Lewat Versi Demo, Forza Horizon 4 Dapat Dicoba Sebelum Dibeli

Secara tak terduga berhasil mengesankan gamer dan mencetak angka penjualan lebih dari 2,5 juta kopi, Forza Horizon 3 merupakan salah satu permainan terbaik di Xbox one. Beberapa faktor andalan di spin-off dari Forza Motorsport ini di antaranya adalah banyak pilihan kendaraan, gameplay yang tak sulit buat dipelajari, serta pemanfaatan formula open world.

Microsoft Studios tentu saja punya keinginan untuk mengulang kesuksesan itu. Di panggung presentasi E3 2018, mereka mengumumkan Forza Horizon 4. Setelah mengajak Anda berpetualang di benua Australia, Forza Horizon 4 akan membawa pemain ke kawasan Inggris Raya dan menyuguhkan konten yang lebih kaya lagi. Dan bersamaan dengan pengumuman rampungnya proses pengembangan game, Microsoft memperkenankan Anda mencoba versi demo-nya.

Forza Horizon 4 Demo dapat diakses melalui Xbox One dan Windows 10 via Microsoft Store. Publisher belum mengungkapkan secara detail apa saja yang ditawarkan versi demo-nya, namun kita bisa berasumsi ia menyajikan potongan kecil dari edisi retail. Melalui demo, kita juga dipersilakan menguji kemampuan PC dalam menangani game secara langsung sebelum memutuskan untuk membeli Forza Horizon 4. Siapkan saja ruang kosong di penyimpanan sebesar 28GB.

Forza Horizon 4 1

Forza Horizon 4 menjanjikan akses ke lebih dari 450 mobil berlisensi. Game rencananya akan didukung fitur ‘route creator‘, dan mempersilakan pemain menciptakan arena balapan mereka sendiri. Permainan racing ini memanfaatkan sistem shared world, menggantikan Drivatars berbasis AI yang digunakan Forza Horizon sebelumnya, di mana masing-masing server bisa menopang 72 gamer. Meski begitu, Forza Horizon 4 tetap dapat dimainkan dalam mode offline.

Di game, Anda diberi kesempatan untuk membeli tempat tinggal, dan dengannya akan terbuka pula item serta perk baru. Forza Horizon 4 juga didukung fitur cuaca dinamis bergantung musim yang dapat mengubah kondisi alam. Misalnya: di musim dingin, sejumlah danau akan membeku dan memperkenankan pemain memacu kendaraan di atasnya.

Menariknya, developer Playground Games dan Turn 10 Studios memutuskan untuk menerapkan musim secara merata di tiap server, sehingga masing-masing gamer mendapatkan pengalaman bermain serupa.

Forza Horizon 4 rencananya akan meluncur pada tanggal 2 Oktober di PC dan Xbox One. Sebagai bentuk apresiasi Microsoft pada Inggris, mereka berencana buat melepas Best of Bond Car Pack, berisi 10 mobil ikonis yang pernah dikendarai agen rahasia 007 di film-filmnya, dari mulai Goldfinger, On Her Majesty’s Secret Service, hingga Spectre. Berikut daftarnya:

  • Aston Martin DB5 1964
  • Aston Martin DBS 1969
  • AMC Hornet X Hatchback 1974
  • Lotus Esprit S1 1977
  • Citroën 2CV6 1981
  • Aston Martin V8 1986
  • BMW Z8 1999
  • Aston Martin DBS 2008
  • Jaguar C-X75 2010
  • Aston Martin DB10 2015

Forza Horizon 4

Age of Empires IV Resmi Diumumkan

Hampir semua penggemar permainan RTS veteran berduka ketika Ensemble Studios, studio pencipta Age of Empires, ditutup di tahun di tahun 2009 tak lama setelah mereka melepas Halo Wars. Microsoft selaku pemilik franchise mencoba mengurangi kesedihan itu lewat Age of Empires Online, tetapi model free-to-play di sana tampaknya tak cocok dengan formula RTS tradisional.

Masa depan seri ini tampak terkatung-katung ketika Microsoft memutuskan untuk menghentikan pengembangan konten AoE: Online karena alasan mahalnya biaya. Namun ternyata perjalanan Age of Empires masih belum berakhir. Kira-kira empat tahun selepas momen itu, Microsoft Studios secara mendadak mengumumkan kelanjutan dari seri ini. Mereka memberinya judul sederhana, Age of Empires IV.

Pengumuman Age of Empires IV dilakukan lewat Twitter, dibarengi dengan publikasi trailer di YouTube. Untuk sekarang, detail mengenai permainan tersebut masih sangat sedikit, termasuk aspek gameplay-nya. Namun ada cukup banyak hal menarik yang berhasil saya ekstrak dari beberapa sumber berbeda.

Pertama, Microsoft menunjuk Relic Entertainment sebagai pengganti Ensemble Studios untuk mengembangkan Age of Empires IV. Relic ialah nama familier bagi kalangan pencinta RTS PC. Mereka ini memupuk reputasi melalui karya-karya legendaris semisal Homeworld, Company of Heroes dan seri Warhammer 40,000: Dawn of War. Di website, Relic mengungkapkan kegembiraan karena bisa jadi bagian dari warisan Age of Empires serta rasa bangga telah diberi tanggung jawab buat mengerjakan sekuel ini.

Menakar dari trailer sepanjang satu setengah menit tersebut, tampaknya Age of Empires IV tidak hanya fokus pada satu era, dapat Anda lihat dari jenis-jenis pasukan yang ada di sana: penduduk asli Amerika, Redcoat Inggris, legion Romawi, samurai Jepang dan lain-lain. Semoga saja, permainan ini mengusung gameplay RTS tradisional dan bukan sekedar real-time tactics; yang artinya mengharuskan pemain mengelola hampir semua aspek – dominasi militer, ekonomi hingga pengumpulan sumber daya.

Age of Empires IV bukanlah satu-satunya proyek Age of Empires yang sedang Microsoft Studios godok. Di E3 2017, sang publisher sempat menyingkap Age of Empires: Definitive Edition, upaya remaster permainan Age of Empires pertama. Selain itu, Microsoft juga punya agenda untuk me-remaster game kedua dan ketiganya.

Waktu rilis Age of Empires IV masih belum diketahui. Yang jelas, game ini akan menjadi permainan eksklusif Windows 10. Jika tertarik, Anda bisa mendaftarkan diri untuk mengakses sesi tes beta di situs Age of Empires.

Via PC Gamer.

Serunya Bermain Hot Wheels Akan Hadir Dalam Game Forza Horizon 3

Meski awalnya dimaksudkan sebagai mainan anak, mainan-mainan die-cast kini juga jadi incaran para kolektor. Dan berbicara mainan mobil, Hot Wheels merupakan salah satu nama yang segera muncul di benak kita. Saya cukup yakin, apapun brand-nya – Hot Wheels, Takara Tomy ataupun Matchbox – banyak dari kita yang menimbun mobil-mobil miniatur tersebut di rumah.

Semangat itu diangkat oleh Microsoft Studios dan Playground Games sebagai arahan dalam pengembangan konten tambahan di permainan balap mobil fenomenal mereka, Forza Horizon 3. Mewakili tim developer, community manager Forza Brian Ekberg mengumumkan agenda untuk meluncurkan expansion pack Forza Horizon 3 berjudul Hot Wheels. Bisa Anda tebak, add-on ini memungkinkan Anda berpacu dalam arena surealis khas Hot Wheels.

Tak perlu membayangkan rasanya mengemudikan kendaraan di lintasan-lintasan ‘sinting’ itu, Anda bisa mencobanya langsung di sana. Forza Horizon 3 Hot Wheels membawa Anda ke sirkuit-sirkuit berwarna oranye dengan tikungan serta putaran vertikal berbahaya. Dan buat menyempurnakan pengalaman tersebut, developer turut menghadirkan kendaraan-kendaraan Hot Wheels legendaris seperti Twin Mill, Rip Rod hingga Bone Shaker.

Add-on ini menyuguhkan enam lokasi baru, yaitu pulau-pulau yang berada di sekitar benua Australia, tersambung dengan lintasan khas Hot Wheels. Di sana Anda bisa melakukan aksi-aksi ekstrem, contohnya ngebut berbekal boost pad, menikung tajam, memacu mobil di jalur berstruktur ala setengah pipa, sampai melakukan lompatan-lompatan gila.

Forza Horizon 3 Hot Wheels

Expansion pack Hot Wheels juga memberikan pemain kesempatan buat mengubah dan memodifikasi arena pacu via fitur Stunt Swap. Setelah puas, Anda bisa mencobanya sendiri atau mengajak kawan-kawan untuk menjajalnya bersama-sama.

Forza Horizon 3 Hot Wheels 4

Selain itu, Hot Wheels juga dibundel bersama mode campaign baru. Pemain ditantang untuk menyelesaikan berbagai event berisi uji stunt, dan pada akhirnya mereka dapat adu balap di sirkuit Hot Wheels Goliath. Di porsi multiplayer, developer menyiapkan Playground Arena sebagai tempat buat menguji kemahiran mengemudi.

Forza Horizon 3 Hot Wheels 3

Add-on menambahkan 10 mobil baru: Barn Find, 1969 Hot Wheels Twin Mill, 2011 Hot Wheels Bone Shaker, 2012 Hot Wheels Rip Rod, 2005 Hot Wheels Ford Mustang, 2016 Jeep Trailcat, 2016 Zenvo ST1, 2007 Toyota Hilux Arctic Trucks AT38 , 2010 Pagani Zonda R, dan 1972 Chrysler VH Valiant Charger R/T E49.

Expansion pack Hot Wheels bisa dinikmati melalui dua cara: dengan membeli paket Expansion Pass seharga US$ 35 atau dibeli terpisah seharga US$ 20. Konten tambahan ini akan hadir di PC dan Xbox One pada tanggal 9 Mei nanti.

[Game Playlist] Ulasan Singkat Quantum Break Versi Steam

Elemen sinematik memang sulit dipisahkan dari video game, terutama judul-judul yang mengusung genre action. Beberapa developer masih setia memegang prinsip tersebut, dan hingga kini interactive movie mampu menghimpun banyak fans setia. Tapi kreasi terakhir Remedy cukup berbeda karena merupakan perpaduan ‘kasar’ antara game serta film, dan hasilnya cukup unik.

Dirilis di platform Microsoft (Xbox One dan Windows Store) bulan April silam, saya baru berkesempatan memainkan Quantum Break setelah game tersedia di Steam. Seperti Max Pay dan Alan Wake, narasi ialah aspek utama permainan, namun upaya developer mengkombinasikan serial TV dengan game memang belum sempurna. Kabar gembiranya, versi Steam jauh lebih, tidak ada lagi kendala-kendala teknis yang sempat menodai perilisannya via Windows Store.

Berbekal engine garapan sendiri yang Remedy Entertainment namai Northlight, Quantum Break adalah salah satu permainan bergrafis terbaik di tahun ini. Penyajiannya mengingatkan saya pada Rise of the Tomb Raider, dan saat ditangani oleh notebook gaming MSI GS40 6QE Phantom, Quantum Break berjalan sangat mulus. Saya bermain di resolusi 1920×1080 dengan setup default, namun slider tekstur dan level of detail saya geser ke high.

Quantum Break 2

Quantum Break 1

Quantum Break 3

Quantum Break dipenuhi bintang-bintang film ternama. Anda bermain sebagai Jack Joyce, diperankan oleh Shawn Ashmore, seorang pemuda yang mendapatkan kekuatan memanipulasi waktu selepas terjadinya kecelakaan dalam percobaan di lab universitas. Kemampuan tersebut merupakan basis dari penyuguhan puzzle permainan, serta membantu Joyce menghadapi musuh-musuh bersenjata lengkap.

Kecerdasan buatan di permainan patut diacungi jempol. Mereka pintar dan selalu mencoba mengepung Joyce, memaksa Anda memanfaatkan kekuatan manipulasi waktu seperti Time Stop (menghentikan waktu di area tertentu), Time Rush (melesat ke arah musuh dan menghantam mereka dari jarak dekat), Time Shield (menghentikan peluru) serta Time Blast (mengangkat dan meledakkan lawan). Bagi saya, Shawn Ashmore kembali berperan jadi X-Men; tapi kali ini ia lebih mirip Quicksilver ketimbang Iceman.

Quantum Break 21

Sayangnya visual cantik, bintang-bintang terkenal dan art direction yang sangat stylish tidak menutupi kelemahan fundamental Quantum Break: game ini linear, dan setelah berkali-kali dihadapkan pada situasi hampir serupa, permainan jadi terasa repetitif.

Remedy mencoba menghidangkan variasi dengan memberikan Anda kesempatan bermain sebagai karakter antagonis Paul Serene (diperankan oleh Aidan Gillen) serta menyuguhkan film live-action di akhir act, tetapi pilihan pemain akhirnya tidak memengaruhi ending dan tidak ada plot twist canggih ala BioShock Infinite. Saya juga mempertanyakan karakteristik Jack Joyce: ia berubah dari orang biasa menjadi pahlawan super pemberantas pasukan paramiliter dalam waktu sangat singkat.

Terlepas dari kekurangan ini, saya bisa mengerti jika Quantum Break menjadi permainan favorit banyak gamer. Melihatnya dari perspektif pemain casual, Quantum Break sangat stylish, menyajikan aksi third-person shooter solid yang memuaskan, dan dengan peralihan dari game ke sesi TV show yang mulus serta menarik untuk disimak.

Tapi apakah Quantum Break patut Anda beli sekarang juga? Saran saya, tunggulah Steam Sale. Silakan nikmati galeri screenshot-nya di bawah.

Quantum Break 30

Quantum Break 28

Quantum Break 26

Quantum Break 24

Quantum Break 22

Quantum Break 20

Quantum Break 18

Quantum Break 10

Quantum Break 12

Quantum Break 14

Quantum Break 16

Quantum Break 8

Quantum Break 6

Quantum Break 4

Quantum Break 31

Quantum Break 29

Quantum Break 27

Quantum Break 19

Quantum Break 23

Quantum Break 25

Quantum Break 17

Quantum Break 15

Quantum Break 13

Quantum Break 11

Quantum Break 9

Quantum Break 5

Quantum Break 7

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GS40 6QE Phantom, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, RAM 16GB, serta penyimpanan berbasis SSD 128GB dan HDD 1TB.

Forza Horizon 3 Ialah Game Balap yang Selama Ini Anda Nantikan

Mengusung aspek penyajian permainan berbeda dari seri utamanya, pelan-pelan Forza Horizon berhasil membuktikan bahwa ia bukanlah spin-off biasa. Khususnya buat Forza Horizon 3, tim Playground Games tampaknya menerapkan segala ilmu serta pengalaman dari dua judul sebelumnya karena game ketiga ini menjadi hit yang tidak disangka-sangka – merupakan kabar gembira bagi para penggemar racing.

Akan dilepas tanggal 27 September nanti di console Xbox One dan PC, para reviewer yang sudah lebih dulu menjajal Forza Horizon 3 telah memublikasikan ulasan mereka. Sejauh ini, respons-nya sangat positif, dan permainan memperoleh rata-rata nilai sangat tinggi di situs agregat OpenCritic.

Sebelum mendengar komentar antusias para pengulas, ada baiknya Anda mengetahui siapa yang memberikan game ini skor paling buruk. Edward Smith dari IBTimes sangat kecewa pada performa Forza Horizon 3. Ia bilang, meski permainan menawarkan beragam pilihan mobil dan banyak sekali aktivitas, developer terlihat ‘bosan dengan mobil’. Setelah menikmatinya beberapa saat, permainan jadi terasa melelahkan.

Konklusi dari IBTimes tampak kontras dengan reviewer lain. Dan TrustedReviews sendiri memberikan nilai sempurna: lima dari lima bintang. Ced Yuen memuji banyaknya pilihan mobil dan lapangnya aspek kustomisasi, grafis permainan yang cantik, seru dan bervariasinya gameplay, mantapnya mode multiplayer online serta mengapresiasi kecerdasan AI Drivatar. TrustedReviews mengaku memainkannya selama seminggu penuh dan belum merasa bosan.

Luke Relly dari IGN berpendapat, Forza Horizon adalah permainan racing terbaik di kelasnya, lebih besar dan lebih unggul dari pendahulunya. IGN meng-aplaus indahnya grafis, luasnya pilihan mobil, serta segi kustomisasi yang sulit ditandingi permainan racing lain. Forza Horizon 3 juga tidak pernah sekalipun kehilangan aspek fun saat Anda berkendara melintasi lokasi-lokasi cantik. Dengan murah hati, IGN menyodorkan skor 9,5.

Destructoid mengutarakan hampir opini serupa: Forza Horizon 3 mungkin bukanlah lompatan besar dari game sebelumnya, tapi developer sukses men-digitalisasi benua Australia ke video game dan mengeksekusi segala faktor secara tepat. Selain mengacungkan jempol pada kepiawaian Playground Games dalam memberi karakteristik pada masing-masing kendaraan, reviewer Brett Makedonski juga memuji elemen pendukung game, contohnya musik dan stasiun radio.

Di bagian kesimpulan review-nya, Gamespot menyampaikan bahwa developer di belakang Forza Horizon 3 berhasil mengangkat status Horizon sebagai game balapan buat semua orang. Permainan menyuguhkan aktivitas yang melimpah serta memberi kesempatan lebih banyak bagi Anda untuk mengonfigurasi mobil. Forza Horizon juga menantang pemain keluar dari zona nyaman mereka dengan mencoba-coba kendaraan jenis lain. Gamespot memberinya nilai 9/10.

Setelah Fable Legends, Microsoft Akan Tutup Project Spark

Fable Legends tumbang sebelum meluncur, dan beberapa minggu selepas pengumuman resminya, rahasia mengenai game baru Microsoft itu turut terkuak. Awalnya Fable Legends digarap sebagai Fable 4, dan dalam pengembangannya, proyek sudah menghabiskan dana US$ 75 juta. Sayangnya, bukan cuma kisah Fable Legends saja yang harus berakhir.

Lewat website mereka, Microsoft mengumumkan ‘masa senja’ Project Spark, atau dalam kata lain rencana penutupan game sandbox yang menemani peluncuran Windows 8.1 itu. Tampaknya transisi model monetisasi masih belum dapat mendongkrak kepopularitasannya. Di triwulan keempat tahun lalu, Microsoft dan Team Dakota mengubah praktek microtransaction menjadi ‘free and open creation‘, membuka akses DLC buat seluruh user.

Dengan begini, Project Spark tak lagi dapat diunduh di Windows Store maupun Xbox Marketplace sejak tanggal 13 Mei. Layanan online masih terus ada hingga 12 Agustus 2016 nanti. Setelah itu, pemain tak bisa men-download konten buatan user lain ataupun mengunggah kreasi mereka. Community manager Thomas Gratz mengingatkan untuk mengunduh dan menyipan konten-konten itu jika Anda masih ingin menikmatinya secara offline.

Gratz menyampaikan, “Penutupan ini adalah keputusan berat bagi tim, dan tidak kami anggap enteng. Ketika Project Spark bukan lagi merupakan proyek aktif, banyak dari anggota staf yang pindah ke proyek lain di dalam [lingkup] Microsoft Studios. Meskipun tidak ada pemutusan hubungan kerja, ini berarti tidak ada pengembangan dan dukungan yang berkaitan dengan Project Spark – contohnya update dan perbaikan bug.”

Terlepas dari berita ‘duka’ tersebut, developer merasa bangga terhadap pencapaian mereka – tak lupa mengucapkan apresiasi pada tim, kreator dan juga seisi komunitas. Sejauh ini Microsoft Studios dan Team Dakota telah melepas 46 set konten, ribuan aset dan 16 update semenjak Spark diluncurkan (rata-rata satu patch tiap dua bulan).

Developer telah menghasilkan ratusan livestream dan video khusus bagi para pemain setia Project Spark, dan gamer sendiri sudah menciptakan ratusan ribu karya dan jutaan objek. Selain itu terdapat bermacam-macam fan site, forum, aplikasi dan lain-lain. Gratz bilang, “Kami ucapkan terimakasih untuk semua yang telah memainkan dan berkarya di dalam Project Spark, karena kami tidak akan ada tanpa Anda.”

Bagi yang pernah membeli dan Project Spark Starter Kit (termasuk yang me-redeem kode Spark setelah tanggal 5 Oktober 2015), mereka akan memperoleh ganti rugi berupa kredit di akun Microsoft untuk membeli konten lain di Xbox ataupun Windows store.

Sumber: ProjectSpark.com.

Game Fable Legends Dibatalkan, Lionhead Studios Juga Ditutup?

Diungkap hampir tiga tahun lalu lewat trailer yang dinarasikan oleh aktor Michael Gambon, Fable Legends merupakan permainan role-playing penerus franchise populer Microsoft, mengambil latar belakang ratusan tahun sebelum trilogi dimulai. Game dijadwalkan untuk dirilis tahun ini, diawali dengan open beta. Tapi tampaknya Fable Legends tak akan pernah sampai ke tangan kita.

Lewat Xbox Wire, general manager Microsoft Studios Europe Hanno Lemke mengumumkan rencana penghentian pengembangan permainan Fable Legends, dan sedang berdiskusi dengan para staf mengenai penutupan Lionhead Studios. Tak hanya itu, sang publisher juga segera menutup Press Play Studios asal Denmark dan proyek yang sedang digarap, Knoxville. Microsoft bilang, mereka tidak menganggap enteng keputusan ini.

Lemke menyampaikan, hal tersebut bukan disebabkan oleh performa tim developer. Microsoft mengucapkan apresiasinya pada kreativitas, bakat dan kesungguhan tiap talenta di sana. Perubahan itu ialah pilihan Microsoft Studios untuk ‘memfokuskan investasi dan pengembangan pada permainan-permainan serta franchise yang paling populer dan dinanti’. Lionhead adalah pencipta seri Fable, sedangkan Press Play ialah developer dari Kalimba dan Max & the Magic Maker.

“Saya berbicara selaku perwakilan Xbox dan terlepas dari kabar ini, kami akan terus berkomitmen untuk memajukan komunitas di Inggris Raya dan Eropa,” ujar Lemke secara tertulis. “Xbox selalu mendukung IP-IP baru serta orisinalitas dalam game di platform kami, apakah itu blockbuster AAA semisal Quantum Break, franchise baru seperti Sea of Thives dari Rare, atau kreasi unik dari pengembang independen contohnya Ori [and the Blind Forest].”

Mengakhiri pengumuman itu, Hanno Lemke mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada anggota Lionhead dan Press Play atas kontribusi mereka terhadap Xbox dan gaming. Microsoft berjanji untuk ‘bekerja erat dengan mereka yang terpengaruh ketetapan tersebut buat menemukan kesempatan baru di Xbox, atau bermitra bersama developer demi membantu staf mendapatkan pekerjaan lain di industri game.’

Bagi gamer yang sudah mengeluarkan uang di sesi beta Fable Legends, Lionhead akan mengembalikannya secara penuh. Studio tidak lagi menerima pemain baru, lalu in-game bank segera dinonaktifkan. Masa uji coba ini sendiri berlangsung sampai hari Rabu tanggal 13 April 2016.

Tadinya, Fable Legends akan menjadi permainan free-to-play pertama Lionhead, mengombinasikan MOBA dan strategi tower defense yang juga didukung fitur cross-platform antara PC dan Xbox One. Sebelum pengembangannya dihentikan, peluncurannya ditunda dari 2015 ke 2016.

Sumber tambahan: FableLegends.com.

Cortana, Asisten Sang Jagoan Game Halo, Akan Hadir di Fitur Voice Command Nokia

Diakuisisi oleh perusahaan raksasa seperti Microsoft memberikan berkah tersendiri untuk Nokia. Microsoft sudah cukup lama berencana untuk mengejar kepopularitasan Siri dengan menciptakan fitur voice command pintar mereka sendiri dan mengaplikasikannya ke dalam handset Nokia. Dan sepertinya Microsoft menemukan sebuah formula efektif agar fitur tersebut sukses: mereka meminta artis Jan Taylor untuk menjadi asisten pribadi Anda di dalam smartphone. Continue reading Cortana, Asisten Sang Jagoan Game Halo, Akan Hadir di Fitur Voice Command Nokia