ya, situs GoPro.com sekarang juga merangkap fungsi sebagai platform live streaming, tapi khusus untuk para pelanggan layanan GoPro Plus saja. Bagi mereka ini, video yang sedang direkam bisa langsung mereka siarkan melalui akunnya masing-masing di situs GoPro, lalu tautan menuju ke live stream-nya bisa dibagikan via pesan teks.

Di situlah letak perbedaan platform live streaming GoPro; sifatnya privat dan tidak terbuka untuk umum. Jadi apabila Anda sedang memulai sesi live streaming, saya tidak bisa segampang itu membuka situs GoPro.com dan langsung menonton siaran Anda kecuali saya punya link-nya.

Keuntungannya tentu saja berkaitan dengan kemudahan penggunaan. Kalau melihat support page GoPro terkait cara-cara memulai live stream di tiap platform, bisa kita lihat bahwa langkah-langkahnya jauh lebih simpel jika memakai platform milik GoPro sendiri, dan ini berlaku untuk GoPro Hero7 Black, Hero8 Black, dan GoPro Max sekaligus.

GoPro Plus sendiri sebenarnya sudah menawarkan benefit berupa cloud storage tanpa batas untuk semua koleksi foto dan video pelanggan dalam resolusi aslinya. Anggap saja layanan live streaming ini sebagai fasilitas tambahan sehingga pengguna bisa lebih mudah membagikan aksinya ke keluarga dan kerabat lainnya. Aksinya pun tidak melulu harus di luar, sebab seperti yang kita tahu, GoPro Hero8 Black sekarang juga dapat difungsikan sebagai webcam.

Dalam kesempatan yang sama, GoPro akhirnya juga merilis software webcam-nya di Windows setelah sebelumnya cuma tersedia di platform macOS saja. Khusus pengguna action cam terbaru GoPro ini, juga ada firmware baru yang menanti yang menghadirkan dukungan fitur HyperSmooth 2.0 pada lebih banyak mode perekaman.

Sumber: Engadget dan GoPro.