SupaBoy SFC Ialah Console Super Nintendo Dalam Wujud Handheld

Nintendo adalah satu dari sedikit produsen perangkat game handheld yang masih bertahan di tengah agresifnya gempuran permainan mobile. Bahkan karena handheld gaming telah menjadi identitas sang perusahaan hiburan asal Jepang, konsep ini diimplementasikan dalam perancangan Nintendo Switch yang merupakan hybrid antara home console dengan device game portable.

Namun karena tidak mendukung disc dan absenya fitur backward compatibility ke 3DS dan Wii U, Switch mungkin bukanlah sistem favorit pecinta permainan retro. Nintendo memang telah menyediakan NES dan SNES Classic Edition, tapi kedua produk itu tidak bisa dinikmati secara mobile. Solusi atas keterbatasan ini diberikan oleh satu brand third-party bernama Hyperkin melalui perangkat SupaBoy SFC.

Hyperkin SupaBoy SFC 1

Sederhananya, SupaBoy SFC adalah Super Nintendo Entertainment System berwujud handheld. Dalam perancangan produk, Hyperkin benar-benar berpedoman pada desain aksesori Nintendo. SupaBoy SFC mempunyai penampilan seperti versi besar dari gamepad SNES dengan bagian pinggir bundar. Uniknya, perangkat ini bisa menyajikan game secara mandiri tanpa perlu terhubung ke televisi.

Hyperkin SupaBoy SFC 2

Hyperkin SupaBoy SFC memiliki tubuh berdimensi 280x203x76-milimeter dan berat 930-gram. Di bagian tengah, Anda disuguhkan layar LCD seluas 4,3-inci dengan aspek rasio yang bisa berubah antara 4:3 dan 16:9. Di sampingnya, Anda akan menemukan layout kendali familier: directional pad di kiri dan action button A-B-X-Y di kanan. Hyperkin memindahkan fungsi Start dan Select ke kiri atas, dekat D-Pad; lalu menyediakan sepasang trigger button di area telunjuk.

Hyperkin SupaBoy SFC 3

Selain itu, SupaBoy SFC juga dibekali oleh speaker stereo dan port audio. Anda turut dipersilakan menyambungkan controller Super Nintendo di sana untuk menikmati permainan lawas bersama seorang kawan lagi, memanfaatkan SupaBoy SFC seperti memakai home console standar. Ia kompatibel ke televisi berlayar 19:6, tersambung melalui kabel analog AV out.

Hyperkin SupaBoy SFC 4

Dan berkat kehadiran SupaBoy SFC, koleksi cartridge game yang begitu Anda sayangi (dan mungkin sudah berdebu) bisa berguna kembali. Perangkat ini mempunyai slot untuk tempat memasukkan cartridge di sisi atas. Selanjutnya, SupaBoy SFC ditenagai oleh unit baterai Li-Ion rechargeable yang menjanjikan sesi gaming selama 10 jam non-stop.

SupaBoy SFC sudah bisa dipesan di situs Hyperkin atau Amazon, bisa dimiliki cukup dengan mengeluarkan uang US$ 100.

Di Amazon, Hyperkin SupaBoy SFC dibanderol di harga yang setara dengan SNES Classic Edition. Kini pertanyaannya adalah: apakah Anda lebih memilih produk asli Nintendo, atau perangkat third-party yang siap mendukung cartridge?

Nintendo Umumkan Adjustable Charging Stand untuk Console Switch

Nintendo telah meluncurkan aksesori baru untuk perangkat console game Switch yang disebut “adjustable charging stand“.

Sebagai hybrid console, Nindento Switch memang bisa dinikmati dalam berbagai cara. Bisa dimainkan sebagai konsol rumahan dengan televisi atau bisa berfungsi layaknya perangkat gaming portable.

Ya, Nintendo Switch dapat dimainkan dalam tiga mode, yaitu mode TV, mode handheld dan mode tablet. Dalam mode tablet, Nintendo Switch bisa dimainkan di mana saja dan kapan saja tanpa perlu televisi.

nintendo-umumkan-adjustable-charging-stand-untuk-menunjang-switch-dalam-mode-tablet-1

Dengan bantuan aksesori stand ini membuat Switch dapat berdiri dan bisa disesuaikan dengan sudut pandang yang paling nyaman ketika Anda menggunakannya. Serta sekaligus mengisi daya, sehingga Anda bisa menikmati sesi bermain game lebih lama dalam mode tablet.

Switch sendiri sebenarnya sudah punya kickstand bawaan, tapi tidak bisa diatur atau hanya berdiri pada sudut tetap. Selain itu, Anda tidak bisa mengakses port pengisian yang terletak di bagian bawah konsol.

Sementara, adjustable charging stand memiliki adaptor AC sendiri berupa port USB-C yang terletak berada di samping. Stand ini hanya didesain untuk mode tablet, Anda masih memerlukan dock set bawaan untuk menghubungkan ke televisi karena adjustable charging stand tidak punya port HDMI.

Bila tertarik, Anda masih harus menunggu beberapa bulan lagi karena baru akan tersedia mulai tanggal 13 Juli dengan harga yang terbilang terjangkau US$19,99 atau sekitar Rp280 ribuan.

Sumber: GSMArena

Steam Siap Mendukung Nintendo Switch Pro Controller

Dengan memilih PC sebagai medium untuk menikmati permainan video, Anda mendapatkan akses ke beragam jenis sistem kendali. Selain kombinasi keyboard dan mouse, kita bisa menggunakan gamepad buatan berbagai produsen, termasuk controller Xbox One hingga DualShock 4. Dan kali ini, periferal kreasi Nintendo masuk dalam daftar controller yang resmi kompatibel ke PC.

Lewat blognya, Valve mengumumkan bahwa Steam siap mendukung perangkat Nintendo Switch Pro Controller. Fitur ini hadir di versi beta client, dan bisa Anda segera coba jika mempunyai gamepad tersebut. Sebetulnya Switch Pro Controller sudah bisa tersambung ke Windows berkat konektivitas Bluetooth, tapi ia membutuhkan aplikasi third-party agar seluruh fungsinya bekerja – mirip DualShock 4.

Menurut Valve, Switch Pro Controller sangat pas buat menunjang banyak permainan di Steam. Bagian directional pad-nya sangat ideal untuk mengendalikan game-game fighting dan platformer, lalu kehadiran gyroscope sangat membantu meningkatkan keakuratan bidikan ketika menikmati permainan first-person shooter ataupun action secara umum. Namun mungkin, absennya tombol pelatuk analog menjadi keluhan sejumlah pengguna.

Nintendo Switch Pro Controller 1

Switch Pro Controller mempunyai sejumlah kesamaan desain dengan gamepad Xbox One. Tubuhnya tergolong tebal dan sudut-sudut pada lekukannya lebih tajam dibanding controller Xbox. Di sana, Nintendo membubuhkan sepasang thumb stick yang ditempatkan secara asimetris, dan hanya posisi tombol action A-B-X-Y saja yang terbalik. Padahal andai peletakannya sama, gamer bisa menghemat waktu dalam beradaptasi dari perangkat Microsoft itu ke milik Nintendo.

Steam telah menyiapkan panduan lengkap agar Anda bisa segera menggunakan Switch Pro Controller di PC. Pertama-tama, Anda harus berpartisipasi dalam program Steam Client Beta dan mengaktifkan ‘Nintendo Switch Configuration Support’ di menu Controller Setting. Dengan mencentang boks tersebut, Anda bisa menciptakan, berbagi, serta mem-browsing konfigurasi Switch Pro Controller berdasarkan permainan.

Nintendo Switch Pro Controller 2

Di bagian Controller Setting, Anda juga bisa menemukan opsi ‘Use Nintendo Button Layout’. Gunanya adalah buat menukar fungsi tombol A/B dan X/Y jika Anda lebih menyukai setting Steam Controller atau gamepad Xbox.
Dan berkat dukungan Steam, fitur gyroscope di Switch Pro Controller jadi bekerja sempurna. Begitu tersambung, sensor ini memang segera beroperasi, namun Valve menyarankan kita untuk terlebih dulu melakukan kalibrasi agar jadi lebih presisi.

Nintendo Switch Pro Controller dapat dibeli terpisah seharga US$ 70 (entah mengapa versi standarnya sulit ditemukan di Indonesia, kebanyakan adalah edisi terbatas). Tapi jika Anda lebih memprioritaskan kenyamanan pemakaian, saya lebih menyarankan controller Xbox One karena bisa kompatibel ke Windows tanpa software, kecuali Anda sudah mempunyai console Switch.

10 Game Esensial di Bulan Mei 2018

Sony sedang menikmati masa kejayaan dengan keberhasilan Shadow of the Colossus dan God of War menduduki posisi teratas (sementara) daftar game terbaik tahun ini. Namun waktu terus berjalan dan tidak terasa, kita telah memasuki bulan kelima di 2018. Dan selama periode 31 hari ini, ada beberapa judul yang berpeluang menandingi kreasi-kreasi milik Sony tersebut.

Di bulan ini, dominasi Sony terlihat sedikit mengendur. Sang publisher hanya akan melepas satu permainan eksklusif kelas blockbuster. Mei 2018 sendiri dipenuhi oleh game-game multi-platform, dan kehadiran beberapa titel di sana merupakan efek dari pengunduran tanggal rilis di bulan-bulan sebelumnya. Kemudian, sejumlah judul lainnya ialah versi remaster dari permainan yang sudah pernah dirilis.

 

Battlezone Gold Edition

PS4, Xbox One, PC – 1 Mei

Setelah sebelumnya tersedia secara terbatas di platform virtual reality, Rebellion Developments akhirnya melepas remake dari tank shooter kreasi Atari itu secara lebih luas. Seperti di versi VR-nya, Anda dapat menikmati mode campaign procedurally generated-nya sendirian atau bersama tiga orang kawan.

 

Total War Saga: Thrones of Britannia

PC – 3 Mei

Dengan fokus pada tokoh Ragnar Lodbrok dan era saat bangsa Viking menginvasi kepulauan Inggris, Thrones of Britannia merupakan game strategi yang ideal buat para penggemar serial TV Vikings di History Channel, menandai kembalinya Creative Assembly ke tema sejarah sesudah mengerjakan dua game Warhammer.

 

Donkey Kong Country: Tropical Freeze

Switch – 4 Mei

Di edisi Switch dari sekuel permainan Donkey Kong ini, Nintendo menambahkan Funky Kong ke daftar opsi karakter. Dengan memilihnya, petualangan akan dilakukan Funky Kong seorang diri. Sebagai kompensasinya, ia mempunyai HP lebih banyak, bisa melakukan lompatan ganda di udara, serta bernafas dalam air.

 

Conan Exiles

PS4, Xbox One, PC – 8 Mei

Conan Exiles merupakan hasil dari kerja keras dan realisasi gagasan tim Funcom atas jagat low fantasy Conan the Barbarian ciptaan Robert E. Howard. Setelah melewati periode early access lebih dari setahun, versi retail permainan berkonsep survival open world ini akhirnya siap dirilis di platform current-gen.

 

Destiny 2: Warmind

PS4, Xbox One, PC – 8 Mei

Warmind adalah expansion pack kedua untuk game shooter multiplayer bertema sci-fi ciptaan Bungie, Destiny. Add-on akan mengambil latar belakang planet Mars; menyuguhkan cerita, mode Patrol, Public Event serta Strikes baru. Tentu saja para gamer juga akan memperoleh koleksi persenjataan dan armor anyar.

 

Pillars of Eternity 2: Deadfire

PC – 8 Mei

Seharusnya dirilis di bulan April 2018. Permainan role-playing Obsidian ini meneruskan perjalanan Anda sebagai Watcher. Watcher ialah individu-individu spesial yang mampu melihat ke dalam jiwa seseorang serta menerawang kehidupan orang tersebut di masa sebelumnya. Di Deadfire, petulangan diperluas ke samudra.

 

Hyrule Warriors: Definitive Edition

Switch – 18 Mei

Versi definitive Hyrule Warriors khusus Nintendo Switch ini dibundel bersama seluruh downloadable content yang sempat tersedia buat versi Wii U dan 3DS, mode multiplayer, serta sejumlah kostum baru untuk Link dan Zelda – yang diadaptasi dari permainan The Legend of Zelda: Breath of the Wild.

 

Dark Souls: Remastered

PS4, Xbox One, Switch, PC – 25 Mei

Bandai Namco dan FromSoftware mempercayakan pengembangan edisi remaster dari Dark Souls pada tim berbeda: QLOC untuk versi PC, Xbox One serta PS4; dan Virtuos buat versi Switch-nya. Di sana, Anda disuguhkan tekstur beresolusi tinggi, serta dukungan resolusi 4K dan sesi gameplay 60-frame rate per detik.

 

Detroit: Become Human

PS4 – 25 Mei

Dalam menggarap permainan action-adventure ini, sutradara David Cage kabarnya menghabiskan waktu dua tahun untuk menulis skrip setebal 2.000 halaman demi menciptakan narasi yang kompleks serta saling tersambung. Pilihan Anda akan menentukan hidup-matinya para tokoh utama, tapi siapapun yang tewas, Become Human tidak mempunyai ‘game over‘.

 

Agony

PS4, Xbox One, PC – 29 Mei

Agony berpotensi menjadi satu dari sedikit permainan yang paling ‘meresahkan’ di tahun 2018. Game survival horror ini di-setting di neraka, dan di sana Anda akan berhadapan dengan para penghuninya yang mengerikan. Untuk bertahan hidup, Anda diberikan kemampuan untuk merasuk ke tubuh makhluk lain.

Bersama Presiden Keenam, Shuntaro Furukawa, Era Baru Nintendo Akan Segera Dimulai

Tak cuma Nintendo, wafatnya Satoru Iwata di tahun 2015 ialah sebuah pukulan besar bagi seisi industri gaming. Selama kepemimpinannya, ia berjasa mempopulerkan video game dan berhasil menyelamatkan perusahaan dari ambang kebangkrutan. Kabar gembiranya, keputusan Nintendo menunjuk Tatsumi Kimishima sebagai penerus Iwata merupakan langkah tepat.

Sebagai presiden Nintendo kelima, Tatsumi Kimishima memandu perusahaan itu bangkit dari keterpurukan di era Wii U melalui pelepasan Nintendo Switch. Ia sendiri yang menjadi host di acara presentasi console hybrid tersebut di bulan Januari tahun lalu. Per akhir Maret 2018, Switch telah terjual sebanyak 17,78 juta unit, dan selama setahun berkiprah, ia merupakan platorm tempat lahirnya game-game terbaik Nintendo.

Namun terdengar berita mengejutkan di hari Kamis kemarin. Setelah memimpin Nintendo sebagai presiden selama hanya dua setengah tahun, Kimishima berniat untuk mengundurkan diri. Ia punya agenda buat menyerahkan tanggung jawab besar tersebut pada seorang pebisnis muda Jepang bernama Shuntaro Furukawa. Presiden baru Nintendo itu akan mulai aktif bekerja pada bulan Juni 2018.

Penetapan Shuntaro Furukawa sebagai presiden keenam menandai strategi berbeda yang diambil oleh perusahaan serta dimulainya era baru Nintendo. Ditakar dari usia, Furukawa tergolong sangat muda (46 tahun) dengan jarak yang cukup jauh dari Kimishima (68 tahun). Dan meskipun belum begitu dikenal publik, komentar-komentarnya menunjukkan bahwa ia tak ragu berpikir berbeda dan ‘melanggar’ tradisi.

“Saya tumbuh bersama Famicom dan datang dari generasi ini,” kata Furukawa via Bloomberg. “Dan kini [sebagai presiden], saya bekerja satu tim bersama kreator Super Mario, Shigeru Miyamoto, yaitu sosok yang sangat saya hormati. Walaupun begitu, tugas baru saya bukanlah hanya sekadar fokus pada Super Mario. Saya diharapkan untuk mengambil keputusan-keputusan penting demi menjamin masa depan perusahaan.”

Titel presiden disandang Furukawa di periode yang ‘aman dan tentram’. Perusahaan hingga kini masih menikmati kesuksesan Nintendo Switch. Di tahun 2018, angka pengapalan console diperkirakan akan menyentuh 20 juta unit. Saat ini, Switch masih berada di fase awal siklus hidupnya, dan Nintendo telah berhasil membangun kemitraan dengan berbagai publisher/developer third-party – di antaranya Electronic Arts, Activision, Bethesda Softworks, hingga studio-studio indie.

Dengan begitu, terbuka kesempatan luas bagi Furukawa untuk mulai membangun warisannya. Satu pertanyaan besar yang ada sekarang ialah, ketika kepemimpinannya dimulai nanti,  area bisnis Nintendo mana yang akan Furukawa prioritaskan?

Via Eurogamer. Gambar: Fortune.

Game Simulasi Football Manager Kini Tersedia di Nintendo Switch

Koleksi game eksklusif memang merupakan salah satu nilai jual utama Nintendo Switch. Namun Switch sebenarnya juga merupakan console dengan koleksi game yang paling bervariasi. Satu per satu developer dan publisher merasa tergerak untuk menghadirkan game-nya di console tersebut, tidak terkecuali Sports Interactive dan Sega.

Duo yang dikenal lewat seri game Football Manager itu belum lama ini mengumumkan kehadiran Football Manager Touch 2018 untuk Switch. Versi ini merupakan versi yang sama seperti Football Manager untuk PC, Mac maupun Linux, namun tentu saja dengan kontrol yang sudah dioptimalkan untuk layar sentuh dan controller Joy-Con.

Kontrolnya pun juga bervariasi, tergantung dalam mode apa Switch Anda gunakan. Satu-satunya hal yang hilang dari FM Touch untuk Switch adalah fase pra-pertandingan dan sorotan media. Maksudnya supaya pemain bisa lebih berfokus pada aspek manajerialnya.

Singkat cerita, gameplay FM Touch pada Switch bakal berlangsung lebih cepat dari biasanya, terlebih berkat fitur simulasi pertandingan Instant Result. Hal menarik lainnya, FM Touch untuk Switch merupakan versi console pertama yang memanfaatkan 3D match engine sepenuhnya.

FM Touch 2018 saat ini sudah tersedia dan bisa dibeli melalui Nintendo eShop seharga $40.

Sumber: Football Manager.

Hellblade Bawa Pulang Lebih Banyak Penghargaan dari Nintendo di BAFTA Games Awards 2018

British Academy Games Awards telah jadi bagian dari perhelatan BAFTA sejak tahun 2004. Acara ini digelar untuk menghargai pencapaian-pencapaian kreatif penting di industri gaming, biasanya dilaksanakan setelah ajang utama British Academy of Film and Television Arts usai. Dan di tanggal 12 April kemarin, ‘BAFTA Games Awards 2018’ baru saja dilangsungkan di London.

Seperti DICE Awards ataupun Golden Joystick Awards, di sana penyelenggara mengumumkan para pemenang setelah sebelumnya mereka menyingkap judul-judul yang jadi finalis. Walaupun kategori kemenangannya berbeda dari ajang pemberi penghargaan lain, satu aspek tetap sama: pasti ada pengungkapan permainan terbaik. Daftar lengkap BAFTA Games Awards 2018 bisa Anda simak di bawah:

 

Artistic Achievement: Hellblade: Senua’s Sacrifice (Ninja Theory)

Nominasi: Cuphead, Gorogoa, Horizon Zero Dawn, The Legend of Zelda: Breath of the Wild, Uncharted: The Lost Legacy

 

Audio Achievement: Hellblade: Senua’s Sacrifice (Ninja Theory)

Nominasi: Call of Duty: WWII, Destiny 2, Horizon Zero Dawn, Star Wars Battlefront II, Uncharted: The Lost Legacy

 

Best Game: What Remains of Edith Finch (Giant Sparrow)

Nominasi: Assassin’s Creed Origins, Hellblade: Senua’s Sacrifice, Horizon Zero Dawn, The Legend of Zelda: Breath of the Wild, Super Mario Odyssey

 

British Game: Hellblade: Senua’s Sacrifice (Ninja Theory)

Nominasi: Monument Valley 2, Reigns: Her Majesty, The Sexy Brutale, Sniper Elite 4, Total War: Warhammer II

 

Debut Game: Gorogoa (Buried Signal)

Nominasi: Cuphead, Hollow Knight, Night in the Woods, The Sexy Brutale, Slime Rancher

 

Evolving Games: Overwatch (Blizzard Entertainment)

Nominasi: Clash Royale, Final Fantasy XV, Fortnite, PlayerUnknown’s Battlegrounds, Tom Clancy’s Rainbow Six Siege

 

Family: Super Mario Odyssey (Nintendo EPD)

Nominasi: Just Dance 2018, Lego Worlds, Mario + Rabbids Kingdom Battle, Monument Valley 2, Snipperclips

 

Game Beyond Entertainment: Hellblade: Senua’s Sacrifice (Ninja Theory)

Nominasi: Bury Me, My Love, Last Day of June, Life Is Strange: Before the Storm, Night in the Woods, Sea Hero Quest VR

 

Game Design: Super Mario Odyssey (Nintendo EPD)

Nominasi: Assassin’s Creed Origins, Horizon Zero Dawn, The Legend of Zelda: Breath of the Wild, Nier: Automata, What Remains of Edith Finch

 

Game Innovation: The Legend of Zelda: Breath of the Wild (Nintendo EPD)

Nominasi: Gorogoa, Hellblade: Senua’s Sacrifice, Nier: Automata, Snipperclips, What Remains of Edith Finch

 

Mobile Game: Golf Clash (Playdemic)

Nominasi: Bury Me, My Lofe, Gorogoa, Kami 2, Monument Valley 2, Stranger Things: The Game

 

Multiplayer: Divinity: Original Sin II (Larian Studios)

Nominasi: Fortnite, Gang Beasts, PlayerUnkonwn’s Battlegrounds, Splatoon 2, Star Trek: Bridge Crew

 

Music: Cuphead (StudioMDHR)

Nominasi: Get Even, Hellblade: Senua’s Sacrifice, Horizon Zero Dawn, The Legend of Zelda: Breath of the Wild, What Remains of Edith Finch

 

Narrative: Night in the Woods (InfiniteFall)

Nominasi: Hellblade: Senua’s Sacrifice, Horizon Zero Dawn, Tacoma, What Remains of Edith Finch, Wolfenstein II: The New Colossus

 

Original Property: Horizon Zero Dawn (Guerrilla)

Nominasi: Cuphead, Gorogoa, Night in the Woods, PlayerUnknown’s Battlegrounds, What Remains of Edith Finch

 

Performer: Melina Juergens – sebagai Senua di Hellblade: Senua’s Sacrifice

Nominasi: Abubakar Salim (Bayek – Assassin’s Creed Origins), Ashly Burch (Aloy – Horizon Zero Dawn), Claudia Black (Chloe Frazer – Uncharted: The Lost Legacy), Laura Bailey (Nadine Ross – Uncharted: The Lost Legacy), Valerie Rose Lohman (Edith Finch – What Remains of Edith Finch)

Berdasarkan daftar di atas, Hellblade memenangkan lima penghargaan, lebih banyak dari penghargaan yang diterima oleh Super Mario Odyssey dan Breath of the Wild. Hal ini sangat menarik mengingat game indie garapan Ninja Theory itu hanya dikerjakan oleh tim berisi sekitar 20 developer. Jika Anda belum sempat memainkannya, Hellblade: Senua’s Sacrifice cuma dijajakan seharga Rp 200 ribu di Steam.

Sumber: BAFTA.

Bersama Scrum, Nintendo Cari Startup yang Bisa Bantu Mereka Garap Aksesori Baru Buat Switch

Sejak era Wii, kita bisa melihat esensialnya sistem kendali bagi penyajian konten kreasi Nintendo. Lewat console generasi ketujuh itu, sang produsen memperkenalkan metode kontrol berbasis gerakan. Teknologinya terus disempurnakan hingga berinkarnasi sebagai Joy-Con untuk Switch. Tapi Anda mungkin sudah menerka, upaya pengembangannya tidak berhenti sampai di sana.

Di bulan Januari 2018 kemarin, Nintendo memperkenalkan Labo, yaitu platform mainan konstruksi berbasis kardus yang memungkinkan kita berinteraksi dengan Switch melalui cara berbeda. Labo rencananya akan dirilis di tanggal 20 April besok. Namun bahkan sebelum produk ini dilepas, Nintendo diketahui melangsungkan kolaborasi bersama Scrum Ventures untuk mencari startup buat membantu mereka menyempurnakan pengalaman menikmati Switch.

Bersama perusahaan asal San Francisco itu, Nintendo berniat buat menghimpun lebih banyak talenta demi mengembangkan lebih banyak aksesori Switch – di antaranya komponen, sensor, chip, hingga add-on lain. Baik Nintendo maupun Scrum tidak bermaksud buat berinvestasi secara langsung ke startup-startup itu, melainkan memberi tim developer arahan serta mempermudah mereka menyajikan produk pasar.

Langkah ini berbeda dari strategi Nintendo terdahulu. Biasanya, mereka melangsungkan kerja sama dengan pemasok-pemasok hardware (baik ternama ataupun perusahaan baru) dan melepasnya di bawah brand Nintendo. Melalui pendekatan anyar ini, Nintendo boleh jadi mencari lebih banyak ide kreatif yang dapat menghidangkan pengalaman baru sembari menjaga momentum penjualan Switch.

“Kami selalu berusaha mengeksplorasi cara-cara baru untuk menghibur,” kata Ko Shiota selaku senior executive officer Nintendo via Bloomberg. “Kami sangat menanti teknologi-teknologi unik untuk memberikan sensasi baru dalam menikmati Nintendo Switch melalui program yang dikelola Scrum Ventures.”

Scrum sendiri adalah firma venture capital baru, dan mereka mengajukan gagasan ini ke Nintendo pada musim gugur tahun lalu. Perusahaan tersebut juga mengaku telah mencoba mengemukakan ide berupa software, tapi Nintendo menolaknya. Scrum sebelumnya juga sempat menggandeng Panasonic untuk membantu mereka mengidentifikasi teknologi-teknologi yang dikembangkan produsen asal Osaka itu buat dijadikan perusahaan spin-off.

Di era console generasi kedelapan ini, Ninendo memang tampak lebih berani bereksperimen, dan hal tersebut sangat baik untuk mereka. Contohnya saja, investor merespons Nintendo Labo dengan sangat antusias, dan harga saham Nintendo tak lama segera naik.

Melalui strategi baru ini, siapa tahu Switch mendapatkan opsi aksesori sebanyak platform Windows PC, lalu muncul juga periferal-periferal unik yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Sumber: Bloomberg.

Astro dan Nintendo Berkolaborasi Untuk Garap Headset Khusus Switch

Dalam meramu headphone gaming, lebih banyak produsen kini mengambil pendekatan multi-platform, memungkinkan perangkat kompatibel baik ke PC ataupun console. Namun sayangnya tak semua produk tersebut mendukung Switch karena Nintendo memutuskan untuk menjalankan fungsi chat suara melalui aplikasi mobile. Sejauh ini hanya ada sedikit pilihan buat gamer Switch.

Mengetahui kendala yang dihadapi para pemainnya, Nintendo mengumumkan kolaborasi bersama Astro Gaming buat menggarap headset khusus Switch. Kedua perusahaan juga berjanji untuk memberikan sentuhan istimewa pada elemen estetika headphone, yakni dengan desain yang terinspirasi dari karakter-karakter permainan The Legend of Zelda serta Super Mario Bros.

“Astro Gaming berkomitmen untuk memberikan para gamer kualitas audio yang tidak tertandingi dalam produk-produk premium kami demi meningkatkan pengalaman bermain Anda,” tutur Cris Lee selaku head of licensing and partnerships via Digital Trends. “Astro senang sekali bisa bekerja sama dengan Nintendo buat menciptakan produk inovatif yang turut dapat memicu rasa nostalgia dan hasrat ber-gaming melalui karakter-karakter dari franchise legendaris.”

Nintendo dan Astro Gaming berencana untuk melepas produk baru tersebut di akhir tahun ini, namun mereka belum mengungkapkan secara spesifik tanggal perilisannya. Menariknya, sebelum headphone tersebut meluncur, Astro punya agenda buat menyediakan ‘tag‘ tokoh-tokoh Nintendo khusus model A40 TR. Tak seperti stiker biasa, tag removable tersebut bisa menempel di bagian luar housing speaker via magnet.

Dengan menggunakan magnet, Anda bisa melepas tag jika ingin menggunakan headset ini di tempat umum dan tak mau menarik perhatian, dan memasangnya kembali ketika sedang berkumpul bersama komunitas gaming. Tag Nintendo tersebut kompatibel ke hampir seluruh varian A40 TR, yang dijajakan antara harga US$ 150 sampai US$ 250. Model termahalnya itu dibundel bersama amplifier MixAmp Pro TR.

Saya pribadi berharap agar Astro membanderol headset anyar mereka di harga yang lebih terjangkau dari A40 TR sehingga lebih terlihat atraktif di mata para pemilik Switch. US$ 150 terasa cukup tinggi bagi kalangan gamer non-profesional.

Astro Gaming sendiri kini merupakan brand punya Logitech setelah diakuisisi sang perusahaan aksesori PC asal Swiss itu senilai US$ 85 juta, dibayar secara tunai, di bulan Agustus tahun lalu. Sebelumnya, Astro juga cukup sering menyediakan headset-headset berlisensi film dan game; misalnya Adventure Time, Rick and Morty, Halo, Call of Duty hingga Mirror’s Edge Catalyst.

Via SlashGear.

Nintendo Ungkap 10 Game Indie Terlaris di Console Switch

Dengan meluncurkan Switch, Nintendo akhirnya tak hanya mempersilakan studio-studio third-party papan atas untuk melelepas karya mereka di platform tersebut, tapi juga merangkul developer-developer independen secara lebih antusias. Perhatian perusahaan pada game indie turut diperlihatkan lewat diadakannya acara Nindies Showcase yang terpisah dari presentasi Nintendo Direct.

Dan di ajang Game Developers Conference 2018 minggu ini, perusahaan pemilik franchise Mario, The Legend of Zelda, serta Pokémon itu mengungkapkan sepuluh permainan independen terlaris di console hybrid anyar mereka. Urutannya dinilai dari jumlah kopi yang terjual, dan bukan dari angka pemasukan yang mereka peroleh. Ini dia daftarnya:

 

1. Celeste (Matt Makes Games)

 

2. Enter the Gungeon (Dodge Roll)

 

3. Fast RMX (Shin’en Multimedia)

 

4. Golf Story (Sidebar Games)

 

5. Kamiko (Skipmore)

 

6. NBA Playgrounds (Saber Interactive)

 

7. Overcooked Special Edition (Ghost Town Games)

 

8. Shovel Knight: Treasure Trove (Yacht Club Games)

 

9. Stardew Valley (Chucklefish)

 

10. SteamWorld Dig 2 (Image and Form)

Di kesempatan yang sama, Damon Baker selaku Senior Manager of Publisher & Developer Relations Nintendo America menjabarkan karakteristik para penikmat permainan indie di Switch. Mereka ini merupakan orang-orang yang gemar bernostalgia, dan kebanyakan adalah fans setia franchise-franchise lawas.

Selain itu, dukungan mode multiplayer turut menjadi faktor pendorong utama penjualan. Dengan tersedianya mode ini, para gamer Switch mendapatkan sensasi bermain bersama teman seperti saat menikmati game di PC, hanya saja pengalaman tersebut bisa diakses sewaktu dalam perjalanan. Jenis gamer-nya juga sangat beragam, dari mulai anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Dan selain game-game indie yang Nintendo pamerkan di acara Nindies Showcase Spring 2018 beberapa hari lalu, Baker mengonfirmasi bahwa ada tiga judul lagi yang akan hadir di Switch, yaitu Hyper Light Drifter, Nidhogg 2, serta Crashlands.

Di antara 10 permainan indie terlaris di Nintendo Switch ini, tiga merupakan favorit saya, namun saya baru sempat memainkannya di PC. Mereka adalah SteamWorld Dig 2, Stardew Valley dan Celeste.

Via Kotaku dan Games Industry.