Logitech Akuisisi Saitek Senilai $13 Juta dari Mad Catz

Penggemar game Flight Simulator dan sejenisnya tentu saja tidak asing dengan nama Saitek. Selama bertahun-tahun, pabrikan tersebut setia mengeluarkan produk peripheral yang unik dan dirancang secara spesifik untuk gamegame simulator maupun balap.

Kini Saitek harus mengucapkan selamat tinggal, bukan kepada penggemarnya, melainkan kepada Mad Catz selaku perusahaan induknya. Konsumen sebenarnya tidak perlu khawatir, sebab Saitek tidak akan menghilang begitu saja, mereka hanya akan berpindah rumah ke Logitech, dengan nilai akuisisi mencapai $13 juta.

Mad Catz yang mengakuisisi Saitek senilai $30 juta di tahun 2007 belakangan ini rupanya mengalami krisis finansial. Tidak tanggung-tanggung, krisis tersebut menyebabkan tiga petingginya turun dari jabatan CEO, direktur dan senior vice president. Maka dari itu, suntikan dana $13 juta dari Logitech tentunya bisa membantu Mad Catz untuk ‘bangun’ kembali.

Untuk Logitech sendiri, portofolio Saitek merupakan aset yang amat bernilai bagi mereka sebagai salah satu produsen peripheral terbesar sejagat. Sejauh ini peripheral untuk game simulasi Logitech baru sebatas tiga produk saja, dan kehadiran Saitek bisa dipastikan akan mengisi kekosongan tersebut.

Di sisi lain, akuisisi ini bisa dilihat sebagai langkah Logitech dalam mengantisipasi meledaknya tren virtual reality. Seperti yang kita tahu, game VR banyak yang menawarkan gameplay bertema simulasi, dan produk-produk buatan Saitek bakal menjadi incaran para konsumen.

Sumber: Tom’s Hardware dan Logitech.

Mouse Logitech G Pro Didesain dan Ditujukan untuk Jagoan eSport

Produsen peripheral seperti Logitech memang sudah sangat memahami aspek-aspek terpenting dalam merancang mouse secara umum. Pun demikian, tidak ada yang lebih paham soal kriteria mouse gaming terbaik ketimbang seorang atlet esport. Itulah mengapa Logitech mengajak jagoan esport dalam merancang mouse gaming terbarunya, Logitech G Pro.

G Pro pada dasarnya merupakan perpaduan dari dua mouse gaming terpopuler Logitech, yakni G100s dan G303. Desainnya cukup mirip dengan G100s; ambidextrous, ringan dan tidak neko-neko. Di saat yang sama, G Pro turut mengemas kecepatan, akurasi dan responsivitas yang ditunjukkan oleh G303 selama ini.

Di dalamnya bernaung sensor optik PMW3366 yang kerap disebut-sebut sebagai salah satu yang paling presisi. Rentang DPI-nya berkisar antara 200 – 12.000, dan responsivitasnya di tiap pengaturan kecepatan dipastikan akan terus konsisten.

Pada kenyataannya, mouse ini telah menjadi favorit salah satu pemain CS:GO ternama, Tyler “Skadoodle” Latham. Tidak mengejutkan, mengingat ia merupakan salah satu atlet esport yang ditunjuk Logitech sebagai mitra kolaborasi, dimana ia telah menguji G Pro secara intensif selama masa pengembangan.

Logitech G Pro dilengkapi sepasang tombol makro yang bisa dikustomisasi dan tombol pengaturan DPI / Logitech
Logitech G Pro dilengkapi sepasang tombol makro yang bisa dikustomisasi dan tombol pengaturan DPI / Logitech

G Pro turut dibekali memory untuk menyimpan pengaturan DPI, pencahayaan maupun konfigurasi tombol makronya langsung di dalam perangkat, memastikan pengaturannya tidak berubah meski tersambung ke laptop atau PC apa saja.

Soal ketahanan, Logitech meyakini tombol kiri dan kanan G Pro sanggup berfungsi hingga lebih dari 20 juta klik. Kalau dihitung-hitung, jumlah klik sebanyak ini setara dengan sesi latihan gamer profesional selama 10 jam setiap hari, selama dua tahun berturut-turut.

Soal harga, Logitech G Pro akan meluncur ke AS dan Eropa seharga $70 mulai bulan Agustus ini. Sayang sejauh ini belum ada informasi mengenai ketersediaannya di kawasan Asia.

Sumber: Business Wire.

Sennheiser PC 373D Manjakan Gamer dengan Surround Sound dan Mikrofon Noise Cancelling

Dalam sebuah permainan tim, komunikasi merupakan salah satu faktor yang perlu diprioritaskan. Itulah mengapa tidak sedikit gamer yang sangat pilih-pilih soal gaming headset, terutama mereka yang kerap terlibat dalam turnamen esport profesional.

Sesi gaming casual saja sebenarnya juga memerlukan komunikasi, khususnya dalam game macam Overwatch yang banyak mengandalkan kerja sama tim. Kalau Anda tengah mengincar gaming headset anyar, Sennheiser punya salah satu kandidatnya.

Spesialis audio asal Jerman tersebut baru saja mengumumkan Sennheiser PC 373D, sebuah gaming headset kelas flagship yang menyimpan sejumlah fitur menarik. Utamanya adalah teknologi Dolby Surround Sound 7.1 dan mikrofon noise cancelling.

PC 373D datang bersama sebuah Surround Doungle sehingga pengguna bisa berganti mode antara surround dan stereo dengan menekan satu tombol saja. Terkait noise cancelling, Sennheiser telah menerapkan algoritma khusus untuk memastikan suara pengguna terdengar jelas tanpa diganggu background noise.

Kombinasi warna hitam dan merah sudah sangat melekat dengan aura gaming / Sennheiser
Kombinasi warna hitam dan merah sudah sangat melekat dengan aura gaming / Sennheiser

Desainnya bersifat open-backed, yang berarti suara yang dihasilkan akan sedikit bocor dan dapat terdengar orang lain di satu ruangan yang sama. Pun begitu, desain open-backed ini juga berarti telinga pengguna bisa tetap adem meski telah menjalani sesi gaming yang cukup lama. Mendukung hal tersebut adalah bantalan ear pad besar berbahan velvet yang lembut dan empuk.

PC 373D turut menyimpan fitur ekstra yang tak kalah menarik, seperti misalnya software pendamping yang menawarkan empat mode equalizer: Off alias netral, Music, Esport dan Game. Di samping itu, mic-nya bisa dilipat ke atas dan input suara pun akan otomatis di-mute.

Sennheiser PC 373D akan dipasarkan seharga $260. Pilihan warnanya cuma satu, yakni hitam dengan aksen merah yang merupakan kombinasi umum di ranah gaming gear.

Sumber: The Verge dan Sennheiser.

Roccat Mulai Pasarkan Sova, Kombinasi Keyboard dan Mousepad untuk Sesi Gaming di Atas Sofa

Belakangan ini perangkat yang dikenal dengan istilah lapboard sedang naik daun, terutama setelah Razer mulai memasarkan garapannya secara luas. Razer memang boleh mencuri start, akan tetapi kita tetap tidak boleh lupa dengan penawaran serupa Roccat yang diungkap pertama kali di ajang E3 dua tahun lalu.

Dua tahun berselang, lapboard bernama Roccat Sova tersebut sekarang sudah siap dipasarkan. Desain dan fiturnya secara garis besar tidak berubah banyak jika dibandingkan dengan prototipe yang dipamerkan di E3 2014, akan tetapi Roccat mengklaim versi finalnya ini telah menjalani pengujian selama ratusan jam agar sanggup menyajikan pengalaman gaming di atas sofa yang terbaik.

Meski konsep yang diusung mirip seperti Razer Turret, eksekusinya sangatlah berbeda. Roccat Sova tak dibekali konektivitas wireless – juga berbeda dari prototipenya dua tahun yang lalu – melainkan kabel konektor USB sepanjang 4 meter. Masing-masing tentu punya pro dan kontra tersendiri; Razer Turret mungkin bisa terasa lebih nyaman karena tidak memiliki kabel sama sekali, tapi di sisi lain Roccat Sova lebih praktis karena sama sekali tidak perlu di-charge berulang kali.

Bagian palmrest, mousepad serta bantalan paha Roccat Sova dapat dilepas-pasang dengan mudah / Roccat
Bagian palmrest, mousepad serta bantalan paha Roccat Sova dapat dilepas-pasang dengan mudah / Roccat

Dimensi Sova juga jauh lebih besar karena ia turut mengemas palm rest demi meningkatkan kenyamanan selama pengguna bermain. Palm rest ini bisa dilepas dan diganti dengan material lain, demikian pula dengan mousepad dan keempat bantalan paha yang berada di sisi bawah Sova. Yup, Sova turut mengusung konsep modular demi mengakomodasi selera pengguna yang beragam.

Soal keyboard, Sova bakal ditawarkan dalam dua versi, yakni membran dan mekanikal. Masing-masing model sama-sama mengemas LED backlight berwarna biru di setiap tombolnya. Di sisi belakang, tertanam sepasang port USB untuk menyambungkan mouse dan headset sekaligus.

Roccat saat ini telah membuka pre-order Sova seharga $150 untuk versi membran dan $200 untuk versi mekanikal. Selama masa pre-order, Sova akan dibundel bersama mouse Roccat Kova, tetapi pengguna tetap dibebaskan memakainya bersama mouse apapun dan dari merek manapun.

Sumber: PC Gamer dan Roccat.

Mouse Razer Naga Hex V2 Dioptimalkan untuk Game Ber-genre MOBA

Skill dan teamwork adalah dua atribut terpenting kalau Anda ingin menjadi jawara dalam permainan MOBA, entah itu Dota 2, League of Legends, Heroes of the Storm maupun yang lainnya. Akan tetapi dalam banyak kasus, peripheral yang tepat – keyboard dan mouse – bisa menopang dua atribut tersebut lebih maksimal lagi.

Bagi Anda yang gemar bermain genre MOBA, Razer punya mouse anyar yang dirancang khusus buat Anda. Bernama Naga Hex V2, Razer tak segan menyebutnya sebagai mouse OP alias overpowered, sebuah istilah untuk menggambarkan skill tingkat dewa di kalangan para gamer.

Jantung Naga Hex V2 adalah sensor laser 5G 16.000 DPI yang memastikan pergerakan kursor Anda lincah sekaligus akurat, tidak peduli ukuran layarnya sebesar apa – mau multi-monitor atau layar 4K sekalipun. Desainnya pun dirancang seergonomis mungkin untuk dipakai dengan tangan kanan.

Razer Naga Hex V2 datang bersama tujuh tombol macro beserta grip bertekstur di tengahnya / Razer
Razer Naga Hex V2 datang bersama tujuh tombol macro beserta grip bertekstur di tengahnya / Razer

Namun yang menjadi sorotan utama justru adalah tujuh tombol ekstra berdesain memutar di sisi kiri mouse. Tombol-tombol ini bisa diprogram sesuai kebutuhan, dan tepat di tengahnya adalah sebuah grip karet bertekstur agar ibu jari pengguna selalu siap dengan aksi berikutnya.

Menurut pengakuan salah satu pemain LoL terbaik sejagat, Lee “Faker” Sang-hyeok, penempatan tombol ekstra pada Naga Hex V2 memungkinkan pemain untuk bereaksi dengan cepat dan akurat tanpa ada resiko salah klik. Hal ini penting mengingat salah klik bisa berakibat fatal dalam sebuah permainan MOBA.

Sebagai pemanis, Razer turut menyematkan teknologi pencahayaan Chroma yang bisa diprogram dalam 16,8 juta pilihan warna dan efek yang beragam lewat software Razer Synapse. Melalui software yang sama ini pula pengguna juga bisa mengunduh profil khusus yang telah dioptimalkan untuk game MOBA, utamanya LoL dan Dota 2.

Razer Naga Hex V2 saat ini sudah dipasarkan seharga $80. MOBA mania yang tengah mengincar mouse baru sepertinya bisa melirik penawaran Razer yang satu ini.

Sumber: Razer.

5 Keyboard Gaming Terbaik untuk Beragam Kebutuhan

Di mata pengguna umum, keyboard mungkin hanya sekadar alat bantu untuk menavigasikan komputer. Namun bagi para gamer maupun atlet esport, keyboard merupakan senjata utama mereka di samping mouse.

Memang benar skill adalah atribut utama yang membuat tim esport seperti NXL bisa meraih prestasi yang amat membanggakan. Akan tetapi peripheral juga turut memegang peranan penting dalam mendukung performa mereka di turnamen, seperti yang sempat kami rangkum menjadi tips memilih gaming gear ala NXL tahun lalu.

Kali ini DailySocial bermaksud untuk memberikan panduan membeli keyboard gaming bagi para pembaca. Berikut ini adalah daftar 5 keyboard gaming terbaik yang bisa memenuhi beragam kebutuhan gaming Anda.

1. Razer Blackwidow Chroma

Razer Blackwidow Chroma / Razer
Razer Blackwidow Chroma / Razer

Kurang afdal rasanya membicarakan peripheral gaming tanpa melibatkan Razer di dalamnya. Selama bertahun-tahun, Blackwidow sudah menjadi keyboard pilihan banyak gamer. Bukan hanya karena desainnya yang keren dan deretan LED warna-warninya, tetapi juga karena performanya yang mumpuni.

Blackwidow Chroma mengemas switch mekanik rancangan Razer sendiri yang diklaim tahan sampai 60 juta klik. Fleksibilitasnya juga baik berkat kehadiran lima tombol macro di sebelah kiri yang bisa diprogram untuk apa saja, membuatnya ideal untuk game ber-genre RPG. Lebih lanjut, kustomisasi ini juga bisa di-backup ke cloud lewat software pendamping Razer Synapse.

Beli: Blibli – Rp 2.680.000

2. Corsair Vengeance K70 RGB

Corsair Vengeance K70 RGB / Corsair
Corsair Vengeance K70 RGB / Corsair

Keyboard yang satu ini bisa dibilang yang paling kokoh mengingat ia punya sasis yang terbuat dari aluminium. Desainnya juga sedikit tidak umum, dimana tiap-tiap tuts-nya tampak melayang di atas bodi keyboard, plus dihiasi oleh deretan LED yang bisa menyala dalam kombinasi 16,8 juta warna.

Switch mekanik Cherry MX Red yang digunakan membuatnya ideal untuk pemain game FPS macam CS:GO. Nilai plus lain dari K70 adalah aksesori palm rest dengan permukaan soft-touch yang termasuk dalam paket penjualan.

Beli: Lazada – Rp 2.861.500.

3. Ducky Shine 5

Ducky Shine 5 / Ducky
Ducky Shine 5 / Ducky

Nama Ducky mungkin terdengar asing di telinga Anda, padahal brand asal Taiwan ini sudah amat terkenal reputasinya dalam hal keyboard gaming. Model terbarunya, yaitu Shine 5, kini dibekali LED RGB mengikuti tren yang sedang menjamur saat ini.

Ducky Shine 5 memakai switch mekanik Cherry MX Blue yang sangat tactile. Switch ini tak cuma ideal dipakai bermain game, tapi juga terasa sangat nyaman dipakai mengetik. Meski tampangnya paling simpel dibanding keyboard lain yang ada dalam daftar ini, Ducky Shine 5 tidak main-main soal build quality.

Beli: Lazada – Rp 2.170.000.

4. Logitech G310 Atlas Dawn

Logitech G310 Atlas Dawn / Logitech
Logitech G310 Atlas Dawn / Logitech

Kalau Anda mementingkan portabilitas, keyboard besutan Logitech ini punya dimensi yang amat ringkas, ideal untuk dibawa dari turnamen ke turnamen lainnya. Namun tentu saja, ukuran tak bisa dijadikan patokan terkait ketangguhannya.

G310 Atlas Dawn memakai switch mekanik Romer-G buatan Logitech sendiri yang diyakini mampu bertahan hingga 70 juta kali klik, atau sekitar 40 persen lebih lama dibanding keyboard mekanik lain. Sebagai pemanis, masing-masing tuts-nya dihiasi oleh LED berwarna biru.

Beli: Blibli – Rp 1.459.350

5. SteelSeries Apex 350

SteelSeries Apex 350 / SteelSeries
SteelSeries Apex 350 / SteelSeries

Satu-satunya keyboard non-mekanik di daftar ini, tapi bukan berarti ia payah soal gaming. Ia sangat ideal digunakan untuk bermain MMORPG, mengingat terdapat 22 tombol macro yang tersebar di sisi kiri maupun di atas deretan tombol-tombol F.

Tombol ekstranya tidak berhenti sampai di situ saja, tapi juga berlanjut ke sisi kanan dimana terdapat tombol multimedia terpisah. Saking lengkapnya, keyboard ini bahkan memiliki tombol arah panah serong ke kiri atas dan kanan atas. Sebagai bumbu penyedap, LED RGB menghiasi semua tuts-nya, sedangkan di belakangnya bernaung sepasang port USB.

Beli: Blibli – Rp 1.370.000

Logitech G Meriahkan Kompetisi Esport Garena LGS Summer 2016 dengan Peripheral Terbarunya

Kancah esport tanah air kembali dimeriahkan oleh ajang kompetisi 2016 Garena League of Legends Garuda Series Summer Split (Garena LGS Summer). Setiap hari Sabtu mulai tanggal 14 Mei 2016 sampai tiga bulan ke depan, sejumlah tim akan bertarung memperebutkan titel juara.

Dalam rangkaian event ini, Logitech G yang berperan sebagai sponsor rupanya juga berupaya untuk memberikan pengalaman gaming kelas atas bagi para peserta. Pabrikan peripheral tersebut tidak segan mengerahkan produk-produknya yang terkini, seperti headphone Logitech G633 Artemis Spectrum, serta dua keyboard gaming teranyarnya, Logitech G810 Orion Spectrum RGB dan G610 Orion Brown.

Esports kian tumbuh dan populer di Indonesia, kehadiran kami di Garena LGS Summer memberi kesempatan bagi para peserta untuk merasakan pengalaman gaming luar biasa dengan perlengkapan gaming Logitech,” terang Ismail Maksum selaku Country Manager Logitech Indonesia dalam siaran persnya.

Headphone ini akan banyak menghiasi telinga peserta Garena LGS Summer 2016 / Logitech
Headphone ini akan banyak menghiasi kepala peserta Garena LGS Summer 2016 / Logitech

Garena LGS Summer sendiri akan diawali dengan babak liga yang berlangsung selama tujuh minggu ke depan. Setiap minggunya akan berlangsung 8 pertandingan berbeda, dan 4 di antaranya akan ditayangkan secara live di channel YouTube resmi League of Legends Indonesia.

Pada akhir klasemen, empat tim di posisi teratas berhak mengikuti babak playoff yang akan diselenggarakan setelah Hari Raya Idul Fitri, dan pemenang dari setiap pertandingan akan bertemu di babak Grand Final.

Razer Turret Adalah Peripheral Unik untuk Kebutuhan Gaming di Ruang Tamu

Setelah diumumkan pada event CES 2015, peripheral unik Razer Turret akhirnya siap dipasarkan secara luas. Perangkat ini pada dasarnya dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan PC gaming pengguna di ruang tamu.

Razer Turret terdiri dari tiga bagian: keyboard bergaya chiclet, mousepad berlapis magnet dan mouse berjenis ambidextrous dengan sensor 3.500 DPI. Ketiganya dimaksudkan untuk dipakai secara bersamaan di atas pangkuan pengguna yang sedang duduk santai di atas sofa menghadap ke TV.

Razer Turret terdiri dari keyboard, mousepad dan mouse / Razer
Razer Turret terdiri dari keyboard, mousepad dan mouse / Razer

Meski mouse-nya ideal untuk dipakai dengan tangan kiri atau kanan, mousepad-nya hanya bisa menancap di sisi kanan keyboard karena ia tersambung oleh sebuah engsel yang bisa dilipat. Terlepas dari itu, lapisan magnet yang ada pada mousepad berfungsi untuk mencegah mouse tergelincir jatuh, bahkan saat Anda sedang begitu intensnya bermain.

Turret menyambung ke PC secara nirkabel via adapter USB, namun ia turut dibekali koneksi Bluetooth untuk dihubungkan ke perangkat Android. Bahkan di keyboard-nya tertanam tombol Back dan Home yang secara khusus dirancang untuk digunakan dengan perangkat Android – utamanya adalah Razer Forge TV yang memang berjalan pada platform Android.

Wujud Razer Turret ketika diberdirikan di atas docking charger-nya / Razer
Wujud Razer Turret ketika diberdirikan di atas docking charger-nya / Razer

Nama Turret sendiri datang dari wujudnya ketika dipasang di atas docking charger. Keyboard-nya diklaim sanggup beroperasi hingga 4 bulan sebelum perlu di-charge kembali, sedangkan mouse-nya punya daya tahan 40 jam nonstop.

Kalau Anda gemar bermain game PC selagi bersantai di depan TV, Razer Turret bisa Anda dapatkan seharga $160.

Sumber: Razer.

Keyboard Gaming Terbaru Asus Berwajah Sangar, Berbodi Tangguh dan Berfitur Lengkap

Nama Asus ROG sudah begitu melekat dengan industri gaming berkat deretan laptop-nya yang gagah perkasa. Kendati demikian, namanya mungkin belum seharum Razer atau Steelseries kalau berbicara di ranah peripheral PC secara spesifik. Untuk itu, Asus masih harus membuktikan bahwa dirinya sanggup menyuguhkan peripheral unggulan yang bisa merebut perhatian banyak gamer.

Tanpa harus menunggu lama, Asus pun memperkenalkan keyboard gaming terbarunya, Horus GK2000. Dinamai berdasarkan dewa perang Mesir, Asus mengaku keyboard ini ditujukan buat para gamer yang mengutamakan kecepatan dan tingkat presisi guna memenangkan peperangan virtual-nya.

Keseluruhan sasisnya dibentuk dari lempeng aluminium setebal 3 mm. Ia tangguh, tapi di saat yang sama juga elegan berkat finish matte di sekujur tubuhnya. Penampilannya sendiri cukup unik, menyerupai seekor burung rajawali yang memang seringkali digunakan untuk melambangkan sang dewa Horus.

Asus ROG Horus GK2000

Setiap tombolnya dihuni oleh switch mekanik Cherry MX Red yang sudah sangat terbukti keandalannya. Di sebelah kiri, terdapat empat tombol macro yang bisa diprogram hingga tiga layer, memberikan kombinasi 12 fungsi ekstra tepat di ujung jari pengguna. Untuk berpindah dari satu layer ke yang lain, cukup tekan tombol “ML” di paling atas.

Sebuah keyboard gaming tak akan lengkap tanpa deretan tombol multimedia. Horus GK2000 turut mengemas sepasang kenop putar di sisi kanan untuk mengatur volume dan tingkat kecerahan lampu LED merahnya – sayang bukan RGB. LED ini bisa menyala dalam lima mode yang berbeda, atau pengguna juga bebas mengaturnya sesuka hati menggunakan software pendampingnya.

Asus ROG Horus GK2000

Di bagian bawah, Anda bisa melihat sebuah palm rest berukuran besar yang mudah dilepas-pasang. Tak cuma itu, Asus turut melengkapinya dengan aksesori lepas-pasang lain berupa sebuah dudukan untuk smartphone – atau bisa juga untuk menggantungkan headphone. Dudukan ini bebas ditempatkan di atas kanan maupun kiri.

Kehadiran dudukan smartphone ini akan terasa semakin efektif ketika mengetahui bahwa Horus GK2000 turut mengemas sepasang port USB serta sebuah jack headphone. Jadi Anda bisa menancapkan flashdisk di satu port, dan satu lagi bisa digunakan untuk mengisi ulang baterai smartphone.

Asus ROG Horus GK2000 tentunya berpotensi menjadi penantang tangguh di persaingan keyboard gaming yang makin memanas. Sayangnya Asus masih belum mengungkapkan jadwal pemasaran maupun banderol harganya.

Sumber: Asus.

Mouse Roccat Kiro Andalkan Faktor Kenyamanan Berkat Rancangan yang Modular

Tipe mouse ada bermacam-macam. Namun kalau kita klasifikasikan berdasarkan bentuknya, maka istilah yang biasa kita jumpai adalah ambidextrous atau ergonomic.

Tipe ambidextrous, sama seperti arti harafiahnya, dirancang supaya nyaman digunakan baik tangan kiri maupun kanan karena bentuknya simetris. Di sisi lain, tipe ergonomic dimaksudkan secara khusus untuk penggunaan tangan kanan atau kiri saja. Mouse jenis ini biasanya berbentuk asimetris, punya lekukan khusus di satu sisinya sebagai tempat bernaungnya jempol. Alhasil, mouse jenis ini pun bisa terasa lebih nyaman daripada jenis ambidextrous.

Sayangnya, tidak banyak mouse tipe ergonomic yang dirancang untuk pengguna kidal. Pabrikan mouse gaming macam Razer, Steelseries dan sebagainya biasanya berfokus pada pengguna tangan kanan saja. Tidak heran karena memang pengguna tangan kiri termasuk minoritas dibanding tangan kanan.

Pabrikan peripheral asal Jerman, Roccat, punya pandangan berbeda. Mereka percaya desain yang tepat bisa mengakomodasi kebutuhan pengguna tangan kiri dan kanan secara seimbang. Solusinya bukan mouse ambidextrous, melainkan sebuah tipe baru yang mereka sebut dengan istilah superdextrous.

Bernama Roccat Kiro, mouse superdextrous ini pada dasarnya mempunyai rancangan yang modular. Artinya, pengguna bisa melepas-pasang sejumlah komponennya untuk mendapatkan konfigurasi yang paling pas. Dalam kasus ini, yang bisa dilepas-pasang adalah panel kiri dan kanannya.

roccat-kiro-02

Secara default, Kiro datang dalam wujud ambidextrous, lengkap dengan sepasang tombol ekstra di masing-masing sisinya. Namun pengguna juga bisa melepas panel kiri atau kanannya, dan seketika juga mendapatkan mouse ergonomic baik untuk tangan kiri maupun kanan – tanpa melibatkan obeng sama sekali. Sebagai bonus, permukaannya telah dilapisi material yang tahan keringat.

Di dalamnya, Kiro ditenagai oleh sensor Pro-Optic R2 2.000 dpi. ‘Kelincahannya’ bisa didongkrak hingga mencapai 4.000 dpi dalam mode Overdrive. Tentu saja, mengikuti tren yang ada, pancaran cahayanya bisa diatur dengan pilihan 16,8 juta warna.

Roccat Kiro dibanderol seharga $55 saja, cukup terjangkau kalau melihat lengkapnya opsi kustomisasi yang ditawarkan. Kalau Anda masih penasaran dengan cara kerja rancangan modularnya, silakan simak video unboxing resminya di bawah ini.

Sumber: Digital Trends dan SlashGear.