[Review] Realme 3 Pro: Smartphone Android Flagship Murah untuk Jiwa Muda

Belum genap setahun, Realme meluncurkan smartphone Android yang bernama Realme 2 Pro ke pasar Indonesia. Tepatnya bulan Oktober 2018, Realme sepertinya membuat kaget para pesaingnya karena memiliki spesifikasi yang tinggi dengan harga yang terjangkau. Akan tetapi 8 bulan kemudian, Realme sudah mengeluarkan sang penerus, yaitu Realme 3 Pro, yang digadang sebagai flagship.

Realme 3 Pro

Smartphone ini akhirnya datang ke meja pengujian DailySocial. Realme kali ini menggunakan slogan “Flagship For Young” untuk versi 3 Pro-nya. Hal tersebut menunjukkan bahwa Realme benar-benar memasarkan Realme 3 Pro untuk mereka yang memiliki jiwa muda serta menentukan bahwa seri Pro merupakan perangkat flagship.

Realme 3 Pro memiliki peningkatan pada sisi system-on-chip yang digunakan. Bobot yang dimiliki juga 2 gram lebih ringan dibandingkan Realme 2 Pro. Untuk lengkapnya, berikut adalah perbandingan kedua smartphone tersebut.

Realme 2 Pro Realme 3 Pro
SOC Snapdragon 660 Snapdragon 710
CPU 4×2.0 GHz Kryo 260 + 4×1.8 GHz Kryo 260 2×2.2 GHz Kryo 360 Gold + 6×1.7 GHz Kryo 360 Silver
GPU Adreno 512 Adreno 616
RAM 6 / 8 GB 6 GB
Internal 64 / 128 GB 128 GB
Layar 6,3″ 2340×1080 Gorilla Glass 3 6,3″ 2340×1080 Gorilla Glass 5
Dimensi 156.7 x 74 x 8.5 mm 156.8 x 74.2 x 8.3 mm
Bobot 174 gram 172 gram
Baterai 3500 mAh 4045 mAh VOOC 3
OS Android 8 Oreo Color  OS 5.2 Android 9 Pie Color OS 6

Untuk spesifikasi versi CPU-Z dan Sensor Box, dapat dilihat pada gambar berikut ini

Realme juga mendesain flagship terbarunya tersebut dengan sentuhan gradasi pada bagian belakangnya. Realme juga masih mempertahankan penggunaan poni pada 3 Pro. Secara fisik, bentuknya masih mirip dengan sang pendahulunya.

Yang perlu diperhatikan pula, pada Realme 3 Pro logonya pun sudah berubah. Sepertinya, perubahan logo ini dilakukan oleh semua vendor smartphone di bawah perusahaan BBK. Hal tersebut ditandai dengan Vivo dan OPPO yang mengubah logo mereka pula.

Unboxing

Seperti inilah paket penjualan dari smartphone Android Realme 3 Pro beserta isinya

Realme 3 Pro - Unboxing

Desain

Realme 3 Pro masih menggunakan desain layar Waterdrop yang patennya sepertinya memang dimiliki oleh grup BBK. Bagian bawahnya pun masih memiliki bingkai yang cukup tebal. Oleh karenanya, jika dilihat dari depan Realme 3 Pro tidak memiliki perbedaan yang terlihat dengan Realme 2 Pro.

Realme 3 Pro - Sisi Kanan

Resolusi yang dimiliki oleh Realme 3 Pro adalah 2340×1080 yang memiliki rasio 19,5:9. Layarnya sendiri sudah terlindungi dengan Gorilla Glass 5 yang diklaim dapat bertahan saat jatuh dari ketinggian satu meter. Selain itu, Realme 3 Pro juga sudah menggunakan lapisan anti gores sehingga pengguna tidak lagi perlu membelinya secara terpisah.

Realme 3 Pro - KAmera

Pada bagian belakangnya dapat ditemukan dua buah kamera lengkap dengan LED Flash. Bagian ini cukup menonjol sehingga cukup merisaukan saat smartphone ditaruh di atas meja dan tergeser, membuat kaca lensa dapat baret. Oleh karenanya, gunakan saja back case transparan bawaannya sehingga dapat membuat bagian kameranya tidak menonjol.

Realme 3 Pro - Sisi Kiri

Bagian belakangnya sendiri terbuat dari plastik polikarbonat. Warnanya sendiri menggunakan colorway gradient yang memadukan biru dengan ungu. Untungnya, bagian belakang dari Realme 3 Pro tidak ramah terhadap minyak sidik jari, sehingga tidak akan terlihat kotor karena banyaknya cap jari tersebut.

Realme 3 Pro - Notch

Pada bagian sebelah kiri, terdapat tombol volume dan triple slot SIM dan microSD. Sedangkan untuk tombol power ada di bagian kanan. Hal tersebut cukup ergonomis karena ketiga tombol itu cukup pas dengan posisi jempol dan jadi telunjuk pada saat memegangnya dengan sebuah telapak tangan. Di bagian bawahnya terdapat slot USB dan audio 3.5mm.

Realme 3 Pro - Sisi Bawah

Untuk sistem operasinya, Realme 3 Pro menggunakan Android Pie dengan antar muka ColorOS 6. ColorOS yang digunakan juga berbeda dengan yang digunakan pada OPPO dan Vivo, di mana hadir application drawer pada saat pengguna melakukan pergeseran dari bawah ke atas.

Jaringan LTE

Realme selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Realme 3 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Realme 3 Pro menggunakan LTE Cat 6 yang mendukung 2 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 300 Mbps.

Kamera

Realme mungkin merupakan salah satu pemain baru yang memperhatikan kualitas kamera mereka. Hal ini ditandai dengan penggunaan sensor Sony IMX 519 yang ternyata menghasilkan gambar yang baik. Dengan resolusi 16 MP, bukaan dari kamera Realme 3 Pro adalah f/1.7 yang cukup andal dalam mengambil gambar saat kurang cahaya.

Menggunakan kamera utamanya dalam mengambil gambar memang baik. Pada saat kondisi kurang cahaya, menggunakan mode auto juga masih dapat mengambil gambar dengan baik. Realme 3 Pro juga menyediakan mode NightScape yang bisa mengambil gambar pada saat malam hari dengan lebih baik lagi. Syaratnya adalah harus memegang kamera dengan stabil selama dua detik.

Satu hal yang cukup mengganggu adalah pada saat ada pendaran cahaya yang kontras terhadap warna gelap. Hal ini seperti membuat hasil gambar yang keluar seperti lukisan cat air. Ada kemungkinan hal tersebut merupakan algoritma Realme 3 Pro dalam mengurangi noise.

Kamera depan juga memiliki hasil yang cukup baik. Detail gambar yang ditangkap juga membuat gambar menjadi lebih baik. Tentunya, hal ini akan berkurang pada saat kondisi cahaya berkurang.

Pengujian

Realme 3 Pro menggunakan chipset high end yang saat ini sepertinya belum terlalu banyak digunakan oleh produsen smartphone, yaitu Snapdragon 710. Snapdragon 710 sendiri menggunakan dua inti Snapdragon Kryo 360 yang berbasis Cortex A75 yang kencang dalam menjalankan sistem operasi Android.

Jika menggunakan SoC tersebut, tentu saja pengalaman bermain menjadi lebih baik. Kami mencoba beberapa game yang saat ini sedang digemari, seperti PUBG Mobile, LifeAfter, AoV, dan beberapa lainnya. Hasilnya, smartphone ini tidak memiliki kendala sama sekali. Hal tersebut juga sejalan dengan hasil benchmark yang kami lakukan di bawah ini.

Kami kembali menghadirkan SoC lain untuk pengujian kali ini. Snapdragon 660 yang kelasnya berada di bawah Snapdragon 710 serta Snapdragon 845 yang kelasnya di atasnya pun kami hadirkan pada pengujian kali ini.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada ColorOS 6 versi RealMe ini.

Pengujian berlangsung selama 14 jam 10 menit pada unit yang kami dapatkan. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji VOOC yang dimiliki oleh charger RealMe 3 Pro. Hasilnya, kami dapat mengisi sampai penuh dalam waktu 1 jam 38 menit dengan kondisi perangkat dinyalakan.

Verdict

Smartphone dengan rentang harga dua sampai tiga juta memang sangat menarik untuk dimiliki. Tidak seperti dulu, Smartphone mainstream saat ini memiliki kinerja yang apik dan kamera yang juga dapat menangkap gambar dengan baik. Selain itu, baterai yang ditawarkan juga memiliki kapasitas besar. Hal tersebutlah yang terdapat pada Realme 3 Pro.

Kinerja yang dimiliki oleh Realme 3 Pro mampu bersaing dengan beberapa perangkat flagship yang dimiliki vendor lain. Hal tersebut berkat Snapdragon 710 yang memang memiliki kinerja tinggi. Selain itu, kinerja AI yang dimiliki perangkat ini juga cukup baik, sehingga Anda tidak perlu khawatir menggunakan aplikasi yang membutuhkan kinerja AI.

Kamera juga menjadi nilai penting dalam Realme 3 Pro. Pada cahaya yang terang, hasil kameranya menjadi baik. Pada kondisi kurang cahaya, Realme memasukkan fasilitas Nightscape yang mampu mengambil gambar dengan baik. Kamera depannya juga dapat menangkap gambar dengan tajam, namun minus Nightscape.

Perangkat yang kami dapatkan dengan RAM 6 GB dijual pada harga Rp. 3.699.000. Realme juga menyediakan versi 4 GB dengan harga Rp. 2.999.000 untuk mereka yang tidak memiliki dana berlebih. Dengan feature, kinerja, serta kamera yang ditawarkan, Realme memang sudah menantang vendor lain yang menjual perangkat setara dengan harga yang lebih tinggi. Dan harga tersebut pun terlihat cukup terjangkau.

Sparks

  • Kinerja kencang
  • Hasil kamera baik
  • Nightscape yang bagus
  • Harga cukup terjangkau
  • Responsif
  • VOOC 3.0 yang dapat mengisi baterai dengan cepat
  • Desain apik

Slacks

  • Tanpa NFC yang saat ini dibutuhkan untuk kartu uang elektronik
  • Masih menggunakan microSD

[Review] ASUS Zenfone Max M2: Smartphone Android Entry level dengan Baterai Besar

Tidak bisa dipungkiri, Zenfone Max M1 yang diluncurkan pada pertengahan tahun lalu menjadi pilihan bagi para pengguna yang masuk dalam kategori entry level. Kategori yang diisi oleh pengguna yang ingin berpindah dari smartphone dengan spesifikasi lebih rendah atau dari ponsel biasa serta pengguna dengan dana tertentu alias budget user.

ASUS sepertinya masih ingin mengisi kelas entry level dengan perangkat yang memiliki spesifikasi lebih tinggi. ASUS Zenfone Max M2 pun diperkenalkan, sebagai penerus dari Max M2 dan perangkat dengan spesifikasi yang lebih rendah dari Max Pro M2. Tentunya, pada lini Max dari ASUS akan memperhatikan dari sisi kapasitas baterainya.

Sampel pengujian Max M2 pun datang ke meja pengujian DailySocial. Max M2 sendiri datang dengan SoC baru, yaitu Snapdragon 632. Dengan menggunakan SoC ini, tentu saja membuat lompatan kinerja dari Zenfone Max M1 menjadi cukup besar. Untuk spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut:

Max M2 Max Pro M2 Max M1
SoC Snapdragon 632 Snapdragon 660 Snapdragon 430
Prosesor 4×1.8 GHz Kryo 250 Gold & 4×1.8 GHz Kryo 250 Silver 4×2.2 GHz Kryo 260 & 4×1.8 GHz Kryo 260 Octa-core 1.4 GHz Cortex-A53
GPU Adreno 506 Adreno 512 Adreno 505
RAM 3 / 4 GB 3 / 4 / 6 GB 2 / 3 GB
Internal 32 / 64 GB 32 / 64 GB 16 / 32 GB
Layar 6.26” 1520×720 19:9 6.26” 2280 x 1080 5.5” 1440 x 720
Dimensi 158.4 x 76.3 x 7.7 mm 157.9 x 75.5 x 8.5 mm 147.3 x 70.9 x 8.7 mm
Bobot 160 gram 175 gram 150 gram
Baterai 4000 mAh 5000 mAh 4000 mAh
OS Android Oreo 8.1 Android Oreo 8.1 Android Oreo 8.0

Spesifikasi lengkap menurut CPU-Z adalah sebagai berikut:

Unboxing

Tidak banyak yang ada pada paket penjualannya. Setelah dibuka, selain smartphone-nya, hanya terdapat kabel microUSB dan charger.

ASUS Zenfone Max M2 - Unboxing

Desain

Jika dilihat dari sisi belakangnya, Zenfone Max M2 memiliki bentuk yang sangat mirip dengan Max Pro M1. Bagian belakangnya terbuat dari aluminium dengan finishing yang agak licin saat digenggam. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan casing bawaan dari paket penjualan M2.

ASUS Zenfone Max M2 - Atas

ASUS juga menanamkan layar dengan model poni pada smartphone Max M2. Dengan resolusi 1520 x 720, ternyata layarnya cukup nyaman untuk dilihat dan tidak terlihat seperti ponsel murahan. Sayangnya, layar dari Max M2 tidak terlindungi dengan kaca keras seperti Gorilla Glass. Oleh karena itu, penggunaan tempered glass tentu saja sangat disarankan.

ASUS Zenfone Max M2 - Kiri

Menggunakan layar dari Zenfone Max M2 untuk bermain game pun juga cukup menyenangkan. Bermain Free Fire dan beberapa game lainnya pun cukup nyaman berkat layarnya yang tidak kesat dan responsif. Hal ini membuat kursor mudah untuk bergeser untuk D-Pad dan tombol yang tidak perlu disentuh berkali-kali dan keras.

ASUS Zenfone Max M2 - Kanan

Pure Android

Dengan harga yang terjangkau, ASUS masih meneruskan penggunaan pure Android pada Zenfone Max M2. Tanpa menggunakan ZenUI, tentu saja tidak banyak feature yang ditawarkan pada Zenfone Max M2. Walaupun begitu, Android Oreo 8.1 yang digunakan pun juga memiliki banyak feature standar.

ASUS Zenfone Max M2 - Atas

ASUS juga menjanjikan adanya peningkatan ke Andoid 9 Pie pada perangkat ini. Oleh karena itu, nantinya akan penambahan feature lagi dari standar bawaan Android Pie.

Jaringan LTE

ASUS selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Max M2 sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Max M2 masih menggunakan LTE CAT 4/5 yang saat ini belum mendukung 4G+. Hal ini membuat kinerja internet pada smartphone ini tidak sekencang pesaingnya yang saat ini sudah menggunakan CAT 6 ke atas.

Kamera

Jika pada generasi pertamanya Zenfone Max memiliki kamera yang dapat dikatakan cukup buruk, berbeda dengan Zenfone Max M2. Kamera yang digunakan ternyata mampu mengambil gambar dengan cukup baik. Dengan resolusi 13 MP dan bukaan f/1.8 ternyata kami mendapatkan impresi yang cukup baik.

Kamera utamanya mampu mengambil gambar dengan cukup prima pada saat terdapat cukup cahaya. Bahkan pada beberapa pengambilan gambar, kami sulit menemukan noise yang ada. Gambarnya terlihat cukup tajam bahkan pada kondisi yang sedikit kurang cahaya seperti didalam ruangan. Pada saat kondisi kurang cahaya, baru gambar terlihat kurang tajam.

Beda kamera utama, beda pula kamera depannya. Kamera depan dengan resolusi 8 MP ini ternyata menghasilkan cukup banyak noise yang terlihat. Walaupun begitu, hasilnya masih dapat digunakan untuk di-upload ke media sosial.

Pengujian

ASUS Zenfone Max M2 menggunakan chipset mainstream yang saat ini sepertinya belum banyak digunakan oleh produsen smartphone, yaitu Snapdragon 632. Dengan hadirnya Snapdragon Kryo 250 Gold yang berbasiskan Cortex A73 tentu saja mampu menggenjot segala aplikasi game yang ada.

Kami juga mencoba bermain dengan menggunakan Free Fire, AoV, PUBG, dan beberapa game lainnya. Permainan pun dapat berjalan dengan mulus dan tidak terasa lag sama sekali. Hal ini membuat Max M2 layak digunakan untuk bermain.

Kami kembali menghadirkan Zenfone Max Pro M1 dan M2 pada pengujian kali ini. Hal tersebut tentu saja untuk membandingkan kinerja ketiga smartphone tersebut.

Uji dengan BatteryXPRT

DailySocial melakukan pengujian dengan menggunakan aplikasi BatteryXPRT. Mengapa BatteryXPRT? Karena aplikasi yang satu ini dapat menguji baterai smartphone mirip dengan penggunaan sehari-hari. Kami tidak melakukan pengujian saat smartphone berada dalam kondisi menyala tanpa henti atau yang sering disebut dengan Screen On Time.

ASUS Zenfone Max M2 -BatteryXPRT

BatteryXPRT sendiri mengatakan bahwa smartphone dengan baterai 4000 mAh ini dapat bertahan sampai dengan 36.8 jam. Hal ini tentu membuat ASUS Zenfone Max M2 juga cocok untuk mereka yang ingin memiliki smartphone yang dapat bertahan lebih dari satu hari. Tentunya saat digunakan untuk memainkan game, bisa saja smartphone ini tidak bertahan sehari.

Verdict

Dengan naiknya harga dolar terhadap rupiah, tentu saja nilai barang akan meningkat. Begitu pula dengan pasar smartphone yang masih sangat tergantung pada pasokan cip dari luar negeri. Oleh karena itu pula, harga smartphone low to middle masih akan bertengger pada nilai dua jutaan, seperti ASUS Zenfone Max M2 ini.

Kinerja yang ditawarkan oleh smartphone ini memang cukup kencang karena hadirnya Kryo 250 Gold. Dengan menggunakan Snapdragon 632 tentu saja dapat memuaskan hasrat untuk bermain game pada Android dengan harga lebih terjangkau. Selain itu, untuk mereka yang suka melakukan editing pada perangkat ini juga dapat merasakan kinerja cukup baik.

Dengan kamera yang ada, membuktikan bahwa Max M2 memiliki peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan smartphone generasi pertamanya. Hal ini membuat Max M2 lebih bisa diandalkan dalam mengambil momen yang ada setiap harinya. Hal ini pun berlaku pada saat dalam kondisi gelap.

Harga yang ditawarkan pada Zenfone Max M2 memang cukup mahal. Untuk versi 3/32 GB, ASUS menjualnya dengan harga Rp. 2.299.000. Untuk versi 4/64 GB dijual dengan harga 2.699.000. Tentunya harga ini lebih tinggi dari Zenfone Max Pro M1. Namun, Anda akan mendapatkan kinerja kamera yang jauh lebih baik dengan kinerja komputasi yang sedikit lebih pelan. Mana yang akan Anda pilih?

Sparks

  • Kamera cukup baik
  • Kinerja cukup kencang
  • baterai besar
  • dapat diperbarui ke Android P
  • Daya hidup lebih lama

Slacks

  • Harga sedikit tinggi
  • Tanpa pelindung layar
  • Desain seperti generasi sebelumnya

 

Samsung Perkenalkan Galaxy M20 di Indonesia

Persaingan pada pasar smartphone memang saat ini cukup sengit. Setelah kamera menjadi pilihan para vendor untuk menjual nilai tambah mereka, kali ini trennya sedikit berubah. Baterai merupakan sebuah tren baru yang digemari oleh para konsumen di seluruh dunia. Hal inilah yang berusaha dipenuhi oleh Samsung dengan mengeluarkan Galaxy M20.

Samsung Galaxy M20 - Launch

Samsung Galaxy M20 sendiri diperkenalkan kepada para jurnalis pada tanggal 11 Februari 2019 bertempat di GoWork Plaza Indonesia. Samsung pun berusaha menjawab tren yang ada saat ini dengan mengeluarkan smartphone yang menggunakan baterai sebesar 5000 mAh. Selain itu, Galaxy M20 pun menggunakan layar berponi yang mereka sebut dengan Infinity-V Display.

Samsung Galaxy M20 memiliki dua kamera pada bagian belakangnya, yaitu 13 MP dengan aperture f/1.9 untuk kamera utama dan 5 MP untuk kamera wideangle. Kamera depannya memiliki resolusi 8 MP dengan aperture f/2.0. Hal unik lainnya adalah smartphone terjangkau ini sudah menggunakan USB-C dan fast charger dengan 9v 1,67 Ampere!

Samsung Galaxy M20 - Unboxing

Untuk spesifikasi produknya adalah sebagai berikut:

SoC Exynos 7904 Octa Core
CPU 2×1,8 GHz Cortex A73 + 6×1,6 GHz Cortex A53
GPU Mali-G71 MP2
RAM / Internal Storage 3 GB / 32 GB
Layar 6.3″ 2220 x 1080 LPS rasio layar 19.5:9
Baterai 5000 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1 dengan UI Samsung Experience 9.5

Samsung menjual perangkat yang satu ini dengan harga Rp. 2.799.000. Penjualannya pun juga bakal digelar pada tiga toko online di Indonesia, yaitu Lazada, Blibli, dan JD. Untuk memilikinya, konsumen dapat langsung membelinya dari tanggal 14-21 Februari 2019 pada ketiga toko tersebut.

Notch? Mengapa sekarang?

Samsung sepertinya enggan menggunakan notch pada perangkat Android-nya. Hal tersebut terlihat dari beberapa smartphone premium mereka yang tidak menggunakan model poni. Akan tetapi, saat ini mereka menggunakan poni pada Samsung Galaxy M20. Mengapa sekarang?

Samsung Galaxy M20 - Irfan Rinaldi

Irfan Rinaldi selaku Product Marketing Manager mengatakan bahwa hal tersebut memang merujuk ke survei yang selalu dilakukan oleh Samsung. Saat ini, para konsumen memang lebih menginginkan perangkat dengan layar berponi. Oleh karena itu, Samsung menghadirkan Galaxy M20 saat ini dengan layar Infinity V Display.

Samsung juga mengeluarkan M20 dengan menggunakan baterai berkapasitas besar. Hal tersebut menurut Irfan, juga merujuk oleh survei mereka yang mengatakan bahwa baterai merupakan pilihan kedua yang diminati oleh para konsumen.

Di mana M10?

Secara global, Samsung memang mengeluarkan Galaxy M10 dan M20 secara bersamaan. Akan tetapi, pada acara peluncurannya tersebut, Samsung hanya memperkenalkan Galaxy M20 saja. Kemana perginya M10?

Samsung Galaxy M20 - Extra

Samsung Galaxy M10 ternyata belum direncanakan dijual di Indonesia. Sayangnya, kami belum mendapatkan alasan mengapa Samsung belum memasukkan perangkat yang lebih murah tersebut ke Indonesia. Namun, tidak menutup kemungkinan Samsung nantinya bisa memasukkan perangkat yang satu itu.

Keluarga Baru Galaxy M2 Akan Jadi Smartphone dengan Notch Pertama dari Samsung?

Samsung boleh bungkam, tapi gelombang berita yang sejak beberapa pekan lalu mengemuka sulit untuk dibendung, menyiratkan bahwa kemunculan seri baru Galaxy M hanya soal waktu. Belakangan generasi pertama akan langsung menggunakan imbuhan angka 2 di belakang huruf M sehingga menjadi Galaxy M2.

Di momen yang hampir berdekatan, Samsung juga memperkenalkan sejumlah desain notch untuk dipakai di salah satu perangkat buatannya. Sehingga kemudian muncul dugaan bahwa Galaxy M2 kemungkinan besar akan menjadi smartphone pertama buatan Samsung yang mengemas notch di atas layarnya.

Dari beberapa jenis desain notch yang dirancang oleh Samsung, tipe Infinity-V dan Infinity-U kemungkinan besar akan menghiasi dahi Galaxy M2. Pasalnya, Infinity-0 dan desain notch lainnya kemungkinan besar akan lebih tepat dibenamkan di model flagship, bisa seri Galaxy S atau Galaxy Note.

Dari bocoran berbeda, kita juga sudah mulai melihat bakal seperti apa kemampuan Galaxy M2 yang sepertinya merupakan seri kelas menengah. Di bagian terluar, perangkat diyakini mengemas layar dengan resolusi 2340 x 1080 piksel dan rasio aspek ala flagship 19,5:9.

samsung-galaxy-m-benchmark

Smartphone yang kemudian diketahui bernomor model SM-M205F ini memiliki jeroan yang khas kelas menengah seperti memori internal seluas 32GB, RAM 3GB dan dapur pacu Exynos 7885. Kemungkinan besar Samsung juga akan menyematkan chipset Snapdragon untuk pasar global. Berikutnya, smartphone diduga menawarkan kamera belakang 13MP dan kamera depan 8MP serta sistem operasi Android 8.1 Oreo.

Kapankah smartphone jajaran baru ini akan diresmikan? Belum ada bocoran informasi terkait hari lahir Galaxy M2. Tetapi 2019 tampaknya menjadi waktu yang logis untuk jadi hari bersejarah bagi keluarga baru Samsung ini.

Sumber berita PhoneArena, gambar header adalah mock-up yang bisa jadi tidak sama dengan produk aslinya nanti.

Tak Cuma Layar Tekuk, Samsung Juga Pamerkan 3 Jenis Desain Notch untuk Smartphone Buatannya

Di antara sekian banyak pabrikan perangkat ternama dunia, Samsung termasuk salah satu pabrikan yang masih “ogah” mengadopsi notch untuk perangkat buatannya. Padahal pabrikan lain seperti Huawei dan Oppo sudah berkreasi dengan notch mungil yang disebut dengan waterdrop notch. Tapi itu dulu, karena mulai tahun depan mereka akan merangkul tren baru itu untuk menjadi salah satu hiasan di perangkatnya.

Tak seperti kebanyakan brand, Samsung mencoba menjadi berbeda dengan notch versi mereka sendiri. Dalam ajang Samsung Developers Conference, mereka mempresentasikan tiga konsep notch, yaitu Infinity-U, Infinity-V, dan Infinity-O. Infinity-U adalah notch yang sudah kita lihat di sebagian besar smartphone saat ini, sementara Infinity-V adalah versi tajam dari Infinity-U.

Di antara ketiga desain notch di atas, Infinity-O adalah yang paling radikal karena berbentuk potongan melingkar di salah satu sudut layar. Galaxy A8s yang disebut-sebut bakal mengadopsi jenis notch ini, dan ASUS mungkin akan melakukan pendekatan yang sama di ZenFone 6 yang juga tak lama lagi akan diungkap. Tapi, tunggu dulu. Jika Anda berpikir tiga itu saja belum cukup mengejutkan, Samsung masih punya layar keempat yang disebut New Infinity, yang disebut tidak memiliki notch sama sekali. Tipe keempat ini cukup aneh dan janggal. Karena Samsung tak memberikan bocoran yang jelas, banyak orang menduga tipe keempat ini akan dipakai sebagai ponsel kamera slider yang belakangan menyita perhatian dunia gadget.

Di momen yang sama Samsung juga memperkenalkan teknologi panel layar tekuk yang nantinya dipergunakan di smartphone tekuk pertamanya. Di luar dugaan sebenarnya, karena banyak orang berharap Samsung sudah siap dengan produk finalnya, bukan prototipe seperti yang mereka perlihatkan di acara tersebut.

Sumber berita AndroidPolice.

Fitur-Fitur yang Membuat OPPO F9 Lebih Istimewa Seri F Terdahulu

Melalui peluncuran Find X bulan Juli lalu, OPPO akhirnya kembali bermain di segmen flagship setelah absen dari ranah ini selama empat tahun. Sambutan khalayak ternyata sangat positif. Di sesi pre-order perdana, stok Find X kabarnya ludes dalam waktu singkat. Tapi tersedianya perangkat high-end itu tak membuat OPPO melupakan seri yang berjasa melambungkan namanya sebagai selfie expert.

Sebaliknya, hanya empat bulan selepas F7 dirilis di Indonesia, OPPO kembali meluncurkan pewaris dari lini smartphone spesialis selfie andalan mereka, yang dinamai F9. Kehadirannya bukanlah kejutan. Anda mungkin sudah melihat iklannya di TV, lalu banner F9 juga telah dipajang di mana-mana. Gerbang pre-order produk sudah dibuka, dan pemesanan bisa dilakukan hingga tanggal 30 Agustus nanti.

F9 3

Namun di varian terbaru versi F ini, OPPO tidak mau hanya sekadar menyajikan perangkat khusus berswafoto. Sang produsen asal Dongguan itu membekali F9 dengan berbagai upgrade, baik pada desain, kemampuan fotografi di kamera utama, hingga fitur fast charging VOOC andalan OPPO. F9 merupakan smartphone seri F pertama yang mengusung kamera ganda di belakang.

F9 9

 

Penampilan

OPPO F9 menyajikan lompatan desain yang cukup jauh dibanding pendahulunya. Penampilannya lebih cantik, elegan, sekaligus berani berkat pemanfaatan notch berwujud tetesan air (waterdrop) dan bagian punggung dengan warna gradasi serta pola kelopak bunga plus efek optik yang mengingatkan saya pada potongan faset di batu mulia. Dan berkat frame minimalisnya, produsen bisa memaksimalkan rasio layar ke tubuh, hingga berhasil mencapai 90,8 persen.

F9 4

F9 21

Bagi saya, notch waterdrop F9 sangat mencuri perhatian. Ukurannya kecil, lalu notch mempunyai lekukan tanpa sudut. Meski mungil, di sana OPPO bisa mencantumkan kamera 25-megapixel, sensor proximity, hingga speaker. F9 mempunyai rasio layar 19,5:9, dengan tiga tombol navigasi yang diintegrasikan dalam display – meski tampilan depan smartphone masih menyisakan sedikit area ‘dagu’.

F9 18

F9 15

F9 memiliki dimensi 156,7x74x8-milimeter dengan punggung glossy yang menyambung hingga ke sisi samping handset. Dipadu efek optik dan warna gradasi, arahan desain ini membuatnya terlihat mewah. Namun sisi negatifnya, dalam waktu singkat permukaan F9 akan jadi sarang minyak dan sidik jari. Kabar baiknya, OPPO menyertakan soft casing di dalam packaging produk.

F9 8

Untuk menyajikan konten, smartphone dilengkapi layar IPS seluas 6,3-inci beresolusi 1080×2340 409ppi. Panel ini diproteksi oleh Corning Gorilla Glass 6 – merupakan versi yang lebih baru dari Find X. Sang produsen menawarkan tiga opsi warna, yakni sunrise redtwilight blue, plus starry purple yang terbatas.

F9 13

F9 14

 

VOOC Flash Charge

Dikembangkan sejak tahun 2014 dan ‘didukung oleh lebih dari 500 paten’, premis dari VOOC sebetulnya sangat simpel: waktu isi ulang baterai yang singkat. Di F9, VOOC memberikan kita talk-time selama dua jam cukup melalui charging selama lima menit. Teknologi Voltage Open Loop Multi-step Constant-Current Charging tersebut memanfaatkan tingkat voltase rendah dan arus tinggi.

F9 11

Sistem VOOC ditempatkan baik pada adapter serta smartphone dan hanya bisa aktif ketika handset membaca charger yang mendukung. Selanjutnya, OPPO membenamkan lima lapisan perlindungan di kedua bagian tersebut, di antaranya unit penguji voltase dan unit identifikasi VOOC di charger serta smartphone, plus fuse builtin. Lalu bagaimana jika kita lupa membawa adapter VOOC? Tidak masalah, gunakan saja charger yang ada. Dampaknya hanya proses isi ulang jadi lebih lama.

F9 7

OPPO turut membekali baterai dan sistem pengelolaan tenaga dengan kemampuan pintar. F9 dapat mempelajari kebiasaan Anda dalam menggunakan smartphone. Dan setelah ia lebih mengenal pengguna, F9 secara otomatis akan mematikan aplikasi-aplikasi yang tidak aktif di waktu tertentu – misalnya saat Anda mau tidur malam. Efeknya, baterai jadi lebih awet di kala Anda paling sering memakai smartphone.

F9 19

 

Fotografi

Untuk menangani swafoto, OPPO memperbarui teknologi HDR dengan dukungan sensor high-dynamic range di hardware, lalu membenamkan sensor 25Mp dan lensa f.2.0 yang turut dibantu fitur flash. F9 menjanjikan hasil selfie yang menawan tapi tetap natural – baik di kondisi terang maupun temaram. Di sana, Anda bisa memilih sejumlah mode seperti Tone Light, Film Light, Night Light, Bi-Color Light dan Rim Light.

F9 6

F9 17

Hal paling menarik pada kemampuan fotografi di F9 adalah upgrade ke pemakaian sensor dan lensa ganda di belakang. Setup dual camera tersebut dimanfaatkan untuk membantu menciptakan efek depth of field yang lebih baik. Di sana ada sensor 16Mp PDAF dan lensa f/1.8; serta sensor 2Mp buat membaca kedalaman plus lensa f/2.4. Dengannya, Anda juga dipersilakan membuat video slow motion.

F9 1

 

Harga

Di Indonesia, OPPO F9 dijajakan seharga Rp 4,3 juta. Smartphone ini diotaki oleh system-on-chip Mediatek MT6771 Helio P60, lalu ditopang oleh RAM 4GB serta memori internal 64GB yang bisa diperluas sampai 256GB via kartu microSD; dan berjalan di sistem operasi ColorOS 5.2, yang merupakan modifikasi dari Android 8.1.

F9 11

Rencananya, OPPO juga akan menyediakan varian starry purple dengan RAM 6GB di bulan Oktober nanti. Sepertinya hanya tipe starry purple saja yang tidak memiliki efek optik ala kelopak bunga di bagian punggungnya…

 

Oppo A5 Resmi Dikenalkan, Bawa Layar Notch dan Baterai Besar

Bila Anda harus memilih antara desain smartphone full bezel atau notch, mana yang lebih Anda suka? Ya, harus diakui bahwa keberadaan notch cukup unik, seolah menjadi ‘the next level‘ dari desain layar penuh.

Smartphone Android dengan notch masih bermunculan, trennya terus berlanjut. Bahkan tak hanya melekat pada smartphone kelas atas saja, tetapi juga kelas menengah ke bawah.

Oppo-A5-1

Sebut saja, Oppo A5 – ponsel pintar anyar ini dikemas dengan layar notch 6,2 inci dalam aspek rasio 19:9. Sayangnya, resolusi yang diberikan hanya HD+ 1520×720 piksel saja.

Konfigurasi kamera ganda belakang juga tak luput dengan AI scene recognition, di mana kamera mampu memberikan setting-an terbaik sesuai keadaan. Oppo A5 punya lensa utama 13-megapixel bukaan f/2.2 dan lensa kedua 2-megapixel bukaan f/2.4 untuk memberikan ruang tajam (depth of field).

Sementara, kamera depannya 8-megapixel dengan teknologi AI Beauty 2.0 yang mampu mengenali hingga 296 titik pengenalan. Kamera depan akan memberikan efek kecantikan yang berbeda antara pria dan wanita.

Untuk bagian dapur pacunya, Oppo A5 ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 450, dibantu RAM 4GB, dan memori internal 64GB yang bisa diperluas melalui slot microSD.

Kapasitas baterainya cukup besar, 4.230 mAh. Berkat resolusi layar yang sebatas HD+ dan SoC dengan fabrikasi 14nm Snapdragon 450 yang efisien – maka daya tahan baterai juga menjadi fitur unggulan Oppo A5.

Oppo juga menyediakan fitur quick freeze yang secara cerdas membekukan aplikasi mengkonsumsi daya. Oppo mengklaim, A5 dapat memutar video selama hingga 14 jam atau bermain game selama sekitar 11 jam.

Saat ini Oppo A5 baru tersedia di Tiongkok mulai tanggal 13 Juli 2018. Harga Oppo A5 dibanderol 1.500 Yuan atau sekitar Rp3,2 jutaan.

Sumber: GSMArena

5 Smartphone Android dengan Sentuhan Notch dan AI di Indonesia

Ketika pertama kalinya dirilis, salah satu keunikan iPhone X ialah desain layar poni atau ber-notch. Saya masih ingat betul, notch tersebut memicu perdebatan sengit dan menuai banyak hujatan sana-sini.

Tetapi sekarang, desain notch menjadi daya tarik tersendiri. Banyak pabrikan ponsel Android yang mengadopsi sentuhan notch. Selain notch, smartphone keluaran tahun 2018 ini juga sudah didukung kecerdasan buatan atau AI.

Berikut ada lima smartphone Android dengan notch yang menempel di pucuk display dan fitur-fitur berbasis AI yang sudah hadir di Indonesia.

1. LG G7+ ThinQ – Rp11,5 Juta

LG-G7-Plus-ThinQ

Ya, smartphone flagship teranyar dari LG ini telah dihiasi notch yang mereka sebut ‘new second screen‘. Uniknya, kita bisa memilih untuk tampil kekinian dengan notch atau menyembunyikannya untuk tampilan yang lebih elegan dengan FullVision display.

Smartphone Android 8.0 Oreo ini sangat cocok untuk para audiophile dan para penghobi fotografi. Dari sisi audio, LG membenamkan fitur Hi-Fi Quad DAC, DTS-X sound, dan Boombox speaker.

Sementara dari sisi kamera, LG membekali fitur AI Cam – aplikasi kameranya telah didukung kecerdasan buatan yang mampu mendeteksi banyak objek yang dipotret dan merekomendasikan setting-an yang tepat. Tak lupa, ada mode wide-angle untuk foto landscape dan mode portrait untuk bidikan ala professional dengan latar belakang out of focus.

Berikut spesifikasi singkat LG G7+ ThinQ.

  • Android 8.0 Oreo
  • Layar IPS 6,1 inci 1440×3120 piksel (564 ppi), rasio 19.5:9
  • Qualcomm SDM845 Snapdragon 845
  • 128 GB, 6 GB RAM

2. Asus Zenfone 5z – Rp6,5 Juta

Asus Zenfone 5Z

Smartphone flagship dengan sentuhan notch atau takik berikutnya ialah Asus Zenfone 5z. Smartphone dengan bertenaga chipset Snapdragon 845 paling terjangkau di Indonesia yakni Rp6,5 juta untuk versi RAM 6GB dan ROM 128GB.

Yang lebih menarik lagi, versi RAM 8GB dan ROM 256GB bisa didapat dengan harga Rp7,5 juta. Tak ketinggalan, Asus  juga mengimplementasikan AI dan bukan hanya di kamera tapi juga di berbagai aspek ZenFone 5z.

Berikut spesifikasi Asus Zenfone 5z:

  • Android 8.0 Oreo
  • Layar IPS 6,2 inci 1080×2246 piksel (402 ppi), aspek rasio 18.7:9
  • Qualcomm SDM845 Snapdragon 845
  • 128 GB, 6 GB RAM/256 GB, 8 GB

3. Asus Zenfone 5 – Rp4,3 Juta

Asus Zenfone 5

Masih dari Asus, Zenfone 5 merupakan smartphone mid-range dengan notch yang tampil prima dari beragam aspek – desain, fitur, teknologi hingga performa.

Zenfone 5 ditenagai chipset Snapdragon 636, RAM 4GB, dan fitur berbasis kecerdasan buatan. Dari mulai kamera yang mampu mengenal objek atau skenario foto berbeda atau menggenjot performa hardware saat bermain game.

Berikut spesifikasi Asus Zenfone 5:

  • Android 8.0 Oreo
  • Layar IPS 6,2 inci 1080×2246 piksel (402 ppi), aspek rasio 18.7:9
  • Qualcomm SDM636 Snapdragon 636
  • 64 GB, 4 GB RAM

4. Oppo F7 – Rp4,2 Juta

oppo-f7

Smartphone spesialis selfie berkamera depan 25MP dengan teknologi AI dari Oppo ini juga sudah mengadopsi layar poni.

Uniknya, sistem kecerdasan buatan pada Oppo F7 sudah ditopang secara hardware melalui chipset MediaTek Helio P60. SoC ini memiliki AI processing unit atau neural processing unit mandiri.

Adanya fitur ‘game acceleration‘, akan menyesuaikan secara cerdas sumber daya sistem untuk menyuguhkan pengalaman game yang lebih smooth.

Berikut spesifikasi singkat Oppo F7:

  • Android 8.1 Oreo
  • Layar IPS 6,23 inci 1080×2280 piksel (405), aspek rasio 19:9
  • Mediatek MT6771 Helio P60
  • 64 GB, 4 GB RAM or 128 GB, 6 GB RAM

5. Vivo V9 – Rp4 Juta

Vivo-V9

Vivo V9 merupakan smartphone notch Android pertama yang meluncur di Indonesia. FullView display 6,3 inci Full HD+ dengan notch, dual camera belakang, dan teknologi kecerdasan buatan (AI) menjadi fitur unggulannya.

Sederet fitur kamera yang mengatasnamakan AI telah dibenamkan, mulai dari AI Bokeh, AI HDR, AI Scene Recognition, AI Face Beauty, AI Selfie Lighting, hingga AR Sticker.

Sayangnya, penggunaan chipset Snapdragon 450 terbilang kurang bertenaga di kelasnya. Bagi yang suka gaming, Vivo V9 kurang kuat untuk mengakomodasi aktivitas gaming Anda.

 

  • Android 8.1 Oreo
  • Layar IPS 6,3 inci 1080×2280 piksel (400 ppi), aspek rasio 19:9
  • Qualcomm Snapdragon 450
  • 64 GB, 4 GB RAM

Smartphone Notch Vivo Y83 Resmi Diumumkan dengan Chipset MediaTek Helio P22

Belakangan ini smartphone Android berlayar poni atau notch tengah menjadi primadona dan masih akan terus membanjiri pasar. Nah salah satu pembesutnya ialah Vivo.

Setelah menempel pada smartphone kelas menengah Vivo V9, pabrikan ponsel asal Tiongkok itu mulai melekatkan notch di smartphone terbaru mereka dengan harga yang lebih terjangkau yakni Vivo Y83.

vivo-y83-resmi-diumumkan-2

Layar notch Vivo Y83 sendiri membentang luas 6,22 inci dengan aspek rasio 19:9, serta bezel samping dan dagu yang terlihat tipis. Sayang layarnya hanya ditopang resolusi HD+ 720×1520 piksel saja.

vivo-y83-resmi-diumumkan-1

Selain notch, hal yang paling menarik pada Vivo Y83 adalah penggunaan chipset terbaru garapan MediaTek, Helio P22. SoC kelas menengah pertama yang dibangun pada proses manufaktur 12 nanometer.

vivo-y83-resmi-diumumkan-4

Di Vivo Y83, Helio P22 akan bekerja dengan CPU octa-core berkecepatan 2GHz Cortex-A53 berpasangan dengan GPU PowerVR GE8320. Disangga RAM besaran 4GB, ruang penyimpanan 64GB, dan baterai berkapasitas 3.260 mAh.

vivo-y83-resmi-diumumkan-3

Dari sisi fotografi, Vivo Y83 hanya dibekali kamera single lensa berkekuatan 13-megapixel dengan aperture f/2.2. Sementara, bagian depan tersemat kamera selfie 8-megapixel dengan aperture f/2.2 dan fitur AI Beauty.

Berapa harga Vivo Y83? Smartphone berbasis OS Android 8.1 Oreo dengan sentuhan Funtouch versi 4.0 tersebut dibanderol CNY 1.489 atau sekitar Rp3,2 jutaan di Tiongkok dan akan tersedia dalam tiga pilihan warna yaitu black, aurora white, dan red.

Sumber: GSMArena

[Review] Oppo F7, Tak Cuma Andalkan Selfie Tapi Jago Gaming

Bagi yang gemar ber-selfie ria dan sangat memedulikan pentingnya foto selfie yang sempurna, tentunya Anda sudah amat familier sama brand Oppo.

Seri F besutannya telah dikenal luas sebagai smartphone spesialis selfie dan yang teranyar – Oppo F7 sudah tiba di meja redaksi Dailysocial lifestyle.

Smartphone dengan kamera depan 25-megapixel berteknologi AI ini memiliki layar 6,23 inci dengan notch atau takik ala iPhone X yang tengah menjadi tren smartphone saat ini.

Dukungan sistem kecerdasan buatan pada Oppo F7 sudah ditopang secara hardware melalui chipset MediaTek Helio P60. Guna menciptakan jepretan self-portrait yang memuaskan dan juga foto bokeh meski hanya mengandalkan satu kamera.

Mari kita kuak bersama, fitur-fitur yang ditawarkan dari Oppo F7 beserta kelebihan dan kekurangannya.

Unboxing Oppo F7

review-oppo-f7-11

Oppo F7 tersedia dalam dua pilihan spesifikasi dan tiga warna yang sangat mencolok yakni solar red, diamond black, dan moonlight silver.

Versi RAM 4GB dan storage 64GB dibanderol Rp4,2 juta, sedangkan varian RAM 6GB dan storage 128GB dijual seharga Rp5,5 juta.

Unit Oppo F7 yang saya review tipe RAM 4GB dengan warna solar red. Apa saja yang ada di dalam kotak ritel F7?

  • Unit Oppo F7
  • Adapter charger 2A
  • Kabel data microUSB
  • Headset
  • Silicon case
  • Screen protector (terpasang)
  • SIM ejector
  • Buku panduan dan garansi

Desain Notch

Begitu melihat, Oppo F7 langsung menarik perhatian saya. Pertama karena mengusung layar notch dan kedua sentuhan glossy di punggungnya yang terlihat berkilau ketika terkena cahaya.

Bagaimana build quality-nya? Oppo F7 masih terbuat dari material plastik, namun tak masalah karena kualitasnya bagus. Saat digenggam saya sama sekali tidak terasa ‘murah’, tapi memang tak se-premium logam atau kaca.

Selain itu, Oppo F7 tampil lebih ‘kotak’ tapi tidak kaku, hal itu karena masih terdapat lekukan oval di setiap sudutnya sehingga terasa erat dipegang. Berkat rasio layar 19:9 yang memanjang dan bezel tipis, dimensinya tak membengkak yakni 156×75.3×7.8 mm dengan bobot 158 gram.

Sekarang menuju ke area notch atau poni, di sana bercokol kamera depan 25-megapixel dan earpiece, serta beberapa sensor penting. Di bawahnya kita masih menjumpai adanya dagu di bawah layar Oppo F7. Permukaan layarnya sudah berlapis Corning Gorilla Glass 5 yang mampu melindunginya dari goresan.

Beralih ke belakang, posisi kamera 16-megapixel terletak di sudut atas sebelah kiri, ditemani LED flash yang berada persis di sampingnya. Turun dikit, ada sensor sidik jari yang berbentuk oval di tengah atas dan logo Oppo tepat di bawahnya.

Kemudian di sekeliling body, tombol home dan SIM tray berada di sebelah kanan. Cukup melegakan, karena ada tiga slot yaitu dua untuk kartu seluler berbentuk nano dan satu lagi slot microSD.

Tombol volume berada di sebelah kiri, lalu di bagian atas ada mikrofon sekunder. Bagian bawah sangat ramai, di sana ada speaker, port microUSB, mikrofon utama, dan jack audio 3,5mm.

Super Full Screen 6,23 Inci

review-oppo-f7-13

Layar Oppo F7 sangat longgar, 6,23 inci ditopang resolusi full HD 2280×1080 piksel (405 ppi). Aspek rasio yang digunakan tidak umum yakni 19:9, tidak semua aplikasi akan tampil fullscreen di layar.

Meski begitu, Oppo sudah menyematkan fitur ‘app display in full-screen‘ yang memaksa aplikasi tampil penuh tapi sekali lagi mungkin tidak kompatibel untuk semua aplikasi.

Bagaimana kualitas tampilannya? Resolusi full HD+ saya rasa sudah cukup untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan di smartphone. Didukung tingkat brightness maksimum 450 nits dan contrast ratio 2.000:1 yang memberikan sudut pandang yang lebih jelas dan luas ke arah layar.

Di pengaturan ‘display & brightness‘, Anda bisa menyesuaikan suhu layar ke lebih sejuk atau lebih hangat, memperbesar atau memperkecil font, dan mengaktifkan night shift untuk mengurangi cahaya biru dari layar guna mencegah ketegangan mata.

ColorOS 5.0

Oppo F7 menjalankan ColorOS versi 5.0 berbasis Android 8.1 Oreo dan dilengkapi dengan AI engine yang mampu mempelajari penggunaannya. Misalnya kita bisa membuka aplikasi favorit dengan lebih cepat dan ‘anti lemot’ karena memiliki manajemen resource yang lebih baik.

Launcher Oppo F7 tampil dalam satu lapis, artinya semua aplikasi, folder, dan widget bercampur di area homescreen. Oppo menyediakan opsi untuk mengganti efek transisi, layout, dan Anda bebas memilih banyak tema menarik.

Pada area homescreen paling kiri terdapat fitur ‘smart assistant‘, berisi quick function, wheatear, steps tracker, event, dan favorite contact.

Fitur lockscreen magazine memungkinkan wallpaper di kunci layar terus berubah, Anda dapat subscribe ke beberapa channel yang berbeda seperti travel, auotomobiles, sports, art, life, dan world.

Kemudian ada fitur ‘full-screen gesture‘, di mana bilah navigasi bisa dihilangkan digantikan kontrol berbasis gerakan. Misalnya swipe ke atas dari bawah sebelah kiri untuk fungsi back, swipe di tengah untuk kembali ke homescreen, serta swipe dan tahan di tengah untuk memunculkan task switcher.

Ada juga fitur ‘assistive ball‘, tersedia dalam mode tap menu atau gesture operations. Misalnya tap sekali untuk fungsi back, double tap untuk multitasking, dan touch and hold untuk kembali ke homescreen.

Untuk opsi keamanan, kita bisa menggunakan sensor fingerprint hingga maksimal lima jari. Serta, pengenal wajah atau face unlock yang mampu menangkap 120 recognition point dan bantuan AI memang membuat proses unlock relatif cepat.

Kamera dengan AI

Kelebihan Oppo F7 ialah kecakapannya mengambil gambar selfie yang memadai dengan kamera depan 25-megapixel dengan sensor Sony IMX576, aperture f/2.0, dan mode AI Beauty 2.0.

Oppo telah mempercangih teknologi AI yang tersemat di kamera belakang dan depan dengan fitur scene recognition, di mana kamera mampu mengenal wajah dan objek, serta mengidentifikasi kejadian/pemandangan berbeda.

Uniknya ialah tak cuma dalam bentuk software tapi juga turut ditopang secara hardware melalui chipset MediaTek Helio P60. SoC ini memiliki AI processing unit atau neural processing unit mandiri.

Sementara, kamera belakangnya memakai satu kamera 16-megapixel dengan aperture f/1.8, dibantu phase detection autofocus dan LED flash. Semakin kecil angka f/, bukaan makin besar sehingga memungkinkan latar belakang lebih blur. Berkat AI yang lebih modern, kamera F7 bisa menghasilkan foto dengan efek bokeh yang rapi meski cuma pakai satu kamera.

UI kameranya sangat simpel seperti kamera iOS, ada enam mode utama yaitu untuk merekam video hingga 1080p, video time-lapse, memotret foto, foto dengan sticker AR, panorama, dan mode expert yang memungkinkan kita mengatur white balance, exposure, ISO, shutter, dan manual fokus.

Lalu di mode foto, kita bisa dengan mudah mengaktifkan LED flash, HDR, depth effect yang bekerja dengan baik untuk subjek yang tidak terlalu rumit, super vivid, timer, dan aspek rasio foto seperti standart, square, atau full screen (akan mempengaruhi resolusi foto), serta 2x telephoto zoom.

Dibanding kamera ganda abal-abal, hasil foto satu kamera pada Oppo F7 ternyata tidak mengecewakan. Foto terbilang detail dan warnanya juga akurat. Mode HDR juga cukup membantu dalam pengambilan gambar dalam kondisi kontras tinggi.

Berikut beberapa contoh hasil bidikan Oppo F7:

Hardware dengan Chipset MediaTek Helio P60

review-oppo-f7-15

Oppo F7 diperkuat chipset MediaTek Helio P60, SoC ini terbilang baru dan punya prosesor octa-core (4×2.0 GHz Cortex-A73 & 4×2.0 GHz Cortex-A53). Secara teori kehadiran Cortex A73 harusnya membuat Oppo F7 mampu menjalankan tugas berat, bagaimana dengan performa nyatanya? Sebelum itu, berikut susunan hardware Oppo F7.

  • Sytem-on-chip Mediatek MT6771 Helio P60
  • CPU Octa-core (4×2.0 GHz Cortex-A73 & 4×2.0 GHz Cortex-A53)
  • GPU Mali-G72 MP3
  • RAM 4GB
  • ROM 64GB
  • Baterai Li-Ion 3400 mAh

Di Antutu, Oppo F7 mencetak skor 139.630 poin, di PCMark Work 2.0 sebesar 7.841 poin dan 1.696 poin di 3DMark Sling Shot. Nilai skor benchmark dari Oppo F7 terbilang tinggi, bagaimana performa di dunia nyata?

Dari pengalaman saya, harus diakui bahwa performa Oppo F7 terbilang memuaskan. Kecepatan dalam membuka aplikasi, serta perpindahan menu dan aplikasi terasa gegas dan lancar.

Bagi yang doyang bermain game, Oppo F7 dibekali fitur ‘game acceleration‘ yang akan menyesuaikan secara cerdas sumber daya sistem untuk menyuguhkan pengalaman game yang lebih smooth.

Akses jaringan aplikasi di latar belakang juga akan dibatasi, menjaga ping tetap stabil – sangat berguna saat bermain game online seperti Mobile Legends, Arena of Valor, ataupun PUBG Mobile.

Selain itu, notifikasi yang masuk juga tidak akan mengganggu dan kita juga bisa dengan mudah merekam gameplay dan screenshot game yang sedang dimainkan. Satu lagi, bisa kirim pesan tanpa menggangu bermain.

Saat digunakan untuk bermain PUBG Mobile, kemampuannya sama seperti Asus Zenfone Max Plus (M1) dengan chipset Snapdragon 636 yakni mendukung grafis level HD dengan frame rate tinggi.

Verdict

review-oppo-f7-16

Oppo F7 mungkin bukan smartphone terbaik di segmen mid-range, namun punya cita rasa premium dan fitur kekinian. Setidaknya tak hanya bermodalkan tampang dan kemampuan selfie, kamera utama juga bisa dibilang mencukupi dan juga secara keseluruhan performa dari Oppo F7 tak mengecewakan.

Chipset MediaTek Helio P60 ternyata cukup kuat untuk aktivitas gaming, bahkan bila dibandingkan dengan Snapdragon 636 sekalipun. Fitur-fitur yang ditawarkan juga tak bisa dipandang sebelah mata.

Namun di rentang harganya, memang banyak alternatif yang ‘sebanding’ dengannya sebut saja Asus Zenfone 5, Xiaomi Redmi Note 5, Samsung Galaxy A6/A6+, dan lainnya. Kembali lagi ke calon pengguna, kebutuhannya apa.

Sparks

  • Kemampuan kamera depan dan belakang cukup mengesankan
  • Layar notch – super full screen 6,23 full HD+
  • Chipset MediaTek Helio P60 yang powerful

Slacks

  • Body plastik
  • Finishing glossy cenderung mudah kotor
  • Belum dukung perekam video 4K