Startup Point of Sales LUNA Bukukan Pendanaan Dipimpin TNB Aura dan Seedstars

Hari ini (12/10), Startup point of sales LUNA mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dengan nominal dirahasiakan. TNB Aura, melalui inisiatif TNBA Scout, dengan partisipasi dari Seedstars, menjadi investor lead dalam putaran tersebut,  diikuti dengan jajaran investor dari putaran sebelumnya, yakni 1982 Ventures, Century Oak Capital, dan Prasetia Dwidharma.

LUNA terakhir kali mengumumkan perolehan pendanaan pra-awal pada 2021 dari 1982 Ventures. Grab Ventures juga turut menjadi investor perusahaan yang masuk pada 2020. Saat itu, LUNA terpilih menjadi salah satu finalis dari program akselerator yang dibuat Grab, yakni Grab Ventures Velocity batch ke-3.

Melalui putaran investasi ini, LUNA berencana untuk merekrut talenta di seluruh fungsi, ekspansi ke kota-kota baru di Indonesia, dan berinvestasi dalam pengembangan platform SaaS untuk mewujudkan ambisinya sebagai satu-satunya platform yang dibutuhkan peritel untuk menjalankan bisnis mereka.

“Kami melihat peluang besar dalam vertikal SaaS bagi pedagang ritel di Indonesia. Industri ini adalah salah satu terbesar dan terpenting di Indonesia. Kami memiliki posisi terbaik untuk membantu pelanggan kami mendigitalkan seluruh operasi mereka, mengembangkan bisnis mereka, dan meningkatkan alur kerja mereka,” kata Co-Founder & CEO LUNA Abdullah Lewis dalam keterangan resmi.

Dia melanjutkan, saat ini peritel menghadapi pasar yang sangat kompleks dan kompetitif. Banyak yang belum melakukan digitalisasi dan masih menggunakan sistem lama yang tidak dirancang untuk peritel skala UMKM di Indonesia. “LUNA adalah sistem lengkap bagi pemilik ritel untuk meningkatkan skala bisnis mereka dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik,” imbuhnya.

Solusi LUNA

Didirikan pada akhir 2019, LUNA adalah sistem operasi lengkap bagi peritel untuk meningkatkan operasi, pembayaran, akuntansi, akses terhadap pembiayaan, rantai pasokan, pemasaran digital, hubungan pelanggan, program loyalitas, SDM, hukum, dan kepatuhan. Diklaim solusinya telah dipakai oleh lebih dari 7 ribu merchant aktif yang tersebar di 70 kota, dengan pertumbuhan lebih dari 20% per bulannya.

LUNA dipimpin oleh tim pengusaha ritel berpengalaman, antara lain Abdullah Lewis (CEO), Patricco Baron (CTO), dan Irianto Siah (COO).

Abdullah menyadari banyak kesulitan yang dihadapi UMKM Indonesia dalam mengelola bisnis mereka, dan menciptakan LUNA untuk menawarkan kepada para pedagang ritel serangkaian alat yang akan membantu mereka mendigitalkan bisnis mereka—dimulai dengan point-of-sales dan memperluas ke semua solusi dan layanan penting lainnya.

Rangkaian solusi lengkap LUNA untuk peritel mencakup: sistem POS dengan perencanaan sumber daya perusahaan (ERP)/sistem akuntansi (Luna POS); menyediakan pembayaran QRIS, debit, dan kartu kredit (Luna One); dukungan pembiayaan bagi UMKM (Luna Capital); toko online (TokoLuna); dan solusi rantai pasokan digital (Luna Mart); dukungan hukum, pendaftaran perusahaan, dan paten (Luna Legal); membantu UMKM mengelola media sosial dan periklanan (Luna Ads); serta manajemen SDM, program loyalitas, dan penawaran manajemen hubungan pelanggan.

“Dengan 90% dari seluruh UMKM di ASEAN berbasis di Indonesia, kami yakin masih ada pasar besar yang belum dimanfaatkan yang saat ini menghadapi kurangnya akses terhadap teknologi dan modal baru. Kami percaya akses unik LUNA terhadap UMKM melalui kemitraan dengan BPR dan perangkat lunak sistem POS mereka akan berfungsi sebagai titik pengumpulan data utama yang akan memungkinkan pemilik usaha mengakses rangkaian lengkap penawaran produk mereka,” kata Managing Partner & Head of Indonesia TNB Aura Glen Ramersan.

LUNA telah menjalin kemitraan dengan bank-bank besar seperti Bank Jawa Barat, Bank CIMB Niaga, Bank Neo Commerce, Nobu Bank, Koinworks, Batumbu, dan operator jaringan nirkabel Smartfren. Perusahaan meluncurkan sistem manajemen SDM serta layanan tambahan yang bernilai tambah untuk lebih memenuhi kebutuhan UMKM sebagai solusi komprehensif.

“Platform SaaS vertikal LUNA membantu bisnis mengelola operasi dengan lebih baik dan memperoleh lebih banyak pendapatan. Melalui pasarnya, mereka dapat mencari pinjaman, menerima pembayaran digital, berinteraksi dengan pemasok, dan menemukan cara baru untuk memperoleh penghasilan. Bank, pemberi pinjaman, dan operator jaringan memilih LUNA ketika mereka menginginkan mitra yang kuat untuk meningkatkan layanan mereka,” ujar Founding Managing Partner 1982 Ventures Scott Krivokopich.

Di Indonesia, solusi POS LUNA beririsan dengan berbagai pemain startup, di antaranya iSeller, MOKA, Olsera, YouTap, Qasir, Pawoon, Majoo, ESB, dan masih banyak lagi.

Application Information Will Show Up Here

Laptop Dell Concept Luna Dorong Penggunaan Ulang Hingga Batas Maksimum

Banyak perusahaan perangkat keras komputer menggunakan material daur ulang yang ramah lingkungan pada komponen tertentu dalam pengembangan produk-produknya. Termasuk Dell, baru-baru ini mereka mengumumkan konsep desain baru untuk laptop yang tahan lama yang disebut Concept Luna untuk mendorong penggunaan ulang hingga batas maksimum.

Concept Luna adalah proof-of-concept yang dikembangkan bersama dengan Intel dan mengeksplorasi ide-ide desain revolusioner untuk membuat berbagai komponen PC yang bisa dengan cepat didapatkan, mudah dibongkar dan diperbaiki, serta digunakan kembali sehingga dapat mengurangi penggunaan sumber daya dan memastikan ada lebih banyak material sirkular yang bisa digunakan.

Konsep ini diciptakan untuk menguji coba material apa yang mungkin dan yang tidak mungkin untuk diproduksi dan dijual. Jika semua ide desain dari Concept Luna bisa direalisasikan, Dell memperkirakan perusahaan bisa mengurangi jejak karbon produk-produk Dell hingga sekitar 50 persen.

Dell design strategist, Drew Tosh, menggambarkan Concept Luna sebagai “front end concept” yang dimaksudkan untuk menyelesaikan beberapa masalah besar yang mereka coba selesaikan di masa depan yakni limbah elektronik dan perubahan iklim. Laptop yang mudah diperbaiki dan ditingkatkan kemungkinannya kecil untuk diganti dengan laptop baru yang membutuhkan lebih banyak energi dan sumber daya dalam proses produksinya.

Inti dari Concept Luna sederhana, beralih dari menggunakan kemudian mendaur ulang ke menggunakan, dengan menggunakan kembali beberapa kali, kemudian mendaur ulang material-material yang tidak bisa lagi digunakan ketika benar-benar harus melakukannya.

Prototipe laptop Concept Luna memiliki sekrup yang jauh lebih sedikit daripada laptop Dell pada umumnya. Tak perlu obeng atau peralut rem untuk mengganti keyboard yang rusak atau layar yang retak, cukup dengan melepas keystone yang menahannya. Hanya dibutuhkan empat baut untuk mengakses komponen internal, yang artinya mengurangi waktu reparasi untuk membongkar, memperbaiki, dan memasang kembali komponen-komponen utama.

Motherboard adalah salah satu komponen yang paling banyak mengkonsumsi energi. Dell telah memperkecil total ukuran motherboard hingga sekitar 75 persen dan mengurangi jumlah komponen dalam motherboard sekitar 20 persen, diperkirakan jejak karbon motherboard dapat dikurangi hingga 50 persen.

Tata letak (layout) semua komponen internal dirancang ulang, yaitu dengan memindahkan motherboard yang sudah diperkecil ke penutup atas membuatnya lebih dekat ke area permukaan yang lebih luas dan terpapar udara sejuk dari luar laptop. Memisahkan motherboard dengan unit pengisian baterai di bagian bawah memungkinkan distribusi panas pasif yang lebih baik, yang bisa sepenuhnya menghilangkan kebutuhan penggunaan kipas.

Semua efisiensi ini bisa secara signifikan mengurangi kebutuhan daya total, membuka jalan untuk penggunaan baterai yang lebih kecil dengan deep-cycle cell yang tetap cukup kuat untuk penggunaan sehari-hari. Baterai deep-cycle cell juga memungkinkan pengisian daya yang panjang sehingga baterai dapat digunakan selama bertahun-tahun.

Konstruksi palm rest sengaja dirancang untuk memudahkan reparasi dan penggunaan kembali. Mekanisme keyboard dirancang agar mudah untuk dibersihkan, dipisahkan dari komponen-komponen lain, dan didaur ulang. Sasis aluminiumnya diproses menggunakan tenaga air dan menggunakan konstruksi stamped aluminium membutuhkan lebih sedikit energi dan lebih sedikit limbah.

Desain prototipe yang dipamerkan Dell memang terlihat ramping dan berpenampilan modern. Jika Dell berhasil memproduksinya secara secara massal, faktor kunci lain yang menentukan berapa lama laptop akan bertahan lama adalah ketersediaan suku cadang untuk perbaikan terutama komponen utama seperti layar dan baterai sehingga laptop yang dapat di-upgrade tanpa batas waktu.

Sumber: Dell dan TheVerge

Luna Luncurkan Smartphone Android X Prime: Notch dan Wireless Charging!

Pasar smartphone mainstream dengan harga empat juta sepertinya menjadi sweet spot bagi para vendor. Hal tersebut dikarenakan tingkat penjualan pada rentang harga tiga sampai empat juta tergolong yang tertinggi. Hal tersebut pula lah yang mendorong Luna untuk mengeluarkan smartphone dengan harga tersebut.

Luna X Prime Launch

Bertempat di Ballroom hotel Ayana Midplaza Jakarta tanggal 25 Juli 2018, Luna meluncurkan smartphone premium mereka dengan nama X Prime. Luna mengklaim bahwa mereka merupakan satu-satunya smartphone dengan harga Rp. 3.999.000 yang memiliki AR Emoji. Biasanya, fitur tersebut hanya tersedia pada smartphone kelas atas.

Luna juga membawa fitur smartphone mahal ke harga empat juta kurang, yaitu wireless charging. Selain itu, pada bagian depan Luna X Prime, terdapat notch yang berisikan dua kamera, yaitu IR Camera untuk deteksi wajah dan RGB camera 16 MP untuk selfie. Pada bagian belakangnya terdapat kamera dengan resolusi 16 MP + 5 MP. Kamera dengan sensor 16 MP pada bagian depan dan belakangnya menggunakan sensor OmniVision.

Luna X Prime

Untuk dapur pacunya, Luna bekerja sama dengan vendor SoC MediaTek. X Prime menggunakan MediaTek Helio P60, SoC yang sama dipakai pada OPPO F7. Tentunya, hal ini membuat Luna menjadi salah satu smartphone yang memiliki kinerja kencang yang ada di pasar tiga jutaan saat ini.

Spesifikasi lengkap Luna X Prime adalah sebagai berikut

 

SoC Mediatek Helio P60
CPU 4 x 2.0 GHz Cortex A73 & 4 x 2.0 GHz Cortex A53
GPU Mali-G72 MP3
RAM / Internal Storage 4 GB / 64 GB
Layar 6,2” 2246×1080 19:9 Gorilla Glass 3
Baterai 3000 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1
Kamera Depan: 16 MP f/2.0 , Belakang: 16+5 MP

Luna X Prime Wireless Charging

Dengan harga Rp. 3.999.000, Luna akan memberikan charger wireless-nya secara gratis pada saat perdana penjualannya di Shopee. Setelah promo, charger tersebut dijual dengan harga Rp. 300.000.

Untuk pemilihan spesifikasi di sektor kamera cukup disayangkan memang, menggunakan sensor OmniVision pada smartphone dengan harga empat juta rupiah menurut saya terasa kurang. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan sensor OmniVision tidak menangkap gambar setajam Sony IMX dan Samsung ISOCELL.  Walaupun begitu, fitur lain yang dibawa oleh X Prime memang cukup menarik.

Developer Temukan Cara Unik untuk Mengubah Kamera Depan iPad Jadi Tombol Kapasitif

Saat iPad ditugaskan menjadi layar kedua Mac dengan bantuan perangkat seperti Luna Display, hal terakhir yang akan dilakukan oleh developer adalah menyelipkan elemen user interface yang berlebihan dan memakan tempat. Kalau mengacu pada premis utamanya, iPad haruslah bisa menampilkan konten semaksimal mungkin di layarnya.

Tapi lalu pertanyaan lain pun muncul: bagaimana pengguna dapat mengatur parameter seperti tingkat kecerahan layar iPad dengan mudah kalau tak ada elemen UI yang dibubuhkan? Menurut Astro HQ selaku pengembang Luna Display, solusinya adalah panel kontrol tersembunyi yang aktivasinya tidak boleh mengganggu navigasi layar, alias tidak mengandalkan gesture.

Lalu bagaimana cara memunculkan panel kontrol ini? Tidak mungkin menggunakan tombol Home, bukan? Pastinya, untuk itu Astro HQ telah memformulasikan cara yang sangat unik, yakni mengubah kamera depan iPad menjadi sebuah tombol kapasitif. Tap kamera depan itu, maka panel kontrolnya muncul, tap lagi, maka panel tersebut langsung sirna.

Selain menghemat tempat karena panelnya dapat disembunyikan kapanpun pengguna mau, cara ini juga terkesan mudah sekali diingat, alias intuitif. Namun apakah ini berarti kamera depan iPad harus menyala setiap saat? Ya, tapi jangan khawatir, sebab Astro sudah menyiapkan solusinya.

Problem yang pertama berkaitan dengan privasi, dan solusi Astro adalah membuat ‘penglihatan’ kamera jadi kabur selama Luna aktif, yang berarti kamera hanya bisa membedakan terang dan gelap saja. Yang kedua adalah soal daya tahan baterai, dan Astro mengklaim konsumsinya sangat irit sebab fitur ini hanya menggunakan kurang dari satu persen prosesor iPad.

Luna sendiri diperkirakan bakal dirilis pada bulan Mei tahun depan. Kampanye penggalangan dananya di Kickstarter terbukti sukses, dengan total dana nyaris $650 ribu berhasil dikumpulkan.

Sumber: The Verge dan Astro HQ.

Bawa Teknologi Foxconn, Smartphone Luna Resmi Tiba di Indonesia

Pasar mobile tanah air kembali kedatangan tamu baru. Membawa nama besar Foxconn, Luna melalui Luna Indonesia akhirnya secara resmi mendeklarasikan diri siap bertarung di industri ponsel tanah air. Dalam debutnya, Luna Indonesia meluncurkan smartphone dengan nama yang sama, Luna.

Berdasarkan keterangan dari pihak Luna Indonesia, smartphone Luna adalah smartphone Android premium yang diracik dengan teknologi dan desain asli dari Foxconn. Namun proses perakitannya dilakukan di Semarang, Indonesia.

Kesan premium Luna tampak dari desain unibody yang terbuat dari logam. Bukan rancangan biasa, body ini direkatkan dengan teknologi CNC dengan 8  tahapan perakitan. Menghasilkan sebuah perangkat yang tidak hanya kokoh tapi juga rapi dan presisi yang terbentang dalam layar 5,5 inci dengan resolusi full HD 1920 x 1080 piksel

luna_luna-smartphone---space-gray--64-gb-3-gb-_full04

Sementara soal spesifikasi, Luna menawarkan kemampuan yang cukup baik. Dapur pacunya menggunakan Snapdragon 801 yang mempunyai kecepatan 2,5GHz yang didampingi oleh RAM 3GB dan juga memori internal seluas 64GB.

Sebagai smartphone yang juga disebut-sebut fokus ke ranah fotografi, Luna menaarkan kombinasi kamera yang cukup baik. Di belakang ada kamera 13MP dengan bukaan f/2.0 dan dual LED Flash. Sejumlah fitur juga disematkan, seperti LED Flash, HDR, smart denoise, auto tracking, dan shutter control. Kemudian di depan dihuni kamera beresolusi 8MP dengan bukaan f/1.8 dan wide angle untuk hasil jepretan selfie yang optimal.

Menampilkan Sistem operasi: Android 6.0 Marshmallow di sisi interface, Luna juga diperkaya dengan sejumlah fitur-fitur modern seperti NFC, 4G LTE, WiFi 802.11 a/b/g/n/ac, Bluetooth v4.0, GPS, jack audio 3,5mm serta sederet sensor-sensor modern. Sedangkan di belakang, ponsel ditenagai baterai sebesar 3.000mAh.

Ponsel Luna akan dijual seharga Rp 5,5 juta di berbagai peritel online maupun offline, antara lain Erafone, Point2000, Pazia, Lazada, dan tentu saja Blibli.

Sumber berita Liputan6.

Wolfprint 3D Luna Merupakan Upaya ‘Memasukkan Manusia’ ke Virtual Reality

Aspek penyediaan konten sama krusialnya dengan pengembangan teknologi virtual reality. Dan bagi Wolfprint 3D, tim developer kecil asal Estonia, VR dapat dimanfaatkan untuk menciptakan hubungan antar manusia yang autentik. Cara mereka sendiri ialah lewat pemindai tiga dimensi, mereka yakin inilah ‘mata rantai yang hilang’ dalam upaya membawa masuk user ke alam VR.

Kreasi Wolfprint 3D tersebut sangat unik, sebuah kapsul berbentuk telur raksasa bernama Luna. Alat ini adalah scanner 3D sekaligus booth foto masa depan, dipamerkan di sebuah pusat perbelanjaan di Estonia, mempersilakan user memindai tubuh mereka buat menciptakan versi digital diri dalam kualitas sangat tinggi. Prosesnya cepat, sederhana, dan murah; apalagi Luna tidak membutuhkan operator.

Kepada Digital Trends, CEO Wolfprint 3D Timmu Tõke menjelaskan bahwa pengoperasian Luna hampir mirip booth foto. Anda tinggal masuk, lalu perangkat segera mengambil foto beberapa kali, dan Anda tinggal memilih mana yang disukai. Penyajiannya berlangsung singkat dan intuitif. Tõke mengestimasi jika Luna ditaruh di satu lokasi, ia sanggup melakukan scanning sebanyak 350 sampai 400 kali tiap hari.

Luna memungkinkan konsumen memindai wajah mereka dan menaruhnya di ‘tubuh’ siapapun, bisa jadi atlet atau tokoh kartun favorit. Selanjutnya, hasil scan dapat dimanfaatkan jadi avatar dalam video game, aplikasi virtual reality, atau dicetak di printer 3D.

Dahulu, layanan seperti ini cuma bisa tersedia di studio-studio 3D scanning, dan harga jasanya sangat mahal. Untuk sekali pemindaian, Anda harus merogoh kocek hingga US$ 400. Awalnya bisnis Wolfprint 3D ialah memberikan servis serupa, tapi akhirnya mereka memutuskan buat menciptakan unit scanner 3D portable. Dengan Luna, user hanya perlu mengeluarkan uang US$ 10 saja, atau US$ 50 jika menginginkan versi figurine dari tubuh mereka.

Wolfprint 3D Luna 1

Wolfprint 3D telah menggandeng beberapa perusahaan rekan untuk membantu mereka menjual karakter, animasi, sampai konten-konten berlisensi; dan saat ini sedang berdiskusi bersama Paramount serta Nike. Selain memperoleh pemasukan dari jasa dan penjualan merchandise, developer juga memonetisasi API, menyuguhkan biaya berlangganan bagi pencipta konten (studio game atau perusahaan VR). Pembuatan satu unit Luna sendiri membutuhkan dana kurang lebih US$ 8 ribu.

Layanan portable scanner 3D Luna sebetulnya sudah diluncurkan dari bulan Februari 2016. Sejak saat itu, Wolfprint 3D telah memindai lebih dari 3.500 individu, dan database mereka tumbuh rata-rata 70 persen tiap bulan. Ke depannya, developer berencana membuka 15.000 booth di Amerika Serikat.

Sumber: Seedinvest & LunaScanner.com.

Bulan Depan Foxconn Boyong Smartphone Luna ke Indonesia

Pasar mobile Indonesia tampaknya sebentar lagi bakal kedatangan pendatang baru. Setelah sejumlah nama seperti Oppo, Vivo dan Infinix lebih dulu tiba, Foxconn dikabarkan segera ikut ambil bagian dalam waktu dekat.

Dikutip dari TeknoKompas, Selasa (25/10/2016)  pabrikan asal Taiwan tersebut disebutkan berencana memboyong produk smartphone asli buatan sendiri, “Luna” ke pasar tanah air pada awal bulan depan.

Kepastian hadirnya pabrikan yang identik dengan ponsel iPhone tersebut didapat dari sebuah undangan tertulis yang dikirimkan ke sejumlah media.Dalam undangan tersebut, Foxconn bakal menggelar acara pada tanggal 7 November 2016. Selain itu, terdapat pula judul besar yang berbunyi:

“Foxconn, pabrikan smartphone Taiwan, secara resmi akan merilis smartphone Luna di Indonesia,”

Foxconn Luna sudah dijual di Korea Selatan dengan harga Rp 4 juta-an
Foxconn Luna sudah dijual di Korea Selatan dengan harga Rp 4 juta-an

Luna sebenarnya bukan smartphone yang benar-benar baru. Smartphone berbasis Android 6.0 Marshmallow ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2015 dan sudah tersedia di Korea Selatan sejak September tahun lalu. Di sana, Luna dijual seharga Rp 4 juta-an.

Lalu spesifikasinya bagaimana? Foxconn Luna dibalut rapi dengan tampilan layar 5,5 inci beresolusi FHD 1080p. Tak hanya cemerlang di luar, Luna juga cakep di dalam. Jeroannya dihuni chipset Snapdragon 810 yang punya kemampuan pacu hingga 2,5GHz serta dukungan RAM 3GB. Ruang simpan yang disematkan berukuran 64GB yang masih bisa diperluas dengan tambahan memori eksternal.

Kemampuannya dalam mengabadikan momen pun tak perlu diragukan mengingat kamera belakangnya sudah menggunakan resolusi 13MP dengan bukaan f/2.0 dan dual LED flash. Di depan, smartphone juga dilengkapi kamera selfie 8MP dengan bukaan f/1.8.

Sampai kabar ini diterbitkan, belum ada informasi resmi berapa harga Foxconn Luna di Indonesia. Tapi berhubung tanggal peluncurannya tak lama lagi akan tiba, sebaiknya kita tunggu saja kabar resminya dari Foxconn.

Sumber berita Tekno.Kompas dan gambar tistoryblogofmobile.

Luna Adalah Sleep Tracker dalam Wujud Seprei Pintar

Perangkat sleep tracker untuk memonitor kualitas tidur memang bukan barang baru di tahun 2015 ini. Awalnya berwujud seperti aplikasi, smartwatch atau fitness tracker yang dipakai di pergelangan tangan, sleep tracker perlahan berevolusi menjadi bagian dari tempat tidur. Continue reading Luna Adalah Sleep Tracker dalam Wujud Seprei Pintar