Ini Dia Spesifikasi dan Daftar Fitur Sony PlayStation 4 Pro

Setelah penantian cukup lama, PlayStation 4 Pro akan memulai era baru di ranah console di hari perilisannya yang jatuh pada minggu ini. Lewat bocoran di awal tahun serta penyingkapan resmi di bulan September, perlahan-lahan terkuaklah rincian mengenai hardware serta kapabilitas sesungguhnya platform game ‘VR Ready’ Sony tersebut. Tapi seperti apa spesifikasi lengkapnya?

Eurogamer lagi-lagi memperoleh informasi komprehensif mengenai susunan komponen PlayStation 4 Pro, dan mengungkapnya di artikel mereka. Komposisi tersebut cocok dengan dokumen-dokumen yang sempat bocor, mengonfirmasi pemakaian CPU Polaris AMB dan memperlihatkan upgrade dari varian standar. Info ini mungkin sudah ditunggu-tunggu oleh Anda yang berniat meminang PS4 Pro, silakan disimak:

  • Prosesor utamasingle custom-chip‘, berisi CPU 8-core AMD Jaguar x86-64 dan GPU AMD Radeon 4.2-TFLOP
  • Memori GDDR5 8GB
  • Penyimpanan hard disk 1TB
  • Optical drive read only Blu-ray 6-speed CAV, DVD 8-speed CAV
  • Input dan output tiga USB Super-Speed (3.1 Gen-1), sebuah port AUX
  • Konektivitas Ethernet, Wi-Fi IEEE 802.11 a/b/g/n/ac, Bluetooth 4.0
  • Output audio/video terminal HDMI (4K/HDR)
  • Power supply AC 100V, 50/60Hz
  • Konsumsi listrik hingga 310W
  • Dimensi 285mmx55x327-milimeter, belum termasuk stand
  • Bobot 3,3-kilogram
  • Temperatur yang disarankan 5 sampai 35 derajat Celcius

Dan di bawah ini ialah fitur-fitur unik yang disajikan PlayStation 4 Pro dan tidak ada di tipe biasa:

  • Peningkatan grafis dan performa untuk beberapa game yang didukung, termasuk judul-judul PlayStation VR.
  • Resolusi 4K 2160p YUV420 dan 2160p RGB.
  • Upscale permainan ke resolusi 4K dengan rendering checkerboard, beberapa game beresolusi UHD native.
  • Mendukung penyajian video 4K, termasuk Netflix dan YouTube.
  • Dibundel bersama versi baru controller DualShock 4, kali ini memiliki striping LED.
  • Ada port USB 3.1 di sisi belakang.
  • Hard disk satu-terabyte merupakan standar.
  • Mendukung hard disk eksternal SATA-III.
  • Terdapat upgrade pada Wi-Fi, seperti model New PlayStaiton 4.
  • Mendapatkan upgrade streaming Share Play serta Remote Play, sekarang bisa menyuguhkan resolusi full-HD di PC, Mac dan Xperia.
  • Memperoleh pembaruan screenshot 4K, share video 1080p dan streaming YouTube di resolusi 1080p dengan 60fps.
  • Dari sisi desain, PlayStation 4 Pro mempunyai finishing yang sama seperti PlayStation 4 ‘slim‘, namun volumenya lebih besar.

Sejumlah hal lain yang perlu diketahui:

  • Tidak ada game eksklusif PlayStation 4 Pro. Satu judul bisa berjalan di kedua console. Lalu tidak ada pula DLC-DLC eksklusif PS4 Pro, kecuali upgrade di sejumlah mode, misalnya: multiplayer split-screen di PS4 Pro bisa menopang empat pemain, sedangkan di PS4 hanya dua pemain.
  • Game tanpa dukungan mode PS4 Pro akan berjalan identik layaknya di PlayStation 4 standar.
  • Menyajikan dukungan periferal yang sama seperti sebelumnya.
  • Memanfaatkan ekosistem PlayStation Network yang sama.
  • Kompatibel dengan seluruh data save, trofi dan info akun di PlayStation 4.
  • PlayStation Store tetap serupa, meski kemungkinan store menampilkan beberapa fitur yang cuma tersedia di Pro.

PlayStation 4 Pro akan meluncur pada tanggal 10 November 2016, dibanderol seharga US$ 400.

Sony PlayStation 4 Pro

Analis: Di 2020, Konsumen Akan Keluarkan $ 11,2 Miliar Untuk Menikmati Hiburan Berbasis VR

Di akhir September kemarin, Berkarya!Indonesia mengumpulkan para pakar dan praktisi industri teknologi di Indonesia untuk berdiskusi seputar virtual reality. Meski ada banyak potensi pemanfaatannya, peserta setuju, masa depan VR masih misterius dan sulit menerka perkembangannya di masa yang akan datang. Tapi ada kabar gembira bagi mereka yang berniat investasi di ranah ini.

Belakangan, VR menjadi tema studi utama para analis dan firma riset, dan tim IHS Markit mengambil arahan yang sedikit ‘konservatif’ dalam mempelajari potensi teknologinya. Diungkap oleh Games Industry, IHS mengumumkan data Virtual Reality Market Opportunity Report 2016, dan di sana mereka memprediksi bahwa di tahun 2020 nanti, konsumen akan mengeluarkan dana kurang lebih US$ 11,2 miliar demi menikmati hiburan berbasis VR.

Angka itu sudah meliputi perkiraan pembelian hardware dan software, yaitu US$ 7,9 miliar untuk headset ditambah US$ 3,3 miliar buat kontennya. Angka tersebut memang terlihat banyak, namun director of games IHS Technology Piers Harding-Rolls berpendapat, jumlahnya tidak sebesar dugaan kita. Menurutnya, nilai US$ 3,3 miliar hanyalah satu persen dari total yang dikeluarkan konsumen di tahun 2020.

Harding-Rolls menekankan, penciptaan konten premium untuk platform virtual reality perlu ditingkatkan, dan untuk memaksimalkan seluruh teknologinya memang memakan waktu. Ada satu pertanyaan yang juga sering dilontarkan: akan lebih populer mana nantinya, headset VR portable ala Gear VR dan Cardboard, atau ada lebih banyak user mengadopsi device high-end seperti Rift dan Vive? IHS punya jawabannya.

Sang analis memperkirakan, produk-produk mutakhir premium bakal mendominasi monetisasi konten. Penggunanya meningkat drastis empat tahun lagi, berpeluang menyentuh 81 juta pengguna. Pembagian antara produk entry-level dan high-end tetap ada, dan volume pembelian perangkat-perangkat terjakau sudah pasti akan lebih tinggi.

Headset VR berbasis smartphone adalah pilihan favorit user, kemungkinan menguasai 87 persen hingga akhir tahun ini. Gear VR merupakan ‘rajanya’ headset virtual reality terjangkau, diproyeksikan memimpin penjualan dengan 5,4 juta unit. Tetapi IHS percaya, Gear VR akan segera disusul oleh Google DayDream View sebagai produk terpopuler di tahun 2019 berkat harganya yang murah dan dukungan ranah dindustri.

Di segmen premium, IHS mengestimasi besar peluang bagi PlayStation VR untuk melangkahi HTC Vive dan Oculus Rift. Analis yakin, Sony sanggup menjual 1,4 juta unit headset di 2016, mendorong user mengeluarkan uang US$ 134 juta. Alasannya cukup sederhana: karena harga PSVR lebih terjangkau dibanding kedua kompetitornya itu.

Daftar Panjang Game Ini Perkuat Alasan Untuk Membeli PlayStation VR

PlayStation VR akan tiba dalam waktu satu minggu, dan tidak seperti rival-rival di kelas high-end lain, device dibanderol di harga termurah dan Sony betul-betul mengumumkan kehadiran resminya di Indonesia. Harganya memang di atas unit console, dan Anda agar bisa berfungsi, headset memerlukan PS Camera; tapi ada alasan kuat mengapa ia sangat menggoda bagi pemilik PS4.

Salah satu faktor andalan Sony untuk PSVR adalah konten. Di waktu perilisannya nanti, sang publisher/console maker menjanjikan dukungan puluhan judul game, daftarnya mereka jabarkan lengkap di blog PlayStation. Selain itu, Sony juga berencana menghadirkan puluhan permainan ‘VR compatible‘ lain di periode akhir Oktober sampai triwulan pertama 2017. Apa saja? Ini dia:

  • 100ft Robot Golf (No Goblin)
  • Battlezone (Rebellion)
  • Batman: Arkham VR (Warner Bros. Interactive Entertainment)
  • Bound (Plastic)
  • Driveclub VR (Evolution Studio)
  • EVE: Valkyrie (CCP Games)
  • Harmonix Music VR (Harmonix Music Systems)
  • Hatsune Miku: Project DIVA X (SEGA)
  • Headmaster (Frame)
  • Here They Lie (Tangentlemen)
  • Hustle Kings VR (EPOS Game Studios)
  • Job Simulator (Owlchemy Labs)
  • Keep Talking and Nobody Explodes (Steel Crate Games)
  • Loading Human (Maximum Games)
  • Sports Bar VR (Cherry Pop Games)
  • Super Stardust VR (D3T)
  • PlayStation VR Worlds (London Studio)
  • Rez Infinite (Enhance Games)
  • RIGS Mechanized Combat League (Guerrilla Cambridge)
  • Rise Of The Tomb Raider (Crystal Dynamics)
  • Superhypercube (Kokoromi)
  • The Assembly (nDreams)
  • The Playroom VR (Japan Studio)
  • Thumper (Drool)
  • Tumble VR (Supermassive Games)
  • Until Dawn: Rush of Blood (Supermassive Games)
  • Volume: Coda (Bithell Games)
  • Wayward Sky (Uber Entertainment)
  • World War Toons (Reload Studios)
  • Waddle Home (Archiact Interactive)
  • Resident Evil 7 Kitchen Demo (Capcom)
  • EVE: Gunjack (CCP Games)
  • Ace Banana (Oasis Games)

Dan di bawah ini ialah permainan-permainan yang segera menyusul:

  • Carnival Games (2K Games) – 28 Oktober 2016
  • Moto Racer 4 (Anuman Interactive) – 3 November 2016
  • Eagle Flight (Ubisoft) – 8th November 2016
  • Star Trek: Bridge Crew (Ubisoft) – 29 November 2016
  • Werewolves Within (Ubisoft) – 6 December 2016
  • Star Wars Battlefront Rogue One: X-wing VR Mission (Electronic Arts) – Q4 2016
  • Fated: The Silent Oath (Frima Studio) – Q4 2016
  • HoloBall (TreeFortress Games) – Q4 2016
  • Pixel Ripped 1989 (Pixel Ripped Inc) – Q4 2016
  • Proton Pulse (ZeroTransform Inc) – Q4 2016
  • Psychonauts in the Rhombus of Ruin (Double Fine Productions) – Q4 2016
  • Robinson: The Journey (Crytek GmbH) – Q4 2016
  • Time Machine VR (Minority Media) – Q4 2016
  • Space Rift (bitComposer) – Q4 2016
  • Trackmania VR (Ubisoft) – Q4 2016
  • How We Soar (Penny Black Studios) – Q4 2016
  • Radial G (Tammeka Ltd) – Q4 2016
  • Tethered (Secret Sorcery Ltd) – Q4 2016
  • Windlands (Psytec Games) – Q4 2016
  • Viva Ex Vivo (Truant Pixel) – Q4 2016
  • Pixel Gear (Oasis Games) – Q4 2016
  • The Brookhaven Experiment (Phosphor Games) – Q4 2016
  • Weeping Doll (Oasis Games) – Q4 2016
  • Golem (Highwire Games) – Q1 2017
  • GNOG (KO_OP) – Q1 2017
  • Statik (Tarsier Studios) Q1 2017
  • XING: The Land Beyond (White Lotus Interactive) – Q1 2017
  • Megaton Rainfall (Pentadimensional) – Q1 2017
  • Korix (StellarVR) – Q1 2017

Sony PlayStation VR dijadwalkan untuk tersedia di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 2016, ditawarkan di harga Rp 6,7 juta. Jika Anda belum mempunyai PS Camera, Sony sudah menyiapkan versi bundel bersama periferal tersebut seharga Rp 7,4 juta.

Jangan lupa simak juga rangkuman review PlayStation VR oleh media-media teknologi yang sudah menjajalnya.

Simak Pendapat Para Reviewer Mengenai Sony PlayStation VR

Bulan Oktober ini menandai langkah resmi Sony masuk ke kancah persaingan headset virtual reality yang sudah dimulai oleh Rift dan Vive berbulan-bulan lalu. Keduanya memang didukung teknologi canggih, tapi PlayStation VR menyimpan setidaknya dua senjata andalan: 40 juta lebih playerbase PlayStation 4 serta harga terjangkau dibanding rival-rivalnya itu.

PlayStation VR baru benar-benar dilepas ke publik pada tanggal 13 Oktober nanti, namun beberapa media ternama sudah lebih dulu menjajal headset virtual reality eksklusif console PS4 tersebut. Dan lewat Artikel ini, Anda bisa menyimak apa pendapat para reviewer mengenainya. Sedikit bocoran: beberapa dari mereka terlihat sangat puas.

PlayStation VR

Brett Phipps dari TrustedReviews memberi PSVR skor sempurna, lima dari lima bintang. Ia menjelaskan bahwa headset Sony sudah didukung banyak game, mudah dipasang, nyaman dikenakan oleh user berkacamata, superior dalam menyajikan film, dan walaupun jadi produk VR termurah di kelasnya, tidak ada kompromi terhadap performa dan kualitas. Meski demikian, TrustedReview mengaku level detail dan immersion belum mampu menyamai Vive.

The Verge sendiri bilang, performa PSVR yang tergolong ‘cukup baik’ membuatnya istimewa. Device tidak memberikan terobosan besar, kurang ambisius, bahkan Sony tidak menawarkan alasan kuat untuk membelinya. Walau begitu, ia menghidangkan keseimbangan, kenyamanan, dan ditopang koleksi konten yang menarik. Dibanding kompetitor, PSVR memang jauh lebih murah, tapi tetap saja harganya berada di atas bundel console.

PlayStation VR 1

Diklaim mempunyai mutu mendekati PC serta memuji banyaknya pilihan game, Nick Pino dari TechRadar menyampaikan bahwa PSVR adalah sebuah perkenalan ke konten VR berkualitas yang terjangkau. Level ketajaman dan immersion tidak sebaik Rift atau Vive, tapi untuk sebuah sistem bertenaga console PlayStation 4, tak ada banyak hal yang dapat dikeluhkan. Setelah mencobanya, Anda akan penasaran buat mencicipi BioShock Infinite atau GTA V di mode VR.

Salah satu penilaian terendah diungkapkan oleh Stuff, hanya menyodorkan tiga dari lima bintang. Terlepas dari harga ekonomis dan kapabilitas menangani konten dengan baik, reviewer Tom Parsons berargumen bahwa teknologi-teknologi pendukung PlayStation VR-lah yang menghambat headset. Menurutnya, akan lebih baik jika Sony turut menyediakan kamera serta motion controller baru. Harganya sudah tepat, namun PSVR belum bisa menyuguhkan pengalaman terbaik.

PlayStation VR 2

Gamespot melihat sebuah kendala teknis yang bisa berbuntut panjang: banyak game-game PSVR belum berjalan optimal dan menyebabkan pengguna jadi pusing. Jika hal ini tidak buru-buru ditangani, ia akan memberi kesan bahwa virtual reality dapat memicu rasa mual. Selain itu, reviewer Jimmy Thang berpendapat, tidak ada alasan kuat untuk memiliki PSVR. Gamespot malah menyarankan Anda menabung buat membeli headset VR yang lebih canggih.

Presiden Sony Prediksi Semua Orang Sudah Mencicipi Headset VR di Tahun 2020

Anda mungkin sudah mendengar agenda Sony untuk melangsungkan event bertajuk PlayStation Meeting tanggal 7 September besok di kota New York, dan di sana, Sony diduga kuat akan meluncurkan tipe slim dari console current-gen mereka sekaligus menyingkap resmi PlayStation anyar ber-codename  Neo. Kabarnya hardware baru itu diramu khusus buat menopang konten VR.

Sony memang telah lama menunjukkan ketertarikan pada bidang virtual reality, bahkan sempat memasarkan personal viewer HMZ jauh sebelum Rift dan Vive tersedia. Untuk PlayStation VR sendiri, Sony mengusung pendekatan yang sedikit berbeda dari device-device high-end tersebut. Dan membahas ranah ini, presiden Sony Worldwide Studios Shuhei Yoshida punya prediksi menarik mengenai virtual reality.

Dalam wawancara bersama Bloomberg, Shuhei Yoshida mengungkapkan pandangannya mengenai masa depan VR. Sony sempat mendemonstrasikan apiknya London Heist, menempatkan Anda sebagai seorang gangster di skenario kejar-kejaran dan baku tembak di jalan raya. Bagi Yoshida, teknologi ini akan membuat terobosan besar di permainan ber-genre shooter dan simulasi. Tapi tentu saja, ia mengakui VR bukan hanya berguna di segmen gaming semata.

Yoshida menyampaikan, headset-headset virtual reality dapat dimanfaatkan untuk mendukung bidang pendidikan virtual, memungkinkan para siswa yang tidak bisa hadir di kelas tetap dapat melihat guru serta kawan-kawannya. Selain itu teknologi bisa diterapkan di konser-konser musik, misalnya U2 atau AKB49, atau saat Olimpiade dilaksanakan di kota Tokyo. Ia membayangkan, headset VR dipakai buat menyuguhkan tampilan perspektif penjaga gawang di final pertandingan sepak bola.

Selanjutnya, sang presiden Sony mengungkap sebuah estimasi: “Di tahun 2020, semua orang akan telah mencoba [perangkat] virtual reality lewat berbagai cara.”

Perhatian Sony sekarang adalah menyediakan konten sebanyak-banyaknya, dan sejauh ini mereka berencana merilis 50 permainan virtual reality sebelum tahun 2016 berlalu, di antaranya dari franchise Star Wars, Batman, sampai Final Fantasy. Namun mereka tidak bisa disamakan dengan game-game yang dilepas di console, karena umumnya ‘VR experince‘ berlangsung lebih singkat.

Dari kalkulasi analis Goldman Sachs Group Inc, Sony berpeluang menjual setidaknya 1,5 juta unit PlayStation VR di tahun ini, juga berpotensi menyusul rival-rivalnya walaupun produk datang terlambat. Lalu di tahun depan, angka penjualan PSVR diproyeksikan menyentuh 3 juta device, tiga kali HTC Vive dan enam kali Oculus Rift. Hal tersebut bisa tercapai berkat tingginya jumlah adopsi PlayStation 4, yang kini terhitung ada lebih dari 40 juta pengguna.

Gambar header: Japan Times.

Sony Sudah Siapkan Pesaing Xbox One S

Kita masih perlu menunggu beberapa bulan (atau mungkin tahun) hingga era 4K dan VR di console benar-benar dimulai, tapi Microsoft telah lebih dulu menantang rival besarnya dengan menyingkap dan meluncurkan Xbox One S. Versi ramping platform game current-gen mereka ini menjanjikan kapabilitas menjalankan konten di resolusi UHD, meski hanya sebatas video.

Dan di akhir minggu lalu, sebuah kabar mengejutkan membuat fans Sony heboh: PlayStation 4 Slim muncul di situs lelang Gumtree, dan tak lama menjadi topik diskusi panas di NeoGAF. Page-nya telah dihapus, namun foto-foto sudah terlanjur tersebar ke seluruh penjuru internet. Merespons berita ini, banyak orang berteriak ‘palsu!’ tetapi tidak sedikit yang berharap Sony betul-betul menyiapkan versi ramping PS4.

PlayStation 4 'Slim' 1

Keraguan khalayak memang masuk akal. Alasannya, penampilan PlayStation 4 ‘slim‘ di foto sangat mirip dengan wujud Sony 4K Media Player, seperti yang dikemukakan oleh seorang editor VideoGamer, David Scammell. Hal ini berubah menjadi serius sesudah pengguna Twitter ber-username  @shortmaneighty2 mengaku telah membelinya, dan menggunggah foto-foto komparasi antara tipe slim dan PS4 varian standar.

PlayStation 4 'Slim'

Dari sana, terkuaklah detail mengenai hardware dan aspek konektivitas console. Orang-orang menyadari bahwa PS4 Slim tidak mempunyai optical drive, dan masih dibekali storage berkapasitas 500-gigabyte yang sama. Meski demikian @shortmaneighty2 menyampaikan, sistem ini memiliki port untuk hard drive eksternal di sisi kanannya. Dan kabar baiknya lagi, console diklaim siap tangani PlayStation VR.

PlayStation 4 'Slim' 2

Lalu apakah Sony memang berniat meluncurkan PlayStation 4 Slim? Wall Street Journal dan Eurogamer merasa yakin sang console maker Jepang itu akan melakukannya di waktu dekat. WSJ sendiri berpendapat, penyingkapan versi ramping tersebut boleh jadi dilangsungkan bersama Neo, di acara konferensi pers di New York tanggal 7 September besok. Dengan tersedianya beberapa model berbeda, Sony bisa menjangkau lebih banyak gamer casual maupun hardcore.

PlayStation 4 'Slim' 3

Di bulan Juni lalu, Sony sempat mengungkapkan agenda untuk memperkenalkan versi lebih high-end dari PlayStation 4, namun belum menjelaskan apakah mereka akan turut me-refresh varian standarnya. Via WSJ, analis Damian Thong dari Macquarie Securities memprediksi bahwa selain lebih kecil, PS4 baru tersebut juga dijajakan di harga yang lebih murah – kemungkinan di bawah US$ 350.

Eurogamer sendiri juga mengonfirmasi keberadaan PS4 Slim. Perwakilan mereka, Richard Leadbetter dari Digital Foundry, mengunjungi langsung individu yang mengklaim sudah membeli hardware tersebut dari Gumtree.

Via Games Radar.

Sony Umumkan Harga PlayStation VR di Indonesia

Dianggap sebagai ‘hal besar selanjutnya’, perilisan sejumlah head-mounted display untuk khalayak umum dan antusiasme dari para raksasa teknologi buat berpartisipasi menunjukkan bahwa era virtual reality sudah dimulai. Tapi sejauh ini ada satu tantangan besar yang menghadang: cara membawa konten VR high-end ke konsumen kelas mainstream.

Setelah Vive dan Rift resmi dipasarkan (di harga yang tidak murah), perhatian kini tertuju pada headset Sony PlayStation VR. Perusahaan Jepang itu pernah bilang mereka berniat menjajakan device tersebut senilai console baru, menetapkannya di harga US$ 400 pada Maret lalu. Dan di hari Kamis kemarin, Sony turut mengumumkan harga PS VR buat konsumen di kawasan Asia, termasuk Indonesia.

Namun bukan itu saja berita baiknya. Berbeda dari headset VR kompetitor, PlayStation VR akan tersedia di toko-toko retail resmi Sony di Indonesia bersamaan dengan waktu perilisan secara global, yaitu tanggal 13 Oktober 2016. Indonesia tentu saja tidak sendirian, PS VR turut dilepas berbarengan di Jepang, Hong Kong, Singapura, Philipina, Malaysia dan Thailand.

PlayStation VR

Harga PlayStation VR di Indonesia memang tidak semurah hasil konversi dari dolar ke rupiah. Satu unitnya dibanderol Rp 6,7 juta, dan terhitung mulai tanggal 30 Juli 2016, Anda sudah diperbolehkan melakukan pre-order. Perlu diingat, PS VR membutuhkan periferal PlayStation Camera agar bisa bekerja, dan Anda disarankan pula untuk memiliki PlayStation Move. Tentu saja Sony Interactive Entertainment turut menyiapkan paket bundel bersama Camera, ditawarkan dengan harga retail di Rp 7,4 juta.

Via press release, deputy president of Sony Interactive Entertainment Japan Hiroyuki Oda turut menyampaikan, “Kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengekspresikan rasa terima kasih pada developer game di Asia yang telah menciptakan banyak permainan-permainan seru buat PS VR. Beberapa di antara mereka akan diluncurkan bersama headset. Kami juga berterima kasih pada para gamer di Asia yang senantiasa sabar menunggu dan terus mendukung PlayStation VR.”

Ada tiga lokasi di mana Anda bisa pre-order PS VR, sayangnya semuanya berada di Jakarta:

  • Sony Center Mall Taman Anggrek – L3/E18 & E19, Mal Taman Anggrek Jl. Letjen S.Parman Kav. 21 Jakarta 11470, (021) 563-9216
  • Sony Center Grand Indonesia – Grand Indonesia East Mall lantai 3, No. 31 Jl. MH. Thamin No 1 Jakarta Pusat, 021) 2358-0717/18
  • GS Shop Lippo Mall Puri – Lippo Mall Puri, lantai 1, (021) 2911-1145
  • GS Shop Pondok Indah Mall – Pondok Indah Mall 2, lantai 3, (021) 7592760
  • GS Shop Senayan City – Senayan City, lantai 4, (021) 7278-1172

PlayStation VR 2

Bundel PlayStation VR versi standar berisi satu headset, processing unit, kabel koneksi VR, kabel HDMI, kabel USB, headphone dengan earpiece lengkap, kabel power serta adaptor.

Berkat Fitur Cinematic Mode, Game PS4 Bisa Dinikmati di PlayStation VR

Soal spesifikasi hardware, PlayStation VR memang masih kalah dibanding Oculus Rift atau HTC Vive. Kendati demikian, kekurangan tersebut setidaknya bisa ditutupi oleh melimpahnya konten yang bakal tersedia saat PSVR dirilis di bulan Oktober mendatang. Sejauh ini setidaknya sudah ada 53 judul game untuk PSVR yang telah dikonfirmasi.

Jumlah ini tentunya tidak mencakup judul-judul game PS4 yang juga bisa dimainkan menggunakan PSVR dengan bantuan fitur Cinematic Mode. Gamegame fenomenal macam Uncharted 4 atau No Man’s Sky nantinya juga bisa dinikmati menggunakan virtual reality headset besutan Sony tersebut.

Fitur Cinematic Mode PSVR menyimpan tiga mode yang masing-masing memiliki simulasi ukuran layar yang berbeda: 117 inci, 163 inci dan 226 inci. Mode default adalah 163 inci, dimana konten akan disajikan memenuhi jarak pandang pengguna secara menyeluruh.

Tiga mode dengan ukuran simulasi layar yang berbeda dalam Cinematic Mode milik PlayStation VR / Sony
Tiga mode dengan ukuran simulasi layar yang berbeda dalam Cinematic Mode milik PlayStation VR / Sony

Untuk mode yang terbesar, pengguna perlu menolehkan kepalanya ke kiri atau kanan untuk bisa melihat semua konten yang ditampilkan, ibaratnya seperti menonton di kursi paling depan bioskop. Sedangkan mode 117 inci ditujukan supaya orientasi display bisa mengikuti pergerakan kepala Anda.

Mode yang terakhir ini juga bisa diandalkan ketika pengguna sedang ingin menonton atau bermain selagi membaringkan tubuhnya di atas kasur. Menurut Sony, display PSVR masih akan disesuaikan dengan perspektif horizontal tubuh pengguna yang sedang berbaring. Yup, mode ini sepertinya bisa menjawab impian saya akan sebuah layar berukuran masif di langit-langit kamar untuk menemani saya bermain sambil tiduran.

Sayangnya Cinematic Mode tidak bisa menyelamatkan PSVR dari ‘penyakit’ virtual reality itu sendiri, yakni screen-door effect. Namun setidaknya calon konsumen PSVR bisa merasa lebih excited melihat kompatiblitas hampir semua game PS4 dalam PSVR berkat fitur ini.

Sumber: Engadget.

Hal-Hal yang Perlu Anda Ketahui Mengenai PlayStation VR

Terlepas dari rencana Sony dan Microsoft ke depan buat meracik hardware baru, buat sekarang para pemilik console hanya memiliki sedikit pilihan jika mereka ingin menikmati konten virtual reality. Di kelas ini, PlayStation VR merupakan satu-satunya pilihan terbaik melihat dari segi harga serta dukungan konten. Dan VR juga menjadi tema utama yang Sony angkat di E3 2016.

Kiprah sang console maker Jepang di arena kompetisi headset VR modern mulai terdengar sejak diungkapnya Project Morpheus di GDC 2014. Setelah periode pengembangan yang cukup lama, Sony mengumumkan bahwa PlayStation VR adalah nama resmi perangkat itu, dan di bulan Maret lalu mereka mengonfirmasi waktu rilisnya: jatuh pada tanggal 13 Oktober tahun ini. Namun sebelum momen itu tiba, ada baiknya Anda mengetahui fakta-fakta terkait PSVR terlebih dulu.

Desain dan spesifikasi

Jujur saja, desain PSVR memang tidak sekeren HTC Vive. Dari gambar-gambar yang sudah beredar, device itu terlihat besar dan mendominasi wajah Anda. Ia merupakan rumah bagi layar OLED 5,7-inci beresolusi 1920×1080-pixel (atau 960×1080 untuk tiap mata) dengan refresh rate maksimal 120Hz. Lampu LED di sana bukan sekedar pemanis penampilan. Komponen tersebut dibutuhkan agar headset dapat tersambung ke unit PlayStation Camera.

Dukungan periferal

PlayStation Camera merupakan perangkat wajib supaya headset bisa bekerja. Ia dijual terpisah atau Anda dapat membeli bundel lengkap PSVR. Sony menyediakan dua metode kendali utama: menggunakan controller DualShock 4 atau PS Move. Selain itu, headset turut menyimpan sistem motion sensor enam poros, terdiri atas gyroscope threeaxis serta accelerometer.

Apa itu ‘processing unit‘?

Berbeda dari asumsi sebelumnya, modul kotak yang menyertai PlayStation VR tidak dimaksudkan untuk menambah kemampuan komputasi PlayStation 4 Anda. Processing unit tidak menyajikan tenaga CPU atau GPU tambahan, bukan merupakan ekspansi ataupun upgrade, dan tidak dapat diakses bebas oleh para developer. Komponen ini disiapkan buat memproses audio 3D, menangani output VR ke TV, menampilkan interface di mode sinematik, serta menyuguhkan ‘Seperate Mode’ – di mana audio dan video di-stream secara terpisah ke display.

Game

Untuk sekarang, PSVR boleh dikatakan sebagai salah satu headset VR dengan dukungan permainan terbanyak, tidak kurang dari 53 judul; termasuk game-game yang sedang Sony kembangkan: The Deep, The London Heist, sampai The Playroom VR.

Harga

Sesuai janji Sony, PlayStation VR dibanderol setara harga console, yakni US$ 400. Tapi ingat, paket ini belum termasuk unit Camera dan Move. Alternatifnya, Sony telah menyiapkan ‘bundel VR’ seharga US$ 500, sudah termasuk Camera, controller dan koleksi mini-game.

Artikel diolah dari tulisan Digital Trends. Sumber tambahan: Eurogamer.

Di E3 2016, Sony Unggulkan Game-Game Eksklusif dan Fokus Pada PlayStation VR

Hal yang sedikit mengecewakan dari konferensi Sony di E3 2016 ialah ketiadaan pengumuman hardware baru – padahal banyak di antara kita yang menanti kabar soal Neo. Sebagai kompensasinya, mereka mengungkap banyak sekali permainan eksklusif, termasuk proyek Sony bersama Hideo Kojima. Dan mendekati pelepasan PSVR, fitur virtual reality turut mereka implementasikan di sejumlah game.

Death Stranding

Akhirnya proyek baru Hideo Kojima dan Sony mendapatkan sebuah judul: Death Stranding. Tampaknya meneruskan pengembangan Silent Hills yang dibatalkan, permainan dibintangi aktor Norman Reedus, diperkenalkan dalam trailer berdurasi tiga menit. Sayangnya selain video bertema abstrak tersebut, belum ada rincian apapun mengenai Death Stranding, termasuk tanggal rilisnya.

God of War

Khusus buat penerus game hack’and’slash bertema mitos Yunani ini, Sony memutuskan untuk menghilangkan angka dari judulnya. Gameplay trailer menceritakan Kratos (kini berjanggut tebal) dan putranya, Charlie. Mereka berdua berburu di hutan bersalju, dan tak lama terseret ke dalam pertempuran bersama makhluk-makhluk mistis. Di akhir video, Charlie secara tidak sengaja memanah pundak Kratos.

Berdasarkan bocoran beberapa waktu lalu, God of War baru akan dilatarbelakangi mitos Skandinavia. Sejauh ini, tanggal rilisnya belum diumumkan.

The Last Guardian

Setelah masa pengembangan yang sangat lama, akhirnya Sony menyingkap tanggal pelepasan permainan terbaru Fumito Ueda (ia turut menggarap Ico dan Shadow of the Colossus). Video sekali lagi memperlihatkan hubungan dekat antara seorang anak dengan makhluk raksasa mirip griffin, ia namai Trico. Di ujung trailer, Trico mengeluarkan suara kesakitan, dan sang anak kecil bertanya pada sang raksasa apakah sayapnya patah. The Last Guardian meluncur tanggal 25 Oktober 2016 nanti.

Horizon: Zero Dawn

Seharusnya mendarat di tahun ini, penundaan selama beberapa bulan tampaknya bisa kita maklumi jika kreasi baru Guerilla Games tersebut ternyata seistimewa demonya. Di Horizon: Zero Dawn, Anda bermain sebagai gadis bernama Aloy dalam dunia open world yang cantik dan luas, dipenuhi robot-robot hewan. Sebagian porsi video fokus pada upaya Aloy mengalahkan monster mekanik cuma berbekal pisau dan panah.

Horizon: Zero Dawn akan diluncurkan tahun depan secara eksklusif di PlayStation 4.

Resident Evil VII

Para pengunjung acara Sony di E3 2016 menjadi saksi pengumuman perdana Resident Evil VII Biohazard, disiapkan untuk PlayStation 4, Xbox One dan PC. Saat ini masih belum jelas apakah permainan merupakan pelanjut seri Resident Evil atau digarap sebagai reboot. Menariknya, ada sejumlah kesamaan antara Resident Evil VII dan P.T. ciptaan Hideo Kojima. Jika benar begitu, berarti developer bersungguh-sungguh mengembalikan Resident Evil ke akarnya.

Di waktu rilisnya nanti, Resident Evil VII Biohazard akan didukung mode VR; dan sebentar lagi, pelanggan PlayStation Plus dapat menikmati demonya.

Detroit: Become Human

Diumumkan pertama kali di konferensi pers Sony di Paris Game Week tahun lalu, Detroit: Become Human adalah permainan sci-fi teranyar dari tim pencipta Heavy Rain dan Beyond: Two Souls. Demo memperlihatkan situasi penyanderaan, di mana pilihan dan keputusan Anda bisa memengaruhi hasilnya. Di sana, trailer gameplay memperkenalkan karakter android sekaligus detektif bernama Connor. Sejauh ini, Become Human belum memiliki tanggal rilis.

Days Gone

Mungkin merupakan jawaban atas franchise Dead Rising yang dipegang Microsoft. Meski demikian, Days Gone tampaknya mengangkat narasi yang lebih serius, menghidangkan formula action-adventure open world setelah virus zombie mewabah. Permainan menyajikan tokoh protagonis seorang biker, dikerjakan oleh tim Oregon Sony Bend – yaitu para kreator seri Syphon Filter.

Buat sekarang, belum ada detail soal waktu pelepasannya.

Selain judul-judul di atas, Sony turut mengumumkan agenda remaster Crash Bandicoot, game Spiderman baru, memamerkan gameplay trailer Call of Duty Infinite Warfare, Lego Stars Wars: The Force Awakens dan mengungkap informasi soal PlayStation VR.

Headset virtual reality khusus PlayStation itu akan dijual seharga US$ 400, dan didukung 50 permainan di waktu peluncurannya – termasuk Star Wars Battlefront X-Wing VR Missions, Batman Arkham VR, dan Farpoint VR.

Via Gamespot.