Microsoft Umumkan Spesifikasi Resmi Xbox Series X

Walaupun Microsoft sempat bilang bahwa penjualan Xbox One cukup memuaskan, perusahaan tetap mengakui keunggulan sang rival di era current-gen. Sony berhasil mengapalkan lebih dari 102 juta unit PlayStation 4, memaksa Microsoft untuk mengambil strategi baru dalam menyuguhkan konten. Kita tahu, mereka tak pernah lagi menghidangkan permainan eksklusif. Hampir seluruh game Xbox One kini tersedia di Windows 10 dan Microsoft terus mempromosikan cross-platform play.

Meski demikian, tidak berarti produsen tak menyiapkan produk baru buat berkompetisi dengan Sony. Xbox Series X diumumkan tiba-tiba di ajang The Game Awards 2019. Di sana, Microsoft memamerkan wujud console dan tak lama turut diketahui pula Series X merupakan satu dari beberapa model Xbox anyar yang perusahaan sedang siapkan. Dan melalui Xbox Wire minggu ini, head of Xbox Phil Spencer akhirnya mengungkap informasi lebih rinci terkait hardware dan teknologi pendukung Xbox Series X.

Microsoft menjelaskan bahwa dibandingkan console mereka sebelumnya, Xbox Series X menawarkan keseimbangan antara kecepatan dan tenaga yang lebih baik. Ada lima faktor yang jadi andalan sang produsen: performa grafis 12-teraflop, variable rate shading, teknologi ray tracing DirectX berbasis hardware, kemampuan ‘me-resume‘ beberapa game sekaligus dalam waktu singkat, dan fitur Smart Delivery. Selain itu, Microsoft tentu saja menjabarkan aspek teknis Series X secara lengkap.

IMG_25022020_140347_(1000_x_650_pixel)

Diklaim sebagai console paling bertenaga yang pernah Microsoft ciptakan, Xbox Series X dipersenjatai prosesor semi-custom berbasis AMD Zen 2 dan arsitektur RDNA 2. Komponen ini kabarnya menyimpan kemampuan olah data empat kali lipat dari Xbox One, serta memberikan kesempatan bagi developer game untuk memanfaatkan performa GPU berkekuatan 12-teraflop. Jumlah ini dua kali lebih besar dibanding Xbox One X dan delapan kali Xbox One standar. Console turut ditunjang oleh penyimpanan berbasis SSD sehingga waktu load app jadi lebih singkat.

Variable rate shading merupakan salah satu fitur unik Xbox Series X, memungkinkan distribusi kinerja grafis yang lebih efisien. Dengan VRS, GPU tak lagi perlu mencurahkan tenaganya terus-menerus untuk menangani seluruh pixel di layar. Ia kini dapat memprioritaskan efek visual secara individual, misalnya di karakter tertentu atau objek-objek penting. Alhasil, sistem bisa menampilkan resolusi lebih tinggi dan memastikan frame rate tersaji lebih stabil tanpa mengurangi kualitas grafis. Series X sendiri siap menghidangkan 120fps.

Melengkapi aspek kinerja, Microsoft juga membekali Xbox Series X dengan konektivitas yang lebih canggih. Console ditunjang HDMI 2.1 yang lebih rendah latency serta kemampuan dynamic latency input sehingga sistem bisa membaca perintah dari unit controller wireless lebih cepat, presisi dan responsif.

Sempat dibahas sebelumnya, backward compatibility akan kembali hadir di Xbox Series X. Kapabilitas ini memperkenankan console menjalankan permainan-permainan lawas, termasuk judul yang dirilis di era Xbox generasi pertama. Backward compatibility berhubungan dengan fitur Smart Delivery.  Teknologi ini mampu mengenal game, berfungsi untuk menghidangkan konten secara optimal berdasarkan sistem yang kita miliki – baik Xbox Series X maupun Xbox One. Berkatnya, kita hanya perlu membeli permainan satu kali buat dinikmati di hardware berbeda.

Xbox Series X rencananya akan mulai dipasarkan di kuartal keempat tahun ini. Saya menduga Microsoft akan memamerkan kecanggihannya di E3 2020 serta mendemonstrasikan sejumlah game yang dapat memaksimalkan kinerja console. Hal yang paling membuat saya penasaran adalah harganya. Seberapa jauh kira-kira perusahaan mampu menekan harga Series X?

Xbox Series X Resmi Diperkenalkan, Gap Performa Antara Console dan PC Terus Menyempit

Ajang The Game Awards 2019 baru-baru ini Microsoft manfaatkan untuk memperkenalkan gaming PC, eh maksud saya gaming console anyar. Mengusung nama resmi Xbox Series X, wujudnya yang berupa balok vertikal langsung mengingatkan saya pada gaming PC macam Corsair One, namun yang lebih penting adalah bagaimana ia dirancang untuk menawarkan performa maksimal tanpa dihantui masalah keterbatasan ruang.

Premis ini jelas bertentangan dengan Xbox One S, yang pada dasarnya didesain seringkas mungkin selagi menawarkan performa yang mumpuni. Kendati demikian, definisi kata “mumpuni” di sini pada kenyataannya masih jauh dari yang biasa gamer dapatkan dari sebuah PC kelas mainstream.

Xbox Series X tidaklah demikian. Berbekal prosesor dengan arsitektur Zen 2 dan GPU bikinan AMD, Series X siap menyuguhkan permainan dalam resolusi 4K 60 fps secara konsisten, dan ini rupanya masih jauh dari batas performa maksimum yang diharapkan.

Microsoft bilang Series X punya hardware yang cukup kuat untuk menyajikan output resolusi 8K, atau yang mengemas refresh rate 120 Hz. Teknologi grafis macam ray tracing yang sedang hangat di ranah PC gaming juga bakal direalisasikan ke segmen console oleh perangkat ini.

Dibandingkan generasi sebelumnya, Xbox One X, upgrade performa yang Series X tawarkan sangatlah signifikan. Microsoft menyebut Series X punya kinerja CPU empat kali lebih cepat, sedangkan kinerja GPU-nya dua kali lebih kencang. Penggunaan SSD tipe NVMe juga diharapkan bisa mengeliminasi proses loading berkepanjangan seperti yang dialami console generasi sebelumnya.

Dari segi konten, Microsoft juga sudah menugaskan 15 tim developer di bawah naungannya untuk mengembangkan game buat Series X. Dua yang sudah dikonfirmasi adalah Halo Infinite dan sekuel dari Hellblade. Backward compatibility pun turut menjadi salah satu penawaran Series X, baik untuk game maupun aksesori.

Xbox Series X Controller

Bicara soal aksesori, setiap unit Series X akan datang bersama Xbox Wireless Controller generasi baru yang dimensinya sedikit lebih ringkas, serta mengemas D-Pad model hybrid ala Xbox Elite Wireless Controller. Juga unik adalah kehadiran tombol “Share” untuk memudahkan pemain mengambil screenshot atau merekam klip video dan membagikannya ke publik.

Kalau melihat janji-janji yang ditawarkan, saya pribadi tidak keberatan dengan fakta bahwa Series X begitu mirip dengan PC. Desain industrial seperti ini juga membantu perangkat bekerja dengan suara yang minim dan sirkulasi udara yang maksimal. Andai diperlukan, Series X juga bisa diposisikan secara horizontal.

Lalu mengapa saya harus membeli Xbox Series X ketimbang PC, apalagi mengingat belakangan ini Microsoft mulai ‘melunak’ perihal eksklusivitas game untuk platform-nya? Jawabannya, dan ini dari pandangan saya sebagai gamer PC, adalah faktor kepraktisan. PC memang lebih multi-fungsi, namun terkadang ini justru bisa membuat kewalahan para pengguna awam.

Sebaliknya, Xbox dan consoleconsole lainnya dari awal sudah diciptakan murni untuk urusan gaming. Sesaat setelah perangkat dinyalakan, kita langsung dihadapkan dengan UI yang siap membawa kita masuk langsung ke dalam game yang hendak dimainkan. Kemudahan seperti inilah yang menurut saya tak akan bisa kita dapatkan dari PC, bahkan meski PC-nya sudah kita tempatkan di sebelah TV di ruang tamu sekalipun.

Kapan Xbox Series X bakal dipasarkan? Musim liburan tahun depan kata Microsoft. Harganya masih belum diketahui, tapi saya yakin tidak akan di bawah $500, sebab itu merupakan banderol harga Xbox One X saat ini. Mahal? Jelas, tapi di saat yang sama harga PC dengan spesifikasi yang mampu menjalankan game dalam resolusi 4K 60 fps juga jauh dari kata murah.

Sumber: Microsoft dan GameSpot.

Unit Purwarupa Console Xbox Ternyata Masih Bisa Beroperasi, Seperti Ini Wujudnya

Terpaut jarak tujuh tahun dari ketika Sony memperkenalkan PlayStation generasi pertama dengan langkah perdana Microsoft memasuki ranah home console, tapi saat ini, mereka berdua adalah kompetitor besar. Xbox sendiri merupakan console game pertama yang digarap oleh perusahaan Amerika setelah produksi Atari Jaguar dihentikan di tahun 1996.

Xbox juga mempunyai nama yang unik. Terdiri dari dua elemen, ‘X’ dan ‘box’, realisasi dari konsep ini bisa Anda temukan pada bentuk huruf X yang diintergrasikan pada unit console Xbox pertama. Arahan desain tersebut akhirnya lenyap di Xbox 360, dan hanya menyisakan nama. Dan Anda akan kaget jika tahu sejauh apa Microsoft berani membenamkan tema X di rancangan purwarupa Xbox.

Boleh jadi, Anda sudah pernah melihat wujud prototype Xbox karena Microsoft sempat memperlihatnya. Kembali ke tahun 2000 sebelum dirilis resmi, sang perusahaan memamerkan purwarupa Xbox di Game Developers Conference. Penampilannya benar-benar menyerupai huruf X raksasa. Ketika itu, console dipresentasikan langsung oleh Bill Gates sendiri dan head of Xbox Seamus Blackley.

Xbox

Unit prototype tersebut dipamerkan untuk memberikan developer gambaran mengenai apa yang sedang Microsoft kerjakan sekaligus mendemonstrasikannya pada media. Namun waktu itu, Microsoft tidak menjelaskan kemampuan versi retail-nya. Mungkin karena alasan praktis, sang produsen akhirnya memodifikasi rancangan Xbox lebih jauh sehingga tampil berupa console yang kita kenal sekarang.

Berdasarkan informasi dari buku Opening the Xbox tulisan Dean Takahashi (jurnalis teknologi yang telah menekuni gaming selama 21 tahun dan menjadi lead writer di GamesBeat), Microsoft harus mengeluarkan dana sebesar US$ 18 ribu untuk tiap purwarupa Xbox yang mereka buat. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan material premium: tubuh prototype dibentuk dari bongkahan aluminium padat.

Dan ada kabar gembira bagi fans berat Microsoft. Berdasarkan tweet terkini mantan head of Xbox Seamus Blackley, unit purwarupanya ternyata masih dapat beroperasi. Bukan itu saja. Blackley juga mengonfirmasi bahwa Microsoft membuat lebih dari satu prototype, dan perangkat yang dipresentasikan Bill Gates dipakang kembali dalam etalasi kaca di Microsoft Visitor Center, berlokasi di Redmond Washington.

Walaupun rancangan ala huruf X memang tidak praktis, prototype Xbox merupakan bagian penting dari sejarah console game dan rancangannya begitu distingtif sehingga mampu mencuri perhatian mereka yang ada di sekitarnya.

Console memang semakin canggih dengan desain yang kian mungil. Kita telah memasuki fase akhir siklus hidup console generasi kedelapan, dan tak lama lagi kita akan menjadi saksi kelahiran perangkat-perangkat next-gen. Namun mungkin, presentasi unit-unit anyar itu belum bisa menandingi karakteristik dan keunikan Xbox generasi pertama.

Sumber: Eurogamer.

Microsoft Kabarnya Telah Menghentikan Produksi Xbox One Versi Standar

Era console generasi kedelapan ini adalah salah masa paling unik di sepanjang sejarah home console. Kita telah memperoleh satu kali refresh hardware dan satu pilihan hardware lebih high-end dari dua console maker ternama, Sony dan Microsoft. PlayStation 4 Pro sudah tiba, dan kini perhatian tertuju pada Xbox One X – jawaban Microsoft terhadap kemunculan konten-konten next-gen.

Seperti yang terjadi sebelumnya, beralihnya fokus produsen ke hardware baru cepat atau lambat membuat mereka meninggalkan produk lama. Dan hal ini mulai terjadi pada Xbox One. Varian console yang pertama kali dilepas di bulan November 2013 itu kabarnya sudah berhenti dijual, bahkan ada indikasi kuat proses produksi perangkat tersebut telah berakhir.

Silakan buka situs global Microsoft Store, Anda akan disuguhkan console Xbox One Refurbished seharga US$ 200, namun tak ada lagi model baru. Di website Microsoft Store Inggris, produk tersebut sedang ‘kehabisan stok’. Informasi ini diperkuat oleh laporan dari Kotaku minggu lalu, kabarnya Microsoft memang telah menyetop produksi versi orisinal Xbox One beberapa bulan silam.

Penghentian produksi itu dilakukan kurang lebih setahun selepas pengenalan Microsoft Xbox One S, versi lebih ramping dan lebih bertenaga plus dukungan player Blu-ray 4K. Xbox One S dibanderol US$ 300, di kisaran harga asli versi standar. Dengan begini, Microsoft seolah-olah menunjuk One S sebagai penggantinya. Selanjutnya, Microsoft punya Xbox One X jika Anda berencana menikmati game-game console dengan kualitas visual terbaik.

Berbicara soal Xbox One X, perangkat ini tak cuma sanggup menjalankan game di resolusi native 4K, namun Microsoft mengemas hardware-hardware-nya dalam tubuh yang lebih ramping dan menarik. Ukuran varian high-end dari Xbox One itu lebih mungil dari pendahulunya, padahal console dijanjikan menyimpan performa grafis sebesar 6-teraflop.

Efek dari penghentian produksi Xbox One model lawas sudah bisa kita rasakan di Indonesia. Produk ini tak lagi dapat ditemukan di toko-toko retail seperti Drakuli, PS Enterprise, Raja Game, hingga Play Inc. Mereka menggantinya dengan Xbox One S, versi-versi bundel, serta pre-order Xbox One X. Saya bahkan sulit menemukannya di situs Bukalapak dan Tokopedia – Xbox One S tampak mendominasi di sana.

Kabar gembiranya, Xbox One X berhasil menjadi console Xbox dengan penjualan tercepat, ditandai dengan ludesnya pre-order versi Project Scorpio Edition. Produk tersebut akan dirilis pada tanggal 7 November 2017 nanti. Varian standarnya dibekali penyimpanan berupa hard drive 1TB dan dijajakan seharga US$ 500.

Video Ini Ungkap Alasan Mengapa Mass Effect: Andromeda Cocok Dimainkan Para Penggemar Game Action

Elemen role-playing memang tidak bisa dipisahkan dari game kreasi BioWare, namun khusus dalam seri Mass Effect, sang developer mengombinasinya bersama formula action. Di trilogi sebelumnya, kedua aspek ini terpadu seimbang sehingga game mudah dinikmati oleh beragam kalangan pemain. Dan arahan ini kabarnya turut diterapkan di Mass Effect: Andromeda.

Mendekati hari peluncurannya, BioWare meluncurkan seri video untuk memperlihatkan sisi gameplay dari Andromeda, dan episode pertamanya difokuskan pada pertempuran. Di sana, developer memamerkan sejumlah kemampuan, manuver-manuver unik, serta persenjataan yang dapat Anda gunakan untuk menaklukkan lawan. Dan melihat presentasinya, Mass Effect: Andromeda terasa semakin menjanjikan.

Dibanding tiga permainan sebelumnya, penyajian pertempuran Andromeda jauh lebih dinamis. Formula baku tembak berbasis cover digantikan oleh mekanisme yang lebih elegan, menitikberatkan aski bertempo cepat. Dengan kehadiran jump-jet, pemain lebih bebas bergerak – melompat, menghindar, atau menerjang lawan. Meski begitu, sistem cover tidak dihilangkan, memberikan Anda kebebasan dalam menghadapi situasi.

Persenjataan di Mass Effect: Andromeda terbagi dalam lima kategori: jarak dekat, pistol, shotgun, sniper rifle dan senapan serbu. Uniknya lagi, teknologi senjata juga memengaruhi cara penggunaannya. Contohnya, senapan yang dibuat di galaksi Bima Sakti memanfaatkan proyektil fisik, ampuh tapi membutuhkan pasokan amunisi; sedangkan senjata buatan Remnant umumnya sangat akurat dan tidak memerlukan peluru, namun pemakaiannya dibatasi cool-down. Tentu saja, beberapa jenis senjata akan lebih efektif buat menangani musuh tertentu.

Mass Effect Andromeda 1

Tak seperti Mass Effect sebelumnya, Andromeda tidak menyekat pemain dengan pilihan kelas. Kemampuan karakter tersaji lewat tiga kategori, yaitu Combat, Tech dan Biotics; dan Anda dipersilakan mengembangkan karakter sesuai keinginan. Jika lebih menyukai pertempuran jarak dekat, pilihlah pistol, shotgun dan senjata melee. Berencana main aman dan berusaha membungkam lawan sebelum mereka melihat Anda? Gunakan senapan penembak jitu.

Mass Effect Andromeda 2

Skill di opsi Tech memungkinkan pemain mengakses peralatan dan persenjataan eksperimental, sedangkan Biotics memberikan Anda kemampuan ala X-Men seperti telekinesis atau manipulasi gravitasi lewat implant. Dan seperti namanya, skill di kategori Combat memastikan pemakaian senjata lebih efektif dan efisien.

Mass Effect: Andromeda siap dirilis pada tanggal 21 Maret nanti di platform PC via Origin, Xbox One serta PlayStation 4. Sebelum saat itu tiba, BioWare punya rencana untuk memublikasikan video gameplay episode berikutnya.

Sumber: MassEffect.com.

Microsoft Umumkan Xbox One Elite Bundle, Dilengkapi Controller Baru dan Hybrid Drive 1TB

Bulan Juni kemarin, tepatnya menjelang event E3 2015, Microsoft memutuskan untuk memangkas banderol harga Xbox One, sekaligus menyediakan versi anyar yang dibekali hard drive berkapasitas 1 terabyte. Kini Microsoft kembali memperkenalkan versi baru console andalannya yang dikemas dalam bundle bertajuk “Elite”. Continue reading Microsoft Umumkan Xbox One Elite Bundle, Dilengkapi Controller Baru dan Hybrid Drive 1TB

Microsoft Perkenalkan Controller Xbox One Khusus untuk Gamer Hardcore

Selain memamerkan deretan game baru untuk Xbox One, Microsoft juga memanfaatkan panggung E3 2015 untuk memperkenalkan sebuah hardware baru. Bukan, bukan Xbox generasi baru, melainkan versi profesional dari controller-nya. Continue reading Microsoft Perkenalkan Controller Xbox One Khusus untuk Gamer Hardcore

Takut Ketinggalan Live Stream E3 2015? Ini Jadwal dan Cara Menontonnya

Bagi gamer di seluruh dunia, E3 merupakan perhelatan wajib – tempatnya pengumuman dan pengungkapan info game-game blockbuster terbesar. Untungnya jika tidak sempat mengunjungi Los Angeles Convention Center, kita masih bisa menyaksikan acaranya via live stream. Tapi kapan dan di mana? Saya yakin banyak dari kita melewatkan presentasi Bethesda pagi tadi. Continue reading Takut Ketinggalan Live Stream E3 2015? Ini Jadwal dan Cara Menontonnya