Layanan Singgahsini Jadi Strategi Perluasan Bisnis Mamikos, Gandeng Mitra Pemilik Properti

Setelah sebelumnya dikenal dengan nama Mamirooms, salah satu layanan Mamikos yang diperuntukan kepada pemilik indekost, kini mengubah nama menjadi “Singgahsini”. Kepada DailySocial, Co-Founder & CEO Mamikos Maria Regina Anggit mengungkapkan, perubahan nama dilakukan untuk memberikan nuansa lokal karena Singgahsini merupakan layanan manajemen properti yang berasal dari Indonesia.

“Kami ingin membantu lebih banyak lagi pemilik kos untuk mengoptimalkan okupansi kosnya, juga memberikan kenyamanan tempat tinggal yang lebih baik bagi pencari kos,” kata Anggit.

Singgahsini menawarkan pengelolaan properti end-to-end sehingga mitra (pemilik properti) tidak perlu khawatir mengenai operasional bisnis. Sejak diluncurkan pada bulan Januari 2019, kos Singgahsini telah tersebar di Jabodetabek, Bandung & Jatinangor, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, dan Malang.

Beberapa layanan yang disuguhkan ke mitra meliputi pemasaran kamar, pemasaran visual, standardisasi fasilitas dan re-touch/re-design, pre-conditioning, pelatihan kepada operator atau penjaga, pembuatan SOP, penjadwalan survei, hingga pengelolaan pemesanan.

“Singgahsini bekerja sama dengan mitra Mamikos untuk memenuhi okupansi kos dengan beberapa model kerja sama, yakni Bagi Hasil, Minimal Jaminan Pendapatan, atau Jaminan Pendapatan Penuh; tergantung dari hasil evaluasi properti. Untuk saat ini Layanan Singgahsini masih untuk kos, namun tidak menutup kemungkinan akan merambah ke apartemen,” kata Anggit.

Indekost yang dapat bergabung dengan Singgahsini yakni mereka yang memiliki fasilitas kamar isian serta fasilitas penunjang lainnya seperti kamar mandi dalam, Wi-Fi, TV, dan AC. Tim Transformasi Mamikos nantinya juga senantiasa mengecek/menyurvei kos-kos yang berminat bergabung dengan Singgahsini untuk memastikan standarnya sesuai dengan yang sudah ditentukan.

Keunggulan Singgahsini

Secara khusus layanan pengelolaan end-to-end kepada pemilik indekost juga telah ditawarkan oleh pemain serupa lainnya seperti RoomME. Namun Mamikos mengklaim memiliki keunggulan tersendiri yaitu, Singgahsini berkoordinasi secara transparan dengan mitra Mamikos terkait pengelolaan dan kebijakan.

“Kami menyediakan jasa konsultasi perawatan aset dan perbaikan fasilitas, manajemen komplain kos, serta pengelolaan kos yang terukur dan maksimal. Selain itu, listing kos kami pasarkan melalui Mamikos, yang memiliki 5 juta pengguna aktif dengan harga optimal serta foto dan video eksklusif. Dan yang terpenting, kami mengelola kos secara digital untuk semakin mengefektifkan industri properti,” kata Anggit.

Ke depannya, Singgahsini akan memperluas jaringannya hingga ke seluruh Indonesia untuk membantu lebih banyak mitra Mamikos dalam memaksimalkan potensi pendapatannya dan memberikan hunian eksklusif yang nyaman bagi pencari kos.

Di masa Pandemi, untuk mendukung mitra agar properti kosnya tetap aman dan diminati oleh calon penghuni, Singgahsini juga memiliki program “Kos SEHAT” yang merupakan salah satu upaya untuk membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan mulai dari penyediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di depan kos, cek suhu, dan edukasi untuk penggunaan masker.

“Hadirnya Singgahsini diharapkan dapat memberikan layanan auto-pilot dalam pengelolaan kos, membuat bisnis kosnya stabil dan lancar serta membuka potensi bagi mitra Mamikos untuk terus mengembangkan bisnis kosnya,” kata Anggit.

Application Information Will Show Up Here

Tekad Mamikos Tetap Tumbuh Selama Pandemi, Menggelontorkan Sejumlah Fitur Baru

Ada beberapa sektor yang tertekan hingga saat ini akibat pandemi. Properti jelas adalah salah satunya. Mamikos sebagai salah satu startup yang bergerak di sektor property technology pun tak tinggal diam.

Berlangsungnya pandemi dalam jangka waktu yang cukup panjang merupakan kabar buruk bagi para pemilik indekos. Sebagian penyewa memilih pulang ke rumah masing-masing, sebagian lagi terpaksa bertahan karena masih harus beraktivitas normal.

Mamikos tentu menyadari hal tersebut. Itu sebabnya mereka mengeluarkan sejumlah inisiatif. Salah satu yang paling kentara adalah memasang harga diskon untuk sejumlah kamar pilihan. Di aplikasi terpampang cukup banyak promosi tersebut, mulai dari insentif untuk mereka yang bertahan hingga harga kamar yang dibanderol lebih murah dari biasanya. Satu yang paling menonjol adalah diskon harga kamar hingga Rp1,5 juta untuk pembayaran sewa kamar enam bulan ke depan.

Upaya itu merupakan salah satu cerminan Mamikos untuk bertahan dan menjaga statusnya sebagai salah satu yang terdepan. “Kondisi ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Mamikos agar tetap bisa bertahan dan berkembang serta terus menjadi aplikasi kos nomor satu di Indonesia,” tulis Founder & CEO Mamikos Maria Regina Anggit.

Inovasi sebagai kekuatan

Di samping promo dan diskon yang mereka berlakukan, Mamikos juga mengandalkan sejumlah fiturnya yang tergolong lengkap untuk sebuah aplikasi listing kamar indekos. Sebut saja fitur pemesanan langsung, laporan keuangan, MamiPay, MamiPoin, virtual tour, hingga SinggahSini.

Ambil contoh MamiPay. Fitur ini adalah sistem penagihan yang dikembangkan oleh Mamikos sendiri. Tahun lalu fitur ini masih dalam tahap pengembangan. Namun MamiPay kini sudah menjadi manajemen penagihan resmi Mamikos. Melalui MamiPay, penghuni indekos bisa membayar tagihannya melalui transfer bank, kartu kredit, Gopay, Ovo, Dana, LinkAja, Alfamart, dan Indomaret.

MamiPay juga membantu pemilik indekos untuk mengingat jadwal penagihan ke penyewa hingga mencatat cashflow mitra sehingga mempermudah kerja pemilik kos dalam mengelola keuangannya.

Fitur lain yang terhitung paling anyar adalah Mamikos Goldplus. Fitur ini merupakan ragam solusi yang ditawarkan pihak Mamikos untuk pemilik indekos mulai dari memaksimalkan okupansi, perawatan kos, jasa disinfektan, hingga jasa konsultasi. Adapun biaya jasa solusi ini diambil dengan mengutip biaya dari transaksi pembayaran dari penyewa kos.

Sementara MamiRooms yang merupakan layanan standardisasi kamar untuk meningkatkan nilai jual properti kini bersalin nama menjadi SinggahSini. Layanan ini sudah tersebar di Jabodetabek, Bandung & Jatinangor, Solo, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang.

“Upaya inovasi berupa fitur-fitur tersebut diwujudkan agar Mitra Mamikos dan pencari kos selalu terhubung secara digital dengan pemanfaatan teknologi. Terlebih di tengah pandemi Covid-19, fitur-fitur ini dapat dimanfaatkan oleh Mitra Mamikos dalam mengelola properti kos dan pencari kos dalam mencari kos idaman yang nyaman,” ujar Anggit.

Bertekad terus tumbuh

Pandemi sepertinya tidak jadi alasan bagi Mamikos untuk terus bertumbuh. Mamikos mengimbangi ambisi tersebut dengan mengajak mitranya terus menerapkan protokol kesehatan mulai dari penyemprotan disinfektan, penggunaan masker, dan hand sanitizer.

Kini Mamikos sudah tersebar di 140 kota di Indonesia yang tak hanya menawarkan kamar kos tapi juga apartemen. Mereka menargetkan hingga akhir tahun ini layanan Mamikos dapat menjangkau pemilik kos di luar Jawa dan kota-kota kecil lainnya. Saat ini Mamikos sudah memiliki lebih dari 2 juta pengguna dan 110 ribu mitra pemilik indekos.

Application Information Will Show Up Here

Perjalanan Empat Tahun Mamikos, Rambah Model Bisnis Baru Melalui Mamirooms

Mamikos dirilis sejak tahun 2015, pada awalnya berperan sebagai situs dan aplikasi pencarian hunian sewa atau indekos di beberapa kota. Masih dengan misi yang sama, kini startup asal Yogyakarta tersebut sudah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

Dalam kurun 4 tahun, mereka berhasil menghubungkan 110 ribu pemilik indekos di berbagai kota di Indonesia dengan 8 juta pengguna setiap bulannya. Di sisi layanan juga ada beberapa improvisasi signifikan yang dibubuhkan, termasuk fitur Booking untuk membantu pengguna memesan kamar langsung dari aplikasi.

“Kami akan terus fokus pada kategori industri indekos dengan membantu memajukan bisnis para pemilik kamar, sekaligus membantu para pencari kamar mendapatkan tempat dengan mudah lewat platform kami,” ujar Co-Founder & CEO Mamikos Maria Regina Anggit Tut Pinilih kepada DailySocial.

Anggit juga menceritakan mengenai inisiatif Mamirooms, yakni model bisnis baru di Mamikos untuk membantu pemilik indekos dalam mengelola propertinya. Bagi pemilik indekos yang tergabung, mereka akan mendapatkan bantuan intensif dalam kegiatan pemasaran, pengelolaan kamar, hingga standardisasi properti agar meningkatkan nilai jual. Standarisasi tersebut meliputi interior, fasilitas, operator, pelayanan, serta teknologi pembayaran (MamiPay – masih dalam tahap pengembangan).

Saat ini layanan Mamirooms sudah mencakup di wilayah Jabodetabek, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, dan Malang.

Mamirooms
Mamirooms sediakan layanan pemasaran hingga operasional / Mamikos

Melanjutkan cerita, Anggit memaparkan awal mula pengembangan layanan tersebut. Ide awalnya berangkat dari masalah yang ia liat dihadapi oleh teman-temannya yang merantau. Pada saat itu mencari indekos menjadi suatu kegiatan yang memakan waktu, padahal internet sudah menjadi bagian hidup. Informasi yang tersedia di online sering tidak akurat, tidak lengkap, dan tidak diperbarui.

“Kami memulai mendirikan Mamikos dari Yogyakarta, kota kelahiran saya. Kami mulai hanya dengan hanya 3 orang. Saat itu kami bertiga memulai mengumpulkan data indekos dan dapat 50 data listing. Dua minggu kemudian kami merilis Mamikos. Selang tiga tahun layanan tersebut sudah memiliki lebih dari 200 ribu properti,” terang Anggit.

Saat ini perusahaan yang turut didirikan Bayu Syerli (Co-Founder & COO) tersebut masih terus fokus pada pengembangan fitur. Misinya membantu semua aspek kehidupan penyewa dan pemilik indekos.

“Nama Mamikos sendiri berawal dari saya ingin memberikan nama yang memiliki berkesan personal tapi juga modern sesuai dengan misi kita yang ingin meningkatkan kelas pencarian indekos,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here