Go-Jek Dikabarkan Cari Lagi Dana 30 Triliun Rupiah

Go-Jek kembali dikabarkan mencari pendanaan baru sebagai bahan bakar ekspansi regionalnya. Menurut info yang diungkapkan Bloomberg, dana yang dikejar Go-Jek mencapai setidaknya $2 miliar atau hampir 30 triliun Rupiah. Go-Jek baru saja meluncurkan layanan Go-Viet di Vietnam sebagai hasil ekspansi pertamanya di Asia Tenggara dan bakal menyusul kehadiran di Thailand, Filipina, dan Singapura. Valuasi Go-Jek terakhir berada di kisaran $5 miliar (hampir 75 triliun Rupiah).

Awal tahun ini Go-Jek telah menutup putaran pendanaan senilai $1,5 miliar atau sekitar 20 triliun Rupiah. Termasuk dalam jajaran investor pendukungnya adalah Tencent, JD.com, Google, Temasek, Astra Internasional, Blibli, dan sejumlah nama tenar lainnya. Nama-nama tersebut disebutkan bakal kembali mendukung Go-Jek untuk ekspansi ini.

Pihak Go-Jek disebutkan menolak mengonfirmasi informasi ini.

Go-Jek memulai ekspansi regionalnya tahun ini pasca pengambilalihan operasional Uber di Asia Tenggara oleh Grab. Di tahap awal Go-Jek menyiapkan dana $500 juta (sekitar 7,5 triliun Rupiah) untuk kepentingan ini. Setelah Go-Viet, Go-Jek telah menyiapkan GET di Thailand. Berbeda dengan Grab yang menyamakan identitas bisnisnya di semua negara, Go-Jek mencoba melokalkan nama dan warna yang menjadi representasi bisnisnya. Di Vietnam Go-Viet berwarna merah, sementara GET dikabarkan bakal berwarna kuning.

Tidak cuma layanan transportasi, di negara tetangga Go-Jek juga mengusung layanan pembayaran dan layanan pengiriman barang.

Application Information Will Show Up Here

 

Kemenhub Berwacana Siapkan Layanan Transportasi Online (UPDATED)

Kementerian Perhubungan berwacana mengembangkan aplikasi transportasi online. Aplikasi tersebut nantinya akan menjadi pesaing bagi Grab, Go-Jek dan sejumlah aplikasi transportasi online yang sudah beroperasi di Indonesia. Kemenhub sudah berbicara dengan Telkom dan nantinya layanan ini akan dikelola dalam bentuk BUMN.

“Ada pemikiran dari berbagai pihak, tapi belum matang. Kita akan matangkan,” terang Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Direktur Jendral Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menuturkan, rencana pembuatan aplikasi ini didorong masukan dari para pengemudi transportasi online. Hal ini bertujuan membawa transportasi online ke level yang lebih tinggi termasuk soal tarif.

“Saya sedang membenahi semua. Tujuannya [jika dibangun] maka untuk meningkatkan level of service, level of safety. Termasuk juga soal tarif yang selama ini dikeluarkan,” terang Budi.

Sementara menurut Direktur Angkutan dan Multimoda Kemenhub Ahmad Yani, munculnya rencana pengembangan aplikasi transportasi online oleh pemerintah tak terlepas dari masih sulitnya kerja sama antara perusahaan transportasi online yang ada dengan pemerintah dalam hal pemberian informasi yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.

“Kami minta buat tahu berapa jumlah driver saja enggak pernah dikasih berapa jumlahnya. Alasannya itu nanti persaingan bisnis, selalu begitu,” sebut Ahmad Yani.

Telkom rencananya akan dilibatkan sebagai pengembang aplikasi dan sistem, namun saat masih dalam tahap pembicaraan awal karena memang pengembangan transportasi online milik pemerintah ini masih dalam tahap wacana.

Tidak banyak badan usaha milik negara dan daerah yang beroperasi di sektor transportasi darat. Sebut saja DAMRI (negara) dan TransJakarta (daerah) yang merupakan contohnya. Keduanya belum dilengkapi aplikasi mandiri yang memadai sebagai pendukung layanannya.

Update : Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi meralat pertanyaan terkait aplikasi transportasi yang akan dikembangkan pemerintah.

“Saya meralat kembali terkait masalah aplikasi plat merah, itu tidak ada lagi istilah demikian. Sebagai pemerintah, kami akan lebih konsentrasi ke regulasi aja,” terang Budi.

Budi juga menjelaskan bahwa pemerintah hanya mendukung kalau ada badan usaha swasta atau milik negara yang tertarik mengembangkan aplikasi transportasi online.

 

 

Ayomed Tambah Jajaran Layanan Farmasi On-Demand di Tanah Air

Satu lagi startup farmasi on-demand hadir di Indonesia. Didirikan Prawira Pikanto (masih berusia 17 tahun), Davide Oei, dan Joe Dirga, Ayomed menyasar pasar pengantaran obat di kawasan Tangerang dan Jakarta.

Kepada DailySocial, Prawira menyebutkan, ide Ayomed didirikan melihat dari kebiasaan masyarakat saat ini yang secara rutin mengkonsumsi obat dan vitamin. Dengan platform yang dimiliki, Ayomed ingin menghadirkan layanan pembelian dan pengantaran obat dengan layanan unik lainnya.

Layanan teknologi kesehatan di Indonesia memang masih dalam tahap berkembang dan belum sepopuler layanan serupa di negara Asia lain. Menurut data survei Gallen Growth Asia, pertumbuhan sektor ini selama paruh pertama 2018 di tanah air mencapai 4%.

Memiliki apotek sendiri

Berbeda dengan layanan serupa seperti Halodoc yang bermitra dengan jaringan apotek dan Go-Jek sebagai kurir, Ayomed belum melakukan kemitraan dengan jaringan apotek atau jasa kurir. Secara khusus Ayomed memiliki apotek sendiri yang lokasinya terletak di Tangerang.

“Kita memiliki satu apotek yang bisa dimanfaatkan pengguna di kawasan Tangerang dan sekitarnya. Untuk tahap awal, kita belum membuka kemitraan dengan apotek lainnya,” kata Prawira.

Serupa dengan layanan lainnya, obat jual bebas (OTC) atau resep yang dimiliki bisa diunggah pengguna melalui mobile browser atau desktop. Setelah pesanan diproses dan pembayaran dilakukan, pihak Ayomed akan mengirim obat tersebut ke alamat pelanggan. Untuk pilihan pembayaran, Ayomed menyediakan cara pembayaran cicilan, kartu kredit, debet dan Cash on Delivery (COD).

“Untuk jasa kurir semua masih kita manfaatkan sendiri yaitu menggunakan staf internal, semua biaya pengiriman adalah gratis,” kata Prawira.

Fitur andalan Ayomed

Selain pembelian obat secara online dan pengantaran, Ayomed juga memiliki sejumlah fitur lain yang bisa dimanfaatkan pengguna. Di antaranya adalah fitur Pengingat Minum Obat, yaitu reminder waktunya minum obat bagi pengguna, dan Pesan Ulang Obat Otomatis untuk pembelian obat jika obat sudah habis, dengan pengantaran yang langsung dilakukan. Fitur tersebut bisa diatur dengan mudah oleh pengguna di akun masing-masing.

Layanan lain yang juga tersedia di platform Ayomed adalah layanan pelanggan apoteker 24 jam. Layanan ini diklaim pihak Ayomed sangat berguna, terutama saat pengguna yang ingin bertanya seputar kebutuhan obat yang relevan, langsung dari apoteker.

“Untuk pertanyaan seputar obat untuk keluhan ringan bisa langsung ditanyakan ke apoteker kami melalui telepon. Selain lebih cepat layanan ini juga memberikan manfaat lebih dan tentunya gratis,” kata Prawira.

Ayomed dilengkapi dengan history dan statistik yang menyediakan riwayat dan statistik pembelian obat dan konsumsi obat bagi pasien dan apotek. Startup yang baru berusia 6 bulan ini masih dalam pengembangan dan rencananya bulan Oktober mendatang akan meluncurkan aplikasi Android untuk memudahkan pengguna menikmati layanan.

“Saat ini fokus kita lebih kepada akuisisi pengguna terlebih dahulu. Jika sudah banyak jumlahnya akan memudahkan Ayomed untuk melakukan penggalangan dana.” kata Prawira.

Go-Fix Lengkapi Layanan Perbaikan Rumah

Layanan Go-Fix dari Go-Life melengkapi pelayanannya untuk kebutuhan rumah dengan mengumumkan sejumlah tambahan layanan. Ada instalasi/servis CCTV, saluran air, pompa air, perbaikan atap beserta plafon, dan pengecetan interior/eksterior, plafon, dan genting rumah.

Harga layanan bervariasi tergantung jenis dan tingkat kerusakannya. Ambil contoh, untuk instalasi CCTV biaya yang dikenakan Rp150 ribu tidak termasuk biaya spare part. Apabila ingin servis CCTV biayanya Rp135 ribu untuk perbaikan yang sifatnya umum, seperti kabel putus, gambar pudar, dan CCTV mati.

Seluruh layanan terbaru ini telah tersedia di aplikasi Go-Life versi terbaru. Pengguna dapat menentukan sendiri jadwal teknisi untuk datang ke lokasi, bisa pada hari itu juga atau dua hari kemudian. Sayangnya, layanan ini belum didukung dengan Go-Pay sehingga untuk sementara hanya bisa dengan pembayaran tunai.

Penambahan layanan ini membuat Go-Fix semakin komprehensif melayani kebutuhan penggunanya. Pada awal kehadirannya, Go-Fix baru melayani jasa perbaikan dan perawatan AC, kulkas, mesin cuci, dan dispenser. Go-Fix juga mengakomodasi penggantian tinta asli dari Hewlett Packard.

Mitra Go-Fix mencarikan produk tinta di toko ritel terdekat, kemudian mengantarkan dan memasangkan tinta ke printer pengguna. Diklaim layanan tersebut hanya memakan waktu satu jam saja ketimbang harus beli sendiri yang memakan waktu antara 3-6 jam.

Seluruh layanan tersebut baru bisa dinikmati pengguna Go-Life yang bermukim di Jakarta, mulai dari pukul 8.00 sampai 20.00 setiap hari.

Application Information Will Show Up Here

Grab Luncurkan Fitur “Selfie Authentication”, Cegah Peminjaman dan Jual Beli Akun Mitra

Grab masih terus melakukan inovasi untuk melawan kecurangan yang kerap dilakukan oleh oknum pengemudi. Setelah meluncurkan fitur Anti Tuyul pada awal Agustus 2018 lalu, hari ini (13/9) Grab meluncurkan fitur Selfie Authentication.

Fitur teranyar di aplikasi pengemudi itu dibubuhkan untuk memberantas pihak-pihak yang melakukan peminjaman akun, bahkan melakukan jual beli akun secara ilegal. Foto selfie yang diunggah akan menjadi verifikasi keabsahan pemilik akun.

Pihak Grab juga menekankan prinsip KYC (Know Your Customer) secara ketat dalam pendaftaran mitra pengemudi GrabCar. Tujuannya untuk meningkatkan aspek keselamatan penumpang. Caranya dilakukan dengan menemui langsung mitra pengemudi dan melakukan pengecekan dokumen-dokumen identitas (SIM, KTP, STNK dan SKCK).

“Kami juga berkomunikasi secara reguler dengan komunitas mitra pengemudi, termasuk melalui media sosial untuk memastikan bahwa aspirasi mereka kami dengar dan kebijakan perusahaan dimengerti dengan baik oleh seluruh mitra pengemudi,” ujar Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.

Dalam rilisnya Grab turut menyinggung soal aksi unjuk rasa yang diadakan mitranya beberapa waktu lalu. Pihaknya menegaskan bahwa aksi tersebut hanya dilakukan sekelompok kecil pengemudi, tidak mewakili komunitas mitra secara umum. Bahkan banyak yang terindikasi sebagai mitra yang sering melakukan kecurangan.

Saat ini Grab telah beroperasi di 137 kota di Indonesia. Penanganan terkait keluhan dan aspirasi mitra memang menjadi poin penting. Termasuk memastikan mitra dapat menjalankan tugasnya sesuai standar dan bertanggung jawab.

Application Information Will Show Up Here

Go-Viet Resmi Meluncur di Vietnam, Kini Beroperasi di Dua Kota

Hari ini Go-Jek meresmikan kehadiran Go-Viet di Vietnam yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo. Kehadiran Go-Viet di Vietnam diklaim disambut baik oleh masyarakat setempat. Co-Founder dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengklaim mereka mampu merebut 15% pasar transportasi online di Ho Chi Minh hanya dengan hitungan minggu. Go-Viet kini juga tersedia di kota Hanoi.

“Satu hal yang istimewa dari Go-Viet adalah semangat kolaborasinya. [..] Kami bangga bisa membagikan teknologi Indonesia ke mancanegara untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Vietnam,” kata Nadiem Makarim seperti dikutip dari Kumparan.

Nadiem melanjutkan, Go-Viet sudah mendapatkan 1,5  juta unduhan sejak pertama kali  beroperasi di kota Ho Chi Minh. Kini Go-Viet akan hadir di Hanoi membawa dua layanan starter mereka, Go-Bike dan Go-Send.

CEO Go-Viet Duc Nguyen berharap Go-Jek bisa memberikan pengaruh dan dampak baik di Vietnam, sama seperti yang Go-Jek lakukan di Indonesia.

“Kami membuka layanan tergantung pada permintaan. Pada akhir 2018 dan awal 2019 ada empat pilar utama: Go-Bike, Go-Send, Go-Food dan e-wallet. Ini adalah hal yang paling esensial bagi pelanggan Vietnam. Berdasarkan hal itu kami akan ekspansi lebih jauh,” terang Nguyen.

Menkominfo Rudiantara menunjukkan rasa bangganya terhadap capaian Go-Jek melalui akun Twitter pribadinya. Melalui sebuah cuitan, Rudiantara menjelaskan momen peluncuran Go-Jek di Vietnam mampu menjadi legacy pertama Indonesia di ranah digital. Ia berharap momen ini bisa menjadi pelecut bagi startup-startup lainnya untuk bisa menembus pasar regional dan global.

Tahun ini menjadi tahun yang agresif bagi Go-Jek. Selain sejumlah rencana ekspansi regional, Go-Jek juga mematangkan diri sebagai perusahaan yang merambah berbagai sektor dengan penambahan layanan seperti Go-Deals dan layanan event Go-Live. Melalui Go-Ventures, Go-Jek juga baru saja berinvestasi di media online Kumparan.

Application Information Will Show Up Here

RenovAsik Tawarkan Jasa Tukang dan Pembiayaan Renovasi Rumah

Persoalan ketersediaan jasa tukang untuk melakukan renovasi rumah atau bangunan, saat ini masih menjadi kendala yang banyak ditemui orang banyak. Melihat permasalahan tersebut, RenovAsik, startup yang menyediakan platform untuk melakukan renovasi rumah atau bangunan hingga pembiayaan, resmi meluncur di Jabodetabek.

Merupakan brand yang berdiri dibawah naungan dari PT Renovasi Indonesia Satu (RI 1), RenovAsik berdiri pada bulan Juli 2018. Startup yang baru berusia satu bulan ini, digawangi tiga pendiri yang memang sudah berkecimpung di bidang konstruksi bangunan. Mereka adalah, Fendy Hidayat (CEO), Ressa Ferdian (COO), dan Indra Setiawan (CMO).

Kepada DailySocial, CMO RenovAsik Indra Setiawan mengungkapkan, RenovAsik berupaya melakukan semua kegiatan terkait renovasi rumah atau bangunan, yang meliputi penghitungan anggaran bangunan, memilih bahan material yang berkualitas, membuat desain yang ideal, mencari tukang yang jujur dan berkualitas, serta masalah ketersediaan biaya renovasi sendiri yang terkadang menjadi penghalang utama untuk bisa melakukan renovasi rumah.

Cara kerja RenovAsik

Untuk menikmati layanan RenovAsik, pelanggan bisa mengakses situs RenovAsik dan melakukan simulasi budget. Harga yang muncul di simulasi hanya berupa estimasi saja dan belum final. Semua tergantung pelanggan, apakah ingin menggunakan bahan material kelas standar atau kelas premium.

Pada saat simulasi selesai dilakukan, pelanggan pun bisa langsung menentukan jadwal untuk visit atau kedatangan. Setelah survei biasanya akan terjadi negosiasi ulang mengenai perhitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan desain. Setelah terjadi kesepakatan, renovasi bisa langsung dikerjakan.

“Pada intinya kami menggabungkan konsep bisnis O2O (Online to Offline) dan juga sebaliknya, Offline to Online melalui platform RenovAsik,” kata Indra.

Saat ini RenovAsik mempunyai beberapa sumber pendapatan. Yang berkaitan dengan project dibagi menjadi 4 kategori, yaitu Jasa Pembangunan, Jasa Maintenance, Jasa Design, dan Jasa Renovasi. Per kategori tersebut di dalamnya masih ada rincian item pekerjaan lagi.

“Jika kami persingkat point utamanya yaitu kami mengambil profit gross margin hanya 7–10% saja dari nilai RAB apapun item jenis pekerjaan. Di samping dari pekerjaan project, RenovAsik juga mengambil profit dari program member get member yang kami terapkan, yaitu sebesar Rp30-35 ribu per anggota yang mendaftar,” kata Indra.

Saat ini RenovAsik telah memiliki sekitar 50 anggota yang bergabung dalam platform. Tugas mereka selain sebagai tim pemasaran, juga membantu pekerjaan RenovAsik sebagai freelancer, yang juga disebut “Sahabat RenovAsik”.

Berkolaborasi dengan institusi finansial

Layanan lain yang disediakan RenovAsik adalah menyediakan pembiayaan renovasi untuk pelanggan. Hal ini dilakukan melihat besarnya budget yang akan dikeluarkan, saat renovasi rumah atau bangunan dilakukan. Untuk itu RenovAsik menggandeng institusi finansial untuk membantu mencarikan nasabah kredit untuk renovasi.

Masih menjalankan bisnis secara bootstrapping, RenovAsik tengah mempersiapkan kegiatan penggalangan dana dalam waktu dekat. Sebelumnya marketplace yang menyasar serupa, Arsitag, di tahun 2016 sempat mendapatkan pendanaan awal dari East Ventures.

“Ke depannya kami menargetkan untuk bisa membuka lowongan kerja kepada minimal 1000 mandor (kepala tukang). Yang mana per satu orang mandor biasanya mempunyai 10 orang tukang di bawah arahannya. Artinya kami menargetkan minimal membuka lapangan kerja kepada 10 ribu orang sampai dengan dua tahun ke depan,” kata Indra.

Grab dan HappyFresh Resmikan Kehadiran “Online Grocery” GrabFresh di Indonesia

Grab meresmikan kehadiran layanan online grocery GrabFresh, hasil kolaborasinya dengan HappyFresh. Layanan ini memberikan pengalaman berbelanja tanpa repot, dan pengiriman langsung ke depan pintu rumah. Di samping itu, menambahkan penghasilan untuk para mitra GrabExpres yang menjadi kurir pengirim barang.

Layanan ini sudah diumumkan secara pilot sejak Agustus 2018, namun baru diresmikan Grab pada hari ini, Kamis (6/9).

“GrabFresh yang didukung oleh HappyFresh adalah contoh terbaik dari perwujudan konsep GrabPlatform dan merupakan yang pertama dari lebih banyak kemitraan yang tengah dikembangkan. Tujuan utama kami adalah melayani lebih banyak kebutuhan harian yang paling relevan, seraya meningkatkan taraf hidup untuk mitra GrabExpress, mitra pengiriman, dan personal shoppers,” ujar Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.

Co-Founder dan CTO HappyFresh Fajar Budiprasetyo menambahkan, banyaknya mitra Grab yang dimiliki memungkinkan perusahaan untuk menambah lebih banyak slot pengiriman dan meningkatkan waktu pengiriman. Basis pengguna Grab yang luas di Asia Tenggara jadi nilai tambah bagi HappyFresh untuk tumbuh dan berkembang.

GrabFresh untuk sementara tersedia di Jadetabek, kemudian akan hadir di kota-kota tempat HappyFresh beroperasi, termasuk Bandung dan Surabaya dalam beberapa bulan ke depan. Langkah ini diikuti ketersediaan di Thailand dan Malaysia pada akhir tahun ini.

Pengguna Grab bisa memilih lebih dari 30 supermarket besar jaringan yang luas dengan pusat perbelanjaan khusus, seperti Ranch Market, Farmers Market, Lotte Mart, Transmart Carrefour, Super Indo, Grand Lucky, The FoodHall, dan lainnya. GrabFresh memiliki pilihan lebih dari 20 ribu SKU dan akan terus bertambah ke depannya.

Opsi pembayaran yang tersedia, untuk sementara, baru tersedia tunai dan non tunai (kartu kredit dan debit). Ridzki menyampaikan integrasi dengan OVO untuk GrabFresh akan tersedia dalam waktu dekat.

Secara bisnis HappyFresh sudah hadir sejak 2015, menjangkau lebih dari 1 juta keluarga di 10 kota. Pengguna HappyFresh didominasi oleh kaum perempuan berusia 25-35 tahun. Mereka rata-rata sudah bekerja dan berkeluarga. Konsumsi belanja di HappyFresh kebanyakan diperuntukkan buat belanja mingguan.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

GO-FIX dan HP Indonesia Hadirkan Layanan Tinta Printer “On-Demand”

Layanan GO-FIX dari GO-LIFE, yang meluncur sejak bulan Juni 2018 lalu, menambah fitur layanan kepada pengguna. Menggandeng HP Indonesia, GO-FIX menyediakan layanan pembelian tinta printer milik asli HP Indonesia, memanfaatkan tenaga runner (mitra GO-FIX) untuk mencari produk di ritel terdekat dan kemudian mengantar sekaligus memasangkan tinta tersebut di printer milik pengguna.

Berbeda dengan pembelian di layanan e-commerce dan marketplace yang membutuhkan waktu hingga 3 sampai 6 jam menunggu barang tiba di rumah pembeli, kerja sama strategis ini memungkinkan GO-FIX menyediakan tinta printer hanya dalam waktu satu jam, dari pembelian hingga pengantaran.

“Secara khusus GO-FIX memiliki visi dan misi yang sama dengan HP Indonesia, yaitu menyediakan solusi pengiriman cepat kepada pengguna GO-FIX,” kata Head of GO-LIFE Dayu Dara Permata.

Untuk memudahkan pembeli menggunakan tinta printer yang sudah dibeli di GO-FIX, runner sudah diberikan pelatihan untuk memasangkan tinta tersebut.

“Kami ingin memberikan kemudahan kepada pembeli dengan menjual tinta asli dari HP Indonesia memanfaatkan runner dari GO-FIX,” kata Presiden Direktur HP Indonesia David Tan.

Segera terintegrasi dengan GO-PAY

Setelah berjalan selama satu tahun lebih, saat ini aplikasi GO-LIFE telah diunduh oleh sekitar 5,5 juta orang. Layanan GO-LIFE sendiri saat ini sudah hadir di sekitar 56 kota di Indonesia. Untuk saat ini, layanan GO-FIX pembelian tinta printer HP untuk saat ini hanya tersedia di Jakarta saja. Rencananya area layanan akan diperluas di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Untuk urusan pembayaran, GO-FIX masih menyediakan pilihan pembayaran tunai. Masih dalam proses “staging“, nantinya pembayaran dengan menggunakan GO-PAY juga akan tersedia di aplikasi GO-LIFE.

“Saat ini kami mencatat layanan service home appliance hingga gadget paling digemari oleh pengguna. Melalui kerja sama ini kami ingin memberikan kemudahan dan layanan baru kepada pengguna GO-LIFE,” tutup Dayu.

Application Information Will Show Up Here

Go-Jek Starts Planning to Operate in the Philippines

Go-Jek becomes a regional spotlight this year due to its strategic expansion to SEA countries. They currently reported to begin its service in Vietnam as GO-VIET and in Thailand (soon to be available for public) as GET. In the Philippines, the local media has reported GO-JEK to begin exploring business potential by applying for a license and preparing local entity.

Quoted from Entrepreneur Philippines, a member of Land Transportation Franchising and Regulatory Board (LTFRB), Aileen Lizada, confirmed that GO-JEK was applying for a temporary license to perform services in the Philippines, although yet to have an accreditation by LTFRB.

The past few months, the rumor of Go-Jek entering Philippines is all over the news. Grab domination in the Philippines needs a competitor and GO-JEK is said to be the ideal one after Uber left Southeast Asia.

However, GO-JEK’s journey to enter Philippines market has come to two issues. First, the Philippine wants to protect local startups and regulation (for two-wheeler public transport) which haven’t been allowed as ride-hailing vehicles.

GoLag, HirNa, Hype, MiCab, OWTO, and U-Hop are local startups engaged in the same industry or segment as Grab and GO-JEK. Lizada said, GO-JEK is too big and capable to decimate Philippines’ local online transportation services.

Later, if GO-JEK starts its services in the Philippines, the LTFRB regulations will be something in the way because it only allows cars, such as SUV (Sports Utility Vehicles), and AUV (Asian Utility Vehicles) for ride-hailing.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here