Pre-Order Dimulai, Ini Dia Detail Mengenai Versi Retail Oculus Rift, Termasuk Harga

Penantian akhirnya usai. Periode pemesanan Oculus Rift dibuka semalam, dan sesuai kabar dari tim pimpinan Palmer Luckey itu, Oculus VR mengungkap segala informasi krusial terkait head-mounted display virtual reality mereka: dari mulai isi paket pembelian, harga, waktu ketersediaan, negara-negara pertama yang akan mendapatkannya, sampai daftar kebutuhan sistem.

Kita akan mulai dari bundel pembelian. Unit Oculus Rift versi retail sudah terintegrasi ke headphone. Kemudian di dalam boks, ia ditemani oleh sensor, microphone, controller Xbox One, serta Oculus Remote. Gamepad home console Microsoft itu diklaim sangat cocok untuk menikmati bermacam-macam game VR, termasuk Lucky’s Tale dan EVE: Valkyrie yang bisa segera dimainkan. Namun Oculus Remote sendiri merupakan kejutan menarik.

Oculus Rift Detail 03

Oculus Remote adalah perangkat input yang dedesain sebagai sarana intuitif dalam navigasi konten VR. Dengannya kita bisa mudah menjelajahi Oculus store, mengeksplorasi Oculus Video, serta dijadikan controller game.

Oculus Rift Detail 04

Oculus VR menjanjikan akan ada lebih dari 100 game blockbuster hadir untuk Rift di akhir 2016, termasuk Minecraft. Beberapa di antara mereka ialah judul eksklusif VR, misalnya Rockband VR (Harmonix), Edge of Nowhere (Imsoniac), dan The Climb (Crytek).

Tentu supaya Rift berjalan optimal, PC Anda harus sanggup menanganinya. Developer tak lupa memublikasikan daftar rekomendasi hardware versi final:

  • Prosesor Intel i5-4590
  • Kartu grafis Nvidia GTX 970 / AMD R9 290
  • Memori RAM 8GB
  • Output video HDMI 1.3
  • Input tiga buah port USB 3.0 dan satu USB 2.0
  • Sistem operasi Windows 7 atau yang terbaru

Jika Anda membutuhkan sistem baru buat menangani Rift, Oculus VR telah berkolaborasi bersama produsen-produsen PC dan hardware ternama untuk menyajikan Oculus Ready PC. Nama-nama yang sudah dikonfirmasi meliputi Alienware, Asus dan Dell.

Anda ingat saat Palmer Luckey bilang bahwa Rift akan dijajakan ‘lebih dari US$ 350’? Ternyata varian retail dibanderol seharga US$ 600, jauh lebih mahal dibandingkan asumsi banyak orang – terutama jika dikomparasi dengan tipe Development Kit 2. Bundel Oculus Ready PC dan Rift juga disiapkan, bisa dipesan mulai Februari, ditawarkan seharga US$ 1.500.

Proses pengiriman gelombang pertama rencananya akan mulai dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2016 untuk 20 negara. Indonesia belum ada di sana, tapi Oculus VR mempunyai agenda buat ‘menambahkan lebih banyak negara’ di daftar tersebut.

Oculus Rift Detail 01

Sumber: Oculus.

Gerbang Pre-Order Oculus Rift Segera Dibuka Besok, Harganya Masih Misterius

Proses distribusi Oculus Rift versi final ke para developer yang dilakukan pada bulan Desember lalu menandai babak baru di ranah head-mounted display VR. Oculus VR telah mengonfirmasi bahwa peluncuran akan dilaksanakan di triwulan pertama tahun 2016, kemudian co-founder Palmer Luckey turut mengungkap kabar, masa pre-order segera dimulai setelah tahun baru.

Sesuai janji sang inventor, tim Oculus mengeluarkan pengumuman di blog resmi, menyatakan bahwa gerbang pemesan Oculus Rift segera dibuka pada jam 8:00 pagi tanggal 6 Januari 2016 Waktu Pasifik di website Oculus.com. Jika dikonversi ke WIB, waktu menunjukkan pukul 23:00 di tanggal yang sama. Menariknya, Oculus VR sama sekali belum memberi info soal harga, namun berjanji akan sharing segala hal krusial di hari Rabu besok.

Besar kemungkinan versi retail Oculus Rift akan dipamerkan pada pengunjung Consumer Electronics Show 2016 yang dilaksanakan di minggu ini di Las Vegas. Tapi jika kebetulan berhalangan hadir, Luckey juga mempunyai agenda untuk membuka sesi Ask Me Anything di Reddit jam 18:00 tanggal 6 Januari (7 Januari pukul 09:00 pagi WIB).

Seperti berita yang dipublikasi beberapa waktu lalu, Oculus VR tampaknya memerlukan tambahan waktu buat menyempurnakan Oculus Touch. Akibatnya, periferal tidak jadi diluncurkan berbarengan dengan headset (dan ada peluang besar dijual terpisah sebagai aksesori pelengkap). Tapi setidaknya, paket penjualan Rift tetap dibundel bersama controller Xbox One.

Di sisi konten, siapapun yang melakukan pre-order, mereka berhak mendapatkan game EVE: Valkyrie dan Lucky’s Tale secara cuma-cuma. Valkyrie adalah spin-off dari permainan MMO EVE Online, menyuguhkan pertempuran pesawat-pesawat ruang angkasa di zona nol gravitasi. Lucky’s Tale sendiri merupakan game platformer lucu untuk keluarga, dispesialiasikan ke device virtual reality, membawa pemain bertualang sebagai rubah bernama Lucky.

Namun sebelum kita menenggelamkan diri dalam euforia VR, satu hal krusial perlu diingat: agar Oculus Rift bekerja optimal, sistem Anda harus didukung hardware-hardware papan atas. Dan Nvidia mengingatkan mayoritas PC belum sanggup menanganinya. Dilaporkan oleh Bloomberg, Nvidia memprediksi hanya ada 13 juta komputer di tahun 2016 yang mampu mendukung perangkat VR.

Bukannya angka tersebut cukup banyak? Tidak juga. Komposisi sistem itu masuk dalam kategori ultra-high-end, jumlahnya kurang dari 1 persen dari total 1,43 miliar PC yang diperkirakan akan digunakan secara global di 2016. Para analis IHS mengestimasi, di akhir tahun ini, pembelian head-mounted display VR berpotensi mencapai tujuh juta unit.

Daftar kebutuhan hardware Rift dapat Anda lihat di tautan ini.

Ditunda, Oculus Touch Tak Jadi Diluncurkan Bersama Oculus Rift

Berdasarkan kabar di bulan Juni lalu, versi retail Oculus Rift akan jadi sangat spesial. Sang produsen berencana menyajikan penawaran menarik, membundel head-mounted display VR itu dengan controller Xbox One gratis dan didampingi periferal Oculus Touch. Sayang sekali ada sedikit kabar buruk bagi mereka yang penasaran ingin menjajal periferal racikan tim Oculus VR tersebut.

Lewat blog resmi, Oculus VR menyampaikan bahwa mereka membutuhkan waktu lebih banyak buat menyempurnakan Oculus Touch. Hal ini menyebabkan waktu peluncurannya harus tertunda, tak bisa berbarengan dengan unit headset. Namun Anda tidak perlu cemas, karena jadwal perilisan Oculus Rift sendiri tidak berubah. Developer tetap memasang target di triwulan pertama 2016.

Oculus VR juga memberikan update pengembangan hardware Touch. Mereka telah menyempurnakan aspek ergonomis, membuatnya lebih nyaman, fleksibel, serta terasa natural dalam genggaman. Tim menerapkan sejumlah perubahan pada pose tangan. Penundaan ini turut dimanfaatkan produsen untuk menambah kapasitas pra-produksi, sehingga ada lebih banyak developer yang bisa mengujinya sebelum Touch sampai di tangan konsumen.

Sejauh ini, respons tester terhadap Oculus Touch sangat positif. Oculus VR yakin agenda baru tersebut memastikan periferal hadir lebih baik lagi serta ‘memasang standard baru dalam input virtual reality‘. Mereka tak lupa menjanjikan dukungan konten-konten menarik, akan diungkap lengkap di ajang Oculus Connect 2 di bulan September besok. Tapi tentu saja, Oculus Touch hanyalah pelengkap. Pengalaman VR sesungguhnya benar-benar bersandar pada kinerja Rift.

Sayangnya ada sedikit kekhawatiran terkait pengunduran Oculus Touch. Jika Touch tidak dibundel bersama Rift, itu artinya ia merupakan periferal opsional dan dari pengalaman, hal ini malah berpotensi menyakiti pengembangan konten.

Ambil contohnya Kinect buat Xbox One. Ketika Microsoft memutuskan untuk memisah paket console dengan device motion sensing itu demi memotong harga, developer malah tidak bisa lagi mengandalkan hardware supaya kreasi mereka dapat dinikmati gamer. Hasilnya bisa kita lihat sekarang. Meskipun Kinect versi baru sangat canggih, tidak banyak konten yang betul-betul memanfaatkan seluruh kemampuannya.

Untung saja ada sedikit ‘kompensasi’ dari penundaan periferal Oculus Touch. Menemani EVE Valkyrie, Oculus VR mengumumkan akan menyertakan permainan platformer 3D Lucky’s Tale dalam paket penjualan headset virtual reality mereka.

Via Tech Radar & Stuff.tv. Sumber: Oculus.

Inilah Gadget-Gadget Terbaik di Tahun 2015

Di era serba canggih ini, device berteknologi akan selalu menemani aktivitas ke manapun kita pergi. Khususnya selama 12 bulan ke belakang, Anda sudah menyaksikan kehadiran berbagai produk canggih, disiapkan untuk mendukung tiap aspek kehidupan. Dan momen penghabisan tahun 2015 ini tidak lengkap rasanya jika DailySocial tidak mempublikasi daftar gadget terbaik.

Ada head-mounted display virtual reality, smartphone, connected toys hingga sekedar update fitur di perangkat yang sudah tersedia sebelumnya (contohnya backward compatibility pada Xbox One), 2015 merupakan momentum peralihan penting di dunia teknologi. Terdapat banyak sekali produk mutakhir layak mendapatkan pengakuan, tapi untuk artikel kecil ini, saya hanya ‘sanggup’ membaginya dalam beberapa kategori di bawah.

Apa saja? Ini dia:

Audio: Bang and Olufsen H2

Best Gadget 2015 01

Anda tidak akan kehabisan pilihan saat mencari produk audio, dan konsumen berpengalaman tahu, membeli device yang tepat ialah investasi hiburan jangka panjang. Bang and Olufsen H2 terpilih karena ia sangat jempolan dalam faktor reproduksi suara, terutama buat device di kelasnya. Headphone nyaman dikenakan dan didesain apik – sangat sulit dikejar brand rival.
Info produk: BeoPlay

Home appliance: Roomba 980

Best Gadget 2015 08

Hingga kini, produsen masih mencari titik temu antara fitur, reliabilitas serta kemudahaan penggunaan dalam pembuatan produk perabotan rumah tangga yang pintar. Dan jika Anda bisa memaklumi sedikit kelemahannya (tidak sebersih mempekerjakan pramuwisma, dan harganya mahal), Roomba 980 ditanamkan kemampuan membaca ruang, dapat membersihkan segala jenis lantai, serta sanggup mengisi ulang baterainya secara otomatis.
Info produk: iRobot

Home entertainment: Panasonic TX-65CZ952

Best Gadget 2015 02

Harga OLED TV berukuran 65-inci ini memang membuat kita mengerutkan dahi dan pasti orang penasaran, “Siapa yang rela mengeluarkan uang sebegitu banyak demi sebuah TV?” Perlu diketahui, Panasonic TX-65CZ952 adalah televisi tercanggih saat ini, menyajikan kualitas visual teratas – warna akurat, detail bayangan istimewa, serta level hitam pekat dan merata. Panasonic sama sekali tak rela untuk berkompromi.
Info produk: Panasonic

Working platform: Dell Precision M3800 (2015)

Best Gadget 2015 03

Dell Precision M3800 sukses menghilangkan anggapan kuno bahwa PC kelas workstation memiliki ukuran raksasa dan buruk rupa. M3800 mengusung desain ringan dan ramping ala ultrabook, tanpa melupakan faktor teknis, hardware serta konektivitas. Performa komputasi dan grafisnya sangat handal, tak kesulitan menangani tugas-tugas berat, dibantu layar QHD+ dengan DPI tinggi.
Info produk: Dell

Photography: Fujifilm X-T10

Best Gadget 2015 06

Veteran fotografi tahu, Fujifilm membuat produk untuk konsumen pecinta kamera – bukan sekedar para pemburu spesifikasi. Menakar dari aspek tersebut, Fujifilm X-T10 menyuguhkan cita rasa kamera sesungguhnya. Ia seolah-olah meminta Anda menikmati tiap momen pengambilan gambar. Dan dengan harganya yang lebih terjangkau, fotografi sejati dapat dinikmati oleh lebih banyak orang.
Info produk: Fujifilm

Hardcore gaming: MSI GT80S 6QE Titan SLI (2015)

Best Gadget 2015 04

MSI GT80S 6QE Titan diramu spesial bagi kalangan spesifik di komunitas gamer. Ia bukanlah sekedar produk gaming, namun dikhususkan buat mereka yang tidak keberatan mengeluarkan uang untuk mendapatkan komponen-komponen paling high-end. Kinerja perangkat keras serta kenyamanan dalam pemakaian (berkat keyboard mekanik) tidak tertandingi. Bukankah hal ini ialah esensi dari hardcore gaming?
Info produk: MSI

VR Headset: Oculus Rift Crescent Bay prototype

Best Gadget 2015 05

Karena produsen ingin memastikan produk mereka bekerja optimal, pendaratan headset virtual reality kepada khalayak umum harus diundur. Dan di antara tiga pemain utama (Oculus VR, HTC Vive dan PlayStation via PS VR) Oculus Rift, terutama lewat performa prototype Crescent Bay, terasa lebih mendekati produk retail. Konten pendukung dan kompatibilitas sejumlah game juga telah disiapkan untuk menemani Rift di hari pelepasan resminya nanti.
Info produk: Oculus

Smartphone: Samsung Galaxy S6 Edge

iRobot Roomba 980

Kategori terakhir ini boleh jadi yang paling ditunggu-tunggu, dan berpotensi menuai perdebatan. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap smartphone-smartphone handal yang meluncur di 2015, S6 Edge terpilih untuk masuk di daftar berkat penampilan unik nan menawan dan spesifikasi top-end. Mungkin satu-satunya kompetitor S6 Edge di kelas Android adalah saudarinya sendiri, Galaxy S6.
Info produk: Samsung

Kabarnya Oculus Rift Versi Retail Sudah Mulai Dikirimkan ke Developer

Pendaratan produk VR untuk konsumen memang sedikit tertunda, namun menyongsong 2016, rivalitas di ranah virtual reality kian memanas. Belum lama tim HTC Vive mengungkap kegembiraan karena berhasil membuat terobosan besar. Hal tersebut sedikit menunda peluncuran Vive, dan dari kabar terkini, Oculus Rift tampaknya kembali menyalip kompetitor utamanya itu.

Di website, tim Oculus VR mengumumkan bahwa terhitung minggu ini, mereka mulai mengirimkan head-mounted display Oculus Rift versi final plus SDK 1.0 ke para developer. Proses distribusi akan dilakukan secara bertahap, Oculus VR berencana mengeluarkannya tiap minggu. Rift SDK 1.0 sendiri memiliki fitur-fitur yang turut hadir di tipe retail, dan produsen memang sengaja membatasi jumlahnya.

Lalu bagaimana dengan Development Kit 2 dan SDK 0.8? Menurut Oculus VR, kombinasi keduanya masih menjadi platform pengembangan awal yang direkomendasikan. SDK 1.0 (dan Rift retail) hanya diperlukan jika permainan berbasis virtual reality tersebut dijadwalkan untuk dirilis di waktu dekat. Oculus turut mengingatkan, seandainya developer mempunyai agenda buat meluncurkan game tapi belum memperoleh hardware, mereka dipersilakan mengunggah versi preview dari aplikasi tersebut lewat submission tool.

Sedikit membahas kembali Oculus Rift, varian konsumen headset VR ini dijanjikan sanggup menyuguhkan kenyamanan, tingkat immersion dan sebuah rasa kehadiran layaknya prototype Crescent Bay. Tentu saja pengembang tak lupa menyempurnakan sejumlah aspek, contohnya sistem pelacak gerakan (tetap optimal sewaktu digunakan sambil berdiri atau duduk), revisi pada desain serta faktor ergonomis.

Oculus VR juga sangat bermurah hati dalam menyuguhkan paket penjualan. Versi retail mendukung penuh sistem operasi Windows 10, dibundel bersama unit controller Xbox One, periferal Oculus Touch, serta permainan EVE: Valkyrie untuk mereka yang melakukan pre-order. Berdasarkan tweet co-founder Palmer Luckey, gerbang pemesanan segera dibuka setelah tahun baru. Ia pun turut mengonfirmasi bahwa target waktu pelepasan tetap di Q1 2016.

Menilik komentar Luckey lebih jauh, Q1 berarti Oculus Rift selambat-lambatnya dapat dibeli konsumen di akhir bulan Maret 2016. Dengan begitu, ia boleh jadi tiba lebih dulu dari HTC Vive.

Mengenai harganya, besar kemungkinan Oculus Rift dibanderol melebihi estimasi sebelumnya di angka US$ 350. Dan itu belum meliputi PC yang sanggup menopang tuntutan olah visual tinggi – setidaknya menyimpan Intel i5-4590, RAM 8GB dan GPU GeForce GTX 970 / AMD 290.

Via PC Gamer & GizMag. Sumber: Oculus.

DiMoDa Adalah Museum Digital untuk Karya Seni Digital

Salah satu tren terbaru di dunia virtual reality (VR) adalah pengaplikasian teknologi tersebut di kawasan museum. Sebelum ini, kita sempat memberitakan sebuah museum di London yang memanfaatkan VR untuk menggambarkan kondisi Bumi di zaman purbakala. Pengaplikasian semacam ini sangatlah masuk akal, karena mustahil kita bisa berjumpa langsung dengan organisme tertua Bumi di kenyataan.

Di saat yang sama, VR tentu saja juga merupakan medium yang tepat untuk menampilkan karya-karya seni digital. Lewat dunia virtual, pengalaman yang ditawarkan tentu saja bisa bersifat non-linear, dan lagi para seniman yang berkontribusi juga bisa bereksperimen tanpa batas.

DiMoDa

Itulah ide di balik DiMoDa, alias Digital Museum of Digital Art. Uniknya, museum digital ini tak hanya tersedia dalam wujud URL, tetapi juga IRL alias in real life, melalui sebuah galeri di kawasan New York. Memanfaatkan VR headset Oculus Rift, pengunjung akan dibawa menuju rentetan galeri seni abstrak yang penuh dengan nilai kreatif.

DiMoDa

Berbeda dengan pagelaran virtual pada umumnya, pengunjung awalnya akan disambut di sebuah lobi virtual sebelum akhirnya diajak berwisata ke berbagai macam dunia yang abstrak. Abstrak di sini maksudnya Anda tidak akan menjumpai sebuah karya seni yang dipamerkan di depan tembok berwarna putih, lalu bergeser ke karya yang lain hanya dengan menoleh. Karya seni digital yang ada di sini sifatnya benar-benar psychedelic, membuat Anda merasa seakan-akan sedang berhalusinasi.

Ke depannya, pihak penggagas DiMoDa berencana untuk mengunjungi kota-kota lain supaya karya para seniman digital yang ikut serta juga bisa dinikmati oleh publik yang lebih luas. Keragaman kontennya juga akan diperluas layaknya sebuah aplikasi smartphone yang menerima update.

Pun begitu, DiMoDa juga bisa diakses langsung lewat PC maupun Mac, dengan catatan Anda termasuk salah satu yang beruntung yang kebagian jatah Oculus Rift versi Development Kit – mengingat versi retail-nya baru akan mendarat tahun depan.

Sumber: The Creators Project.

Lewat Bullet Train, Epic Games Ungkap Potensi Game di Ranah Virtual Reality

Bagi gamer, Epic Games sama esensialnya dengan nama-nama seperti Valve atau Nintendo. Selain dikenal sebagai developer legendaris, mereka juga berjasa menciptakan Unreal Engine yang menjadi modal dasar ratusan judul permainan. Dan buat perusahaan spesialis teknologi grafis tersebut, Epic Games tahu virtual reality akan menjadi sebuah platfrom next-gen. Continue reading Lewat Bullet Train, Epic Games Ungkap Potensi Game di Ranah Virtual Reality

Nvidia Bawa GPU Versi Desktop ke Gaming Notebook

Sampai detik ini, performa gaming notebook masih belum bisa menyamai PC desktop. Mengapa? Sederhana saja, karena tidak ada cukup ruang di dalam rangka notebook untuk menjejalkan semua komponen yang dibutuhkan guna mendongkrak performa. Continue reading Nvidia Bawa GPU Versi Desktop ke Gaming Notebook

AltspaceVR Bawa Kehidupan Sosial ke Dunia Maya dengan Virtual Chatroom

Virtual reality sejauh ini mungkin baru dipandang sebagai platform hiburan baru. Namun selain memberikan pengalaman bermain game yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, virtual reality juga bisa membawa interaksi sosial ke tingkat yang lebih tinggi. Continue reading AltspaceVR Bawa Kehidupan Sosial ke Dunia Maya dengan Virtual Chatroom

Samsung Keroyok Pengerjaan Galaxy O Bersama Oculus?

Beberapa hari yang lalu berhembus kabar burung yang mengatakan Samsung berencana merilis varian baru di jajaran seri Galaxy-nya bernama Galaxy O. Tak hanya menggunakan nama baru, Galaxy O juga diyakini mengusung konsep yang benar-benar baru.

Continue reading Samsung Keroyok Pengerjaan Galaxy O Bersama Oculus?