GOTO Umumkan Rencana Private Placement dan Buyback Saham

Dalam upaya memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi bisnis, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan rencana untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 11 Juni 2024 mendatang.

Agenda utama adalah pembahasan mengenai Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang melibatkan penerbitan hingga 120,14 miliar saham Seri A, atau setara dengan 10% dari modal yang disetor penuh perusahaan.

Selain itu, GOTO juga berencana melakukan pembelian kembali saham sebagai bagian dari strategi keuangan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan optimasi kinerja perusahaan.

Dana yang berhasil dihimpun dari private placement akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja, serta potensi konversi utang menjadi saham di masa depan. Strategi ini diharapkan dapat memperkuat posisi keuangan GOTO dalam menghadapi dinamika pasar yang kompetitif.

Rencana penggunaan dana dari hasil penambahan modal juga meliputi pengembangan kapasitas operasional untuk beberapa anak perusahaan, seperti PT Dompet Anak Bangsa dan PT Multifinance Anak Bangsa, yang akan mendapat alokasi masing-masing sebesar 25% dari total dana yang diperoleh.

Pembahasan lebih lanjut mengenai harga saham baru akan ditetapkan paling tidak 90% dari harga penutupan rata-rata di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 25 hari perdagangan sebelum tanggal efektif pendaftaran saham. Keseluruhan proses penambahan modal dan pembelian kembali saham ini telah disusun sesuai dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menegaskan komitmen GOTO terhadap praktik tata kelola perusahaan yang baik dan transparansi korporat.

GOTO berharap dengan langkah strategis ini, perusahaan dapat lebih agresif dalam ekspansi pasar dan inovasi layanan, sekaligus meningkatkan kepercayaan investor dan pemegang saham terhadap prospek jangka panjang perusahaan.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

GoTo Bakal Dapat Suntikan Rp2,3 Triliun Melalui Private Placement dan Obligasi

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan mendapat investasi senilai $150 juta (sekitar Rp2,3 triliun). Rinciannya, $100 juta berasal dari Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dan penerbitan surat utang (obligasi) sebesar $50 juta.

Mengutip dari keterbukaan di Bursa Efek Indonesia, dalam mekanisme private placement ini, GOTO akan menerbitkan saham baru sejumlah 17,04 miliar lembar saham seri A (mewakili 1,42% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh) dengan harga per saham Rp90. Seluruh saham akan diambil seluruhnya oleh Bhinneka Holdings (22) Limited, entitas independen yang didirikan berdasarkan hukum Cayman Islands.

“Melalui pengeluaran saham baru tersebut, Perseroan akan memperoleh dana sebesar Rp1,53 triliun atau setara dengan $100 juta,” tulis manajemen GOTO.

Kemudian, GoTo International Finance Limited (GTIF) menerbitkan surat utang berdasarkan Notes Subscription Agreement tanggal 2 Oktober 2023. Kesepakatan ini ditandatangani oleh dan antara GTIF sebagai penerbit, GOTO sebagai pemberi jaminan, Bhinneka Holdings sebagai pengambil bagian, dan Citibank, N.A. cabang Hong Kong sebagai kustodian.

Dari transaksi tersebut, GTIF akan menerima dana bersih sebesar $50 juta yang dapat digunakan untuk modal kerja atau kebutuhan lainnya.

Dirinci lebih lanjut, Bhinneka Holdings memperoleh dana untuk melakukan pengambilbagian atas saham baru perseroan melalui penerbitan instrument obligasi bersifat ekuitas kepada International Finance Corporation (IFC) dan WAF Investments Cayman LLC, entitas yang dimiliki oleh Franke & Company, sejumlah $150 juta dapat ditukarkan menjadi saham perseroan yang dimiliki oleh Bhinneka Holdings.

Dana hasil penggalangan ini akan digunakan perseroan untuk pelunasan melalui konversi atas utang perseroan di masa yang akan datang dan untuk mendukung kebutuhan modal kerja GOTO dan anak perusahaan. Rinciannya adalah sebagai berikut:

  1. 25% dari dana PMTHMETD untuk Perseroan;
  2. 15% dari dana PMTHMETD untuk PT Tokopedia;
  3. 15% dari dana PMTHMETD untuk PT Swift Logistic Solutions;
  4. 15% dari dana PMTHMETD untuk PT Dompet Anak Bangsa;
  5. 15% dari dana PMTHMETD untuk PT Multifinance Anak Bangsa;
  6. 15% dari dana PMTHMETD untuk PT GoTo Solusi Niaga (sebelumnya PT Multi Adiprakasa Manunggal).

Pernyataan resmi

Dalam keterangan resmi perseroan pada kemarin (3/10), manajemen GOTO menyampaikan IFC menggelontorkan investasi ini untuk mendorong inklusi keuangan dan keberlanjutan di Indonesia. Kesepakatan tersebut juga menegaskan komitmen bersama dalam memperluas manfaat ekonomi digital dan menjawab tantangan perubahan iklim.

“Kami bangga dapat bermitra dengan IFC, yang merupakan pemimpin di bidang Pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan bersama kedua belah pihak untuk mewujudkan dampak signifikan bagi masyarakat dan bumi,” ujar Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo dalam keterangan resmi.

Menurutnya, kemitraan ini akan memberikan dukungan lebih lanjut bagi bisnis GoTo, seiring dengan langkah perseroan dalam menjawab kebutuhan para pengguna, termasuk konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang, dalam memenuhi kebutuhan dan mewujudkan cita-cita mereka.

IFC Country Manager untuk Indonesia dan Timor-Leste Euan Marshall menyampaikan pihaknya mengapresiasi kepemimpinan GOTO, sebagaimana ditunjukkan melalui komitmen dalam menjawab tantangan perubahan iklim, serta kontribusi GOTO dalam pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Bagi kami, investasi ini menjadi kontribusi penting dalam memperluas upaya-upaya tersebut, dan menegaskan kekuatan yang dimiliki teknologi dan digitalisasi dalam meningkatkan taraf hidup Masyarakat di seluruh Indonesia,” kata Marshall.

Kemitraan ini mencakup komponen non-finansial untuk mendukung perusahaan dalam transisi para mitra teknologi menuju penggunaan kendaraan listrik, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengintegrasikan berbagai praktik bisnis berkelanjutan untuk mewujudkan bisnis netral karbon.

GoTo Akan Tambah Modal Lewat “Private Placement”

PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 118 miliar lembar saham seri A dengan nilai Rp1 per saham atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen GoTo mengatakan bahwa dana yang diperoleh akan digunakan oleh perseroan untuk mendukung kebutuhan modal kerja perseroan, PT Tokopedia, PT Dompet Anak Bangsa, dan/atau PT Multifinance Anak Bangsa.

Adapun, pelaksanaan private placement ini akan menunggu perseteujuan di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) yang akan digelar pada 28 Juni 2022. Belum ada keterangan mengenai waktu pelaksanaan private placement ini. Namun, periode pelaksanaannya akan dilakukan dalam jangka waktu satu tahun sesuai dengan ketentuan Pasal 25 POJK No. 22.

“Tujuan penambahan modal ini adalah dalam rangka mengembangkan kegiatan perseroan dan memperkuat posisi permodalan perseroan,” demikian pernyataan manajemen GoTo Group beberapa waktu lalu.

Apabila pelaksanaan PMTHMETD sudah efektif, persentase kepemilikan saham akan terdilusi sebesar maksimum 9,09%. Pelaksanaan aksi korporasi ini juga tidak akan mengakibatkan perubahan rasio hak suara saham seri B terhadap saham seri A.

Tambahan modal

Langkah GoTo untuk mencari tambahan modal baru, memberi sinyal terkait rencananya untuk dual listing. Padahal, belum lama ini, GoTo baru mencatatkan penawaran umum saham perdana di BEI pada Maret lalu.

Dalam prospektus IPO GoTo, GoTo berencana melantai di bursa negara lain, di antaranya adalah New York Stock Exchange (NYSE), National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ), Hong Kong Stock Exchange (HKSE), Singapore Stock Exchange (SGX), atau London Stock Exchange (LSE).

Di samping itu, perusahaan juga memiliki rencana besar untuk membangun hyperlocal melalui tiga anak usahanya, yakni Gojek (ride-hailing), Tokopedia (e-commerce), dan GoTo Financial (fintech). Dengan strategi ini, GoTo berupaya mengakselerasi pertumbuhan pengguna baru, user engagement, dan penetrasi produk yang baru diluncurkan.

Dari dana hasil IPO tersebut, sebanyak 30% akan digunakan oleh perusahaan, 25% dialokasikan untuk PT Dompet Anak Bangsa (GoPay), dan sekitar 5% untuk PT Multifinance Anak Bangsa (bagian dari GoFinance).

Per September 2021, GoTo mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,40 triliun dan kerugian besar sebesar Rp11,58 triliun. Adapun, total aset GoTo tercatat sebesar Rp158,17 triliun.

Saat ini harga saham GoTo tercatat berada di level Rp290-300 per saham.