Pembaruan Terbaru Adobe Lightroom, Bawa Fitur Baru & Peningkatan Performa

Lightroom merupakan salah satu senjata utama fotografer untuk meningkatkan kualitas foto lewat sentuhan pribadi alias editing. Dibanding beberapa tahun lalu, harga berlangganan Lightrom semakin murah. Misalnya Lightroom versi mobile mulai dari Rp29.000 per bulan dan Rp134.800 untuk paket komplet fotografi termasuk Photoshop, Lightroom plan untuk desktop dan mobile, serta Lightroom Classic.

Baru-baru ini, Adobe telah mengumumkan pembaruan untuk Lightroom dekstop ke versi 4.2 dan Lightroom mobile versi 6.2 yang menyertakan sejumlah fitur baru, termasuk dukungan format Apple ProRaw dan peningkatan lain. Sementara, pembaruan pada Lightroom Classic ke versi 10.2 berfokus pada peningkatan performa.

lightroom-march-update-for-you

Mulai dari Lightroom dekstop, Adobe menambah fitur feed baru yang bisa dipersonalisasi, serta tab ‘For you‘ dan ‘Discover’. Dari tab ini, pengguna dapat mengakses tutorial terpandu dan pengeditan interaktif, yang secara khusus dikuratori untuk pengguna individu.

Selain itu, Lightroom dekstop dan mobile sekarang mendukung format foto Raw baru ProRaw dari Apple. Sebagai informasi, ProRaw sendiri tersedia di iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max yang menggabungkan kecanggihan komputasi Apple dan fleksibilitas Raw.

lightroom-cc-mobile-updates-march

Di macOS, pembaruan Lightroom Classic ke versi 10.2 menjanjikan peningkatan kinerja saat menavigasi gambar di setrip film menggunakan fitur Library Loupe, Develop, dan Compare View. Di macOS dan Windows, fungsi pengeditan batch umum, termasuk Copy+Paste, Sync Settings, Quick Develop, dan Auto-Sync juga bekerja lebih cepat.

Khusus untuk pengguna kamera DSLR Nikon, versi terbaru Lightroom Classic menyertakan versi beta Tethered Live View untuk Nikon. Dukungan untuk sistem kamera mirrorless Nikon Z juga dijanjikan akan segera hadir.

lightroom-classic-updates-march

Baik Lightroom dan Lightroom Classic menyertakan dukungan kamera dan lensa baru. Untuk kamera meliputi Fujifilm GFX 100S, Fujifilm X-E4, Samsung Galaxy S21, Sony Alpha 1, dan Sony FX3. Lalu, untuk lensa termasuk lensa terbaru Rokinon, Samyang, Sigma, Tamron, Tokina, Voigtlander, dan lensa terbaru Sony FE 35mm F1.4 GM.

Sumber: DPreview

Samsung Jelaskan Cara Kerja Teknologi HDR Baru Smart-ISO Pro Pada Sensor Gambar ISOCELL

Pemandangan dengan kontras tinggi kadang dapat dijumpai disela-sela kegiatan sehari-hari. Meski terlihat menakjubkan pada pandangan mata kita, namun tidak mudah untuk mengabadikannya dengan kamera smartphone. Entah itu hasilnya cenderung overexposure atau underexposure, di mana area bayangan terlihat terlalu gelap dan sorotan langit terlalu terang yang menyebabkan hilangnya detail informasi penting.

Untuk memaksimalkan rentang dinamis pada kamera smartphone, Samsung memperkenalkan teknologi High Dynamic Range (HDR) baru untuk sensor gambar ISOCELL buatannya yang disebut Smart-ISO Pro. Untuk memahami cara kerjanya, Samsung menjelaskan cara sensor gambar menangkap cahaya, dalam fotografi digital – conversion gain menentukan sensitivitas cahaya dari sensor dan digunakan untuk mengubah cahaya menjadi voltage.

Saat memotret di lingkungan dengan cahaya redup, detail di area gelap bisa hilang jika conversion gain terlalu rendah. Sebaliknya, sensor juga mungkin tidak dapat mempertahankan informasi warna yang memadai jika conversion gain terlalu tinggi saat memotret di lingkungan terang.

Sebagian besar sensor gambar seluler memiliki conversion gain tetap, imbasnya sulit bagi kamera smartphone untuk secara konsisten menghasilkan foto berkualitas di lingkungan pencahayaan dengan kontras tinggi. Namun dengan teknologi Smart-ISO Pro, sensor memiliki dua tingkat conversion gain yaitu mode ISO tinggi dan rendah untuk meningkatkan dynamic range, sehingga memungkinkan kamera untuk memilih pengaturan yang optimal sesuai kondisi.

Saat pencahayaan rendah, mode ISO tinggi akan mengubah cahaya menjadi voltage dengan conversion gain yang lebih tinggi untuk mempertahan detail pada bayangan sekaligus mengurangi noise. Sementara, mode ISO rendah akan memaksimalkan kapasitas setiap piksel untuk mencegah oversaturation dan meningkatkan reproduksi warna di area yang cerah.

Singkatnya kamera smartphone akan menjepret dua kali, satu dengan mode ISO tinggi dan satu lagi dalam mode ISO rendah. Kemudian menggabungkannya menjadi satu gambar dengan rentang dinamis tinggi untuk mempertahankan detail termasuk pada area gelap dan terang, serta warna yang seperti aslinya berkat dukungan kedalaman warna 12-bit.

Sumber: Samsung

OmniVision Perkenalkan Sensor Kamera 64 MP 1.0µm Pertama di Dunia

Selama ini kita selalu melihat sensor dari smartphone yang diluncurkan akan terpampang nama Sony atau Samsung. Jika tidak ada merek kedua vendor tersebut, biasanya yang terpasang adalah OmniVision. OmniVision sendiri merupakan produsen sensor kamera untuk mobile terbesar ke tiga setelah Sony dan Samsung. Dan saat ini, OmniVision kembali membuat sebuah gebrakan lagi pada pasar sensor kamera mobile.

OmniVision mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan sensor OmniVision OV64A. Sensor ini merupakan format optik besar pertama 1.0 µm 64 megapiksel pertama di dunia. Sebagai pembanding, sensor 64 MP saat ini masih memiliki ukuran piksel sebesar 0.8 mikron saja.

OV64A menawarkan resolusi 64 MP terbesar di kelasnya dengan 1.0 mikron dan 1/1,34 inci. Hal ini akan memberikan kinerja pada rendah cahaya yang lebih baik untuk sebuah kamera smartphone. Selain itu, terdapat pula feature triple exposure, 4 in 1 HDR, on-chip combo tone mapping, dan frame rate tinggi.

Omnivision OV64A

OV64A juga akan membawa chip PureCel Plus-S dari OmniVision, filter warna terintegrasi 4-in-1, dan algoritma pengurangan piksel untuk Bayer pada 64 megapiksel atau video 8K. Hal ini akan menghasilkan performa yang lebih baik pada kondisi rendah cahaya karena akan menghasilkan gambar 16 megapiksel yang hasil gambarnya setara dengan yang berukuran piksel 2 mikron. Hal ini tentu saja mengingatkan kita pada teknologi quad bayer dari Sony atau TetraCell pada Samsung Isocell.

OmniVision OV64 juga mampu mengambil gambar 64 megapiksel sebanyak 15 frame per detik, 60 frame per detik untuk 16 MP, dan video 4K serta 2K dengan 120 fps. Sensor ini juga mendukung video 8K 30 fps, 1080p 240 fps, serta 720p 480 fps. Fitur lainnya termasuk antarmuka CPHY dan DPHY, serta deteksi fase berpelindung empat-dalam-setengah untuk autofokus cepat.

Format keluaran OV64A termasuk 64 megapiksel (15 bingkai per detik), 16 megapiksel (60 bingkai per detik dengan penggabungan 4-in-1 piksel), dan video 4K / 2K (120 bingkai per detik dengan piksel tambahan yang diperlukan untuk stabilisasi gambar elektronik ). Sensor tersebut juga mendukung video 8K pada 30 fps, video 1080p pada 240 fps, dan video 720p pada 480 fps. Fitur lainnya termasuk antarmuka CPHY dan DPHY, serta 4C half-shield phase detection untuk autofokus yang lebih cepat.

Spesifikasi dari OV64A seperti yang dikutip dari situs resminya adalah sebagai berikut

Spec OV64A40-GA5A-002A-Z
Package COB
RW
Technology PureCel®Plus-S
Interface MIPI
Shutter Type Rolling Shutter
Resolution 64MP
CFA (Chroma) Color
Analog / Digital Digital
Power Requirement Standby: <10 µW
Active: ~765 mV (64MP @ 15 fps)
Output Format 10-bit HDR RGB RAW
Operating Temperature -30°C to +85°C
Optical Format 1/1.32″
Frame Rate Full @ 15 fps
Pixel Size 1.008 µm
Image Area 9354.24 x 7031.808 μm

sumber: Omnivision, gambar feature: depositphotos

[Bahas Aplikasi] ON1 Photo RAW for Mobile, Alternatif Lightroom Mobile

Konsisten memotret, itu yang saya coba lakukan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan dalam kondisi pendemi covid-19, pembatasan ruang gerak tidak mengurangi antusiasme saya dalam fotografi. Maksud saya meski di rumah saja pun ada jenis fotografi yang bisa kita coba seperti still life, food photography, macro, dan lainnya.

Untuk personal project saya lebih banyak mengedit foto lewat smartphone daripada di laptop, karena kesempatannya lebih banyak. Terima kasih untuk Adobe, Lightroom Mobile menurut saya hampir sama powerful-nya dengan versi desktop dan Adobe juga rajin merilis pembaruan disertai fitur-fitur baru.

Baru-baru ini saya menemukan ON1 Photo RAW for Mobile. Seperti namanya aplikasi tersebut memungkinkan kita mengedit foto Raw di smartphone dan kabar baiknya ini gratis sehingga mungkin bisa menjadi alternatif Lightroom Mobile.

Hands-on Aplikasi ON1 Photo RAW for Mobile

ON1 Photo RAW sendiri merupakan salah satu software editing foto profesional, maka wajar bila saya berekspektasi cukup tinggi terhadap versi mobile-nya. Aplikasi ini masih cukup baru, dirilis pada tanggal 25 Juni dan pembaruan terakhir saat tulisan ini dibuat pada tanggal 17 September.

Setelah memasang ON1 Photo RAW for Mobile, kita harus sign in menggunakan akun ON1 atau daftar bila belum memiliki akun ON1. Saat pertama kali mencobanya, saya menyiapkan file Raw hasil tangkapan Sony A6400 dan Fujifilm X100F dan ON1 Photo RAW for Mobile mendukungnya tanpa perlu berlangganan.

Antarmuka aplikasi ini tampil sederhana, kita harus import terlebih dahulu file foto yang ingin diedit. Setelah itu pilih satu foto dan tekan tombol edit, hampir semua pengaturan dasar pengeditan foto tersedia. Ada delapan menu utama yang tersedia, mulai dari crop, tone, color, AI, details, FX, brush, dan reset.

Di dalam menu tone ini kita bisa menyesuaikan exposure, contrast, highlight, midtone, shadow, white, black, structure, dan haze. Sedangkan di menu color ada temperature, tint, saturation, vibrance, hightlight, dan shadow. Lalu, pada menu detail ada sharpening dan noise reduction.

Kemudian ada fitur AI Auto yang mana hanya membutuhkan satu sentuhan dan sistem dibantu AI akan memberikan pengaturan yang paling sesuai. Bagi yang suka dengan preset atau filter, bisa menggunakan fitur FX. Selain itu, ON1 Photo RAW for Mobile juga menyediakan fitur aplikasi kamera dengan mode manual. Di mana kita bisa menyesuaikan mulai dari exposure value, shutter speed, ISO, manual fokus, dan white balance.

Fitur Premium ON1 Photo RAW for Mobile

Seperti Lightroom Mobile, ON1 Photo RAW for Mobile juga mengunci beberapa fitur premiumnya. Untuk membuka aksesnya kita perlu berlangganan dengan biaya per bulan US$7.99 atau sekitar Rp110 ribuan. Sayangnya, proses pembayarannya belum terintegrasi dengan sistem Play Store.

Saat ini, ada tiga fitur premium yaitu local adjustment, selectively apply effect, dan sync across device. Local adjustment memungkinkan kita mengedit sebagian area foto tanpa berdampak secara keseluruhan, dengan menggunakan bantuan adjustment brush atau masking bug shapes. Semua foto yang diedit juga akan diunggah ke cloud storage dengan kapasitas 100GB dan bisa meneruskan pengeditan yang dimulai dari smartphone di ON1 Photo RAW versi dekstop.

Verdict

Dengan fitur-fitur gratisnya, menurut saya ON1 Photo RAW for Mobile sudah mencukupi untuk pengeditan secara umum. Lagi pula, untuk pengeditan yang lebih serius saya akan beralih menggunakan laptop.

Karena aplikasi ini masih relatif baru, fitur dan kestabilannya juga masih perlu ditingkatkan. Saya akan terus mengamati perkembangannya lewat pembaruan di masa mendatang. Untuk fitur berlangganan saya belum dapat merekomendasikannya kecuali memang Anda pengguna ON1 Photo RAW versi desktop, harganya masih relatif mahal, dan juga belum terintegrasi dengan sistem Google Play Store.

15 Aplikasi Pengubah Suara Android untuk Jadi Ringtone atau Seru-seruan

Dewasa ini, smartphone tidak hanya digunakan untuk sarana komunikasi. Kebutuhan akan ponsel pintar semakin meningkat seiring semakin canggihnya fitur yang ditawarkan. Salah satu fitur menarik yang ditawarkan ponsel pintar dewasa ini adalah kemampuan mengubah suara menggunakan aplikasi pengubah suara.

Continue reading 15 Aplikasi Pengubah Suara Android untuk Jadi Ringtone atau Seru-seruan

AMD Perkenalkan Ryzen Mobile 4000 Series: Irit dan Kencang

AMD kembali meluncurkan lini prosesor terbaru mereka yang khusus digunakan pada laptop atau mobile. Kali ini, AMD Ryzen Mobile 4000 series diluncurkan secara online pada tanggal 27 Mei 2020 yang lalu. Walaupun AMD sering memberikan concall, namun ini adalah yang pertama meluncurkan prosesor mereka secara online.

Ryzen mobile 4000 - Arc

AMD Ryzen Mobile 4000 series merupakan sebuah APU yang diproduksi dengan proses pabrikasi 7 nm. APU ini sendiri merupakan yang pertama diciptakan untuk laptop tipis dengan inti prosesor hingga 8 unit dan threads yang mencapai 16. Pada peluncuran kali ini, ada tiga jenis APU yang diperkenalkan kali ini, yaitu Ryzen Mobile 4000 U Series, H Series, dan Pro Series. Namun, Pro Series tidak dibahas pada peluncuran kali ini.

Ryzen mobile 4000 - Performance

Ryzen Mobile 4000 U series merupakan APU yang khusus dibuat untuk laptop tipis atau dikenal dengan Ultrathin. APU yang sudah memiliki grafis terintegrasi   ini memiliki TDP 15 watt. Rentang inti prosesor yang dimiliki oleh seri U adalah dari empat hingga delapan core dan memiliki threads dari empat hingga 16. Selain itu, APU ini juga memiliki cache dengan total sampa 12 MB.

AMD memperlihatkan bahwa solusi APU mereka bahkan lebih cepat dari solusi generasi 10 yang dimiliki oleh pesaingnya. Kinerja single thread dan multithread yang dimiliki oleh Ryzen 7 4800U masih lebih unggul menurut klaim mereka. Selain itu, kinerja grafisnya dapat mencapai lebih dari dua kali lipatnya.

Ryzen mobile 4000 - U

Setelah itu, AMD memperkenalkan Rzyen Mobile 4000H dan Hs.  Seri yang satu ini khusus dibuat oleh AMD untuk laptop yang ditujukan bagi para gamers dan content creator. Seri H merupakan seri terkencang yang memiliki TDP 45 watt, sedangkan seri HS merupakan versi cTDP dari seri H dengan TDP 35 watt.

AMD juga memperkenalkan solusi A+A+A pada peluncurannya kali ini. A+A+A tersebut berarti adalah AMD Ryzen Mobile, AMD Radeon Software and Technology, dan AMD Radeon Mobile Graphics. Untuk solusi grafis mobile, AMD juga sudah memperbarui lininya dengan Radeon RX 5000M series. Dan untuk solusi software, AMD sudah punya Radeon Adrenaline.

Ryzen mobile 4000 - H

AMD juga memiliki teknologi bernama SmartShift dan solusi A+A+A. Teknologi ini memungkinkan sistem AMD untuk mengganti beban dan daya tergantung dari kebutuhan sebuah aplikasi. Misalnya untuk game yang membutuhkan kinerja grafis, TDP akan dialihkan dari CPU ke GPU. Hal ini diklaim mampu mendongkrak kinerja hingga 14% tanpa tambahan biaya.

Dell merupakan produsen pertama yang mengadopsi teknologi SmartShift ini pada laptop Dell G5 15 SE. ASUS, MSI, dan Lenovo disebut-sebut sebagai yang juga bakal menghadirkan SmartShift dalam waktu dekat ini.

Memotret Foto Raw di Smartphone dengan Lightroom Mobile

Bicara soal kamera di smartphone, kualitasnya terus membaik seiring waktu. Kini didukung setup multi kamera dengan lensa berbeda untuk fasilitas wide angle hingga zoom dan fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan.

Meski begitu, masih ada satu fitur yang kurang dan belum tersedia di kebanyakan aplikasi kamera bawaan i saat ini yakni opsi untuk menyimpan foto dalam format Raw untuk fleksibilitas lebih saat post processing. Yang saya tahu, hanya smartphone Huawei dan OPPO Find X2 series yang menawarkan fitur Raw.

Alternatifnya kita bisa menggunakan aplikasi kamera pihak ketiga seperti Lightroom Mobile. Sebelumnya, saya telah membahas 5 fitur premium di Adobe Photoshop Lightroom Mobile dan menekankan pentingnya memotret di Raw, sekarang mari bahas fitur aplikasi kameranya.

Antarmuka Aplikasi Kamera Lightroom Mobile

DSC02724

Tampilan antarmuka aplikasi kamera Lightroom Mobile sangat sederhana dan minim fitur, hanya ada dua mode automatic atau proffesional dengan fitur utama auto exposure lock/unlock dan filter. Fitur pendukung lain yang tersedia antara lain crop ratio, timer, dan grip + level.

Sementara, pada mode proffesional kita bisa mengatur shutter speed, ISO, dan white balance. Tentu saja, suguhan utama pada aplikasi kamera Lightroom Mobile ada opsi untuk menyimpan foto dalam format Raw DNG dan foto tersebut bisa diedit langsung tanpa perlu berlangganan.

Ya, foto jpeg yang dihasilkan kebanyakan smartphone saat ini bisa dibilang sudah bagus tapi tidak bisa diedit sangat jauh. Sayangnya selain opsi foto Raw, fitur lain yang ditawarkan memang sangat dasar. Kita juga tidak bisa memilih kamera mana yang digunakan, sebagai contoh pada Huawei Nova 5T yang digunakan adalah kamera sekunder wide angle 16MP dan bukan kamera utama 48MP.

Sementara, pada ASUS Zenfone 6 yang digunakan adalah kamera utama 48MP dan hasilnya menggunakan resolusi penuh 48MP. Semoga saja, Adobe bisa memperbarui dengan fitur-fitur kamera Lightroom Mobile secara lebih lengkap.

Arkade Blaster Ialah Controller Game FPS Berwujud Pistol Futuristis

Bagi banyak pemain, gamepad dianggap sebagai sistem kendali paling fleksibel, sementara itu keyboard dan mouse merupakan pilihan bagi mereka yang menginginkan keakuratan serta tingkat respons tinggi. Tapi upaya buat merombak status quo dan mencari metode input yang lebih intuitif lagi terus dilakukan, dan ini sebabnya sejumlah developer terdorong untuk bereksperimen dengan virtual reality. Hasilnya pun sama sekali tidak mengecewakan.

Namun saat ini VR memang bukan buat semua orang. Perangkat pendukungnya tidak murah dan ia juga memerlukan hardware berperforma tinggi. Sementara itu, sebagian besar konsumen mengakses game lewat perangkat bergerak atau PC berspesifikasi menengah. Kondisi ini mendorong satu tim inventor untuk merancang controller unik yang mampu membuat pengalaman bermain game FPS jadi istimewa. Kreasi tersebut mereka namai Arkade Blaster.

Sederhananya, Arkade Blaster adalah unit controller berbasis motion/gerakan yang dirancang untuk menikmati permainan shooter. Wujudnya menyerupai pistol futuristis, dibekali rangkaian tombol di sisi kanan dan kiri beserta stik analog. Terdapat pula mount buat tempat menyematkan smartphone. Perangkat bergerak bisa berperan jadi layar utama atau sekunder, bergantung dari game yang Anda mainkan.

Jantung dari Arkade Blaster adalah ialah gyroscope yang berfungsi untuk mengubah gerakan jadi input. Ia juga menyimpan motor haptic penghasil vibrasi (seperti controller DualShock), akan bergetar saat Anda menembak atau tertembak. Uniknya lagi, garis-garis LED yang ada di sisi kiri Arkade Blaster bukanlah sekadar hiasan. Mereka berguna sebagai indikator, misalnya buat menampilkan status health, armor, amunisi dan lain-lain.

Arkade Blaster mendukung beragam game PC serta mobile, termasuk judul-judul baru dan populer (Fortnite, Modern Combat 5, Apex Legends, Call of Duty: Warzone, hingga Doom Eternal). Untuk menggunakannya, pertama-tama Anda perlu mengunduh aplikasi Arkade di perangkat bergerak. Selanjutnya, cantumkan smartphone di mount dan sambungkan ke Arkade Blaster. Controller juga bisa dipasang langsung ke PC secara plug-and-play tanpa membutuhkan ponsel pintar.

IMG_07042020_121408_(1000_x_650_pixel)

Ada dua mode penggunaan Arkade Blaster: 360-derajat dan 180-derajat. Opsi 360-derajat memungkinkan kita bergerak bebas, cocok untuk menikmati game mobile atau ketika Anda ingin berolahraga sambi bermain. Alternatifnya, mode 180-derajat memperkenankan kita buat tetap duduk di depan komputer atau di atas sofa. Selain menunjang penyajian game secara tradisional, Arkade Blaster juga kompatibel dengan layanan cloud serta streaming seperti GeForce Now dan Steam Link.

Arkade Blaster kabarnya sudah memasuki tahap produksi dan bisa Anda pesan di situs Indie Gogo. Proses perancangannya dilakukan oleh tim Arkade bersama PewDiePie. Selama kampanye crowdfunding masih berlangsung, produk dapat dibeli seharga mulai dari US$ 100 – dengan harga retail US$ 150.

5 Fitur Premium Adobe Photoshop Lightroom Mobile

Bagi pecinta fotografi, tentu menyadari pentingnya memotret dalam format Raw. Sebab file Raw tidak mengalami proses kompresi dan menyimpan semua detail informasi yang diperoleh kamera. Hal ini memberikan keuntungan lebih saat post processing guna meningkatkan kualitas foto.

Selain ukuran file yang lebih besar dari format jpeg, kekurangan Raw adalah perlu diproses lagi. Awalnya saya mengedit di software Adobe Photoshop Lightroom versi desktop, namun waktu yang saya miliki di depan laptop sangat terbatas dan habis untuk bekerja.

Lalu, akhirnya saya mencoba aplikasi Lightroom versi mobile, siapa sangka saya bisa menjadi lebih produktif mengedit foto lewat smartphone. Di mana saya bisa melakukannya saat dalam perjalanan berangkat dan pulang kerja menggunakan KRL atau saat menunggu.

Menurut saya, Adobe berhasil membawa Lightroom desktop ke mobile dengan sangat baik. Namun untuk mengakses semua fitur dalam Lightroom Mobile ini kita perlu berlangganan Rp67.000 per bulan. Berikut adalah sejumlah fitur premium di Lightroom Mobile.

1. Edit Foto Raw

Adobe Lightroom Edit Raw

Ya, salah satu fitur premium Lightroom Mobile ialah bisa mengedit foto Raw dari beragam brand kamera berbeda. Tool dan fitur yang disediakan terbilang lengkap dan terus meningkat seiring waktu, menurut saya Lightroom Mobile cukup powerful seperti versi desktop-nya.

Kelebihan mengedit foto Raw antara lain file ini memiliki bit depth dan color depth lebih banyak, dan mengoptimalkan dynamic range sehingga memungkinkan kita memulihkan detail dari bagian paling terang dan gelap yang sanggup dilakukan sensor. Berikut saya bandingkan perbedaannya, misal white balance-nya.

Pergi ke tab Color, bisa dilihat saat edit foto Raw kita bisa memilih ulang pengaturan white balance seperti daylight, cloudy, shade, tungsten, fluorescent, flash, dan custom. Serta, memiliki rentang temp dari 2000K sampai 50000K. Sementara, file jpeg tidak memungkinkan mengubah white balance dan rentang temp yang bisa disesuaikan hanya sebatas -100 sampai 100 saja.

2. Cloud Storage 100GB

Cloud Storage 100GB

Salah satu kekurangan mengedit foto di smartphone ialah keterbatasan ukuran layar yang kecil. Kita perlu sering-sering memperbesar untuk memastikan fokusnya tepat. Hal yang cukup sulit adalah saat mengedit foto low light, di mana kadang noise yang muncul tidak terlihat di layar smartphone.

Saat mengedit project penting, kita tetap bisa memulai di smartphone dan melakukan finishing di tablet atau di laptop. Sebab, setiap foto yang di import bisa otomatis di upload ke cloud storage berkapasitas 100GB dan bisa diedit di perangkat lain.

3. Selective Adjustment

Selective Adjustment

Beberapa foto cukup kompleks bila diedit secara menyeluruh, di Lightroom Mobile kita bisa mengedit sebagian area dan membiarkan sisanya tak tersentuh. Misalnya Anda bisa mengedit hanya background-nya saja, subjek, atau bagian tertentu.

Terdapat tiga cara untuk menyeleksi area yang ingin dipilih. Brush tinggal coret bagian tertentu, gradien radial berupa lingkaran, dan gradien linier berupa garis yang misalnya bisa digunakan untuk menyeimbangkan langit yang cerah.

4. Healing Brush

Healing Brush

Saat hunting, kadang kita mendapatkan foto yang bagus tapi ada elemen mengganggu di dalamnya. Di sini peran fitur Healing Brush, di mana memungkinkan kita menghilangkan elemen tidak perlu baik itu orang atau benda lainnya. Namun, perlu akurasi yang tinggi saat mengedit untuk mendapatkan hasil yang optimal.

5. Perspective

Perspective

Saat memotret foto arsitektur, penggunaan lensa wide angle mudah menampilkan efek distorsi atau pergerakan kamera yang membuat foto agak miring. Di Lightroom Mobile kita bisa memperbaiki perpektif, seperti distorsi, meluruskan garis baik secara vertikal maupun horizontal, memutar, dan skalanya.

Verdict

Nah itu dia lima fitur premium di Adobe Photoshop Lightroom Mobile dan masih banyak lagi fitur-fitur menarik untuk menyempurnakan foto. Tentu saja, kita bisa mengakses tutorial, copy paste preset, sampai membuat preset sendiri. Nah yang terpenting kita bisa import banyak foto sekaligus, memilih banyak foto yang ingin diedit dan bisa paste pengaturannya, kita bisa mengedit dengan sangat cepat.

 

[Panduan Pemula] Cara Beli Pulsa dan Paket Data di By.U

Kuota data atau internet sepertinya akan melonjak tajam dengan adanya kebijakan Work from Home sekarang ini. Kendati di luar sana ada banyak pilihan, By.U termasuk yang harga paket datanya terjangkau dengan kualitas jaringan dari Telkomsel.

Continue reading [Panduan Pemula] Cara Beli Pulsa dan Paket Data di By.U