Online Grocery Service “GrabFresh” is Starting to be Available in Indonesia This Month

Grab Introduces GrabFresh, an online grocery service, partners with HappyFresh. GrabFresh will begin its operation in Indonesia within this month, followed by Thailand and Malaysia by the end of the year. GrabFresh is an attempt to turn Grab into “super app”.

In contrary with its closest competitor, Grab is considered slow in service diversification. Go-Jek already have had Go-Mart and Go-Shop to help consumers with groceries.

There will be more than 100 thousand products in 50 supermarkets as the result of this partnership.

Guillem Segarra, HappyFresh’s CEO, said that consumers usually demand the availability of some groceries (in constant period) and to get them immediately when needed. He expects to add numbers and time to deliver groceries for
Grab customers.

As an online grocery service, HappyFresh is quite solid, especially in Jakarta and Surabaya, considering their trained buyer in picking out groceries. Consumer’s high demand is not followed by the increasing logistics availability. Grab as the logistics partner may be the answer to both problems.

“We are confident by offering more localized services daily. There will be more customers and engagement within our base,” Anthony Tan, Grab’s CEO, said to Reuters.

Furthermore, Grab also introduces GrabPlatform to make Grab’s API open for the third party. Later, Grab’s partners can access the logistics technology, payment, messaging, and consumer’s insight.

“Is it food, groceries, we need to make sure those are well funded, technologically or financially,” as Anthony Tan said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Layanan “Online Grocery” GrabFresh Mulai Tersedia di Indonesia Bulan Ini

Layanan on-demand Grab mengumumkan kehadiran GrabFresh, sebuah layanan online grocery, yang menggandeng HappyFresh. GrabFresh akan mulai hadir di Indonesia bulan ini, diikuti di Thailand dan Malaysia hingga akhir tahun. GrabFresh merupakan salah satu usaha Grab untuk mencapai kondisi “super app”.

Dibanding pesaing terdekatnya, Grab termasuk cukup lambat dalam mendiversifikasi layanan. Go-Jek telah memiliki Go-Mart dan Go-Shop untuk membantu konsumen membeli kebutuhan sehari-hari.

Akan tersedia lebih dari 100 ribu produk di 50 buah jaringan pasar swalayan sebagai hasil kemitraan ini.

Guilem Segarra, CEO HappyFresh, kepada CNN Indonesia mengatakan bahwa pengguna kerap menginginkan ketersediaan barang belanjaan yang sama (dalam periode yang teratur) dan ingin memperolehnya saat diperlukan. Ia berharap bisa menambahkan jumlah dan waktu pengiriman barang kebutuhan sehari-sehari bagi pengguna Grab.

HappyFresh sendiri sesungguhnya cukup solid sebagai sebuah layanan online grocery, terutama di Jakarta dan Surabaya, mengingat mereka memiliki buyer terlatih dalam memilih barang kebutuhan masyarakat. Membludaknya minat konsumen tidak diimbangi dengan peningkatan ketersediaan logistik. Kehadiran Grab sebagai mitra logistik bisa menjadi jawaban atas dua masalah ini.

“Kami percaya bahwa kami menawarkan lebih banyak layanan yang dilokalkan setiap harinya. Bakal lebih banyak pengguna dan engagement di basis pengguna kami,” ujar Anthony Tan, CEO Grab, kepada Reuters.

Selain GrabFresh, Grab juga memperkenalkan GrabPlatform untuk membuka API Grab ke pihak ketiga. Nantinya mitra Grab bisa mengakses teknologi logistik, pembayaran, messaging, dan insight konsumen.

“Apakah itu makanan, bahan sehari-hari, kita perlu memastikan bahwa semuanya didanai dengan baik, secara teknologi maupun finansial,” ungkap Anthony.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Alfacart Kini Jadi Layanan Agregator “Online Grocery”

Resmi mengubah model bisnis bulan Juni 2017 lalu, kini Alfacart dipegang langsung PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart). Dari penggabungan tersebut, Alfacart termasuk dalam bagian enam pilar bisnis digital Alfamart. Pilar lain adalah Alfamikro, Alfamind, Alfa PoP (Point of Purchase), Alfagift, dan Alfatrex.

“Sebelumnya Alfacart secara eksklusif menggunakan jaringan toko Alfamart sebagai tempat delivery point, pick up point, payment point, return point. Kini Alfamart membuka jaringan tersebut, bisa digunakan oleh semua [layanan] e-commerce, hanya saja harus menggunakan jasa 3PL Alfatrex,” kata Head of Business Alfacart Viendra Primadia kepada DailySocial.

Alfatrex merupakan unit bisnis baru Alfamart berupa layanan logistik. Alfatrex bisa digunakan berbagai layanan e-commerce dan kalangan individu untuk mengirimkan barang melalui gerai Alfamart terdekat.

Menjadi agregator

Alfacart kini fokus pada penjualan kategori kebutuhan sehari-hari (FMCG). Selama ini tercatat produk groceries menyumbang 80% transaksi di Alfacart.

“Dulu konsep kami berupa marketplace yang sangat luas. Saat ini tetap ada konsep tersebut, namun kami lebih selektif memilih produk dan kategori penjual,” kata Vienda.

Perubahan lain yang terjadi di Alfacart adalah layanan tersebut telah berubah menjadi agregator untuk pasar B2B khusus produk FMCG. Semua layanan e-commerce dan marketplace di Indonesia bisa memanfaatkan Alfacart untuk menjual produk FMCG.

“Konsepnya Alfacart menjadi penyedia produk groceries bagi [layanan] e-commerce besar lain, seperti Lazada, Shopee, Bukalapak, Blibli dan masih ada beberapa e-commerce lainnya yang masih proses integrasi. Melalui kerja sama ini, ketika konsumen membeli produk dari beragam brand, pesanan dapat dikirim dalam satu pengiriman saja,” kata Viendra.

Kolaborasi Alfacart dengan layanan e-commerce lainnya diharapkan dapat menumbuhkan pasar groceries online di Indonesia yang belum sebesar negara Asia lainnya.

“Mereka melihat adanya potensi. Namun tidak mudah menyediakan produk tersebut dengan lengkap dari beragam brand tanpa didukung jaringan yang luas. Karena produk kebutuhan sehari-hari (FMCG) itu marginnya kecil, kalau tidak ada jaringan, akan berat di logistik,” ujar Direktur Alfacart Bambang Setiawan Djojo.

Target Alfacart

Saat ini Alfacart telah memiliki sekitar 780 ribu orang yang mengunjungi situs dan aplikasi Alfacart setiap bulannya. Sementara jumlah penjual Alfacart saat ini adalah 700 penjual. Alfacart melakukan proses penyaringan penjual, menyesuaikan pengurangan porsi penjual dari konsep Alfacart sebelumnya.

“Untuk penjual pun kami pilih lebih selektif menjadi hanya 700 seller. Kami memastikan penjual mempunyai track record yang baik, pemenuhan stock pun baik dan jaminan kualitas,” kata Viendra.

Alfamart kini memiliki lebih dari 13 ribu gerai di 24 propinsi di Indonesia, termasuk tiga ribu di antaranya bersifat franchise. Dengan ketersediaan 4 ribu SKU dengan 400 supplier aktif, diharapkan konsep baru ini bisa melancarkan kolaborasi Alfacart dengan seluruh layanan e-commerce di Indonesia.

“Produk kebutuhan sehari-hari mulai banyak dicari secara online. Pasarnya ada dan akan semakin besar dengan melihat tren belanja masyarakat usia produktif sekarang ini yang memilih cara termudah, apapun tinggal pesan secara online,” kata Bambang.

Application Information Will Show Up Here

Blibli Tambah Katalog Khusus Produk Harian “BlibliMart”

Situs e-commerce Blibli memanfaatkan momentum bulan Ramadan dan libur Lebaran dengan merilis katalog produk khusus kebutuhan sehari-hari “BlibliMart”. Katalog ini diklaim lebih lengkap karena sudah dikurasi dan memiliki SKU mulai dari kebutuhan anak, makanan dan minuman, produk grosir, perawatan tubuh hingga kuliner.

Tak hanya itu, Blibli juga melengkapi produk Blibli Travel dengan merilis rute penerbangan internasional sebagai hasil integrasi antara perusahaan dengan anak usahanya Tiket.com. Blibli kini memiliki total rute sebanyak 18 ribu, dengan 3.500 rute di antaranya adalah perjalanan domestik.

“Mudah-mudahan transaksi penjualan pada bulan Ramadan kali ini bisa meningkat hingga 4x lipat dari tahun sebelumnya naik 2x lipat saja,” terang SVP of Marketing Blibli I Gusti Ayu Fadjar tanpa menyebutkan detil jumlah transaksinya, Senin (9/4).

Dia menuturkan, BlibliMart diluncurkan sebagai produk permanen karena berdasarkan hasil riset yang dilakukan perusahaan saat ini terjadi perubahan gaya hidup. Online shopping sudah menjadi salah satu alternatif pilihan belanja. Sementara mayoritas shopper online adalah perempuan dengan groceries sebagai salah satu produk yang paling dicari.

“Hal ini menginspirasi kami untuk menjawab kebutuhan mereka melalui kehadiran BlibliMart. Selain itu, secara psikologis BlibliMart menawarkan solusi sekaligus kenyamanan pelanggan dalam berbelanja, mereka tidak perlu bermacet di jalan, susah cari parkir, dan antre panjang.”

Untuk dorong transaksi, selain mengandalkan promosi bebas ongkos kirim dan pengiriman dalam hari yang sama, Blibli memanfaatkan konten video hasil kerja sama dengan Endeus TV, konten kreator khusus resep masakan. Dari video tersebut, pengguna akan mendapat referensi resep makanan, bahan-bahan yang diperlukan, dan bisa langsung memasukkannya ke keranjang belanja.

“Video bisa dilihat dari BlibliMart dan bahan-bahan makannya sudah tersedia tinggal di masukkan ke keranjang. Setiap produk yang kami hadirkan juga bekerja sama dengan UKM.”

Integrasi inventory dengan Tiket

Ayu melanjutkan sejak Blibli meluncurkan fitur tiket pesawat domestik tahun lalu, diklaim penjualan tiket pesawat terus merangkak naik. Pada kuartal pertama tahun ini, lonjakan permintaan produk Travel naik sebesar 3x lipat dibandingkan kuartal sebelumnya.

“Kehadiran fitur ini sekaligus melengkapi layanan Travel di Blibli setelah sebelumnya ada fitur layanan pembelian tiket kereta api, tiket wahana kreasi, hotel, dan tiket pesawat domestik.”

Menurut Ayu, pengalaman membeli tiket, baik di Blibli maupun Tiket tidak jauh berbeda. Yang membedakan adalah segmentasi Blibli yang kini ingin menyasar konsumen dari berbagai kelas ekonomi. Sebelumnya Blibli memiliki profil konsumen yang berasal dari kalangan menengah hingga ke atas, sementara Tiket lebih ke arah menengah hingga ke bawah.

“Kami ingin menyasar semua kelas ekonomi masyarakat dengan menjadi one stop experience untuk para pelanggan saat mencari produk yang dibutuhkan.”

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi “Grocery” Online Hypermart Segera Diresmikan, Kini Melayani Berbagai Kota

Layanan grocery Hypermart dipastikan bakal resmi meluncur dalam beberapa minggu ke depan. Saat ini aplikasi berbasis iOS dan Android sudah tersedia dan konsumen sudah bisa mencobanya. Tak hanya di kawasan Jabodetabek, tapi juga di kota-kota yang memiliki jaringan ritel hypermarket milik Lippo Group ini.

Di bulan Desember lalu, layanan ini hanya tersedia di 7 Hypermart di seputar Jabodetabek. Jika Anda mencoba aplikasi ini sekarang, Anda bisa mencobanya di berbagai kota, bahkan di luar Jawa sekalipun. Pembayaran bisa dilakukan secara COD, gesek kartu kredit, atau transfer.

Disebutkan layanan ini masih mengandalkan tim internal untuk pengantaran.

Bersiap menghadapi kompetitor

Kehadiran aplikasi grocery online sendiri sudah mulai umum diadopsi konsumen di kota besar. Go-Mart, Honestbee, HappyFresh, dan KeSupermarket (dikelola pemilik Ranch Market dan Farmer’s Market) adalah nama-nama yang menyasar segmen ini.

Keunggulan Hypermart dibanding layanan serupa adalah ketersediaannya di berbagai kota yang sudah memiliki jaringan Hypermart. Tentu saja pertanyaannya apakah memang ada demand yang memadai di kota-kota lain, di luar Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya, untuk layanan berbelanja on-demand seperti ini.

Kita tunggu peluncuran aplikasi Hypermart dalam beberapa waktu ke depan dan bagaimana visinya dalam merebut kue pasar grocery di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

CEO HappyFresh: “2017 adalah Tahun Kami Berkembang”

Di penghujung tahun 2016, Guillem Segarra didapuk menjadi CEO baru HappyFresh, menggantikan Markus Bihler yang kini menjadi Vice Chairman. Bersama dengan Managing Director HappyFresh Indonesia Filippo Candrini, DailySocial berbincang soal update dan fokus HappyFresh tahun ini.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan HappyFresh di awal tahun adalah menggandeng Transmart Carrefour. Transmart Carrefour adalah pemain besar, bahkan terbesar terbesar di industri grocery Indonesia, dan kemitraan ini dirasa penting ini meningkatkan kredibilitas HappyFresh.

Awalnya HappyFresh menjalin kemitraan dengan 2 gerai di Jakarta dan rencananya terus mengembangkannya untuk menjangkau lebih banyak gerai di Jabodetabek.

Filippo menegaskan kawasan Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya tetap menjadi fokus HappyFresh tahun ini dan mereka belum berencana menambah kota-kota baru. Ekspansi bakal diutamakan untuk menambah gerai dan kemitraan dengan ritel di kota-kota tersebut sehingga area cakupannya menjadi semakin luas.

Ketika disinggung soal mitra ritel HappyFresh yang mulai mengembangkan layanan online grocery sendiri, misalnya Ranch Market dengan KeSupermarket, Guillem mengatakan pihaknya tidak merasa khawatir. Menurutnya hubungan mereka bukan sebagai kompetitor, tetapi lebih sebagai sinergi.

Memang pasar online grocery di Indonesia bisa dibilang belum besar. Jangkauannya masih fokus ke kota-kota besar yang banyak dihuni digital adopter yang memiliki sedikit waktu untuk berbelanja barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Sinergi antara pemain ritel dan pemain online bisa mendorong perubahan budaya dan mereka optimis bahwa kuenya masih cukup besar untuk dibagi-bagi para pemain di sektor ini, bahkan antara pemain online dan offline sekalipun. Selain HappyFresh dan KeSupermarket, pemain di sektor ini adalah Honestbee dan Go-Mart. Yang terakhir adalah salah satu lini layanan on-demand Go-Jek.

Menariknya, Guillem mengatakan secara bisnis sebenarnya HappyFresh sudah mulai mengarah ke arah profit per akhir tahun lalu. Meskipun demikian, pendanaan masih dibutuhkan perusahaan untuk berekspansi. HappyFresh secara total sudah 3 kali mendapatkan pendanaan, terakhir adalah pendanaan Seri B di bulan Agustus 2016.

Fokus tahun 2017

Guillem menyebutkan tahun 2017 adalah waktu yang tepat bagi pihaknya untuk berkembang setelah 2 tahun pertama memperkenalkan layanan ke masyarakat. Menurutnya, skeptisisme masyarakat telah berubah dan konsumen sudah mulai nyaman berbelanja secara online, terima kasih kepada layanan e-commerce yang sudah membantu membentuk budaya ini.

“[Menurut kami] customer journey tidak hanya soal pengalaman. Fokus [kami] adalah soal pengalaman, mendorong pertumbuhan, dan meningkatkan partisipasi dan keaktifan konsumen,” ujar Guillem.

Selain di Indonesia, HappyFresh juga beroperasi di Malaysia dan Thailand.

Terhadap usaha menjaga kualitas layanan yang menjanjikan pengiriman barang dalam waktu kurang dari satu jam, Guillem menyebutkan HappyFresh memiliki tiga pilar utama sebagai filosofi. Yang pertama mencakup sisi manusia, termasuk dalam pelatihan dan pendelegasian. Hal kedua adalah keunggulan teknologi. Yang terakhir adalah integrasi dan kolaborasi yang erat dengan mitra soal supply chain.

Sebagai pemain lama, pihaknya berharap hadirnya pemain raksasa (misalnya grup Amazon dan Alibaba) ke pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, bakal mendorong potensi bisnis yang lebih baik. Para raksasa tersebut bakal membantu memperkenalkan bisnis online grocery secara lebih luas dan HappyFresh bisa memetik hasil investasi awalnya untuk membangun bisnis yang berkelanjutan dan berkembang (scale up).

Disinggung soal tren pembayaran di Indonesia, yang penetrasi kartu kreditnya masih terbatas, Guillem menjawab pihaknya terbuka dengan berbagai metode pembayaran yang lain. Guillem melihat ada tren menuju masyarakat non-tunai (cashless), meskipun demikian opsi Cash On Delivery (COD) tetap tersedia.

Application Information Will Show Up Here

 

Melihat Peta Persaingan Layanan “Grocery” Online di Indonesia

Penggantian CEO HappyFresh dan penjualan RedMart Singapura ke Lazada menjadi highlight akhir tahun 2016 yang menunjukkan kerasnya persaingan bisnis grocery online di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Melihat peta persaingan yang ada, model bisnis yang tampaknya bakal bertahan adalah yang berafiliasi dengan pemain ritel konvensional yang sudah ada.

Sekitar 4-5 tahun yang lalu, beberapa pemain teknologi berusaha men-disrupt bisnis pasar swalayan. Mereka menciptakan inventorinya sendiri dan berusaha menjadi pasar swalayan yang hanya beroperasi secara online. Fast forward ke tahun 2017, kebanyakan dari mereka tidak bisa bertahan.

Hanya SeroyaMart yang tersisa dari rezim lama dan masih bergerilya berjualan melalui beberapa marketplace besar, meskipun tampaknya tidak lagi mempertahankan layanan e-commerce-nya sendiri.

Tahun ini setidaknya ada 5 pemain layanan grocery online di Indonesia. Mereka adalah HappyFresh, Honestbee, KeSupemarket, Hypermart, dan Go-Mart. Yang terakhir merupakan bagian Go-Jek. KeSupermarket adalah joint venture grup pemilik Ranch Market dan Kresna Graha Investama, sedangkan Hypermart merupakan perpanjangan tangan grup ritel Lippo yang dikelola MatahariMall.

Kendati dari sisi nominal pangsa pasar bisnis grocery online belum signifikan di Indonesia, masih ada keyakinan bagi mereka untuk mengeksploitasi lebih dalam potensi di segmen tersebut.

Grocery sebagai kebutuhan pokok masyarakat, setiap rumah membutuhkannya / Pixabay
Grocery sebagai kebutuhan pokok masyarakat, setiap rumah membutuhkannya / Pixabay

Mendefinisikan model bisnis kepada masyarakat

Jika melihat segmentasi produk yang dijajakan, grocery adalah barang yang sehari-hari dibutuhkan di setiap rumah, bahan makanan. Segmentasinya jelas, kebutuhan rumah tangga, umumnya dikelola oleh ibu atau asisten rumah tangga. Implikasinya penyedia layanan grocery perlu menyesuaikan strategi manuver (pemasaran, penyampaian produk dan lain-lain) yang sesuai dengan pangsa pasarnya.

Mengambil kasus di Jabodetabek, pasar tersebut sedang didominasi digital native dan digital immigrant, namun memiliki kadar kepekaan terhadap digitalisasi yang jauh berbeda. Para ibu di perkotaan, yang tech savvy, umumnya perempuan karier dan menyerahkan kebutuhan rumah tangga kepada asisten di rumah (umumnya non tech savvy). Sementara ibu rumah tangga yang berbelanja langsung secara sehari-hari masih banyak dikategorikan ke dalam digital immigrant.

Polanya menjadi semakin jelas, produknya menjadi kebutuhan banyak orang, tetapi pembelanjanya memiliki level yang perlu disesuaikan dan diedukasi dalam mengadopsi digitalisasi. Tantangannya tentu bagaimana membawa layanan online grocery ke segmentasi mayoritas tersebut.

Pendekatan terpadu perlu dilakukan dengan mendefinisikan ulang layanan online grocery secara lebih gamblang, memasarkannya dalam medium yang tepat dan melakukan edukasi pengguna dari hulu ke hilir. Masih terlalu lama untuk menunggu golongan digital native menjadi mayoritas konsumen di pasar produk grocery.

Keterlibatan komponen lain untuk penetrasi layanan online grocery

Melewati era millenium, pertumbuhan pengguna digital di Indonesia begitu signifikan, semua survei dan penelitian menyatakan simpulan yang sama. Internet menjadi faktor utama, kemampuannya untuk melebur jarak dan waktu membuat penggunanya terbuai. Lebih spesifik layanan internet yang makin memanjakan, ditambahkan penetrasi perangkat pintar yang tak kalah tinggi angkanya. Namun internet dan perangkat pintar tak akan mungkin sepopuler itu tanpa ada layanan/aplikasi pendukung di dalamnya.

Digitalisasi banyak didorong penetrasi mobile, e-commerce dan on-demand / Pixabay
Digitalisasi banyak didorong penetrasi mobile, e-commerce dan on-demand / Pixabay

Di Indonesia, popularitas digital dalam sektor riil banyak didorong hal-hal berikut ini yang memberikan edukasi secara native untuk adopsi layanan digital dalam aktivitas masyarakat, yakni media sosial, e-commerce dan on demand. Orang menjadi terbiasa berkomunikasi online berkat media sosial, orang menjadi terbiasa bertransaksi online berkat e-commerce, dan orang menjadi percaya untuk memilih layanan berbasis aplikasi berkat on demand.

Kembali kepada pasar online grocery, layanan ini trennya masih akan dianggap baru, sebelum ketiga hal di atas (media sosial, e-commerce, on demand) membentuk budaya baru dalam pemenuhan kebutuhan ini. Sama seperti ketika orang mulai meninggalkan taksi menuju layanan berbasis aplikasi. Selama kultur tersebut belum berhasil tertanam, tantangannya masih sangat besar, terlebih jika mengembalikan pada segmentasi konsumennya.

Ini hanya masalah waktu, karena ketiga hal di atas saat ini sudah mulai memperkenalkan sistem yang sama. Sebagai contoh melalui Go-Mart, orang yang sebelumnya sudah sangat terbiasa menggunakan aplikasi untuk memesan ojek, akan dibiasakan berbelanja menggunakan jasa tukang tersebut. Tak terkecuali segmen e-commerce yang memberikan pelayanan yang lebih luas, dengan cakupan produk makin beragam dan dukungan logistik satu jam sampai.

Ya, online grocery diperkirakan masih akan bergantung pada popularitas layanan lain dalam berkembang di Indonesia. Kendati demikian, dengan angka yang minim di wilayah yang terbatas, online grocery masih terlihat menjanjikan. HappyFresh pernah merilis sebuah laporan yang menyatakan tahun 2020 total pasar grocery online di Asia akan mencapai lebih dari Rp 182,4 triliun.


Amir Karimuddin berkontribusi untuk penulisan artikel ini

Layanan Grocery Online KeSupermarket Hadirkan Konsep O2O

KeSupermarket, layanan penjualan online dari Ranch Market dan Farmers Market (Supra Boga Lestari) mengenalkan konsep O2O (Online-to-Offline) melalui fitur “Collect in Store”. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengambil item yang dibeli melalui layanan e-commerce namun barangnya diambil sendiri di toko offline milik Ranch Market dan Farmers Market.

Konsep O2O dinilai cocok diterapkan untuk produk bahan makanan seperti yang dijual KeSupermarket. Bagi konsumen, hal ini untuk memastikan bahan makanan yang dibeli tersedia dan masih fresh ketika diambil di tokonya.

KeSupermarket sajikan konsep O2O untuk layanannya
KeSupermarket sajikan konsep O2O untuk layanannya

Layanan e-commerce KeSupermarket sendiri diluncurkan bekerja sama dengan Kresna Graha Investama. Ranch Market dan Farmers Market sendiri juga merupakan rekanan HappyFresh.

O2O menjadi sebuah fitur penting bisnis e-commerce di Indonesia

Konsep semacam ini bukan hal baru untuk layanan e-commerce, beberapa pemain lain di berbagai bidang seperti MatahariMall, Alfacart hingga Berrybenka sudah menguatkan konsep tersebut dalam operasional bisnisnya, dengan beragam bentuk, mulai dari sistem locker (seperti layanan PopBox) hingga menggandeng toko fisik rekanan. Tujuannya sederhana, untuk memberikan pilihan lebih banyak dalam penyampaian produk.

Penerapan skema O2O bukanlah sebuah keharusan, namun menjadi opsi yang sangat ideal diterapkan di tengah persaingan bisnis e-commerce yang ada saat ini. Logistik masih berkembang, sementara pasar menuntut kecepatan penyampaian barang dengan kualitas dan biaya efisien.

Hypermart Uji Coba Aplikasi Grocery Online

Hype aplikasi grocery online terus berlanjut. Setelah HappyFresh, Honestbee, dan KeSupermarket, kini hadir aplikasi mobile Hypermart yang mengandalkan jaringan pasar swalayan besar milik Lippo Group ini. Di masa uji coba ini, aplikasi Hypermart, yang sementara ini hanya tersedia di platform Android, memberikan layanan untuk mereka yang tinggal di radius 10 km dari 7 gerai Hypermart percontohan di Jabodetabek. Mereka akan menggelar layanan yang lebih besar di tahun 2017.

Spin off Hypermart dari MatahariMall menyusul “kakaknya” Matahari Store yang sudah resmi meluncurkan aplikasi mobile tersendiri. MatahariMall mengakomodasi operasional aplikasi ini, tapi kami belum memiliki informasi lebih lanjut apakah Hypermart sudah memiliki tim shopper dan jasa logistik yang terdedikasi untuk mengurusi layanan online-nya.

Tidak banyak yang membedakan aplikasi Hypermart ini dengan aplikasi grocery online lainnya. Mereka menjanjikan pengantaran ke rumah di hari yang sama (same day delivery), COD (cash on delivery), beli online dan ambil di store (O2O), dan pencarian produk yang diklaim lebih mudah.

Selain metode pembayaran dengan COD, aplikasi Hypermart juga mendukung pembayaran dengan menggunakan kartu kredit dan bank transfer.

Aplikasi yang baru diperbarui tanggal 20 Desember ini melayani konsumen yang bertempat tinggal di radius 10 km dari Hypermart Cyberpark Karawaci, Puri Indah,Kemang, WTC Serpong, Mega Glodok Kemayoran, Cibubur, dan Serang.

Pihak MatahariMall sendiri menjanjikan update yang lebih intensif tentang operasional online Hypermart awal tahun depan.

Kehadiran aplikasi Hypermart dan KeSupermarket — yang terakhir ini dikelola oleh pemilik Ranch Market dan Farmer’s Market — membuat pasar segmen ini semakin kompetitif. Dua pemain yang berasal dari sektor teknologi, HappyFresh dan Honestbee harus terus memperkuat kemitraannya dengan berbagai layanan untuk membuatnya tetap relevan.


Disclosure: Amir Karimuddin berkontribusi untuk penulisan artikel ini

Application Information Will Show Up Here

Kresna Graha dan Supra Boga Resmikan Platform E-Grocery Kesupermarket

PT Kresna Graha Investama Tbk dan PT Supra Boga Lestari Tbk meresmikan platform e-grocery Kesupermarket yang berada di bawah naungan perusahaan patungan PT Supra Kreatif Mandiri (SKM) khusus bergerak di bisnis e-commerce. Platform ini adalah official e-grocery pertama dari Ranch Market dan Farmers Market, yang merupakan produk supermarket dari Supra Boga.

Kedua merek dagang ini nantinya akan menjadi penyuplai eksklusif untuk Kesupermarket. Sebelumnya, Ranch Market dan Farmers Market telah meresmikan kemitraannya untuk penjualan online dengan HappyFresh, salah satu penyedia layanan e-grocery on-demand. Pihak Kesupermarket memastikan kemitraannya dengan perusahaan tersebut tidak akan mengganggu bisnis dari kedua belah pihak.

“Kemitraan kami dengan HappyFresh masih akan tetap berjalan, meski kami meluncurkan Kesupermarket. Hanya saja bakal ada perbedaan yang mencolok, misalnya jumlah SKU di Kesupermarket yang lebih banyak,” terang Meshvara Kanjaya, Direktur Utama SKM, Senin (21/11).

Dia mengaku, semenjak jadi mitra HappyFresh banyak hal pembelajaran yang menjadi pertimbangan bagi pihaknya untuk ke arah perbaikan untuk bisnis e-grocery ke depannya. Kontribusi bisnis yang disumbangkan HappyFresh ke kantung pendapatan perusahaan pun cukup baik, meski Meshvara enggan menyebutkan detilnya.

Perbedaan yang cukup mencolok bila berbelanja lewat HappyFresh dengan Kesupermarket adalah jumlah SKU yang ditawarkan. Kesupermarket menjamin jumlah SKU yang ditawarkan oleh Ranch Market dan Farmers Market diklaim lebih dari 13 ribu SKU.

Selain itu, kualitas pemilihan produk akan terjamin karena produk akan dipilih oleh personal shopper yang sudah terlatih dari kedua merek dagang tersebut.

“Sedangkan kalau belanja lewat HappyFresh tidak ada tawaran pemilihan produk dari personal shopper.”

Tidak ingin edukasi konsumen dengan diskon

Beda dengan strategi yang diterapkan pemain e-commerce lainnya, Kesupermarket bertekad untuk tidak menggunakan diskon besar-besaran sebagai cara untuk mendapatkan konsumen saat awal berdirinya. Meshvara mengatakan, cara “bakar uang” secara terus menerus sebenarnya sangat tidak baik untuk keuangan perusahaan dan butuh dana investasi yang besar.

Pasalnya, perusahaan pada akhirnya harus mendapatkan profit. Cara yang akan dilakukan Kesupermarket cenderung tradisional dan standar yakni mengedepankan kualitas dan pelayanan yang terbaik.

Bentuk nyatanya, seperti melakukan kostumisasi pengiriman barang sesuai permintaan konsumen. Saat konsumen menyelesaikan proses pemesanan, akan ada consumer service yang akan menghubungi mereka untuk menanyakan pada jam berapa pesanan ingin sampai.

Kesupermarket sendiri menargetkan di tahun depan masih menjadi tahun edukasi yang bakal gencar dilakukan. Diharapkan pada tahun berikutnya, efek dari edukasi sudah mulai terbentuk sehingga sudah mulai menciptakan transaksi yang sehat.

“Kami banyak mempelajari dari pemain lama. Rata-rata mereka pakai strategi itu selama beberapa tahun terakhir. Efeknya, pendapatan hanya melonjak berkali-kali lipat saat promo besar-besaran saja. Kami tidak ingin edukasi konsumen dengan cara yang seperti itu.”

Tidak muluk-muluk, Meshvara hanya menargetkan kontribusi untuk tahap awalnya dari Kesupermarket ke induk perusahaan tidak lebih dari 1% saja.

Pihak Kesupermarket juga akan mendorong penggunaan kartu program loyalitas milik perusahaan induk yakni Trust. Menurut Meshvara, kontribusi penggunaan kartu terhadap total transaksi mencapai 40%.

Manfaatkan jaringan dari induk usaha

Kresna Graha merupakan salah satu induk usaha Kesupermarket. Perusahaan investasi tersebut memberikan peluang kepada Kesupermarket untuk mengambil manfaat dari ekosistem yang sedang dibangun dengan memanfaatkan infrastruktur dan enabler digital yang sedang dimiliki perusahaan.

Salah satu peluang yang siap diberikan adalah mengintegrasikan bisnis untuk sistem pembayaran e-wallet dengan Mandiri e-cash dan Line Pay e-cash.

“Ke depannya akan ada kerja sama unik lainnya yang akan dijalin dengan Kesupermarket dengan usaha digital kami lainnya,” ujar Jahja Suryandy, Direktur SKM sekaligus Managing Director Kresna Graha Investama.

Untuk menggunakan layanan ini, pengguna dapat mengakses melalui aplikasi smartphone Android dan iOS, atau situs web. Pemesanan dapat dilakukan selama 24 jam, dengan jaminan barang sampai di tangan konsumen cukup satu jam saja bila menggunakan layanan Express, atau maksimal 24 jam untuk layanan Regular.

Meski pemesanan dilakukan tengah malam, pengiriman dilakukan pada keesokan harinya, setelah jam pengiriman konfirmasi langsung oleh konsumen.

Kesupermarket menggandeng startup logistik dari Thailand Deliveree sebagai mitra eksklusif untuk jasa kurirnya. Pihak Kesupermarket meminta ada armada Deliveree yang standby di tiap gerai Ranch Market dan Farmers Market.

Nantinya, seluruh gerai dari kedua merek dagang ini akan segera dapat terintegrasi dengan teknologi yang disediakan oleh Kesupermarket. Namun pada tahap awal baru ada 10 gerai yang sudah terkoneksi, misalnya Ranch Market yang berlokasi di Pesanggrahan, The Breeze, Darmawangsa, Lotte Shopping Avenue, Pondok Indah, dan Grand Indonesia, dan Kemang.

Sementara, untuk Farmers Market berlokasi di Epicentrum, Kalibata City, dan Grand Galaxy Park. Bulan depan akan ada lima tambahan gerai yang terkoneksi dengan Kesupermarket, yakni Farmers Market berlokasi di Mall Kelapa Gading, Summarecon Mall Serpong, One Bell Park, Baywalk Mall, dan Bintaro Exchange.

Saat ini Ranch Market dan Farmers Market sudah tersebar di 28 titik yang berlokasi di Jabodetabek, Surabaya, dan Balikpapan.

Application Information Will Show Up Here