Epson Umumkan Kacamata Pintar Terbarunya, Moverio BT-300

Masih ingat dengan kacamata pintar Epson Moverio BT-200? Di saat kehadiran Google Glass versi baru masih berupa misteri, Epson rupanya sudah mencuri start terlebih dulu. Pada ajang MWC 2016, pesaing Canon di pasar printer tersebut meluncurkan Moverio BT-300, yang tak lain merupakan kacamata pintar generasi terbarunya.

Dibanding pendahulunya, BT-300 punya desain yang lebih menarik sekaligus lebih ringkas. Dimensinya lebih tipis dan bobotnya secara keseluruhan lebih ringan 20 persen. Perbaikan desain ini juga dimaksudkan supaya BT-300 bisa dikenakan di atas kacamata biasa dan tidak membuat hidung terasa cepat lelah.

Selain desain, Epson juga banyak membenahi jeroannya menjadi lebih canggih lagi. Layarnya kini punya resolusi HD (1280 x 720 pixel) dan memakai panel Si-OLED (Silicon OLED). Menurut Epson, panel layar ini sanggup menghasilkan tone warna hitam yang lebih pekat, yang pada akhirnya berujung pada proyeksi spektrum warna yang lebih luas dan konten pun bisa tampak lebih realistis.

Epson Moverio BT-300

Sama seperti kedua pendahulunya, Epson Moverio BT-300 masih ditemani oleh sebuah unit kontrol yang tersambung oleh kabel. Unit ini bertanggung jawab atas segala pengolahan konten, termasuk menjalankan sistem operasi Android 5.1. Di dalamnya tertanam prosesor quad-core Intel Atom X5 berkecepatan 1,44 GHz, bukan lagi buatan Texas Intruments.

Perubahan mencolok lain adalah kamera 5 megapixel yang menggantikan kamera VGA milik pendahulunya. Untuk mengambil gambar, pengguna hanya perlu menerapkan gesture di depan pandangannya karena perangkat ini sudah dilengkapi dengan sensor pengenal gerakan, sanggup mengubah pandangan menjadi ibarat kanvas digital.

Apa saja skenario penggunaan Moverio BT-300? Cukup banyak. Dari sisi konsumen, perangkat ini bisa menjadi teman saat sedang membakar lemak di gym berkat teknologi augmented reality. Untuk pemilik drone, perangkat ini akan menampilkan apapun yang sedang direkam oleh si robot terbang langsung ke pandangan Anda, tapi di saat yang sama Anda masih sadar akan posisi dan apa saja yang ada di sekitar Anda.

Kendati demikian, Epson masih menargetkan produk ini ke kalangan enterprise untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Gampangnya, perangkat ini tidak dimaksudkan untuk dipakai secara terus-menerus layaknya sebuah kacamata biasa. Hal itu juga yang menjelaskan mengapa BT-300 masih ditemani oleh sebuah unit kontrol yang tersambung dengan kabel.

Soal harga, Epson masih belum mau memastikannya, namun diperkirakan berkisar di angka $700 – $800 – tidak jauh berbeda dibanding kedua pendahulunya. Pemasarannya dijadwalkan pada kuartal keempat tahun ini, tapi bisa saja berubah.

Sumber: Epson dan TechCrunch.

Bukan Z6, Sony Perkenalkan Tiga Seri Xperia X di MWC 2016

Tak ada Xperia Z6 di ajang MWC 2016, tapi tak lantas membuat Sony rela jadi penonton, sebagai gantinya mereka memperkenalkan tiga perangkat Xperia generasi X, yakni Xperia XA, Xperia X dan Xperia Performance. Dari ketiganya, varian terakhir mungkin bisa mengobati rasa kecewa Anda yang mengharapkan Xperia Z6. Mari kita bahas spesifikasinya satu per satu.

Sony Xperia XA

Xperia XA Colours

Dari ketiga model, Xperia XA tampaknya dipersiapkan untuk kelas menengah ke bawah namun jangan tertipu dengan klasifikasi ini, pasalnya dari segi komponen hardware, Xperia XA punya amunisi di atas rata-rata. Di depan, Xperia XA berbalut layar 5 inci 720p, kemudian ada kamera 13MP dan 8MP. Di dalam, ponsel mengandalkan chipset MediaTek MT6755 plus RAM 2GB, memori internal 16GB dan baterai 2300mAh.

Smartphone berbasis Android 6.0 Marshmallow ini bakal ditawarkan dalam dua pilihan, single dan dual SIM.

Sony Xperia X

Xperia X Colours

Model ini punya kelas yang lebih tinggi dari varian Xperia XA, ditandai dengan bekal chipset yang lebih baik, yakni Snapdragon 650, RAM 3GB dan resolusi layar 1080p kendati ukurannya masih 5 inci. Kapasitas memorinya ditawarkan seluas 32GB dan baterai 2620mAh yang relatif lebih besar dari varian pertama.

Dalam debutnya, Xperia X menawarkan kualitas jepretan kamera smartphone high end dengan bekal kamera belakang 23MP dan kamera depan 13MP. Berkaca pada pengalaman dan reputasi Sony dalam hal lensa foto, tak diragukan bila Xperia X bakal menjadi smartphone kamera dan juga smartphone selfie yang bisa diandalkan.

Sony Xperia X Performance

Sony Xperia X Performance pada dasarnya punya spesifikasi yang hampir mirip dengan varian Xperia X. Namun ia ditenagai oleh chipset terbaru Qualcomm, Snapdragon 820 seperti yang digunakan oleh LG G5 dan Samsung Galaxy S7. Jadi, seperti tadi sudah disinggung, bila Anda mengincar perangkat high end tapi tak mau menunggu Xperia Z6, smartphone ini bisa jadi pilihan.

Xperia X Performance Colours

Selain jeroan yang lebih nendang, Sony Xperia X Performance juga punya dukungan baterai yang lebih kekar, yakni sebesar 2700mAh. Spek sisanya sama dengan yang dipunyai Xperia X.

Fitur kamera yang dibawa varian ini terbilang luar biasa lengkap, antara lain komponen sensor Exmor RS, Quick launch kurang dari 0.03 detik, Predictive Hybrid AF , 5x Clear Image Zoom , 24mm G Lens F2.0 , Low-light photography: ISO 12800/3200 dan kemampuan merekam video Full HD.

Belum ada informasi resmi soal banderol ketiga perangkat ini, namun Sony memastikan ketiga jagoannya bakal dirilis sekitar bulan Juni hingga Agustus 2016.

Temukan rangkuman gadget apa saja yang disodorkan oleh pabrikan top dunia di ajang MWC 2016 dengan mengunjungi tautan ini.

Sumber berita Sonymobile 1 dan 2.

Garmin Rilis Dua Perangkat Wearable Anyar, Vivofit 3 dan Vivoactive HR

Kemeriahan event Mobile World Congress 2016 di Barcelona dimanfaatkan Garmin untuk memperkenalkan dua perangkat wearable terbarunya: Garmin Vivofit 3 dan Garmin Vivoactive HR. Keduanya merupakan suksesor yang membawa sejumlah peningkatan, baik dari segi fitur maupun estetika.

Garmin Vivofit 3

Garmin Vivofit 3

Sejak generasi pertamanya, Vivofit secara spesifik ditujukan buat konsumen yang sekadar memerlukan fitness tracker sederhana yang bisa diandalkan setiap harinya. Vivofit 3 masih mempertahankan esensi tersebut, namun desainnya kini telah diperbarui sehingga tampak lebih fashionable.

Layarnya kini mengecil, tapi tidak masalah karena pengguna sekarang bisa mengganti strap-nya dengan gaya yang bermacam-macam. Semua fitur tracking-nya masih tersedia, mulai dari memonitor jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar dan fitur sleep tracking secara otomatis.

Namun perubahan yang paling menonjol adalah kehadiran fitur bernama Move IQ. Fitur ini pada dasarnya memungkinkan Vivofit 3 untuk mengenali berbagai macam aktivitas fisik, termasuk berlari, bersepeda atau berenang, lalu memulai proses tracking dengan sendirinya. Kedengarannya tidak asing? Ya, cara kerjanya memang mirip seperti fitur SmartTrack milik Fitbit.

Atribut penting pendahulunya turut dipertahankan oleh Vivofit 3, yakni daya tahan baterai selama satu tahun penuh. Ia mengemas baterai kancing standar seperti yang biasa dipakai oleh jam tangan, jadi Anda tak perlu dipusingkan dengan charging sama sekali.

Vivofit 3 akan dipasarkan mulai kuartal kedua tahun ini seharga $100. Garmin juga akan menawarkan bundle berisi dua strap ekstra karya desainer ternama seharga $40. Contohnya bisa Anda lihat sendiri pada gambar di atas.

Garmin Vivoactive HR

Garmin Vivoactive HR

Selain Vivofit 3, Garmin turut memperkenalkan suksesor dari smartwatch Vivoactive. Didapuk Vivoactive HR, desainnya kini jauh lebih modis daripada pendahulunya. Layarnya masih menggunakan panel sentuh berwarna yang selalu menyala, serta dapat dibaca dengan mudah meski berada di bawah terik matahari.

Penambahan label “HR” menandakan bahwa smartwatch ini sekarang punya kemampuan memonitor laju jantung pengguna secara konstan. Garmin memakai teknologi rancangannya sendiri, sama seperti yang tersematkan dalam Garmin Forerunner 235. Tidak ketinggalan pula kehadiran barometric altimeter yang memungkinkannya untuk memonitor tingkat elevasi.

Smartwatch ini masih ditenagai oleh software Garmin Connect IQ yang memberikan kebebasan bagi pengguna untuk mengunduh aplikasi maupun watch face ekstra dengan mudah. Bersamaan dengan itu, hadir pula fitur Move IQ seperti yang dimiliki Vivofit 3 tadi.

Soal daya tahan baterai, Garmin mengklaim Vivoactive HR bisa bertahan selama 8 hari meski digunakan untuk memonitor aktivitas maupun laju jantung secara terus-menerus. Hanya saja kalau pengguna turut mengaktifkan fungsi GPS, daya tahan baterainnya akan menurun drastis menjadi 13 jam saja.

Sama seperti Vivofit 3, Vivoactive HR bakal meluncur ke pasaran mulai kuartal kedua tahun ini seharga $250. Konsumen juga bisa membeli strap ekstra dalam berbagai pilihan warna, masing-masing dihargai $30.

Sumber: Garmin 1, 2 via Wareable 1, 2.

LG Ungkap 3 Perangkat Menarik di MWC 2016: LG 360 VR, LG 360 CAM dan LG Rolling Bot

LG tampil habis-habisan pada ajang Mobile World Congress tahun ini. Selain memperkenalkan sang bintang utama yakni smartphone semi-modular LG G5, LG tidak lupa memperkenalkan satu per satu ‘teman’ dari smartphone andalannya tersebut.

LG 360 VR

LG 360 VR

Konsep modul eksternal adalah salah satu nilai jual utama LG G5. Namun ternyata smartphone tersebut juga bisa disambungkan dengan sejumlah perangkat terpisah. Yang pertama adalah LG 360 VR.

Melihat namanya, kita sudah bisa menebak bahwa ia merupakan sebuah virtual reality headset macam Google Cardboard atau Samsung Gear VR. Kendati demikian, cara kerjanya benar-benar berbeda. Ketimbang menyelipkan smartphone ke bagian depannya, pengguna menyambungkannya ke LG G5 via kabel USB-C.

Hal ini pun menjadikan dimensi LG 360 VR begitu ringkas, dengan bobot tak lebih dari 118 gram. Di dalamnya tertanam sepasang panel layar IPS yang dapat menyimulasikan tampilan sebuah TV berukuran 130 inci. Layar ini sendiri masing-masing punya ukuran 1,88 inci dan resolusi 960 x 720, sanggup menampilkan konten dengan kerapatan pixel 639 ppi.

Saat disambungkan ke LG G5, perangkat ini dapat menampilkan semua konten yang kompatibel dengan Google Cardboard. Tapi kalau Anda mau yang lebih orisinil, Anda juga bisa menikmati foto atau video 360 derajat yang diambil oleh ‘teman’ keduanya, yakni LG 360 CAM.

LG 360 CAM

LG 360 CAM

Sesuai namanya, perangkat ini merupakan kamera dengan kemampuan mengambil gambar atau video 360 derajat. Meski ukurannya kecil, ia mengemas sepasang sensor 13 megapixel dan lensa yang masing-masing memiliki sudut pandang 200 derajat. Digabungkan semuanya, 360 CAM dapat merekam video 360 derajat dengan resolusi 2K.

Selain video, LG turut memperhatikan faktor audio. 360 CAM dilengkapi tiga mikrofon sekaligus, memungkinkannya untuk merekam audio dalam konfigurasi surround 5.1 channel. Semua foto dan videonya akan disimpan dalam memori internal 4 GB (atau kartu microSD), atau pengguna juga bisa mengunggahnya ke Google Street View maupun YouTube 360.

Tidak seperti LG 360 VR yang hanya bisa digunakan bersama LG G5, konten video yang direkam LG 360 CAM masih bisa dinikmati di perangkat lain yang mendukung pemutaran video 360 derajat.

LG Rolling Bot

LG Rolling Bot

‘Teman’ terakhir LG G5 adalah LG Rolling Bot. Yup, ini merupakan robot berbentuk bola yang dapat merekam foto atau video dengan kamera 8 megapixel-nya. LG merancang perangkat ini untuk dijadikan sebagai sistem pengawas di dalam rumah, memonitor keadaan di dalam rumah sekaligus menjadi remote control untuk perangkat smart home yang kompatibel.

Caranya bergerak cukup mirip seperti robot BB-8 dari film Star Wars: The Force Awakens – meski tidak ada bagian yang berputar. Tapi kalau BB-8 lahir untuk menemani sang pilot X-Wing Poe Dameron, LG Rolling Bot ditakdirkan untuk menemani LG G5 berkat kemampuannya meneruskan video rekaman secara real-time. Tak cuma itu, pengguna juga bisa memakai LG G5 untuk mengontrol pergerakan Rolling Bot ini.

Sayangnya sejauh ini LG belum mengungkapkan banderol harga dari masing-masing perangkat di atas. Semoga saja ketiganya termasuk dari lima perangkat yang dirumorkan bakal hadir di Indonesia pada bulan April atau Mei bersamaan dengan LG G5.

Sumber: LG, Engadget dan Android Central.

Resmi Sudah, Ini Spesifikasi Samsung Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge

Resmi sudah, Samsung akhirnya buka-bukaan soal jagoan barunya Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge dalam event Samsung Unpacked kemarin (21/2) waktu setempat, tepat jelang perhelatan Mobile World Congress 2016 di Barcelona, Spanyol.

Jika Anda selama ini mengikuti perkembangan entah itu rumor atau bocoran seputar keduanya, tentu sedikit banyak sudah mempunyai pandangan bakal seperti apa spesifikasi resmi keduanya. Dan yap, banyak rumor yang berhembus sebelum ini tepat mengenai sasaran. Betul, bahwa Galaxy S7 dan saudaranya tidak banyak berbeda dengan dua seri terdahulu, Galaxy S6, tetapi keduanya tetap mempunyai sesuatu yang berbeda.

Layar

Di sektor layar, Samsung Galaxy S7 menawarkan lebar hanya 5,1 inci dengan balutan metal dan polesan kaca di bagian luarnya. Sementara itu, Galaxy S7 Edge lebih lebar dari pendahulu dan juga sang adik berkat layar selebar 5,5 inci. Kendati berbeda, keduanya sama-sama menggunakan layar Super AMOLED dengan resolusi 2560 x 1440 piksel atau quad HD. Kepadatan piksel masing-masing ada di 577ppi dan 534ppi.

Samsung Galaxy S7

Performa

Sejalan dengan LG G5, duo Samsung Galaxy S7 juga menawarkan performa apik dari chipset Qualcomm Snapdragon 820, namun Samsung punya opsi lain yang ditenagai chipset buatannya sendiri, Exynos 8890. RAM yang diusung masih 4GB, sementara memori internal ditawarkan tersedia dalam dua pilihan, 32GB dan 64GB. Kabar baiknya, Samsung menyematkan slot microSD yang bisa menampung tambahan memori hingga 200GB.

Kamera

Kedua smartphone sama-sama dipersenjatai kamera 12MP di belakang, resolusi ini lebih rendah dari pendahulunya, tetapi jangan terkecoh oleh angka. Pasalnya, kamera di generasi Galaxy S7 dibangun dengan hardware yang lebih baik, di antaranya aperture f/1.7, ukuran pixel yang lebih lebar 1.4um, teknologi Dual Pixel dan dukungan 100% phase detection. Jangan lupakan pula fitur OIS yang tersedia secara default, belum lagi fitur Motion Panorama yang bakal menghasilkan foto selfie berkualitas sangat baik.

Samsung Galaxy S7 Edge

Software

Perihal piranti lunak, Anda boleh berharap duo Galaxy S7 bakal punya interface lebih rapi dan enak dipandang, di mana UI TouchWiz yang disematkan telah mengusung basis sistem operasi Android Marshmallow. Artinya, di sana akan ada segala fitur unggulan OS tersebut. Tak cukup sampai di situ, Samsung juga membenamkan fitur Always On yang bakal menghadirkan fungsionalitas layar baru di kedua perangkat. Lebih hemat dan efisien.

Baterai

Perbedaan layar mengindikasikan perbedaan baterai, itu sudah biasa. Samsung Galaxy S7 mendapatkan dukungan dari baterai berkapasitas 3.000mAh, sementara varian Edge berkapasitas lebih besar, yakni 3.600mAh.

Dan seperti yang digosipkan sebelumnya, Samsung memastikan kedua punggawanya ini tahan terhadap segala macam cuaca dengan menyertakan rating IP68 yang membuat keduanya tahan terhadap air. Di dalamnya terdapat pula fitur-fitur pelengkap seperti GPS, Bluetooth, NFC,WiFi dan tentu saja 4G LTE.

Sayangnya belum ada informasi resmi terkait harga dan tanggal rilisnya, tetapi jika tak ada aral merintang seharusnya Samsung Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge bakal tersedia dalam waktu dekat ini.

Sumber berita Samsung 1 dan Samsung 2.

Huawei Luncurkan MateBook, Tablet Hybrid Windows 10 Perdananya

Sukses di pasar smartphone, Huawei kini mencoba peruntungannya di pasar tablet Windows 10. Di hadapan pengunjung event MWC 2016 di Barcelona, perusahaan berusia 29 tahun tersebut memperkenalkan Huawei MateBook.

Ini merupakan pertama kalinya Huawei merancang sebuah perangkat hybrid tablet dan laptop. Ya, pada dasarnya perangkat ini punya konsep yang tidak jauh berbeda dari Microsoft Surface 4. MateBook datang bersama aksesori keyboard opsional yang juga berfungsi sebagai casing pelindungnya.

Dari segi desain, tampak jelas bahwa Huawei tidak mau setengah-setengah. Perangkat ini terbuat dari material logam unibody, dengan ketebalan hanya 6,9 mm dan bobot 640 gram. Ia tergolong cukup ringan mengingat layarnya berukuran 12 inci.

Huawei MateBook

Layarnya sendiri merupakan panel IPS 12 inci dengan resolusi 2160 x 1440 pixel. MateBook ditenagai oleh prosesor Intel Core m generasi terbaru. Konsumen bisa memilih antara varian dengan prosesor Core m3 dan RAM 4 GB, atau yang paling tinggi dengan prosesor Core m7 dan RAM 8 GB. Penyimpanannya mengandalkan SSD, dengan pilihan kapasitas antara 128, 256 atau 512 GB.

Fitur unik yang dimiliki MateBook adalah sensor pemindai sidik jari yang tertanam pada tombol volumenya. Huawei mengklaim teknologi yang dipakai sama seperti di smartphone andalannya, namun kini telah dioptimalkan untuk sistem operasi Windows 10.

Huawei MateBook

Selain keyboard, Huawei juga menawarkan aksesori opsional lain untuk MateBook berupa sebuah stylus ala Surface Pen atau Apple Pencil. Stylus bernama MatePen ini punya 2.048 tingkat sensitivitas, serta dibekali sepasang tombol yang dapat mengubah fungsinya menjadi penghapus maupun clicker untuk slide PowerPoint.

MatePen mengandalkan konektivitas Bluetooth, dan baterainya diyakini bisa bertahan hingga satu bulan. Melengkapi semua itu, stylus ini juga bisa difungsikan sebagai laser pointer.

Huawei MateBook

Keyboard sudah, stylus sudah, namun ternyata masih ada lagi aksesori opsional lainnya, yaitu sebuah dock yang menancap pada port USB-C milik MateBook. Aksesori bernama MateDock ini mengemas sederet colokan, mulai dari sepasang port USB standar, port Ethernet sampai input VGA dan HDMI.

Huawei benar-benar merancang MateBook untuk aspek produktivitas. Hal ini bisa dilihat dari absennya komponen kamera di belakang; MateBook cuma mempunyai kamera depan 5 megapixel untuk keperluan video call. Daya tahan baterainya sendiri diklaim sanggup mencapai angka 10 jam dalam pemakaian normal, dan ia sudah mendukung fitur fast charging dimana baterai bisa terisi 60 persen dalam waktu sekitar 2 jam.

Huawei MateBook

Belum ada tanggal pasti terkait pemasaran Huawei MateBook. Harganya sendiri dimulai di angka $699 untuk varian terendah sampai $1.599 untuk varian dengan spesifikasi tertinggi. Untuk aksesorinya, keyboard dihargai $129, MatePen seharga $59 dan MateDock seharga $89.

Sumber: TechCrunch.

Mengusung Desain Modular Unik, LG G5 Resmi Diperkenalkan

Seperti yang sudah diperkirakan, di gelaran MWC 2016 LG akhirnya resmi mengungkap smartphone flagship terbarunya, G5. Hari ini pertanyaan yang menggelayut di benak Anda bakal terjawab. Tetapi lebih dari itu, kejutan yang diberikan LG G5 mungkin melebihi apa yang banyak orang harapkan. Pasalnya jagoan baru LG ini mengusung desain konsep modular keren dengan balutan body metal dan segudang fitur baru yang mengesankan.

Desain dan Layar

Dari apa yang tersaji, yap LG G5 terlihat mirip dengan Nexus 6P tetapi itu bukan sesuatu yang harus diperdebatkan, LG G5 masih tampak indah dipandang dengan material utama terbuat dari metal dan kaca. Desain semi-modular yang dibawa terlihat kokoh tapi tetap rapi dan minimalis, tepian yang lebih melengkung dan balutan garis desain datar dari tepi ke bagian belakang perangkat. Namun, tombol power masih diposisikan di belakang yang diintegrasikan dengan sensor pemindai sidik jari. LG G5 tersedia dalam balutan warna Silver, Gray, Pink, dan Gold. Konsep desain Slide-out baterry juga menjadi sentuhan paling menarik di G5 ini.

LG G5_slide outSayangnya LG G5 mempunyai spek layar yang sedikit lebih kecil dari pendahulunya, hanya 5,3 inci berbanding 5,5 inci di G4. Pun begitu perangkat punya kualitas visual yang sangat  baik, dengan resolusi quad HD 2560 x 1440 piksel, dirancang dari panel IPS-LCD. Di bagian ini LG menanamkan juga fitur Always On dan Dayligh Mode untuk kemudahan akses di luar ruangan.

Jeroan LG G5

Tak sulit menerka chipset apa yang bakal diusung oleh LG G5, seperti kebanyakan flagship yang diungkap di MWC 2016, LG G juga membawa chipset terbaru Quacomm, Snapdragon 820, grafis Adreno 530 dan RAM 4GB serta memori internal seluas 32GB. Kombinasi apik ini tidak hanya hebat di atas kertas, menurut klaim Qualcomm, grafisnya saja menghasilkan kecepatan 40% lebih baik dan memangkas 40% daya yang terpakai dibandingkan generasi sebelumnya. Sementara chipset Snapdragon 820 menawarkan pengisian ulang yang lebih cepat, performa lebih garang tapi tetap efisien.

LG G5_2

Kamera

Meneruskan tradisinya sebagai perangkat yang punya kamera berkualitas, LG membenamkan dua buah kamera beresolusi tinggi di bagian belakang. Dua kamera yang ada di bagian belakang smartphone tersebut masing-masing memiliki lensa 16 MP dan 8 MP. Sensor 16 MP memiliki lensa standar 78 derajat, sementara yang 8 MP memiliki lensa wide-angle 135 derajat. Kemudian di depan disematkan kamera 8MP untuk keperluan selfie dan panggilan video. Belum selesai, LG juga membenamkan sejumlah efek, seperti Pop-out Picture, Film dan Auto shot.

Selain dukungan baterai 2.800mAh di belakang, LG G5 juga dipersenjatai beberapa fitur tambahan seperti USB tipe C, NFC, Bluetooth 4.2, dan 4G LTE pastinya.

Konsep semi modular yang diusung LG G5 membuatnya menjadi smartphone flagship pertama yang dikomersilkan, dengan demikian LG G5 tidak akan mengarungi kerasnya persaingan smartphone seorang diri. Akan ada sejumlah teman sebagai pasangannya yang terdiri dari modul eksternal yang bisa dipasangkan lalu dikendalikan dari ponsel ataupun bekerja secara mandiri.

LG G5_1

Bagi penggila musik, LG menawarkan audio player portabel Hi-Fi DAC yang menyuguhkan kualitas audio definisi tinggi. Tambahan modul ini dijamin bakal memuaskan dahaga Anda akan dentuman musik sambil bepergian dengan LG G5.

LG juga menawarkan pasangan LG 360 VR, headset virtual reality yang kompatible dengan konten Google Cardboard. Terakhir, LG juga mengumumkan Rolling Bot. Sebuah perangkat berbentuk bola yang dilengkapi dengan kamera 8MP dan difungsikan sebagai alat pemantau rumah.

Harga dan Ketersediaan

Sayangnya saat ini belum ada informasi resmi soal harga dan ketersediaan LG G5 beserta teman-temannya. Namun dikutip dari sejumlah sumber, LG G5 diperkirakan bakal ditawarkan di level harga antara $650 hingga $700 dan bakal tersedia dalam waktu dekat.

Tapi buat sobat di tanah air yang sudah mengincar smartphone keren ini, berdasarkan bocoran dari orang yang dekat dengan perangkat, LG G5 bakal hadir di Indonesia sekitar bulan April atau Mei. Kabarnya akan ada 5 perangkat yang bakal hadir di Indonesia sekaligus. Sepertinya LG tampil all out tahun 2016 ini, awas Samsung!

Sumber berita LGnewsroom dan LG.

Lenovo Isyaratkan Punya Smartphone Keren di Ajang MWC 2016

Beberapa hari sebelum ajang MWC 2016 digelar, Lenovo tampak bersiap mengungkap produk barunya dengan merilis teaser via akun Twitternya dengan caption#KnockOut Coming Soon MWC 2016”. Selain itu, Lenovo juga menulis sepenggal polesan yang berbunyi, “A gorgeous new device has been engineered from scratch to deliver the #Knockout punch.” Menandakan bahwa Lenovo punya kejutan istimewa yang akan disibak di ajang itu.

Berdasarkan teaser yang dirilis, kita bisa lihat sebuah perangkat smartphone yang dialiri lelehan metal di separuh body-nya. Dari sana tak sulit untuk menerka terbuat dari apa perangkat tersebut, yap jawabannya adalah metal!

Spekulasi yang berkembang di luar sana mengatakan bahwa perangkat yang muncul di teaser tersebut adalah Lemon 3 Plus, penerus dari Lemon 3 yang sudah memulai debutnya di Tiongkok tahun lalu. Jika tebakan ini tak meleset, kemungkinan perangkat bakal menyuguhkan layar dengan penampang 5,5 inci full HD (1920 x 1080 piksel) yang dimotori oleh prosesor octa-core dari Snapdragon 616. Jeroannya kemudian disempurnakan oleh grafis Adreno 405 dan RAM 3GB. Menggeber sistem operasi Android 5.1 Lollipop, Lemon 3 Plus dipercaya menawarkan ruang simpan seluas 16GB plus slot microSD.

Perangkat juga diyakini hadir dengan bekal kamera 13MP dan kamera depan 5MP yang disempurnakan dengan sederet koneksi standar smartphone terkini, seperti 4G LTE, Bluetooth, WiFi, USB dan GPS.

Selentingan kabar lainnya juga menyinggung soal keterkaitan perangkat dengan Lenovo A6000, di mana jika benar, kemungkinan layarnya akan menyusut menjadi 5 inci dengan resolusi HD. Di bagian dalam, perangkat mengemas chipset Snapdragon 410 dengan prosesor empat inti dan RAM hanya 1GB.

Dari dua spekulasi di atas, saya lebih condong ke spekulasi pertama. Anda tentu punya anggapan yang berbeda, namun untuk mengetahui kebenarannya kita harus menunggu sampai waktu yang ditentukan. Terus pantau Dailysocial, karena minggu depan tim redaksi kami akan menghadirkan apa-apa saja yang menjadi sajian di ajang MWC 2016.

Sumber berita NDTV .

Smartphone Serba “Dual”, X Cam dan X Screen dari LG Siap Pukau MWC 2016

Pabrikan kenamaan asal Korea Selatan, LG melakukan pemanasan jelang pagelaran akbar Mobile World Congress (MWC) 2016 minggu depan, dengan memperkenalkan dua varian baru dari keluarga X bernama X Cam dan X Screen.

LG X Cam akan menjadi smartphone perdana sang vendor yang fokus di fitur fotografi. Ditandai dengan bersemayamnya dua kamera belakang, satu 13MP dan satu lagi 5MP. Konsep ini berlawanan dengan tren selfie yang sedang digandrungi kaula muda di banyak negara. Tapi bukan berarti smartphone melempem di bagian ini, sebab LG juga menyematkan kamera depan mumpuni yang dimotori lensa 8MP.

LG-X-cam

Soal spesifikasinya, X Cam membawa layar 5,2 inci full HD dan dimotori oleh prosesor octa core 1,14GHz yang disandingkan dengan RAM 2GB dan memori internal 16GB. Smartphone berbasis Android 6.0 Marshmallow ini juga bakal menjadi pusat perhatian dengan teknologi 3D Bending Glass yang memberikan kenyamanan saat digenggam dengan bobot hanya 118gram. Terakhir, ponsel pintar ini juga dibekali teknologi 4G LTE dan ditopang baterai sebesar 2.520mAh.

Beranjak ke smartphone X Series lainnya, yakni X Screen yang tampil beda. Jika X Com menyuguhkan kamera dua, X Screen percaya diri melenggang dengan dua layar seperti yang dipunyai LG V10. Layar utamanya berukuran 4,93 inci sementara layar kedua berukuran 1,76 inci yang juga dilengkapi teknologi Always On.

LG-X-screen

Kegunaan dari layar kedua ini adalah untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang sering digunakan, misalnya menjawab panggilan, melihat jam, tanggal, status baterai dan notifikasi lainnya tanpa menghidupkan layar utama perangkat. Di sinilah fitur Always-On akan sangat berperan.

Beralih ke jeroan X Screen, terdapat prosesor quadcore berkecepatan 1,2GHz plus RAM 2GB dan memori yang sama dengan X Cam, yakni seluas 16GB. Tapi di komponen baterainya lebih besar, di 2.300mAh. Dua mata disiapkan oleh LG, di belakang beresolusi 13MP dan di depan yang siap melahap segala kebutuhan selfie dengan resolusi kamera sebesar 8MP.

Seperti saudaranya, X Screen juga bakal melenggang dengan sistem operasi Android 6.0 Marshmallow. Dan jika tidak ada aral merintang, X Cam dan X Screen bakal mejeng di ajang MWC 2016 dan dijadwalkan merambah pasar Asia, Eropa dan Amerika Latin mulai bulan depan.

Sumber berita LG.

Setelah Sabuk Pintar, Samsung Kini Punya Sepatu Pintar Bernama IOFIT

Samsung, lewat divisi Creative Lab-nya, kembali memamerkan salah satu inovasi terbarunya di bidang teknologi wearable. Sebelumnya, kita sudah melihat sebuah sabuk pintar dan dua perangkat inovatif lainnya di ajang CES 2016. Menjelang event Mobile World Congress (MWC) 2016 nanti, giliran sebuah sepatu pintar yang unjuk gigi.

Namanya IOFIT, dan ia dikembangkan oleh startup bimbingan Samsung bernama Salted Venture. Lalu apa hubungannya dengan divisi Creative Lab? Well, para pendirinya merupakan mantan karyawan Samsung yang dipersilakan membentuk startup-nya sendiri demi merealisasikan buah pemikirannya secara mandiri.

Namun latar belakang pendirinya tidak terlalu penting jika kita mempertimbangkan apa yang bisa ditawarkan oleh sepatu pintar ini. IOFIT pada dasarnya dirancang untuk meningkatkan keseimbangan tubuh pengguna sekaligus memperbaiki posturnya saat tengah berolahraga atau ketika bermain golf.

IOFIT by Salted Venture

Rahasianya ada di balik deretan sensor seperti accelerometer dan sensor tekanan yang tertanam di sisi luar sepatu. Perpaduan ini memungkinkan IOFIT untuk mengukur tingkat keseimbangan tubuh, selisih berat di setiap sisi, dan bahkan lokasi dari pusat gravitasi. Parameter yang terakhir ini sangat berpengaruh terhadap resiko terjadinya cedera saat berolahraga.

Semua data ini akan di-update secara real-time, lalu ditampilkan pada aplikasi pendamping IOFIT di smartphone. Aplikasinya juga menawarkan fitur video playback sehingga pengguna dapat mengevaluasi postur beserta datanya secara real-time, lalu memperbaikinya di sesi berikutnya.

Menurut sang pengembang, data-data ini sebelumnya hanya bisa didapat dengan menggunakan perangkat berharga mahal. Jadi dengan kata lain, tujuan IOFIT adalah membuatnya jadi portable dan jauh lebih terjangkau.

IOFIT by Salted Venture

Kemampuan analisis IOFIT dan aplikasinya ini juga bisa dimanfaatkan pengguna untuk berkonsultasi dengan instruktur pribadinya masing-masing. Dua video dari sesi latihan yang berbeda bisa ditampilkan bersebelahan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dari data-data yang dikumpulkan.

Namun semua itu akan terasa percuma apabila tidak pengguna yang tertarik mengenakan IOFIT. Sebagai sebuah sepatu, tentunya ia harus tampil atraktif – fungsi itu penting, tapi desain juga tidak kalah penting. Untuk itu, Salted Venture bakal berkolaborasi dengan sejumlah pabrikan sepatu kenamaan demi mewujudkan sepatu IOFIT yang mampu mengundang ketertarikan konsumen.

IOFIT by Salted Venture

Salted Venture sudah siap untuk tampil dan mendemonstrasikan IOFIT di ajang MWC 2016 pada 22 – 25 Februari mendatang. Mereka berharap bisa mengumpulkan masukan dari para pengunjung serta menggaet lebih banyak lagi pabrikan sepatu yang tertarik bekerja sama dengan mereka.

Ke depannya, Salted Venture berencana untuk membuka pre-order IOFIT dalam bentuk kampanye crowdfunding, berdasarkan laporan VentureBeat. Banderol harganya diperkirakan berkisar $149 untuk versi standar, dan $199 untuk versi golf.

Sumber: Samsung.