Moka Umumkan Perolehan Pendanaan Baru Senilai 26 Miliar Rupiah

Moka, startup SaaS penyedia layanan POS/kasir berbasis aplikasi, mengumumkan perolehan pendanaan senilai $2 juta (lebih dari 26 miliar Rupiah) yang dipimpin investor baru Mandiri Capital. Turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan kali ini adalah investor terdahulu, yaitu Convergence Ventures, East Ventures, Fenox, dan Northstar Group.

Kepada DailySocial, Co-Founder dan CEO Moka Haryanto Tanjo mengungkapkan investasi kali ini adalah investasi strategis dan mereka akan bekerja sama dengan Bank Mandiri (sebagai induk Mandiri Capital) untuk meningkatkan jaringan merchant dan distribusi penjualan.

Mandiri memiliki banyak mitra UKM dan urusan pencatatan penjualan, inventaris, dan timbal balik dari konsumen merupakan suatu pekerjaan rumah bagi mereka.

CEO Mandiri Capital Eddi Danusaputro dalam rilisnya mengatakan, “Salah satu kesulitan yang kami lihat dari konsumen UKM kami adalah pencatatan penjualan dan kebanyakan pemilik bisnis masih melakukannya secara manual. Kami pikir Moka adalah mitra yang tepat dari jajaran startup yang tersedia untuk menyediakan layanan ini ke [mitra] UKM.”

Moka bulan Juni tahun lalu mengumumkan perolehan dana Seri A senilai $1,9 juta (lebih dari 25 miliar Rupiah) dan kini telah memiliki lebih dari 2500 merchant berbayar yang menggunakan produknya. Tahun ini mereka berharap lebih agresif menjaring konsumen.

SaaS merupakan salah satu sektor yang diprediksikan DailySocial sebagai sektor yang bakal menarik perhatian banyak startup dan investor tahun ini. Secara bisnis, SaaS memiliki model bisnis yang jelas, konsumen yang ingin membayar (korporasi), dan memberikan solusi terjangkau (khususnya untuk konsumen UKM) dibandingkan paket solusi on-premise yang membutuhkan biaya investasi besar di awal.

Pendanaan ini disebutkan akan menjadi katalis untuk menarik talenta terbaik yang dapat mendukung Moka mengembangkan produknya. Selain di kawasan Jabodetabek, Moka juga disebutkan telah dan akan memperluas tim penjualan di berbagai kawasan, seperti Bandung, Bali, dan Surabaya.

Co-Founder dan CTO Moka Grady Laksmono menambahkan, “Kami membedakan diri kami [dengan kompetitor] dengan membangun kumpulan produk untuk bisnis yang paling user friendly dan komplet. Kami berencana menggunakan dana ini untuk menarik talenta terbaik.”

Application Information Will Show Up Here

Hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, 57 Juta UKM di Indonesia Memperkuat Dirinya dengan SaaS

Lima puluh tujuh juta UKM Indonesia belum pernah mendapatkan kesempatan yang begitu besar dan juga belum pernah menghadapi persaingan seperti sekarang ini. Karena adanya persatuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), hampir 600 juta masyarakat Asia Tenggara sudah dapat dijangkau oleh perusahaan-perusahan Indonesia. Para ekonom dan investor percaya bahwa teknologi akan menjadi kunci dalam membuka berbagai potensi lokal.

MEA juga menjadi suatu tanda kemudahan bagi perusahaan asing untuk memasuki Indonesia. Founder Moka Haryanto Tanjo, startup mobile point-of-sale yang berbasiskan di Jakarta, menjelaskan, “Untuk tetap dapat bersaing, pebisnis UKM dituntut untuk menjalankan bisnis mereka secara lebih efisien dan juga dapat mengakses informasi secara real-time.”

Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menjelaskan bahwa di dalam era transparansi, di mana informasi menjadi sangat mudah di akses, akan ada banyak persaingan antar UKM yang memiliki kesamaan dalam model bisnis, pelanggan dan cara berbisnis. Menurutnya, kelebihan kompetitif yang dimiliki setiap bisnis yang ada terletak pada kemampuan dalam menjalankan bisnis tersebut.

Cuaca mengatakan, “Perusahaan kami terus mencari kunci pertumbuhan di Indonesia yang juga meningkatkan perkembangan teknologi. Inilah saat di mana software dapat membantu mereka dalam menjalankan bisnis secara lebih efisien dan kami percaya bahwa UKM yang dilengkapi dengan software akan muncul sebagai pemenang. Kami mengelompokkan grup pemenang ini sebagai ‘UKM pintar’.”

Senjata Pertahanan Regional

“Saya percaya bahwa hanya perusahaan besar dan multinasional yang dapat memiliki kemampuan dan sumber daya dalam menggunakan software seperti SAP dan Oracle, “ jelas Joshua Kevin, co-founder Talenta, startup SaaS yang bergerak di bidang human resources di Indonesia.

Dalam triwulan pertama di tahun 2016, Talenta melaporkan ada lebih dari 75 perusahaan pengguna dan 10.000 karyawan yang aktif dalam software-nya. Startup ini memproyeksikan di akhir tahun akan ada peningkatan 50.000 karyawan aktif.

Selain Talenta, juga ada startup tenaga kerja lokal lainnya yang dibantu dengan adanya pendanaan dari kapitalis ventura. Ketika Talenta membantu perusahaan dalam mengurus karyawan yang sudah ada, Rekruta membantu usaha bisnis dalam melacak pelamar kerja baru.

“Lokalisasi adalah kuncinya,” jelas Silvia Pratama, founder Rekruta, yang startupnya menawarkan suatu sistem yang dapat membantu proses perekrutan kerja bagi perusahaan menengah ke atas secara otomatis. Ia berkata, “Salah satu contoh lokalisasi di Indonesia dan Asia Tenggara adalah fitur resume parsing.”

Walaupun Rekruta masih tergolong baru, perusahaan ini menargetkan 100 pengguna aktif pada tahun 2017 yang Pratama harap adalah perusahaan e-commerce lokal.

Di bagian akunting, perusahaan seperti Jurnal dan Jojonomic telah menjadi salah satu pemainnya di Indonesia. Jurnal membuat suatu software bookkeeping yang interaktif sedangkan Jojonomic adalah suatu software manajemen keuangan pribadi gratis. Dalam versi premiumnya, Jojonomic Pro, adalah suatu solusi SaaS untuk mengatasi reimbursement yang ditargetkan kepada bisnis-bisnis. Produk ini menggunakan kamera smartphone untuk dengan mudah memindai dan menyimpan kuitansi. Founder Jojonomic Indrasto Budisantoso mengatakan
bahwa penggunaan mobile phone adalah tenaga penggerak di balik kemajuan SaaS dalam UKM di Asia Tenggara.

“Sekarang, semua smartphone memliki kamera dan hampir seluruh jajaran karyawan pasti memiliki smartphone. Hal ini belum terjadi untuk tiga sampai empat tahun yang lalu,” jelasnya.

Jojonomic Pro melaporkan adanya lebih dari 40 perusahaan berlangganan dan pertumbuhan 100 persen setiap bulannya sejak Desember 2015.

CEO dan co-founder SIRCLO Brian Marshal mengatakan bahwa platform pembuatan website toko online-nya yang berbasiskan cloud ini telah memiliki lebih dari 10.000 user aktif. Marshal menyatakan bahwa SIRCLO akan segera melewati pendapatan tahunan US$200.000. Ia percaya bahwa perusahaannya adalah salah satu dari banyak SaaS startup di Indonesia yang telah berhasil mencapai angka tersebut. SIRCLO sampai saat ini telah memfasilitasi lebih dari US$4.000.000 dalam GMV (gross merchandise volume).

“Kami telah melihat berbagai kisah sukses belakangan ini,” jelas Marshal. “Hari ini, bukanlah suatu kasus yang jarang untuk melihat bisnis perseorangan dalam platform kami yang mendapatkan revenue bulanan dari US$0 hingga US$5000.”

Waktu Keemasan SaaS (Software as a Service)

Tercatat ada lebih dari 140 startup SaaS yang tersebar di seluruh Asia Tenggara. Karena banyaknya bisnis yang mulai berpindah kepada solusi cloud-based untuk distribusi produk, software tradisional akan semakin tertinggal di belakang. Riset menjelaskan bahwa sekitar 60 persen dari startup SaaS yang ada di Asia Tenggara telah mendapatkan funding senilai sekitar US$90 juta per Mei tahun lalu.

Golongan menengah Indonesia diperkirakan akan terus meningkat dan bertumbuh sekitar 70 juta penduduk dan mencapai 141 juta pada tahun 2020. Hal ini terus mengindikasikan bahwa akan ada lebih banyak UKM yang akan bergabung ke dalam ekonomi digital ini. Ini juga menjadi faktor bahwa SaaS akan memiliki peran yang sangat signifikan dalam pertumbuhan di Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan.


Disclosure: artikel tamu ini ditulis oleh East Ventures setelah melalui proses penyuntingan

Moka Kantongi Pendanaan Seri A Senilai Rp 25,8 Miliar

Moka sebagai startup penyedia layanan mobile point of sale (mPOS) baru saja mendapatkan pendanaan seri A dengan jumlah tak kurang dari USD 1,9 juta (atau setara dengan Rp 25,8 miliar) dari sekelompok investor yang dipimpin oleh East Ventures. Convergence Ventures, Fenox VC, Northstar Group dan Wavemaker Partners dikabarkan juga turut ambil peran dalam pendanaan kali ini.

Moka dengan mPOS-nya saat ini memang mencoba menyasar para UMKM dengan solusi yang mereka berikan. Ini pula yang membuat Managing Partner East Ventures Willson cuaca meyakini bahwa ke depan Moka akan membantu lebih banyak retailer offline untuk tumbuh.

“UMKM Indonesia adalah salah satu kunci untuk pertumbuhan ekonomi negara ini. Semua perangkat lunak yang membantu UMKM secara tidak langsung akan berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi negara. Moka akan merampingkan proses bisnis, menambah efisiensi dan memberikan pemilik ritel tradisional visibilitas yang lebih baik untuk bisnis mereka. Moka ada di posisi yang baik untuk membantu UMKM memperbarui UMKM menjadi lebih baik dan menjadi data driven business,” terang Wilson.

Sementara itu hal yang serupa juga diungkapkan Managing Partner Northstar Group Patrick Waluyo. Menurutnya mereka ambil bagian dalam pendanaan kali ini karena mereka percaya bahwa Moka akan memberikan pengaruh dan kontribusi yang besar untuk sektor UMKM di Indonesia.

Sejak diluncurkan pertama kali di awal 2015 silam, Moka hingga saat ini telah memiliki lebih dari 1.000 toko yang bergabung. Tahun ini rencananya mereka juga akan memperluas tim penjualan di berbagai kota seperti Bandung, Bali dan Surabaya. Ada beberapa rencana yang sudah disiapkan Moka dengan pendanaan kali ini. Beberapa di antaranya adalah ekspansi, meningkatkan pertumbuhan, perbaikan produk dan menambah tim engineer untuk mengembangkan fitur-fitur yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas layanan Moka secara keseluruhan.

“Ada sekitar 60 juta UMKM di Indonesia, mayoritas masih dijalankan secara manual dengan menggunakan pena dan kertas. Kami berencana untuk menggunakan dana investasi ini untuk ekspansi ke kota baru untuk membuat layanan POS dan pembayaran cashless bisa diakses oleh semua pemilik bisnis. Kami sangat senang untuk bekerja dengan pendanaan baru ini untuk mengembangkan bisnis,” ujar CEO Haryanto Tanjo.

Ini bukan kali pertama Moka mendapat pendanaan dari East Ventures. Sebelumnya di putaran pendanaan awal Moka juga mendapat suntikan dana dari East Ventures dengan nominal yang tidak disebutkan.

Telkomsel Dukung Distribusi Layanan Point of Sale MokaPOS

Telkomsel bekerja sama dengan startup Moka mencoba menawarkan layanan mobile point of sale MokaPOS kepada UKM yang berada di dalam jaringannya. Di-bundle dengan penjualan paket pascabayar Kartu Halo, pengguna MokaPOS bakal mendapatkan paket data gratis sebesar 2GB per bulannya. MokaPOS adalah layanan kasir online berbasis cloud yang bisa diakses melalui smartphone dan tablet.

Dalam rilis yang kami terima, General Manager Corporate Business Solution Management Telkomsel Rini Apriliani mengungkapkan bahwa kehadiran MokaPOS ini sejalan dengan misi Telkomsel untuk membangun ekosistem digital di Indonesia.

“Dengan meningkatnya adopsi gaya hidup digital di masyarakat, Telkomsel menghadirkan solusi finansial digital bagi para pengusaha UKM untuk mengelola bisnisnya dengan mudah dan nyaman melalui MokaPOS. Hal ini juga sejalan dengan misi Telkomsel untuk membangun ekosistem digital di Indonesia,” papar Rini.

Co-Founder dan CEO Moka Haryanto Tanjo menambahkan, “Ada jutaan UKM di Indonesia yang masih mengatur usaha mereka secara manual. Berkerja sama dengan Telkomsel, Moka memudahkan para pemilik usaha untuk menggunakan aplikasi sistem kasir yang dapat diunduh langsung pada smartphone dan tablet. Dengan basis cloud yang digunakan oleh Moka, pemilik usaha dapat mengakses laporan penjualan, inventaris dan lainnya secara real time.”

Solusi MokaPOS memungkinkan merchant untuk melakukan transaksi pembayaran dari pelanggan dengan menggunakan kartu kredit maupun kartu debit. Selain itu, platform MokaPOS juga mampu menyediakan laporan dan analisa keuangan secara real time tanpa harus menunggu sampai penghujung hari.

Selain itu MokaPOS juga dilengkapi fitur manajemen data dan feedback dari pelanggan. Pihak Telkomsel juga menjelaskan bahwa dengan infrastruktur cloud yang digunakan MokaPOS, pengguna mereka bisa dengan mudah mengakses layanan selama masih terhubung dengan internet.

Sebelumnya Telkomsel telah lebih dulu menawarkan beberapa solusi UKM lainnya yang tergabung dalam layanan PAKAR (PAket Komunikasi Andalan wiRausaha). Moka sendiri telah bekerja sama dengan Bank Mandiri dan Ingenico Group untuk kemudahan platform pembayaran.

Application Information Will Show Up Here

Moka mPOS Mungkinkan Pedagang Terima Pembayaran Kartu Kredit dan Debit Melalui Smartphone

Pengembang aplikasi point of sales Moka pagi ini resmi meluncurkan solusi pembayaran baru bekerja sama dengan Bank Mandiri. Solusi tersebut memungkinkan pedagang dapat dengan mudah menerima pembayaran dengan kartu kredit dan kartu debit dari pelanggan menggunakan smartphone dan tablet sebagai medium transaksi. Sejak diluncurkan pada awal tahun 2015 sebagai layanan yang mengakomodir transaksi bisnis dari beberapa merchant yang dimiliki, Moka mengaku telah diaplikasi di lebih dari 350 toko.

Co-Founder dan CEO Moka Haryanto Tanjo menyampaikan bahwa dari sekurangnya 57 juta UKM di Indonesia sebagaian besar masih melakukan proses bisnis secara tradisional. Melalui solusi point of sales berplatform mobile (mPOS) diyakini para pelaku UKM, mulai dari tukang cukur sampai rumah makan dapat memberikan pelayanan ekstra, terutama dalam kaitannya dengan sistem pembayaran via kartu. Tanpa solusi tersebut pebisnis memang diharuskan mendaftarkan diri melalui bank untuk mendapatkan akses pembayaran (atau Electronic Data Caputre) via kartu kredit atau debit.

Moka mPOS meringkas berbagai proses yang ada untuk mendapatkan sistem pembayaran via kartu kredit atau debit. Tidak seperti bank yang mensyaratkan berbagai legalitas hukum dari bisnis dan memakan waktu lama, Moka hanya mensyaratkan kartu identitas pengguna untuk pendaftaran. Selain itu proses yang dibutuhkan untuk konfigurasi dan persiapan dikatakan paling lama tiga hari. Moka juga juga mengenakan tarif flat untuk MDR (Merchat Discount Rate), yakni 2,2 persen per transaksi kartu.

Solusi Moka mPOS ini mirip apa yang ditawarkan oleh Square, yang didirikan Jack Dorsey dan berbasis di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri BNI yang paling getol memasarkan m-Pos-nya ke kalangan korporasi dan (berikutnya) UKM.

Improvisasi layanan Moka sejalan dengan laporan yang diterbitkan Timetric per Mei 2013 lalu. Dalam laporan tersebut disampaikan bahwa adopsi mPOS diperkirakan akan meningkat dari 9,5 juta pengguna di tahun 2012 menjadi 28 juta pengguna pada 2017 dengan CAGR mencapai 42,7 persen. Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan sektor ritel, peningkatan perdagangan secara online, dan pertumbuhan pengguna smartphone dan kartu debit dan kredit.

Layanan point of sales yang ditawarkan Moka saat ini sudah tersedia di App Store dan Google Play untuk dukungan mobile, dan dapat diakses melalui platform berbasis web. Salah satu fitur yang turut diunggulkan Moka adalah analisis laporan transaksi yang ada dalam toko yang dikelola bisnis. Dengan memudahkan pengguna dalam memberikan akses penerimaan pembayaran melalui kartu kredit dan kartu debit, solusi ini diharapkan mampu memberikan banyak dampak baik bagi bisnis.

Bersama dengan Bank Mandiri, Moka memungkinkan pedagang menerima pembayaran dengan kartu berlogo Visa dan MasterCard. Sementara bersama Telkomsel, Moka akan menawarkan bundel paket layanan mPOS untuk UKM.

Co-Founder dan CTO Moka Grady Laksmono menyampaikan rasa optimisnya akan produk tersebut. Grady menyampaikan dengan solusi Moka mPOS ini untuk pertama kalinya pedagang dapat diberdayakan dengan data tentang laju bisnis dan menerima pembayaran kartu dengan smartphone atau tablet yang dimiliki.

Moka Appointed Ingenico Group Indonesia as Its Payment Server

This morning, Moka, a point-of-sale startup which serves POS and end-to-end solution for SMEs, announced that it has appointed Ingenico Group Indonesia, an EDC (Electronic Draft Capture) provider that supplies banks like BCA, Mandiri, and BNI, to be its payment server. This is the startup’s first move after sealing a seed funding from East Ventures. Continue reading Moka Appointed Ingenico Group Indonesia as Its Payment Server

Moka Jalin Kerja Sama dengan Ingenico Grup Indonesia Sebagai Penyedia Pembayaran

coming_soon_feat1

Moka, startup mobile point of sale (mPos) yang berbasis di Jakarta pagi ini mengumumkan bahwa mereka telah bermitra dengan Ingenico Group Indonesia sebagai penyedia pembayarannya. Perkembangan ini menyusul informasi dimana sebelumnya Moka telah mendapatkan seed funding dari East Venture

Continue reading Moka Jalin Kerja Sama dengan Ingenico Grup Indonesia Sebagai Penyedia Pembayaran

Moka Receives Seed Funding from East Ventures for Single-Click Payment Service

Mokapos (Moka) product and services have apparently attracted East Ventures to put its feet on the company. This is reflected just couple of days ago (22/9), as Moka announced that it has successfully closed an undisclosed seed funding from East Ventures. The funding would allow Moka to continue developing its product, which is now only available in beta version.

Continue reading Moka Receives Seed Funding from East Ventures for Single-Click Payment Service

Moka Kantongi Pendanaan Awal dari East Ventures

 

Mobile point-of-sale (mPOS) khusus ritel dan restoran Mokapos (Moka)hari ini (22/9) secara resmi mengumumkan pendanaan awal yang diperolehnya dari East Ventures. Nominal yang diterima tidak dibuka untuk publik, namun dari pendanaan ini kemungkinan besar akan dimanfaatkan Moka unntuk mengembangkan produknya yang kini masih dalam tahap beta.

Continue reading Moka Kantongi Pendanaan Awal dari East Ventures