Profil Nintendo: Perusahaan Berumur 130 Tahun yang Dekat di Hati Setiap Generasi

Pada 2020, nilai industri game diperkirakan akan mencapai lebih dari US$159 miliar. Jadi, jangan heran jika muncul banyak perusahaan raksasa di industri game. Salah satunya adalah Nintendo. Selain umurnya — Nintendo akan merayakan ulang tahunnya yang ke-131 pada September 2020 — perusahaan Jepang ini juga memiliki beberapa keistimewaan.

Bagi saya, Nintendo spesial karena produk merekalah yang pertama kali memperkenalkan saya pada dunia gaming. Saya mendapatkan konsol pertama, Super Nintendo, sebagai hadiah saat saya berulang tahun ke-6. Sejak saat itu, bermain game jadi salah satu hobi saya (walau sekarang saya lebih sering menulis tentang game daripada bermain game).

Sementara bagi sebagian orang, keunikan Nintendo adalah karena mereka tidak menganggap diri mereka sebagai perusahaan game namun perusahaan pembuat mainan. Karena itulah, Nintendo sering muncul dengan produk yang unik, seperti Nintendo Labo dan Wii. Saat membuat konsol pun, daya komputasi bukan menjadi prioritas utama Nintendo. Lihat saja Switch. Jika dibandingkan dengan PlayStation 4, daya komputasi Switch jelas lebih rendah. Meskipun begitu, Switch memiliki keunikan sendiri, yang justru membuatnya tampil beda dari para pesaingnya.

Lalu, bagaimana Nintendo bisa menjadi perusahaan raksasa seperti sekarang?

Sejarah Nintendo

Nintendo didirikan oleh seniman dan pengusaha Fusajiro Yamauchi pada 23 September 1889. Yamauchi menjadikan Kyoto — yang ketika itu merupakan ibu kota Jepang — sebagai markas Nintendo. Produk pertama Nintendo adalah kartu permainan yang disebut Hanafuda — secara harfiah berarti kartu bunga. Kartu Hanafuda buatan Yamauchi laris manis. Dia pun merekrut staf untuk membantunya membuat kartu tersebut.

Kartu Hanafuda buatan Nintendo.
Kartu Hanafuda buatan Nintendo. | Sumber: BBC

Selama 70 tahun ke depan, bisnis Nintendo adalah membuat kartu Hanafuda. Dan memang, kartu buatan Nintendo populer di Jepang. Sayangnya, lama-lama permainan kartu Hanafuda menjadi identik dengan judi dan Yakuza, mafia Jepang. Para anggota Yakuza bahkan punya tato yang terinspirasi dari ilustrasi kartu buatan Nintendo. Nintendo berhenti membuat kartu Hanafuda pada sekitar tahun 1960-an, ketika permainan Hanafuda mendapatkan stigma buruk dari masyarakat.

Saat itu, Nintendo dimpimpin oleh Hiroshi Yamauchi, cicit dari Fusajira Yamauchi. Dia mengambil alih tampuk kepemimpinan Nintendo pada 1950, saat dia masih berumur 22 tahun. Sebagai pemimpin, dia dikenal dengan keberaniannya walau juga terkadang ditakuti. Namun, dia punya semangat membara dan pemikiran yang inovatif. Dia memiliki impian untuk melakukan ekspansi sehingga Nintendo tidak hanya bergelut dalam membuat kartu Hanafuda, tapi juga membuat mainan serta arcade.

Arcade. | Sumber: Wikimedia Commons
Game-game arcade. | Sumber: Wikimedia Commons

Menariknya, Hiroshi sendiri tidak terlalu suka bermain game. Dia hanya memainkan satu game sepanjang hidupnya. Keputusan Hiroshi untuk membuat game elektronik berbuah manis: Nintendo mendapatkan untung besar. Pada sekitar 1970-an, video game mulai populer. Tren ini justru mendorong Nintendo menjadi perusahaan internasional. Namun, Nintendo bukan satu-satunya perusahaan yang tertarik dengan video game. Selain Nintendo, saat itu, perusahaan seperti Atari, Mattel (perusahaan pembuat Barbie), dan Taito juga mulai mencoba memasuki pasar video game.

Nintendo memulai proses pembuatan video game pertama mereka pada 1975. Tiga tahun kemudian, jadilah game pertama mereka yang merupakan bentuk video game dari permain klasik Othello. Hal tersebut menjadi awal dari kesuksesan Nintendo sebagai perusahaan game. Pada 1980, artist Nintendo, Shigeru Miyamoto membuat game Donkey Kong, yang laku keras. Penjahat dalam game tersebut adalah gorila raksasa yang menggunakan tong sebagai senjatanya. Sementara jagoannya adalah seorang pria bertopi merah yang saat itu dinamai Jumpman. Karakter tersebut akan menjadi salah satu karakter paling ikonik dari Nintendo dan juga sepanjang sejarah video game secara luas.

Dalam Donkey Kong, Anda akan bermain sebagai Jumpan. | Sumber: BBC
Dalam Donkey Kong, Anda akan bermain sebagai Jumpan. | Sumber: BBC

Sebagai game arcade, Donkey Kong begitu cepat meraih popularitas. Nama Jumpman pun diganti menjadi Mario. Nintendo mendapatkan inspirasi dari nama pemilik gedung yang menjadi markas Nintendo di Amerika Serikat, Mario Segale. Setelah itu, Nintendo membuat beberapa game baru, termasuk Donkey Kong Jr, The Legend of Zelda, dan Super Mario Bros.

Konsol-Konsol Buatan Nintendo

Setelah sukses dengan video game, Nintendo mulai tertarik untuk membuat konsol. Nintendo meluncurkan konsol game pertamanya, Famicom, pada Juli 1983 di Jepang. Dua tahun kemudian, pada 1983, Nintendo meluncurkan konsol tersebut di Amerika Serikat dengan nama Nintendo Entertainment System alias NES. Sementara konsol handheld pertama dari Nintendo, Game Boy, diluncurkan pada 1989. Game Boy bukanlah konsol handheld pertama di dunia. Konsol handheld pertama diluncurkan 10 tahun sebelum peluncuran Game Boy. Hanya saja, Game Boy jauh lebih populer. Alasannya, Game Boy memiliki desain yang unik dan baterai yang awet.

Konsol berikutnya dari Nintendo adalah Super Nintendo Entertainment System (SNES). Di Jepang, konsol tersebut dirilis dengan nama Super Famicom pada November 1990. Konsol ini dirilis pada Agustus 1991 di Amerika Utara dan April-Juni 1992 di Eropa. Total penjualan SNES yang mencapai 61,91 juta unit menjadikannya sebagai konsol Nintendo paling laris nomor dua sepanjang sejarah. Di masanya, penjualan SNES juga mengalahkan pesaingnnya, Mega Drive dari SEGA. Sampai saat ini, SNES dikenang berkat sejumlah game favorit, seperti seperti Super Metroid, Yoshi’s Island, Earthbound, dan Final Fantasy 6.

Prototipe SNES dengan CD-ROM. | Sumber: The Verge
Prototipe SNES dengan CD-ROM. | Sumber: The Verge

Beberapa tahun sebelum peluncran SNES, tepatnya di 1988, Nintendo menandatangani kerja sama dengan Sony. Melalui kerja sama ini, Sony akan membuat aksesori CD-ROM untuk SNES. Dengan aksesori itu, SNES juga bisa digunakan untuk memainkan game dalam bentuk Super Disc dan tidak hanya dalam bentuk cartridge. Hanya saja, Sony tetap memegang hak atas format Super Disc. Itu artinya, sebagian besar kendali atas lisensi game konsol SNES dipegang oleh Sony dan bukannya Nintendo. Tak hanya itu, keuntungan yang didapat dari lisensi film dan musik terkait game SNES akan jatuh ke tangan Sony sepenuhnya. Hal inilah awal dari ketidaksukaan Nintendo akan Sony. Jadi Nintendo memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan Philips, yang merupakan pesaing Sony.

Pada Juni 1991 di ajang Consumer Electronic Show (CES), Sony mengumumkan konsol SNES yang kompatibel dengan CD, dinamai “PlayStation”. Namun, keesokan harinya, Nintendo mengumumkan kerja samanya dengan Philips, mengejutkan para penonton dan Sony. Keputusan Nintendo merusak hubungannya dengan Sony. Pada 1992, Sony mendapatkan hak untuk membuat hardware yang kompatibel dengan SNES. Namun keuntungan dan kendali atas game yang bisa dimainkan di perangkat itu tetap jatuh ke tangan Nintendo. Pada akhirnya, Sony memutuskan untuk berhenti mengembangkan hardware terkait SNES dan mulai membuat konsol mereka sendiri, yaitu PlayStation, yang justru akan menjadi pesaing berat Nintendo.

Pada 1995, Nintendo meluncurkan Virtual Boy, sebagai usaha untuk membuat headset Virtual Reality. Sayangnya, produk buatan Nintendo itu dianggap gagal total. Jumlah penjualan Virtual Boy hanya mencapai 770 ribu. Sementara Nintendo sendiri tampaknya lebih fokus untuk mengembangkan konsol mereka berikutnya, yaitu Nintendo 64.

Nintendo 64. | Sumber: Wikimedia Commons
Nintendo 64. | Sumber: Wikimedia Commons

Saat ini, Nintendo 64 dianggap sebagai salah satu konsol terbaik Nintendo. Hanya saja, ketika ia pertama kali diluncurkan, Nintendo mengalami berbagai masalah. Peluncuran Nintendo 64 sempat tertunda selama 6 bulan. Jadi, saat Nintendo 64 baru muncul, PlayStation buatan Sony telah beredar di pasar selama 1 tahun. Keputusan Nintendo untuk bertahan menggunakan cartridge juga menimbulkan kontroversi. Pasalnya, hal tersebut menyulitkan developer pihak ketiga untuk membuat game Nintendo 64. Padahal, mereka sudah keberatan dengan biaya lisensi yang dikenakan oleh Nintendo. Penggunaan cartridge juga membuat harga game Nintendo 64 menjadi mahal. Para developer game lalu berpindah mendukung Sony. Namun, harus diakui, Nintendo 64 memang memiliki daya komputasi yang mumpuni. Konsol ini juga memiliki game-game populer sepreti Legend of Zelda: Ocarina of Time dan Super Mario 64.

Pada 2001, Nintendo meluncurkan Game Boy Advanced. Kali ini, mereka bermain aman. Tidak heran, mengingat saat itu, mereka masih menguasai pasar konsol handheld. GBA menawarkan komputasi yang lebih baik dari pendahulunya dengan harga yang oke. Hanya saja, konsol ini tidak memiliki fitur baru yang khusus. GBA juga memiliki banyak game buatan developer pihak ketiga yang legendaris seperti Golden Sun, Metroid Fusion, The Legend of Zelda: A Link to the Past and Four Sword, Mario & Luigi: Superstar Saga, ataupun Fire Emblem.

Pada tahun yang sama, Nintendo meluncurkan GameCube. Secara total, konsol ini terjual sebanyak 22 juta unit. Namun, GameCube dianggap sebagai kegagalan lain bagi Nintendo. Alasannya, saat konsol ini diluncurkan, Sony telah mendominasi dengan PlayStation 2. GameCube juga dianggap sebagai konsol untuk anak-anak karena ia hadir dengan warna ungu.

Tiga tahun kemudian, pada 2004, Nintendo meluncurkan DS. Konsol ini adalah konsol pertama yang diluncurkan di bawah kepemimpinan Presiden Satoru Iwata. Karena itulah, peluncuran DS menarik perhatian banyak orang karena mereka ingin tahu apakah haluan Nintendo sebagai perusahaan akan berubah di bawah kepemimpinan presiden baru. Sebelum peluncurannya, DS banyak mendapatkan ejekan, khususnya soal dua layar pada konsol ini. Selain itu, konsumen juga tidak bisa membayangkan menggunakan touchscreen untuk bermain game. Namun, pada akhirnya. DS menjadi salah satu produk Nintendo yang paling laku. Secara total, DS terjual sebanyak 154 juta unit.

Nintendo meluncurkan Wii pada 2006. Lagi-lagi, mereka mendapatkan ejekan karena nama Wii yang dianggap konyol. Hal lain yang dipermasalahkan adalah controller Wii yang mirip dengan remote control TV. Namun, Nintendo berhasil kembali membuktikan dirinya. Wii menjadi konsol Nintendo yang paling laris sepanjang sejarah. Dengan total penjualan mencapai 101 juta unit, Wii berhasil mengalahkan Xbox 360 dan PlayStation 3. Walau tak populer di kalangan gamer, Wii berhasil memenangkan hati anak-anak dan non-gamer yang senang bermain Wii Sports.

Nintendo DS. | Sumber: Wikimedia Commons
Nintendo DS. | Sumber: Wikimedia Commons

Nintendo meluncurkan konsol handheld baru, 3DS, pada 2011. Konsol ini cukup sukses dan berhasil terjual sebanyak 65 juta unit. Meskipun begitu, ada masalah pada awal peluncurannya. Salah satunya adalah terkait harga. Harga 3DS dianggap terlalu mahal. Nintendo menghargai 3DS US$200, sama seperti home console. Beberapa bulan kemudian, harga 3DS dipotong. Smartphone menjadi masalah lain yang harus dihadapi oleh Nintendo. Untungnya, 3DS memiliki beberapa game eksklusif, seperti Pokemon dan Monster Hunter dari Capcom. Pada akhir 2012, Nintendo meluncurkan Wii U. Terjual hanya 13 juta unit, Wii U dianggap sebagai salah satu produk gagal Nintendo. Karena itu, peredaran Wii U di pasar terbilang sebentar.

Konsol terbaru dari Nintendo saat ini adalah Switch, yang menawarkan konsep unik 2-in-1. Switch memiliki docking yang memungkinkan Anda untuk memainkannya layaknya home console lain seperti PlayStation dan Xbox. Namun, Switch juga bisa dimainkan layaknya konsol handheld. Keunikan ini membuat Switch laku keras. Pada laporan keuangan terbarunya, Nintendo mengungkap bahwa total penjualan Switch — termasuk Switch Lite dan Pro — mencapai 55,8 juta unit sejak diluncurkan pada Maret 2017. Dengan ini, Switch menjadi konsol Nintendo dengan penjualan terbanyak ketiga setelah Wii dan NES.

Keputusan Nintendo untuk Masuk ke Pasar Smartphone

Tahun demi tahun, smartphone menjadi semakin mumpuni dan harganya juga semakin terjangkau. Bagi Nintendo, popularitas smartphone justru menjadi batu sandungan. Pasalnya, awalnya Nintendo berkeras untuk tidak merilis mobile game. Namun, pada 2016, Nintendo akhirnya memutuskan untuk berdamai dan merambah ke perangkat mobile dengan meluncurkan Miitomo.

Miitomo adalah aplikasi jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya untuk saling berkomunikasi dengan satu sama lain menggunakan avatar. Dalam waktu satu bulan sejak Miitomo diluncurkan, aplikasi ini telah diunduh sebanyak lebih dari 10 juta kali. Namun, Nintendo akhirnya memutuskan untuk menutup Miitomo pada Mei 2018.

Miitomo adalah aplikas mobile pertama dari Nintendo. | Sumber: PCMag
Miitomo adalah aplikas mobile pertama dari Nintendo. | Sumber: PCMag

Super Mario Run menjadi mobile game pertama dari Nintendo. Game itu diluncurkan pada Desember 2016 untuk iOS dan Maret 2017 untuk Android. Hanya saja, ketimbang menggunakan model freemium yang banyak digunakan oleh mobile game, Nintendo memutuskan untuk menjadikan Super Mario Run sebagai game berbayar.

Memang, Anda bisa mengunduh Super Mario Run secara gratis dan memainkan beberapa stage-nya. Namun, jika Anda ingin memainkan game ini sepenuhnya, Anda harus membayar Rp149 ribu, yang dianggap mahal oleh pengguna smartphone. Sebenarnya, Super Mario Run cukup sukses. Buktinya, game itu diunduh sebanyak lebih dari 200 juta kali pada 2018. Hanya saja, pendapatan dari Super Mario Run tak terlalu besar. Pada 2018, game itu hanya memberikan kontribusi sebesar US$7 juta (sekitar 2,4 persen) dari total pemasukan Nintendo pada 2018.

Nintendo lalu meluncurkan Fire Emblem Heroes pada Februari 2017. Kali ini, Nintendo menggunakan model free-to-play dengan in-game purchase dalam bentuk Orbs. Orbs tersebut bisa Anda gunakan untuk men-summon karakter secara random. Formula ini terbukti sukses. Sepanjang 2018, Fire Emblem Heroes memang hanya dunduh sebanyak lebih dari 10 juta kali. Namun, game itu memberikan kontribusi sekitar US$200 juta atau dua per tiga dari total pemasukan Nintendo pada tahun 2018. Ketika pendapatan Nintendo dari mobile game menembus US$1 miliar, Fire Emblem Heroes juga menjadi game dengan kontribusi terbesar.

Fire Emblem Heroes. | Sumber: Sensor Tower
Fire Emblem Heroes. | Sumber: Sensor Tower

Pendapatan Nintendo

Dalam laporan keuangan terbarunya, Nintendo mengumumkan, sepanjang tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2020, pemasukan mereka mencapai US$12,31 miliar, naik 9 persen dari US$11,3 miliar pada tahun sebelumnya. Dalam satu tahun, keuntungan operasional mereka naik 41 persen, dari US$2,34 miliar menjadi US$3,31 miliar. Sementara laba bersih naik dari US$1,82 mliiar tahun lalu menjadi US$2,43 miliar. Franchise Pokemon dan Animal Crossing menjadi salah satu faktor di balik kesukesan Nintendo pada tahun lalu.

Memang, Nintendo sempat mengalami masalah dengan proses produksi dan pengiriman Switch. Konsol Switch bahkan sempat menjadi barang langka sebelum Nintendo memutuskan untuk menambah jumlah produksi konsol tersebut. Tak hanya dalam penjualan hardware, Nintendo juga sukses dalam penjualan game. Salah satu game terbaru dari Nintendo, Animal Crossings: New Horizon bahkan memecahkan rekor penjualan digital game konsol.

Kesimpulan

Perjalanan Nintendo mengajarkan saya bahwa memegang teguh tradisi memang penting. Namun, beradaptasi dengan kemajuan zaman juga sama pentingnya. Walau Nintendo sukses dengan konsol buatan mereka, mereka tetap memutuskan untuk masuk ke industri mobile game. Dan keputusan mereka ini membuat mereka menjadi kian sukses. Hal lain yang saya pelajari dari sejarah Nintendo adalah untuk tidak sembarangan mencari musuh. Keputusan Nintendo untuk bekerja sama dengan Philips — merusak hubungannya dengan Sony — justru membuat Sony menjadi salah satu pesaing terberat mereka.

Jika Anda merasakan dorongan untuk menghina orang lain — yang mungkin terlihat seperti bukan siapa-siapa — sebaiknya Anda mengurungkan niat tersebut. Siapa tahu, hinaan Anda justru menjadi motivasi bagi orang tersebut untuk jadi lebih sukses.

Sumber: BBC, Eurogamer, Nintendo Life, Newzoo, VentureBeat

Sumber header: GoNintendo

EVO Online tak Sertakan Super Smash Bros. Ultimate

Evolution Championship Series, turnamen game fighting terbesar di dunia, harus dibatalkan pada tahun ini karena pandemi virus corona. Sebagai gantinya, turnamen yang juga dikenal dengan nama EVO itu akan diadakan secara online. EVO 2020 seharusnya diadakan di Las Vegas pada akhir pekan di bulan Juli. Namun, karena format turnamen diganti online, maka EVO akan berlangsung selama 5 akhir pekan, yaitu sepanjang bulan Juli.

Pada Februari 2020, penyelenggara EVO mengumumkan lineup game yang akan diadu dalam turnamen tersebut. Sayangnya, dalam EVO Online, ada satu game yang terpaksa untuk tidak disertakan, yaitu Super Smash Bros. Ultimate. Memang, pihak penyelenggara belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan mereka melakukan itu. Meskipun begitu, diduga, alasan mengapa Super Smash Bros. tak lagi disertakan dalam EVO Online adalah karena sistem pertandingan online dari game itu agak bermasalah, menurut laporan IGN.

Untungnya, pertandingan dari game-game lain masih akan tetap dilangsungkan. Inilah game-game yang akan diadu dalam EVO Online:

  • Dragon Ball FighterZ
  • Granblue Fantasy Versus
  • Samurai Shodown
  • Soulcalibur 6
  • Street Fighter 5: Champion Edition
  • Tekken 7
  • Under Night In-Birth Exe:Late[cl-r]

Selain itu, penyelenggara EVO juga akan mengadakan turnamen terbuka dari 4 game fighting yang sebelumnya tidak menjadi bagian dari turnamen EVO. Keempat game tersebut antara lain Killer Instinct, Moratl Kombat 11: Aftermath, Skullgirls 2nd Encore, dan Them’s Fightin’ Herds, lapor Polygon.

Seperti yang sudah diumumkan sebelumnya, EVO Online juga akan menyertakan turnamen khusus untuk Marvel vs. Capcom 2 dalam rangka merayakan ulang tahun ke-20 dari game tersebut. Turnamen yang dinamai “20urnament of Champions” itu akan menggunakan sistem undangan.

Sebelum ini, komunitas Smash juga pernah berselisih dengan penyelenggara EVO. Dalam EVO Japan 2020 yang diadakan pada Februari, komunitas Smash meradang karena hadiah turnamen Smash hanyalah controller Nintendo Switch Pro, meski turnamen tersebut disponsori oleh Nintendo. Padahal, turnamen dari game lain menawarkan total hadiah berupa uang tunai yang cukup besar. Misalnya, dalam turnamen Street Fighter dan Tekken 7, dua game fighting paling populer, pemenang dapat membawa pulang hadiah sebesar US$9 ribu atau sekitar Rp122 juta.

Sumber header: Twitter

Nintendo Switch dan PlayStation 4, Mana yang Lebih Populer di Indonesia?

Maret lalu, penjualan Nintendo Switch di Amerika Serikat naik lebih dari dua kali lipat dibanding Maret 2019 berdasarkan riset yang dilakukan NPD Group. Alasannya ada dua. Yang pertama tentu saja adalah pandemi COVID-19 dan kebijakan lockdown. Yang kedua adalah game berjudul Animal Crossing: New Horizons yang memecahkan rekor penjualan.

Begitu besarnya permintaan terhadap Switch, stoknya sampai menipis dan mendorong Nintendo untuk meningkatkan jumlah produksi. Per 31 Maret 2020, Nintendo tercatat sudah menjual 55,8 juta unit Switch. Pertanyaannya, seberapa banyak angka penjualan yang berasal dari Indonesia?

Well, pertanyaan tersebut sungguh sulit dijawab mengingat Nintendo Switch belum tersedia secara resmi di tanah air. Berbeda dengan PlayStation 4 yang sudah resmi dipasarkan sendiri oleh Sony sejak lama di Indonesia. Fakta ini setidaknya bisa menjadi salah satu faktor mengapa PS4 masih lebih populer ketimbang Switch di Nusantara.

Tidak tersedia secara resmi berarti tidak ada garansi resmi, dan umumnya Switch yang dijual di Indonesia hanya disertai garansi dari toko penjual selama beberapa hari. Sudah menjadi rahasia umum kalau konsumen Indonesia sangat mementingkan garansi dalam membeli produk, terutama produk elektronik. Jadi wajar kalau akhirnya lebih banyak yang memilih PS4.

Riset iPrice soal popularitas gaming console di Asia Tenggara selama pandemi

Riset yang dilakukan iPrice baru-baru ini pun menunjukkan kesimpulan yang serupa. Di platform belanja online di Indonesia, PS4 masih lebih banyak dicari ketimbang Nintendo Switch. Berbeda dengan di negara-negara tetangga seperti Singapura atau Malaysia, di mana Nintendo Switch justru lebih populer daripada PS4.

PS4 boleh lebih populer daripada Switch di Indonesia, akan tetapi itu tidak mencegah ketertarikan developer game lokal terhadap Switch, sebab yang disasar memang bukan cuma konsumen tanah air saja.

Dari perspektif pribadi, saya juga melihat lebih banyak teman yang membicarakan tentang Final Fantasy VII Remake – yang sejauh ini cuma tersedia di PS4 – ketimbang Animal Crossing di lingkaran media sosial saya. Saya sendiri tidak termasuk di kubu mana pun mengingat saya cuma punya PC 🙂

Tidak kalah menarik adalah bagaimana PS3 yang sudah sangat uzur dan PS Vita yang sudah di-discontinue masih cukup banyak dicari di Indonesia dan sejumlah negara lainnya, bahkan melebihi angka pencarian terhadap Xbox One (yang juga tidak tersedia secara resmi di sini). Negara kita rupanya merupakan rumah yang sangat nyaman buat platform PlayStation.

Riset iPrice soal popularitas gaming console di Asia Tenggara selama pandemi

Dari 7 negara yang termasuk dalam riset iPrice – Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Hong Kong – cuma di Indonesia dan Vietnam saja PS4 lebih populer, sedangkan sisanya lebih didominasi oleh Switch. 5 dari 7 negara memilih Switch, dan dari pertengahan Maret hingga pertengahan April, minat terhadap Switch di platform belanja online di wilayah ini juga naik sampai 245%.

Sebagai perbandingan, minat terhadap PS4 hanya meningkat sebesar 135%. Total permintaan untuk Switch sekarang sekitar 1,6 kali lebih tinggi dari permintaan untuk PS4.

Selama masa pandemi, pencarian untuk semua gaming console di 7 negara tadi meningkat hingga 115% secara keseluruhan dibandingkan di periode sebelumnya. Di Indonesia sendiri, pencarian seputar gaming console naik sekitar 204%, sedangkan di Vietnam angkanya malah melonjak sampai 432%.

Besarnya peningkatan di Vietnam ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah setempat yang menutup semua warnet dan gaming center, yang jumlahnya begitu banyak di sana. Berhubung tidak ada opsi lain untuk bermain, banyak gamer di Vietnam pada akhirnya memutuskan untuk membeli perangkat gaming-nya sendiri untuk dimainkan di kediaman masing-masing.

“Di rumah saja dan main game,” kira-kira seperti itu motto para gamer di Vietnam, dan kita semestinya juga perlu menerapkan komitmen yang sama sebagai bentuk kontribusi kita terhadap penekanan angka penyebaran COVID-19.

Nintendo Telah Jual 55,8 Juta Unit Switch

Nintendo mendapatkan pemasukan sebesar 1,3 triliun yen (sekitar Rp183 triliun) pada tahun fiskal 2020 yang berakhir di 31 Maret. Pemasukan Nintendo pada 2020 naik 9 persen jika dibandingkan dengan tahun fiskal 2019. Sementara keuntungan yang didapatkan oleh Nintendo mencapai 259 miliar yen (sekitar Rp36,5 triliun), naik 33 persen dari tahun sebelumnya.

Pada tahun fiskal 2020, penjualan Switch juga mengalami kenaikan meski Nintendo sempat mengalami masalah suplai. Perusahaan Jepang itu kesulitan untuk memenuhi tingginya permintaan konsumen akan Switch sebelum memutuskan untuk menambah jumlah produksi. Sepanjang tahun fiskal 2020, jumlah unit Switch yang terjual mencapai 21 juta, naik 24 persen dari tahun fiskal sebelumnya. Dari total penjualan konsol Switch, sebanyak 6,2 juta unit merupakan Nintendo Switch Lite.

Dengan ini, total penjualan Nintendo Switch sejak konsol tersebut diluncurkan pada 2017 telah menembus 55,8 juta unit. Peluncuran game Animal Crossing terbaru menjadi salah satu pendorong angka penjualan Switch. Sementara itu, bagi developer Indonesia, popularitas konsol buatan Nintendo ini menunjukkan bahwa gamer Switch adalah pasar yang pantas disasar.

total penjualan switch
Animal Crossing: New Horizons laku keras di pasar. | Sumber: VG247

Selain konsol, game-game buatan Nintendo juga laku keras di pasar. Pada akhir Maret 2020, Pokemon Sword dan Shield telah terjual sebanyak 17,37 juta unit. Sementara Animal Crossing: New Horizons terjual 11,77 juta unit walau game itu baru diluncurkan 11 hari sebelum tutup buku. Sampai saat ini, New Horizons masih sangat diminati. Dalam waktu 6 minggu, game itu telah terjual sebanyak 13,4 juta unit. Tak hanya Pokemon dan Animal Crossing, Luigi’s Mansion 3 dan Super Mario Maker 2 juga mendapatkan sambutan hangat. Faktanya, ada 27 game Switch yang angka penjualannya mencapai 1 juta unit.

Secara total, Nintendo menjual 169 juta unit game Switch pada tahun fiskal 2020. Jika dibandingkan dengan angka penjualan game pada tahun fiskal 2019, penjualan pada 2020 naik 42 persen. Nintendo mengatakan, dari total pemasukan yang mereka dapatkan dari penjualan game, sebanyak 34 persen berasal dari penjualan digital. Angka ini menunjukkan kenaikan 24 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sayangnya, divisi mobile Nintendo memiliki performa yang biasa saja. Meskipun pada tahun fiskal 2020 Nintendo meluncurkan Mario Kart Tour untuk perangkat mobile, divisi mobile mereka hanya mendapatkan 51,2 miliar yen (sekitar Rp7,2 triliun).

Sumber header: PCMag

Animal Crossing: New Horizons Pecahkan Rekor Penjualan Digital Game Konsol

Sepanjang Maret 2020, total spending untuk game digital mencapai US$10 miliar, naik 11 persen jika dibandingkan dengan total pengeluaran pada Maret tahun lalu, menurut data dari Superdata. Sementara itu, total penjualan digital game konsol naik 64 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dari US$883 juta menjadi US$1,5 miliar. Penjualan digital game PC dan mobile game juga mengalami kenaikan. Game PC naik 56 persen, dari US$363 juta menjadi US$567 juta, sementara mobile game naik 15 persen, menjadi US$5,7 miliar.

Dari semua game yang diluncurkan pada bulan lalu, Animal Crossing: New Horizons menjadi game konsol dengan total penjualan digital tertinggi. Hanya dalam waktu satu bulan, angka penjualan Animal Crossing: New Horizons mencapai lebih dari lima juta unit. Game dari Nintendo tersebut juga memecahkan rekor jumlah penjualan digital tertinggi dari game konsol. Sebelum ini, pemegang rekor tersebut adalah Call of Duty: Black Ops III.

“Kombinasi dari fitur sosial dan gameplay yang santai, ini membuat New Horizons sangat diminati bagi orang-orang yang harus tinggal di rumah karena karantina,” kata Superdata dalam blog-nya. Mereka menyebutkan, alasan lain mengapa angka penjualan digital Animal Crossing sangat tinggi adalah karena banyak toko game offline yang tutup akibat pandemik virus corona. Banyaknya orang yang tertarik memainkan Animal Crossing: New Horizons membuat permintaan akan Switch meroket. Nintendo bahkan berencana untuk meningkatkan produksi Switch karena kesulitan memenuhi permintaan akan konsol tersebut.

penjualan new horizons
Data penjualan game digital sepanjang Maret 2020. | Sumber: Superdata

Selain Animal Crossing: New Horizons, Doom Eternal juga diluncurkan pada bulan lalu. Game tersebut duduk di peringkat ke-4 dalam daftar game konsol dengan pemasukan terbesar pada Maret 2020. Doom Eternal juga sama larisnya di PC. Hal ini terlihat dari fakta bahwa game tersebut ada di peringkat lima dalam daftar game PC dengan pemasukan terbanyak. Sepanjang bulan Maret, total penjualan Doom Eternal mencapai tiga juta unit, mengalahkan penjualan Doom 2016, yang hanya terjual 957 ribu unit sepanjang bulan peluncurannya.

Pada bulan lalu, Activision juga merilis mode baru untuk Call of Duty: Modern Warfare, yaitu Warzone. Mode tersebut bisa dimainkan dengan gratis. Ini membuat jumlah pemain aktif bulanan (MAU) naik 159 persen. Jumlah total pemain Call of Duty: Modern Warfare — baik yang membeli game tersebut maupun hanya mengunduh mode Warzone — mencapai 62,7 juta orang, menurut laporan Games Industry.

Sementara itu, Valve juga merilis Half-Life: Alyx pada bulan lalu. Sepanjang Maret, game itu dimainkan oleh 869 ribu orang, termasuk oleh orang-orang yang bisa memainkan game tersebut secara gratis melalui Valve Index. Alyx mendapatkan pemasukan US$40,7 juta, menjadikannya sebagai game PC dengan penjualan digital terbaik ke-8.

Sumber header: Twitter

Switch Langka, Nintendo Mau Naikkan Jumlah Produksi

Nintendo berencana untuk meningkatkan jumlah produksi Switch, menurut laporan Nikkei Asian Review. Perusahaan asal Jepang itu dikabarkan akan menaikkan total produksi Switch hingga 10 persen pada 2020.

Memang, sejak Februari 2020, Nintendo Switch mulai langka dan konsumen mulai kesulitan untuk membeli konsol tersebut. Alasannya, semakin banyak pemerintah dari negara-negara Asia Tenggara dan Tiongkok yang menetapkan lockdown atau menyarankan warganya untuk melakukan karantina. Ini tidak hanya memengaruhi jaringan suplai Nintendo Switch, tapi juga membuat semakin banyak orang tertarik untuk membeli Switch. Pada Maret 2020, permintaan akan Switch masih terus berkat diluncurkannya Animal Crossing: New Horizon.

“Kami harap, para perusahaan penyuplai akan dapat meningkatkan jumlah produksi. Namun, ada beberapa komponen yang masih sulit didapatkan. Jadi, kami tidak bisa memberikan perkiraan berapa banyak unit Switch yang dapat kami sediakan,” kata Nintendo, seperti dikutip dari Games Industry. Sebelum ini, Nintendo memperkirakan, penjualan Switch dan Switch Lite akan mencapai 19,5 juta untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret. Namun, masih belum diketahui apakah Nintendo telah sukses mencapai target tersebut.

Nintendo Switch langka
Peluncuran Animal Crossing pada Maret membuat Nintendo Switch menjadi langka.

Selain virus corona, alasan lain yang membuat Nintendo Switch langka adalah karena ada banyak reseller yang menggunakan bot untuk membeli konsol tersebut. Motherboard berhasil mengungkap komunitas reseller yang mengunakan software open-source untuk memindai situs e-commerce yang menjual Switch. Software tersebut akan secara otomatis membeli Switch ketika konsol itu tersedia. Menggunakan software itu, reseller tak perlu khawatir akan kehabisan stok karena terlambat membeli.

Tool yang digunakan untuk membuat bot tersebut adalah Bird Bot. Namun, juga ada bot lain bernama Scottbot, Swift, dan Phantom. Juru bicara Phamtom berkata bahwa software mereka telah digunakan untuk membeli lebih dari 500 Switch dalam waktu 24 jam pertama. Reseller yang membeli Switch dengan bantuan bot kemudian menjual kembali Switch yang mereka dapatkan. Inilah yang menyebabkan mengapa harga Switch menjadi meroket.

Di tengah karantina karena pandemik COVID-19, game memang menjadi salah satu hiburan utama. Selain bermain game, semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk menonton konten esports. Tidak heran, mengingat ada cukup banyak kompetisi olahraga tradisional yang beralih ke esports karena pertandingan harus dibatalkan.

Semua Game dan Update yang Diumumkan di Nintendo Direct Mini Edisi Maret 2020

Sejak debutnya di tahun 2011, Presentasi Nintendo Direct sudah dilangsungkan puluhan kali. Seiring berjalannya waktu, tema acara ini diperluas, terkadang difokuskan pada franchise tertentu, game independen, dilaksanakan bersamaan dengan perhelatan gaming besar (seperti E3) atau mengusung titel ‘mini’ jika menurut sang publisher jumlah permainan yang mereka umumkan di sana tak terlalu banyak.

Namun Direct Mini edisi bulan Maret 2020 boleh dikatakan tidak biasa karena Nintendo sebetulnya menyingkap rentetan judul besar. Dalam streaming berdurasi kurang dari setengah jam, publisher menampilkan lebih dari dua lusin trailer game serta update info baru. Nintendo memang belum membahas Metroid Prime 4 ataupun sekuel Breath of the Wild, namun ada banyak permainan seru yang bisa Anda nikmati dalam waktu dekat.

Ini dia rangkumannya:

 

Xenoblade Chronicles Definitive Edition

29 Mei 2020

Versi definitive ini dibekali pembaruan di sisi grafis, musik berkualitas lebih tinggi (lewat proses perekaman ulang), update fitur yang memungkinkan kita mempertahankan penampilan armor favorit, hingga penambahan chapter epilog bertajuk Future Connected – dibintangi oleh Melia dan Shulk.

 

BioShock The Collection, Borderlands Legendary Collection, XCOM 2 Collection

29 Mei 2020

Bundel permainan 2K Games lengkap, terdiri dari BioShock, BioShock 2, BioShock Infinite, Borderlands: Game of the Year Edition, Borderlands 2, Borderlands: The Pre-Sequel, XCOM 2 dan expansion pack War of the Chosen, beserta DLC Resistance Warrior Pack, Anarchy’s Children, Alien Hunters, Shen’s Last Gift.

 

Marvel Ultimate Alliance 3: The Black Order – Shadow of Doom DLC

Tersedia sekarang

Add-on terbaru Marvel Ultimate Alliance 3 dititikberatkan pada bangkitnya Dr. Doom, musuh bebuyutan Fantastic Four. Namun keempat pahlawan ini sepertinya punya cara sendiri dalam menyelamatkan dunia, membuat mereka juga berseteru dengan superhero lain.

 

Shinsekai: Into the Depths

Tersedia sekarang

Tadinya merupakan game eksklusif Apple Arcade, kini Anda bisa mejelajahi dunia bawah laut yang aneh dalam permainan petualangan side-scrolling ini di Nintendo Switch.

 

Animal Crossing: New Horizons – update Bunny Day

1 sampai 12 April 2020

Event musiman pertama yang akan hadir di game simulasi kehidupan ini. Selama ajang berlangsung, Anda bisa mengumpulkan telur dan membuat dekorasi serta benda-benda unik dengannya. Sesudah itu, Nintendo berencana untuk menggelar event Earth Day.

 

Good Job

Tersedia sekarang

Permainan teka-teki jenaka yang menantang Anda menyelesaikan tugas-tugas kantor secara kreatif. Diminta memindahkan proyektor dari gudang ke ruang meeting? Selain membawanya secara tradisional, Anda dipersilakan buat melontarkannya langsung ke hadapan client.

 

Catherine: Full Body

7 Juli 2020

Full Body adalah versi ‘lengkap’ dari game puzzle unik buatan Atlus,  menghadirkan fitur-fitur yang sempat diminta fans serta menyuguhkan tingkat kesulitan lebih rendah. Edisi anyar ini juga memperkenalkan karakter baru yang membuat hidup Vincent Brooks lebih rumit lagi.

 

Ring Fit Adventure – update mode rhythm

Tersedia sekarang

Lewat update, Ring Fit Adventure kedatangan mode ritme yang mempersilakan kita berolahraga sembari mengikuti irama lagu dari Super Mario Odyssey, Splatoon 2, serta game-game Nintendo lain. Tersedia pula pilihan suara in-game RingCon perempuan.

 

King’s Bounty II

2020

Setelah tiga dekade, King’s Bounty akhirnya akan memperoleh sekuel. King’s Bounty II bukanlah penerus spin-off ‘The Legend’, melainkan pewaris sejati game pertamanya. Pengembangan awalnya memang difokuskan buat PC, tapi ketersediaannya juga diperluas ke Switch.

 

Super Smash Bros. Ultimate – update Fighters Pass Vol. 2, Arms

Juni 2020

Lewat Fighter Pass Vol. 2, sejumlah karakter dari game Arms akan menginvasi Super Smash Bros. Ultimate, tapi untuk sekarang, Nintendo belum menyingkap identitasnya secara detail. Sementara itu, Arms dapat dinikmati secara gratis hingga tanggal 6 April.

 

Bravely Default II

2020

Kreasi teranyar Tomoya Asano dan kawan-kawan ini akan membawa pemain ke sebuah dunia baru, dipenuhi oleh tokoh-tokoh yang belum pernah kita temui sebelumnya, serta menyajikan jalan cerita dan petualangan orisinal. Musik-musiknya sendiri kembali digarap oleh Revo.

 

Clubhouse Games: 51 Worldwide Classics

5 Juni 2020

Sesuai judulnya, Clubhouse Games ialah koleksi digital permainan tabletop. Di sana ada billiard, air hockey, backgammon, mancala, checkers, domino, beragam permainan kartu dan lain-lain. Anda bisa bermain bersama kawan-kawan secara online atau via mode multiplayer lokal.

 

Ninjala

27 Mei 2020

Cocok bagi Anda yang menyukai grafis cerah Splatoon. Ninjala menempatkan Anda sebagai ninja bersenjata permen karet dan mengedepankan dua mode multipayer: battle royale kompetitif delapan pemain dan kooperatif berbasis tim. Game bisa dimainkan secara cuma-cuma.

 

Star Wars Jedi Knight: Jedi Academy

Tersedia sekarang

Expansion pack standalone ini akhirnya mendarat setelah Jedi Knight II tersedia di Switch pada bulan September lalu. Game menghidangkan aksi pertarungan lightsaber yang lebih kompleks, juga mempersilakan Anda memilih beragam jenis lightsaber dan menentukan warna kristalnya.

 

Star Wars Episode 1: Racer

Akan tiba

Episode 1: Racer adalah adaptasi film ke video game yang unik karena permainan dirancang berdasarkan satu potong skenario di The Phantom Menace, yaitu balapan pod. Dua dekade lebih sesudah dirilis di Windows dan Nintendo 64, Episode 1: Racer akan tiba di Switch.

 

Panzer Dragoon: Remake

Tersedia sekarang

Sebuah remake dari game rail shooter yang dulu meluncur untuk Sega Saturn di tahun 1995. Developer MegaPixel membangun ulang dunianya agar Panzer Dragoon tampil layaknya permainan modern, memperbaiki sistem kendali, namun tetap mempertahankan gameplay-nya.

 

Trials of Mana

24 April 2020

Juga merupakan remake, Trials of Mana untuk Switch ialah inkarnasi modern dari JRPG yang sempat dilepas di Super Nintendo Entertainment System. Saat itu, permainan dikenal pula sebagai Secrets of Mana 2 atau Seiken Densetsu 3. Versi demonya bisa Anda cicipi sekarang.

 

Pokémon Sword & Shield season pass

Akhir Juni

Expansion pass untuk Pokémon Sword dan Shield ini akan memperluas petualangan dengan menambahkan area baru, The Isle of Armor serta The Crown Tundra. Di sana, Anda bisa menemukan dojo buat berlatih dan mendapatkan Pokémon legendaris baru, Kubfu.

Game-game Switch lainnya yang juga akan tersedia di tahun ini:

  • Fuser (musim gugur 2020)
  • Elder Scrolls Blades (musim semi 2020)
  • Warhammer 40,000: Mechanicus (Mei 2020)
  • Vigorclosed beta (9 April)
  • Burnout Paradise Remastered (2020)
  • Saints Row IV: Re-elected (27 Maret 2020)
  • The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel III (30 Juni 2020)
  • Mr. Driller DrillLand (25 Juni 2020)
  • Minecraft Dungeons (musim semi 2020)

Karena Corona, Peluncuran DLC Super Smash Bros. Ultimate Baru Bisa Tertunda

Pandemik virus Corona memaksa banyak perusahaan untuk membiarkan para pekerjanya bekerja dari rumah. Di industri game, ini dapat menyebabkan mundurnya peluncuran game atau DLC baru. Fighter Pass Vol. 2, DLC terbaru untuk Super Smash Bros. Ultimate, tampaknya menjadi salah satu DLC yang akan tertunda peluncurannya.

Hal ini disampaikan oleh Director Super Smash Bros. Ultimate, Masahiro Sakurai dalam artikel kolom di majalah game Jepang, Famitsu. PushDustin, yang memang sering menerjemahkan tulisan Sakurai ke Twitter, memeringkatkan bahwa mengingat tulisan Sakurai tidak panjang, kemungkinan, ada konteks yang hilang. Satu hal yang pasti, penyebab ditundanya DLC Super Smash Bros. Ultimate adalah virus Corona.

“Sakurai berencana untuk memberikan presentasi tentang petarung baru ke satu atau beberapa publisher game, tapi, ini harus ditunda,” kata PushDustin di Twitter, seperti dikutip dari Dot Esports. “Jika seseorang di sebuah gedung diketahui terjangkit virus Corona, maka seluruh kantor di gedung itu akan ditutup dan proses pengembangan game akan terhenti.”

DLC Super Smash Bros. Ultimate tertunda
Peluncuran DLC Super Smash Bros. Ultimate tampaknya akan ditunda.

Mengingat sekarang banyak pekerja yang diharuskan bekerja dari rumah, maka proyek yang membutuhkan tim besar akan terkena dampaknya, termasuk pengembangan game dan pembuatan film. Sakurai sendiri tampaknya tengah berusaha untuk memastikan bahwa timnya siap untuk menghadapi pandemik virus Corona. Wartawan industri game Jason Schreier memperkirakan, game yang dijadwalkan untuk diluncurkan setelah April 2020 mungkin akan tertunda akibat virus Corona yang mewabah.

PushDusting juga menyebutkan, Nintendo mungkin masih akan mengumumkan DLC baru untuk Super Smash Bros. Ultimate dalam acara Direct. Dalam Fighters Pass Vol. 2, Nintendo akan memperkenalkan enam karakter baru ke Super Smash Bros. Ultimate. Meskipun begitu, di tengah pandemik virus Corona, Nintendo hanya bisa membuat konsep dan model dari karakter baru. Jadi, peluncuran Fighters Pass Vol. 2 kemungkinan akan tertunda.

Pada akhir 2018, Sakurai pernah mengatakan bahwa Super Smash Bros. Ultimate tidak didesain hanya untuk esports. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa ekosistem esports Super Smash Bros. telah terbentuk. Nintendo menyelenggarakan turnamen resmi Super Smash Bros. Ultimate pertama pada Januari 2019 lalu. Sementara Smash World Tour 2020, sirkuit kompetisi Smash Bros. pertama telah diumumkan pada awal bulan ini.

Akibat Pandemi Virus Corona, E3 2020 Resmi Dibatalkan

Baru saja Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan bahwa virus corona (COVID-19) telah masuk ke kategori pandemi. Pandemi ialah istilah yang sangat serius: itu artinya penyakit menyebar cepat di banyak negara dalam waktu singkat, dan upaya untuk menangkal penyebarannya gagal. Kita tahu, dampak virus corona dapat dirasakan di mana-mana. Satu contoh kecilnya, penyakit ini menyebabkan dibatalkan banyak acara teknologi dan gaming.

Perhelatan raksasa terakhir yang resmi dibatalkan akibat kekhawatiran penyebaran virus corona adalah E3 2020, ajang yang dianggap banyak orang sebagai pameran gaming tahunan terbesar dan paling bergengsi di Bumi. Kabar ini diumumkan oleh Entertainment Software Association sendiri selaku pihak penyelenggara. Itu berarti, ini pertama kalinya dalam sejarah Electronic Entertainment Expo tidak digelar akibat wabah sejak acara tersebut dilangsungkan dari tahun 1995.

Kepada sejumlah media, ESA memberikan pernyataan mereka, “Setelah melakukan diskusi serius dengan para mitra terkait keamanan dan kesehatan semua orang yang berpartisipasi di industri ini – mulai dari fans, staf, serta partner – dengan berat hati kami memutuskan untuk membatalkan E3 2020, tadinya dijadwalkan buat diadakan pada tanggal 9 sampai 11 Juni di Los Angeles.”

“Menindaklanjuti meningkatnya penyebaran dan kekhawatiran massal terhadap virus COVID-19, kami merasa pembatalan merupakan jalan keluar terbaik di tengah fenomena global yang belum pernah terjadi ini,” jelas ESA. “Kami sangat kecewa tidak bisa mengadakan E3 untuk para fans dan segala pihak yang mendukungnya. Tapi menakar dari data-data terbaru, bagi kami ini adalah keputusan terbaik.”

Selain itu, ESA menjanjikan pengembalian biaya kepada tiap partisipan yang sudah membayar secara penuh dan saat ini penyelanggara sedang berkoordinasi bersama para mitra dalam mempersiapkan acara online. Setelah semua itu beres, ESA akan mengalihkan perhatian mereka untuk mempersiapkan E3 2021.

Kabar baiknya, peniadaan E3 2020 tidak mengurangi semangat sejumlah perusahaan gaming ternama untuk melakukan pengumuman. Setidaknya sudah ada beberapa nama yang mengonfirmasi event digital, misalnya Microsoft, Ubisoft, Devolver Digital, distributor Limited Run Games, serta Nintendo (walaupun perusahaan Jepang ini belum memberi tahu rencana mereka secara spesifik).

Lewat Twitter, executive vice-president of gaming Microsoft Phil Spencer menekankan pentingnya E3 bagi brand Xbox dan mereka tak bisa mengabaikannya begitu saja. Sebagai alternatifnya, Microsoft berjanji untuk melangsungkan presentasi online. Jadwal lengkapnya akan diungkap ‘beberapa minggu lagi’. Saya menduga, ada banyak informasi terkait console next-gen yang sudah Microsoft siapkan.

Agenda serupa juga disingkap oleh Ubisoft. Walaupun pembatalan E3 2020 memang mengecewakan, namun bagi publisher, kesehatan harus tetap jadi prioritas. Satu-satunya cara agar mereka tetap dapat menyampaikan berita terkait konten-konten anyar ialah melalui event digital. Detail mengenai program tersebut akan segera menyusul.

Via Gamespot. Sumber: E3Expo.com.

 

Daftar Publisher Game Terbaik di 2020 Versi Metacritic

2019 merupakan tahun gaming mengagumkan. Di kuartal pertama saja, bermunculan banyak kandidat Game of the Year. Respons positif gamer dan pers terhadap judul-judul tersebut tentu saja mengangkat kepopuleran perusahaan yang memublikasikannya. Dan selama satu dekade terakhir, situs agregat review Metacritic berupaya untuk terus mengapresiasi para publisher berprestasi dengan menyingkap ranking tahunan.

Meneruskan tradisinya, Metacritic baru saja mengumumkan daftar publisher terbaik di 2020 berdasarkan tinggi rendahnya review game yang dirilis di tahun lalu. Namun berbeda dari sebelumnya, Metacritic tak lagi membagi publisher dalam dua kelompok (besar dan kecil), namun memasukkan nama yang memublikasikan lima judul permainan atau lebih. Jika kurang dari itu, Metacritic tidak mencantumkannya.

Metode ini ternyata membuahkan hasil menarik dan tidak diduga. Ada sedikit catatan penting di sini: Metacritic tidak menyertai game yag dirilis publisher untuk iOS, kemudian mungkin susunannya sedikit membingungkan Anda – karena ada publisher dengan nilai rata-rata game lebih tinggi yang berada di urutan lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh eksistensi dari permainan ber-Metascore 90 lebih serta judul-judul yang mempunyai ‘rapor merah’.

Berikut daftar 20 besarnya:

1. 505 Games

Rata-rata skor review game: 80

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Control, Bloodstained: Ritual of the Night

2. Activision Blizzard

Rata-rata skor review game: 79,9

Metascore 90+: 1

Judul terbaik: Sekiro: Shadows Die Twice

3. Nintendo

Rata-rata skor review game: 80

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Fire Emblem: Three Houses, Super Mario Maker 2

4. Paradox Interactive

Rata-rata skor review game: 77,8

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Age of Wonders: Planetfall

5. Capcom

Rata-rata skor review game: 79,1

Metascore 90+: 2

Judul terbaik: Resident Evil 2, Monster Hunter: World – Iceborne

6. Annapurna Interactive

Rata-rata skor review game: 80,5

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Outer Wilds, Telling Lies

7. Xbox Game Studios (Microsoft Studios)

Rata-rata skor review game: 76,4

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Ori and the Blind Forest (Switch)

8. Humble Bundle

Rata-rata skor review game: 76,2

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Slay the Spire

9. Square Enix

Rata-rata skor review game: 76,1

Metascore 90+: 3

Judul terbaik: Final Fantasy XIV: Shadowbringers, Dragon Quest XI S: Echoes of an Elusive Age (Switch), NieR: Automata – Game of the YoRHa Edition

10. Devolver Digital

Rata-rata skor review game: 76,0

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Downwell, GORN, Ape Out

11. Focus Home Interactive

Rata-rata skor review game: 74,7

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: A Plague Tale: Innocence

12. Take-Two Interactive

Rata-rata skor review game: 74,9

Metascore 90+: 1

Judul terbaik: The Outer Worlds, Red Dead Redemption 2 (PC)

13. Electronic Arts

Rata-rata skor review game: 75,2

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Apex Legends

14. Ubisoft

Rata-rata skor review game: 73,3

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Trials Rising, Tom Clancy’s The Division 2

15. Team17

Rata-rata skor review game: 74,7

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Yooka-Laylee and the Impossible Lair, Blasphemous

16. Spike Chunsoft

Rata-rata skor review game: 75,3

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Steins;Gate Elite

17. Koei Tecmo Games

Rata-rata skor review game: 74,7

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: –

18. Sega

Rata-rata skor review game: 73,4

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Total War: Three Kingdoms

19. Bandai Namco

Rata-rata skor review game: 71,4

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: Ni no Kuni: Wrath of the White Witch Remastered

20. Konami

Rata-rata skor review game: 69,9

Metascore 90+: 0

Judul terbaik: eFootball PES 2020

Ada total 40 publisher yang masuk dalam daftar Metacritic. Lewat dari grup 20 besar, nama-nama yang muncul di sana mungkin mulai terdengar kurang familier – kecuali Sony, THQ Nordic dan Bethesda.