PUBG Rebut Gelar Game Terbaik di The Steam Awards 2018

Dalam kiprahnya selama 15 tahun, Steam telah berevolusi dari sebuah layanan distribusi hingga menjadi platform gaming berfitur terlengkap. Kini, ia turut menyediakan software non-game, bisa berperan sebagai jejaring sosial, serta turut dilengkapi fitur kurasi yang mempersilakan pengguna mengikuti reviewer favorit mereka. Dan mulai tahun 2016, Valve terus melangsungkan The Steam Awards.

The Steam Awards adalah acara pemberian penghargaan bagi game-game terbaik pilihan user. Tapi berbeda dari event sejenis, para finalis di sana tak cuma merupakan permainan yang dirilis di tahun itu. Banyak dari judul di Steam Awards 2018 yang sebetulnya sudah meluncur di tahun sebelumnya, masuk lagi di daftar nominasi karena mereka terus mendapatkan update dan jadi favorit pengguna Steam.

Steam Awards kali ini membuktikan pada kita bahwa game ‘lawas’ pun bisa merebut gelar paling bergengsi di sana. Minggu lalu, Valve akhirnya mengungkap para pemenang ajang penghargaan tahunan di platform distribusi digital terbesar di Bumi itu, dan game yang mencetus demam battle royale, PlayerUnknown’s Battlegrounds berhasil menyabet titel Game of the Year 2018.

Daftar lengkapnya bisa Anda simak di bawah ini.

 

Game of the Year: PlayerUnknown’s Battlegrounds

Finalis: Monster Hunter: World, Kingdom Come: Deliverance, Hitman 2, Assassin’s Creed: Odyssey

 

VR Game of the Year: The Elder Scrolls V: Skyrim VR

Finalis: VR Chat, Beat Saber, Fallout 4 VR, Superhot VR

 

Labor of Love: Grand Theft Auto V

(Game-game yang terus mendapatkan konten baru meskipun sudah tersedia cukup lama.)

Finalis: No Man’s Sky, Path of Exile, Dota 2, Stardew Valley

 

Best Developer: CD Projekt Red

Finalis: Ubisoft, Bethesda, Rockstar Games, Digital Extremes, Square Enix, Capcom, Paradox Interactive, Bandai Namco, Klei

 

Best Environment: The Witcher 3: Wild Hunt

(Permainan dengan pemandangan terindah.)

Finalis: Subnautica, Shadow of the Tomb Raider, Far Cry 5, Dark Souls III

 

Better With Friends: Tom Clancy’s Rainbow Six Siege

(Judul-judul multiplayer terbaik)

Finalis: Payday 2, Dead by Daylight, CS: GO, Overcooked! 2

 

Best Alternate History: Assassin’s Creed Odyssey

(Deratan game di kategori ini dilatarbelakangi tema sejarah alternatif yang unik.)

Finalis: Wolfenstein II: The New Colossus, Hearts of Iron IV, Civilization VI, Fallout 4

 

Most Fun With a Machine: Rocket League

(Permainan-permainan terbaik yang mengedepankan tema mesin/robot.)

Finalis: Euro Truck Simulator, Nier: Automata, Factorio, Space Engineers

Berbeda dari ajang sebelumnya, kategori game The Steam Awards 2018 terlihat lebih normal. Tidak ada lagi nama-nama jenaka seperti ‘Mom’s Spaghetti’ atau ‘Whoooaaaaaaa, dude!’. Saya menduga, hal ini merupakan cara Valve menyederhakan list serta membuat ajang ini lebih serius, karena gelar ‘Best Environment’ jelas terasa lebih prestisius ketimbang ‘I’m Not Crying, There’s Something In My Eye’.

Kemenangan PUBG di The Steam Awards 2018 sangat menarik. Saat ini, PlayerUnknown’s Battlegrounds masih menjadi judul paling populer di Steam dengan total pemain aktif terbanyak. Namun kemungkinan besar, alasan mengapa game battle royale kreasi PUBG Corp. itu jadi jawara adalah absennya Fortnite di Steam. Di Golden Joystick Awards 2018 – event gaming yang juga bersandar pada vote – karya Epic Games itu membawa pulang titel Game of the Year.

Sumber: Steam.

[Rumor] PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) Akhirnya Akan Dirilis di PS4?

PlayerUnknown’s Battlegrounds alias PUBG boleh saja merupakan salah game terpopuler di dunia. Tapi hingga kini game third-person shooter yang mempopulerkan genre battle royale itu masih belum juga bisa dinikmati oleh pengguna console PS4. Dengan lebih dari 80 juta unit terjual, rasanya agak tak masuk akal bila para developer suatu game sengaja melewatkan pasar yang begitu besar.

Penjelasannya, tentu saja, karena penerbit PUBG telah mengikat kontrak kerja sama eksklusif dengan Microsoft. Pada acara E3 2017, Microsoft mengumumkan bahwa merekalah yang akan menerbitkan PUBG di Xbox One. Microsoft juga membantu dalam urusan teknis porting PUBG, sehingga game tersebut bisa diboyong dari PC ke console dalam waktu yang lebih cepat.

PUBG | Screenshot 2
Player Unknown’s Battlegrounds | Sumber: Steam

Kontrak eksklusif di era modern ini biasanya tak bertahan selamanya, kecuali bila memang sang developer adalah studio yang berada di bawah naungan perusahaan pembuat console (seperti Monolith Soft yang dimiliki oleh Nintendo). Begitu pula dengan PUBG. Eurogamer melaporkan bahwa badan rating video game Korea Selatan (GRAC) telah membocorkan keberadaan PUBG versi PS4.

Bluehole yang merupakan studio pengembang PUBG sendiri belum memberi pengumuman resmi, dan saat artikel ini ditulis, tautan menuju halaman rating yang dimaksud tidak dapat dibuka. Jadi berita ini sifatnya masih berupa rumor. Tapi munculnya PUBG di PS4 sangat mungkin terjadi, apalagi sudah hampir setahun setelah PUBG dirilis di Xbox One. Satu tahun adalah waktu yang lumrah untuk eksklusivitas game. Rise of the Tomb Raider, misalnya, dulu juga terikat kontrak dengan Microsoft untuk jangka waktu yang sama.

PUBG | Screenshot 1
Player Unknown’s Battlegrounds | Sumber: Steam

Pertanyaannya sekarang, apakah minat pasar terhadap PUBG masih tinggi? Setahun lalu mungkin PUBG bisa menjadi “raja” dengan mudah, tapi kini PS4 sudah dikuasai beberapa game pesaing yang tak kalah populer. Fortnite Battle Royale salah satu yang sukses besar dengan pemasukan mencapai 1 miliar dolar per bulan. H1Z1: Battle Royale yang terkenal di PC kini juga telah hadir di PS4. Fortnite Battle Royale dan H1Z1: Battle Royale juga punya kelebihan dibanding PUBG. Dua game tersebut gratis, sementara PUBG adalah game premium berbayar, jadi mungkin akan lebih sulit bagi PUBG untuk menembus pasar.

Developer franchise yang sudah terkenal pun tak mau ketinggalan untuk ambil bagian. Call of Duty: Black Ops 4 misalnya, menawarkan mode baru bernama Blackout yang merupakan sebuah varian battle royale juga. Pasar battle royale kini sudah cukup ramai. Bisakah PUBG mengulang kesuksesannya seperti ketika battle royale belum jadi tren dulu?

Sumber: Eurogamer.

Microsoft Siapkan Controller Xbox One Edisi Terbatas PUBG

Dengan varian seperti Sport White Special Edition, Phantom Black Special Edition serta Grey/Blue, gamer Xbox tidak akan kehabisan pilihan controller ‘versi terbatas’ untuk menikmati permainan di console kesayangan mereka. Keunggulan lain dari gamepad Xbox One adalah, tak seperti DualShock 4 untuk PlayStation 4, aksesori ini siap mendukung penuh PC berbasis Windows.

Dan di tengah-tengah ajang Gamescom Cologne 2018, Microsoft menyingkap agenda spesial yang mereka siapkan untuk merayakan hari peluncuran versi 1.0 dari permainan battle royale populer PlayerUnknown’s Battlegrounds. Kreasi PUBG Corp. untuk Xbox One yang pengembangannya diarahkan oleh desainer Brendan Greene itu rencananya akan dirilis pada tanggal 4 September 2018.

PUBG Xbox 2

Untuk memeriahkan momen itu, Microsoft punya agenda untuk melepas Xbox Wireless Controller PlayerUnknown’s Battlegrounds Limited Edition. Gamepad ini mengombinasikan layout khas controller Xbox One dengan sejumlah modifikasi pada aspek kosmetik serta dukungan kustomisasi fungsi tombol. PUBG memang sudah tersedia di console current-gen Microsoft sejak bulan Desember 2017, namun saat ini status versi Xbox One-nya masih belum rampung.

Controller versi PUBG menyuguhkan permukaan berpola digital-camo dengan latar belakang hitam. Berdasarkan gambar-gambar yang dipublikasikan, pola kamuflase tersebut turut diberi efek warna berbeda – saya melihat adanya warna abu-abu dan coklat kelabu. Selanjutnya, desainer mencantumkan directional pad berwarna perunggu yang dibumbui efek baretan.

PUBG Xbox 3

Di sana Anda juga bisa melihat cincin biru yang mengelilingi stik analog kiri (merepresentasikan zona lingkaran dalam PUBG yang terus mengecil hingga keluar pemenangnya), empat garis crosshair di area thumb stick kanan, coretan X berwarna merah di bawah tombol trigger sebelah kanan, serta logo ‘PUBG’ di sisi bawah.

Microsoft turut memodifikasi permukaan dari trigger button pada controller. Ketika di versi biasa Anda mendapatkan tombol pelatuk glossy, Xbox Wireless Controller PUBG Limited Edition memiliki trigger rubberized bertekstur anti-slip – sehingga gamepad selalu sigap merespons tarikan jari walaupun tangan mulai berkeringat. Ini merupakan pertama kalinya Microsoft mengimplementasikan tombol rubberized di produk resmi.

PUBG Xbox 4

Xbox Wireless Controller edisi PUBG akan mulai dipasarkan pada tanggal 30 Oktober 2018. Gerbang pre-order telah dibuka, dan produk ditawarkan seharga US$ 70.

Selain itu, Microsoft juga menyingkap perluasan opsi personalisasi bagi konsumen yang ingin menciptakan controller Xbox One custom mereka sendiri melalui Xbox Design Lab. Di sana, Anda bisa mengutak-atik segala macam aspek dari gamepad; misalnya menambahkan grip bertekstur, mengganti trigger dengan bahan metalik, hingga memilih warna dan pola di tubuhnya.

Via Gamespot.

Ada Penurunan Pengguna Aktif Steam di Tahun Ini, Apa Sebabnya?

Saat ini terhitung ada 150 juta akun yang terdaftar di Steam. Walaupun dahulu mayoritas akun ialah milik user dari Amerika Utara dan Eropa Barat, lokalisasi software client, penyesuaian harga, serta lebih banyaknya dukungan mata uang membuat pertumbuhan pengguna di kawasan Asia melonjak cepat. Per bulan November 2017, separuh userbase Steam kabarnya fasih berbahasa Mandarin.

Namun baru-baru ini terdengar kabar mengejutkan terkait layanan distribusi digital punya Valve Corporation itu. Berdasarkan laporan Steam Spy, jumlah orang yang mengakses software client Steam terus mengalami penurunan sejak bulan Januari 2018. Persentase penyusutan total pengguna yang bermain di layanan tersebut ternyata cukup besar, antara 31 sampai 38 persen.

Dari respons website analis Steam yang diciptakan oleh Sergey Galyonkin tersebut terhadap pertanyaan-pertanyaan dari pengguna Twitter lain, ada beberapa hal yang mungkin jadi penyebabnya. Tapi sebelum membahas itu, Steam Spy menegaskan bahwa penurunan bukanlah akibat dari perubahan setting privasi ataupun langkah agresif Valve dalam memblokir akun-akun cheater belakangan ini.

Steam Spy berpendapat, merosotnya jumlah pemain tidak sama seperti berkurangnya akun Steam. Boleh jadi, kejadian ini berkaitan dengan PlayerUnknown’s Battlegrounds dan Fortnite Battle Royale. Sejak versi retail-nya meluncur di bulan Desember 2017, angka pemain PUBG menurun cukup drastis di Januari 2018. Jumlahnya memang tidak sebanyak penyusutan user Steam, tapi Steam Spy yakin fenomena ini merupakan salah satu penyumbangnya.

Penyebab kedua mungkin dikarenakan populernya Fortnite. Permainan ini tidak tersedia di Steam, hanya bisa diakses via software client/launcher khusus yang disiapkan oleh Epic Games. Di bulan Juni kemarin, developer mengumumkan keberhasilan mereka menghimpun tidak kurang dari 125 juta pemain Fortnite Battle Royale, kurang dari setahun setelah permainan dirilis.

Berdasarkan grafis SteamDB, meskipun terdapat kenaikan jumlah user Steam yang aktif bersamaan dalam periode tiga tahun terakhir dan memuncak di bulan Januari kemarin – dengan angka 18,5 juta. Tapi dalam waktu seminggu kemarin ‘active user count‘ hanya mencapai kisaran 15 juta.

Berdasarkan status Steam di tanggal 1 Agustus ini, formasi game dengan jumlah pemain terbanyak masih belum berubah secara signifikan: PUBG tetap menempati posisi puncak, Dota 2 menjadi runner-up, lalu dibuntuti oleh CS:GO, Grand Theft Auto V dan Warframe. Ada No Man’s Sky pula di daftar 10 game terpopuler Steam. Saya menerka, kemunculannya di sana berkaitan dengan pelepasan update No Man’s Sky Next belum lama ini…

Via Games Industry.

Microsoft Umumkan Xbox One Edisi PlayerUnknown’s Battlegrounds dan Minecraft

Bukan rahasia, console generasi kedelapan akan tutup usia dalam dua atau tiga tahun lagi. Sudah terdengar kabar terkait kerja sama Sony dengan AMD untuk menggarap sistem game next-gen-nya dan Microsoft bahkan telah mengonfirmasi pengembangan Xbox ‘Scarlet’. Tapi hal itu malah lebih menyemangati para console maker buat memasarkan produk current-gen mereka.

Setelah Sony melepas PlayStation 4 versi Days of Play berwarna biru di bulan Juni kemarin, kali ini giliran Microsoft mengumumkan Xbox One edisi bundel baru. Menariknya, mereka melakukannya secara lebih agresif, menjajakan tak cuma satu, tapi dua pilihan produk. Penawaran tersebut terdiri dari Xbox One S Minecraft dan Xbox One X versi PlayerUnknown’s Battlegrounds.

Penyingkapan dua bundel Xbox One ini sangat menarik karena beberapa hal. Pertama, dua permainan yang jadi andalan di sana bukanlah judul baru. Franchise Minecraft sudah menjadi milik Microsoft sejak mereka mengakuisisi Mojang di tahun 2014, lalu PUBG telah bisa dinikmati di Xbox One sejak bulan Desember (walaupun dalam keadaan belum rampung). Kedua, ‘branding‘ permainan hanya diterapkan di bungkusnya, bukan pada unit console.

Xbone 1

Di blognya, director of programming Xbox Live Larry ‘Major Nelson’ Hryb menyampaikan alasan mereka meramu dua edisi ini. Xbox One S Minecraft Bundle disajikan untuk merayakan peluncuran update Aquatic bertema kehidupan dan penjelajahan laut. Hryb juga mengajak Anda buat bergabung ke komunitas Minecraft yang tak hanya terdiri dari gamer Xbox, tapi juga Switch dan mobile.

Bundel Xbox One S menyajikan unit console berwarna putih, yang disertai akses download Minecraft, plus update Aquatic dan bonus Explorer’s Pack, game Minecraft: Story Mode The Complete Adventure, Xbox Game Pass selama sebulan dan Xbox Live Gold berdurasi 14 hari.

Xbone 2

Dan melalui Xbox One X PlayerUnknown’s Battlegrounds Bundle, Microsoft mencoba menggaet Anda meramaikan komunitas PUBG yang saat ini berisi lebih dari 8 juta pemain (diakses via program Xbox Game Preview). Konten bundel ini hampir mirip versi Minecraft, tetapi selain Xbox One X berwarna hitam kelabu dan bonus-bonus lain, ia turut dibekali satu unit Xbox Wireless Controller.

Berdasarkan keterangan Major Nelson, Xbox One X PUBG Bundle dan Xbox One S Minecraft Bundle sudah mulai dipasarkan minggu ini. Versi PUBG didistribusikan luas via toko-toko retail, namun edisi Minecraft-nya disajikan secara ‘lebih terbatas’.

Kedua produk baru ini masing-masing dibanderol US$ 500 (Xbox One X) dan US$ 300 (Xbox One S), namun tampaknya Anda juga harus mengeluarkan tambahan biaya buat membeli controller jika memilih Xbox One S Minecraft Bundle.

Final Garuda Cup 2018 Akan Jadi Arena Bertempurnya 120 Gamer Pro

Memang masih ada banyak tantangan bagi industri eSport di tanah air, tapi semenjak pemerintah mengakui ranah ini melalui didirikannya IeSPA, perkembangannya berjalan lebih mulus. Turnamen-turnamen lokal bertambah banyak dan ada semakin banyak pihak yang tertarik untuk mendukung bidang ini (meski mungkin gaming bukanlah fokus bisnis mereka). Publik juga kian paham tentang potensi eSport berkat ekspansinya di perangkat bergerak.

Di bulan April 2018 silam, Mineski dan tim MET Indonesia telah memulai kompetisi Garuda Cup 2018. Sesi kualifikasinya dilangsungkan beberapa kali secara online serta ‘offline‘, dan sebentar lagi, 120 kontenstan akan berlaga dalam babak final yang digelar di Mall Taman Anggrek pada tanggal 19 sampai 20 Mei 2018.

 

Sedikit meringkas yang telah terjadi sejauh ini:

Kualifikasi Garuda Cup 2018 dimulai pada tanggal 28 April kemarin. Tiga tim tersaring secara online dan lima tim mengamankan slot menuju final sesudah sukses melewati qualifier di Mineski Infinity Kemanggisan Jakarta. Seminggu setelahnya, di tanggal 5 Mei, kualifikasi dilaksanakan di Mineski Infinity Arena Maranatha Bandung. Dan dengannya, penyelenggara mendapatkan lagi tujuh skuat (empat kualifikasi online dan tiga offline).

Babak kualifikasi ketiga kembali diselenggarakan di Mineski Infinity Kemanggisan, kali ini hanya secara ‘tatap muka’. Dari sana, lima tim lain memperoleh kesempatan bertanding di putaran final.

Andi Monang selaku head of MET Indonesia memperkirakan akan ada ribuan pengunjung memadati lokasi turnamen buat menyakikan tim jagoannya bertanding di grand final. Para finalis ini akan menguji kemampuan mereka mengadapi dua juara turnamen sebelumnya, yaitu Aerowolf dan Louvre.

MET Indonesia menyiapkan hadiah total Rp 50 juta. Lalu empat tim terbaik akan mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam PUBG Southeast Asia Championship di Thailand. Selanjutnya, pemenang event tersebut akan diberikan tiket ke PUBG Global Invitation Berlin 2018, yakni ‘kejuaraan resmi’ pertama PlayerUnknown’s Battlegrounds dengan prize pool senilai US$ 2 juta.

Garuda Cup 1

Grand final Garuda Cup 2018 akan dimeriahkan oleh dua permainan: PlayerUnknown’s Battlegrounds dan Mobile Legends: Bang Bang. Masing-masing game terdiri dari 80 dan 40 pemain.

Tokopedia merupakan sponsor utama Garuda Cup 2018. Sang perusahaan eCommerce memutuskan buat mendukungnya karena mereka melihatnya sebagai bentuk inisiatif yang memacu kreativitas anak bangsa. Turnamen kelas nasional seperti ini dapat menjadi batu lompatan bagi individu-individu bertalenta untuk mewujudkan mimpinya berkiprah di kejuaraan internasional.

Selain Tokopedia, Asus juga memegang peranan penting dalam penyelenggaraan Garuda Cup 2018. Perusahaan hardware asal Taiwan itu memfasilitasi arena eksibisi dengan perangkat Republic of Gamers dan smartphone ZenFone Max Pro M1. Selain itu, Asus berencana untuk memberikan empat tiket dan akomodasi buat para pemenang Garuda Cup menuju SEA Championship di bulan Juni 2018 nanti.

Garuda Cup 3

Jika kebetulan Anda tidak bisa datang ke lokasi acara, pertandingan-pertandingan di event tersebut dapat disaksikan secara live melalui Nimo TV -parner sekaligus platform resmi live stream Garuda Cup by Tokopedia Voucher Game. Layanan ini bisa diakses dari perangkat mobile, tersedia buat Android dan iDevice.

Hadiah $ 2 Juta Menanti Dalam Kejuaraan ‘Resmi’ Pertama PUBG

Saat PlayerUnknown’s Battlegrounds masih menjalani tahap uji coba via Steam Early Access, desainer Brendan Greene sempat menyampaikan keinginannya untuk mengembangkan game battle royale-nya itu sebagai permainan eSport. Namun Greene juga mengakui bahwa ia tidak mau memaksa prosesnya, dan ingin membiarkan evolusi berjalan secara natural.

Beberapa bulan setelah versi retail-nya dilepas di PC dan Xbox One, impian Brendan Greene akan jadi kenyataan. PC Gamer dan Polygon melaporkan bahwa tim PUBG Corporation punya rencana buat mengadakan turnamen besar pertama PlayerUnknown’s Battleground, mengusung tajuk PUBG Global Invitational 2018. Acara rencananya diselenggarakan di kota Berlin, dan kabarnya, PUBG Corporation telah menyiapkan hadiah total senilai US$ 2 juta.

Penyelenggara punya agenda buat menggelar babak penyisihan di bulan Juli 2018, diadakan di wilayah Amerika Utara, Eropa dan Asia. 20 tim PUBG terbaik yang nanti tersaring mendapatkan kesempatan untuk berlaga di babak final. Detail terkait acara ini – termasuk lokasi turnamen, tanggal dan ketersediaan tiket – memang belum diumumkan. Tetapi sejumlah informasi terkait kompetisi sudah diketahui. Turnamen akan dilangsungkan antara tanggal 25 sampai 29 Juli.

Di sesi final nanti, PUBG Corp. akan menerapkan sistem pertandingan empat lawan empat. Panitia juga berniat untuk membagi kategori gameplay jadi dua, yaitu first-person dan third-person, dengan juaranya masing-masing.

Agar nyaman dinikmati penonoton, developer akan mengimplementasikan sistem kamera in-game yang memungkinkan broadcaster menyorot adegan atau suatu area lebih dekat dan sembari memberikan komentar. Event juga akan ditopang sistem replay eksklusif PUBG Corp. Berbeda dari fitur replay di Steam, developer dapat merekam seluruh kejadian di pertandingan secara detail, lalu data-data itu bisa diurai lebih jauh.

“PUBG Global Invitational 2018 merupakan sebuah momen bersejarah buat PUBG Corp. karena melalui acara ini, kami dapat memperlihatkan potensi PlayerUnknown’s Battleground sebagai permainan eSport,” kata CEO Changhan Kim. “Tim kami bekerja tanpa kenal lelah buat memastikan PGI 2018 menjadi standar kompetisi PUBG; dipenuhi kegembiraan dan keseruan yang bukan hanya bisa dinikmati penonton di lokasi turnamen, tapi juga mereka yang menyaksikannya di rumah.”

Perlu diketahui bahwa walaupun PUBG Global Invitational 2018 diklaim sebagai turnamen ‘resmi’ perdana PUBG, ia bukanlah kompetisi PlayerUnknown’s Battlegrounds pertama yang diselenggarakan PUBG Corp. Sebelumnya sang publisher sempat melangsungkan Gamescom Playerunknown’s Battlegrounds Invitational tahun lalu. Dibanding PUBG Invitational 2018, total hadiahnya tidak terlalu banyak, ‘hanya’ US$ 350 ribu.

Fortnite Mengalahkan Kepopularitasan PUBG dan Menghasilkan Pemasukan Lebih Besar

Berkat meledaknya kepopularitasan PlayerUnknown’s Battlegrounds, formula last man standing berskala masif saat ini menjadi hal terpanas di industri gaming. Awalnya, genre battle royale lewat PUBG berhasil menyingkirkan Dota 2 sebagai permainan terfavorit di Steam. Tak lama, developer lain berbondong-bondong mengadopsi formula ini, serta berupaya menyediakannya di  platform mobile.

Fortnite buatan Epic Games merupakan satu judul yang tak malu-malu membuntuti kesuksesan PUBG dengan membubuhkan mode battle royale di permainan. Disajikan secara terpisah dari bagian PvE-nya dan dihidangkan gratis, Fortnite Battle Royale segera menghimpun 10 juta pemain lebih dua minggu setelah meluncur di bulan September 2017. Dan masih di awal tahun 2018, game tersebut berhasil memperoleh rekor membanggakan.

Berdasarkan laporan yang diungkap oleh perusahaan riset SuperData, Fortnite Battle Royale kabarnya berhasil memperoleh pemasukan lebih besar dan mengumpulkan pemirsa live streaming lebih banyak dibanding game action multiplayer ciptaan desainer Brendan Greene tersebut. Pencapaian itu tercatat terjadi di minggu terakhir bulan Februari, artinya bahkan sebelum pecahnya rekor stream Twitch minggu lalu oleh Ninja dan musisi rap Drake.

Dari kurva yang diungkap oleh SuperData, jumlah penonton PlayerUnknown’s Battlegrounds di Twitch berada di atas Fortnite Battle Royale hingga momen titik balik di bulan Februari. Saat jumlah viewer PUBG melandai turun, angka pemirsa kreasi Epic Games itu terus meningkat. Di penghujung bulan kemarin, Fortnite Battle Royale sukses menggalang 14 juta active viewer, sedangkan pemirsa PUBG berada di angka 8,7 juta.

Di periode yang sama, pemasukan Fortnite juga akhirnya melampaui PlayerUnknown’s Battlegrounds, yakni US$ 126 juta versus US$ 103 juta. Ketika jumlah profit PUBG tertinggi berada di bulan Desember 2017 (sewaktu game keluar dari early access dan meluncur di Xbox One), pendapatan Fortnite Battle Royale versi PC dan console naik dengan stabil.

SuperData-Fortnite-vs-PUGB

Menurut SuperData, kesuksesan Fortnite disebabkan oleh faktor kemudahan akses. Game ini bisa dinikmati gratis, sedangkan untuk bermain PUBG, Anda harus mengeluarkan uang sebesar US$ 30 (atau Rp 200 ribu di Indonesia). Fortnite juga lebih gampang dipelajari serta lebih bersahabat bagi gamer belia berkat desain dunia dan karakter ala kartunnya.

Dan di waktu ke depan, ada kemungkinan kompetisi di ranah battle royale akan bertambah sengit. Mungkin hanya tinggal menunggu waktu bagi perusahaan-perusahaan gaming raksasa seperti Activision-Blizzard, Electronic Arts, and Ubisoft untuk turut berkecimpung di sana, dengan mengimplementasikan formula last man standing di IP-IP mereka yang sudah terkenal.

Apakah Game Favorit Anda Berhasil Memenangkan DICE Awards 2018? Ayo Simak Daftar Lengkapnya

Academy of Interactive Arts & Sciences kembali menggelar seremoni DICE Awards minggu lalu, dan seperti sebelumnya, ajang ke-21 itu dilangsungkan untuk merayakan prestasi dan pencapaian penting di ranah gaming selama setahun. Dan jika mengikuti perkembangan industri ini di tahun 2017, Anda mungkin tidak kesulitan menebak permainan apa yang membawa pulang penghargaan paling bergengsi.

Sesuai rencana AIAS di bulan Januari 2018 silam, penyelenggara akhirnya mengumumkan permainan-permainan pemenang yang sebelumnya muncul di 24 kategori nominasi. Di sana, AIAS memasukkan tidak kurang dari 68 judul paling menjanjikan yang dirilis di sepanjang tahun lalu.

DICE 2018 2

Apakah game favorit Anda sukses memboyong kemenangan, atau bahkan merebut gelar Game of the Year? Simak daftar lengkapnya di bawah.

 

Outstanding Achievement in Animation: Cuphead

Nominasi: For Honor, Hellblade: Senua’s Sacrifice, Horizon Zero Dawn, Uncharted: The Lost Legacy

 

Outstanding Achievement in Art Direction: Cuphead

Nominasi: Hellblade: Senua’s Sacrifice, Horizon Zero Dawn, Little Nightmares, The Legend of Zelda: Breath of the Wild

 

Outstanding Achievement in Character:

Hellblade: Senua’s Sacrifice – Senua

Nominasi: Assassin’s Creed Origins – Bayek, Horizon Zero Dawn – Aloy, Star Wars Battlefront II – Iden Versio, Uncharted: The Lost Legacy – Chloe Fraiser

 

Outstanding Achievement in Original Music Composition: Cuphead

Nominasi: Call of Duty: WWII, Horizon Zero Dawn, RiME, Wolfenstein II: The New Colossus

 

Outstanding Achievement in Sound Design: Super Mario Odyssey

Nominasi: Destiny 2, Injustice 2, Star Wars Battlefront II, Uncharted: The Lost Legacy

 

Outstanding Achievement in Story: Horizon Zero Dawn

Nominasi: Hellblade: Senua’s Sacrifice, Night in the Woods, What Remains of Edith Finch, Wolfenstein II: The New Colossus

 

Outstanding Technical Achievement: Horizon Zero Dawn

Nominasi: Assassin’s Creed Origins, Hellblade: Senua’s Sacrifice, Lone Echo/Echo Arena, The Legend of Zelda: Breath of the Wild

 

Action Game of the Year: PlayerUnknown’s Battlegrounds

Nominasi: Call of Duty: WWII, Cuphead, Destiny 2, Wolfenstein II: The New Colossus

 

Adventure Game of the Year:

The Legend of Zelda: Breath of the Wild

Nominasi: Assassin’s Creed Origins, Horizon Zero Dawn, Super Mario Odyssey, Uncharted: The Lost Legacy

 

Family Game of the Year: Snipperclips

Nominasi: DropMix, GNOG, Just Dance 2018, SingStar Celebration

 

Fighting Game of the Year: Injustice 2

Nominasi: ARMS, Marvel vs. Capcom: Infinite, Nidhogg 2, Tekken 7

 

Racing Game of the Year: Mario Kart 8 Deluxe

Nominasi: DiRT 4, Forza Motorsport 7, Gran Turismo Sport, Project CARS 2

 

Role-Playing Game of the Year: NieR: Automata

Nominasi: Divinity: Original Sin 2, Middle-earth: Shadow of War, Persona 5, Torment: Tides of Numenera

 

Sports Game of the Year: FIFA 18

Nominasi: Everybody’s Golf, Golf Clash, Madden NFL 18, MLB The Show 17

 

Strategy/Simulation Game of the Year:

Mario + Rabbids Kingdom Battle

Nominasi: Endless Space 2, Halo Wars 2, Total War: Warhammer II, XCOM 2: War of the Chosen

 

Immersive Reality Technical Achievement: Lone Echo/Echo Arena

Nominasi: Robo Recall, Star Trek Bridge Crew, The Invisible Hours, Wilson’s Heart

 

Immersive Reality Game of the Year: Lone Echo/Echo Arena

Nominasi: Psychonauts in the Rhombus of Ruin, Robo Recall, Space Pirate Trainer, Wilson’s Heart

 

D.I.C.E. Sprite Award: Snipperclips

Nominasi: Everything, Gorogoa, Night in the Woods, Pyre

 

Handheld Game of the Year: Metroid: Samus Returns

Nominasi: Dragon Quest VIII: Journey of the Cursed King, Etrian Odyssey V: Beyond the Myth, Fire Emblem Echoes: Shadows of Valentia, Monster Hunter Stories

 

Mobile Game of the Year: Fire Emblem Heroes

Nominasi: Cat Quest, Gorogoa, Monument Valley 2, Splitter Critters

 

Outstanding Achievement in Online Gameplay:

PlayerUnknown’s Battlegrounds

Nominasi: Call of Duty: WWII, Destiny 2, Fortnite, Tom Clancy’s Ghost Recon: Wildlands

 

Outstanding Achievement in Game Design:

The Legend of Zelda: Breath of the Wild

Nominasi: Gorogoa, Horizon Zero Dawn, PlayerUnknown’s Battlegrounds, Super Mario Odyssey

 

Outstanding Achievement in Game Direction:

The Legend of Zelda: Breath of the Wild

Nominasi: Gorogoa, Horizon Zero Dawn, Uncharted: The Lost Legacy, What Remains of Edith Finch

 

Game of the Year: The Legend of Zelda: Breath of the Wild

Nominasi: Cuphead, Horizon Zero Dawn, PlayerUnknown’s Battlegrounds, Super Mario Odyssey

DICE 2018 1

Melihat dari pemaparan di atas, itu berarti The Legend of Zelda: Breath of the Wild menerima empat penghargaan – sekali lagi menunjukkan superioritas Nintendo – disusul oleh game indie Cuphead dengan tiga nominasi. Selanjunya, Horizon Zero Dawn, Lone Echo/Echo Arena, PlayerUnknown’s Battlegrounds dan Snipperclips berhasil membawa pulang dua kemenangan.

Sumber: Interactive.org.

Paladins Juga Akan Kedatangan Mode Battle Royale ala PUBG

Ketika Paladins diumumkan, banyak gamer terkejut melihat banyak kemiripan konten game kreasi Hi-Rez itu dengan Overwatch. COO Todd Harris menekankan bahwa timnya tak pernah berniat meniru, dan menjelaskan proses panjang pengerjaannya. Perbedaan gameplay antara Paladis dan Overwatch adalah pemanfaatan sistem kartu untuk memodifikasi kemampuan karakter.

Apapun pendapat Anda mengenai Hi-Rez, mereka sepertinya tidak jera buat mengadopsi elemen game populer lain dan mengimplementasikannya untuk Paladins. Kali ini, sumber inspirasi Hi-Rez ialah formula battle royale ala PlayerUnknown’s Battlegrounds. Hi-Rez memang bukan developer pertama yang melakukan hal ini. Sebelumnya, Epic Games juga telah meluncurkan mode Battle Royale standalone versi Fortnite.

Melalui video trailer di YouTube, Hi-Rez Studios mengumumkan rencana buat membubuhkan mode last man standing di Paladins: Champions of the Realm, mengusung tajuk Paladins: Battlegrounds. Bagi saya, hal yang membuat developer terlihat sangat nekat adalah penggunaan judul Battlegrounds – betul-betul serupa permainan arahan Brendan Greene itu.

Greene sempat menyampaikan keprihatinan atas merebaknya tiruan PUBG. Menurutnya, genre ini perlu berevolusi, dan agar bisa maju, developer harus terus memperbarui aspek gameplay-nya. Tapi jika hanya menyuguhkan sekadar clone, formula battle royale tidak akan berkembang dan para gamer jadi cepat bosan. Komentar senada diutarakan oleh CEO PUBG Corp. Chang Han Kim terhadap hadirnya mode ini di Fortnite.

Selain Fortnite dan Paladins, formula last man standing juga bisa Anda temukan di Grand Theft Auto Online, Warface kreasi Crytek, kemudian rencananya akan dibubuhkan di permainan Dying Light. Bahkan sebuah rumor menyatakan bahwa mode ini juga akan tersedia di Counter-Strike: Global Offensive. Sebelum naik daun berkat PUBG, Greene sebenarnya sudah mulai bereksperimen dengan battle royale melalui mod untuk ARMA 2 dan ARMA 3.

Untuk sekarang, Hi-Rez Studies belum mengungkap info lebih detail mengenai Paladins: Battlegrounds di situsnya. Di YouTube, developer hanya memberikan deskripsi singkat: “Satu mode permainan baru akan tiba di Paladins. [Kami] memperkenalkan Paladins: Battlegrounds, game battle royale hero-shooter pertama!”

Mode battle royale sendiri bukan eksklusif buatan Greene. Ia merupakan evolusi sekaligus perpaduan dari game ber-genre survival (contohnya DayZ) dan last man standing yang berkembang dari deathmatch. Permainan pertama yang mengusung formula ini adalah Minecraft lewat mode Minecraft Survival.

Via Eurogamer.