Flickr Perbarui Fitur Gallery Demi Semakin Mempererat Komunitas

Saat Flickr diakuisisi oleh SmugMug pada bulan April lalu, banyak konsumen yang merasa lega mengetahui bahwa layanan yang mereka gunakan itu tak lagi dioperasikan oleh korporasi besar, melainkan oleh perusahaan yang betul-betul peduli terhadap komunitas fotografi sejak lama. Anggapan itu benar, dan Flickr baru saja membuktikannya.

Mereka baru saja memperbarui fitur Gallery. Gallery pada Flickr sejatinya bisa dianggap sebagai alat bantu untuk mempererat komunitas. Dalam Gallery, yang dipertunjukkan bukanlah foto kita sendiri, melainkan foto dari pengguna lain yang kita kurasi dan kemas menjadi kisah visual yang menarik.

Pembaruan yang paling utama adalah, jumlah foto yang bisa ditambahkan ke Gallery sekarang naik drastis dari 50 menjadi 500. Agar lebih memudahkan proses kurasinya, pengguna sekarang bisa menambahkan beberapa foto sekaligus langsung dari Faves ke Gallery.

Flickr redesigned Galleries

Layout tampilannya pun juga ikut diperbesar mengikuti tren layar gadget yang membesar dan meninggi resolusinya. Tampilan daftar Gallery yang pengguna buat juga telah didesain ulang agar menampilkan tiga foto di setiap Gallery (satu cover photo, dua lainnya foto terakhir yang ditambahkan).

Selebihnya, fungsi Gallery tidak berubah. Mengganti cover photo tetap bisa dilakukan kapan saja pengguna mau, begitu pula mengedit judul maupun deskripsikan. Singkat cerita, penyempurnaan Gallery ini sekali lagi bisa kita lihat sebagai penekanan Flickr terhadap pentingnya komunitas pasca diakuisisi oleh SmugMug.

Sumber: Flickr.

Flickr Resmi Diakuisisi oleh SmugMug

Di titik ini, sebagian besar dari kita mungkin sudah lupa dengan eksistensi Flickr. Penyebabnya sedikit banyak adalah pihak yang mengelolanya. Seperti yang kita tahu, Flickr yang didirikan di tahun 2004 sempat diakuisisi oleh Yahoo pada tahun 2005, sebelum akhirnya berpindah tangan lagi ke Verizon, yang mengakuisisi Yahoo di tahun 2017.

Baik Yahoo dan Verizon sama-sama merupakan korporasi besar, dan bisa dibilang bukan tipe yang bisa memahami permintaan komunitas fotografi dengan baik. Contohnya, saat mengumumkan penghapusan paket Flickr Pro, Marissa Mayer yang menjabat sebagai CEO Yahoo saat itu beralasan istilah fotografer profesional sudah tak lagi relevan. Sontak banyak yang merasa tersinggung, dan Marissa pun pada akhirnya minta maaf.

Kabar baiknya, Flickr tidak harus selamanya bernasib seperti itu. Mereka baru saja diakuisisi oleh SmugMug. Bagi yang tidak tahu, SmugMug merupakan penyedia layanan photo sharing yang usianya bahkan lebih tua lagi daripada Flickr, dan mereka bisa bertahan selama ini berkat model bisnis subscription-based yang ‘sehat’.

Nilai akuisisinya tidak diberitakan, tapi yang pasti Flickr dan SmugMug bakal tetap beroperasi sendiri-sendiri. Sejauh ini SmugMug belum mengungkapkan rencana mendetailnya mengenai masa depan Flickr, akan tetapi konsumen loyal Flickr setidaknya bisa sedikit lega melihat SmugMug sebagai pemilik barunya, yang track record-nya sudah terbukti bagus di industri fotografi.

Nasib Flickr ini kurang lebih sama seperti salah satu rivalnya, 500px, yang diakuisisi oleh Visual China Group (VCG) sekitar dua bulan lalu. Perbedaannya, VCG merupakan agensi besar yang kerap disebut sebagai “Getty Images-nya Tiongkok”, sedangkan SmugMug mempersilakan pengguna layanannya untuk menjual karya-karyanya langsung ke konsumen tanpa tarif perantara.

Sumber: PetaPixel dan SmugMug.

Bagikan Foto ke Klink, Anda Bisa Uangkan Jumlah View

Sebuah jejaring sosial baru yang dikhususkan untuk berbagi foto dan video punya ide yang cukup unik, yakni memberikan imbalan uang atas jumlah view yang diterima. Namanya Klink, dan layanan ini baru saja ‘lulus’ tahap pengujian selama tiga bulan. Continue reading Bagikan Foto ke Klink, Anda Bisa Uangkan Jumlah View

Instagram Perkenalkan Dua Tool Penyuntingan Foto Baru: Color dan Fade

Saat meluncur pertama kali di platform iOS pada tahun 2010, Instagram tidak lain hanyalah sarana berbagi foto dengan konsep yang sangat sederhana: pilih foto yang ingin diunggah, crop dengan bentuk persegi, lalu pilih filter retro yang diinginkan dan upload. Continue reading Instagram Perkenalkan Dua Tool Penyuntingan Foto Baru: Color dan Fade

Photo Sharing Plays a Big Part in Facebook’s Acquisition of WhatsApp

If you thought that Viber’s acquisition by Rakuten last week was a major news in the mobile industry, today’s $19 billion Facebook acquisition of WhatsApp would be a massive earthquake sending shockwaves across the entire planet. With Instagram and now WhatsApp under its ownership, Facebook becomes an even larger photo-sharing entity on the planet.

Continue reading Photo Sharing Plays a Big Part in Facebook’s Acquisition of WhatsApp

Online Services In The Eyes of Indonesian University Students [Part 2]

When asking about the most well known or successful mobile devices, platforms, and Internet services, the expected answers would be iPhone, Android, Facebook, Twitter, Google, and so on. These names tend to dominate the discussion among industry insiders primarily because the majority of them use those products and presumably it’s what certain surveys and discoveries show, which tend to reflect consumers aged 25 and above. But what about the teens or university students? How do they see the tech landscape? Check out part two of our discussion with teens on tech below. Don’t forget to read part one.

Continue reading Online Services In The Eyes of Indonesian University Students [Part 2]

Selamat Datang Instagram 2.0

Instagram sebagai jejaring sosial berbasis foto (plus editing) terbesar di platform iOS melakukan update besar-besaran untuk versi 2.0. Selain logo dan penyegaran UI, ada sejumlah tambahan teknis yang diberikan untuk semakin memanjakan penggunanya. Ada enam aspek teknis yang mendapatkan update. Instagram versi 2.0 ini mendukung handset yang menggunakan minimal iOS 4.2.1, yaitu iPhone 4, iPhone 3GS, iPod touch (generasi ketiga dan keempat), iPad, dan iPad 2. Sayangnya sampai sekarang masih belum ada aplikasi native untuk seri iPad, padahal jelas-jelas di iPad 2 sudah tersedia kamera.

Di antara aspek teknis yang mendapat pembaruan, Instagram memperkenal empat filter baru. Mereka adalah Amaro, Rise, Hudson, dan Valencia. Dalam pembuatan filter ini, Instagram bekerja sama dengan Cole Rise yang merupakan salah satu pengguna Instagram yang sangat populer. Cole Rise adalah seorang fotografer dan pilot. Instagram nampaknya bakal terus meningkatkan kolaborasi dengan pihak ketiga untuk penambahan filter sebagai fitur andalannya. Bukan tidak mungkin nantinya ada kolaborasi dengan Instagrammer Indonesia yang memiliki pengetahuan soal ini.

Continue reading Selamat Datang Instagram 2.0

LiveShare Diam-Diam Sudah Miliki 4,2 Juta Pengguna

LiveShare di sini tidaklah sengetop Instagram. Aplikasi gratis unduh untuk iOS ini berfungsi untuk sharing grup foto tertentu dengan teman-teman yang diundang saja secara real time. Real time di sini artinya setiap foto yang diambil melalui LiveShare langsung di-sharing ke dalam stream tanpa ada jeda, klik dan langsung masuk ke dalam timeline. LiveShare dibuat oleh Cooliris dan secara total telah mendapatkan pendanaan $27.6 juta dari Kleiner Perkins dan lainnya.

LiveShare ini bersifat eksklusif jadi hanya orang-orang yang diundang ke stream tertentu saja yang bisa melihat isinya, jadi yang cuma sekedar teman di aplikasi ini tidak serta merta bisa melihat semua stream yang kita miliki kecuali kita undang yang bersangkutan.

Ada juga public stream buat selebritis dan orang-orang yang yakin bahwa stream-nya bakal dinikmati oleh banyak orang, misalnya stream yang dimiliki oleh Paris Hilton. Untuk stream yang dimiliki oleh Paris Hilton, hasilnya juga di-share melalui situs pribadi dan Facebook. Ternyata LiveShare telah memiliki pengguna yang banyak. Cukup mengejutkan malah jumlahnya. Baru saja diluncurkan di bulan Januari lalu, LiveShare sudah memiliki lebih dari 4,2 juta pengguna. Instagram sendiri baru saja menembus milestone 5 juta pengguna.

Continue reading LiveShare Diam-Diam Sudah Miliki 4,2 Juta Pengguna

Twitter Akan Kembangkan Layanan Photo Sharing Sendiri?

Kabar yang dikonfirmasi oleh AllThingsD sebagai penyelenggara Konferensi D9 menyebutkan bahwa Twitter akan mengembangkan layanan photo sharing miliknya sendiri. CEO Twitter, Dick Costolo, dikabarkan akan mengumumkan layanan tersebut di acara D9 yang akan diadakan minggu ini. Dick Costolo akan berbicara pada hari Rabu waktu California. Informasi ini, jika benar, bakal menjadi suatu pukulan keras bagi layanan serupa seperti TwitPic, YFrog dan Lockerz, yang kabarnya telah menjadi bisnis menjanjikan bernilai jutaan Dollar. Di tahun 2009, pendiri TwitPic, Noah Everett mengatakan bahwa pendapatan TwitPic dari iklan adalah US$1.5 juta.

Twitter sendiri baru-baru ini mengumumkan pengakuisisian TweetDeck sebagai Twitter client resmi mereka yang ke-5, setelah sejumlah Twitter clients untuk mobile platform dan Twitter for Mac. Selain itu, Twitter juga telah memiliki URL masking t.co. Menurut TechCrunch, Twitter telah memiliki domain Twimg.com sejak lama.

Continue reading Twitter Akan Kembangkan Layanan Photo Sharing Sendiri?

Lockerz Akuisisi Plixi

Layanan photo sharing Plixi diakuisisi oleh Lockerz dan akan berubah nama menjadi Lockerz Photos. Plixi juga sebelumnya dikenal dengan nama TweetPhoto.

Lockerz merupakan situs social commerce yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk bisa bergabung dengan komunitas yang ada di Lockerz yang terdiri dari para pengguna yang mau menjadi trendsetters serta tastemakers dengan berbelanja, bermain dan melakukan relasi di web.

Pengguna Lockerz bisa mendapatkan poin (PTZ)  yang bisa dikumpulkan dan digunakan untuk memperoleh diskon dari merchandise yang ada di Lockerz Boutiques.

Continue reading Lockerz Akuisisi Plixi