Esports Lokapala Bakal Masuk PON 2021, Garena Ungkap Skema Esports Free Fire di Malaysia

Minggu lalu, ada beberapa kabar menarik di industri esports, baik di tingkat nasional maupun internasional. Di Indonesia, KONI mengungkap bahwa esports akan menjadi cabang olahraga eksibisi di PON 2021. Salah satu game yang akan diadu adalah game lokal, Lokapala. Sementara itu, Garena juga telah mengungkap turnamen-turnamen Free Fire yang akan diadakan di Malaysia pada tahun depan.

Lokapala Jadi Cabang Olahrga Eksibisi di PON 2021

Lokapala, game MOBA mobile buatan Anantarupa Studio, akan masuk dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 sebagai cabang olahraga eksibisi. Hal ini diungkapkan oleh Marciano Norman, Ketua KONI ketika dia dan timnya berkunjung ke markas Anantarupa pada Kamis, 17 Desember 2020.

“KONI Pusat merasa terpanggil untuk membantu mempromosikan game buatan developer asal Indonesia, sejalan dengan apa yang dianjurkan oleh pemerintah,” kata Sekretaris Jenderal, KONI, Ade Lukman. “Kami ingin membantu industri lokal agar bisa bersaing dengan industri dari luar Indonesia. Esports adalah salah satu cabang olahraga yang berkembang dan kami mendukung penuh pengembangan industri esports lokal.”

Versi beta Lokapala dirilis pada Februari 2020. Sementara pada Mei 2020, game itu diluncurkan resmi. Pihak Anantarupa mengungkap, saat ini, Lokapala telah memiliki 1,5 juta pemain meski mereka tidak pernah melakukan promosi atau mengadakan turnamen Lokapala tingkat nasional. Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa gamer Indonesia cukup menyukai game-game buatan mereka.

EA dan EUFA Umumkan eChampions League Musim Ketiga

Electronic Arts dan Union of European Football Associations (UEFA) mengumumkan musim ketiga dari turnamen esports FIFA, eChampions League. Turnamen ini akan menjadi bagian dari EA Sports FIFA 21. Kompetisi tersebut akan menggunakan mode FIFA 21 Ultimate Team dan akan dimulai dengan babak kualifikasi online yang bakal diadakan pada Februari 2021.

Kompetisi ini bisa diikuti oleh semua orang yang setidaknya telah memenangkan 27 game di FUT Champions Weekend League. Namun, menurut The Esports Observer, biasanya, untuk bisa mendapatkan tim yang kuat, seseorang harus menghabiskan uang hingga puluhan ribu dollar.

Terinspirasi dari Dragon Ball Z, Team Vitality dan Adidas Rilis Sepatu VIT.02

Bersama Team Vitality, adidas memamerkan snekars edisi terbatas barunya, VIT.02. Selain dari branding Vitality, desain sneakers ini juga terinspirasi oleh Dragon Ball Z. Sepatu tersebut juga sudah dilengkapi dengan teknologi BOOST milik adidas. Sepatu ini merupakan hasil kontrak kerja sama Team Vitality dan adidas yang ditandatangani tiga tahun lalu. Sneakers tersebut didesain untuk para atlet esports yang ingin menampilkan aspirasi dan kreativitas mereka, lapor Esports Insider.

Adidas.VIT 02. | Sumber: Esports Insider
Adidas.VIT 02. | Sumber: Esports Insider

Tim Red Bull Racing Esports Team Buka Tempat Latihan Khusus

Red Bull Racing Esports baru saja membuat tempat latihan khusus sim racing. Fasilitas itu akan menjadi markas dari tim Red Bull Esports Team, yang berisi 12 orang. Tak hanya itu, fasilitas ini juga akan digunakan sebagai tempat pelatihan bagi para sim racer muda yang ingin mengembangkan diri, menurut laporan Esports Insider.

Red Bull Esports Racing baru bangun fasilitas baru. | Sumber: Esports Insider
Red Bull Esports Racing baru bangun fasilitas baru. | Sumber: Esports Insider

Fasilitas sim racing ini terbagi menjadi empat kawasan, yaitu tempat latihan, tempat bertanding, kawasan konsol, dan ruangan loker untuk para sim racer. Red Bull akan memilih nama dari fasilitas ini berdasarkan lebih dari 4.000 masukan yang diberikan oleh para fans.

Garena Ungkap Jadwal Turnamen Free Fire di Malaysia untuk 2021

Garena mengumumkan, mereka akan menyelenggarakan tiga turnamen Free Fire major di Malaysia pada 2021. Salah satunya adalah Free Fire MCP Majors Season 1. Turnamen ini terbuka untuk semua tim dan pemain di Malaysia, Kamboja, dan Filipina. Dari babak kualifikasi, akan terpilih 24 tim terbaik dari 3 region untuk maju ke babak Qualifier Finals. Dari sini, akan terpilih 12 tim yang akan bertanding di babak League. Dalam MCP Majors League, 6 tim terbaik dari Free Fire Tri-nation Cup akan berlaga melawan 12 tim yang lolos dari babak Qualifiers.

Turnamen kedua adalah Free Fire Malaysia Championship. Turnamen ini akan menggunakan format serupa MCP Majors. Tentu saja, ada beberapa perbedaan antara keduanya. Sebanyak 48 tim dari babak Qualifier akan masuk ke Qualifier Finals. Dari sana, akan terpilih 18 tim untuk maju ke babak League. Sementara 12 tim teratas akan saling bertanding untuk memperebutkan gelar juara dari FFMC, menurut laporan Egg Network.

Ada tiga turnamen Free Fire yang diadakan di Malaysia pada 2021. | Sumber: Egg Network
Ada tiga turnamen Free Fire yang diadakan di Malaysia pada 2021. | Sumber: Egg Network

Turnamen terakhir adalah Free Fire MCP Majors Season 2. Format turnamen ini serupa dengan Season 1. Hanya saja, enam tim yang mendapatkan tiket langsung ke babak League adalah tim undangan. Tim yang memenangkan kejuaraan ini akan mewakili negara mereka untuk bertanding di kompetisi internasional Free Fire berikutnya.

EXP Esports Menangkan Free Fire Continental Series 2020, PUBG Mobile Kolaborasi dengan Rich Brian

Pekan lalu, ada beberapa berita menarik terkait esports. Salah satunya, EXP Esports berhasil memenangkan Free Fire Continental Series 2020 dan membawa pulang US$80 ribu (sekitar Rp1,1 miliar). Selain itu, Duracell menjadi sponsor dari Ellevens Esports milik Gareth Bale, sementara Red Bull bekerja sama dengan T1 dari Korea Selatan.

PUBG Mobile Kerja Sama dengan Rich Brian

PUBG Mobile akan berkolaborasi dengan rapper Indonesia, Rich Brian. Salah satu bentuk kerja sama itu adalah Brian akan memiliki voice pack dan mengisi suara dalam game battle royale tersebut. Selain itu, single dari Brian, Love in My Pocket, juga akan dirilis dalam PUBG Mobile. Sebelum ini, Brian juga ikut memeriahkan turnamen PMPL SEA Finals Season 2 pada Oktober 2020, seperti dikutip dari Antara. Kali ini bukan pertama kalinya PUBG Mobile menggandeng musisi sebagai rekan. PUBG Mobile juga pernah berkolaborasi dengan BlackPink.

EXP Esports Menangkan Free Fire Continental Series 2020

EXP Esports berhasil membawa pulang trofi dari Free Fire Continental Series (FFCS) 2020. Di awal babak final, performa tim asal Thailand itu tidak begitu baik. Mereka hanya dapat duduk di peringkat enam walau mereka berhasil membunuh tujuh pemain lain, menjadikan mereka sebagai tim dengan jumlah kill terbanyak kedua. Namun, perlahan, performa mereka membaik dan mereka berhasil mendapatkan satu BOOYAH!

EXP Esports menangkan FFCS
EXP Esports berhasil memenangkan FFCS 2020. | Sumber: Egg Network

EXP Esports sempat kesulitan untuk menghadapi King of Gamers Club, yang juga berasal dari Thailand, menurut Egg Network. Namun, kekukuhan mereka berhasil membuat mereka unggul walau hanya dengan selisih satu poin pada pertandingan terakhir. Dengan begitu, mereka berhasil keluar sebagai juara FFCS 2020 dan membawa pulang US$80 ribu (sekitar Rp1,1 miliar). King of Gamers Club membawa pulang US$ 50 ribu (sekitar Rp707 juta) sebagai juara dua sementara RRQ Hades US$30 ribu (sekitar Rp424 juta) sebagai juara tiga.

Duracell Jadi Sponsor dari Ellevens Esports Milik Gareth Bale

Duracell menjadi sponsor pertama dari Ellevens Esports, organisasi esports milik pesepak bola Gareth Bale. Melalui sponsorship ini, tim Ellevens akan menampilkan logo Duracell dalam seragam mereka. Tak hanya itu, mereka juga akan mempromosikan Duracell melalui berbagai program digital dan kegiatan dalam game FIFA.

“Kami tahu bahwa gaming dengan cepat menjadi hiburan yang paling digemari, tidak hanya di Inggris Raya, tapi di seluruh dunia,” kata Luke Anderson, Marketing Manager, Duracell Inggris & Irlandia, menurut laporan Game Reactor. “Data kami pada tahun ini menunjukkan meningkatnya pembelian baterai, untuk digunakan pada game controller. Hal ini menunjukkan peran Duracell dalam memberikan pengalaman bermain yang baik pada para gamer.”

Red Bull Tanda Tangani Kerja Sama dengan T1

Red Bull mengumumkan kerja samanya dengan T1 Entertainment & Sports, organisasi esports asal Korea Selatan yang paling dikenal dengan tim League of Legends mereka. Kerja sama yang akan berlangsung selama lebih dari satu tahun ini akan mencakup semua tim T1, termasuk VALORANT, Fortnite, PUBG Mobile, Super Smash Bros. Ultimate, dan lain-lain. Dengan ini, para pemain T1 akan bisa menggunakan fasilitas pelatihan milik Red Bull yang terletak di Austria dan California, Amerika Serikat.

Red Bull bekerja sama dengan T1. | Sumber: Esports Insider
Red Bull bekerja sama dengan T1. | Sumber: Esports Insider

“Sebagai gamer profesional, saya minum energy drink selama latihan dan sebelum pertandingan,” kata Lee “Faker” Sang-hyeok, mid-laner League of Legends T1, seperti dikutip dari Esports Insider. “Kami semua di T1 senang dengan kerja sama baru kami bersama Red Bull.”

ESPN Beli Hak Siar Turnamen VALORANT First Strike di Brasil

ESPN mendapatkan hak siar atas turnamen esports VALORANT First Strike di Brasil. Melalui kolaborasi dengan Riot Games itu, ESPN juga mengamankan kontrak dengan caster VALORANT, Bernardo “BiDa” Moura dan Nicolas “Nicolino” Emerenciano serta tiga analis, yaitu Guilherme ‘Tixinha’ Cheida, Gustavo ‘Melão’ Ruzza, dan Leticia Motta. ESPN akan menyiarkan turnamen First Strike di aplikasi dan channel berbayar mereka.

Menurut laporan The Esports Oberver, ESPN mengungkap bahwa mereka akan menutup divisi esports mereka. Namun, di cabang Brasil, divisi esports ESPN tampaknya masih akan beroperasi. Biasanya, ESPN membahas berita esports di channel dan situs lokal mereka.

Ninjas in Pyjamas Berkolaborasi dengan Leeds United

Organisasi asal Swedia, Ninjas in Pyjamas (NiP), baru saja mengumumkan kerja sama mereka dengan Leeds United, klub sepak bola asal Inggris. Bersama Leeds United, NiP akan mempromosikan esports FIFA dan ikut serta dalam ePremier League Season 3, yang baru diumumkan beberapa waktu lalu. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai dari kerja sama ini. Satu hal yang pasti, NiP dan Leeds United akan saling mempromosikan satu sama lain, lapor The Esports Observer.

Vodafone Giants Kolaborasi dengan Red Bull, Fokus ke Fighting Game

Red Bull mengumumkan kerja sama barunya dengan organisasi esports asal Spanyol, Vodafone Giants. Melalui kerja sama ini, Giants akan membuat konten promosi untuk Red Bull di akun media sosial mereka. Fighting game menjadi salah satu fokus dari kolaborasi itu.

Sebelum ini, Red Bull dan Vodafone Giants juga sudah menjalin kerja sama. Salah satu pemain profesional Giants, Joan “Shanks” Namay bertanding di Dragon Ball FighterZ World Tour Finals mewakili Giants dan Red Bull Esports. Menurut laporan The Esports Observer, Namay juga dinobatkan sebagai pemain DBZ terbaik ke-7 di dunia belum lama ini.

Melalui kerja sama baru ini, Red Bull juga menjadi rekan energy drink resmi Vodafone Giants di Giants Fighter Dojo. Markas Giants tersebut terletak di Barcelona, Spanyol dan baru dibuka pada Februari 2020. Seperti namanya, Giants menjadikan Dojo sebagai pusat berkumpul para pemain fighting games di Spanyol.

Vodafone Giants Red Bull
Giants Fighter Dojo. | Sumber: Vodafone Giants

José Ramón Díaz, CEO Vodafone Giants mengatakan bahwa keputusan Red Bull untuk bekerja sama dengan Giants merupakan bukti dari pertumbuhan organisasi esports tersebut. Memang, tahun ini, Vodafone Giants sukses menjalin kerja sama dengan sejumlah sponsor baru, termasuk merek sportswear Nike dan merek lolipop Chupa Chups. Pada Mei 2020, Giants juga mendapatkan investasi sebesar €3 juta (sekitar Rp48,7 miliar). Mereka mengakuisisi rival mereka, x6tence bulan ini dan tim Rainbow Six dari Aerowolf pada Januari 2020.

“Perjanjian kami dengan Vodafone Giants menjadi bukti dari komitmen perusahaan pada sektor esports,” kata juru bicara Red Bull di Spanyol, menurut laporan Esports Insider. “Kami merasa, Giants adalah rekan terbaik kami untuk memasuki pasar esports yang akan tumbuh pesat dalam waktu beberapa tahun ke depan.”

Esports kini memang menjadi industri yang besar. Tidak heran jika ada banyak merek non-endemik yang tertarik untuk masuk ke ranah ini, termasuk Red Bull. Kolaborasi dengan Vodafone Giants bukanlah kali pertama Red Bull menjalin kerja sama dengan organisasi esports. Sebelum ini, Red Bull juga telah menggandeng G2 Esports untuk membuat konten dan menjadi sponsor dari Arshlan Ash, salah satu pemain Tekken 7 terbaik di dunia.

LEC Perpanjang Kontrak Kerja Sama dengan Minuman Energi Red Bull

Seiring dengan perkembangan esports, tak heran jika semakin banyak brand non-endemik yang turut terjun ke dalam ekosistem ini. Berdasarkan laporan Esports Observer, dikabarkan bahwa setidaknya ada 75 kontrak sponsorship dari brand non-endemik di ekosistem esports pada Q3 2019 lalu. Hal tersebut jadi tidak heran, karena salah satu peran turnamen esports adalah menjadi sarana marketing ataupun branding.

Baru-baru ini, brand non-endemik malah sepertinya menjadi semakin yakin dengan esports. Ini terlihat lewat salah perpanjangan kontrak antara Red Bull dengan League of Legends European Championship (LEC) di tahun 2020. Dengan ini, maka Red Bull akan menjadi official drink partner untuk LEC selama tahun 2020 ini.

Mengutip dari Esports Insider, belum ada informasi yang lebih terperinci terkait bentuk rekanan antar kedua pihak ini. Namun demikian, diperkirakan bahwa bentuk kerja samanya akan mirip seperti tahun 2019 lalu.

Sumber: Twitter @LEC
Sumber: Twitter @LEC

Pada 209, Red Bull juga bekerja sama dengan LEC. Ketika itu, dampak kerja sama ini adalah berupa bentuk-bentuk kegiatan activations di dalam gelaran LEC. Tak hanya itu pada saat pengumuman kerja sama tahun 2019 lalu, kedua pihak mengatakan akan membangun wadah kompetitif League of Legends tingkat grassroot di wilayah Eropa.

LEC memang bisa dibilang sebagai salah satu liga League of Legends yang cukup sukses belakangan ini. Mengutip Esports Charts, tayangan LEC Summer 2019 memiliki penonton terbanyak di saat bersamaan sebanyak 841.147 orang dengan 22.118.801 total jam ditonton. Liga ini juga berhasil mengajak kerja sama banyak brand non-endemik. Sebelum akhirnya memperpanjang kontrak dengan Red Bull, Kia Motors dan Alienware juga sudah bekerja sama untuk mensponsori LEC pada 16 Januari 2020 lalu. Pada tahun 2019 lalu, LEC malah sempat mendapat sponsor yang tak kalah menarik, yaitu perusahaan minyak Shell.

Sumber: Red Bull Official Sites
Arslan Ash, pemain Tekken 7 asal Pakistan yang disponsori oleh Red Bull. Sumber: Red Bull Official Sites

Sementara dari sisi lain, brand Red Bull di dunia esports juga sudah cukup punya banyak pengalaman. Secara internasional, kehadiran mereka cukup terasa di skenal FGC. Red Bull punya salah satu turnamen Street Fighter yang prestis yaitu Red Bull Kumite 2019. Mereka juga mensponsori pemain Tekken 7 Arslan Ash. Di Indonesia, Red Bull juga sempat menggelar Red Bull Rebellion Rising Stars Challenge sebagai saran mencari bakat-bakat baru di skena MLBB.

Kerja sama ini tentu menjadi hal yang penting bagi kedua pihak. Kerja sama ini juga seakan menjadi pembuktian bagi LEC ataupun bisnis esports League of Legends secara keseluruhan, bahwa mereka masih dan akan tetap menjadi salah satu liga esports terbesar di dunia.

Sumber header: Riot Games

Red Bull Rebellion Rising Stars Challenge Jalan Untuk Menjadi Pemain Profesional


Esports berkembang begitu pesat belakangan, termasuk di Indonesia. Salah satu data mengatakan bahwa Indonesia berada di peringkat 17 sebagai negara dengan pendapatan tertinggi dari game daring, dengan angka mencapai US$941 juta (sekitar Rp13 triliun) per Januari 2019. Potensi besar datang dengan tanggung jawab yang besar bagi para pelakunya, tanggung jawab regenerasi  adalah salah satunya.

Tugas ini menjadi penting, agar ekosistem esports tidak terhenti di tengah jalan, dan bisa terus berlangsung di masa depan. Melihat hal ini, Red Bull mencoba terjun dengan mengadakan Red Bull Rebellion Rising Stars Challenge. Kompetisi ini diadakan sebagai salah satu wahana pencarian bibit-bibit baru di esports Indonesia, khususnya untuk cabang Mobile Legends Bang Bang (MLBB).

Saatnya jadi pemain profesional!

Bagi Anda yang ingin menggapai mimpi menjadi seorang pemain profesional, Red Bull Rebellion Rising Stars Challenge sudah bisa diikuti. Kompetisi ini sudah membuka pendaftarannya sejak tanggal 23 Desember 2019 lalu, dan akan dibuka hingga 10 Januari 2020 mendatang. Anda dapat pergi ke tautan berikut untuk mendaftar: https://bit.ly/RebellionEsports.

Sumber: Red Bull
Sumber: Red Bull

Ada beberapa syarat mengikutinya. Pertama, turnamen ini hanya bisa diikuti oleh pemain MLBB yang belum pernah menerima gaji dari tim manapun. Kedua, memiliki rank minimal Mythic III. Ketiga, mengantongi 3000 rank match dengan winrate di atas 60%. Kompetisi terbuka bagi tim atau perorangan, dengan kesempatan terbuka hingga 1024 tim.

“Saat ini kita sudah memiliki banyak atlet esports yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Bukan tidak mungkin prestasi ini akan bertambah besar di masa depan. Untuk itu kami merasa Indonesia harus memiliki banyak nama-nama baru dengan potensi yang lebih besar dari sebelumnya. Lewat Red Bull Rebellion Rising Stars Challenge saya ingin membuka peluang bagi semua calon pemain pro” Mr. Jo CEO Red Bull Rebellion memberikan pandangannya.

“Red Bull Rebellion Rising Stars Challenge akan menjadi ajang pencarian bakat bagi Red Bull. Karena nantinya tim ini akan disponsori sepenuhnya oleh Red Bull.” Pungkas Mr. Jo.

Tim baru disponsori Red Bull!

Sumber: Red Bull
Sumber: Red Bull

Red Bull Rebellion Rising Stars Challenge akan dilaksanakan mulai 13 Januari 2020 hingga 1 Februari 2020 secara online. 5 hingga 7 pemain terbaik dari 4 tim yang lolos di grand final akan menjadi bagian dari tim Red Bull Rebellion. 4 tim yang lolos grand final mendapatkan bagian dari total hadiah sebesar Rp65 juta rupiah.

Grand Final Red Bull Rebellion Rising Stars Challenge akan dilangsungkan di Jakarta pada tanggal 1 Februari 2020. Lokasi gelaran babak grand final dari Red Bull Rebellion Rising Stars Challenge akan diumumkan di kemudian hari.

Arslan Ash Jadi Pemain Pakistan Pertama yang Disponsori Red Bull

Nama Arslan Siddique alias Arslan Ash belakangan ini tentu sudah tidak asing lagi di kalangan penggemar fighting game, khususnya Tekken. Tidak seperti kebanyakan atlet esports lain yang mendaki tangga karier secara perlahan-lahan, Arslan muncul secara tiba-tiba dan langsung membuat kegemparan setelah ia mengalahkan Knee di tahun 2018.

Pencapaiannya menjadi pemenang EVO Japan dan EVO Las Vegas di tahun yang sama tidak hanya membuat sejarah, tapi juga mengangkat nama Pakistan jadi negara yang disegani di dunia esports. Seolah mengendarai ombak yang diciptakan Arslan, pemain-pemain Tekken hebat dari Pakistan kini semakin bermunculan di panggung internasional, seperti Imran Khan, Awais Honey, dan Atif Butt.

EVO 2019 - Tekken 7 Champion
Arslan Ash ketiak menjuarai EVO 2019 | Sumber: Stephanie Lindgren/EVO

Arslan Ash sebetulnya sudah memiliki sponsor dari tim esports lokal yang bernama vSlash eSports. Tim ini tidak hanya menaungi atlet-atlet dari Pakistan, tapi juga negara-negara MENA (Middle East and North Africa) lainnya. Di samping Tekken, vSlash eSports memiliki atlet yang bertanding di cabang Street Fighter, The King of Fighters, Samurai Shodown, hingga Counter-Strike: Global Offensive.

Namun baru-baru ini ia mengumumkan kabar yang cukup menggembirakan. Arslan telah dikontrak oleh Red Bull untuk menjadi salah satu bagian dari roster Red Bull Gaming. Ia menjadi pemain asal Pakistan pertama yang bergabung dengan jajaran atlet Red Bull, bersama dengan pemain-pemain hebat lainnya termasuk Bonchan (Masato Takahashi) sang juara EVO 2019, Big Bird (Adel Anouche) sang juara Eropa CPT 2019, serta Gachikun (Tsunehiro Kanamori) yang menjuarai Capcom Cup 2018.

Ini bukan berarti Arslan Ash akan keluar dari tim vSlash eSports. Sponsor yang diberikan Red Bull Gaming sifatnya adalah sponsor pribadi, jadi ia bisa terus bermain dengan tim lamanya namun sambil juga menyandang atribut Red Bull. Sponsorship personal seperti ini memang hal yang lumrah di dunia esports fighting game. Daigo Umehara contohnya, bahkan memiliki empat sponsor berbeda, yaitu dari Red Bull, Twitch, HyperX, dan Cygames.

Penampilan terakhir Arslan Ash baru-baru ini adalah turnamen Tekken 7 bernama ROXnROLL Dubai. Sayangnya di turnamen tersebut ia tidak menjadi juara, dan harus puas finis di peringkat 5. Arslan Ash juga menggelar acara fighting game di kampung halamannya, kota Lahore, Pakistan. Di sana Arslan memberi kesempatan pada beberapa pemain Tekken lokal untuk melakukan sparring melawan dirinya di atas panggung.

Perjalanan Arslan Ash di dunia esports Tekken baru saja dimulai, dan selain berjuang untuk dirinya sendiri, Arslan Ash juga akan terus berusaha mengembangkan komunitas kompetitif di negara asalnya. Bisakah Arslan Ash menjuarai Tekken World Tour 2019 Finals di Bangkok pada bulan Desember nanti?

Sumber: Arslan Ash, Mehak Majid

G2 Esports Kerja Sama dengan Red Bull, Fokus ke Pembuatan Konten

G2 Esports menjalin kerja sama dengan Red Bull. Kerja sama tersebut akan berlangsung selama lebih dari satu tahun. Melalui kerja sama ini, merek Red Bull akan ada di jersey semua tim G2 Esports, mulai dari tim Counter-Strike sampai League of Legends. Selain itu, Red Bull dan G2 Esports akan membuat konten bersama. Red Bull juga akan melakukan kegiatan marketing. Sebelum ini, Red Bull Media House pernah membuatkan video tentang bagaimana OG — tim yang memenangkan The International dua tahun berturut-turut — berhasil memenangkan The International tahun ini.

Jersey tim G2 Esports dengan logo Red Bull akan dikenakan para pemain dalam berbagai acara esports yang diadakan dalam waktu dekat, termasuk Starladder Berlin Major, League of Legends European Championship (LEC), PUBG European League (PEL), dan DreamHack Pro Circuit: Montreal 2019 untuk Rocket League. Para pemain juga akan ikut serta dalam acara meet-and-greet dengan para fans. Sayangnya, tidak diketahui nilai kerja sama antara kedua perusahaan itu, lapor The Esports Observer.

“Red Bull dan G2 memiliki visi yang sama untuk membawa elemen hiburan ke industri esports melalui konten interaktif dan berbagai kegiatan offline. Jadi, kerja sama ini adalah langkah penting bagi kami,” kata CEO G2 Esports, Carlos “ocelote” Rodriguez, seperti dikutip dari Esports Insider. “Kerja sama menyeluruh ini adalah langkah besar bagi G2 dan konten yang akan kami buat di masa depan akan membuat kerja sama ini terlihat berbeda dari kerja sama lain di industri esports.”

Sumber: G2 Esports via Esports Insider
Sumber: G2 Esports via Esports Insider

Ini bukan pertama kalinya G2 bekerja sama dengan Red Bull. Sebelum ini, keduanya telah bekerja sama untuk membuat tim esports balapan yang dinamai Red Bull Racing Esports Team. Tim tersebut diisi oleh para pemain G2 Esports dan juga para pemain baru, yang berasal dari berbagai negara, seperti Turki, Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat. Masing-masing dari para pemain profesional tersebut akan bertanding dalam simulasi balapan yang berbeda-beda, termasuk turnamen Forza Motorsport dan FIA Gran Turismo Sport World Championship.

G2 Esports didirikan pada 2013. Saat ini, organisasi esports tersebut telah memiliki 50 anggota. Selain fokus untuk memenangkan turnamen, G2 juga berkutat dalam pembuatan konten dan merchandise. Dalam situs resminya, G2 menyebutkan bahwa mereka memang sengaja membiarkan para pemainnya berinteraksi dengan para fans via media sosial, mulai dari Twitter, YouTube, sampai Twitch. Mereka mengklaim, setiap bulan, mereka bisa mendapatkan jutaan view pada setiap platform media sosial.

Kerja Sama Jangka Panjang, AOC Dukung Red Bull untuk 10 Event Esports Eropa

Perusahaan manufaktur perlengkapan gaming ternama, AOC, baru-baru ini mengumumkan kerja sama jangka panjang dengan perusahaan minuman energi asal Austria, Red Bull. Terhitung sejak tanggal 14 Mei 2019, kompetisi-kompetisi esports yang disponsori oleh Red Bull akan menggunakan monitor gaming yang disediakan oleh AOC. Beberapa produk yang akan tampil antara lain monitor seri AG271QG, AG251FZ, serta AG241QG.

Tidak hanya itu, beberapa kompetisi pilihan akan menyediakan monitor AOC sebagai bagian dari hadiahnya. AOC juga akan mensponsori 10 kompetisi esports Eropa yang berada di bawah bendera Red Bull sepanjang tahun 2019 ini. Kompetisi itu mencakup turnamen League of Legends Red Bull Player One di Spanyol pada tanggal 22 Juni, Counter-Strike: Global Offensive Red Bull Flick di Turki pada tanggal 18 Mei, serta League of Legends Red Bull Player One di Jerman pada tanggal 27 Juli.

LoL Red Bull Player One
Sumber: Red Bull

Baik AOC maupun Red Bull sama-sama merupakan veteran di dunia esports, dan mereka ingin menapakkan kaki lebih dalam di ekosistem ini dengan carai mendukung satu sama lain. Tidak hanya untuk para atlet, mereka juga ingin menghadirkan pengalaman esports profesional yang menghibur bagi para penggemar. Dengan produk-produk milik AOC, mereka ingin memastikan bahwa kompetisi level tertinggi dilengkapi dengan hardware yang memadai. Termasuk monitor dengan resolusi QHD dan refresh rate hingga 240 Hz yang disediakan AOC.

Kerja sama antara Red Bull dan AOC pun bukan pertama kali ini terjadi. Tahun 2018 lalu, AOC sudah menjadi sponsor monitor resmi di turnamen Dota 2 Red Bull Guardians dan turnamen Street Fighter V: Arcade Edition Red Bull Kumite. Sayangnya AOC dan Red Bull tidak memberi keterangan jelas tentang berapa lama kerja sama ini akan berlangsung. Namun mereka berkata bahwa mereka akan menyajikan “tahun esports bermutu”, jadi kita bisa menyimpulkan bahwa setidaknya kerja sama ini akan berjalan hingga 2019 berakhir.

AOC AGON AG251FZ
AOC AGON AG251FZ, salah satu produk yang disediakan AOC | Sumber: AOC

AOC beberapa waktu lalu juga telah menjadi partner bagi turnamen Dota 2 MDL Disneyland Paris Major. Namun pada saat itu mereka menggunakan produk berbeda, yaitu monitor gaming seri G2590PX. Turnamen tersebut akhirnya dimenangkan oleh Team Secret setelah mereka menaklukkan Team Liquid dengan skor 3-1 di Grand Final.

Selain turnamen-turnamen di atas, AOC juga memasang jadwal detail beberapa turnamen lain yang mereka dukung di situs resminya. Termasuk di antaranya Red Bull STRIJDERS di Belanda, Red Bull CAMPUS LEAGUE di Spanyol, serta Red Bull EWKND di Swedia. Red Bull Guardians dan Red Bull Kumite yang dulu menjadi ajang kerja sama AOC dan Red Bull pun hadir kembali di tahun 2019. Anda dapat melihat jadwal lengkapnya lewat tautan berikut.

Sumber: The Esports Observer, Esports Insider, AOC

Red Bull Guardians 2018 Sajikan Kompetisi Dota 2 dengan Delapan Hero

Red Bull sudah cukup lama malang-melintang di dunia esports. Brand minuman energi asal Austria itu berpengalaman menjadi sponsor berbagai tim dari segala cabang game esports, mulai dari Dota 2, Street Fighter, hingga PUBG. Mereka juga banyak mengadakan turnamen, terutama turnamen yang sifatnya undangan alias invitational.

Turnamen terbaru yang diselenggarakan oleh Red Bull di tahun ini adalah Red Bull Guardians 2018, sebuah turnamen Dota 2 yang cukup unik karena memiliki aturan permainan tak biasa. Pertandingan Dota 2 umumnya mempertemukan dua tim yang terdiri dari lima pemain, setiap pemain mengendalikan satu hero. Tapi Red Bull Guardians memberi kesempatan masing-masing tim untuk memilih hingga delapan hero.

Cloud9 | Photo
Cloud9, salah satu tim yang mengibarkan bendera Red Bull | Sumber: Red Bull

Dari delapan hero tersebut, lima hero akan menjadi pilihan awal, sementara tiga sisanya adalah cadangan. Pemain boleh mengganti hero di tengah permainan dengan hero cadangan, dan hero cadangan itu akan memiliki item serta experience sama seperti hero yang ia gantikan. Namun ada batasan dalam aturan ini. Tiap pemain hanya boleh mengganti hero paling cepat tiga menit sekali.

Seperti turnamen buatan Red Bull kebanyakan, Red Bull Guardians 2018 juga bersifat invitational. Ada empat tim yang diundang dalam turnamen ini, namun baru dua yang sudah dikonfirmasi. Mereka adalah paiN Gaming, tim profesional asal Brazil yang merupakan juara tiga ESL One Birmingham, dan Mineski, tim Dota 2 dari Filipina yang belum lama ini menjuarai Dota 2 Asia Championship 2018.

https://twitter.com/redbullesports/status/1047049936540438528

Red Bull Guardians 2018 akan disiarkan secara langsung lewat channel resmi Twitch Red Bull pada tanggal 19 – 20 Oktober. Acara ini berlokasi di Red Bull Gaming Sphere London, sebuah studio esports milik Red Bull yang disebut-sebut sebagai terbesar di seluruh Inggris Raya. Fasilitas tersebut baru saja dibuka pada pertengahan 2018 lalu, tapi sudah sering digunakan untuk berbagai macam acara workshop serta kompetisi esports.

Belum ada informasi tentang jumlah hadiah yang ditawarkan dalam Red Bull Guardians 2018. Mengingat ini kompetisi berskala kecil, kemungkinan hadiahnya tidak akan terlalu mengesankan. Tapi melihat strategi yang muncul ketika tim-tim profesional bertanding dengan delapan hero bisa menjadi hiburan tersendiri bagi para penggemar Dota 2.

Sumber: GosuGamers, Red Bull.