Plantronics BackBeat Fit 3100 Adalah True Wireless Earphone-nya Para Pencinta Olahraga

Tidak semua true wireless earphone diciptakan sama. Bagi Plantronics, yang menjadi prioritas adalah peran perangkat sebagai teman olahraga. Berangkat dari filosofi tersebut, lahirlah Plantronics BackBeat Fit 3100, atau yang bisa disebut sebagai AirPods-nya para pencinta olahraga.

Berbekal earhook yang fleksibel, BackBeat Fit 3100 dirancang supaya bisa tetap terpasang dengan baik di telinga, tidak peduli seaktif apa penggunanya bergerak. Guyuran hujan maupun keringat sama sekali bukan masalah baginya, mengingat ia masuk ke kategori sport earphone dan telah mengantongi sertifikasi IP57.

Plantronics BackBeat Fit 3100

Juga unik adalah fitur Always Aware, yang diklaim mampu memblokir suara luar secara selektif. Jadi suara-suara yang dianggap penting seperti klakson kendaraan atau gonggongan anjing akan tetap terdengar meski musik tengah diputar, sedangkan sisanya yang kurang penting akan diblokir sebisa mungkin.

Dalam satu kali pengisian, BackBeat Fit 300 bisa beroperasi sampai lima jam pemakaian, dan charging case-nya bisa menyuplai 10 jam daya ekstra. Fitur fast charging pun turut tersedia; charging selama 15 menit bisa memberikan daya yang cukup untuk pemakaian selama 1 jam.

Plantronics BackBeat Fit 2100 / Plantronics
Plantronics BackBeat Fit 2100 / Plantronics

Anda kurang suka true wireless earphone atas alasan tertentu? Jangan khawatir, Plantronics sudah menyiapkan alternatifnya, yaitu BackBeat Fit 2100. Perangkat ini juga menawarkan fitur Always Aware yang sama, akan tetapi desainnya mengadopsi gaya neckband yang fleksibel. Daya tahan baterainya sedikit lebih awet di angka 7 jam.

Plantronics BackBeat Fit 350 / Plantronics
Plantronics BackBeat Fit 350 / Plantronics

Neckband juga bukan selera Anda? Ada BackBeat Fit 350 yang menganut desain earphone wireless tradisional dengan seuntai kabel yang menghubungkan kedua earpiece. Ia tak dilengkapi fitur Always Aware, akan tetapi fisiknya masih tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX5, dan baterainya bisa bertahan sampai 6 jam dalam satu kali pengisian.

Plantronics BackBeat Go 410 / Plantronics
Plantronics BackBeat Go 410 / Plantronics

Di luar kategori sport, ada BackBeat Go 410 yang menekankan fitur active noise cancelling (ANC). Di dalam masing-masing earpiece-nya tertanam driver 10 mm, dan sama seperti BackBeat Fit 3100 maupun 2100, ia sudah menggunakan konektivitas Bluetooth 5.0. Baterainya sendiri bisa bertahan sampai 8 jam (12 jam tanpa ANC) dalam satu kali charge.

Plantronics BackBeat Go 810 / Plantronics
Plantronics BackBeat Go 810 / Plantronics

Terakhir, ada BackBeat Go 810 yang juga menawarkan fitur ANC, tapi dalam wujud headphone dengan earcup berukuran besar (over-ear). Performanya ditunjang oleh driver 40 mm dan Bluetooth 5.0, sedangkan baterainya diklaim dapat bertahan hingga 22 jam (28 jam tanpa ANC).

Kelima earphone dan headphone wireless ini sekarang sudah dipasarkan. Harganya di Amerika Serikat adalah sebagai berikut:

Sumber: SlashGear dan Plantronics.

Tak Perlu Dipegang, Action Cam 360 Derajat Fitt360 Bisa Dikenakan di Leher

Berkat banyaknya pilihan action camera dan dukungan beragam jenis mount, proses perekaman dan pengabadian momen bisa dilakukan di mana saja. Anda bisa memasangkannya di helm, skateboard hingga setang sepeda. Namun tanpa menggunakan aksesori tambahan seperti handle, pernahkah Anda membayangkan posisi apa yang paling ideal untuk membawa action cam?

Tim Linkflow telah menemukan jalan keluar terbaiknya. Mereka memperkenalkan Fitt360, sebuah kamera action unik yang bisa digunakan tanpa mengharuskan tangan untuk memeganggnya. Pendekatan desainnya juga lebih praktis dari action cam berwujud kacamata seperti Orbi Prime, karena Fitt360 dikenakan di sekitar leher ala kalung – atau lebih tepatnya mirip headset neckband.

Fitt360 merupakan kamera action berwujud neckband pertama di dunia, didesain untuk merekam kejadian di sekitar Anda dengan sudut penglihatan seluas 360 derajat. Itu artinya, Fitt360 sempurna untuk menyampaikan cerita dalam perspektif orang pertama, baik lewat rekaman ataupun live stream. Berkatnya, Anda bisa tetap beraktivitas secara normal – seperti bermain bersama buah hati atau bersepeda dengan kawan.

Penampilan Fitt360 betul-betul tampak seperti headset neckband dengan struktur melengkung untuk digantungkan di belakang leher. Perangkat ini menyimpan tiga modul lensa, masing-masing mampu melihat seluas 180 derajat lebih, diposisikan secara asimetris di beberapa titik di neckband. Saat diaktifkan, kamera-kamera tersebut bekerja secara sinkron menyulam tiga gambar sembari bekerja meminimalkan getaran sehingga konten siap dinikmati via headset VR.

Hasil rekaman/foto dari Fitt360 dapat disajikan dalam format 360 derajat atau 2K melalui tiga foto/video terpisah. Selanjutnya video, live stream atau hasil jepretan-jepretan Anda dapat di-share ke jejaring sosial.

Fitt360 3

Uniknya lagi, ketika fungsi kamera action 360 derajat sedang tidak digunakan, Fitt360 dapat dimanfaatkan sebagai speaker Bluetooth (mono, dengan output 8Ohm) wireless, bisa menghidangkan musik atau mempersilakan Anda melakukan/menerima panggilan telepon secara hands-free.

Fitt360 1

Selain itu, tubuh dari Fitt360 tahan terhadap panas, benturan, dan air (bersertifikasi IPX6); lalu perangkat juga sudah dibekali GPS. Baterai internalnya dapat menjaga kamera action neckband ini tetap aktif selama 90 menit.

Fitt360 4

Satu set lengkap Fitt360 sudah bisa Anda pesan sekarang melalui situs crowdfunding  Kickstarter seharga mulai dari US$ 417.

Kesederhanaan pemakaian Fitt360 serta desain yang tidak menonjol membuatnya sangat ideal untuk dijadikan perangkat pendukung aktivitas jurnalistik. Bayangkan, Anda tidak perlu lagi mengangkat kamera saat ingin membuat video wawancara, dan tidak akan menarik perhatian ketika sedang meliput peristiwa penting.

Headset Plantronics Voyager 6200 UC Pastikan Produktivitas dan Hiburan Tetap Seimbang

Sulit menerka kapan tepatnya headphone dengan desain neckband jadi begitu populer. Namun mungkin, hal ini didorong oleh rasa bosan pengguna terhadap headset-headset voice chat standar. Meski tawalnya terlihat aneh, headphone neckband memiliki sejumlah keunggulan dibanding varian konvensional: kabelnya tidak mudah kusut, lalu panjangnya bisa disesuaikan.

Rancangan ini turut diadopsi oleh Plantronics di produk terbaru mereka. Perusahaan perangkat telekomunikasi asal Santa Cruz ini memperkenalkan Voyager 6200 UC, headset neckband (atau behind-the-neck) yang menitikberatkan fleksibilitas sehingga pengguna bisa menikmati musik dengan mudah tanpa mengisolasi mereka dari lingkungan di sekitarnya. Selain menyajikan lagu, Voyager 6200 UC siap mendukung penuh proses komunikasi.

Seperti headset sejenis, bagian earpiece Voyager 6200 UC tersambung dengan kabel ke neckband. Di sana, Anda bisa menemukan tombol volume, mute, serta tombol-tombol pengendali fungsi media. Plantronics tak lupa menyediakan tiga ukuran earbud, Anda tinggal memilih mana yang pas di lubang telinga serta memblokir suara secara maksimal. Saat tersambung ke smartphone, headset ini akan bergetar jika ada panggilan masuk.

Mengusung konektivitas Bluetooth, Voyager 6200 UC bisa disambungkan ke PC, tablet, smartphone, dan dapat terkoneksi ke dua unit perangkat secara bersamaan. Uniknya lagi, kita tak perlu khawatir komunikasi jadi terganggu karena pekerjaan menuntut Anda buat selalu bergerak. Bluetooth Class 1 miliknya mampu menjangkau jarak hingga 30 meter dari lokasi device utama.

Voyager 6200 UC 1

Dalam menyajikan musik, Voyager 6200 UC menghidangkan output stereo Hi-Fi, lalu earbud-nya juga berperan jadi sistem noise cancelling pasif. Voyager 6200 UC didukung teknologi SoundGuard Digital, bertugas untuk memproteksi telinga dari bunyi-bunyian di atas 118DB serta mengeliminasi kenaikan sinyal secara tiba-tiba sewaktu panggilan telepon tengah berlangsung.

Voyager 6200 UC 3

Microphone Voyager 6200 UC mendapatkan sentuhan khusus dari Plantronics. Di sana ada empat unit mic, masing-masing ditunjang digital signal processing, mampu merespons frekuensi dari 20Hz sampai 20kHz. Bagian tersebut turut dilengkapi teknologi active noise cancelling, dengan efektif memblokir suara-suara eksternal yang berpotensi mengganggu.

Plantronics Voyager 6200 UC telah mulai dipasarkan, dijajakan seharga US$ 300, dengan pilihan warna hitam dan sand. Paket penjualan sudah termasuk adapter USB, charging stand dan travel case.

Menganalisis lebih jauh penawaran dari Plantronics ini, Voyager 6200 UC memang lebih dispesialisasikan untuk kebutuhan komunikasi ketimbang hiburan. Jika saat ini Anda sedang mencari headphone buat sekedar menikmati musik, Plantronics punya lineup produk BackBeat.

Sumber: Plantronics.

Sennheiser Luncurkan Dua Earphone Wireless Baru dan Penerus IE 80

IFA 2017 menjadi saksi atas ledakan tren truly wireless earbud, termasuk halnya debut Sony dan Bang & Olufsen di kategori ini. Sennheiser di sisi lain masih memilih untuk bermain di zona yang lebih ‘aman’ dengan memperkenalkan tiga earphone baru – dua di antaranya bertipe wireless.

Yang pertama adalah Sennheiser Momentum HD1 Free (gambar atas). Menjadi bagian dari lini Momentum, sudah semestinya ia menawarkan keseimbangan antara estetika dan performa. Ia juga bisa disebut sebagai penerus dari HD1 In-Ear Wireless, neckband pertama Sennheiser yang diperkenalkan bulan Januari lalu.

Pun demikian, HD1 Free tidak mengadopsi gaya desain neckband. Wujudnya mirip seperti earphone wireless tradisional, dengan seuntai kabel yang menghubungkan masing-masing earpiece. Di belakang, Sennheiser tak lupa menyertakan semacam penjepit kecil sehingga pengguna dapat menyesuaikan panjang kabelnya.

Kedua earpiece-nya juga dilengkapi panel magnetik sehingga dapat ditempelkan dan membentuk seperti kalung ketika sedang tidak digunakan. Di bawah setiap earpiece berbahan stainless steel ini, terdapat plastik kecil yang menjadi rumah untuk mikrofon dan remote control tiga tombol.

HD1 Free dibekali konektivitas Bluetooth 4.2, serta mendukung codec Qualcomm aptX dan AAC. Baterainya bisa bertahan selama 6 jam, dan ia datang bersama sebuah carrying case mewah dari kulit.

Sennheiser CX 7.00BT / Sennheiser
Sennheiser CX 7.00BT / Sennheiser

Earphone wireless yang kedua adalah CX 7.00BT, yang mengadopsi gaya desain neckband dan diproyeksikan sebagai varian yang terjangkau. Model ini datang dengan Bluetooth 4.1 serta NFC untuk memudahkan pairing. Mikrofon sekaligus remote control-nya tertanam di bagian neckband.

Baterainya diperkirakan bisa bertahan selama 10 jam, dan dapat di-charge via USB dalam waktu 1,5 jam saja. Yang menarik, CX 7.00BT rupanya juga bisa berfungsi sebagai headset USB ketika diperlukan.

Sennheiser IE 80 S / Sennheiser
Sennheiser IE 80 S / Sennheiser

Earphone yang terakhir adalah IE 80 S, yang merupakan penerus dari salah satu earphone kelas atas Sennheiser, IE 80. Pembaruannya tidak terlalu banyak, hanya dari segi desain yang lebih terpoles dan kontur yang lebih pas di telinga, membuatnya lebih nyaman dikenakan sekaligus meningkatkan kualitas suaranya.

Ketiganya dijadwalkan masuk ke pasaran mulai bulan Oktober, namun sayang sejauh ini belum ada rincian harga yang diberikan.

Sumber: The Verge dan Sennheiser.

Urbanears Luncurkan Headset Bluetooth Berdesain Cantik Sekaligus Fungsional

Produsen headphone asal Swedia, Urbanears, kembali memperkenalkan produk terbarunya. Kali ini berupa earphone untuk kategori sport dan berkonektivitas Bluetooth. Perangkat bernama Stadion ini sekaligus melengkapi lini Urbanears Active yang ditujukan buat para penggemar olahraga.

Stadion menganut gaya desain neckband yang memang populer untuk kategori sport, mirip seperti yang ditawarkan V-MODA baru-baru ini. Pun begitu, Urbanears telah menyematkan sejumlah aspek fungsional pada desain neckband yang tahan keringat ini.

Kabel berbentuk koilnya yang fleksibel dilengkapi garis-garis reflektif supaya pengguna tetap mudah dipantau di malam hari / Urbanears
Kabel berbentuk koilnya yang fleksibel dilengkapi garis-garis reflektif supaya pengguna tetap mudah dipantau di malam hari / Urbanears

Utamanya adalah kabel berwujud koil yang fleksibel yang dapat diadaptasikan dengan bentuk kepala pengguna; tidak terlalu kencang, tapi juga tidak terlalu longgar. Prinsip ergonomis ini turut didukung oleh earpiece yang dilengkapi semacam penjepit supaya tidak mudah terlepas meski pengguna sedang beraktivitas secara intensif.

Menarik juga untuk diperhatikan adalah garis-garis reflektif pada kabel koil itu tadi yang dimaksudkan supaya pengguna tetap mudah dipantau oleh pengguna jalan saat jogging di malam hari misalnya. Awalnya mungkin terlihat sebagai elemen kosmetik semata, tapi ternyata ada aspek fungsionalnya juga.

Tiga tombol pengoperasian di belakang neckband dapat dipakai untuk mengatur volume atau menerima panggilan telepon / Urbanears
Tiga tombol pengoperasian di belakang neckband dapat dipakai untuk mengatur volume atau menerima panggilan telepon / Urbanears

Pengoperasiannya mengandalkan tiga tombol yang tertanam di belakang neckband, baik untuk membesar-kecilkan volume atau menerima panggilan telepon. Koneksinya sendiri mengandalkan Bluetooth 4.0, dengan daya tahan baterai hingga 7 jam nonstop.

Seperti produk Urbanears lainnya, Urbanears Stadion juga tersedia dalam berbagai pilihan warna: biru, peach, hitam dan putih. Ia sekarang sudah dipasarkan seharga $99.

Sumber: Digital Trends.

V-MODA Luncurkan Earphone Bluetooth Bergaya Neckband, Forza Metallo Wireless

V-MODA kembali hadir dengan produk baru, kali ini sebuah earphone Bluetooth bernama Forza Metallo Wireless. Secara desain, Forza Metallo mengadopsi gaya neckband seperti lini LG Tone maupun Beats X.

Tipikal V-MODA, yang menjadi sorotan di sini adalah penggunaan material logam yang tidak hanya terkesan premium, tapi juga menjadi jaminan atas durabilitasnya. Di saat yang sama, V-MODA turut mengklaim bahwa mereka berhasil merancang desain neckband yang lebih ergonomis dari biasanya.

Masuk ke kategori sport, Forza Metallo Wireless telah dirancang supaya tahan keringat maupun cuaca yang tidak bersahabat. Paket penjualannya juga mencakup aksesori sejenis sirip yang dapat membantu mencegah earphone terlepas saat pengguna sedang beraktivitas secara intensif, mirip seperti yang sudah lama dibanggakan oleh brand Jaybird.

V-MODA Forza Metallo Wireless dapat dikustomisasi menggunakan bahan super-mewah seperti emas atau platinum asli / V-MODA
V-MODA Forza Metallo Wireless dapat dikustomisasi menggunakan bahan super-mewah seperti emas atau platinum asli / V-MODA

Kinerjanya ditopang oleh sepasang driver 5,8 mm, plus dukungan codec aptX berkat penggunaan chipset Qualcomm. Baterainya diyakini sanggup bertahan sampai 10 jam penggunaan, dan proses charging-nya diklaim sangat cepat – 15 menit bisa memberikan daya yang cukup untuk penggunaan selama 2 jam lebih.

V-MODA tidak lupa menyematkan sepasang mikrofon noise-cancelling dan remote control tiga tombol, yang juga bisa dimanfaatkan untuk memanggil Siri atau Google Assistant pada smartphone.

V-MODA Forza Metallo Wireless saat ini sudah dipasarkan seharga $170. Konsumen dengan budget tak terbatas juga bebas membeli aksesori kosmetik dengan desain custom dan bahan super-premium seperti emas 14 karat atau platinum, yang masing-masing dihargai $2.500 dan $7.500.

Sumber: Engadget.

LG Umumkan Dua Headset Bergaya Neckband Baru, Tone Studio dan Tone Free

Dalam pasar Bluetooth headset, LG merupakan salah satu pabrikan yang paling berani menerapkan desain yang berbeda. Lihat saja lini LG Tone mereka, yang pada dasarnya merupakan headset bergaya neckband, dengan cara pakai dikalungkan di leher. Gunanya? Supaya perangkat tetap mudah dibawa-bawa saat sedang tidak digunakan.

Pada ajang CES 2017 ini, LG rupanya sudah menyiapkan dua model baru dari lini Tone, yakni Tone Studio dan Tone Free. Tone Studio sebenarnya lebih pantas dikategorikan sebagai speaker, mengingat ia dilengkapi empat unit driver yang akan menyemburkan suara dalam konfigurasi surround.

LG sendiri menyebutnya sebagai sebuah wearable speaker. Sebuah DAC (digital-to-analog converter) terintegrasi memastikan reproduksi suara seakurat mungkin, baik ketika digunakan untuk menonton film, bermain game atau sekadar menikmati playlist di layanan streaming musik.

LG Tone Free / LG
LG Tone Free / LG

Tone Free di sisi lain merupakan jawaban LG atas Apple AirPods, Samsung Gear IconX dan perangkat lain yang mengadopsi desain benar-benar wireless. Yang unik dari Tone Free adalah masing-masing earpiece bisa disimpan di dalam neckband saat sedang tidak digunakan.

Dalam posisi terpasang ke neckband, tiap-tiap earpiece akan di-charge secara otomatis. Selain untuk memberikan daya baterai ekstra, neckband tersebut juga berfungsi sebagai penerus notifikasi dalam wujud getaran di leher ketika ada panggilan telpon atau pesan teks yang masuk.

Baik LG Tone Studio dan Tone Free sejauh ini belum memiliki banderol harga. Keduanya akan dipamerkan di CES 2017 bersama dengan sejumlah model Tone lain yang merupakan pembaruan dari versi-versi sebelumnya.

Sumber: LG.