Inisiasi Kemudahan Pembayaran, HaloDoc Gandeng Asuransi Allianz utuk Pemesanan Obat secara On-Demand

Startup teknologi kesehatan HaloDoc hari ini mengumumkan kemitraan pertamanya dengan perusahaan asuransi Allianz. Nantinya semua nasabah asuransi Allianz, baik individu atau grup, bisa memesan obat melalui aplikasi HaloDoc hanya dengan menyertakan foto dokumen keanggotaan asuransi Allianz dan resep. Obat akan diantar langsung dengan menggunakan Go-Jek langsung ke alamat yang dituju.

“Kerja sama ini berawal dari ide saya yang mendekati langsung pihak Allianz untuk bisa bekerja sama dalam hal layanan kesehatan untuk nasabah Allianz dengan memanfaatkan teknologi milik HaloDoc,” kata Jonathan saat sesi temu media.

Layanan lain yang bisa dinikmati melalui aplikasi HaloDoc adalah proses klaim asuransi yang hanya berlangsung selama 7 hari kerja saja. Hal ini lebih cepat dari waktu yang sebelumnya ditentukan Allianz, yaitu 14 hari kerja.

“Kami melihat fitur ApotikAntar yang dimiliki oleh aplikasi HaloDoc memiliki kesamaan tujuan dengan Allianz Life yang akan membantu nasabah memesan obat berdasarkan resep dokter secara digital langsung ke alamat mereka,” kata Managing Director Allianz Health & Corporate Solutions Todd Swihart.

Kerja sama Allianz dan HaloDoc ini tidak memiliki batas waktu kontrak dan rencananya akan terus berjalan. Fitur ApotikAntar menjadi yang pertama yang dimanfaatkan Allianz dalam aplikasi HaloDoc. Harapannya kemitraan ini akan terus bertambah, seiring dengan layanan lainnya yang akan dikembangkan HaloDoc.

“Dengan seribu apotik di 14 kota di Indonesia yang telah bergabung dengan Halodoc diharapkan bisa menambah jumlah pengguna HaloDoc yang berasal dari nasabah Allianz. Hingga kini HaloDoc telah memiliki 75 ribu pengguna yang telah mengunduh aplikasi HaloDoc sejak diluncurkan bulan April silam,” kata Jonathan.

Mendapat dukungan Kementerian Kesehatan dan berencana mengimplementasikan BPJS

Jonathan juga memaparkan pengalaman positifnya sejak meluncurkan HaloDoc April lalu. Selain baru saja mendapatkan pendanaan Seri A, HaloDoc mengklaim mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.

“Kementerian Ksehatan dalam hal ini mendukung perubahan teknologi dan semua layanan harus mengadopsi teknologi yang ada. Dalam hal ini yang ditawarkan oleh Halodoc,” kata Jonathan.

Salah satu rencana jangka panjang yang akan dilancarkan adalah mengimplementasikan layanan kesehatan BPJS ke dalam aplikasi HaloDoc.

“Tentunya rencana ini masih terlalu dini untuk dibicarakan karena membutuhkan proses serta perencanaan yang cukup banyak. Namun demikian untuk ke depannya HaloDoc ingin membantu pemerintah dalam hal memberikan layanan kesehatan secara digital untuk semua masyarakat di Indonesia,” tutup Jonathan.

Application Information Will Show Up Here

Startup Teknologi Kesehatan HaloDoc Peroleh Pendanaan Seri A

Startup teknologi kesehatan HaloDoc mengumumkan perolehan pendanaan Seri A dari grup investor yang terdiri dari Clermont Group, Go-Jek, Blibli, dan NSI Ventures. Meskipun tidak spesifik menyebutkan perolehan di putaran kali ini, HaloDoc menyebutkan total pendanaan yang diperoleh oleh HaloDoc sebesar $13 juta (sekitar 170 miliar Rupiah). Pendanaan akan digunakan untuk meningkatkan kualitas aplikasi yang dikembangkan oleh grup, termasuk Apotik Antar, dan untuk membantu melayani dan mengatasi permasalahan akses kesehatan di seluruh Indonesia.

Bersamaan dengan pendanaan ini, HaloDoc juga secara resmi mengumumkan kolaborasi dengan investornya, Go-Jek, untuk pengembangan Go-Med sebagai layanan pengantaran produk kesehatan secara on-demand.

Pendiri dan CEO HaloDoc Jonathan Sudharta dalam rilisnya menyebutkan, “Visi kami untuk HaloDoc adalah membantu membawa layanan kesehatan yang lebih baik ke jutaan orang Indonesia. Kami ingin mengatasi [permasalahan ini] melalui teknologi untuk isu seperti sulitnya akses kesehatan. Putaran pendanaan ini membantu kami untuk terus membangun sumberdaya engineer dan mengembangkan produk yang paling cocok untuk adopsi yang lebih luas dalam rangka mencapai tujuan tersebut.”

HaloDoc diluncurkan bulan April lalu, HaloDoc memiliki sejumlah fitur kesehatan, seperti konsultasi medis menggunakan fitur video call (teleconsultation), pembelian obat melalui Apotik Antar yang lebih dulu hadir, pemeriksaaan lab secara on-demand, dan informasi direktori yang memuat informasi dokter dan pusat kesehatan di Indonesia.

Sepanjang tahun ini banyak startup teknologi kesehatan yang mendapatkan pendanaan baru. Meskipun demikian, menurut survei yang dilakukan DailySocial, penetrasi layanan teknologi kesehatan di Indonesia masih rendah karena hanya sepertiga responden yang mengenal startup di sektor ini.

Pendanaan seperti ini, menjadi titik tolak bagi HaloDoc untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, yang tidak hanya belum mengerti soal produk-produk teknologi kesehatan, tapi juga kekurangan akses kesehatan yang memadai.

Application Information Will Show Up Here

TrustMedis Coba Hadirkan Solusi Sistem Informasi Fasilitas Kesehatan di Indonesia

PT Trust Solusion Indonesia (TrustMedis) adalah perusahaan IT berbasis di Surabaya. Perusahaan tersebut memiliki aktivitas utama pengembangan software berbasis solusi dan memberikan jasa konsultasi menyeluruh dalam implementasi teknologi informasi, khususnya bidang kesehatan.

Achmad Zulkarnain Al Jufri, founder dan CEO TrustMedis, menjelaskan semangat awal mendirikan TrustMedis adalah masih banyaknya fasilitas kesehatan (faskes) yang kesulitan saat mengatur sistem informasi. Misalnya, kurang efisien, pencatatan ganda, dan pada akhirnya merugikan rumah sakit itu sendiri.

Dalam pengembangannya, lanjut dia, TrustMedis merupakan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dengan tiga jenis pelayanan yakni e-Doctor, e-Clinic, dan e-Hospital. Selain itu, terdapat modul rawat inap, rawat jalan, IGD, farmasi, penunjang medis, administrator, keuangan, human resource management (HRM), costumer relationship management (CRM), bank darah, instalasi gizi, manajemen, inventori, dan akuntansi.

“Seluruh pelayanan yang ditawarkan TrustMedis sudah terintegrasi dengan BPJS Kesehatan. TrustMedis juga melayani pendaftaran secara online, display sistem antrian, dan ekios,” ujarnya kepada DailySocial, Selasa (16/8).

[Baca juga: Daftar Startup Indonesia di Bidang Kesehatan]

Dia menambahkan, dari adanya sistem yang sudah terintegrasi dengan BPJS Kesehatan, hal ini dapat membantu seluruh peserta karena ada catatan rekam medis yang tersimpan dan bisa diakses oleh seluruh fasilitas kesehatan yang sudah menjadi rekanan BPJS. Terlebih, pada 2018 adalah waktu paling lambat bagi seluruh fasilitas kesehatan untuk menjadi rekanan dan terintegrasi dengan BPJS.

TrustMedis dapat digunakan oleh seluruh faskes yang bergerak di bidang kesehatan, mulai dari praktek dokter mandiri, klinik dan puskesmas, rumah sakit spesialis, rumah sakit umum, asuransi, pasien, distributor obat dan alat kesehatan, hingga pemerintah.

Pihaknya mengklaim sejumlah keunggulan yang ditawarkan dibandingkan kompetitor lainnya, misalnya aplikasi berbasis web, menggunakan software development model Hierarichal Model View Controller (HMVC), bisa membuat Application Programming Interface (API). Dari sisi user interface, ada sistem validasi sehingga dapat meminimalisir human error saat memasukkan data.

Dari segi pengaturan standar sistem, tersedia data master dan bisa dilakukan oleh rumah sakit sehingga tidak ketergantungan dengan vendor. Pihaknya menyediakan dua opsi yang bisa dipilih untuk mengaksesnya lewat internet atau intranet dengan kisaran harga mulai dari 30 juta hingga miliaran Rupiah.

Saat ini, sambungnya, TrustMedis sudah digunakan oleh 100 fasilitas kesehatan yang tersebar di Surabaya, Sidoarjo, beberapa kota di Jawa Timur, Balikpapan, Banjarmasin, dan Makassar. Tahun ini pihaknya akan mulai merambah lokasi baru di Jakarta dan sekitarnya.

Secara potensi bisnis, pada 2014 tercatat ada 2.006 rumah sakit di Indonesia, rumah sakit bersalin sebanyak 2.307, poliklinik 7.396, puskesmas 9.908, puskesmas pembantu 24.949, dan apotek 8.977. Dari keseluruhan faskes, hanya 20% saja yang sudah memiliki sistem informasi yang baik.

Luncurkan MedisMap

Agar promosi brand TrustMedis menjadi lebih massive, perusahaan meluncurkan startup baru dengan ceruk layanan booking online dokter dinamai MedisMap. Menurut Achmad, MedisMap ini berbentuk aplikasi yang menawarkan fasilitas mencari dokter, faskes terdekat, dan booking online dalam perangkat smartphone dan situs website.

Achmad menjelaskan, MedisMap didirikan setelah melewati proses pengembangan sejak Desember 2015 dengan dana investasi sebesar 1 miliar Rupiah dari dana pribadi. Menurutnya, ada satu kekuatan utama yang bisa menjadi pembeda MedisMap dibandingkan startup serupa. Yakni, adanya fasilitas catat rekam medis yang bisa diakses oleh dokter karena aplikasi ini sudah terintegrasi dengan TrustMedis.

Rekam medis sangat dibutuhkan oleh dokter saat hendak menganalisa penyakit yang diderita oleh pasiennya. Mirisnya, hal ini belum sepenuhnya bisa diakomodir oleh pemerintah.

Agar semakin menarik minat, MedisMap akan menggencarkan sejumlah kerja sama strategis. Misalnya mengolaborasikan dengan startup di bidang lainnya, misalnya transportasi. Sementara ini, untuk pengguna MedisMap asal Surabaya sudah bisa menggunakan Ojesy (Ojek Syariah). Selain itu, kerja sama strategis dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Butuh investor

Achmad mengungkapkan sekarang ini pihaknya membutuhkan investor baru untuk kebutuhan perluasan server, menambah tenaga programmer, dan pemasaran. Rupanya, sudah ada sejumlah investor yang sudah menunjukkan minatnya, antara lain berasal dari Korea, Singapura, India, dan lokal.

“Sejauh ini sudah ada beberapa calon [investor] yang dekati kami. Kami pun harus seleksi lagi agar dapat investor yang tepat sesuai visi misi kami,” pungkasnya.

Di Indonesia pemain startup yang bergerak di bidang kesehatan sudah lumayan ramai. Sebut saja ada Konsula, Lokadok, HelloDoctor, Tanyadok, haiDokter, Pasienia, DokterSehat, Doktersiaga, Practo, Doktermana, Dokter.id, dan PilihDokter.

Namun, Achmad secara terang-terangan menyebut Konsula adalah kompetitor MedisMap secara head to head dan PT Buana Varia Komputama adalah kompetitor TrustMedis.

Alodokter Bukukan Pendanaan Seri A Senilai 32 Miliar Rupiah

Setelah Carousell, Modalku dan Go-Jek, kali ini berita pendanaan datang dari portal informasi kesehatan Alodokter. Startup yang didirikan oleh Nathanael Faibis ini mengumumkan telah menerima pendanaan Seri A senilai $ 2,5 juta (sekitar Rp 32 miliar) yang dipimpin oleh Golden Gate Venture (GGV) dengan partisipasi 500 Startup, dan entrepreneur Singapura Lim Dershing. Bersamaan dengan itu, Ex-VP Lazada Indonesia Daniel Stan kini bergabung dengan Alodokter untuk memimpin ekspansi internasional dan Founding Partner GGV Jefrey Payne masuk ke jajaran dewan direksi.

Dana segar yang baru diperoleh ini rencananya akan digunakan untuk menumbuhkan platform Alodokter. Mulai dari merekrut talenta, meningkatkan layanan, hingga ekspansi secara regional. Ex VP Lazada Indonesia Daniel Stan adalah orang yang dipercaya untuk memimpin langkah ekspansi internasional Alodokter di Asia Tenggara tahun ini.

Di sisi lain, sebagai bagian dari investasi, Founding Partner GGV Jeffrey Payne juga akan masuk ke jajaran dewan direksi Alodokter. Jeffrey sendiri optimis Alodokter bisa menjadi portal kesehatan terkemuka di Asia Tenggara.

“Kami senang bisa bergabung dengan Nathanael dan seluruh timnya dalam perjalanan mereka untuk menciptakan portal informasi kesehatan terkemuka di Asia Tenggara. [Sekarang] Semakin banyak orang di wilayah ini mengkonsumsi dan mengandalkan konte digital dan jasa, dan itu menjadi bagian fundamental dari perdagangan, komunikasi, dan hiburan. Kini berkat Nathanael dan timnya konsumen bisa mengandalkan Alodokter untuk mengelola kesehatan mereka,” kata Jeffrey.

Alodokter dan bisnisnya

Alodokter adalah portal informasi kesehatan yang didirikan Nathanael Faibis (CEO) pada tahun 2014. Ini dilatar belakangi karena masih belum adanya sumber informasi kesehatan online yang bisa dipercaya masyarakat saat itu. Sebelum mendirikan Alodokter, Nathanael sendiri pernah bekerja sebagai Head of User Experience Lazada Asia Tenggara.

“Yang kami lakukan adalah menyediakan informasi terpercaya […] yang pada dasarnya berhubungan dengan kesehatan. Orang-orang juga bisa berkonsultasi dengan dokter di platform kami. Tapi ini bukan untuk menggantikan peran konsultasi dokter, lebih kepada menjelaskan langkah apa yang harusnya dilakukan oleh seseorang selanjutnya ketika mereka [atau yang di sekitarnya] sakit,” ujar Nathanael ketika ditemui oleh DailySocial kemarin (4/8).

Di tahun 2015 lalu, Alodokter sendiri berhasil membukukan pendanaan awal yang dipimpin oleh Fenox. Ketika itu, Alodokter mengklaim telah melayani lebih dari satu juta pengunjung unik ke platform mereka. Kemudian, di bulan maret 2016 Alodokter juga meluncurkan aplikasi mobile mereka.

Nathanael mengatakan, “Kami menghabiskan banyak waktu untuk memberikan informasi kesehatan yang berkualitas. […] Untuk menjamin hal tersebut layanan kami mencoba menjawab setiap pertanyaan dari pasien [pengunjung Alodokter] secepat mungkin. Di aplikasi mobile kami bisa menjawab [pertanyaan] dalam kurun waktu 10 menit melalui chatting. Di situs, kami menjawab dalam kurun waktu 24 jam melalui forum.”

Alodokter saat ini memonetisasi layanannya melalui iklan premium yang bekerja sama dengan pihak-pihak yang bergelut di bidang kesehatan dan sebagian besar pemasukan pun berasal dari sini.

Mengenai pertumbuhan layanan, Nathanael mengklaim bahwa Alodokter telah mengalami pertumbuhan yang impresif dalam satu tahun ini. Saat ini Alodokter mengklaim telah melayani 8 juta pengunjung unik di platform mereka, naik sekitar 700% sejak pendaan awal. Di sisi lain, lebih dari 100.000 pertanyaan diklaim telah dijawab melalui situs dan ada lebih dari 1000 pertanyaan terjawab tiap harinya melalui aplikasi mobile. Dokter yang bergabung pun kini diklaim telah berjumlah lebih dari 100.

Nathanael juga percaya bahwa chat akan menjadi the next big thing untuk kesehatan digital, terutama bila ada peran AI di dalamnya. Mengenai peluang layanan kesehatan di Indonesia, Nathanael juga optimis bahwa saat ini peluangnya masih terbuka lebar.

Nathanael mengatakan, “Kami percaya bahwa chat akan menjadi the next big thing untuk [layanan] kesehatan digital. Dengan perpaduan AI dan interaksi dokter sesungguhnya, kita bisa memberikan informasi lancar kepada pengguna. Segera, pasien akan mengharapkan informasi kesehatan yang bersifat pribadi secara langsung dan kami bekerja keras untuk menyediakan mereka dengan itu.”

“Kami juga melihat pertumbuhan kuat dalam jumlah orang yang mencari informasi kesehatan secara online. Setiap tahun, ada 20% lebih pencarian tentang kesehatan melalui Google. […] Kami pikir tren ini [layanan informasi kesehatan online] akan tumbuh lebih besar karena orang [akan] lebih terhubung dengan smartphone dan lebih peduli dengan kesehatan mereka. Jadi, tren yang kami lihat, orang Indonesia pada umumnya sudah berusaha untuk mendapatkan gaya hidup yang lebih sehat dan untuk mendapatkan itu mereka akan mencari informasinya secara online,” tandas Nathanael.

Application Information Will Show Up Here

BOOKmyFIT Hadirkan Kemudahan Berlangganan Pusat Kebugaran di Jakarta

Resmi diluncurkan tanggal 23 Juli 2016, BOOKmyFIT aplikasi yang menghadirkan pilihan pusat kebugaran di Jakarta siap membantu pengguna yang mencari rekomendasi tempat olahraga, fun activity dengan biaya bulanan yang terjangkau. Startup yang dimiliki oleh PT Fitness Inspired Technologies ini mengklaim sebagai salah satu produk karya anak bangsa.

“Kami percaya olahraga tidak harus selalu dengan satu gym atau mengikuti suatu rutinitas. BOOKmyFIT didirikan untuk memberikan fun, variety, dan convenience di dalam bentuk kebebasan waktu dan pilihan tempat untuk berlatih dan berolahraga,” kata Content Manager BOOKmyFIT Clarissa Santoso kepada DailySocial.

Sekilas konsep yang ditawarkan oleh BOOKmyFIT tidak jauh berbeda dengan layanan serupa lainnya seperti KFit, sebagai aplikasi yang menyediakan informasi lengkap pusat kebugaran dengan cara mudah dan pilihan pembayaran keanggotaan yang bervariasi.

“Beda layanan kami dengan lainnya, kami menghubungkan studio dan gym dengan user yang ingin mengikuti kelas sesuai keinginan, lokasi dan jadwal mereka. Produk dan platform kami didirikan di Indonesia. Tim kami selalu siap melayani komunitas BOOKmyFIT dan kami menawarkan harga yang sangat Indonesia-friendly,” kata Clarissa.

BOOKmyFIT menawarkan dua pilihan pembayaran untuk keanggotaan yaitu Lite dan Power. Untuk aplikasi mobile saat ini BOOKmyFIT baru tersedia di platform Android.

Fitur unik dan kemitraan yang dilancarkan

Setelah bergabung sebagai anggota BOOKmyFIT, pengguna mendapatkan kesempatan untuk mengakses ke berbagai tempat pusat kebugaran dan latihan yang sesuai dengan kebutuhan. Sejak dirilis aplikasinya Sabtu lalu, jumlah pengguna BOOKmyFIT hingga saat ini telah mencapai 500 orang.

“Pengguna nantinya hanya tinggal mengakses secara online, memilih jadwal dan melakukan reservasi secara online lalu bisa langsung hadir di studio pada waktu yang dijadwalkan. Keanggotaan diperpanjang setiap bulan, dan tidak akan ada kesulitan untuk berhenti keanggotaan atau bergabung kembali menjadi anggota sesuai kebutuhan,” kata Clarissa.

Saat ini BOOKmyFIT mengklaim telah memiliki sekitar 20 mitra pusat kebugaran di Jakarta dan masih berupaya untuk menambah jumlah kemitraan tersebut dengan memberikan benefit lebih yang bisa mendongkrak pendapatan dari semua mitra yang bergabung dengan BOOKmyFIT.

“Untuk mitra studio dan gym kami, kami menawarkan end-to-end support, dari schedule upload, marketing, dan juga sistem pembayaran yang reliable. Kami juga memiliki metode search yang unik, yaitu Surprise Me! Confirmation dan cancellation sangat cepat dan mudah, semua bisa dilakukan di situs atau aplikasi mobile BOOKmyFIT,” kata Clarissa.

Aplikasi yang tepat untuk pecinta olahraga


yuy

Secara khusus aplikasi yang ditawarkan oleh BOOKmyFIT adalah menawarkan layanan yang valuable untuk pengguna menyukai olahraga, diharapkan juga kemudahan yang ditawarkan bisa meraih lebih banyak jumlah pengguna yang selama ini enggan untuk memanfaatkan tempat pusat kebugaran untuk kemudian mulai mencoba dan menjadi pengguna setia layanan BOOKmyFIT.

“Platform kami memang masih sangat baru, tapi kami memiliki komunitas fitness enthusiast lokal dan expat yang kuat dan sangat supportive akan produk kami. Selain itu, kami selalu mengutamakan kenyamanan dan kesehatan pengguna kami,” kata Clarissa.

Ke depannya BOOKmyFIT mencoba untuk menghadirkan inovasi terkini yang memiliki aspek sosial, yaitu menghubungkan antara pengguna yang satu dengan lainnya. Seperti apa cara kerja fitur tersebut nantinya, saat ini masih dalam proses pengembangan tim BOOKmyFIT.

“Kami sedang dalam proses perencanaan untuk sesuatu yang seru dan menarik, salah satunya adalah social aspect dari platform kami yang menghubungkan user dengan teman-teman anggota lainnya, supaya mereka tetap up to date dengan kegiatan teman-temannya dan termotivasi untuk membuat diri sendiri menjadi lebih sehat, bugar dan aktif,” tutup Clarissa.

Application Information Will Show Up Here

Induk Startup Kesehatan HelloSehat Peroleh Pendanaan 20 Miliar Rupiah

Hello Health Group, startup kesehatan yang berbasis di Singapura dan telah memiliki layanan di Vietnam dan Indonesia mengumumkan perolehan pendanaan senilai $1,5 juta (atau hampir senilai Rp 20 miliar) dari grup investor yang dipimpin California Management Group (CMG), perusahaan fitness dan kesehatan terbesar di Vietnam. Investor lain yang terlibat adalah Charles Toomey, mantan Global Head of Healthcare DKSH. Pendanaan akan digunakan untuk berekspansi ke Malaysia, Thailand, Korea Selatan, dan negara-negara Asia lainnya. Pendanaan juga akan digunakan untuk operasional pengembangan produk.

Di Indonesia, Hello Health memiliki HelloSehat yang sudah beroperasi sejak April 2016. Dipimpin Country Manager Jonas Wilbert dan Editor In Chief Lika Aprilia Samiadi, HelloSehat mengklaim tak ingin terpaku pada tren tanya dokter dan lebih fokus di segmen edukasi untuk mendorong pembacanya lebih peduli pada kesehatan.

Founder Hello Health James Miles-Lambert dan Mervyn Cheo disebutkan mendirikan startup ini untuk mengatasi masalah kurang memadainya informasi kesehatan yang valid dan terpercaya di banyak negara berkembang.

“Dalam konteks kesehatan di negara berkembang, masalah yang sering muncul adalah sering kali informasi yang tersedia di internet kurang lengkap, atau bahkan tidak akurat,” ungkap James Miles-Lambert.

Di Indonesia sendiri portal kesehatan sudah banyak bermunculan, baik yang fokus menggunakan dokter sebagai narasumbernya maupun yang bersifat edukasi dengan tema kesehatan secara umum. Beberapa di antaranya sudah memperoleh pendanaan, terutama dari investor luar negeri. Teknologi kesehatan merupakan sektor yang menarik dicermati karena bisa membantu menyelesaikan banyak masalah di negara berkembang, seperti Indonesia.

Selain untuk pengembangan produk, Hello Health Group akan menggunakan pendanaan ini untuk berekspansi di pasar negara-negara Asia Tenggara dan Korea Selatan.

“Dampak yang bisa diberikan Hello Health Group dalam meningkatkan kualitas hidup penduduk Asia sangat transformatif, sehingga bagi kami, kesempatan untuk berinvestasi di bisnis ini adalah sesuatu yang tak akan kami lewatkan,” ujar Chairman CMG Randy Dobson.

DokaLoka Mudahkan Pendaftaran Pasien Secara Online di Pontianak

Kami baru saja merilis daftar startup kesehatan yang memiliki skala nasional, atau setidaknya beroperasi di kawasan Jabodetabek. Untuk daerah lainnya, tidak perlu menunggu layanan tersebut berekspansi, karena sudah bermunculan sejumlah layanan kesehatan berbasis online yang melayani daerah tertentu. Salah satunya adalah DokaLoka yang beroperasi di Pontianak.

Berdiri sekitar enam bulan lalu, DokaLoka hadir untuk memudahkan masyarakat mengecek jadwal praktik dokter dan mengetahui bidang spesialisasi dokter tersebut. Layanan ini juga dapat digunakan pasien untuk mendaftar secara daring (online), melalui fitur Book Appointment, tanpa harus mengantri secara manual. Selain dua fitur utama tersebut, DokaLoka juga mengusung fitur Drive to Location yang berisi panduan arahan menuju tempat praktik dan rumah sakit.

Dokaloka didirikan oleh drg Muhammad Reza Azmi dan beberapa temannya dari agensi digital Delapan Bit dan kini bisa diakses melalui aplikasi mobile, yang sementara ini baru bisa diakses melalui tautan unduh langsung http://bit.ly/dokaloka (APK) untuk platform Android.

Menurut Azmi, panggilan akrabnya, ia menciptakan aplikasi kesehatan ini karena saat ini masyarakat umum di Pontianak masih sulit mengetahui jadwal tetap praktek para dokter umum, dokter gigi, dan spesialis yang membuka praktek di Pontianak, atau dokter jaga di klinik dan rumah sakit di seluruh Pontianak.

Tampilan aplikasi DokaLoka di platform Android
Tampilan aplikasi DokaLoka di platform Android

Saat ini, DokaLoka telah bekerja sama dengan tiga rumah sakit di Pontianak untuk memasukkan jadwal praktik para dokter mereka, baik dokter umum, gigi, maupun spesialis. Tiga rumah sakit tersebut adalah RS Untan (milik Universitas Tanjungpura), RS Antonius, dan RS Mitra Medika. Dokter yang berpraktik di ketiga rumah sakit tersebut secara otomatis juga bergabung di basisdata DokaLoka.

Saat ini, DokaLoka masih berfokus di Kalimantan Barat, namun tidak menutup kemungkinan ke depan akan merambah hingga nasional. DokaLoka juga tergabung dalam komunitas Pontianak Digital Stream yang mendukung program smart city Pemerintah Kota Pontianak.

Azmi mengatakan saat ini model bisnis DokaLoka adalah iklan yang disematkan di aplikasi. Jika memperoleh keuntungan, Azmi berharap bisa menyisihkan dana tersebut guna membantu masyarakat yang tidak mampu dalam berobat, terutama membayar biaya operasi yang mahal.

Saat ini terdapat 15 bidang spesialisasi yang terdaftar di DokaLoka, seperti dokter spesialis kandungan, jantung, THT, dan penyakit dalam. Ke depannya, DokaLoka ingin mengajak Ikatan Dokter Indonesia dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk bergabung sehingga lebih banyak lagi para dokter dan rumah sakit yang bergabung dan bisa mencakup seluruh tanah air.

Daftar Startup Indonesia di Bidang Kesehatan

Bidang kesehatan menjadi salah satu segmen yang saat ini banyak digarap oleh para pengembang lokal di level startup. Umumnya menyediakan layanan reservasi dan direktori dokter, namun beberapa lainnya mengeluarkan inovasi baru yang siap diandalkan untuk kebutuhan medis penggunanya.

Berikut ini startup-startup di Indonesia yang telah berhasil meluncurkan layanan dan aplikasi di bidang kesehatan.

Dokter.id

Dokter.id merupakan sebuah portal online yang berisi berbagai informasi kesehatan. Portal online yang sebelumnya memiliki nama PilihDokter ini memiliki beberapa fitur utama, di antaranya forum diskusi “Tanya Dokter”, yang memungkinkan pengunjung untuk melakukan diskusi dengan dokter secara langsung, mirip dengan sebuah forum online. Selain itu pengunjung juga dapat melakukan diagnosa (pengecekan) kesehatan secara otomatis dengan memasukkan berbagai informasi seputar gejala yang dialami.

Dokter.id saat ini juga tengah menumbuhkan eksistensinya sebagai direktori dokter dan rumah sakit di Indonesia. Data sebaran dokter dan rumah sakit mulai dihimpun oleh portal ini. Untuk daftar rumah sakit bahkan Dokter.id juga menyediakan menu ulasan. Cita-citanya ingin menjadi situs-situs review populer seperti yang sudah laris di bidang perhotelan dan kuliner.

Informasi terakhir terkait dengan pendanaan, startup besutan Grace Tahir ini mendapatkan suntikan dana dari RingMD.

Doktermana

Startup di bidang kesehatan ini pada awalnya memposisikan dirinya sebagai marketplace di bidang kesehatan. Namun sesuai informasi yang tertera di websitenya saat ini, Doktermana ingin memposisikan dirinya sebagai asisten virtual pribadi di bidang kesehatan. Layanan utama Doktermana adalah menyuguhkan menghubungkan pasien dengan dokter, rumah sakit, klinik, farmasi serta layanan asuransi kesehatan sehingga memungkinkan proses pelayanan yang transparan dan bisa dilakukan secara online.

Solusi yang dihadirkan oleh Firman Siahaan dan rekan ini digagas sejak awal tahun 2015. Hingga saat ini layanan Doktermana baru mencakup untuk wilayah Jakarta dan Banten. Doktermana mencoba mengusung segala kemudahan yang ada pada konsep e-commerce ke dalam pelayanan kesehatan, sehingga pasien dapat merasakan kenyamanan saat mereka berobat ke rumah sakit atau dokter.

DokterSehat

DokterSehat merupakan sebuah portal online di bidang kesehatan yang menyediakan informasi dan utilitas untuk membantu penggunanya hidup sehat. DokterSehat dapat diakses melalui web, aplikasi Android dan juga iOS. Selain menyajikan informasi terpadu, melalui portal DokterSehat juga memberikan kanal interaksi pasien dengan dokter.

Di awal kemunculannya DokterSehat juga bermitra dengan Internet.org yang diinisiasi oleh Facebook dan menjadi satu-satunya startup kesehatan lokal yang terdaftar di layanan ini. Pihaknya juga bermitra dengan Ciputra Healthcare Group dan Bank Mata Jakarta (Mata Bank) untuk mengumpulkan pengetahuan lokal dan meningkatkan fungsionalitas portal di Indonesia.

Startup yang diusung oleh Indra Darmawan ini awalnya didirikan sebagai situs informasi sederhana dengan beberapa dokter yang mengisi konten. Namun sejak kuartal terakhir tahun 2015, DokterSehat telah disulap menjadi sebuah portal kesehatan terintegrasi dengan lebih dari 50.000 pengunjung unik setiap hari dengan berbagai fitur kesehatan seperti direktori dokter dan rumah sakit di Indonesia, informasi kesehatan terpercaya, konsultasi online, dan platform untuk diskusi kesehatan.

Doktersiaga

Mirip dengan layanan yang dihadirkan Doktermana dan Dokter.id, Doktersiaga hadir sebagai startup baru yang memberikan layanan pemesanan jadwal dokter dan rumah sakit. Mengusung fitur berjuluk “Smart Reservation Doctor” yang dikembangkan dengan algoritma khusus, layanan Doktersiaga berharap ke depan bisa menjadi layanan utama dan melayani jutaan pengguna.

haiDokter salah satu startup lokasl di bidang kesehatan
haiDokter salah satu startup lokasl di bidang kesehatan

Startup yang didirikan oleh Fatah Iskandar Akbar menjadikan fitur Smart Reservation Doctor sebagai fondasi layanan mereka. Fitur ini memungkinkan pasien membuat jadwal kunjungan ke dokter maupun rumah sakit dengan lebih mudah dan cepat. Sehingga ada waktu tunggu yang terpangkas. Sebuah fitur yang menjadi khas layanan sejenis. Selain itu, di situs Doktersiaga juga menyediakan informasi mengenai event bertema kesehatan.

HaloDoc

Layanan kesehatan berbasis aplikasi HaloDoc resmi diluncurkan. Dikembangkan oleh MHealth Tech yang mendapat dukungan investasi dari Mensa Group, Global Digital Niaga (Blibli), Go-Jek, dan sebuah pendanaan kesehatan (health fund) dari sejumlah investor, HaloDoc hadir ingin mendekatkan dan memudahkan akses kesehatan bagi masyarakat.

Melalui HaloDoc, konsumen bisa melakukan konsultasi medis menggunakan fitur video call (teleconsultation), pembelian obat melalui Apotik Antar yang lebih dulu hadir, dan pemeriksaan lab secara on-demand. Meskipun demikian, HaloDoc tidak akan menggantikan pusat-pusat kesehatan yang sudah ada karena konsultasi dengan dokter di HaloDoc tidak boleh menghasilkan diagnosis dan pemberian resep.

Selain tiga fitur utama tersebut, HaloDoc juga memiliki Directory yang memuat informasi dokter dan pusat kesehatan di Indonesia. Mereka juga sedang mengembangkan fitur Appointment untuk memudahkan follow up pasca konsultasi dalam bentuk perjanjian bertemu dengan dokter terkait. Aplikasi HaloDoc sudah tersedia di platform iOS dan Android.

Application Information Will Show Up Here

HaiDokter

Startup haiDokter beroperasi di bawah payung AMPlified Digital Media Production bersama dengan AppsCo dan Labbaik. haiDokter diinisiasi sejak Februari 2015 sebagai portal informasi kesehatan dengan gaya penyampaian dewasa. Namun pada Oktober 2015 haiDokter memutuskan untuk pivot dan lahir sebagai portal kesehatan yang membidik generasi muda lewat gaya penyampaian yang lebih ringan.

Dengan konsep barunya ini, haiDokter juga melakukan penyebaran konten melalui berbagai saluran media sosial yang secara garis besar dihuni oleh generasi muda, seperti Facebook, Twitter, Intagram, Youtube, dan SoundCloud. Selain itu, masih ada juga layanan live streaming.

KlikDokter

KlikDokter adalah startup yang fokus sebagai portal informasi dan edukasi mengenai kesehatan yang dikelola oleh para dokter dan tenaga medis profesional. Sama seperti portal online kesehatan pada umumnya, KlikDokter menyediakan direktori yang berisi daftar dokter, rumah sakit, obat dan juga apotek.

Rubrik spesialis dan ulasan kesehatan menjadi salah satu pembeda KlikDokter sebagai sebuah sistem informasi kesehatan. Dalam portalnya juga menyediakan informasi seputar istilah-istilah kesehatan yang terurutkan sesuai dengan abjad. Terakhir KlikDokter bersama Lifebuoy bekerja sama mengembangkan sebuah aplikasi edukasi kesehatan berbasis mobile.

Konsula

Konsula didirikan oleh Shinta Nurfauzia, Johannes Ardiant, dan Ronald Wijaya, tiga orang Indonesia yang menempuh pendidikan di Amerika Serikat. Layanan ini didirikan berdasarkan pada fakta bahwa di Indonesia, masih sangat sulit untuk menemukan dokter handal yang sesuai dengan kebutuhan pasien, meskipun saat ini ada sekitar 160,000 dokter yang telah terdaftar di Indonesia. Karena itulah Konsula bertindak sebagai marketplace yang mempertemukan para pasien dengan dokter yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Setelah mendapatkan pendanaan dari East Ventures pada Oktober 2015, di menjelang akhir tahun pihaknya meluncurkan versi penuh dari konsula setelah sebelumnya hanya baru di versi beta. Di versi penuh Konsula menyediakan Konsula Connect, berita, dan tips sebagai bentuk perbaikan dari versi sebelumnya. Dan terakhir di awal tahun 2016, dihadirkan juga Konsula Chat untuk memberikan pengalaman lebih baik dalam konsultasi dengan dokter melalui aplikasi mobile.

Lokadok

Dilatarbelakangi pengalaman di bidang medis, pengembang perangkat lunak Dannie Yo mengembangkan layanan website listing dan sistem reservasi dokter yang diberi nama Lokadok. Portal Lokadok sendiri sudah dikembangkan sejak Juli 2015, dan saat ini telah menghimpun lebih dari 1.500 dokter. Pengembangan Lokadok memiliki visi untuk membuat pasien dan dokter dengan mudah membuat jadwal pertemuan untuk kebutuhan konsultasi atau pengobatan.

Untuk melengkapi sistemnya, belum lama ini LokaDok layanan terbarunya yang disebut dengan LokaDok OmniCare. Layanan baru ini didesain untuk dapat membantu klinik atau rumah sakit dalam mengatur antrian tunggu pasien secara lebih efisien. OmniCare juga terhubung dengan sistem booking di aplikasi Lokadok.

Medico

Medico merupakan sebuah layanan manajemen rumah sakit berbasis SaaS (Software as a Services). Medico didirikan oleh Grace Tahir dan Jonathan Susantyo. Keduanya memang sudah lama terlibat di dunia layanan kesehatan. Selain mengurusi Medico, Grace juga mendirikan Dokter.id, situs konsultasi kesehatan online yang telah mendapatkan pendanaan dari RingMD.

Belum lama ini Medico mengumumkan perolehan pendanaan awal, dengan nilai yang tak disebutkan, dari East Ventures. Pendanaan akan digunakan untuk merekrut talenta dan meningkatkan kualitas sistem supaya siap diluncurkan awal kuartal kedua tahun ini.

Dengan menawarkan layanan berbasis SaaS, Medico mencoba memberikan perspektif berbeda karena selama ini biasanya sistem dikembangkan dan dipelihara oleh konsultan pihak ketiga, tetapi server biasanya tetap diletakkan di jaringan lokal.

Mediku

Aplikasi Mediku saat ini terdiri dari 5 fitur utama, yakni First Aid, Symptom Checker, Medical History, Hospital Finder dan Pill Reminder. First Aid merupakan sebuah layanan sistem informasi kesehatan yang dapat diakses untuk mendapatkan tips melakukan tindakan cepat saat terjadi keadaan darurat kesehatan. Symptom Checker merupakan sebuah fasilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa potensi penyakin dengan mengindikasi gejala-gejala yang dirasakan pengguna.

Mediku dikembangkan berawal dari ide yang didapat Velta Azizah Destiana dan rekan saat mengikuti brainstorming di acara Gemastik (Pagelaran Mahasiswa TIK) UGM, startup bernama VistoWorks Studio terinspirasi untuk membuat sebuah aplikasi di bidang kesehatan. Ide tersebut diwujudkan dalam sebuah aplikasi Mediku. Aplikasi tersebut sudah tersedia di Google Play.

Application Information Will Show Up Here

MedisMap

Menampilkan user interface berbasis sitem informasi geografi, MedisMap menyediakan layanan pencarian fasilitas kesehatan dan tenaga medis berdasarkan lokasi tertentu. Pengguna juga dapat melakukan pencarian spesifik berdasarkan pelayanan atau opsi asuransi yang dapat digunakan untuk berobat ke klinik/dokter tersebut.

Sistem MedisMap juga memungkinkan pasien melakukan pendaftaran online serta mendapatkan kepastian waktu layanan dan notifikasi secara online. Saat ini aplikasi MedisMap dapat dinikmati melalui platform web, iOS dan Android. Dan sudah beroperasi di Jakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, juga Gersik.

Application Information Will Show Up Here

Ovula

Kurangnya pengetahuan mendalam di kalangan perempuan Indonesia tentang kondisi tubuh dan kesuburan/reproduksi, mendorong Friesca Saputra dan Yuvensia Lidya Riyanto mendirikan situs dan aplikasi mobile yang secara lengkap berfungsi untuk mengenal dan mengamati tanda-tanda yang terjadi di dalam tubuh perempuan bernama Ovula.

Berdiri sejak tahun 2015, Ovula dikembangkan berdasarkan Metode Ovulasi Billings (MOB), suatu metode sesederhana mengenal dan mengamati tanda-tanda yang terjadi di dalam tubuh perempuan, sehubungan dengan kesuburannya.

Selain bisa diakses melalui browser, aplikasi Ovula saat ini juga bisa diunduh di platform Android. Menyasar kalangan perempuan usia 25 – 40 tahun, menggunakan aplikasi ini pengguna yang  merasakan dan mengamati sensasi pada area kewanitaan, dan juga tanda-tanda yang tampak. Hasil pengamatan tersebut akan dicatat setiap hari, sehingga menghasilkan pola-pola kesuburan yang dapat digunakan sesuai rencana pasangan atau perorangan, seperti mengusahakan kehamilan, menjarakkan kehamilan, atau memantau kesehatan reproduksi.

Application Information Will Show Up Here

Pasienia

Pasienia dikembangkan oleh empat orang mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM). Mereka adalah Fadli Wilihandarwo, Dimas Ragil Mumpuni, Haydar Ali Ismail, dan Nur Hilda. Pasienia juga merupakan salah satu produk hasil inkubator Innovative Academy, sebuah inkubator startup milik UGM. Aplikasi mobile ber-platform Android ini berkonsep layaknya media sosial Pasienia berusaha memberikan ruang digital untuk pasien berkomunikasi dengan dokter dan sesama pasien.

Pasienia sejauh ini memiliki beberapa suka relawan dokter yang membantu, berbagi, dan menjawab pertanyaan dari pasien terkait keluhan kesehatan mereka. Fadli juga menyampaikan saat ini mereka tengah mencoba menjalin kerja sama dengan lab pemeriksaan kesehatan untuk memberikan keuntungan berupa kemudahan bagi pengguna Pasienia dalam melakukan pemeriksaan kesehatan mereka.

Application Information Will Show Up Here

ProSehat

ProSehat merupakan startup Indonesia yang berfokus sebagai layanan marketplace untuk membantu konsumen dalam menemukan dan membeli obat asli lewat e-Resep dan auto refill subs. Selain melalui desktop, ProSehat juga dapat diakses melalui aplikasi mobile untuk perangkat Android. Aplikasi ProSehat ini dikembangkan oleh sebuah tim dengan latar belakang medis yang kental. Tim tersebut terdiri dari dr. Bimo, dr.Agnes, dan Wiguni. Tim ini juga sebelumnya juga menjalankan portal tanya jawab kesehatan TanyaDok.

ProSehat sendiri dikembangkan berdasarkan permasalahan-permasalahan seperti antrian obat yang lama dan ketidakjelasan proses menebus resep, stok obat yang tidak tersedia baik akibat produksi pabrik maupun distribusi, lupa beli obat resep yang harus rutin ditebus terutama bagi penderita penyakit kronis, kesadaran konsumen akan pentingnya memahami informasi dan keamanan obat dan minimnya pengetahuan mengenai harga obat.

Stetoskoop

Mirip dengan Mediku, portal web ini menghadirkan fitur rating, review, dan pencarian layanan kesehatan di Indonesia. Stetoskoop mulai dikembangkan pada April 2015, namun baru saja diluncurkan pada pertengahan tahun 2015.

Denistya Sagita selaku Project Manager Stetoskoop pernah berujar pada DailySocial, bahwa ada beberapa fitur yang mereka andalkan. Salah satunya adalah Reviews dan Ratings. Dengan fitur ini pengguna bisa berbagi pengalaman berkunjung di suatu fasilitas kesehatan kepada para pengguna lainnya.

TanyaDok

TanyaDok yang dikembangkan oleh PT. Atoma Medical. Layanan yang sebelumnya bernama TanyaDokterAnda ini hadir sejak tahun 2006. TanyaDok juga menjadi pemenang Echelon 2013 Jakarta Satellite pada bulan Maret 2013. Sampai saat ini layanan TanyaDok masih beroperasi dan terus dikembangkan.

TanyaDok Live menjadi salah satu fitur andalannya. Fitur ini memungkinkan pengguna TanyaDok memperoleh layanan konsultasi kesehatan online secara gratis. Interaksi dalam TanyaDok Live didukung oleh tim dokter yang solid yang terdiri dari banyak spesialisasi mulai dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis, hingga dokter konsulen.

HaloDoc Resmi Diluncurkan, Dekatkan Akses Kesehatan Bagi Masyarakat

Layanan kesehatan berbasis aplikasi HaloDoc resmi diluncurkan. Dikembangkan oleh MHealth Tech yang mendapat dukungan investasi dari Mensa Group, Global Digital Niaga (Blibli), Go-Jek, dan sebuah pendanaan kesehatan (health fund) dari sejumlah investor, HaloDoc hadir ingin mendekatkan dan mensimplikasi akses kesehatan bagi masyarakat.

Melalui HaloDoc, konsumen bisa melakukan konsultasi medis menggunakan fitur video call (teleconsultation), pembelian obat melalui Apotik Antar yang lebih dulu hadir, dan pemeriksaan lab secara on-demand. Meskipun demikian, HaloDoc tidak akan menggantikan pusat-pusat kesehatan yang sudah ada karena konsultasi dengan dokter di HaloDoc tidak boleh menghasilkan diagnosis dan pemberian resep.

Selain tiga fitur utama tersebut, HaloDoc juga memiliki Directory yang memuat informasi dokter dan pusat kesehatan di Indonesia. Mereka juga sedang mengembangkan fitur Appointment untuk memudahkan follow up pasca konsultasi dalam bentuk perjanjian bertemu dengan dokter terkait. Aplikasi HaloDoc sudah tersedia di platform iOS dan Android.

Menurut CEO MHealth Tech Jonathan Sudharta, sebelum membangun HaloDoc pihaknya sudah memiliki layanan jejaring sosial dokter LinkDokter yang memiliki lebih dari 16 ribu dokter di basisdatanya dan layanan apotik on-demand Apotik Antar selama lebih dari 2 tahun.

Cuma ada 3 dokter per 10 ribu orang di Indonesia
Cuma ada 3 dokter per 10 ribu orang di Indonesia

Fakta bahwa hanya sedikit jumlah dokter untuk mengurusi seluruh rakyat Indonesia, hanya 3 dokter per 10 ribu orang, membuat MHealth Tech memutar otak untuk menjembatani kesenjangan ini.

Jonathan mengatakan, “Mimpi kami adalah membuat suatu ekosistem kesehatan berorientasi konsumen lengkap, seperti konsep layanan kesehatan terpadu yang sangat menjunjung tinggi keamanan dan keselamatan pasien sampai kepada pelayanan terpadu. Hal ini sudah menjadi kebutuhan dalam waktu deekat. bukan lagi hanya tren.”

HaloDoc bisa dibilang merupakan wajah yang menghubungkan semua layanan ini. Melalui HaloDoc, konsumen (pasien) bisa berkonsultasi langsung dengan dokter dengan fitur video call dengan tarif yang ditentukan oleh dokternya sendiri. Tarifnya bervariasi, bahkan ada dokter yang menggratiskan layanannya di sini demi pengabdian. HaloDoc hanya akan mengambil sedikit komisi dari layanan ini.

Untuk membuktikan kehandalan layanan ini, pihak HaloDoc sudah mencoba layanan konsultasi jarak jauh, dalam bentuk kegiatan sosial di Citereup dan Cilincing. Dalam sehari, masing-masing dapat ditangani 350 dan 282 pasien yang menyampaikan keluhannya menggunakan teknologi video call.

Untuk memastikan bahwa layanan ini didukung oleh dokter yang sesuai standar, semua dokter yang tergabung di HaloDoc sudah memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIP (Surat Izin Praktik) dari Konsili Kedokteran Indonesia (KKI).

PB IDI mendukung kehadiran aplikasi kesehatan seperti HaloDoc
PB IDI mendukung kehadiran aplikasi kesehatan seperti HaloDoc

Ketua terpilih PB IDI dr Daeng Mohammad Faqih, dalam sambutannya, mengatakan, “Kami sadar para dokter saat ini perlu berkembang selaras dengan teknologi tinggi agar dapat membantu masyarakat lebih luas lagi. Harapan IDI, aplikasi semacam HaloDoc dan ekosistemnya akan semakin besar membentuk satu pelayanan dalam jaringan online terpadu yang semakin lengkap.”

Untuk ke depannya, HaloDoc sedang dalam proses bekerja sama dengan sejumlah pihak asuransi dan berharap bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk mempermudah biaya akses layanan kesehatan ke semua lapisan masyarakat.

Saat ini faktor jaringan internet berkecepatan tinggi, yang dibutuhkan untuk melakukan video call, masih menjadi permasalahan, dan mereka berharap ketersediaan jaringan LTE, seperti dijanjikan pemerintah melalui Menkominfo Rudiantara yang hadir saat peluncurannya, bisa menjadi salah satu solusi.

Di industri teknologi kesehatan Indonesia sendiri, HaloDoc bukanlah yang pertama menjadi jembatan antara dokter dan pasien. Ada bejibun layanan yang arahnya ke sana. Meskipun demikian, menurut pengamatan kami, sejauh ini baru HaloDoc yang memberikan layanan konsultasi secara langsung melalui video call dan integrasi layanan dengan apotek dan lab untuk benar-benar memenuhi lingkaran kebutuhan masyarakat.

Application Information Will Show Up Here

Memahami Sistem Reproduksi Perempuan dan Pola Kesuburan dengan Ovula

Kurangnya pengetahuan mendalam di kalangan perempuan Indonesia tentang kondisi tubuh dan kesuburan/reproduksi, mendorong Friesca Saputra dan Yuvensia Lidya Riyanto mendirikan situs dan aplikasi mobile yang secara lengkap berfungsi untuk mengenal dan mengamati tanda-tanda yang terjadi di dalam tubuh perempuan bernama Ovula.

Berdiri sejak tahun 2015, Ovula dikembangkan berdasarkan Metode Ovulasi Billings (MOB), suatu metode sesederhana “mengenal dan mengamati” tanda-tanda yang terjadi di dalam tubuh perempuan, sehubungan dengan kesuburannya.

“Saya mengetahui metode ini dari sebuah kursus, dan merasa akan sangat baik sekali jika perempuan bisa mengenal dan mencintai kesuburannya, tubuhnya, dan dirinya yang unik, dengan cara memahami kondisi fisiologis tubuhnya,” kata Friesca.

Cara konvensional yang telah dikenal sejak tahun 1960-an, yaitu Metode Ovulasi Billings (MOB), kemudian dibuat dalam bentuk aplikasi yang memudahkan penggunanya.

MOB sudah terbukti secara klinis, diterima oleh WHO, dan secara khusus diterima di Indonesia sejak 1990. Namun, selama ini MOB dicatat dengan menggunakan kertas. Hal ini yang ingin diubah Ovula.

Cara kerja aplikasi dan target yang disasar

Cara kerja aplikasi Ovula

Selain bisa diakses melalui browser, aplikasi Ovula saat ini juga bisa diunduh di platform Android. Menyasar kalangan perempuan usia 25 – 40 tahun, menggunakan aplikasi ini pengguna yang  merasakan dan mengamati sensasi pada area kewanitaan, dan juga tanda-tanda yang tampak. Hasil pengamatan tersebut akan dicatat setiap hari, sehingga menghasilkan pola-pola kesuburan yang dapat digunakan sesuai rencana pasangan atau perorangan, seperti mengusahakan kehamilan, menjarakkan kehamilan, atau memantau kesehatan reproduksi.

“Salah satu hal yang sangat penting dan menjadi concern saya adalah untuk memahami pola kesuburan, yang saya harap dapat saya ketahui lebih dini. Dalam suatu kursus beberapa tahun lalu, saya mendapatkan kesempatan untuk belajar memahami tubuh saya, khususnya kesuburan saya, dengan mengamati tanda-tanda yang terjadi dalam tubuh saya melalui MOB,” kata Yuvensia.

Selain mengedukasi lebih banyak perempuan Indonesia untuk menggunakan Ovula, pihak pengelola Ovula berharap ke depannya, baik dengan aplikasi maupun dengan sosialisasi MOB, keluarga berencana alamiah bisa menjadi gaya hidup perempuan Indonesia.

Application Information Will Show Up Here