Nyaman di Tangan, Logitech MK850 Performance Juga Pastikan Anda Bekerja Lebih Produktif

Ada banyak masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh duduk seharian di depan komputer. Itu sebabnya banyak ahli kesehatan merekomendasikan kita untuk tak lupa buat selalu merenggangkan tubuh. Masalah tersebut juga sudah lama menjadi perhatian para penyedia periferal seperti Logitech, karena lewat perangkat-perangkat inilah kita berinteraksi dengan komputer.

Mencoba menawarkan solusi nyaman buat mengetik, Logitech mengenalkan kombo keyboard dan mouse MK850 Performance. Dua device ini disiapkan untuk membantu Anda menyelesaikan pekerjaan lebih efektif dan mengurangi beban pada pergelangan tangan. Keunikan dari MK850 adalah mereka bekerja sebagai pasangan, di mana input keyboard bisa mengubah fungsi dari tombol dan gerakan mouse.

MK850 Performance dirancang untuk para pengguna non-kidal, diramu agar ergonomis dan mengikuti kontur tangan. Komponen keyboard-nya menyuguhkan layout full-size dengan 101 tombol dan sedikit melengkung di bagian tengah, lalu bagian wrist rest-nya empuk demi memastikan tangan Anda tidak pegal saat mengetik di waktu yang lama. Kita juga bisa menyesuaikan posisi papan ketik, dari kondisi berbaring lurus, 4-derajat, serta 8-derajat.

MK850 Performance 2

Untuk mouse-nya, Logitech memanfaatkan produk yang mereka miliki: M720 Triathlon. Mouse ini juga mengusung desain ergonomis buat digunakan di tangan kanan dengan tubuh rubberized. Selain dua tombol utama dan scroll wheel, ia mempunyai tiga tombol samping dan satu lagi tombol di punggungnya. Switch di sana dibuat secara saksama demi memastikan mouse mampu membaca input hingga 10 juta kali klik.

MK850 Performance 3

Baik keyboard dan mouse tersambung ke PC secara wireless via USB receiver atau Bluetooth LE. Sebagai sumber tenaganya, mereka memanfaatkan baterai – keyboard bisa bertahan hingga 36 bulan (dua buah baterai AAA) dan mouse dapat aktif sampai 24 bulan (satu baterai AA). Keyboard memiliki dimensi 430x210x25mm dan bobot 733g, sedangkan mouse berukuran 45x74x115mm dengan berat 135g.

MK850 Performance 1

Fitur unik dari MK850 Performance terletak pada teknologi Logitech DuoLink. Tersaji di software Logitech Options, keyboard dan mouse bisa saling mempengaruhi input. Contohnya begini: dengan menekan Fn di keyboard, fungsi tombol dan gerakan mouse bisa berubah – misalnya untuk memainkan atau menghentikan musik cukup dengan mengklik tombol tengah mouse; lalu menavigasi lagu dengan menggerakan mouse ke kanan atau kiri.

Kabarnya, MK850 Performance sudah mulai dipasarkan secara global mulai tanggal 22 Maret kemarin. Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar US$ 100 buat mendapatkan sepasang mouse dan keyboard MK850. Sangat terjangkau.

Sumber: Blog Logitech.

Keyboard Mekanik Logitech G Pro Diramu Secara Cermat Untuk Para Atlet eSport

Di bulan Agustus silam, perusahaan spesialis periferal Logitech memperkenalkan G Pro, mouse gaming favorit pemain CS:GO Tyler ‘Skadoodle’ Latham yang mengusung aspek-aspek terbaik dari G100s dan G303. Tapi kehadirannya belum terasa lengkap tanpa dukungan papan ketik, dan belakangan Logitech memang sedang sibuk menggodok keyboard gaming baru.

Dan pada tanggal 7 Maret 2017 kemarin, Logitech mengumumkan anggota baru keluarga G Pro, kali ini sebuah keyboard mekanik yang dipersenjatai switch Romer-G buatan sang produsen sendiri. Seperti varian mouse-nya, papan ketik G Pro tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Logitech dengan para gamer profesional. Kerja sama itu dilakukan demi memastikan device betul-betul memenuhi kebutuhan konsumen.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard

Logitech G Pro Mechanical Gaming Keyboard adalah papan ketik tenkeyless dengan desain yang menitikberatkan aspek portabilitas. Absennya tombol numpad membuat ukuran keyboard jadi lebih kecil sehingga ia mudah dibawa-bawa, serta memberikan ruang lebih banyak untuk mouse, sangat cocok buat menemani para gamer dalam turnamen. Keyboard ini mempunyai dimensi 153×34,3×14,19mm dan bobot 980-gram.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard 1

Mendukung faktor mobilitas tersebut, keyboard juga memiliki kabel USB yang bisa dilepas. Fitur ini juga meminimalisir peluang kerusakan kabel dan connector akibat tak sengaja tertarik dan terkocok ketika keyboard sedang disimpan dalam tas. Menyempurnaan sisi daya tahannya, Logitech memperkuat tubuh keyboard dengan pelat baja di belakang.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard 3

Switch mekanik Romer-G yang menjadi jantung dari kapabilitas keyboard G Pro dijanjikan mampu menyuguhkan keakuratan, kecepatan serta responsitivitas tinggi. Dengan titik ‘actuation‘ pendek di 1,5-milimeter, switch ini dapat membaca input 25 persen lebih cepat dibanding garapan kompetitor, sengaja difokuskan untuk mendongkrak performa gaming. Dan Anda tidak perlu mencemaskan ketangguhannya, tuts di keyboad G Pro bisa menerima input hingga 70 juta kali.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard 5

Papan ketik Logitech G Pro juga dibekali pencahayaan RGB dan ditunjang oleh lebih dari 300 profile di Logitech Gaming Software. Artinya, keyboard ini mampu mengenali ratusan game dan bisa menyesuaikan setting dengan judul tersebut. Via aplikasi yang sama, Anda juga dipersilakan mengustomisasi warna LED (ada pilihan 16,8 juta warna) serta mengakses fitur Custom Game Mod – dapat dipakai untuk menonaktifkan tombol Windows dan lain-lain.

Mengingat keyboard Logitech G Pro dirancang untuk para ‘gamer serius’, harganya memang tidak murah. Gaming gear ini dibanderol di kisaran US$ 130, kabarnya akan tersedia di bulan Maret 2017.

Sumber: Logitech.

Logitech Brio Adalah Webcam 4K Pertama dengan Dukungan Fitur HDR dan Windows Hello

Logitech merupakan perusahaan yang cukup langka. Mereka adalah salah satu dari segelintir pabrikan yang masih menuangkan komitmennya di segmen webcam, bahkan setelah 20 tahun menggeluti segmen ini. Usai meluncurkan webcam untuk gamer sekaligus streamer, Logitech kini memperkenalkan webcam tercanggih yang pernah dibuatnya.

Dijuluki Brio 4K Pro Webcam, ia diklaim sebagai webcam pertama di pasaran yang menawarkan resolusi 4K (4096 x 2160 pixel) dalam kecepatan 30 fps. Fitur autofocus turut terintegrasi, begitu juga dengan digital zoom hingga 5x dalam resolusi full-HD.

Pengguna Logitech Brio dapat memilih sudut pandang lensa seluas 65, 78 atau 90 derajat / Logitech
Pengguna Logitech Brio dapat memilih sudut pandang lensa seluas 65, 78 atau 90 derajat / Logitech

Resolusi yang amat tajam ini turut didukung oleh lensa dengan sudut pandang seluas 90 derajat. Pun begitu, pengguna diberi kebebasan untuk memilih sudut pandang lain, yakni 65 dan 78 derajat, dengan bantuan software. Tidak kalah menarik adalah fitur Logitech RightLight 3 yang telah mendukung HDR sehingga kualitas gambarnya tetap terjamin di beragam kondisi pencahayaan.

Logitech memastikan bahwa Brio kompatibel dengan hampir semua aplikasi video conferencing yang ada, termasuk yang untuk kalangan bisnis. Logitech juga telah menyematkan teknologi pengenal wajah berbasis sensor infra-merah pada Brio, membuatnya kompatibel dengan fitur Windows Hello dan memungkinkan proses login Windows secara otomatis.

Logitech Brio dibekali teknologi pengenal wajah berbasis infra-merah yang kompatibel dengan fitur Windows Hello / Logitech
Logitech Brio dibekali teknologi pengenal wajah berbasis infra-merah yang kompatibel dengan fitur Windows Hello / Logitech

Secara fisik, desainnya tampak simpel sekaligus elegan. Brio dapat dijepitkan di monitor atau dipasangkan di atas tripod. Sambungannya bisa via USB 2.0, USB 3.0 atau bahkan USB-C, dan sepasang mikrofon miliknya telah dilengkapi teknologi noise cancelling.

Bagi yang tertarik meng-upgrade webcam-nya yang sudah renta, Logitech Brio sudah dipasarkan mulai hari ini juga dengan banderol $199.

Sumber: Business Wire.

Sajikan Kecanggihan Dalam Desain Simpel, Logitech Singkap Mouse Gaming G203 Prodigy

Gaming seringkali mengancam isi dompet, tapi gamer tetap tak boleh berkompromi dalam memilih aksesori. Logitech sudah lama jadi tempat berpaling karena produk mereka dipercaya menawarkan titik temu antara harga dan performa. Untuk mouse baru mereka, perusahaan asal Swiss itu menitikberatkan faktor kenyamanan serta keleluasaan kustomisasi.

Ingin kembali menegaskan bahwa performa tinggi tak harus selalu menuntut banyak uang, Logitech memulai manuvernya di tahun 2017 dengan memperkenalkan mouse gaming G203 Prodigy, anggota baru dari lini G Prodigy. Melihat keseluruhan paketnya, sang produsen tampak mencoba menawarkan kelengkapan fitur dalam penyajian simpel yang jadi favorit gamer.

G203 Prodigy mewariskan arahan desain mouse gaming populer G100S, dengan rancangan ambidextrous dan layout yang sama-sama sederhana. Tentu saja tim desainer membubuhkan beragam pembaruan, baik pada aspek ketahanan, kinerja, serta memodifikasinya agar lebih nyaman. Terdapat tombol switch DPI di dekat scroll wheel, lalu Logitech menambahkan dua tombol lagi di sisi kiri mouse.

Logitech memastikan G203 Prodigy dapat meregistrasi 1.000 laporan per detik ke PC, delapan kali lebih cepat dari mouse standar. Dengan begini, input kendali berupa gerakan ataupun klik segera direspons secara instan, dan Anda tidak merasakan keterlambatan sedikit pun di layar. Tak hanya itu, Logitech juga meramu kedua tombol utama agar empuk, responsif dan menjaga sensasinya tetap konsisten.

Mouse gaming ini memanfaatkan sensor optik jenis baru dengan rentang DPI dari 200 sampai 6.000. Sensor tersebut diklaim sangat akurat dalam melacak gerakan, didesain di Amerika dan diproduksi di Swiss demi ‘menyuguhkan kendali yang lebih baik’, menyulap mouse jadi ekstensi dari tangan Anda. Meskipun G203 Prodigy ditawarkan di harga bersahabat, Logitech menjamin tidak ada kompromi pada build quality. Tiap unitnya lulus uji coba intensif di laboratorium R&D mereka.

Produk ini bisa segera digunakan begitu ia dikeluarkan dari bungkus tanpa proses instalasi. Alternatifnya, pengguna dapat melakukan konfigurasi dengan Logitech Gaming Software, di mana Anda bisa memilih warna dan menentukan level kecerahan LED (ada 16,8 juta warna) serta mengustomisasi fungsi seluruh tombolnya. Buat mengubah DPI, kita tinggal menekan sebuah tombol, dan pilihan itu disimpan dalam memori onboard sehingga setup tidak berubah walaupun G203 Prodigy disambungkan ke PC berbeda.

Mouse gaming Logitech G203 Prodigy kabarnya akan mulai dipasarkan di bulan Januari 2017 ini, dijajakan di harga US$ 50.

Sumber: Logitech.

Gaming Headset Logitech G533 Padukan Performa Kelas Audiophile dan Konektivitas Wireless

Gaming headset identik dengan suara surround dan mikrofon yang jernih. Akan tetapi faktor kenyamanan sebenarnya tidak boleh dilupakan, dan salah satu caranya adalah dengan memangkas kabel dan menyematkan konektivitas wireless. Ketika semua itu dipadukan, terciptalah gaming headset yang ideal, seperti garapan terbaru Logitech berikut ini.

Logitech G533 namanya, dan ia tengah dipamerkan di hadapan pengunjung CES 2017. Desainnya tipikal gaming headset, dengan earcup berukuran besar yang akan membungkus daun telinga secara menyeluruh.

Aspek ergonomi sangat diperhatikan oleh Logitech. Selain memiliki bobot yang ringan di angka 350 gram, bantalan dengan permukaan jaring-jaring dimaksudkan supaya telinga tidak panas meski digunakan dalam sesi yang panjang.

Bobot ringan, earcup besar dan bantalan jaring-jaring memastikan headset tetap nyaman digunakan dalam waktu yang lama / Logitech
Bobot ringan, earcup besar dan bantalan jaring-jaring memastikan headset tetap nyaman digunakan dalam waktu yang lama / Logitech

Headset dibekali dengan driver yang diklaim punya kinerja setara headphone kelas audiophile; suara di frekuensi tinggi dan rendah dapat direproduksi secara jernih dan minim distorsi. Teknologi surround 7.1 DTS Headphone X memastikan sesi gaming yang optimal, dimana pemain bisa mendengarkan suara sesuai arah asalnya, dengan volume yang menyesuaikan jaraknya – semakin dekat musuh berada, semakin keras suara derap kakinya.

Ketujuh channel audio ini bisa diatur volumenya secara terpisah, memberikan kustomisasi yang kian lengkap bagi para pengguna. Terkait konektivitas, G533 diklaim sanggup beroperasi dari jarak sejauh 15 meter dan dipastikan tidak ada jeda sedikitpun antara audio dan game maupun film.

Lipat mic-nya ke atas, maka audio keluar akan otomatis di-mute / Logitech
Lipat mic-nya ke atas, maka audio keluar akan otomatis di-mute / Logitech

Mikrofon milik G533 dapat dilipat ke atas ketika tidak digunakan, dan saat dalam posisi ini, output audio akan otomatis di-mute. Kenop volume beserta tombol kontrol terletak di earcup sebelah kiri. Menariknya, tombol ini bisa diprogram untuk berbagai fungsi, semisal untuk mute manual atau untuk play/pause.

Terakhir, atribut unggulan Logitech G533 adalah daya tahan baterainya, yang diyakini mencapai waktu 15 jam dalam satu kali charge. Headset ini rencananya akan segera dipasarkan bulan ini juga seharga $150.

Sumber: VentureBeat dan Logitech.

Tiga Speaker Portable Ultimate Ears Ini Akhirnya Tiba Resmi di Indonesia

Ultimate Ears merupakan nama yang berjasa menciptakan pasar in-ear monitor, hingga akhirnya populer di kalangan musisi ternama. Kira-kira lima tahun setelah diakuisisi Logitech, sang produsen perangkat audio Amerika itu mulai menapaki ranah portable speaker dengan memperkenalkan lini produk UE Boom. Dan dalam waktu singkat, namanya semakin digandrungi konsumen.

Mungkin Anda sudah mendengar banyak hal positif mengenai UE Boom: desain industrial, output suara yang lantang sehingga cocok dipakai di luar ruangan, baterai tahan lama, kedap air, serta adanya fitur speakerphone. Dan terhitung mulai tanggal 27 Desember 2016, konsumen Indonesia sudah bisa memiliki tiga varian teranyar speaker Bluetooth Ultimate Ears secara resmi. Mereka adalah: UE Megaboom, UE Boom 2, dan UE Roll 2.

UE Roll 2

UE Roll 2

Bisa digantung di ransel, ikat pinggang, sepeda, serta dibawa berenang (berkat unit pelampung), memastikan Anda dapat selalu menikmati musik-musik favorit di manapun berada. Walau bertubuh mungil (dan bobotnya hanya 226-gram saja), Roll 2 sanggup menghidangkan suara yang lantang, kabarnya 15 persen lebih bertenaga dari model sebelumnya. Produsen tak lupa meng-upgrade performa sambungan wireless-nya – versi baru ini bisa terkoneksi ke perangkat pemutar musik sampai jarak 30-meter.

UE Boom 2

UE Boom 2

Merupakan speaker nirkabel 360 derajat. Jangan biarkan penampilan mirip kaleng minuman sodanya mengelabui Anda, Boom 2 sanggup menyajikan audio membahana dipadu bass yang menendang, sengaja didesain untuk dipakai di berbagai keadaan – lembab, basah, berlumpur, serta sanggup menahan guncangan. Seperti Roll 2, Boom 2 telah mendapatkan upgrade. Pertama, speaker bisa terpisah dari smartphone sampai jarak maksimal 30m, lalu kinerja output-nya diklaim 25 persen lebih tinggi dari generasi pertama, kemudian baterainya bisa bertahan hingga 15 jam.

UE Megaboom

UE Megaboom

Ukurannya sedikit lebih besar dari Boom dengan lompatan performa lebih tinggi. Bobotnya kurang dari 907-gram, masih tergolong ringan untuk dibawa-bawa. Berbicara aspek teknis, Megaboom mampu menyuguhkan audio 90dBA, dibekali dua driver 2-inci, dipadu sepasang radiator pasif 2-inci dan empat buah radiator pasif 4-inci; lalu baterai Lithium-Ion di dalam dapat menjaga speaker portable ini tetap aktif hingga 20-jam penggunaan. Oh satu hal lagi: Megaboom bahkan bisa ‘menyelam’ selama setengah jam di kedalaman maksimal 1-meter.

Ultimate Ears juga punya sebuah trik lagi: via app companion di Android atau iOS, Anda dipersilakan menggabungkan maksimal 200 unit speaker Boom 2, Boom dan Megaboom untuk memutar musik dari smartphone.

Harga masing-masing produk bisa Anda lihat di bawah:

  • UE Roll 2 – Rp 1,9 juta
  • UE Boom 2 – Rp 3,4 juta
  • UE Megaboom – Rp 4,5 juta

Webcam Terbaru Logitech Didedikasikan untuk Gamer yang Kerap Mangkal di Twitch dan YouTube

Dewasa ini semakin banyak gamer yang mangkal di Twitch atau YouTube, menyiarkan sesi gaming-nya yang intens dan terkadang diselipi lelucon-lelucon konyol. Bagi mereka, ada satu peripheral tambahan yang termasuk wajib, yaitu webcam.

Logitech baru-baru ini memperkenalkan webcam baru yang sepertinya didedikasikan untuk kombo gamer + streamer ini. Dari namanya saja sebenarnya sudah kelihatan: Logitech C922 Pro Stream Webcam, mengindikasikan kalau ia lebih ditujukan untuk streaming ketimbang aktivitas video call kasual.

Streaming maupun perekaman video berlangsung pada resolusi 1080p 30 fps atau 720p 60 fps, dengan dukungan fitur autofocus dan bidang pandang seluas 78 derajat. Logitech tidak lupa membekali C922 dengan sepasang mikrofon omni-directional berteknologi noise cancelling, dan perangkat sendiri duduk di atas tripod untuk memudahkan pengaturan angle.

Logitech C922 Pro Stream Webcam datang bersama sebuah tripod untuk memudahkan pengaturan angle / Logitech
Logitech C922 Pro Stream Webcam datang bersama sebuah tripod untuk memudahkan pengaturan angle / Logitech

Akan tetapi yang membuat C922 sangat istimewa bagi para streamer adalah fitur pengganti latar belakang, dimana kamera bisa mengenali bentuk wajah dan badan pengguna dan melakukan cropping secara otomatis, lalu menambatkannya ke tampilan game yang tengah di-stream tanpa harus mengandalkan setup green screen yang kompleks.

Menutup semua itu, setiap unit C922 datang bersama lisensi software broadcasting ternama XSplit Premium selama 3 bulan. Bagi yang tertarik, Logitech C922 Pro Stream saat ini sudah dipasarkan seharga Rp 2,1 juta.

Sumber: Logitech via The Verge.

Logitech Akuisisi Saitek Senilai $13 Juta dari Mad Catz

Penggemar game Flight Simulator dan sejenisnya tentu saja tidak asing dengan nama Saitek. Selama bertahun-tahun, pabrikan tersebut setia mengeluarkan produk peripheral yang unik dan dirancang secara spesifik untuk gamegame simulator maupun balap.

Kini Saitek harus mengucapkan selamat tinggal, bukan kepada penggemarnya, melainkan kepada Mad Catz selaku perusahaan induknya. Konsumen sebenarnya tidak perlu khawatir, sebab Saitek tidak akan menghilang begitu saja, mereka hanya akan berpindah rumah ke Logitech, dengan nilai akuisisi mencapai $13 juta.

Mad Catz yang mengakuisisi Saitek senilai $30 juta di tahun 2007 belakangan ini rupanya mengalami krisis finansial. Tidak tanggung-tanggung, krisis tersebut menyebabkan tiga petingginya turun dari jabatan CEO, direktur dan senior vice president. Maka dari itu, suntikan dana $13 juta dari Logitech tentunya bisa membantu Mad Catz untuk ‘bangun’ kembali.

Untuk Logitech sendiri, portofolio Saitek merupakan aset yang amat bernilai bagi mereka sebagai salah satu produsen peripheral terbesar sejagat. Sejauh ini peripheral untuk game simulasi Logitech baru sebatas tiga produk saja, dan kehadiran Saitek bisa dipastikan akan mengisi kekosongan tersebut.

Di sisi lain, akuisisi ini bisa dilihat sebagai langkah Logitech dalam mengantisipasi meledaknya tren virtual reality. Seperti yang kita tahu, game VR banyak yang menawarkan gameplay bertema simulasi, dan produk-produk buatan Saitek bakal menjadi incaran para konsumen.

Sumber: Tom’s Hardware dan Logitech.

Mouse Logitech G Pro Didesain dan Ditujukan untuk Jagoan eSport

Produsen peripheral seperti Logitech memang sudah sangat memahami aspek-aspek terpenting dalam merancang mouse secara umum. Pun demikian, tidak ada yang lebih paham soal kriteria mouse gaming terbaik ketimbang seorang atlet esport. Itulah mengapa Logitech mengajak jagoan esport dalam merancang mouse gaming terbarunya, Logitech G Pro.

G Pro pada dasarnya merupakan perpaduan dari dua mouse gaming terpopuler Logitech, yakni G100s dan G303. Desainnya cukup mirip dengan G100s; ambidextrous, ringan dan tidak neko-neko. Di saat yang sama, G Pro turut mengemas kecepatan, akurasi dan responsivitas yang ditunjukkan oleh G303 selama ini.

Di dalamnya bernaung sensor optik PMW3366 yang kerap disebut-sebut sebagai salah satu yang paling presisi. Rentang DPI-nya berkisar antara 200 – 12.000, dan responsivitasnya di tiap pengaturan kecepatan dipastikan akan terus konsisten.

Pada kenyataannya, mouse ini telah menjadi favorit salah satu pemain CS:GO ternama, Tyler “Skadoodle” Latham. Tidak mengejutkan, mengingat ia merupakan salah satu atlet esport yang ditunjuk Logitech sebagai mitra kolaborasi, dimana ia telah menguji G Pro secara intensif selama masa pengembangan.

Logitech G Pro dilengkapi sepasang tombol makro yang bisa dikustomisasi dan tombol pengaturan DPI / Logitech
Logitech G Pro dilengkapi sepasang tombol makro yang bisa dikustomisasi dan tombol pengaturan DPI / Logitech

G Pro turut dibekali memory untuk menyimpan pengaturan DPI, pencahayaan maupun konfigurasi tombol makronya langsung di dalam perangkat, memastikan pengaturannya tidak berubah meski tersambung ke laptop atau PC apa saja.

Soal ketahanan, Logitech meyakini tombol kiri dan kanan G Pro sanggup berfungsi hingga lebih dari 20 juta klik. Kalau dihitung-hitung, jumlah klik sebanyak ini setara dengan sesi latihan gamer profesional selama 10 jam setiap hari, selama dua tahun berturut-turut.

Soal harga, Logitech G Pro akan meluncur ke AS dan Eropa seharga $70 mulai bulan Agustus ini. Sayang sejauh ini belum ada informasi mengenai ketersediaannya di kawasan Asia.

Sumber: Business Wire.

Logitech Pop Home Switch Sederhanakan Kendali Perangkat Smart Home

Perangkat pintar perlu diimbangi dengan pengetahuan penggunanya, jika tidak maka “kepintarannya” tak akan lebih baik dari perangkat konvensional. Perangkat untuk rumah pintar misalnya, ia membutuhkan pemahaman dari seluruh penghuni rumah, bagaimana menggunakan aplikasi, memberikan perintah suara untuk mematikan atau menghidupkan, dan sebagainya. Keharusan ini bisa menjadi tugas yang menantang terutama bila di rumah terdapat banyak anggota keluarga dengan usia dan latar belakang pendidikan yang berbeda.

Permasalahan inilah yang kemudian ingin dijawab oleh Logitech dengan memperkenalkan perangkat pintar yang dapat mengendalikan perangkat rumah pintar lainnya secara lebih sederhana.

Adalah  Pop Home Switch, sebuah perangkat pengendali rumah pintar yang menawarkan kemampuan berbeda dari apa yang biasanya disuguhkan oleh Logitech.

pop-home-switch (1)
Pop Home Switch mempunyai ukuran bodi seukuran telapak tangan, namun mempunyai kemampuan yang sangat luas. Dijelaskan oleh Logitech, Pop Home Switch mampu menghubungkan perangkat melalui koneksi Bluetooth LE. Diklaim sebagai yang terpintar, perangkat mampu terhubung ke sejumlah perangkat rumah pintar, misalnya lampu Phillips Hue, LIFX connected bulbs, Lutron smart drapes dan kunci pintar, August locks. Ini hanya sebagian kecil perangkat yang bisa saya temukan.

Pop Home Switch menawarkan interface yang ramah, melalui aplikasi berbasis iOS dan Android. Dari sana, pengguna dapat memindai perangkat yang kompatibel kemudian mengikatnya untuk kemudian dikendalikan dengan kombinasi yang disederhanakan. Memungkinkan anggota keluarga yang agak “gaptek” untuk mengendalikan perangkat pintar tanpa harus memahami hal-hal kompleks.

Sebagai contoh, Pop Home Switch dapat mematikan semua lampu Phillips Hue dan Lutron dengan satu kali tekan. Dengan pengaturan tertentu, pengguna juga dapat menghidupkan Sonos dengan dua kali tekan, atau mungkin untuk mengunci pintu, menghidupkan lampu di ruangan tertentu, dan lain-lain, semuanya dilakukan dengan cara yang lebih sederhana.

Logitech menawarkan Pop dalam skema pre-order mulai hari ini. Untuk dua unit Pop, Logitech menawarkannya dengan banderol mulai $39 hingga $99.

pop-home-switch (2)

pop-home-switch (3)

Sumber berita Logitech.