Analogue Mengajak Anda Mengenang Era Keemasan Nintendo Dengan NES Bersepuh Emas Murni

Dirilis di tahun 1980-an, Nintendo Entertainment System atau Famicom merupakan console terlaris di masanya. NES membantu merevitalisasi industri game di Amerika Serikat setelah video game crash tahun 1983. Melaluinya, Nintendo memperkenalkan model bisnis modern yang hingga sekarang masih digunakan, yaitu dengan menyertakan developer third-party.

30 tahun lebih semenjak Nintendo melepasnya, NES kembali ditawarkan untuk publik. Namun target konsumennya kini bukanlah gamer biasa karena console ini mengusung tubuh berlapis emas 24-karat. Persembahan bagi kolektor dan penggemar ‘garis keras’ tersebut dibuat oleh produsen hardware Analogue, dan kabarnya, mereka hanya menciptakan 10 buah unit.

Analogue NES Gold 04

Analogue menjelaskan, Nintendo Entertainment System bertubuh emas ini sengaja disiapkan untuk memeringati ulang tahun seri Legend of Zelda ke 30, turut dibundel cartridge permainan berwarna emas. Komponen-komponen luarnya terbuat dari aluminium, dilapisi emas murni, dan dipoles manual menggunakan tangan. Bagian dalamya tidak kalah mewah, tiap unit memanfaatkan baseplate transparan sehingga Anda bisa melihat jeroannya.

Namun selain penampilan bersepuh emas, sebetulnya hardware NES edisi terbatas ciptaan Analogue itu tak berbeda dari Analogue Nt standar. Body terbuat dari aluminium 6061 solid, dan produsen menjamin mereka betul-betul memerhatikan kualitas dan tidak ada sistem video game yang dapat menyamainya dari sisi mutu.

Analogue NES Gold 02

Berbeda dari sistem emulasi dan produk ‘knock-off‘ yang saat ini membanjiri pasar, Analogue Nt juga memanfaatkan komponen asli NES, yaitu CPU serta PPU Ricoh 2A03 dan Ricoh 2C02. Produsen menjelaskan, dengan begini konsumen bisa merasakan pengalaman menikmati Nintendo Entertainment System sejati layaknya desain orisinil Nintendo. “Bebas dari segala kompromi,” begitu kata tim penciptanya.

Analogue memastikan tidak ada kendala pada console, misalnya lampu yang berkedap-kedip serta keterbatasan wilayah. Port-port Analogue Nt identik dengan hardware NES, juga mempunyai port ekspansi asli Famicom. Artinya, console retro itu kompatibel ke beragam aksesori dan controller klasik, dari mulai NES Zapper sampai Famicom Disk System.

Analogue NES Gold 03

Layaknya NES, Analogue Nt menghasilkan sinyal output analog: RGB, Component, S-Video, dan Composite. Anda juga bisa menambahkan upgrade HDMI sehingga dapat disambungkan ke televisi HD, dengan resolusi yang didongkrak ke 1080p atau 720p.

Analogue Nt dijajakan di harga US$ 500 (sold out), sedangkan versi gold-plated-nya dibanderol sepuluh kali lipat lebih mahal, ‘hanya’ US$ 5.000.

Sumber: Analogue.co.

Disangka Hilang Lebih Dari Dua Dekade, Game Wonderland Dizzy Dirilis Gratis

Namanya mungkin tidak sepopuler Super Mario atau Sonic The Hedgehog, namun Dizzy dianggap sebagai salah satu franchise permainan tersukses di Eropa di era 80 sampai awal 90-an. Ia digarap oleh kakak-beradik kembar Philip dan Andrew Oliver, dan meskipun mereka tetap berkarya hingga tahun 2013, petualangan Dizzy tiba-tiba terhenti dalam Crystal Kingdom. Continue reading Disangka Hilang Lebih Dari Dua Dekade, Game Wonderland Dizzy Dirilis Gratis

Fujifilm X-T10: Teknologi Flagship, Harga Mainstream

Awal tahun 2014 kemarin, Fujifilm memperkenalkan kamera mirrorless terandalnya, X-T1. Kamera tersebut banyak menuai pujian di kalangan fotografer, dimana X-T1 memadukan gaya desain dan pengoperasian klasik dengan performa dan fitur yang modern. Namun ada satu kelemahan utamanya: mahal. Continue reading Fujifilm X-T10: Teknologi Flagship, Harga Mainstream

Game Mussel Ajak Anda Bertualang di Bawah Laut Dalam Gaya Retro, Gratis

Satu dari beragam alasan mengapa banyak orang begitu mencintai PC sebagai platform hiburan adalah bahkan jika kita sedang tidak memiliki uang atau PC mumpuni, dengan sedikit upaya, Anda dapat menikmati berbagai permainan gratis. Di antara mereka, tentu ada yang lebih menonjol dari game lain. Dan Mussel merupakan salah satu judul spesial itu. Continue reading Game Mussel Ajak Anda Bertualang di Bawah Laut Dalam Gaya Retro, Gratis

Mari Jajal Strafe, Game Shooter Modern Bercita Rasa ’90-an’

Developer Pixel Titans melakukan debut dengan cara yang menghebohkan. Mereka menggarap proyek game berjudul Strafe, dan melepas sebuah trailer kontroversial. Pixel Titans mendeskripsikan Strafe sebagai ‘permainan bergrafis serta gameplay revolusioner tahun 1996′. Meski termasuk game modern, Strafe sama sekali tidak malu mengumbar visual lawas. Continue reading Mari Jajal Strafe, Game Shooter Modern Bercita Rasa ’90-an’

Game Castle in the Darkness Suguhkan Aksi Cepat Bergaya Retro

Walaupun kini teknologi engine dan visual berada dalam laju perkembangan paling cepat, tak berarti sudah tidak ada ruang lagi bagi game bergrafis ‘klasik’. Buktinya banyak permainan revolusioner disajikan melalui metode tradisional – Braid, Terraria, hingga Rayman Origins. Teknik ini biasanya digunakan oleh developer indie dalam menggarap karya mereka. Continue reading Game Castle in the Darkness Suguhkan Aksi Cepat Bergaya Retro

Tinker Games Rilis Pixel Marathon untuk Device Android

Tinker Games adalah studio game asal kota Bandung yang terkenal meracik judul-judul seperti Paws: Cat Attack, Soccer Girl Adventure, Backyard Madness dan INheritage yang pernah menempati posisi puncak Top Paid Apps di Indonesia. Pada awal Juni, mereka merilis permainan baru berjudul Pixel Marathon di iOS. Kini permainan tersebut telah hadir di platform Android. Continue reading Tinker Games Rilis Pixel Marathon untuk Device Android

Bernostalgia Menikmati Game-Game Klasik dengan Resolusi HD di RetroN 5

Bagi generasi millenial, mereka yang lahir di awal 80-an hingga tahun 2000, nostalgia adalah satu hal terkuat yang bisa memotivasi mereka untuk melakukan berbagai hal. Berkat nostalgia, berbagai kampanye game crowdfunding sukses besar-besaran. Dengan pendekatan efektif yang sama, perusahaan Hyperkin asal Amerika Serikat meracik RetroN 5 mereka. Continue reading Bernostalgia Menikmati Game-Game Klasik dengan Resolusi HD di RetroN 5

[Vintagious] Frekuensi Darurat di Radio

Kolom Vintagious kali ini akan bercerita tentang contoh bagaimana pemerintah Amerika mengatur informasi siaran radio di masa perang dingin tahun 1950-an. Sebuah contoh menarik jika dihubungkan dengan kondisi informasi yang simpang siur di era media sosial sekarang. Penasaran? Simak artikel berikut ini. 
Continue reading [Vintagious] Frekuensi Darurat di Radio

[Vintagious] Menggambar dengan Tablet Digital dari Waktu ke Waktu

Kolom Vintagious kali ini kali ini bercerita tentang aktivitas menggambar secara digital seiring sejalan dengan perkembangan teknologi tablet berlayar sentuh. Dari tablet berlayar resolusi rendah hitam putih hingga resolusi tinggi jutaan warna, lahir karya-karya seni digital yang unik.

Continue reading [Vintagious] Menggambar dengan Tablet Digital dari Waktu ke Waktu