Servolia Releases Online Platform to Find Photographer

SocioBuzz, an endorse service company delivers its new innovation by introducing Servolia, a site to help those who are looking for photographer in a fast way and at affordable price. It is for those millennials who like to capture moments or business in need for photographer.

The CEO & Co-Founder Rade Tampubolon in the press release said the need to take the best and attractive photos is increasing, either for business or millennials. An ineffective searching process and one by one selection from existing portfolios become an obstacle.

“In this current social media era, the need to take the best and attractive photos is increasing, not only for business but also millennials. However, looking for a photographer online has its own challenge where we have to check on every site or social media and contact them one by one to ask for the price list, also negotiate,” Tampubolon explained.

SociaBuzz saw an opportunity to provide solution by introducing Servolia. To those in need for photographer service, only have to enter the site and fill a short questionnaire, furthermore they will get up to five price listings from the interested photographers.

Servolia

So far, there are not much marketplace for photographers. An existing one and quite mature in Indonesia is Frame A Trip, a service for tourists to get easier access for a photographer in a destination cities, including overseas. Either Servolia or Frame A Trip has the same vision, to help consumers, on the other side they also help those photographers in getting easily find and being hired.

Servolia is off with a vision to help customer and photographer. Consumer can easily get a photographer match to the budget, they can review the details of consumer’s need and budget before proposing a deal. Servolia is trying to cut the negotiation oftenly happened between consumer and photographer. Currently, Servolia provides several photography needs such as pre-wedding, products, company profile, traveling and also typical selebgram photos.

“SociaBuzz mission is to advance the creative economy players and creators in Indonesia by using technology. We are making the best effort in realizing our mission by providing products as SociaBuzz, Pixamola (photo selling service) and Servolia,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Servolia Luncurkan Platform Online untuk Mencari Fotografer

SociaBuzz perusahaan jasa endorse mengeluarkan inovasi terbarunya dengan mengenalkan Servolia, sebuah situs yang diperuntukkan untuk mencari jasa fotografi dengan cepat dan terjangkau. Layanan ini ditujukan bagi kalangan millennials yang gemar mengabadikan momen atau bisnis yang membutuhkan jasa fotografi.

Dalam keterangan persnya CEO & Co-Founder Rade Tampubolon mengungkapkan kebutuhan untuk menyajikan foto terbaik dan menarik semakin meningkat, baik untuk kalangan bisnis maupun juga kalangan millennials. Proses pencarian yang kurang efektif dan harus menyeleksi satu per satu dari portofolio yang ada menjadi kendala tersendiri.

“Di era media sosial seperti sekarang, kebutuhan untuk menyajikan foto terbaik dan menarik semakin meningkat, tidak hanya untuk bisnis namun juga kalangan millennials. Namun mencari jasa fotografi yang dibutuhkan di internet memiliki kendala tersendiri di mana kita harus cek berbagai situs atau media sosial suatu per satu menghubungi berbagai fotografer untuk menanyakan biaya, sampai proses negosiasi,” papar Rade.

SociaBuzz melihat adanya peluang untuk menghadirkan solusi dengan menghadirkan Servolia. Sehingga siapa pun yang membutuhkan fotografer tinggal masuk ke situs dan mengisi kuesioner singkat, selanjutnya mereka akan mendapatkan hingga lima penawaran harga dari fotografer yang tertarik untuk bekerja sama.

Servolia

Sejauh ini marketplace untuk fotografer memang belum banyak. Salah satu yang ada di Indonesia dan sudah cukup matang debutnya adalah Frame A Trip, sebuah layanan yang memudahkan wisatawan untuk mendapatkan fotografer di kota-kota yang dituju, termasuk di luar negeri. Baik Servolia maupun FrameATrip memiliki visi yang sama yakni mencoba membantu konsumen, namun di sisi lain mereka sedikit banyak juga membantu mengekspose para fotografer untuk mudah ditemukan dan tentunya di-hire.

Servolia berangkat dengan visi membantu konsumen dan fotografer. Konsumen bisa dengan mudah mendapatkan fotografer yang sesuai dengan budget yang dimiliki, fotografer pun bisa meninjau rincian kebutuhan dan budget konsumen terlebih dahulu sebelum mengajukan ketertarikan kerja sama. Bisa dikatakan Servolia mencoba memangkas proses negosiasi yang kerap terjadi antara konsumen dan fotografer. Untuk saat ini Servolia menyediakan beberapa keperluan fotografi seperti foto prewedding, foto produk, foto company profile, foto traveling, hingga foto ala-ala selebgram.

“Misi SociaBuzz adalah untuk memberdayakan para kreator dan pelaku ekonomi kreatif di Indonesia dengan menggunakan teknologi. Kami terus memberikan upaya terbaik dalam mewujudkannya misi kami dengan menghadirkan produk seperti SociaBuzz, Pixamola (layanan untuk menjual foto) dan Servolia,” papar Rade

“Influencer Marketing Platform” Sociabuzz dan Rencana Bisnis di Tahun 2017

Implementasi media sosial untuk sebuah brand telah membawa cara baru dalam mengembangkan bisnis untuk menyentuh pasar dalam pendekatan yang lebih ramah. Peluang ini dimanfaatkan oleh SociaBuzz yang memposiskan dirinya sebagai influencer marketing platform. Setelah mendapatkan pendanaan awal di tahun 2015 silam, kini SociaBuzz berencana untuk memperluas jaringan influencer mereka yang berasal dari luar Indonesia dan merambah platform media sosial baru di tahun 2017 nanti.

SociaBuzz adalah influencer marketing platform yang pada dasarnya mengusung konsep online marketplace yang menghubungkan bisnis dengan social media influencer. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pemasaran word-of-mouth di media sosial seperti Instagram, Blog, Youtube, dan Twitter.

SociaBuzz sendiri sebenarnya sudah hadir sejak 2012 dalam versi beta, tetapi baru berbentuk PT dan operasional secara penuh mulai dari Maret 2015. Sebulan setelahnya, SociaBuzz berhasil mendapatkan pendanaan awal sebesar $62.500 dari angel investor. Adalah Rade Tampubolon yang kini menjabat sebagai CEO dan Eddy Yansen sebagai CTO yang menginisiasi lahirnya SociaBuzz di Indonesia.

Rade mengatakan, Awal terbentuknya SociaBuzz adalah karena masalah yang saya alami sendiri saat masih bekerja di brand dalam menjalankan influencer marketing secara manual. Banyak waktu dan tenaga yang terbuang hanya untuk menjalankan campaign dengan beberapa influencer dan untuk melakukannya dengan banyak lagi akan lebih painful. Maka dari itu, tercetus ide untuk automate semua prosesnya. Lalu saya menghubungi rekan saya Eddy Yansen untuk membuat sebuah influencer marketing platform.”

Pencapaian dan operasional di tahun 2016

Tidak lama setelah mendapatkan pendanaan tahap awal, SociaBuzz sendiri berhasil menjadi salah satu startup terpilih yang berhak untuk mengikuti batch ketiga program akselerator Ideabox. Di tahun 2016, Rade menyampaikan bahwa mereka telah berhasil menyelesaikan program tersebut hingga ke ajang DemoDay. Ini merupakan salah satu pencapaian SociaBuzz di tahun 2016.

Di sisi operasional, Rade juga mengklaim bahwa kini jumlah brand  yang menggunakan layanan SociaBuzz telah mencapai lebih dari 550 brand. Sedangkan untuk jumlah influencer, SociaBuzz berhasil merangkul lebih dari 10.000 akun social media influencer dalam platform mereka.

Terkait dengan monetisasi layanan, Rade mengungkapkan bahwa pihak SociaBuzz akan menerima komisi dari setiap penghasilan yang didapat oleh influencer yang terdaftar. Sementara itu bagi influencer yang ingin bergabung akan ada proses penyaringan secara manual oleh pihak SociaBuzz dengan melihat konten dari masing-masing akun yang ada. Namun, Rade menekankan bahwa siapa saja sebenarnya bisa bergabung dengan Sociabuzz, mulai dari selebriti, selebgram, youtuber, blogger, buzzer, sampai micro-influencer.

Dari sisi advertiser, SociaBuzz menyediakan layanan escrow yang dapat di top-up melalui metode transfer antar bank. Jadi, saat advertiser mempekerjakan influencer, biayanya akan akan ditahan SociaBuzz terlebih dahulu yang kemudian baru diteruskan ke pihak influencer jika pekerjaannya sudah selesai. Sementara kinerja dari para influencer sendiri, menurut Rade, secara umum dapat diukur dengan melihat beberapa parameter seperti engagement dan clicks.

“Secara ROI, studi dari luar membuktikan bahwa untuk setiap $1 yang di spend advertiser, ROI – adalah $6,50. Pengukuran yang umum dilakukan di influencer marketing adalah jumlah engagement yang terjadi [likes, comments, re-tweet, shares], impressions, views, reach, dan clicks,” jelas Rade.

Rencana SociaBuzz untuk tahun berikutnya

Saat ini influencer yang bergabung dengan SociaBuzz kebanyakan memang berasal dari tanah air. Pun begitu, Rade menyebutkan bawah ada beberapa influencer dari luar negeri yang bertanya apakah mereka bisa bergabung di SociaBuzz. Hal ini yang kemudian menjadi rencana selanjutnya SociaBuzz untuk mengarungi tahun 2017.

Rade mengatakan, “Kami berencana untuk menambah influencer dari luar Indonesia [tahun depan]. Kami akan bekerja sama dengan freelancer di negara-negara lain untuk membantu merekrut influencer  untuk bergabung di platform SocaBuzz dan juga melakukan partnership dan integration dengan platform atau network influencer lainnya di negara-negara tersebut.”

“Negara yang ingin kami fokuskan terlebih dahulu adalah yang berada di South East Asian. Namun, kami juga mau tes negara-negara lain karena beberapa waktu lalu sudah ada beberapa influencer dair Italia, Africa, dan lainnya yang menanyakan ke kami apakah mereka boleh bergabung di SociaBuz,” lanjutnya.

Di samping menambah jaringan influencer dari luar Indonesia, Rade juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan mulai mencoba menambah jaringan media sosial yang akan terintegrasi. Namun, ini akan disesuaikan dengan kebutuhan advertiser dan juga perkembangan yang ada. Saat ini, menurut Rade, pihaknya tertarik untuk mengeksplorasi kemungkinan di platform seperti Snapchat, LINE, BBM, Pinterest, dan juga Bigo.

Rencana lainnya yang akan dijajaki kemungkinannya adalah penambahan metode pembayaran untuk top-up saldo di rekening escrow yang saat ini baru bisa menerima transfer antar bank. Di samping itu, untuk memudahkan kolaborasi antara advertiser dan influencer, Rade juga ingin SociaBuzz nantinya akan menghadirkan sebuah mobile application.

“Untuk memudahkan kolaborasi antara advertiser dan influencer, kami ingin menghadirkan mobile apps. Selain itu, kami juga ingin menghadirkan layanan atau fitur yang bisa membuat influencer dan content creator lebih menghasilkan dan sejahtera. Saat ini itu semua baru ide saja dan masih perlu kami validasi ke depannya,” ujar Rade.

Sebagai informasi, SociaBuzz sebenarnya tidak sendirian di ranah ini. Masih ada Blogmint, influencer marketing platform asal India, yang juga bermain di kolam yang sama dengan SociaBuzz di Indonesia.

SociaBuzz Received Seed Funding from Kudus-Based Angel Investor

The implementation of social media presents new method of business expansion strategy for brands to reach the market more effectively using friendlier approach. SociaBuzz is a social influencer marketing platform that connects brands with influencers in only several clicks. In its press release, SociaBuzz announced $62.500 seed funding it has just sealed from an anonymous Kudus-based angel investor. Continue reading SociaBuzz Received Seed Funding from Kudus-Based Angel Investor

SociaBuzz Umumkan Peraihan Pendanaan Awal

Peran Influencer Menjamah Pasar / Shutterstock

Implementasi dari media sosial turut membawa cara baru dalam mengembangkan strategi bisnis dari brand untuk mencapai pasar dalam pendekatan yang lebih ramah. SociaBuzz merupakan platform influencer marketing yang menghubungkan brand dengan para influencer dalam beberapa klik saja. Dalam siaran persnya, SociaBuzz mengumumkan penenerimaan pendanaan awal $62.500 dari angel investor berbasis di Kudus, Jawa Tengah, yang tidak disebutkan namanya.

Continue reading SociaBuzz Umumkan Peraihan Pendanaan Awal