Targetkan Kalangan Perempuan, IDNtimes Luncurkan POPBELA

Hadir dengan informasi seputar dunia Fashion, beauty, relationship, dan karir, media online POPBELA resmi diluncurkan akhir bulan Februari ini di Indonesia. Situs yang dalam tampilannya serta konten yang ditawarkan hampir mirip dengan situs Popsugar, mencoba memberikan konten menarik khusus untuk wanita dengan muda Indonesia usia 20-30 tahun.

“POPBELA lahir dikarenakan dengan adanya kebutuhan para wanita muda di Indonesia. Banyak orang yang mencari inspirasi dan meningkatkan gaya hidup dan berbagai kebahagiaan dan hal-hal positif. Dengan konten yang interaktif dan worth-sharing, POPBELA hadir untuk segala kebutuhan wanita muda Indonesia,” kata Editor-in-Chief POPBELA Elisabeth Kurniawan kepada DailySocial.

Sebelumnya CEO POPBELA Winston Utomo telah menghadirkan media online IDNtimes dengan pendekatan ala Buzzfeed. Kehadiran POPBELA diharapkan bisa mengakomodir kebutuhan wanita akan informasi terkini, menarik dan tentunya menghibur untuk menginspirasi rutinitas setiap hari.

“Kami melihat banyak wanita muda di Indonesia yang menginginkan  sebuah media yang dapat menginspirasi hidup mereka, mulai dari fashion, lifestyle, karir, sampai hubungan mereka dengan kekasihnya. Hal ini yang ingin dicapai oleh POPBELA, kita ingin menjadi sebuah media online yang dapat menjadi sahabat bagi setiap wanita muda di Indonesia,” kata Winston.

Dipimpin Elisabeth sebagai Editor-in-Chief, yang sebelumnya sempat berkarier sebagai Senior Buyer di Cartier dan Saint Laurent New York, POPBELA mengklaim dalam waktu 3 minggu sejak peluncuran telah mencapai 5 juta pageviews di situsnya.

Konten-konten yang berkiblat ke media seperti Buzzfeed, Popsugar, Lifehack, About.com mengusung konsep buzz untuk meningkatkan daya saingnya di media sosial. Selain menyenangkan dan menghibur, konten-konten tersebut juga bersifat ringan dan dengan mudah diserap oleh pembaca yang menggunakan desktop, tablet, hingga smartphone.

”Kami sangat berambisius untuk menjadi perusahaan media dan teknologi terdepan di Indonesia yang menghubungkan wanita muda melalui creative content yang worth sharing, yang mengutamakan inovasi dan tren terkini,” kata Elisabeth.

Daftar Pemenang E3 2015 Versi Game Critics Awards

Sudah lewat beberapa minggu selepas event E3 2015, euforia telah berakhir, dan gamer saat ini sedang menikmati masa-masa tenang sebelum Gamescom Cologne dimulai di akhir minggu pertama bulan Agustus besok. Sebagai konklusi dari perdebatan panas para fans, diungkaplah data statistik publisher ‘pemenang’ E3. Namun apa kata kritik dan media game sendiri? Continue reading Daftar Pemenang E3 2015 Versi Game Critics Awards

Laporkan Pelanggaran Lalu Lintas Secara Online Dengan TertibLantas

Media sosial selain untuk bergaul dan senang-senang bisa juga bermanfaat untuk melakukan gerakan sosial. Nah yang terbaru, Anda bisa jadi penegak tertib berlalu lintas. Caranya dengan melaporkan segala bentuk pelanggaran lalu lintas, tinggal foto atau video pelanggaran dan unggah ke situs TertibLantas. Serunya, media sosial yang satu ini, selain mengusung misi membudidayakan gerakan tertib lalu lintas yang sangat minim di sini, namun dikemas juga dengan permainan mengumpulkan poin.  Bahkan pengguna  bisa meniti karier hingga jadi jenderal.

Continue reading Laporkan Pelanggaran Lalu Lintas Secara Online Dengan TertibLantas

MalesBanget Segarkan Tampilan dan Hadirkan Fitur Yang Lebih Melibatkan Pengguna

Situs humor populer MalesBanget.com baru saja melakukan pembaruan tampilan website. Lewat tampilannya kini yang jauh lebih segar, situs media yang diprakarsai oleh Christian Sugiono ini menawarkan fungsi jelajah konten yang lebih kaya dan menarik. Continue reading MalesBanget Segarkan Tampilan dan Hadirkan Fitur Yang Lebih Melibatkan Pengguna

KapanLagi Network Pertahankan Semua Properti Media Pasca Merger

Merger dua grup media KapanLagi dan Fimela menjadi KapanLagi Network (KLN) menghiasi pemberitaan sepanjang minggu lalu. Yang menjadi pertanyaan adalah apa yang bakal terjadi dengan semua properti media bawaan kedua grup yang total berjumlah delapan buah? Pimpinan Fimela Ben Soebiakto yang sekarang menjadi Chief Marketing Officer (CMO) KLN memastikan tidak ada penggabungan (atau penutupan) semua properti medianya.

Continue reading KapanLagi Network Pertahankan Semua Properti Media Pasca Merger

Female Daily Network Memilih Isu Kecantikan Untuk Perkuat Posisi

Female Daily Network (FDN) awal bulan ini telah mengubah fokus ke arah topik kecantikan, merampingkan struktur jaringannya dengan memindahkan konten situs Fashionese Daily ke dalam Female Daily. DailySocial sempat berbincang dengan tiga eksekutif FDN beberapa waktu lalu. Hanifa Ambadar (co-founder dan CEO), Fonnyta Amran (business development FDN), dan Novita Imelda (operational director FDN), terkait alasan mereka mengenai keputusan yang cukup mengejutkan tersebut, mengingat Fashionese Daily sudah mempunyai posisi yang cukup kuat sebagai media gaya hidup perempuan Indonesia.

Continue reading Female Daily Network Memilih Isu Kecantikan Untuk Perkuat Posisi

Raksasa Digital Cina Tencent Dikabarkan Akuisisi Portal Berita Okezone

Raksasa digital asal Cina Tencent dikabarkan melakukan akuisisi terhadap Okezone, portal berita milik raksasa media Global Mediacom (MNC). Tepat setahun yang lalu, MNC membangun kerja sama dengan Tencent dengan membangun joint venture PT MNC Tencent untuk mendorong pertumbuhan layanan messaging WeChat dan sejumlah produk Tencent lainnya di Indonesia.

Continue reading Raksasa Digital Cina Tencent Dikabarkan Akuisisi Portal Berita Okezone

Embracing Digital and Mobile Media is Crucial for Advertisers

Advertising powers most of the web and as the world turns towards mobile interaction and activities, so must the advertising industry. The days of placing banner ads and counting impressions or click throughs are being left behind by new interaction and business models that are far more direct in measuring consumer responses and therefore return on investment.

Continue reading Embracing Digital and Mobile Media is Crucial for Advertisers

Kiriman Ulasan Liburan Menjadi Daya Tarik LiburKeluarga Menjaring Pembaca

Hasil penelitian Google menunjukkan 80 persen orang Indonesia mencari info terlebih dahulu di internet sebelum berlibur. Pasar yang menggiurkan itu membuat banyak bermunculan situs travel. Konsekuensinya kemudian, sebuah situs perjalanan harus memiliki daya tarik yang unik untuk bisa bertahan menghadapi persaingan.
Continue reading Kiriman Ulasan Liburan Menjadi Daya Tarik LiburKeluarga Menjaring Pembaca

Video Akan Berperan Penting di Media Online

Dalam sebuah laporan berdasarkan hasil survei atas 4.500 responden di tiga negara (Indonesia, Cina dan Jepang), disebutkan bahwa video akan berperan penting dalam penyajian berita di media online.

Laporan berjudul ‘Tinggal Landas: Era baru erita video di Asia’ ini disusun oleh Deloitte atas permintaan kantor berita AP. Penelitian di lapangan dilakukan oleh GfK.

Dalam penelitian ini terungkap beberapa data yang berhubungan dengan konsumsi media di ranah maya oleh para pengguna di tiga negara. Berapa temuan antara lain adalah bahwa 98 persen responden menggunakan portal atau mesin pencari secara teratur untuk mencari berita.

Terkait video di media online. Maria Roson, vice president of sales for Asia di AP menyebutkan bahwa dari data penelitian ini berita video menawarkan cara yang penting bagi outlet media untuk membedakan diri dari pesaing dan membangun loyalitas para permirsanya.

Tentunya dengan perlikaku yang suka mencari berita di layanan pencari, penyedia konten harus mencari cara agar beritanya dibaca atau dilihat pembaca. Dengan konten media berupa video hal ini bisa menarik pembaca atau pemirsa.

Asia sendiri, yang menjadi tempat pertumbuhan berbagai hal di bidang teknologi, mulai dari ponsel murah, penetarasi pengguna internet serta pertumbuhan ketersediaan jaringan broadband bergerak menjadikan pasar media online yang besar. Penyediaan konten yang menarik seperti video online disebutkan juga oleh Matthew Guest – media director di Deloitte – akan memainkan peran vital dalam menciptakan pengalaman berita yang menarik bagi konsumen.

Penelitian juga menyebutkan bahwa pemirsa atau pembaca berita mau untuk bereksperimen dengan berbagai sumber berita termasuk piranti terbaru.

Dari penelitian ini pun ditemukan bahwa 93 persen pengguna video berita online di Asia berpendapat bahwa video begitu penting bagi situs berita atau aplikasi agar terlihat lebih menarik, serta 96 persen responden asal Indonesia berpendapat bahwa video dapat meningkatkan pemahaman mereka mengenai sebuah berita

Apa saja temuan lain dari penelitian ini, berikut kami kutipkan beberapa temuan utama dari dari rilis pers yang dikirimkan ke TRL:

  • Permintaan konten melalui piranti bergerak. Di pasar negara berkembang Asia, banyak konsumen yang beralih ke dunia online untuk pertama kalinya melalui ponsel atau tablet dibandingkan lewat komputer personal. Dengan penetrasi tablet yang meningkat pesat di seluruh dunia, para pengguna mungkin mengharapkan ragam kekayaan konten tersulam pada piranti layar-lebar mereka. Dari kelompok yang kami survei di Indonesia, yang mewakili konsumen online perkotaan yang lebih makmur, 51 persen menggunakan ponsel pintar dan 24 persen menggunakan tablet untuk mengakses berita. Pengguna tablet di Jepang cenderung menonton berita video secara  online daripada pemilik piranti lain, dan hampir dua kali lipat lebih sering mengakses video setiap harinya atau hampir setiap hari, dibandingkan dengan pemilik ponsel pintar.

  • Di Cina, penelitian ini menemukan 75 persen dari responden menyatakan bahwa mereka pernah mengakses berita dari perangkat ponsel atau ponsel pintarnya. Hampir sepertiga dari populasi Cina memiliki ponsel pintar dan 16 persen dari survei yang berbasis di Cina membuka aplikasi apps untuk mengetahui tentang berita terkini.  Delapan belas persen dari konsumen di Cina menggunakan tablet dan tiga perempatnya menggunakan piranti mereka untuk menonton berita video setidaknya dua hingga tiga kali dalam seminggu.

  • Dampak dari berita video. Di kebanyakan negara-negara Asia video begitu penting untuk menonjolkan diri di tengah ramainya pasar online. 93 persen pengguna video berita online yang disurvei di Asia menyatakan bahwa video begitu penting bagi situs berita atau aplikasi agar terlihat lebih menarik, dengan 96 persen responden Indonesia menegaskan bahwa video dapat meningkatkan pemahaman mereka mengenai sebuah berita. Penelitian ini juga mengungkap apa yang menjadi penghambat bagi para pemirsa dalam menonton konten video online. Di Indonesia, 41 persen mempertimbangkan tidak menonton konten video karena koneksi internet yang lamban. Jadi manakala koneksi internet membaik, penyedia konten harus siap untuk memenuhi permintaan laten ini. Sementara di Cina dan Jepang, diantara mereka yang tidak menyaksikan video online, rata-rata sebanyak 39 persen mengatakan bahwa video dengan topik yang menarik bagi mereka tidak cukup banyak tersedia, dibandingkan dengan 19 persen di Indonesia.

  • Menganalisa kompetisi online. Penelitian menemukan bahwa para penyedia berita menghadapi tantangan untuk membedakan konten dalam pasar online yang memiliki persaingan tinggi serta mudah diakses. 78 persen responden dari survei kami menyatakan bahwa mereka sering atau selalu menggunakan lebih dari satu sumber untuk suatu berita. Rata-rata, konsumen berita online di Cina dan Indonesia akan menggunakan empat hingga lima situs web untuk suatu berita yang menarik perhatian mereka. Sebaliknya, rata-rata konsumen di Inggris hanya menggunakan dua situs saja untuk berita sehari-hari. Keinginan untuk memverifikasi berita dengan menggunakan beberapa sumber berita adalah yang terbanyak di kalangan kelompok sosial-ekonomi yang lebih tinggi, hal mana menunjukkan bahwa seiring meningkatnya tingkat pendidikan dan pendapatan, saluran berita harus bekerja lebih keras untuk menonjolkan diri dan mempertahankan loyalitas pelanggan.

  • Berita terkini di jejaring sosial. Di Asia, media sosial telah menjadi sumber utama dari berita terkini bagi populasi online. Di antara negara-negara yang disurvei, tren paling kuat berada di Indonesia, dimana 18 persen responden terlihat berbagi, berdiskusi dan memverifikasi berita diantara rekan-rekan mereka. Di seluruh wilayah, 9 persen konsumen di Asia menemukan berita melalui media sosial, dibanding 4 persen di Eropa, ini menujukkan bahwa saat ini masyarakat secara naluriah melebur jejaring sosial ke dalam konsumsi konten online mereka, termasuk berita. Hal ini didorong oleh sebuah pandangan di antara banyak konsumen Asia bahwa situs-situs media sosial memiliki informasi yang lebih mutakhir, akurat, dan menunjukkan berita mana yang lebih penting bagi masyarakat.