Volta Akuisisi 50% Saham Infi Asia E-Mobility untuk Ekspansi Regional

PT Energi Selalu Baru (ESB), anak perusahaan dari PT NFC Indonesia Tbk (IDX: NFCX) dan bagian dari Grup MCASH, mengumumkan akuisisi strategis sebesar 50% saham di Infi Asia E-Mobility Pte Ltd. Langkah signifikan ini bertujuan untuk mempercepat ekspansi ESB ke pasar utama di Asia Tenggara, termasuk Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

ESB, yang dikenal dengan merek electric vehicle “Volta” telah mencapai kemajuan substansial di industri. ESB telah mengembangkan jaringan stasiun penukaran baterai (SGB) yang luas untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas mobilitas listrik.

Melalui layanan “Semolis,” motor listrik Volta menawarkan layanan sewa beli yang inovatif, yang memungkinkan perluasan jangkauan dan penetrasi pasar. Hingga kuartal pertama tahun 2024, ESB telah memfasilitasi lebih dari 665.000 transaksi penukaran baterai melalui 299 stasiun SGB, menekankan adopsi luas dan kesuksesan solusi EV mereka.

Selama setahun terakhir, ESB telah mencapai prestasi signifikan, termasuk membentuk kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan terkemuka seperti Alfamart, Indomaret, Bluebird, AstraZeneca, Kalbe Group, dan Gentari. Volta juga meluncurkan dua varian motor listrik baru, “Volta Eagle” dan “Volta Cyrus,” yang menjadi model andalan untuk menyediakan solusi ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia.

Selain itu, layanan sewa motor listrik Volta telah diperkenalkan di Surabaya dan Bali, sebagai ekspansi dari layanan sebelumnya di Jakarta. Harga sewa motor listrik Volta di Surabaya adalah Rp 35.000 per hari untuk 360 hari, sementara di Bali Rp 50.000 per hari untuk 450 hari. Setiap pengguna Semolis dapat memiliki motor listrik Volta setelah periode kontrak berakhir.

Investasi di Infi Asia E-Mobility Pte Ltd. menandai langkah penting dalam strategi ESB untuk memperluas jangkauannya di luar Indonesia. Dengan memanfaatkan pasar Infi Asia di Thailand, Malaysia, dan Vietnam, ESB siap memperkenalkan motor listrik dan infrastruktur penukaran baterai canggih kepada audiens yang lebih luas. Ekspansi ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ESB tetapi juga berkontribusi pada pengembangan transportasi berkelanjutan di wilayah tersebut.

CEO Volta Group Okie Octavia Kurniawan mengatakan, “Kolaborasi dengan Infi Asia E-Mobility adalah bukti komitmen kami untuk memajukan solusi e-mobility dan mempromosikan transportasi berkelanjutan di seluruh Asia Tenggara. Kami sangat antusias untuk membawa produk dan layanan inovatif kami ke pasar yang baru dan lebih luas, meningkatkan ekosistem EV secara keseluruhan dan menyediakan alternatif ramah lingkungan untuk kendaraan konvensional.”

CEO Infi Asia E-Mobility Pte Ltd. Arun Mambully menambahkan, “Seiring dengan semakin pentingnya tema keberlanjutan bagi konsumen dan perusahaan di seluruh dunia, kemitraan ini dengan salah satu perusahaan EV terdepan di Indonesia akan membantu kami menghadirkan solusi e-mobility ke Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Volta adalah mitra ideal karena produk mereka dirancang sesuai dengan kebutuhan unik pasar ini dan kami sangat bersemangat untuk membangun bisnis yang berfokus pada keberlanjutan di pasar ini.”

Kolaborasi ini sejalan dengan visi ESB untuk berada di garis depan revolusi e-mobility di Asia Tenggara, memperkuat posisi kuatnya di industri sepeda motor EV. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan opsi transportasi yang berkelanjutan dan efisien, ESB tetap berdedikasi untuk menyediakan solusi superior yang memenuhi kebutuhan konsumen dan bisnis yang terus berkembang.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Produsen EV Volta Dapat Suntikan Dana dari Twin Towers dan Rigel Capital

Twin Towers Ventures (TTV) dan Rigel Capital berpartisipasi pada putaran investasi ke produsen infrastruktur dan motor listrik Volta melalui induk usahanya PT Energi Selalu Baru (ESB). Tidak disebutkan berapa nominal pendanaan yang diterima.

Selain injeksi modal tahap awal, TTV dan Rigel juga akan mentransfer keahlian dan jaringan yang dimiliki untuk membangun transportasi berkelanjutan di Indonesia. Diketahui, ESB adalah anak usaha PT NFC Indonesia Tbk (IDX: NFCX), bagian dari M Cash Group.

TTV adalah lengan investasi Petronas Ventures yang berinvestasi pada perusahaan teknologi bidang transisi energi dan mobilitas di wilayah Asia Pasifik (APAC), Australia dan Selandia Baru, serta Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA). Sementara, Rigel adalah firma pengelolaan investasi yang fokus membangun ekosistem teknologi di Asia Tenggara dan India.

“Investasi dari TTV dan Rigel Star akan memberikan kami bahan bakar yang diperlukan bagi ESB untuk memperluas infrastruktur, meningkatkan teknologi, dan mempercepat penetrasi pasar,” ungkap Direktur Utama NFC Indonesia Abraham Theofilus dalam siaran resminya.

Sementara, CEO dan Managing Partner TTV Fariz Ali menambahkan, “Kemitraan ini mencerminkan komitmen kami terhadap dunia dekarbonisasi dan keyakinan kami pada dampak signifikan yang dapat dihasilkan oleh ESB pada masa depan mobilitas.”

3 juta transaksi pertukaran baterai

Sekilas mengenai Volta, ESB berupaya memimpin sektor motor listrik dan stasiun penukaran baterai (SGB). Sejauh ini, Volta telah bermitra dengan perusahaan biofarmasi global AstraZeneca untuk layanan sewa dengan opsi kepemilikan motor lewat anak usaha NFC lainnya, Semolis.

Klaimnya, perusahaan telah mengantongi total 3 juta transaksi pertukaran baterai di stasiun SGB. Selain itu, motor listrik Volta tercatat telah menghasilkan total akumulasi perjalanan lebih dari 212 juta km, yang disebut efektif mengurangi emisi karbon sebesar lebih dari 20.000 ton.

Adapun, upaya ESB untuk memimpin pasar meliputi pengembangan solusi sinergi teknologi, pembangunan infrastruktur penukaran baterai, dan penciptaan platform digital internal untuk memastikan pengalaman pengguna yang mulus dan terintegrasi.

MCASH memiliki jaringan anak perusahaan yang luas, dengan lebih dari 350.000 titik distribusi, termasuk koneksi utama di ritel, yang semuanya akan berperan penting dalam mendorong ekspansi ESB di seluruh Indonesia.

Saat ini ada 50 perusahaan pengembang EV di Indonesia dengan total investasi lebih dari Rp3 triliun, termasuk Alva One, MAKA Motors, dan Charged. Adapun, penjualan motor listrik di Indonesia tercatat naik hingga 13 kali lipat dalam dua tahun terakhir, dari 1.947 unit pada 2020 menjadi 25.782 unit pada 2022.

Application Information Will Show Up Here

Ingin Dukung Industri Film, NFC Indonesia Berinvestasi di Ideosource Entertainment

Bertujuan untuk memperkuat value chain di lanskap digital dan hiburan, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), entitas dari PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), mengumumkan rencananya untuk berinvestasi di Ideosource Entertainment (IDEO). Nantinya investasi akan berfokus pada pembiayaan portofolio yang beragam.

Tidak disebutkan lebih lanjut berapa jumlah investasi yang digelontorkan, namun melalui kerja sama dengan berbagai produser Indonesia yang sukses secara komersial, investasi dikucurkan untuk portofolio film yang terkurasi, khususnya untuk layar lebar dan serial untuk layanan streaming digital.

“NFCX terus membangun disruptive platforms di berbagai area, termasuk media dan periklanan. Namun, kami percaya bahwa platform yang kuat harus juga didukung dengan konten yang kuat. Hal tersebut akan menciptakan magnet alami bagi platform tersebut. Kami juga melihat bahwa IDEO film dan media analytic platform juga dapat memperkuat infrastruktur programmatic and deep-learning and advertising kami. Dengan dukungan finansial dan ekosistem digital luas dari NFCX, kami dapat membantu IDEO untuk berkembang lebih cepat dan lebih besar,” kata CEO NFCX Abraham Theofilus.

Fokus IDEO untuk produksi film Indonesia

Didirikan oleh Andi Boediman pada tahun 2011 lalu, hingga kini Ideosource Venture Capital telah mendanai 27 startup mulai dari e-commerce, digital media, games, IoT (internet of things) yang mendapat kucuran dana dari Ideosource. Andi kini menjabat sebagai Managing Partner Ideosource Venture Capital.

Sejak tahun 2017, Ideosource mulai merambah dunia film dan menyalurkan investasinya melalui Ideosource Film Fund (IFF).  Melihat potensi yang cukup besar di industri film Indonesia serta latar belakang pendidikannya pernah belajar film di Amerika, CEO IDEO Andi Boediman mengungkapkan, IDEO memiliki beragam portofolio film fitur Indonesia. Ia mengklaim ‘Keluarga Cemara’ merupakan investasi film paling sukses dengan penonton yang menembus angka 1,7 juta penonton serta pendapatan lain-lain dari sponsor dan hak digital.

“IDEO juga berinvestasi di deretan film Screenplay Bumilangit, salah satunya adalah ‘Gundala’, pahlawan super komik asli Indonesia karya (alm) Hasmi. Disutradarai oleh Joko Anwar, film ini menceritakan tentang asal usul dari si pahlawan super tersebut, dan menjadi salah satu film yang paling ditunggu-tunggu tahun ini.”

Terdapat empat bisnis model yang nantinya akan diterapkan oleh IDEO, di antaranya adalah investasi film & media, produksi film & media, film & media analytic platform dan digital marketing agency. Dalam memutuskan investasi, Andi memiliki beberapa kriteria. Pertama, ia melihat rekam jejak produser dan sutradaranya. Rumah produksinya sudah pernah mengeluarkan karya-karya apa saja. Rekam jejak ini penting untuk keberhasilan investasinya.

“Setelah itu, saya melihat dari segi proyeknya. Film itu dilihat dari paketnya. Apakah dia menggunakan intellectual property, cast, story yang bagus, dan revenue model, kita jadi tertarik. Kalau di depan, itunya saja tidak menarik, ya, bagaimana kita bisa tertarik,” kata Andi.