Mediatek Perkenalkan Teknologi AI dan Chipset P70

Belakangan ini, beberapa vendor smartphone ramai-ramai mengeluarkan perangkat dengan chipset buatan Mediatek. Sampai saat ini di Indonesia, smartphone dengan cip Mediatek sudah menggunakan versi Helio P70. Sayangnya, masih banyak yang belum mempercayai vendor yang satu ini.

Mediatek P70 - Launch

Pada hari Kamis tanggal 2 Mei 2019, Mediatek mengundang para wartawan untuk melakukan sebuah sesi perkenalan. Selama ini, Mediatek hampir tidak pernah memperkenalkan diri dihadapan para awak media. Acara yang diadakan pada ballroom hotel Fairmont tersebut pun bertujuan untuk memperkenalkan cip mereka yang saat ini sudah banyak digunakan pada beberapa smartphone.

Mediatek Helio P70

Mediatek menyatakan bahwa cip mereka yang sebelumnya, Helio P60, sudah sukses diterima di pasaran. Hal tersebut dapat dilihat dengan hasil penjualan dari smartphone OPPO F7, OPPO F9, Realme 3, Vivo V11, Nokia 5.1 Plus, dan Luna X Prime di Indonesia. Secara global pun, masih banyak merek yang mengeluarkan perangkatnya dengan menggunakan Helio P60.

Saat ini Mediatek memperkenalkan Helio P70. Cip yang satu ini digadang memiliki kinerja yang lebih baik dari Helio P60. CPU, GPU, dan mesin AI merupakan tiga hal yang ditingkatkan pada Helio P70. Keduanya pun masih menggunakan proses pabrikasi 12nm. Beberapa smartphone pun juga telah menggunakan cip Helio P70 tersebut, seperti OPPO F11/Pro, Realme U1, serta VIVO V15.

Mediatek juga mengklaim bahwa mesin kamera mereka lebih baik dari para pesaingnya. Hal tersebut dapat tercapai dengan menggunakan tiga inti Image Signal Processing (ISP) dan dua inti AI Processing Unit (APU) dibandingkan dengan menggunakan sebuah DSP.

Mesin AI mereka sendiri diklaim memiliki kinerja yang tinggi. Pada saat melakukan benchmark dengan menggunakan ETH Zurich Benchmark, Helio P90 mampu mengungguli semua cip pesaing dari Mediatek. Hal inilah yang membuat Mediatek yakin bahwa mesin AI mereka paling baik untuk semua perangkat.

Internet of Things

Cip Mediatek saat ini sudah tertanam ke dalam beberapa televisi yang dijual oleh merek-merek terkenal, salah satunya adalah televisi Sony Bravia. Selain itu, Mediatek juga menempati urutan pertama dalam pemasok cip tablet Android, perangkat networking, Bluray, dan ponsel candy bar. Saat ini, mereka melebarkan sayapnya dengan memasok cip ke beberapa perangkat IoT.

Saat ini perangkat dari Amazon sudah memenuhi pasar dan menggunakan cip dari Mediatek. Perangkat speaker pintar dari Sony pun juga menggunakan teknologi dari Mediatek.

AI dari Mediatek memiliki platform open source dengan nama Mediatek NeuroPilot. Platform ini dikembangkan lebih lanjut karena pada tahun lalu di Google I/O, Android Things sudah mulai dicanangkan oleh Google dan Mediatek merupakan salah satu partner mereka.

Diremehkan

Mediatek selalu diremehkan di pasar Indonesia. Namun menurut Pang Sui Yen, Senior Manager Corporate Sales Asia Afrika MediaTek, hal tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun diseluruh dunia. Mereka pun sadar bahwa cip dari Mediatek selalu diremehkan.

Mediatek P70 - Talk

Pang Sui Yen mengatakan bahwa hal tersebut hanya dikarenakan kurangnya marketing mereka. Kedepannya, Mediatek bakal lebih sering memaparkan keunggulan-keunggulan yang mereka miliki dibandingkan dengan para pesaingnya.  Beliau pun mengatakan bahwa pada tahun ini Mediatek bakal mengeluarkan cip baru pada Computex 2019.

Pang Sui Yen juga mengatakan bahwa mereka bakal mengeluarkan cip yang pasti cocok untuk para konsumen. Hal tersebut tentu saja bakal diluncurkan dengan harga yang lebih murah.

Nokia 5.1 Plus Diluncurkan dan Sasar Pasar Millenial

Nokia (HMD) selama ini mengandalkan penggunaan sistem operasi pure Android pada perangkatnya. Menurut Nokia, hal tersebut akan membuat para pengguna merasakan performa dari sistem operasi Android tersebut. Oleh karena itu, Nokia sampai saat ini masih memasukkan lini smartphone mereka ke dalam inisiasi Android One.

Salah satu smartphone yang masuk ke dalam inisiasi Android One adalah Nokia 5.1 Plus. Smartphone tersebut pun diluncurkan pada Ke:Kini Ruang Bersama di Cikini Jakarta pada tanggal 30 Januari 2019. Sama seperti semua perangkat Android yang dimiliki oleh Nokia, Nokia 5.1 Plus juga menggunakan pure Android.

Nokia 5.1 Plus - Launch

Nokia 5.1 Plus saat ini menyasar pada kelompok millenials. Hal tersebut dikarenakan kelompok ini lebih mengerti dalam penggunaan smartphone dibandingkan dengan mereka yang lebih tua. Nokia juga melakukan pendekatan dengan komunitas-komunitas milenials sehingga lebih teredukasi untuk menggunakan pure Android.

Pada smartphone yang satu ini, Nokia memilih untuk menggunakan SoC buatan Mediatek dengan P60. Untuk spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut:

SoC Mediatek Helio P60 MT6771
CPU 4×1.8 GHz Cortex-A73 + 4×1.8 GHz Cortex-A53
GPU Mali G72 MP3
RAM / Internal Storage 3/32 GB
Layar 6.3″ 2340 x 1080 IPS 19:9
Baterai 3060 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1

Kamera juga menjadi bagian yang ditonjolkan pada Nokia 5.1 Plus. Kamera utamanya menggunakan 13 MP + 5 MP yang diklaim dapat membuat bokeh dengan sangat baik. Untuk kamera depannya menggunakan resolusi 8 MP.

Nokia 5.1 Plus

HMD selaku pemegang lisensi Nokia juga mengatakan bahwa saat ini sistem operasi Android Pie 9.0 sudah tersedia untuk 5.1 Plus. Oleh karena itu, para pemilik smartphone ini sudah dapat melakukan update OTA. Dengan melakukan pembaruan ke Android Pie, tentu saja feature seperti Adaptive Battery sudah dapat dirasakan oleh para penggunanya.

Nokia menjual smartphone ini dengan harga Rp. 2.599.000. Mereka pun mengatakan bahwa perangkat ini sudah beredar di pasaran sebelum acara peluncuran dilakukan.

Lebih baik dari Snapdragon yang sekelas

Acara peluncuran ini juga menghadirkan seorang nara sumber, yaitu Lucky Sebastian. Lucky menjabarkan bahwa biasanya konsumen akan tidak suka terhadap sebuah perangkat yang menggunakan SoC Mediatek. Oleh karena itu, Lucky pun melakukan perbandingan dengan menggunakan berbagai aplikasi benchmarking.

Nokia 5.1 Plus - Lucky

Untuk SoC yang sekelas, Lucky memilih Snapdragon 636 yang kurang lebih memiliki spesifikasi yang sama. Saat dibandingkan, ternyata Mediatek P60 memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan Snapdragon 636. Keunggulan tersebut ada pada sisi grafis dan multi proses dari CPU.

Hal ini tentu membuat Mediatek P60 yang digunakan pada Nokia 5.1 Plus unggul dibandingkan dengan perangkat Snapdragon 636 yang ada di pasaran saat ini. Dengan menggunakan Android Pie, fasilitas Adaptive Battery terbukti membuat daya hidup perangkat lebih lama lagi.

Realme U1 Diluncurkan: Menggunakan Logo dan Mediatek Baru!

Realme belum lama mengumumkan tiga lini smartphone mereka dengan Realme 2, Realme 2 Pro, dan Realme C1 hadir di pasar Indonesia. Akan tetapi, seperti ingin mengejar libur Natal dan tahun baru, mereka hendak mengisi pasar para penggemar Selfie dengan memperkenalkan Realme U1 pada tanggal 10 Desember 2018 lalu, bertempat di Ciputra Artpreneur Jakarta.

Realme U1 - Launch

Realme U1 merupakan smartphone pertama di dunia yang menggunakan Mediatek Helio P70. SoC ini digadang memiliki kinerja yang memuaskan melebihi Snapdragon 660. Pihak Realme juga mengatakan bahwa penggunaan Helio P70 merupakan sebuah kebutuhan karena mereka bisa menyematkan kamera 25 megapiksel pada bagian depannya. Prosesor kamera pada P70 pun sudah sanggup memprosesnya.

Realme U1

Spesifikasi dari Realme U1 adalah sebagai berikut:

SoC Mediatek Helio P70
CPU 4×2.1 GHz Cortex-A73 + 4×2.0 GHz Cortex-A53
GPU Mali G72 MP3
RAM / Internal Storage 3/32 GB atau 4/64 GB
Layar 6.3″ 2340 x 1080 IPS 19.5:9 Gorilla Glass 3
Baterai 3500 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1

Karena ditujukan kepada pasar penggemar selfie, Realme pun menyematkan sensor terbaru dari Sony, yaitu IMX 576. Tentunya di atas kertas, hal ini akan membuat hasil selfie akan menjadi lebih baik.

Realme U1 - Case

Realme pun menjual kedua smartphone ini secara perdana pada ajang 12.12 atau Hari Belanja Nasional. Untuk Realme U1 dengan varian 3/32 GB dijual dengan harga Rp. 2.699.000. Sedangkan yang 4/64 GB memiliki harga Rp. 2.999.000. Saat dijual di Shopee, keduanya akan mendapatkan diskon.

Sudah bukan OPPO

Dalam acara wawancara terpisah, wartawan berulang kali menanyakan bagaimana kompetisi Realme dengan sang induk, OPPO. Pihak RealMe pun menegaskan bahwa mereka sudah berpisah dengan OPPO, sehingga Realme sudah menjadi sebuah merek tersendiri.

Realme U1 - QnA

Mereka pun memilih untuk menggunakan strategi yang berbeda dengan OPPO, seperti pada kebijakan peningkatan sistem operasi. RealMe berjanji saat mereka siap, perangkat yang ada bakal mendapatkan pembaruan sistem operasi, yang saat ini dari Oreo ke Pie.

Selama ini pun, Realme masih menumpang pabrik milik OPPO untuk merakit perangkat mereka. Mereka berjanji, saat kebutuhan di Indonesia meningkat, bukan tidak mungkin mereka bakal mendirikan pabrik milik mereka sendiri. Hal tersebut juga guna memenuhi tingkat kandungan dalam negeri yang saat ini juga sudah terpenuhi.

Rasa OPPO tapi murah

Kami juga mencoba smartphone ini saat peluncurannya. Tentu saja, Helio P70 sangat menarik untuk dibahas, karena memiliki kinerja yang mungkin setara dengan Snapdragon 670 atau 710. Namun sayang, kesempatan yang ada cukup sempit karena banyaknya pengunjung yang mencoba serta jadwal wawancara yang padat.

Realme U1 - PHones

Sekilas, kami merasa bahwa Realme U1 sedikit lebih responsif dibandingkan dengan OPPO F7 dan F9. Namun, saat bernavigasi memang tidak terasa beda dengan kebanyakan perangkat OPPO. Tentu saja hal tersebut disebabkan oleh antarmuka yang sama dengan OPPO, yaitu ColorOS.

Build yang kokoh juga kami rasakan saat memegang Realme U1. Sayangnya, finishing kaca yang ada di bagian belakangnya membuat banyak sidik jari yang menempel. Jika Anda memilikinya, kami sangat menyarankan untuk memakai casing.

Pihak Realme juga sudah memberikan sinyal bahwa kami bakal mendapatkan unit demo. Oleh karena itu, tunggu saja artikel OpenBox serta reviewnya hanya di DailySocial.id!

Setelah Qualcomm, MediaTek Juga Umumkan Chipset dengan Dukungan 5G Helio M70

Setelah Qualcomm menyita perhatian dunia dengan pengumuman Snapdragon 855-nya, kini giliran MediaTek yang juga ikut meluncurkan chipset berkemampuan 5G pertama yang dinamai Helio M70.

Helio M70 merupakan chipset yang akan menjadi tulang punggung industri mobile masa depan dengan sederet kemampuan yang disempurnakan dan tentu kemampuan jaringan baru, yakni 5G. Pembuat chip tersebut mengklaim bahwa Helio M70 akan membawa momentum baru dengan latensi yang lebih rendah dan pengalaman jaringan berkecepatan tinggi di era 5G masa depan.

Menyinggung teknologi jaringannya, MediaTek Helio M70 merupakan multimode silicon dengan dukungan jaringan 2G/3G/4G/LTE/5G. Artinya, perangkat yang mengadopsi chipset ini akan memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam hal ketersediaan jaringan. Jika 5G masih sulit ditemui, perangkat tak akan menolak jaringan yang ada, bisa 4G atau 3GB sekalipun.

Tak hanya menonjolkan dukungan 5G yang sepertinya akan jadi fitur wajib di flagship tahun depan, Helio M70 juga mengakomodir tuntutan desain yang makin tipis dari waktu ke waktu. Rancangan dasarnya Helio M70 menggunakan solusi multi-mode yang menyederhanakan desainnya. Hal ini memungkinkan pabrikan perangkat untuk merancang smartphone dengan faktor bentuk yang lebih ramping tetapi dengan peningkatan efisiensi energi dan penampilan yang kompetitif.

MediaTek telah mengumumkan bahwa chipset akan tersedia dalam diri perangkat smartphone pada paruh kedua tahun 2019 di mana MediaTek NeuroPilot akan turut serta sebagai salah satu dukungan penting dan terbesar dari mereka. Di samping itu, Helio M70 juga dirancang agar dapat sejalan dengan spesifikasi baru 3GPP Rel-15 yang menjanjikan kecepatan transfer data hingga 5Gbps.

Di momen yang sama, MediaTek juga mengumumkan kerjasama antara pihaknya dengan sejumlah perusahan besar seperti China Mobile, Huawei, Nokia, NTT Docomo, dan banyak lagi untuk membantu membangun ekosistem industri dalam mencapai tujuan roadmap 5G tahun depan.

Sumber berita Gizmochina dan MediaTek.

Mediatek Sediakan Chip 5G untuk Smartphone Murah

Saat ini, beberapa vendor smartphone dan penyedia jaringan mulai menyiapkan pengganti dari 4G. Pada sisi jaringan, para penyedia jasa pun telah menyatakan kesiapan mereka untuk secara komersil dijalankan pada tahun 2019 nanti.

Dari sisi vendor, tiga pemain besar seperti Samsung, Apple, dan Huawei pun juga menyatakan kesiapan mereka untuk menyediakan perangkat dengan kemampuan 5G. Kesiapan mereka dikarenakan Qualcomm sudah memiliki modem untuk melakukan transfer data via koneksi kencang tersebut.

MTK5G

Nantinya perangkat-perangkat mahal pun bakal dapat melakukan transfer data via 5G. Bagaimana dengan perangkat-perangkat entry level?

Mediatek telah menyatakan kesiapannya untuk membuat modem 5G. Seperti biasa, Mediatek pun berkomitmen untuk menyediakan teknologi untuk perangkat yang memiliki harga terjangkau. Dan baru-baru ini, Mediatek mengumumkan sebuah purwarupa 5G pada sebuah pameran di Taiwan. Pada kuartal terakhir tahun depan, Mediatek bakal meluncurkan SoC 5G pertama mereka.

MTK

 

Mediatek mengumumkan chipset pertama mereka, M70 dengan kemampuan 5G. Chipset ini diproduksi dengan proses pabrikasi 7 nm dan akan mendukung standar 3GPP Release 15 sampai 5 Gbps. Mediatek juga mendemonstrasikan chipset tersebut pada acara 60th Anniversary of ICs di Taiwan.

Hal ini bakal membuat Mediatek sejajar dengan Qualcomm dan Huawei. Saat ini, Qualcomm telah memiliki X50 dan Huawei memiliki Huawei 5000.

Sumber dan gambar: Expreview.

[Hands-on] Mencicipi Oreo Go pada Smartphone Murah Nokia 1

Nokia baru-baru ini meluncurkan sebuah smartphone dengan nama Nokia 1 di Indonesia. Smartphone yang satu ini memang cukup menarik karena menggunakan sistem operasi yang berbeda dari kebanyakan perangkat Android yang ada, yaitu Oreo Go Edition.

Oreo Go Edition sendiri memiliki perbedaan dengan Oreo. Perbedaan tersebut ditunjukkan pada penggunaan aplikasi buatan Google pada Oreo Go yang diberi nama tambahan “Go”, seperti Gmail Go, Google Go, Files Go, Maps Go, Youtube Go, dan Assistant Go.

Nokia 1 Hands on - The Phone

Semua aplikasi yang berakhiran Go tersebut memang dibuat khusus agar dapat berjalan dengan baik pada perangkat dengan spesifikasi minimal, terutama penggunaan RAM. Google sendiri mengklaim bahwa smartphone dengan RAM 1 GB akan dapat berjalan dengan lancar berkat penggantian aplikasi ini.

Nokia 1 merupakan yang pertama dan (mungkin) satu-satunya di Indonesia yang menggunakan Android Oreo Go Edition. Dengan harga Rp. 999.000, Nokia menyasar pada pasar entry level dan low end di Indonesia. Posisinya sendiri berada di bawah Nokia 2 yang dijual pada harga satu jutaan.

Nokia 1 Hands on - Belakang

Pada saat acara peluncuran Nokia 1 di Ruci’s Joint – Jakarta, Irvan Ridha Hasibuan selaku Trainer Lead HMD Indonesia memberikan contoh perbandingan penggunaan aplikasi Google Maps dengan Maps Go. Google Maps mampu mengambil ruang penyimpanan sebuah perangkat sampai 88,33 MB, sedangkan Maps Go hanya butuh 310 KB saja untuk dioperasikan.

Nokia 1 memiliki spesifikasi sebagai berikut:

SoC Mediatek MT6735
CPU 4 x 1.1 GHz Cortex-A53
GPU Mali-T720 MP1
RAM / Internal Storage 1 GB / 8 GB
Layar 4,5” 854 x 480 IPS
Baterai 2150 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1 Go Edition
Kamera Depan: 2 MP, Belakang: 5 MP

Jika hanya melihat dari sisi spesifikasi di atas, memang terbilang sangat minim untuk sebuah perangkat Android masa kini. Yang ditawarkan Nokia 1 ini antara lain ada pada harga yang murah serta fitur Android Go yang akan juga dibahas di bagian bawah artikel. Sebelum itu, mari kita bahas sisi spesifikasi.

Pada sisi CPU, dengan clock 1,1 GHz sepertinya akan membuat sebuah smartphone akan menjadi kurang responsif. Selain itu, penggunaan GPU Mali-T720 MP1 (single core) juga membuat kinerja grafis yang hanya sebagai penggerak antar muka saja.

Layar dengan dimensi 4,5 inci dengan resolusi 854 x 480 juga merupakan teknologi sekitar enam tahun yang lalu. Selain itu, dengan penyimpanan internal 8 GB, pengguna hanya dapat memakai sekitar 4 GB saja. Oleh karena itu, Irvan menyarankan untuk menggunakan kartu microSD dan memilih “Use as internal storage” agar dapat memperluas penyimpanan internal.

CPU-Z sendiri memindai dengan hasil sebagai berikut:

Desain

Nokia 1 masih menggunakan badan belakang dengan bahan plastik polikarbonat. Warna pada bagian depan dari Nokia 1 memiliki garis putih sehingga terlihat bahwa desain warnanya ditujukan untuk anak muda. Bahan seperti itu pun juga tidak membuat perangkat ini menjadi licin.

Pada bagian depannya terdapat layar dengan dimensi 4,5 inci dengan resolusi 854×480. Oleh karena memiliki harga di bawah satu juta rupiah, tentu saja layarnya rentan akan goresan sehingga menggunakan lapisan anti gores merupakan sebuah keharusan.

Pada bagian belakangnya terdapat sebuah kamera lengkap dengan flash-nya. Sayangnya, pada produk demo yang kami uji langsung tersebut sudah terdapat goresan. Lagi-lagi, bagi calon pemilik smartphone ini harus membeli tambahan anti gores untuk kameranya.

Smartphone ini tidak didesain dengan model unibody. Artinya, pengguna dapat membuka bagian belakangnya dan mengganti sendiri baterainya.

Pure Android 8.1: Android Go

Nokia 1 menggunakan sistem operasi Android Oreo Go yang tidak diubah antar mukanya. Pihak Nokia pun mengklaim bahwa pure Android-lah yang digunakan pada smartphone ini. Penggunaan Android Go ini sendiri sudah memakan sekitar setengah dari penyimpanan internal yang dijanjikan. Pengguna pun hanya bisa memakai sekitar 4 GB saja dan harus menggunakan microSD untuk memperlebar peyimpanan.

Penggunaan RAM pada smartphone ini juga ternyata cukup memakan banyak resource. Pada unit yang kami uji, Android Oreo Go sudah memakan sekitar 612 MB dan menyisakan sekitar 362 MB RAM. Apa artinya? Tidak banyak aplikasi yang dapat dijalankan secara bersamaan pada smartphone ini.

Android Go sendiri menggunakan aplikasi edisi Go yang memang lebih irit media penyimpanan dan RAM. Seperti misalnya aplikasi Google untuk pencarian pada sebuah smartphone Android dapat memakan penggunaan penyimpanan internal sampai dengan 300an MB. Google Go sendiri hanya menggunakan 15 MB saja. Untuk menambahkan fungsi Google Assistant, aplikasi Assistant Go hanya menambah pemakaian internal sebesar 17 MB saja. Total keduanya hanya 10% dari aplikasi biasa.

Aplikasi dengan edisi Go memang tidak bakal selengkap yang versi penuh. Misalkan saja Maps Go tidak bisa melakukan semua yang dilakukah Google Maps. Maps Go menggunakan Chrome, sehingga bisa jadi aplikasi ini merupakan shortcut untuk membuka halaman mobile dari versi web Google Maps.

Youtube Go memperbolehkan penggunanya untuk men-download video yang ada di Youtube. Pilihan resolusi yang diberikan akan membuat kuota internet sang pengguna menjadi lebih irit. Yang membuatnya unik, video yang di-download tadi bisa dibagikan ke para pengguna Youtube Go juga melalui Bluetooth dan WiFi Direct.

Nokia 1 - Go Apps

GMail Go yang saat ini paling unik di antara semua aplikasi Go. GMail Go hanya menggunakan 10 MB saja, namun hampir tidak ada bedanya dengan aplikasi GMail biasa yang bisa memakan lebih dari 30 MB. Mungkin perbedaan yang terlihat adalah penggunakan penyimpanan internalnya dan letak setting-nya saja.

Terakhir adalah Files Go yang merupakan sebuah aplikasi file manager. Aplikasi ini juga memiliki fungsi untuk membagikan file antar perangkat Android Go dengan menggunakan WiFi Direct. Files Go juga berfungsi sebagai pengganti Google Drive karena bisa melakukan sinkronisasi ke penyimpan cloud tersebut.

Jaringan 4G LTE

Sayang memang, pengujian tidak sempat mencoba apakah smartphone ini bisa digunakan untuk semua operator atau tidak. Akan tetapi, melihat dari spesifikasi untuk APAC, smartphone ini mendukung band  1(2100), 3(1800), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), 38(2600), dan 40(2300). Hal ini menunjukkan bahwa Nokia 1 bisa digunakan untuk semua operator di Indonesia.

Kamera: Lumayan namun seadanya

Nokia 1 memang memiliki dua buah kamera, di mana yang satu memiliki resolusi 5 MP diletakkan pada bagian belakang. Pada bagian depannya menggunakan resolusi 2 MP. Lalu bagaimana dengan hasilnya?

Well, hasil kamera yang ada pada bagian belakangnya bisa dibilang lumayan. Hasil gambarnya minim noise, namun tidak dapat menangkap gambar dengan tajam. Kamera yang ada sepertinya tidak bisa menggantikan fungsi sebuah kamera saku, namun gambar yang ada masih cukup bisa digunakan.

Pada kamera depannya, masih dapat digunakan untuk mengambil gambar selfie. Namun, sebaiknya kamera tersebut digunakan sebagai fungsi dasar utamanya, yaitu untuk melakukan video call saja. Hasil fotonya tidak tajam dan terkesan blur.

Pengujian Kinerja

Sintetis

Oleh karena keterbatasan waktu, pengujian hanya bisa dilakukan dengan satu aplikasi saja. Setelah mencoba menguji dengan menggunakan Antutu 7, sepertinya aplikasi ini menolak melakukan pengujian pada Nokia 1. Hal tersebut memang lumrah terjadi pada smartphone dengan spesifikasi rendah.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi benchmark lama, Antutu 6. Smartphone dengan SoC Mediatek 6735 ini ternyata mampu meraih nilai yang lumayan untuk digunakan sebagai smartphone sehari-hari, namun tidak untuk bermain game. Kami juga belum bisa menggunakan PUBG Mobile Lite karena game tersebut belum resmi hadir untuk Indonesia.

Berikut adalah hasil dari Antutu 6:

Antar Muka

Sering orang mengatakan bahwa nilai Antutu tidaklah penting. Walaupun nilainya berbanding lurus dengan kinerja sebuah perangkat, masih banyak yang menilai bahwa saat dioperasikan tidak menemukan lag, maka hal tersebut bukanlah masalah.

Hands On Nokia 1 - UI

Saat mengoperasikan antar mukanya, memang smartphone ini cukup responsif. Hal tersebut tidak masalah? Salah! Kami pun menemukan lag saat menekan tombol back setelah dari setting. Launcher membutuhkan waktu sekitar satu detik untuk melakukan loading.

Verdict

Dengan harga yang murah, Nokia 1 pun bisa dibeli untuk digunakan sebagai perangkat sehari-hari. Smartphone ini cukup baik digunakan untuk bersosial media, mengirim pesan, melakukan komunikasi baik suara maupun video.

Untuk bermain game, kalau melihat spesifikasi di atas kertas, smartphone ini bisa menjalankan game-game ringan seperti  Subway Server dan Temple Run. PUBG Mobile Lite pun juga menjanjikan untuk berjalan pada perangkat 1 GB. Akan tetapi, jangan terlalu berharap bahwa perangkat ini bisa menjalankan semua game yang ada di Play Store.

Dengan harga Rp. 999.000 smartphone ini memang cukup layak dijadikan sebagai perangkat perpindahan dari ponsel ke ponsel pintar. Mereka yang ingin memiliki perangkat komunikasi kedua juga bisa memilih Nokia 1.

Sparks

  • Murah
  • Feature Android lengkap
  • Baterai dapat dilepas
  • Tahan terhadap cipratan air
  • Android Oreo Go Edition
  • Spesifikasi mendukung untuk semua operator 4G

Slacks

  • Hasil kamera seadanya
  • Kinerja kurang kencang karena spesifikasi rendah
  • Kapasitas penyimpanan internal hanya setengahnya saja

HMD Luncurkan Nokia 1 dengan Android Oreo Go di Indonesia

Beberapa bulan yang lalu, Google mengumumkan bahwa mereka mengeluarkan inisiasi baru dengan nama Android Go. Yang pertama dirilis merupakan sistem operasi Oreo Go Edition. Satu hal yang menjadi pembeda dari sistem operasi Oreo adalah pada Go Edition, Google Apps yang terdiri dari Google, Gmail, Maps, dan Files digantikan dengan versi yang lebih ramah penyimpanan.

Nokia 1 - Launch

Untuk menyambut sistem operasi baru tersebut, Nokia juga meluncurkan smartphone terbaru mereka di Indonesia. Dengan nama Nokia 1, perangkat baru ini diluncurkan pada restoran Ruci’s Joint tanggal 15 Agustus 2018. Nokia 1 menggunakan sistem operasi Android Oreo Go Edition.

Nokia 1

Secara sekilas, tidak ada perbedaan yang mencolok pada sisi antar muka. Semua yang ada pada Oreo bisa ditemukan pada Oreo Go di Nokia 1. Dengan menggunakan penyimpanan yang tersisa 4 GB saja, ternyata fungsi utama sebuah perangkat Android bisa digunakan.

“Kami bangga dapat memenuhi keinginan pengguna untuk selalu memberikan pembaruan tepat waktu dengan ketersediaan versi Android Oreo (Go Edition) pada Nokia 1. Kami menawarkan lebih banyak hal baru di di dalam smartphone Android Nokia. Mulai dari fitur baru, kinerja yang lebih hebat hingga daya tahan baterai yang lebih lama. Pembaruan ini kami harap dapat memberikan pengalaman Android terbaik dan yang paling penting, tidak ribet dan bisa digunakan oleh semua orang”, papar Miranda Vania Warokka, Marketing Head Nokia Indonesia

Nokia 1 - Belakang

Nokia juga masih mempertahankan desain dengan layar 16:9. Hal tersebut membuatnya memiliki desain seperti smartphone dua sampai tiga tahun yang lalu. Akan tetapi, tidak hanya desainnya, spesifikasinya pun juga sama.

Nokia 1 - Go Apps

Nokia 1 memiliki spesifikasi sebagai berikut:

SoC Mediatek MT6735
CPU 4 x 1.1 GHz Cortex-A53
GPU Mali-T720 MP1
RAM / Internal Storage 1 GB / 8 GB
Layar 4,5” 854 x 480 IPS
Baterai 2150 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1 Go Edition
Kamera Depan: 2 MP, Belakang: 5 MP

Nokia menjual smartphone ini dengan harga di bawah satu juta, yaitu Rp. 999.000. Nokia 1 tersedia dalam dua pilihan warna, warm red dan dark blue.

Alasan merilis Nokia 1 di Indonesia?

Dengan adanya banyak perangkat Android dengan harga murah yang memiliki spesifikasi tinggi, membuat sebuah pertanyaan: Mengapa? Mengapa Nokia mengeluarkan smartphone dengan spesifikasi rendah dan harga yang murah?

Nokia 1 - Miranda

Irvan Ridha Hasibuan selaku Trainer Lead HMD Indonesia menjelaskan bahwa Nokia memang ingin masuk ke semua pasar di Indonesia. Untuk itu, Nokia sudah memiliki seri 1 sampai 8, di mana 8 merupakan flagship yang ada saat ini.

Miranda juga mengatakan bahwa saat ini banyak orang yang masih membutuhkan perangkat dengan harga Rp. 999.000. Google juga mendukung dengan menggunakan sistem operasi Go Edition. Hal tersebut juga yang mendorong Nokia untuk meluncurkan perangkat Nokia 1di sini.

Lalu apakah Nokia 1 masuk ke dalam inisiasi Android One dari Google? Irvan menjawab tidak. Nokia 1 saat ini tidak masuk ke dalam inisiasi Android One. Akan tetapi, Nokia menjamin bahwa saat Android Pie Go sudah resmi, Nokia 1 akan mendapatkan update-nya. Nokia akan melakukan upgrade dua huruf (dua jenis) sistem operasi Android.

Nokia 1 sudah tersedia semenjak dua minggu sebelum peluncurannya. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin membelinya bisa langsung menuju toko ponsel terdekat.

Akan tetapi, sebelum membeli smartphone yang satu ini, kami sudah melakukan pengujian singkat sebagai panduan bagi Anda. So, stay tuned!

Advan Luncurkan Smartphone Android G2 Plus: Baterai Besar!

Perusahaan smartphone asal Indonesia, Advan, saat ini meneliti pasar pengguna perangkat komunikasi dengan sistem operasi Android. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa para pengguna yang ada di Indonesia mementingkan tiga faktor dalam membeli sebuah smartphone. Ketiganya adalah spesifikasi, harga, dan merek.

Oleh karena itu, Advan kembali meluncurkan sebuah smartphone untuk memenuhi tiga kriteria yang dipilih oleh masyarakat Indonesia tersebut. Acara peluncurannya diadakan pada restoran SIKU Dharmawangsa pada tanggal 26 Juli 2018. Smartphone yang dimaksud adalah Advan G2 Plus.

 

Advan G2+ Auf

Advan G2 Plus khusus diramu oleh vendor asal Indonesia ini dengan baterai besar, 4000 mAh. Selain itu, kerjasama eksklusif Advan bersama Samsung menelurkan smartphone dengan kamera dengan sensor ISOCELL. Dengan sensor 13 MP pada bagian belakang, kameranya menggunakan lensa Largan 5P.

Advan G2 Plus menggunakan IDOS terbaru dengan berbasis Android Oreo. Pada smartphone ini tidak ada tombol software sama sekali, yang digantikan dengan gesture swipe. Walaupun ini membuat smartphone ini menjadi lebih unik, namun jika belum terbiasa akan cukup menyulitkan dalam menggunakannya.

Advan G2 Plus memiliki spesifikasi sebagai berikut:

SoC Mediatek MT6737
CPU 4 x 1.3 GHz Cortex A53
GPU Mali-T720 MP2
RAM / Internal Storage 3 GB / 32 GB
Layar 5,7” 1440×720 18:9
Baterai 4000 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1
Kamera Depan: 8 MP, Belakang: 13 MP

Advan G2+

Advan membandingkan spesifikasi mereka dengan beberapa smartphone merek luar. Dengan harga yang lebih murah, Advan mengklaim bahwa mereka memiliki fitur yang lebih baik. Akan tetapi, melihat dari penggunaan SoC Mediatek MT6737, kinerja smartphone ini, di atas kertas bisa diprediksi, bakal lebih lambat dibandingkan para pesaingnya.

Dengan spesifikasi tersebut, Advan akan dijual dengan harga Rp. 1.899.000. Smartphone ini akan dijual di ecommerce Shopee pada tanggal 1 Agustus 2018. Selain itu, pengguna juga akan mendapatkan kartu bundling dari Telkomsel.

Tidak untuk gaming?

Dengan menggunakan SoC yang ada, Advan G2+ sepertinya tidak bakal mampu memainkan game-game populer yang ada sekarang seperti PUBG. Padahal saat ini banyak sekali para pengguna smartphone yang membeli perangkat dengan harga murah namun digunakan untuk bermain game.

Advan G2+ Duo

“Advan melihat pasar secara keseluruhan. Kita tidak mencoba pasar yang niche, namun melihat yang lebih besar. Kalau memang kebutuhan konsumen banyak yang gaming, kita akan mencoba membuat sesuatu yang bisa memuaskan para gamers“, ujar Tjandra Lianto, Marketing Director Advan.

“Saat ini kami mensurvei dan hasilnya kebanyakan keinginan konsumen adalah RAM yang besar, Kamera bagus, kamera resolusi tinggi. Dan dari sisi prosesor tidak terlalu aware, karena selama produknya bagus pasti akan terjual”.

Advan G2+ kamera

Advan juga nantinya akan berencana mengeluarkan smartphone untuk kelas yang lebih tinggi. Mereka juga akan mengeluarkannya secara bertahap agar konsumen nyaman saat melakukan upgrade. Selain itu Advan pun juga bersiap untuk mengeluarkan sebuah produk smartphone lagi dalam waktu dekat.

Luna Luncurkan Smartphone Android X Prime: Notch dan Wireless Charging!

Pasar smartphone mainstream dengan harga empat juta sepertinya menjadi sweet spot bagi para vendor. Hal tersebut dikarenakan tingkat penjualan pada rentang harga tiga sampai empat juta tergolong yang tertinggi. Hal tersebut pula lah yang mendorong Luna untuk mengeluarkan smartphone dengan harga tersebut.

Luna X Prime Launch

Bertempat di Ballroom hotel Ayana Midplaza Jakarta tanggal 25 Juli 2018, Luna meluncurkan smartphone premium mereka dengan nama X Prime. Luna mengklaim bahwa mereka merupakan satu-satunya smartphone dengan harga Rp. 3.999.000 yang memiliki AR Emoji. Biasanya, fitur tersebut hanya tersedia pada smartphone kelas atas.

Luna juga membawa fitur smartphone mahal ke harga empat juta kurang, yaitu wireless charging. Selain itu, pada bagian depan Luna X Prime, terdapat notch yang berisikan dua kamera, yaitu IR Camera untuk deteksi wajah dan RGB camera 16 MP untuk selfie. Pada bagian belakangnya terdapat kamera dengan resolusi 16 MP + 5 MP. Kamera dengan sensor 16 MP pada bagian depan dan belakangnya menggunakan sensor OmniVision.

Luna X Prime

Untuk dapur pacunya, Luna bekerja sama dengan vendor SoC MediaTek. X Prime menggunakan MediaTek Helio P60, SoC yang sama dipakai pada OPPO F7. Tentunya, hal ini membuat Luna menjadi salah satu smartphone yang memiliki kinerja kencang yang ada di pasar tiga jutaan saat ini.

Spesifikasi lengkap Luna X Prime adalah sebagai berikut

 

SoC Mediatek Helio P60
CPU 4 x 2.0 GHz Cortex A73 & 4 x 2.0 GHz Cortex A53
GPU Mali-G72 MP3
RAM / Internal Storage 4 GB / 64 GB
Layar 6,2” 2246×1080 19:9 Gorilla Glass 3
Baterai 3000 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1
Kamera Depan: 16 MP f/2.0 , Belakang: 16+5 MP

Luna X Prime Wireless Charging

Dengan harga Rp. 3.999.000, Luna akan memberikan charger wireless-nya secara gratis pada saat perdana penjualannya di Shopee. Setelah promo, charger tersebut dijual dengan harga Rp. 300.000.

Untuk pemilihan spesifikasi di sektor kamera cukup disayangkan memang, menggunakan sensor OmniVision pada smartphone dengan harga empat juta rupiah menurut saya terasa kurang. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan sensor OmniVision tidak menangkap gambar setajam Sony IMX dan Samsung ISOCELL.  Walaupun begitu, fitur lain yang dibawa oleh X Prime memang cukup menarik.

MediaTek Helio A22 Dirilis, Dirancang untuk Naikkan Level Perangkat Low End

MediaTek lebih dikenal sebagai produsen chip yang menahkodai perangkat di rentang harga yang terjangkau. Tetapi melalui chipset barunya Helio A22, MediaTek ingin membuat perangkat di segmen itu lebih baik dari sebelumnya secara signifikan. Dikatakan oleh MediaTek Helio A22 akan menandai revolusi di pasar smartphone low end, menghadirkan lebih banyak kapabilitas yang terlihat di perangkat high-end dan menyediakan konsumsi daya yang ramah.

Diracik dengan proses 12nm dan teknologi CorePilot, chipset MediaTek Helio A22 mengadopsi arsitektur inti Arm Cortex A53 dan prosesor grafis IMG PowerVR GE-grade. Di dalamnya dilengkapi dengan penyimpanan daya rendah LPDDR4x berkecepatan tinggi atau memori LPDDR3 yang hemat daya. Output yang dihasilkan dari konfigurasi ini diklaim memberikan dorongan performa CPU sebesar 30% dan peningkatan kinerja GPU yang lebih baik daripada produk lainnya sebesar 72%.

Saat dibenamkan ke perangkat akhir, Helio A22 dapat menampung layar hingga resolusi 1600 × 720 piksel dan rasio 20: 9. Enkode videonya mendukung H. 264 1080p/30fps, sedangkan decoding video mendukung H.264/H.265 1080p/30fps. Sedangkan kapasitas RAM yang sanggup dikelola adalah LPDDR3-933 dan LPDDR4X-1600 masing-masing 4GB dan 6GB, serta jenis penyimpanan sudah mendukung eMMC 5.1.

Bukan hanya fokus pada performa dan efisiensi, MediaTek Helio A22 juga menawarkan kemampuan yang tak kalah elok untuk penggemar fotografi mobile. Perangkat dengan chipset ini mampu melahap kamera hingga 21MP tunggal atau 13MP + 8MP untuk konfigurasi ganda. Tak cuma itu, chipset juga dibekali dukungan terminal kecerdasan buatan ringan, dapat digunakan untuk membuka perangkat dengan wajah, album foto pintar, blur latar belakang kamera tunggal/ganda, pengurangan noise multi-bingkai, zoom gambar yang jernih, dan berbagai fungsi lainnya.

Helio A22 juga memiliki fitur AI dengan memberikan dukungan ekstensi perangkat lunak MediaTek NeuroPilot (SDK) dan aplikasi AI pihak ketiga. Ia bahkan mendukung kerangka kerja AI terbaru, termasuk Google Android Neural Networks API (Android NNAPI), sehingga pengembang dapat dengan mulus membangun aplikasi AI untuk perangkat berbasis Helio A22.

Dengan dukungan Wi-Fi 802.11 ac, Helio A22 memastikan bandwidth dan throughput yang lebih tinggi di perangkat yang memboyongnya. Keunggulan ini menjanjikan pengalaman bermain game online, multimedia dan komunikasi yang lebih nyaman. Terakhir, chipset juga menjawab kebutuhan integrasi ke perangkat rumah pintar dengan menghadirkan dukungan BT5.0 untuk hantaran yang lebih panjang dan kecepatan yang lebih baik.

Pengumuman ini tentu menjadi kabar gembira bagi konsumen. Persaingan di pasar komponen dapat mendorong upaya pengembangan produk yang lebih baik. Helio A22 dapat ditemukan di dalam Redmi 6A, smartphone berbanderol $110 buatan Xiaomi.

Sumber berita MediaTek.