HP ElitePOS G1 Buat Pelanggan Jadi Nyaman dan Betah Berbelanja di Toko Anda

Kemudahan akses ke situs-situs eCommerce mengubah cara konsumen berbelanja. Dengannya, mereka bisa mudah mencari barang yang diinginkan, membandingkan dan menemukan harga terbaik, lalu melakukan transaksi melalui metode favorit. Hal tersebut diyakini menggerus keberadaan toko ‘brick and mortar‘ tradisional. Namun menurut HP, toko retail tak akan pergi ke mana-mana.

Presiden direktur HP Indonesia David Tan menjelaskan bahwa meski eCommerce sedang menjamur, penjualan akan jauh lebih optimal jika pedagang tetap memanfaatkan seluruh channel penjualan yang ada, baik online dan offline. Transaksi online memang mudah, tetapi lewat offline-lah para penjual bisa memberikan pengalaman belanja interaktif. Itulah alasannya Hewlett-Packard menghadirkan HP ElitePOS G1 Retail System di Indonesia.

HP 1

HP ElitePOS G1 adalah sebuah sistem interaktif dengan penyajian modular, dirancang buat menggantikan terminal-terminal point-of-sale standar berukuran besar. Desainnya simpel dan fleksibel, hanya terdiri dari bagian layar dan stand berbentuk tabung; kemudian display-nya dapat diputar dan diarahkan ke user. HP juga mengerti akan ada banyak faktor tak terduga yang dihadapi ElitePOS G1 dalam pengoperasiannya sehari-hari, dan untuk meminimalkan peluang kerusakan, produsen merancang agar tubuhnya anti-tumpahan air.

HP 2

Hewlett-Packard turut membekali ElitePOS G1 dengan sejumlah aksesori esensial, di antaranya ada ElitePOS Serial Thermal Printer serta 2D Barcode Scanner. Serial Thermal Printer memiliki wujud balok, berfungsi untuk mencetak tanda terima atau kupon; lalu 2D Barcode Scanner tentu saja berguna buat memindai barcode atau QR code. Produsen kabarnya juga menyediakan printer terintegrasi opsional, tersambung ke tubuh ElitePOS G1, sehingga lebih menghemat tempat.

HP 12

Tim HP tentu tak lupa mendemonstrasikan satu skenario pemakaian ElitePOS G1, misalnya di kedai kopi: pilih menu makanan yang Anda inginkan, dan di sana Anda dapat segera melihat total harganya. Selanjutnya, kupon akan dicetak di printer. Berikan kupon tersebut pada barista sembari lakukan pembayaran. Frans Adiredja selaku market development manager HP menyampaikan bahwa fakta unik dari pemanfaatan sistem POS ialah konsumen cenderung belanja lebih banyak.

HP 20

Berdasarkan laporan tim analis InReality sendiri, sebanyak 69 persen konsumen merasa terdorong untuk belanja secara langsung jika diberikan akses ke alat bantu digital – misalnya display atau metode-metode interaktif lain. Bagi HP, hal itu merupakan bukti bahwa penjualan harus ‘lebih melibatkan pelanggan’ dan teknologi sudah seharusnya menjadi ‘perpanjangan tangan’ suatu brand.

HP 6

Di luar fungsi checkout belanja, tingginya fleksibilitas ElitePOS G1 memastikannya bisa dimanfaatkan sebagai papan nama interaktif, daftar hadir karyawan, hingga jadi metode check-in self-service. HP menawarkan tiga model ElitePOS G1 berbeda, diotaki prosesor Intel Celeron 3965U, i3-7100U atau i5-7300U. Tersedia opsi OS Windows 10 Pro, Windows 10 IoT Enterprise, SUSE Linux Enterprise serta DOS.

HP 7

HP ElitePOS G1 kabarnya akan mulai dipasarkan bulan depan. Full system dijajakan seharga Rp 20 jutaan, sedangkan base unit-nya saja dibanderol mulai dari Rp 12 juta.

Daftar Layanan Manajemen Keuangan untuk UKM Indonesia

Manajemen keuangan yang rapi menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha kecil menengah. Sebagai pelaku bisnis dengan skala yang tidak terlalu besar, tak sedikit dari orang-orang di dalamnya menganggap pencatatan keuangan dan tata kelola aktiva tidak terlalu penting. Padahal, untuk berhasil dalam bisnis, dibutuhkan dukungan yang solid dari segala aspek, bukan hanya soal modal, ide dan pemasaran. Tapi juga hal kecil seperti penggajian, pencatatan penjualan, dan aliran kas.

Di era digital sekarang, kita beruntung dipertemukan oleh internet. Di mana kini bermunculan sejumlah layanan manajemen keuangan dalam berbagai skala yang menawarkan solusi pengelolaan finansial khususnya bagi para pelaku UKM. Beberapa di antaranya:

MOKA

42033-Logo-MOKA-Selling-Made-Easy-01

MOKA adalah startup layanan point-of–sale mobile (mPOS) yang telah beroperasi di Indonesia sejak 2014. Menyasar UKM, MOKA menawarkan sistem POS yang lebih modern, lebih murah dan mudah dipergunakan.

Moka menerapkan biaya berlangganan bulanan, tergantung pada jumlah barang. Manfaat lain dari Moka adalah bahwa data transaksi langsung tersimpan di cloud. Hal ini tidak hanya memberikan jaminan keamanan. Teknologi berbasis cloud juga memungkinkan pengguan dapat mengakses data penjualan kapan saja, dan di mana saja.

Application Information Will Show Up Here

 

Olsera

Olsera

Seperti MOKA, Olsera menawarkan solusi manajemen terpadu untuk UKM dengan mengandalkan dukungan teknologi. Bermarkas di Batam, Olsera mempunyai tiga layanan utama, yaitu Point of Sale (POS), Online Store, hingga Mobile Apps untuk Android dan iOS. Olsera hadir untuk memberikan kemudahan dalam mengelola produk, persediaan dan laporan manajemen baik untuk bisnis kecil menengah berbasis offline atau online.

Application Information Will Show Up Here

 

Sleekr

Sleekr

Sleekr adalah startup yang berada di bawah bendera Harnods, agensi yang fokus pada usaha pengembangan solusi digital bagi korporat. Sukses diterapkan di internal Harnods, Sleekr pun dilempar ke publik khusus untuk para pelaku UKM. Menyajikan layanan manajemen sumber daya manusia mulai dari pencatatan data karyawan, kebijakan privasi, gaji, cuti dan absensi berbasis teknologi.

CyberLabs

CyberLabs

CyberLabs mempunyai tiga layanan utama, yaitu Atom, Hydro dan Molecule. Layanan Atom menawarkan solusi pembuatan aplikasi mobile berbasis iOS, Android dan Windows. Sedangkan Hydro untuk UKM yang ingin membuat situs ecommerce. Kemudian Molecule, layanan Point of Sale yang merupakan layanan paling bungsu dari Cyberlabs.

Modalku

Modalku

Modalku yang merupakan perusahaan teknologi pinjam meminjam langsung (peer-to-peer lending) yang berada di bawah PT Mitrausaha Indonesia Group. Diluncurkan pada awal tahun 2016 lalu, Modalku adalah model bisnis pertama di Indonesia yang meluncurkan produk bisnis alternatif dari investasi yang berbasis teknologi digital.

Application Information Will Show Up Here

 

Cashlez
cashlez

PT Cashlez Worldwide Indonesia (Cashlez) ikut meramaikan sektor bisnis kelas menengah dengan menawarkan layanan dongle mPOS (mobile point of sales) yang sudah menyediakanpenggunaan PIN untuk otorisasi kartu debit dan kredit. Layanan yang juga tersedia di platform Android ini menawarkan banyak kemudahan, seperti e-receipt, photo description, dan calculator.

Application Information Will Show Up Here

 

Jurnal.id

jurnalid

Jurnal merupakan startup lokal yang menawarkan layanan piranti lunak akunting berbasis cloud yang menjanjikan kemudahan dan keamanan. Menyasar usaha kecil dan menengah di Indonesia, Jurnal ingin memberikan solusi permasalahan terkait administrasi, operasional, dan perpajakan kepada pelaku usaha.

Zahir

zahir-pos-6

PT Zahir Internasional menghadirkan produk peranti lunak akuntansi yang ditempa oleh pengalaman selama 20 tahun. Beberapa produk yang mereka tawarkan, antara lain Zahir Accounting 6, Zahir Point of Sale (POS) 6, Zahir POS Mobile, Zahir Report Server 6, Zahir Sales Order Mobile, Zahir Enterprise Plus, dan Zahir Online.

Hingga tahun 2016 ini, Zahir telah digunakan oleh lebih dari 30.000 perusahaan berskala kecil, menengah, dan besar dengan 50.000-an pengguna (user/ lisensi) di Indonesia dan juga mancanegara.

Application Information Will Show Up Here

 

Itu dia 8 startup lokal yang menawarkan manajemen keuangan bagi para pelaku bisnis kecil menengah. Masing-masing punya keunggulan dan faktor pembeda. Sebagian berupaya mencakup beberapa layanan lain demi memenuhi kebutuhan di segmen yang lain.

Sumber gambar header Pixabay.

Cashlez Kembangkan Aplikasi Point of Sales Outletz

Pengusaha UKM di Indonesia masih memerlukan berbagai solusi untuk meningkatkan penjualannya dari berbagai sisi, mulai dari penjualan online, pembayaran, hingga manajemennya. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Layanan pembayaran digital Cashlez meluncurkan sebuah aplikasi Offline to Online / Online to Offline (O2O) dan Point of Sales (POS) bernama Outletz.

Teddy Tee, Founder dan CEO Cashlez, menjelaskan Outletz adalah aplikasi yang terpisah dari Cashlez. Ada tujuan tersendiri, yakni ingin memfokuskan kepada penjualan Offline to Online / Online to Offline (O2O) bagi merchant UKM. Saat ini, dengan hadirnya berbagai macam online marketing dan marketplace membutuhkan hadirnya sistem pengaturan untuk inventory secara digital.

Sementara ini, seluruh proses pengecekan barang masih menggunakan cara tradisional. Padahal, penjualan online perlu dibarengi dengan sistem manajemen yang digital pula.

“Kami ingin buat aplikasi yang bisa me-manage semua permasalahan itu semua. Sebab semuanya akan jadi lebih efisien ketika UKM berjualan online di berbagai channel,” ujar Teddy kepada DailySocial, Rabu (14/9).

Outletz juga dapat membantu UKM untuk memonitor inventory, pesanan, proses order, sales report, dan sales dashboard. Tak sampai di situ, Outletz dapat digunakan untuk offline Point of Sales (POS), mengirimkan nota penjualan ke pembeli lewat email, dan pembayaran dengan kartu kredit dan debit dapat diterima secara online dan offline.

“Outletz itu seperti personal assistant untuk merchant UKM yang dapat mengintegrasikan penjualan offline to online dan menjadi front end, sementara Cashlez adalah sistem pembayarannya. Semuanya jadi terintegrasi.”

Saat ini aplikasi tersebut masih berbentuk beta testing, rencananya akan diluncurkan pada akhir September 2016. Ditargetkan sampai akhir tahun ini ada 2.000 UKM yang sudah terdaftar sebagai pengguna aplikasi Outletz.

Buat program member get member

Teddy melanjutkan, untuk mencapai target tersebut perusahaan menggunakan strategi pemasaran dengan membuat program member get member. Dengan harga bundling, merchant dapat menggunakan Cashlez dan Outletz selama dua tahun.

Lewat program ini, ada nilai tambah yang bisa didapat bila merchant berhasil menjadi referrer untuk pengusaha lainnya bergabung memakai Outletz. Mereka akan mendapatkan insentif dan menjadi pembimbing untuk merchant yang baru bergabung dengan memberikan edukasi.

“Tidak hanya edukasi mengenai pengenalan produk saja, tetapi lebih ke arah strategi marketingnya. Itu kan sesuatu yang tidak hanya sehari dua hari bisa dikuasai. Jadinya antar pengusaha akan menjadi edukator bagaimana meningkatkan penjualannya. Itu tujuan akhir kami, bukan sekedar berapa banyak merchant yang sudah memakai produk ini.”

Meski berbentuk aplikasi, rupanya Outletz tidak bisa diunduh secara gratis atau bisa ditemukan dalam smartphone, Android maupun iOS, karena ada beberapa customize tools yang hanya bisa diakses oleh merchant saja. Perusahaan mengklaim bisa menjamin keamanan data merchant dengan baik.

Dia berharap, untuk pengembangan ke depannya Cashlez akan terus berinovasi dalam memberikan solusi kemudahan layanan pembayaran dan menjawab segala kebutuhan dan permasalahan yang dirasa menghambat UKM untuk memajukan bisnisnya.

“Sebab ada tools yang bisa mengatur sistem orderan, inventory, sehingga ini bukan aplikasi biasa yang bisa diunduh secara gratis di Android atau iOS. Terlebih, ada orang yang menjadi pembimbing bisnis. Ini nilai tambah yang kami berikan. Sebab selama ini bila orang unduh aplikasi secara gratis, dia belajar sendiri mengenai penggunaannya,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

STEM Luncurkan Aplikasi Point of Sale Versi Berbayar iReap POS Pro

Perusahan pengembang solusi teknologi informasi dan manajemen infomasi, PT Sterling Tulus Cemerlang (STEM), Rabu silam (25/5) meluncurkan aplikasi point of sale berbayar iReap POS Pro untuk industri ritel. Bersamaan dengan itu, STEM juga merayakan pencapaian unduhan aplikasi iREAP POS Lite mereka yang melampaui 100.000 unduhan. Jumlah tersebut diklaim tidak berasal dari Indonesia saja, tetapi juga dari 200 negara lain seperti USA, Perancis, Rusia, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam.

iReap POS adalah aplikasi sistem kasir yang dikembangkan oleh STEM untuk perangkat ponsel pintar Android. Aplikasi ini diklaim dapat memberikan kemampuan dan fleksibilitas penggunanya dalam mengatur usaha ritel yang dimiliki. Beberapa fitur yang tersemat di antaranya, pengaturan artikel, pengaturan harga barang, mengontrol persediaan, dan pencatatan transaksi kasir penjualan.

Sebagai informasi, iReap POS tidak sendirian bermain dalam ranah point of sales di Indonesia. Beberapa startup Indonesia yang memberikan layanan serupa adalah MokaPOS, Olsera, Kazir, dan Pawoon.

CEO dan Co-Founder STEM Andy Djojo Budiman mengatakan, “Industri ritel dikenal sebagai industri yang memerlukan perhatian yang rinci. […] Mencatat nilai penjualan dan pembelian, menghitung stok barang, hingga perencanaan pembelian dan pengelolaan agar keluar masuk barang terekam adalah tantangan pelaku usaha ritel. Bagi ritel berskala kecil, hal ini tidak terlalu menjadi tantangan. Namun, ceritanya jadi berbeda jika [ritel] telah memiliki banyak jaringan dan berada di berbagai kota dan pulau berbeda.”

“Saat mengembangkan aplikasi iReap POS, yang kami pikirkan adalah bagaimana memberikan solusi pengelolaan administrasi melalui teknologi informasi yang mudah dilakukan dari manapun dan kapanpun. Selain itu bisa dilakukan oleh para pelaku usaha mikro sekalipun. […] Latar belakang kami di bidang aplikasi bisnis sebagai SAP Gold Partner dan dukungan kemitraan dengan SAP Indonesia memberikan keuntungan bagi kami saat merancang iReap POS,” lanjur Andy.

Aplikasi iReap POS Pro dirancang untuk pengguna yang memiliki dan mengelola jaringan toko besar. Lewat versi Pro ini, konsolidasi transaksi dapat terjadi secara otomatis, dan laporan dapat dilihat melalui situs resmi iReap. Penggunaan pertama akan diberikan masa percobaan gratis selama tiga bulan, namun ke depannya akan dikenakan biaya berlangganan sebesar Rp 49.900 per bulan/perangkat.

iReap POS sendiri kini tersedia dalam dua versi, yakni versi gratis atau iReap POS Lite dan versi berbayar atau iReap POS Pro yang baru resmi diluncurkan. Kedua aplikasi tersebut saat ini tersedia untuk pengguna Android dan dapat diunduh secara gratis melalui Google Play.

Application Information Will Show Up Here

Olsera Tawarkan Layanan Manajemen Terpadu Berbasis Teknologi untuk UKM

Indonesia adalah pasar yang potensial bagi layanan e-commerce, namun masih terkendala dengan para pelaku UKM yang masih minim pengetahuan tentang teknologi. Startup Indonesia asal Batam bernama Olsera melihat ini sebagai peluang dan melakukan pendekatan dengan menawarkan solusi layanan manajemen terpadu berbasis teknologi untuk UKM. Setidaknya ada tiga layanan utama yang dimiliki Olsera, mulai dari Point of Sale (POS), Online Store, hingga Mobile Apps untuk Android dan iOS.

Co-Founder Olsera Novendy (Vendy) Chen mengatakan, “Kami menamakannya [Olsera] sebagai solusi manajemen terpadu [berbasis teknologi] untuk berjualan di toko [lewat POS], [membangun] toko online, dan [membangun] aplikasi mobile.”

“Ini adalah pembunuh rasa sakit yang nyata bagi mereka yang tidak ingin menderita untuk [mengelola] item, saham atau persediaan, dan laporan manajemen yang berbeda ketika mereka menjalankan bisnisnya di toko [offline] dan online,” tambah Vendy menjelaskan.

Di awal kehadirannya, Olsera sebenarnya lebih fokus pada layanan toko online dan POS berbasis cloud yang memungkinkan semua data transaksi toko akan tersimpan dalam manajemen penyimpanan cloud Olsera. Namun seiring dengan pergeseran tren yang berkembang dari desktop ke mobile, Olsera juga mulai merambah masuk ke dunia mobile untuk melengkapi ekosistemnya.

Vendy sendiri menekankan bahwa ada lima poin yang membuat Olsera berbeda dengan layanan sejenis. Mulai dari solusi POS yang nyaman dan mudah digunakan, kekayaan fitur dan layanan, ekosistem POS yang lengkap, kemitraan dengan UKM, dan terakhir dari sisi harga yang diklaim Vendy terjangkau.

Vendy mengatakan, “Ekosistem POS [Olsera] lengkap. Tidak hanya berjalan di Android dan iOS, kami membawa  program POS untuk OS Windows juga [versi 7 ke atas]. Hal ini memungkinkan UKM untuk secara bebas memilih perangkat tanpa perlu berinvestasi lagi. […]Terakhir, nilai uang. Dengan harga yang sangat terjangkau untuk berlangganan, dimulai dengan 98K rupiah per bulan.”

Untuk layanan Cloud POS dan Toko Online harga yang ditawarkan memang tak jauh berbeda, yakni Rp 98.000 per bulan untuk satu tahun berlangganan. Sedangkan untuk layanan aplikasi mobile Android dan iOS, harga yang ditawarkan adalah Rp 375.000 per bulan untuk satu tahun berlangganan.

Rencana Olsera di tahun 2016

Sudah bukan rahasia lagi bila potensi yang dimiliki Indonesia di industri e-commerce sangat menggiurkan, namun sayangnya masih belum bisa digarap dengan optimal. Salah satu kendalanya adalah masih rendahnya pengetahun akan sistem berbasis teknologi yang dapat membantu berjalannya bisnis. Kalaupun ada, biasanya selalu datang dengan harga yang tidak terjangkau bagi pelaku UKM yang ingin masuk ke ranah online.

Masalah ini yang coba dipecahkan oleh Olsera melalu pendekatan layanan POS berbasis cloud dengan pembuatan toko online. Mimpi ini dimulai sejak 2014 dan mulai di uji beta dengan pelanggan yang berbeda-beda di awal tahun 2015. Mulai dari Café, Restoran, Ritel, Wholesale, hingga jasa pengiriman.

Hasilnya, sejak semester kedua 2015 hingga Januari 2016, Olsera mengklaim telah memiliki lebih dari 400 toko aktif yang menggunakan layanannya  dengan lebih dari 200 adalah pengguna berbayar. Dalam waktu dekat, Olsera juga berencana untuk meluncurkan mPOS payment service, memiliki 500 pelanggan di tahun 2016 dan terbuka dengan kesempatan untuk mendapatkan investasi.

Vendy mengungkapkan, “Kami [akan] meluncurkan layanan pembayaran mPOS dalam satu bulan mendatang [dan] menargetkan untuk mencapai 500 subscription di tahun 2016. Kami juga menyambut investasi, meskipun kami percaya diri menargetkan untuk menjalankan bisnis secara stabil dengan atau tanpa injeksi dana.”

“[Saat ini] Kami bermitra dengan Veritrans untuk pembayaran terintegrasi secara online (website dan M-aplikasi). Bulan Februari 2016 ini juga, kami akan menandatangani perjanjian dengan salah satu bank lokal untuk peluncuran layanan pembayaran mPOS. Hal ini akan memungkinkan verifikasi otomatis perangkat mobile dan mesin EDC dengan Olsera POS,”  tandasnya.

Layanan POS sendiri di Indonesia sudah bukan barang baru lagi, namun adopsinya memang belum meluas. Selain Olsera, masih ada Pawoon dan Moka yang menawarakan layanan tak jauh berbeda.

Application Information Will Show Up Here

Pawoon Tahun Ini Lebih Agresif Mencari Mitra Promosi dan Pemasaran

Kasir UKM  / Shutterstock

Pawoon adalah satu startup yang lolos dalam program IdeaBox batch ke dua dan akan segera beraksi di Demo Day. Menyambut hal tersebut, Pawoon ingin lebih agresif lagi dalam mencari mitra terkait promosi dan marketing serta beberpa klien kunci untuk meningkatkan kepercayaan investor potensial. Pawoon sendiri pada dasarnya adalah sebuah aplikasi kasir berbasis cloud yang dapat memantau penjualan yang terjadi dan bisa dilakukan di mana saja secara real-time.

Continue reading Pawoon Tahun Ini Lebih Agresif Mencari Mitra Promosi dan Pemasaran

Moka Kantongi Pendanaan Awal dari East Ventures

 

Mobile point-of-sale (mPOS) khusus ritel dan restoran Mokapos (Moka)hari ini (22/9) secara resmi mengumumkan pendanaan awal yang diperolehnya dari East Ventures. Nominal yang diterima tidak dibuka untuk publik, namun dari pendanaan ini kemungkinan besar akan dimanfaatkan Moka unntuk mengembangkan produknya yang kini masih dalam tahap beta.

Continue reading Moka Kantongi Pendanaan Awal dari East Ventures