Telkomsel Siapkan Perangkat Mobile NFC untuk Solusi Pembayaran

Untuk mendorong pemanfaatan mobile money yang dimilikinya, Telkomsel bakal merilis perangkat NFC yang bakal digunakan sebagai solusi pembayaran menggunakan perangkat mobile. Nantinya solusi ini bakal diintegrasikan dengan sistem T-Cash yang dimiliki oleh operator terbesar di Indonesia ini. Rencananya produk ini bakal dikeluarkan di bulan September atau Oktober mendatang.

Seperti dikutip dari Liputan 6, Vice President Payment and Banking Telkomsel R. Andi K. Utomo menyebutkan, “Kita akan bawa mobile payment yang sudah pakai teknologi NFC. Telkomsel akan jadi yang pertama sediakan mobile payment berbasis NFC pertama di Indonesia nantinya. Maunya kita pelanggan nanti cuma perlu bawa ponselnya aja buat bayar pakai T-Cash karena sudah terintegrasi. Rencananya produk ini sudah bisa diluncurkan di sekitar September-Oktober, mudah-mudahan ya.”

NFC sendiri merupakan teknologi komunikasi radio dengan cara transaksi ditempelkan atau didekatkan dalam jarak beberapa centimeter. Teknologi turunan RFID ini sudah banyak digunakan di negara-negara maju sebagai solusi pembayaran menggunakan perangkat mobile. Google Wallet merupakan salah satu produk terkenal yang sudah mendukung teknologi ini, meskipun penggunaannya masih terbatas di kawasan Amerika Serikat.

NFC biasanya secara default dihadirkan di smartphone Android, BlackBerry, dan Windows Phone. Telkomsel sendiri mencatat ada sekitar 2,5 juta pelanggannya yang telah menggunakan smartphone berfitur NFC. Implementasi teknologi ini tentu bermanfaat untuk menggenjot jumlah pengguna T-Cash yang ditargetkan mencapai 30 juta pelanggan tahun ini. Saat ini diklaim ada sekitar 15 juta pelanggan yang telah menggunakan solusi pembayaran mobile dari Telkomsel.

Solusi pembayaran mobile merupakan teknologi baru yang makin berkembang penggunaannya di Indonesia. Selain bisa digunakan untuk pembayaran barang kebutuhan sehari-hari di minimarket terdekat atau membeli secara online di berbagai layanan e-commerce, kini operator seluler mulai membidik pemanfaatan mobile money untuk pembayaran tiket bus TransJakarta, tiket kereta komuter, dan juga pembayaran tarif tol yang sudah tidak lagi eksklusif ke suatu provider tertentu.

Dalam mengimplementasi layanan ini, operator bersaing dengan pihak perbankan yang mengeluarkan produk berbasis kartu. Di Indonesia sendiri tiga operator terbesar telah memiliki layanan mobile money dan Telkomsel memimpin dalam utilisasi dan jumlah pelanggannya.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

2Checkout Fraud Index: Indonesia Masih Tertinggi Untuk Urusan Kejahatan Pembayaran Online di Kuartal Pertama 2014

Tahun ini sudah tahun 2014 dan seharusnya Indonesia sudah tidak lagi termasuk negara yang bermasalah soal pembayaran online. Ternyata pendapat tersebut salah. Menurut riset layanan pembayaran online 2Checkout (dituangkan dalam laporan 2Checkout Fraud Index) yang melakukan pengawasan terhadap satu juta transaksi setiap kuartalnya, kejahatan pembayaran yang berasal dari Indonesia masih yang tertinggi di dunia di kuartal pertama 2014, baik berdasarkan alamat penagihan maupun alamat IP.

Continue reading 2Checkout Fraud Index: Indonesia Masih Tertinggi Untuk Urusan Kejahatan Pembayaran Online di Kuartal Pertama 2014

Uang Elektronik Telkomsel dan Indosat Bakal Bisa Digunakan di Marketplace Elevenia

Masih soal uang elektronik, kali ini soal penggunaan e-money untuk layanan e-commerce. Marketplace online Elevenia mengisyaratkan bahwa T-Cash Telkomsel dan Dompetku Indosat bakal bisa digunakan di layanannya dalam waktu dekat. Ketersediaan ini melengkapi XL Tunai yang sudah bisa dipakai sejak awal berdirinya Elevenia sebagai joint venture XL Axiata (XL) dan SK Planet Korea.

Hal yang menarik adalah Elevenia tidak berusaha eksklusif untuk pelanggan XL saja, tetapi berusaha merangkul pengguna layanan seluler yang lain. Meskipun demikian, keputusan ini sangat wajar untuk mendorong perkembangan Elevenia agar bisa diterima secara luas. Seperti dikutip dari IndoTelko, Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengungkapkan, “Sekarang sedang negosiasi dengan kedua operator itu, kita memang ingin memudahkan semua pembeli dan penjual elevenia melalui sumber pembayaran yang variatif.”

Disebutkan bahwa  XL Tunai yang saat ini baru memiliki sekitar 500 ribu pengguna, sementara T-Cash telah mengklaim memiliki 15 juta pengguna terdaftar dan telah bekerjasama dengan 700 merchant. Vice President Digital Service Delivery XL Yessie D. Yosetya mengakui, “Kalau misalnya nanti justru produk T-Cash yang banyak digunakan ketimbang XL Tunai, kami menjadi terlecut. Kita ini kurangnya apa, itu gunanya kompetisi. Inilah salah satu alasan Elevenia itu dijadikan mandiri.”

Elevenia merupakan marketplace online yang dijalankan oleh PT XL Planet dan merupakan joint venture 50:50 antara kedua perusahaan dengan modal awal $36,6 juta. SK Planet yang berasal dari Korea Selatan sebelumnya sukses mengembangkan 11st sebagai salah satu marketplace terbesar di negara tersebut dan juga telah melebarkan sayapnya ke Turki.

Dengan Bank Indonesia semakin mendorong penggunaan uang elektronik, uang elektronik yang diterbitkan oleh operator seluler menjadi kendaraan menarik untuk meningkatkan adopsi e-money. Penetrasi layanan seluler yang jauh lebih besar ketimbang jumlah nasabah perbankan menjadi insentif besar bagi operator untuk memperluas bisnisnya ke sistem ini.

Selain bekerja sama langsung dengan operator seluler sebagai pemilik layanan, pemilik layanan e-commerce dan marketplace online bisa bekerja sama dengan pihak payment gateway untuk mengimplementasikan penerimaan e-money bagi bisnisnya.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin.

Ini Dia Tipe-tipe Transaksi Jual-Beli Di Dunia Maya

Jual beli online dan e-commerce semakin menggeliat, banyak situs jual beli hadir serta semakin banyak brand yang menyediakan barang mereka untuk bisa dibeli secara online. Namun demikian, masalah keamanan, pelayanan serta kurangnya pemahaman atas proses jual beli online masih menjadi persoalan di dunia jual beli online atau e-commerce di Indonesia.

Masing-masing pelaku e-commerce pun kini harus bisa memberikan sosialisai bagi para pengguna atas berbagai proses e-commerce sambil terus meningkatkan layanannya. Permasalahan logistik, kesesuaian produk antara yang dipajang di situs dan yang dikirimkan serta layanan pelanggan adalah beberapa hal yang harus terus ditingkatkan dalam masa pertumbuhan e-commerce di Indonesia ini.

Bagi konsumen, selain keamanan, penjelasan detail tentang proses jual beli online tentunya adalah hal yang diinginkan ada di setiap situs, marketplace atau sarana jual beli online. Selain itu, konsumen pun perlu mengetahui tentang cara pembayaran yang biasanya disediakan oleh layanan e-commerce dan sarana jual beli online. Ini dilakukan agar bisa memilih mana yang terbaik serta dirasakan aman dalam proses membeli.

Berikut beberapa cara pembayaran yang biasanya disediakan oleh para penyedia layanan e-commerce.

Transfer antar bank

Cara pembayaran ini adalah yang paling umum yang disediakan layanan e-commerce dan para penjual online di Indonesia, serta menjadi alat pembayaran yang paling populer. Konsumen biasanya sudah terbiasa dengan metode ini dan menjadi bagian sehari-gari.

Mekanismenya adalah mentransfer uang pada rekening situs e-commerce atau penjual, kemudian mengirimkan bukti pembayaran lewat email sebagai konfirmasi.

Biasanya ada kepercayaan yang cukup tinggi antara penjual dan pembeli karena tingkat penipuannya cukup tinggi. Antara lain, barang tidak dikirim tetapi uang untuk membeli barang telah ditransfer, pun demikian sebaliknya. Resiko lain adalah resiko ketidaksesuian barang dengan yang dibeli.

Tetapi ada pula situs e-commerce yang telah bekerja sama dengan bank tertentu dan menyediakan layanan pembayaran antara bank di menu pembayaran via ATM atau e-banking, sehingga lebih bisa dipercaya. Karena biasanya proses ini tidak mudah dan bank pun cukup selektif untuk memelih siapa yang bisa masuk dalam menu pembayaran di layanan mereka.

Kartu kredit

Menjadi salah satu pembayaran yang cukup otomatis untuk beli barang online namun peminatnya masih cukup sedikit. Salah satu alasannya adalah masih dikitnya pemilik kartu kredit di Indonesia serta faktor keamanan atau fraud.

Namun, kini telah banyak layanan atau sistem pembayaran yang telah menerapkan strategi keamanan untuk pembayaran menggunakan kartu kredit di situs e-commerce. Layanan sistem pembayaran ini menjadi sistem yang bekerja di belakang layar yang memudahkan dan memberikan jaminan keamanan bagi para konsumen dalam membeli barang atau produk online.

Pembayaran kartu kredit juga menjadi salah satu ciri e-commerce dengan fasilitas lengkap karena otomisasi dari pembayaran yang disajikannya.

Paypal

Pembayaran ini mungkin tidak terlalu populer di kalangan konsumen tanah air, namun untuk e-commerce luar hampir semuanya menyediakan cara pembayaran menggunakan Paypal. Paypal secara singkat bisa dijelaskan sebagai salah satu alat pembayaran internasional yang digunakan untuk transaksi keuangan, termasuk melakukan pembelian secara online.

Pembayaran dilakukan ke akun Paypal, dan nantinya penjual akan mencairkan jumlah uang yang ada di akun Paypal ke bank yang bersangkutan.

Rekening Bersama atau Escrow

Cara pembayaran ini mengikut sertakan pihak ketiga yang dipercaya sebagai lembaga pembayaran. Jadi uang ditransfer dahulu ke pihak Rekening Bersama atau Escrow lalu setelah barang diterima pembeli uang baru ditransfer ke penjual.

Cara pembayaran ini juga populer di sarana jual beli online berbentuk forum serta banyak digunakan bagi mereka situs jual beli online yang belum menyediakan sistem pembayaran otomatis. Cara pembayaran ini juga banyak dipilih karena dianggap aman, barang diterima uang baru diberikan pada penjual.

COD (Cash On Delivery)

Ini sebenarnya bukan sistem pembayaran untuk belanja online, tetapi lebih pada cara pembayaran. Pembeli membeli barang secara online, barang diantar dan baru pembayaran dilakukan. Cara pembayaran ini bisa jadi paling aman karena pembeli bisa melihat barang yang dijual cara ini bukanlah e-commerce, dan menghilangkan kemudahan dalam belanja online yang tidak memerlukan uang tunai dan otomisasi sampai barang dikirimkan.

Pengguna lokal, selain transfer antar bank memilih metode ini karena masih kurang percaya pada keamanan e-commerce serta perilaku yang masih membutuhkan untuk melihat produk sebelum membeli. Namun demikian, cara pembayaran ini paling pas untuk barang second, karena biasanya kondisi barang sudah digunakan atau tidak seperti barang baru.

Potongan Pulsa

Cara pembayaran ini memang dilakukan untuk barang digital, seperti aplikasi untuk smatrphone atau konten digital lain dan tidak digunakan untuk pembelian produk fisik. Namun, potong pulsa adalah cara pembayaran lain yang termasuk pada proses jual beli online, dengan barang dagangan digital. Beberapa produk digital biasanya disediakan di toko aplikasi, penyedia layanan ebook atau koran/majalah digital serta konten digital lain.

Salah satu keungulan adalah kemudahan, karena hampir semua yang memili smartphone pasti memiliki pulsa.

Daftar di atas adalah beberapa cara pembayaran yang biasanya dilakukan atau tersedia di situs jual beli online dan e-commerce. Penjelasan yang diberikan memang tidak lengkap dan cukup sederhana, namun bisa menjadi acuan bagi mereka yang ingin membeli barang secara online.

Ada baiknya konsumen juga melakukan survei dulu atas toko atau penjual online dan yakin bahwa situs online yang ada aman untuk bertransaksi. Untuk e-commerce ‘modern’ yang telah menyediakan pembayaran dengan kartu kredit, jangan lupa untuk memilih situs e-commerce yang didukung layanan atau sistem pembayaran yang telah dilangkapi sistem deteksi fraud.

*) Artikel ini adalah advertorial yang disponsori oleh Veritrans Indonesia, layanan yang menjadikan pembayaran online lebih mudah, cepat dan lebih aman.

Beli Aplikasi di Nokia Store Indonesia, Kini Bisa dengan Kartu Kredit

Bulan April yang lalu, pengguna Nokia Indonesia yang ingin membeli aplikasi berbayar dimudahkan dengan adanya layaan mobile billing yang memungkinkan pengguna membeli aplikasi menggunakan sistem potong pulsa. Kerja sama yang dilakukan adalah dengan 3 operator; Telkomsel, Indosat, dan XL.

Kini pengguna Indonesia bisa membayar atau membeli aplikasi menggunakan kartu kredit. Seperti yang dituliskan di blog Widiasmoro, dukungan pembayaran dengan kartu kredit ini telah diberikan Nokia untuk pembelian aplikasi di Nokia Store Indonesia. Widi juga menyebutkan bahwa kartu kredit yang didukung untuk pembelian di Nokia Store Indonesia adalah Visa, Master Card, American Express, Dinners Club dan JCB.

Pembayaran adalah satu hal penting, bukan hanya bagi konsumen yang ingin menikmati aplikasi berbayar yang tidak tersedia versi gratisnya, tetapi terutama untuk para pengembang, yang bergantung pada bisnis penjualan aplikasi. Sistem potong pulsa adalah satu hal penting mengingat penggunaan kartu kredit di Indonesia masih kecil, kemudahan dengan sistem ini bisa menjadi pilihan bagi pengguna yang tidak hanya ingin menikmati aplikasi gratis.

Continue reading Beli Aplikasi di Nokia Store Indonesia, Kini Bisa dengan Kartu Kredit

Multiply Akhirnya Dukung Pembayaran Menggunakan Kartu Kredit

Multiply menyempurnakan sistem pembayaran mereka dan kini menerima pembayaran menggunakan kartu kredit. Waktu ketersediaan pembayaran dengan kartu kredit ini cukup tepat, karena bersamaan dengan acara “Shopfest”, yang dikatakan sebagai festival terbesar untuk belanja online. Meskipun demikian, pembayaran dengan kartu kredit saat ini masih terbatas dengan ketentuan tertentu.

Seperti yang diumumkan di rilis pers, Multiply hanya menerima pembayaran menggunakan kartu kredit dari bank yang beroperasi di Indonesia dan hanya bisa digunakan untuk membeli barang dari Trusted Sellers (yang diverifikasi oleh Multiply sendiri).

Langkah ini menandai satu tahun kehadiran kantor Multiply di Indonesia. Per akhir tahun lalu, Multiply juga bahkan memidahkan kantor pusat mereka dari Boca Raton (Florida) ke Jakarta karena pasar terbesar mereka kini ada di Asia Tenggara, terutama Indonesia dan Filipina. Multiply juga baru-baru ini memiliki CEO baru, Stefan Magdalinski yang menggantikan Peter Pezaris.

Continue reading Multiply Akhirnya Dukung Pembayaran Menggunakan Kartu Kredit

Tiket.com Sekarang Terima Pembayaran dengan Kartu Kredit

Seperti diumumkan oleh akun Twitter-nya, Tiket.com akhirnya menerima pembayaran melalui kartu kredit. Tiket.com mengklaim sistem pembayarannya menggunakan teknologi terbaik untuk mendeteksi fraud dan mendukung 3D Secure. Payment gateway yang digunakan adalah CyberSource, yang juga digunakan oleh berbagai perusahaan besar seperti Apple, Microsoft, dan Symantec. Salah satu hal yang menjadi garansi teknologi 3D Secure ini adalah jaminan dari Visa dan MasterCard untuk full refund seandainya terjadi fraud.

Sebelumnya, saat launching Tiket.com mengakomodasi pembayaran menggunakan transfer bank (ATM) dan Internet banking dari BCA dan Bank Mandiri. Metode pembayaran melalui kartu kredit ini tidak hanya dengan mudah dilakukan melalui versi web. Anda yang menggunakan versi mobile web Tiket.com pun seharusnya bisa memanfaatkannya dengan mudah. Tiket.com saat ini melayani reservasi kamar hotel, tiket bioskop blitzmegaplex, dan satu-dua event.

Tiket.com sendiri diluncurkan akhir bulan November lalu dan mendapat sambutan yang cukup meriah dengan iming-iming hadiah jalan-jalan ke Bali — yang baru saja terpilih pemenangnya. Kita tunggu apakah pasca-promosi di awal peluncuran seperti itu Tiket.com dapat bertahan dengan persaingan bisnis travel online yang makin ketat.

Sedapur Sediakan Fasilitas Pembayaran Melalui KlikBCA

Layanan e-commerce untuk makanan, Sedapur.com kini menyediakan fasilitas pembayaran dengan KlikBCA bagi penguna yang melakukan pembelian produk makanan di situs mereka.

Dari pengumuman newsletter yang saya terima pagi ini, pengguna Sedapur diberikan tambahan fasilitas pembayaran selain transfer antar bank (Mandiri dan BCA) yaitu dengan melakukan pembayaran langsung dari layanan KlikBCA ketika pengguna melakukan proses checkout keranjang belanja di Sedapur.com

Caranya, ketika Anda telah berada di halaman pembayaran (setelah melakukan pemesanan produk) Anda bisa memilih pembayaran menggunakan KlikBCA, Anda kemudian diharuskan memasukan user ID KlikBCA Anda dan login ke situs KlikBCA. Nantinya akan ada pilihan pembayaran Sedapur di menu pembayaran e-commerce kategori Marketplace, daftar transaksi di Sedapur.com akan muncul dan Anda kemudian bisa melanjutkan pembayaran dengan otorisasi menggunakan key BCA.

Continue reading Sedapur Sediakan Fasilitas Pembayaran Melalui KlikBCA

Update Terbaru Dari Inapay.com [+ interview]

Masih ingat dengan layanan pembayaran Inapay.com? Sebuah layanan yang menjembatani antara penjual dan pembeli dalam hal jual-beli lewat internet. Layanan ini pernah dibahas di DailySocial pada awal bulan Oktober yang lalu, dan belum lama ini kami mendapatkan informasi bahwa ada beberapa update dari layanan ini.

Continue reading Update Terbaru Dari Inapay.com [+ interview]

Mengapa E-banking dan Mobile Banking Tidak Begitu Laku?

Editor’s note: Setelah tulisan Rama tentang internet banking via desktop – mobile banking, kali ini hadir Guest Post yang ditulis oleh Dolly Surya W dengan tema yang sama, namun di tulisan ini Dolly memaparkan pendapat dan pengalamannya tentang penggunaan layanan e-banking dan mobile banking, dilengkapi dengan usulan agar layanan e-banking dan mobile banking bisa lebih populer.

Tergelitik ketika membaca berita artikel mengenai e-banking vs m-banking di detikinet dan artikel di dailysocial.net mengenai hal ini. Statement yang dikutip dari salah satu pejabat tinggi Bank Mandiri mungkin terlihat biasa dan normal menurut kebanyakan pembaca dan pengguna. Namun saya menjadi gundah dengan pernyataan tersebut, gundah karena takut informasi tersebut menjadi salah arah/salah fokus.

Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan pendapat-pendapat saya dan pengalaman yang saya dapati dalam menggunakan layanan perbankan secara online dan mobile. Pembahasan ini pun relatif terbatas hanya pada layanan e-banking dan mobile banking saja agar fokus dan tidak melebar.

Sebelumnya, saya coba deskripsikan masing-masing apa itu layanan e-banking dan mobile banking.

Continue reading Mengapa E-banking dan Mobile Banking Tidak Begitu Laku?