Sony Ajak Anda dan Keluarga Menikmati Game-Game Seru PlayStation di Roadshow Play Everything

Turnamen game – baik di mobile, console ataupun PC – yang diadakan di mana-mana menandai semakin mainstream-nya medium hiburan ini. Tapi meski kian ‘merakyat’, tidak berarti permainan-permainan itu jadi mudah untuk diakses, khususnya bagi kalangan casual. Hal tersebut tampaknya yang mendorong Sony buat melangsungkan sebuah agenda spesial.

Tepat pada tanggal 15 November 2017 kemarin, Sony Interactive Entertainment Hong Kong Limited Singapore Branch resmi menggelar roadshow PlayStation ‘Play Everything’ di Jakarta. Event ini merupakan acara Sony PlayStation pertama di tanah air dalam kurun waktu tiga tahun setelah peluncuran perdana console PlayStation 4 di Indonesia. Melaluinya, Sony mengajak Anda dan keluarga untuk mengunjungi serta menikmati berbagai game PlayStation.

Play Everything 1

PlayStation Play Everything saat ini sedang digelar di Mall Kelapa Gading 3 dan akan berlangsung sampai tanggal 19 November 2017. Anda tidak perlu membayar tiket masuk, cukup datang saja ke main atrium. Lokasi ini kabarnya dipilih Sony karena merupakan tempat berlalu-lalangnya pengunjung dari beragam usia, didesain dengan menarik dan nyaman untuk mengundang mereka buat singgah.

Play Everything 8

Dalam sambutan singkatnya, assistant PR manager SIE Ian Purnomo menceritakan ide di belakang diadakannya roadshow Play Everything. Di Indonesia, console Sony PlayStation sudah lama menjadi pusat hiburan di rumah, yang biasanya dinikmati bersama oleh anggota keluarga dan kawan-kawan. Sony ingin membuktikan bahwa semangat untuk bermain bersama itu masih tetap ada, meski para gamer telah tumbuh dewasa.

Play Everything 12

Karena ditujukan untuk keluarga, Sony juga memilih permainan buat memeriahkan roadshow Play Everything dengan cermat. Tak ada Resident Evil 7 atau Grand Theft Auto V di sana, semuanya aman untuk anak-anak. Satu-satunya permainan shooter yang Sony hidangkan adalah Star Wars Battlefront II. Kehadirannya juga menandai bahwa Play Everything tak hanya dipenuhi oleh game-game Sony secara eksklusif, tapi juga judul-judul blockbuster dari publisher partner seperti Electronic Arts dan Bandai Namco.

Play Everything 7

Berbicara soal Star Wars Battlefront II, di PlayStation Play Everything, Anda bisa memainkan versi retail game shooter EA DICE itu sebelum dirilis pada tanggal 17 November. Dari sesi hands-on yang saya lakukan, tampaknya semua mode sudah tersedia, termasuk campaign single-player. Jika punya waktu kosong dan tidak keberatan berdiri, secara teori Anda dapat menamatkannya di sana.

Play Everything 13

Arena Play Everything di Mall Kelapa Gading 3 dibagi dalam beberapa pos, masing-masing menyuguhkan game berbeda beserta desain booth unik sendiri. Permainan seperti Battlefront II dan Knack memang disajikan secara tradisional, namun game olahraga favorit semisal FIFA 18 di-setting di area mirip gawang. Terdapat pula pos Taiko no Tatsujin: Drum Session beserta controller drum digital buat menyempurnakan pengalaman bermain.

Play Everything 10

Play Everything 11

Tentu saja, Sony tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memamerkan game simulasi balap terbarunya, Gran Turismo Sport. Di sana, sang publisher Jepang itu melengkapinya dengan set simulator – termasuk kursi, setir dan pedal. Permainan dijalankan di unit PlayStation 4 Pro sehingga sanggup menyajikan 60 frame rate per detik di resolusi dinamis 4K, beserta efek high-dynamic range.

Play Everything 3

Lalu di area lain, Anda bisa mencicipi pengalaman virtual reality berbekal PlayStation VR. Bagian ini ditata agar sedikit menyerupai ruang keluarga, dilengkapi sofa, dan Anda dipersilakan mencicipi game Playroom VR, VR World dan Farpoint.

Play Everything 4

Di bawah ini ialah daftar lengkap permainan yang dipamerkan di PlayStation Play Everything:

  1. Crash Bandicoot N. Sane Trilogy
  2. Farpoint
  3. FIFA 18
  4. Gran Turismo Sport
  5. Knack II
  6. Playroom VR
  7. Star Wars Battlefront II
  8. Taiko no Tatsujin: Drum Session
  9. VR World

Jika setelah berkunjung ke PlayStation Play Everything membuat Anda jadi tertarik membeli game atau mengadopsi PlayStation 4, Sony Interactive Entertainment juga berpartner bersama Multi Game Shop untuk menyediakan gerai penjualan di arena bermain. Kesembilan permainan di atas tentu sudah dapat dimiliki.

Play Everything 15

Jika Mall Kelapa Gading 3 terlalu jauh dari tempat Anda tinggal, atau Anda belum mempunyai waktu luang buat berkunjung ke sana, Sony punya agenda untuk melangsungkan Play Everything sesi kedua di Neo Soho Mall Jakarta Barat pada tanggal 22 sampai 26 November 2017. Dan tepat di tanggal 25 November nanti, Anda bisa berjumpa serta bermain bersama dengan kakak beradik YouTuber, Tara dan Gema.

Play Everything 6

Buat sekarang, Play Everything memang hanya baru diadakan di kota Jakarta. Meski begitu, Ian Purnomo juga menjelaskan bahwa jika ternyata pengunjung roadshow memperlihatkan ketertarikan yang tinggi, ada kemungkinkan Sony akan melaksanakan Play Everything di kota-kota lain.

Berbagai Trailer Game Baru yang Sony Pamerkan di Paris Games Week 2017

Sejak dilangsungkan di tahun 2010, Paris Games Week telah menjadi tradisi gaming tahunan yang kepopularitasannya mulai menyamai pameranpameran kelas internasional. Acara tahun ini kembali dilangsungkan di Paris expo Porte de Versailles, dan sebelum publik bisa mengaksesnya, Sony Interactive Entertainment diberikan kesempatan untuk membuka event tersebut.

Berbeda dari E3 2017, konferensi Sony di PGW 2017 dipenuhi banyak penyingkapan konten baru terkait game-game anyar PlayStation 4 dan PlayStation VR. Mereka terdiri dari judul-judul blockbuster yang sangat ditunggu-tunggu, beragam game independen, permainan PlayStation VR, hingga pengumuman IP baru. Semua trailer-nya dapat Anda nikmati di bawah.

 

Ace Combat 7 Skies Unknown

 

Blood & Truth

 

Bow to Blood

 

Call of Duty: WWII

 

Concrete Genie

 

Dead Hungry

 

Destiny 2 – Expansion I: Curse of Osiris Reveal

 

Detroit: Become Human

 

Erica

 

Far Cry 5

 

Final Fantasy XV: Episode Ignis

 

Guacamelee 2

 

The Gardens Between

 

Ghost of Tsushima

 

God of War

 

Guacamelee 2

 

The Hong Kong Massacre

 

The Last of Us Part II

 

Locoroco 2 Remastered

 

League of War

 

Marvel’s Spider-Man

 

Megalith

 

Monster Hunter World

 

Oure

 

ONRUSH

 

Resident Evil 7: Biohazard – Not a Hero

 

The Sims 4

 

Shadow of the Colossus

 

Star Child

 

Star Wars Battlefront II

 

Stifled

 

Spelunky 2

 

Tennis World Tour

 

Shadow of the Colossus

 

Trailer ‘Sizzle’ PSVR

 

Trailer ‘Sizzle’ penutup

Paris Games Week 2017 akan berlangsung pada tanggal 1 sampai 5 November 2017 nanti.

Bionik Mantis Adalah Headphone yang Dirancang Khusus untuk PlayStation VR

Tidak seperti Oculus Rift, PlayStation VR tidak dibekali headphone terintegrasi. Versi keduanya mencoba mengatasi masalah tersebut dengan earphone terintegrasi, akan tetapi solusi ini terkesan agak menjijikkan kalau Anda merupakan tipe konsumen yang memakainya secara bergantian dengan pengguna lain.

Solusi yang lebih elegan datang dari produsen peripheral Bionik Gaming. Mereka menciptakan headphone on-ear bernama Mantis yang dirancang secara spesifik untuk PSVR, dimaksudkan untuk dipasang di bagian headband seperti kasusnya pada Oculus Rift.

Bionik Mantis

Karena hanya melibatkan mekanisme penjepit biasa, posisinya dapat diatur sedemikian rupa agar terasa benar-benar pas di telinga pengguna. Namun bagian paling menarik dari Mantis adalah kemampuannya untuk dilipat ke atas ketika pengguna ingin mendengar orang-orang di sekitarnya.

Jadi tanpa harus melepas headset, pengguna pada dasarnya masih bisa mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Selagi Mantis dalam posisi terlipat ke atas, audio dalam game sebenarnya masih akan terdengar meski lirih.

Bionik Mantis

Solusi ini jelas lebih praktis dan nyaman ketimbang menggunakan headphone biasa di atas PSVR. Kekurangannya mungkin hanya dari segi kualitas suara, apalagi kalau headphone yang Anda bandingkan adalah headphone kelas premium.

Terlepas dari itu, Bionik Mantis yang saat ini sudah dipasarkan seharga $50 tetap merupakan alternatif yang menarik bagi pengguna PSVR, terutama mereka yang keberatan untuk meminang versi barunya yang dilengkapi earphone terintegrasi.

Sumber: VentureBeat.

Sony Siap Luncurkan Headset PlayStation VR Model Baru

Dahulu dikenal sebagai Project Morpheus, PlayStation VR sejauh ini merupakan headset virtual reality paling ideal: kualitas visualnya melampaui solusi berbasis perangkat bergerak, namun pemakaiannya simpel dan tidak ada daftar kebutuhan hardware yang harus dipenuhi karena device didukung PS4. Itulah alasannya mengapa PSVR begitu laris, terjual lebih dari 1 juta unit per bulan Juni 2017.

Satu tahun setelah dirilis, Sony Interactive Entertainment menyingkap agenda buat meperbarui head-mounted display virtual reality mereka, baik pada fitur serta hardware. Update tersebut ditujukan supaya pemakaiannya lebih simpel dan nyaman, serta agar lebih kompatibel dengan varian baru PlayStation 4. Versi anyar ini memiliki nama model CUH-ZVR2, sedangkan varian lamanya adalah CUH-ZVR1.

Agar mudah dibedakan, Sony akan menggunakan packaging baru,  menonjolkan nama model CUH-ZVR2, serta mengubah gambar produk di sana. Di boksnya, Anda bisa melihat upgrade-upgrade yang diterapkan produsen. Selain itu, baik CUH-ZVR2 dan pendahulunya mempunyai daftar kompatibilitas game serupa.

Lalu apa yang berubah? Di varian anyar ini, Sony memindahkan port audio dari area headset ke bagian belakang HMD supaya lebih rapi, lalu mereka tak lupa merampingkan kabel koneksinya. Selanjutnya, produse meng-update unit prosesor sehingga PlayStation siap mendukung pass through HDR tanpa perlu memutuskan Processor Unit yang berada di antara televisi dan sistem PlayStation 4 buat menikmati konten dengan high-dynamic-range. Tapi perlu diketahui bahwa fitur ini hanya bisa dipakai saat headset tidak dalam keadaan aktif.

Berdasarkan gambar yang dipublikasi Sony Jepang, PlayStation VR ‘versi 2.0’ mengusung penampilan serupa CUH-ZVR1; lalu di bagian FAQ, Sony masih menyebutkan ukuran dan bobot yang sama. HMD tetap dibekali jenis layar (OLED 5,7-inci), resolusi 1080×960 per mata, field of view 100 derajat, 120 frame rate per detik, dan sistem head-tracking 6DOF. Sony juga mengingatkan bahwa connector Processor Unit di CUH-ZVR2 berbeda dari CUH-ZVR1, jadi Anda tidak bisa menukarnya.

Sony berencana untuk memasarkan PlayStation VR baru di Jepang pada tanggal 14 Oktober, lalu akan menghadirkannya di wilayah Amerika Utara (meski belum mengungkap waktu perlisannya). Buat sekarang, produsen juga belum mengonfirmasi apakah CUH-ZVR2 akan hadir di kawasan lain seperti Eropa dan Asia.

Satu hal yang pasti ialah, CUH-ZVR2 dibanderol di harga setara CUH-ZVR1. Bundel PSVR 2.0 dan PlayStation Camera dijajakan di ¥ 44.980 atau US$ 400.

Akhir Tahun, Trio Game Andalan Bethesda Melenggang ke Virtual Reality

Kabar gembira bagi para pemilik HTC Vive dan PlayStation VR. Akhir tahun ini, mereka dapat menikmati persembahan istimewa dari Bethesda. Tidak tanggung-tanggung, pencipta seri The Elder Scrolls itu bakal meluncurkan tiga game andalannya sekaligus dalam versi virtual reality.

Diumumkan di event E3 2017, ketiga game tersebut adalah Skyrim VR, Fallout 4 VR dan Doom VFR – huruf “F” yang terselip di situ mempunyai kepanjangan yang sama dengan di senjata BFG pada Doom. Ketiganya merupakan game bersifat standalone dan harus dibeli secara terpisah dari versi standarnya.

Versi VR ini juga bukan sebatas demo yang terdiri dari segelintir chapter saja. Skyrim VR dipastikan mengemas konten yang sama kolosalnya seperti versi standarnya, demikian juga untuk Fallout 4 VR – meski sejauh ini belum ada omongan apakah deretan DLC-nya juga termasuk. Khusus untuk Doom VFR, kontennya memang lebih sedikit dari versi regulernya, tapi banderol harganya memang lebih murah dari yang lain.

Fallout 4 VR

Yang akan hadir lebih dulu adalah Skyrim VR di PSVR mulai 17 November, dengan banderol $60. Menyusul pada tanggal 1 Desember adalah Doom VFR untuk PSVR sekaligus HTC Vive seharga $30. Terakhir, Fallout 4 VR akan tersedia seharga $60 mulai 12 Desember, tapi khusus untuk HTC Vive saja.

Anda mungkin heran kenapa nama Oculus Rift tidak disebutkan sama sekali dari tadi. Well, trio game VR ini bisa dipastikan bakal absen dari platform kepunyaan Facebook tersebut dikarenakan sengketa yang masih berlangsung antara ZeniMax (induk perusahaan Bethesda) dan Oculus.

Sumber: Engadget dan Bethesda.

Sony Akhirnya Umumkan Tanggal Rilis Gran Turismo Sport

Project CARS sudah lama tersedia dan telah mendapatkan dukungan dari PlayStation VR, namun permainan Slightly Mad Studios itu tidak bisa menggeser Gran Turismo dari hati para fans dan pecinta simulasi balap. Perhatian mereka kini tertuju pada Gran Turismo Sport, permainan GT pertama yang diramu eksklusif untuk console generasi kedelapan milik Sony.

Sayangnya, peluncuran permainan sempat mengalami penundaan cukup panjang. Kesempatan yang Sony berikan pada gamer untuk mencicipi potongan konten dari Gran Turismo Sport – misalnya di Nissan GT Academy – hanya membuat fans semakin gelisah dan tak sabar. Namun di akhir minggu ini ada kabar gembiranya, Sony akhirnya mengumumkan waktu rilis Gran Turismo Sport di PlayStation 4.

Pelepasan permainan simulasi balap kreasi tim Polyphony Digital di kawasan Asia, termasuk Indonesia, rencananya akan dilangsungkan berbarengan dengan perilisan di wilayah Amerika Serikat, tepatnya pada hari Selasa tanggal 17 Oktober 2017. Sony Interactive Entertainment menyiapkan tiga pilihan versi, yakni edisi standar seharga Rp 700 ribu, Limited Edition di harga Rp 850 ribu, dan Collector’s Edition yang dibanderol Rp 1,55 juta.

Gran Turismo Sport release date 1

Di bundel Limited Edition, Sony  menyertakan art book (ada koleksi gambar dan ilustrasi mobil-mobil dalam permainan), steel book, serta bonus DLC Car Pack berisi delapan mobil tambahan, uang in-game senilai 1 juta, avatar PS4, helm, dan bundel stiker. Collector’s Edition sendiri meliputi seluruh konten Limited Edition, ditambah mainan mobil miniatur die cast Nissan Concept 2020 Vision Gran Turismo.

Gran Turismo Sport release date 4

Gran Turismo Sport mengundang semua penggemar otomotif untuk menikmatinya. Polyphony Digital membekali permainan dengan kecerdasan buatan demi memudahkan pengendalian mobil, sehingga game bahkan bisa dimainkan oleh mereka yang belum pernah mengemudi sekalipun. Buat para veteran, fitur-fitur otomatis tersebut dapat dimatikan supaya game bisa menyajikan sistem fisik dan pengalaman mengemudi sesungguhnya.

Gran Turismo Sport release date 3

Dalam permainan simulasi ini, Anda bisa berkunjung ke 17 lokasi balap terkenal di dunia, masing-masing terbagi dalam 28 layout lintasan – dari mulai sirkuit aspal sampai arena off-road. Di sana tersedia lebih dari 150 jenis mobil yang dirancang serealistis mungkin hingga bagian-bagian terkecil seperti lampu sen dan gap di antara panel.

Polyphony Digital tak tanggung-tanggung dalam menggarap elemen visualnya, dan Gran Turismo Sport dijamin tampil menawan saat Anda memainkannya dengan PlayStation 4 Pro. Pemain akan disuguhkan fitur-fitur grafis high-end seperti resolusi 4K, HDR, wide color process, serta 60 frame rate per detik.

Sony juga menyediakan versi digital Gran Turismo Sport. Ada dua edisi yang dapat dipilih, yakni varian standar (Rp 700 ribu) dan Digital Deluxe (Rp 800 ribu). Waktu ketersediaannya sama seperti versi fisik.

Pemilik PlayStation 4 Habiskan Hampir 50.000 Tahun Bermain Game Dalam Seminggu?

Memasuki tahun keempat sejak perilisan perdananya, PlayStation 4 tetap menunjukkan keperkasaannya. Beberapa permainan terbaik di tahun 2017 merupakan judul eksklusif di platform current-gen Sony itu, dan pelan-pelan, PS4 terus mengikuti jejak PlayStation 2 sebagai console game terlaris. Dan kemarin, Sony baru saja mengungkap sebuah informasi mengejutkan.

Via Polygon, Sony mengumumkan bahwa para pemilik PlayStation 4 menghabiskan waktu hampir 50.000 tahun untuk bermain game selama minggu. Buat memberikan Anda gambaran: 50.000 tahun silam, gurun Sahara ialah tempat yang subur. Tunggu dulu, betulkah angka ini, atau ada typo atau kesalahan menghitung? Tidak, menurut kalkulasi Sony Computer Entertainment.

Berdasarkan perhitungan Sony, seluruh user PlayStation Network menikmati game di console tersebut selama 26 miliar menit tiap minggu. Itu artinya mencapai 593.606,66 bulan atau 49.467,3 tahun selama tujuh hari. Meski terdengar luar biasa, kita perlu menakar dari total gamer PlayStation 4. Saat ini terhitung ada 60 juta pemilik sistem, dan jika dibagi, rata-rata mereka hanya bermain selama tujuh jam seminggu.

Meski tujuh jam seminggu memang tidak terlalu mengesankan, hal tersebut memperlihatkan kesuksesan Sony dalam memikat berbagai kategori gamer buat mengadopsi PlayStation 4 – dari mulai casual, core hingga hardcore. Boleh jadi, satu faktor pendorongnya adalah karena sang console maker terus menyajikan pilihan hardware dan aksesori baru semisal PlayStation 4 serta HMD PlayStation VR, dan juga melakukan refresh pada model standar. Lalu kehadiran layanan hiburan third-party seperti Netflix juga memicu kenaikan angka penjualan.

Kepada Polygon, Jim Ryan selaku presiden Sony Interactive Entertainment Europe menjelaskan, “Kami sudah menjual habis PlayStation VR sejak pertama kali diluncurkan, dan dalam beberapa bulan ke belakang ini kami mencoba mengembalikan persediaan produk secepat-cepatnya. Dan sama seperti PSVR, penjualan PlayStation 4 Pro juga dibatasi oleh kemampuan kami untuk memenuhi permintaan pasar.”

Sony sejauh ini belum berkenan memberi tahu berapa tepatnya PlayStation 4 Pro yang berhasil dijual, namun mereka sempat bilang bahwa semenjak dilepas di bulan November kemarin, satu dari lima pembelian PlayStation 4 merupakan varian Pro. PSVR sendiri kabarnya telah terjual sebanyak satu juta unit semenjak tersedia di bulan Oktober 2016 silam. Dan dari 60 juta pemilik PS4, separuhnya bersedia mengeluarkan uang US$ 10 buat berlangganan PlayStation Plus.

Di kawasan Eropa, PlayStation 4 bahkan terlihat jauh lebih populer dari produk kompetitor utamanya. Penjualan console Sony itu tiga kali lebih tinggi dibanding Xbox One.

Tambahan: Eurogamer.

Daftar Game PlayStation VR Terlaris di Amerika dan Eropa

Besarnya playerbase PlayStation 4 memberikan kepercayaan diri bagi Sony untuk memasarkan PlayStation VR secara eksklusif di platform game current-gen tersebut. Di akhir September lalu, kabarnya sang console maker Jepang itu berhasil mengapalkan 47,4 juta unit PS4. Analis mengestimasi, adopsi PlayStation VR berpeluang mencapai dua juta device di 2016, melampaui Rift dan Vive.

Selain dukungan hardware, konten merupakan aspek penting penyajian perangkat virtual reality. PSVR memang baru berumur satu bulan, tapi para gamer mulai memperlihatkan antusiasime terhadap beberapa judul. Lewat PlayStation Store, Sony mengungkap daftar game PlayStation VR terlaris di kawasan Amerika dan Eropa. Data ini diperoleh dari hasil penjualan di bulan Oktober, meski sang produsen tidak menyebutkan angkanya secara spesifik.

Amerika

  1. Job Simulator
  2. Batman: Arkham VR
  3. Until Dawn: Rush of Blood
  4. PlayStation VR Worlds
  5. Here They Lie
  6. Keep Talking and Nobody Explodes
  7. EVE: Valkyrie
  8. Gunjack
  9. Harmonix Music VR
  10. Sports Bar VR

Eropa

  1. Batman: Arkham VR
  2. PlayStation VR Worlds
  3. Until Dawn: Rush of Blood
  4. Here They Lie
  5. Tumble VR
  6. Job Simulator
  7. Gunjack
  8. Driveclub VR
  9. EVE: Valkyrie
  10. Sports Bar VR
  11. Keep Talking and Nobody Explodes
  12. The Assembly
  13. Wayward Sky
  14. Headmaster
  15. Tethered
  16. RIGS Mechanized Combat League
  17. Pixel Gear
  18. Harmonix Music VR
  19. Battlezone
  20. Carnival Games VR

Gamer di kedua wilayah menunjukkan karakteristik hampir serupa, dapat kita lihat dari judul-judul top-ten. Namun urutan pertamanya ditempati oleh dua game berbeda, Job Simulator di Amerika dan Batman: Arkham VR di Eropa. Ada hal menarik dari data ini: baik Job Simulator dan Batman: Arkham VR membutuhkan dua controller PlayStation Move, mengindikasikan mayoritas user di sana telah memiliki sepasang periferal motion tersebut.

Sports Bar VR merupakan satu dari sedikit permainan ber-genre olahraga casual yang ada di list, menduduki peringkat ke-10 di kedua wilayah. Seperti Job Simulator, game ini membutuhkan dua unit Move, bisa dinikmati sendiri dengan AI atau dimainkan bersama-sama oleh enam orang kawan. Kontennya sangat menarik, ada versi virtual dari permainan biliar, air hockey sampai permainan dart.

Munculnya Until Dawn: Rush of Blood dan Here They Lie di urutan lima besar juga memperlihatkan kegemaran pemilik PlayStation VR dalam memainkan game-game bertema horor.

PlayStation VR sudah dapat Anda beli, dipasarkan di Indonesia di kisaran harga Rp 6,8 jutaan.

Via VentureBeat.

The Martian VR Experience Tempatkan Anda Seorang Diri di Planet Mars

Selain gaming, industri perfilman juga sangat diuntungkan oleh eksistensi teknologi virtual reality. Akhir tahun kemarin, kita sudah melihat Disney mencoba mempromosikan Star Wars: The Force Awakens dengan video 360 derajat. Namun hingga sekarang belum banyak yang benar-benar berniat menjadikan VR sebagai lahan bisnis barunya.

Salah satunya adalah 20th Century Fox. Melalui divisi R&D-nya, Fox Innovation Lab, mereka cukup antusias dan berkomitmen untuk mengembangkan konten VR eksklusif yang lebih dari sekadar materi promosi. Hal ini dibuktikan lewat The Martian VR Experience.

Sempat dipamerkan di ajang CES 2016 pada bulan Januari lalu, The Martian VR Experience sekarang sudah siap untuk dinikmati publik. Dalam kurun waktu tersebut, Fox Innovation Lab telah banyak menyempurnakannya, baik dari segi teknis maupun narasi.

Narasinya sendiri merujuk pada film The Martian yang mengisahkan Mark Watney, seorang astronot yang tanpa sengaja ditinggal sendirian oleh krunya di Mars. Selagi menunggu misi penjemputan dilangsungkan, ia harus bertahan hidup melawan ganasnya sang Planet Merah, menerjang badai menggunakan rover bertenaga surya untuk bisa sampai ke titik temu yang sudah disetujui.

Dalam mengerjakan proyek ini, Fox menunjuk Ridley Scott yang merupakan sutradara film The Martian sebagai produser. Totalitas merupakan suatu keharusan, mengingat tujuan dari proyek ini bukanlah untuk mempromosikan film yang sudah dirilis setahun lebih, melainkan sebagai awal dari deretan konten VR yang akan dirilis oleh Fox ke depannya.

The Martian VR Experience saat ini sudah bisa dinikmati oleh pengguna HTC Vive maupun PlayStation VR, sedangkan versi Oculus Rift dikabarkan akan menyusul. Harganya dipatok $20, mengingat ini bukan sekadar video 360 berdurasi pendek. Berikut cuplikan trailer-nya.

Sumber: Variety dan Fox Innovation Lab.

Ayo Simak Pendapat Reviewer Mengenai Sony PlayStation 4 Pro

PlayStation 4 Pro, sebuah upgrade hardware dari Sony di era console generasi kedelapan, rencananya akan meluncur beberapa hari lagi. Sejumlah media terpilih diberi kesempatan menjajal kemampuannya terlebih dulu, dan dampak positifnya bagi konsumen adalah kita bisa mempelajari opini profesional mereka, menjadikannya sebagai panduan sebelum membeli.

Jadi apakah PS4 Pro layak Anda pinang atau apakah keberadannya masih belum seesensial versi standar console current-gen Sony itu? Ayo simak dulu apa pendapat para reviewer ternama.

Merupakan salah satu media yang telah menguji Pro secara intensif, Eurogamer bilang bahwa produk ini ialah pilihan terbaik jika Anda belum mempunyai console. PS4 Pro menyuguhkan performa GPU dua kali lipat, CPU lebih cepat, kemampuan display dan streaming media ‘future-proof‘, serta kapasitas hard disk dua kali lebih lapang. Bahkan bagi pemilik PS4 pun, Pro cukup dianjurkan apalagi jika Anda mengidamkan peningkatan mutu visual dan performa.

Bagi Engadget, PlayStation 4 Pro merupakan hardware sempurna buat memamerkan TV 4K Anda, namun bukanlah upgrade wajib bagi user PS4. Saat ini, Pro adalah home console paling mumpuni, tapi Anda memerlukan dukungan TV high-end agar bisa mengeluarkan seluruh potensinya. Beberapa hal tetap perlu diingat: PS4 Pro tidak mempunyai optical drive Blue-ray 4K dan pemain harus menunggu update agar bisa menikmati game-game yang kompatibel di mode ‘pro’.

Gamespot sendiri merekomendasikan PlayStation 4 Pro, baik buat pemilik TV 4K ataupun mereka yang belum punya console. Cukup dengan membayar US$ 100 lebih dari varian standar, Anda memperoleh lebih banyak port, hard drive lebih besar, dan fitur-fitur future-proof. Bahkan beberapa game tampil lebih baik di resolusi full-HD. PS4 Pro tentu akan diapresiasi oleh pencinta grafis berkat penyempurnaan efek anti-aliasing dan output warna yang lebih cerah, tapi sekali lagi, perbedaannya tidak begitu signifikan.

CNET berpendapat, PlayStation 4 Pro tidak memberikan sebuah perbedaan besar namun peningkatan kualitas visual bisa segera diliat dari sejumlah game. Perubahan baru betul-betul bisa dirasakan dalam beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun ke depan. Yang saat ini Sony butuhkan adalah ‘killer app‘, dan untuk sekarang, tidak ada alasan kuat untuk membeli PS4 Pro seandainya Anda sudah punya model standar. Ingat juga, Microsoft sedang menggodok Project Scorpio dan device ini kabarnya lebih mumpuni dari Pro.

TechRadar menyodorkan skor empat dari lima bintang buat PlayStation 4 Pro. Di bagian konklusi, reviewer menyampaikan bahwa PS4 Pro adalah opsi terbaik bagi mereka yang baru ingin berkecimpung ke dalam ekosistem PlayStation. Tapi bagi para gamer PS4 – terutama untuk mereka yang tidak mempunyai TV 4K ataupun niatan membeli PlayStation VR – ada peluang membayarkan harga lebih mahal tidak memberikan banyak manfaat. Di game, frame rate dan mutu tekstur memang meningkat, tapi lompatannya tidak begitu besar.

Sony menjajakan PlayStation 4 Pro di harga US$ 400, produk akan mulai dirilis pada tanggal 10 November 2016.