Etobee Berambisi Jadi Salah Satu Pemain Besar Jasa Pengiriman

Menjamurnya industri e-commerce di Indonesia memiliki efek domino terhadap industri lain, dan logistik adalah salah satu sektor yang paling merasakannya. Pun demikian, sektor ini masih belum digarap secara optimal. Etobee sebagai salah satu startup berbasis teknologi yang bergerak di sektor logistik memiliki visi untuk dapat mengoptimalkan sektor tersebut. Ambisnya di tahun 2016 ini mereka ingin bisa masuk dalam daftar lima besar pemain jasa pengiriman di Indonesia dengan basis teknologi.

Etobee memposisikan dirinya sebagai marketplace yang menghubungkan perusahaan logistik dengan permintaan untuk pengiriman barang dari pelanggan yang membutuhkan jasa pengiriman instan. Dengan mengusung moto “everyone’s favourite delivery service”, Etobee ingin menjadi pilihan utama bagi individual UMKM, hingga perusahaan besar dalam pengiriman barang. Sebelumnya Etobee juga telah meluncurkan aplikasi mobile yang dapat terpasang di platform Android dan iOS.

Di tahun 2016 ini Etobee pun akan lebih agresif agar bisa menggapai ambisinya untuk dapat masuk ke dalam daftar lima besar pemain logistik di Indonesia. Dalam beberapa Minggu ke depan, Etobee berencana untuk memulai ekspansi pengiriman barang jangkauan nasional ke 14 kota besar Indonesia. Targetnya di akhir 2016 sudah bisa menjangkau 33 provinsi di Indonesia.

Saat ini dengan 2000 armada yang dimiliki, Etobee telah melayani area Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta. Harapannya tahun ini bisa bertambah menjadi 25.000-30.000 armada yang terdiri dari motor, mobil van, dan truk.

“Kami punya target yang ingin digapai di tahun 2016. Kami ingin tumbuh dan masuk dalam daftar lima besar [pemain logistik untuk jasa pengiriman] di Indonesia. Di tahun 2017, kami ingin menjadi nomor dua untuk jasa pengiriman e-commerce di Indonesia,” ujar CEO Etobee Sven Milder di sela-sela acara Internet Retailing Expo 2016 kemarin (19/1).

Kini Etobee juga mengklaim telah bekerja sama untuk menjadi agregator bagi 30 perusahaan logistik di Indonesia dari yang kecil hingga yang besar. Beberapa perusahaan e-commerce juga telah bekerja sama dengan Etobee seperti Jualo, elevenia, Berrybenka dan Blibli. Pemain besar lainnya juga menurut Sven sedang dalam proses untuk kerja sama.

CEO Etobee Sven Milder / DailySocial

Selain dengan pemain-pemain e-commerce, Etobee juga telah menjalin kerja sama dengan Pos Indonesia dan DHL. Menurut Sven, kerja sama dengan Pos Indonesia ini telah terjalin selama kurang lebih tiga bulan. Pihak Etobee sendiri lebih banyak berperan sebagai penyedia dukungan teknologi dalam kerja sama ini.

Sven mengatakan, “Ini [kerja sama dengan Pos Indonesia] adalah win-win solution. Kami supply mereka dengan teknologi, jadi mereka juga bisa menikmati bisnis e-commerce. Sedangkan mereka supply kami dengan outlet yang selanjutnya dapat kami utilisasi sebagai tempat drop-off atau pickup paket.”

Hal lain yang diungkap oleh Sven adalah rencana penyematan fitur-fitur baru yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Penyematan fitur-fitur tersebut rencananya akan diluncurkan pada bulan Februari mendatang. Beberapa di antaranya adalah chatting, video messaging, kampanye tertarget, dan kurasi produk rekanan penjual dalam aplikasi Etobee.

“Semua rekanan kami [nantinya] akan punya kemampuan untuk menjual produknya lewat aplikasi kami. Jadi tiap harinya kami akan mengkurasi secara khusus beberapa produk [dari rekanan] untuk pengguna akhir kami,” jelas Sven.

Beberapa rencana lainnya adalah Etobee juga akan memperluas wilayah operasional di luar Indonesia. Beberapa negara yang menjadi target terutama berada di kawasan Asia Tenggara, seperti Filipina, Malaysia, dan Thailand. Di tahun 2016 ini, Sven juga ingin Etobee dapat mencapai 100.000 aktivitas pengiriman tiap harinya.

Sebagai informasi Etobee sebelumnya juga telah mendapatkan pendanaan sebesar $ 2 juta dari sejumlah investor yang tidak bisa diungkap. Dalam waktu dekat ini, menurut Sven Etobee juga berencana untuk mendapatkan putaran pendanaan berikutnya.

Kerja Sama Strategis Elevenia dan JNE Idamkan Ekosistem E-Commerce Yang Lebih Baik

Memasuki tahun kedua kemitraan elevenia dan JNE, kedua belah pihak melanjutkan komitmen untuk terus menghadirkan layanan terbaik guna mendorong ekosistem e-commerce yang lebih baik ketimbang kondisi saat ini. CEO elevenia James Lee berharap penetrasi e-commerce Indonesia yang masih 1% ini untuk bisa segera menyusul Korea Selatan dalam waktu dekat.

“Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk terus mendukung elevenia dalam dunia e-commerce guna memberikan jasa terbaik untuk seluruh Indonesia. Dukungan juga turut dalam sisi teknologi yang memberikan prioritas tracking pengiriman barang, juga jaringan ke kota ketiga dan keempat di seluruh Indonesia,” ucap CEO JNE Abdul Rahim Tahir yang juga hadir dalam kesempatan yang sama hari ini (18/11).

Keduanya senada dalam memaparkan kendala yang sejauh ini muncul dalam prosesnya yakni edukasi perihal belanja online dan sistem pengiriman yang telah terintegrasi merupakan sebuah investasi yang harus terus berkelanjutan. Marketplace, payment, dan logistik adalah satu kesatuan yang harus terus selaras untuk merealisasikan ekosistem e-commerce yang ideal.

“Kami percaya, dengan kemitraan yang terjalin di tahun depan, bisa leibh meningkatkan awareness elevenia dan menguntungkan kedua belah pihak, bukan hanya elevenia dan JNE, namun juga para penjual dan pembeli yang sudah setia pada elevenia,” kata James.

Dongkrak penetrasi e-commerce nasional

Penetrasi yang cenderung rendah menjadi perhatian James. Di negara asalnya, Korea Selatan, penetrasi e-commerce hingga 14% besarnya. Ia menargetkan setidaknya Indonesia mampu melampaui negara tersebut dalam tiga tahun ke depan. Skema tersebut tentu harus dibarengi dengan terus mengedukasi penjual dan pembeli secara berkelanjutan untuk tumbuh bersama merealisasikannya.

JNE yang dikabarkan telah mengirimkan 60% dari total pemesanan di elevenia memproyeksikan akan menambahkan sekitar 500 titik distribusi lagi dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini pihaknya memiliki 5000 titik yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara, menjadikan pihaknya sebagai market leader di industri logistik.

Sebagai langkah pemerataan akses distribusi, elevenia menerapkan sistem pengiriman barang gratis untuk wilayah Yogyakarta dan Surabaya. Harapannya adalah agar tidak membebani penjual dan pembeli permasalahan ongkos yang cenderung lebih mahal. Berawal di dua kota tersebut, elevenia membuka peluang untuk mengimplementasikan metode ini di kota lain, termasuk di luar Pulau Jawa.

Pendiri Skype Ciptakan Robot Pengirim Barang Otomatis

Sekitar dua tahun yang lalu, Amazon memamerkan ide nyelenehnya berupa layanan pengiriman barang berbasis drone. Dalam penjelasannya, layanan tersebut butuh waktu sekitar 4 – 5 tahun sebelum bisa beroperasi secara resmi. Mengapa? Karena ada banyak uji kelayakan sekaligus regulasi pemerintah yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Continue reading Pendiri Skype Ciptakan Robot Pengirim Barang Otomatis

21Express Kembangkan Platform Web API Untuk Pelanggan Korporasi dan Usaha Menengah di Industri E-Commerce

/ DailySocial

Perusahaan yang bergerak di sektor logistik, 21Express, kemarin (09/10) mengumumkan pengembangan platform web API untuk pelanggan korporasi dan usaha menengah di sektor e-commerce. API tersebut menghubungkan sistem server perusahaan pelanggan dengan sistem server 21Express untuk menyederhanakan proses pengiriman dan distribusi barang. Diharapkan pada akhir tahun nanti akan ada 20-30 layanan e-commerce yang bergabung.
Continue reading 21Express Kembangkan Platform Web API Untuk Pelanggan Korporasi dan Usaha Menengah di Industri E-Commerce

Etobee Ramaikan Sektor Logistik Berbasiskan Aplikasi Mobile

Etobee, layanan logistik dengan sentuhan teknologi / Dailysocial

Ingin mengoptimalkan sektor logistik yang kian menjanjikan, Etobee mencoba memberikan pilihan baru bagi masyarakat dengan mengedepankan kecepatan dan keamanan pengiriman yang dikemas menggunakan teknologi dalam bentuk aplikasi mobile. Aplikasi Etobee sudah tersedia di Google Play dan App Store. Continue reading Etobee Ramaikan Sektor Logistik Berbasiskan Aplikasi Mobile

Layanan Go-Box dari Go-Jek dan Pos Logistik Indonesia Mulai Uji Coba 21 September

Go-Box diharapkan "mengganggu" bisnis jasa pickup dan truk boks yang sudah ada / DailySocial

Perusahaan logistik Go-Jek akhirnya terang-terangan memperkenalkan Go-Box sebagai bagian layanannya. Bekerja sama dengan Pos Logistik Indonesia, sebuah anak perusahaan Pos Indonesia yang bergerak di pengantaran barang, Go-Box akan menghubungkan pelanggan dengan pengemudi truk dan pickup secara langsung lewat aplikasi smartphone. Layanan ini mulai diuji coba 21 September dan bakal resmi meluncur 7 Oktober mendatang.

Continue reading Layanan Go-Box dari Go-Jek dan Pos Logistik Indonesia Mulai Uji Coba 21 September

Chief Logistics Officer aCommerce Mitch Bittermann Bicara tentang Industri E-Commerce di Indonesia

Meskipun menyimpan potensi yang luar biasa, pasar e-commerce di Indonesia memiliki beberapa tantangan. Sementara pertumbuhan konsumen terus berada pada angka yang positif, tingginya tingkat pertambahan konsumen Indonesia yang mencapai lima juta orang per tahun, nyaris menyamai jumlah penduduk negara Singapura, ternyata berdampak pada timbulnya beberapa tantangan bagi bisnis yang ingin melakukan transaksi lintas batas, seperti masalah geografis dan infrastruktur. Continue reading Chief Logistics Officer aCommerce Mitch Bittermann Bicara tentang Industri E-Commerce di Indonesia

Tak Ingin Kehilangan Momentum, 21Express Buka Layanan Logistik B2C

KiKa Arief Wahyu Sumber Mitra,  Ibu Tjia Anastasia Ibu Vivi Founder&CEO 21Express, Fany Wyadi Managing Director 21Express, Ponco Optik Melawai,Eko Suprihartono Regional Manager 21Express

Perusahaan jasa titipan dan logistik 21Express merespon positif industri e-commerce nasional dengan turut berpartisipasi aktif. Berpengalaman selama 25 tahun sebagai jasa logistik dan transportasi skala nasional, pihaknya kini mengembangkan jasa pengiriman barang dan dokumen untuk pelanggan perorangan (B2C).

Continue reading Tak Ingin Kehilangan Momentum, 21Express Buka Layanan Logistik B2C

Blibli Gandeng NEX Logistics dan 7-Eleven Sajikan Solusi Online-to-Offline

CEO Blibli Kusumo Martanto memperagakan NEX-KITA / Blibli

Online marketplace Blibli paham betul bahwa industri logistik masih salah satu isu utama di ekosistem e-commerce Indonesia. Berlandaskan visi utamanya, kini mereka menggandeng NEX Logistics dan 7-Eleven untuk memberikan solusi online-to-offline untuk kenyamanan transaksi online para penggunanya. Layanan yang diberi nama NEX-KITA akan mulai beroperasi pada bulan Oktober 2015 mendatang.

Continue reading Blibli Gandeng NEX Logistics dan 7-Eleven Sajikan Solusi Online-to-Offline

Pos Indonesia Maksimalkan Momentum E-Commerce di Kuartal Kedua 2015

Inovasi layanan logistik menjadi salah satu landasan kesuksesan di momentum e-commerce / Shutterstock

Mengacu pada laporan perolehan triwulan pertama 2015 PT Pos Indonesia, bisnis logistik yang meliputi surat dan paket masih menjadi andalan pendapatan. Dijelaskan Direktur Surat dan Paket PT Pos Indonesia Agus F. Handoyo, secara mendetil pada bulan Januari hingga Maret 2015 pendapatan PT Pos sekitar Rp 1,082 triliun. Angka tersebut menunjukkan pertubuhan sebesar 7,23 persen jika dibandingkan dengan perolehan di bulan yang sama tahun lalu. Continue reading Pos Indonesia Maksimalkan Momentum E-Commerce di Kuartal Kedua 2015