Headset Gaming 7.1 ROG Strix Fusion 500 Suguhkan Tarian RGB yang ‘Tersinkronisasi’

Mulai populer kira-kira empat lima tahun lalu, sistem pencahayaan RGB kini bisa mudah ditemukan di hampir seluruh aksesori dan komponen PC yang dispesialisasikan untuk gaming. RGB memang bukan lagi hal baru, namun para produsen hardware pelan-pelan menemukan pemanfaatan yang lebih esensial, kali ini difokuskan pada atlet eSport.

Selain dukungan hardware berperforma tinggi, kekompakan juga menjadi faktor penting bagi tim gamer profesional. Dua aspek inilah yang Asus coba mampatkan ke gaming gear anyar mereka. Disiapkan sebagai versi lebih canggih dari ROG Strix Fusion 300, sang produsen asal Taiwan memperkenalkan ROG Strix Fusion 500, yaitu headphone gaming 7.1 yang dibekali RGB ‘tersinkronisasi’.

Asus ROG Strix Fusion 500 1

Desain Strix Fusion 500 hampir identik seperti Fusion 300. Penampilannya terlihat futuristis berkat wujud housing speaker yang asimetris serta penggunaan pola ala obelisk alien di area engsel dan headband. Berdasarkan gambar, area luar housing mengusung tekstur glossy, dan menyimpan sensor sentuh sehingga Anda dapat mengendalikan volume serta mengakses fungsi previous/next dengan menyentuhkan jari di sana.

Asus ROG Strix Fusion 500 2

Dan seperti Fusion 300, faktor kenyamanan jadi perhatian utama Asus. Headphone ini memanfaatkan kombinasi bahan kulit ‘protein’ dan kain berongga untuk memastikan sirkulasi udara dan pembuangan panas yang maksimal tanpa mengorbankan kualitas suara. Ear cup ovalnya dipercaya mampu membuat audio lebih terisolasi, dan tetap nyaman bahkan ketika dikenakan dalam waktu lama.

Asus ROG Strix Fusion 500 5

Bagian paling unik di Strix Fusion 500 ialah fitur sinkronisasinya. Tak cuma bisa disamakan dengan hardware dan gaming gear ROG lain, kita dapat menyelaraskan pola dan warna cahaya headphone ke unit yang dikenakan oleh kawan satu tim. Hal ini akan membuat tim Anda terlihat kompak dan seragam saat bertanding di arena eSport. Kustomisasi bisa dilakukan via app Aura.

Asus ROG Strix Fusion 500 4

Driver Asus Essence 50mm di dalam memanfaatkan penutup logam untuk meminimalkan getaran dan distorsi, demi menghidangkan nada detail serta bass yang menendang. Namun sebelum menyentuh driver, suara tersebut diproduksi dan diperkuat oleh DAC ESS Sabre 9018 – kabarnya mendukung audio lossless hingga 24bit dan 96kHz. Sistem surround sound 7.1-nya juga tidak memerlukan software, segera aktif begitu tombol ditekan.

Bagian mic-juga memperoleh upgrade, kini memanfaatkan sistem canggih yang memproses dan menjernihkan input secara on-the-fly demi mengoptimalkan komunikasi.

Asus berencana untuk mulai memasarkan ROG Strix Fusion 500 di bulan Januari ini. Produk dibanderol seharga US$ 180.

Mungkin Anda masih ingat, driver Asus Essence juga merupakan jantung dari Strix Fusion 300. Itu berarti mutu suara kedua headset kemungkinan tidak terlalu berbeda. Yang membuat Fusion 500 istimewa adalah fitur Aura Sync-nya, tapi saya masih belum yakin hal ini akan betul-betul memengaruhi performa gaming penggunanya.

Perangkat Gaming Razer Kini Dapat Menari dalam Beragam Warna Bersama Philips Hue

Suka atau tidak, sistem pencahayaan RGB telah menjadi standar baru di dunia gaming. Hampir semua komponen maupun peripheral kini harus mengusung pencahayaan RGB jika ingin diasosiasikan dengan label “gaming” meskipun di mata kalangan awam bakal terkesan kekanak-kanakan.

Menariknya, tren baru ini membawa keuntungan bagi satu perusahaan yang hampir tidak ada kaitannya dengan gaming, yaitu Philips. Seperti yang kita tahu, Philips adalah produsen Hue, lampu pintar yang bisa dikontrol dengan smartphone dan menyala dalam warna apapun yang kita mau, sama kasusnya seperti pencahayaan RGB di produk-produk gaming.

Hue sekarang bisa dikategorikan sebagai produk gaming, terutama berkat kemitraan Philips dan Razer yang diumumkan baru-baru ini. Sederhananya, Philips Hue dapat dijadikan pendamping sekaligus pelengkap yang ideal bagi produk-produk yang termasuk dalam ekosistem Razer Chroma – istilah yang digunakan Razer untuk sistem pencahayaan RGB.

Razer Chroma dan Philips Hue

Jadi, kalau Anda punya produk Philips Hue, sistem lampu pintar tersebut dapat disinkronisasikan dengan peripheral RGB besutan Razer. Syaratnya, Anda harus memiliki Philips Hue V2 Bridge, lalu masing-masing produk Hue lainnya bisa disambungkan lewat software Razer Synapse 3 di PC atau laptop.

Selanjutnya, pengguna dapat menikmati efek pencahayaan yang dinamis selagi memainkan gamegame tertentu yang sudah mendukung, macam Overwatch atau Quake Champions. Yang menari dalam berbagai warna dan secara sinkron kini bukan hanya perangkat yang duduk di atas meja Anda saja, tapi juga satu ruangan penuh yang sudah diisi dengan beragam produk Philips Hue.

Saya membayangkan kombinasi Razer Chroma dan Philips Hue ini bakal populer di kalangan YouTuber maupun streamer Twitch yang ingin memamerkan setup gaming miliknya kepada para penonton. Di sisi lain, ini juga bisa menjadi indikasi bahwa sistem pencahayaan Chroma tak akan terlewatkan pada produk-produk Razer ke depannya.

Sumber: Razer dan Philips.

Corsair ST100 Ialah Stand Headset Premium yang Bisa Suguhkan Surround Sound 7.1

Bagi sejumlah orang, mengustomisasi PC serta mengoleksi gaming gear  tampaknya menjadi kegiatan yaang tak kalah seru dari bermain video game. Mungkin ini alasannya mengapa tren RGB begitu populer sekarang. Dan jika kebetulan Anda sedang bingung mencari tempat sempurna buat menaruh headphone kesayangan, Corsair Components punya solusinya.

Mengawali bisnisnya di ranah teknologi melalui penyediaan memori komputer, brand dari Fremot itu kini dikenal sebagai pemasok aksesori gaming terpercaya. Corsair juga tak tanggung-tanggung dalam menawarkan produk. Selain keyboard dan mouse, mereka turut mendesain kursi gaming hingga unit pengendali hardware. Dan baru saja mereka memperkenalkan ST100, yaitu ‘stand headphone premium dengan pencahayaan RGB’.

Anda tidak salah baca, ST100 didesain untuk jadi singgasana headset kebanggaan Anda. Stand premium tersebut menyajikan desain simpel, tersusun dari bahan aluminium kelas dirgantara, demi memastikan konstruksinya kokoh dan ringan. Ukuran kait di atasnya mendukung semua varian headphone Corsair Void Pro, baik wired maupun wireless. Tentu saja, ST100 juga kompatibel ke headset brand lain asalkan ukurannya tak terlalu besar.

ST100 1

ST100 turut dibekali LED RGB dan Anda dipersilakan untuk mengutak-atik pola pencahayaan dan menentukan warna melalui software Corsair Utility Engine. Berkat palet red-green-blue, kita disajikan pilihan 16,7 juta warna lebih. Dan menariknya lagi, tarian warna di ST100 dapat disinkronkan dengan perangkat Corsair lain: headset, papan ketik, sampai mouse mat MM800.

ST100 2

LED RGB diposisikan pada area bawah pelat kaki, terbagi dalam sembilan zona yang dapat dikonfigurasi. Lalu agar ST100 bisa berdiri dengan stabil, tim desainer membubuhkan lapisan karet di bawahnya. Aksesori ini terhubung ke PC lewat kabel USB sepanjang 1,8-meter, membutuhkan sistem ber-OS Windows 10, 8 atau 7.

ST100 3

Stand headphone ini dilengkapi sepasang port USB 3.1, memungkinkan Anda mengisi ulang wireless receiver dan headset Void Pro RGB sembari mengenakannya, atau men-charge smartphone saat bermain. Satu fitur yang membuat ST100 sangat unik adalah kemampuannya menyuguhkan surround sound 7.1 atau output stereo full-range dengan mencolokkan headphone analog merek apapun ke port 3,5-milimeter di sana.

ST100 4

Dari keterangan Corsair Indonesia di Facebook, ST100 RGB Premium Headset Stand baru saja diumumkan di Amerika Serikat, dan berjanji akan ‘segera menginformasikan waktu rilisnya di Indonesia jika sudah tersedia’. Harganya sendiri malah baru muncul di situs Corsair Eropa, dibanderol € 70 atau sekitar US$ 82 – sangat mahal untuk sebuah stand headset.

Sumber: Corsair.

[Review] Keyboard Gaming MSI GK-701 RGB, Tawarkan Keunggulan Cherry MX Speed dan Tarian 16 Juta Warna

Diperkenalkan perdana di triwulan keempat 2015, keyboard mekanik MSI GK-701 menawarkan fitur-fitur yang membuatnya superior: kehadiran N-Key rollover, dukungan hotkey multimedia, pemakaian switch Cherry MX Brown dan desain ergonomis hanyalah beberapa di antaranya. Dan dalam menggarap penerusnya, MSI tak ragu mengadopsi mayoritas fitur andalan di sana.

GK-701 RGB adalah update dari GK-701, dan merupakan upaya MSI memenuhi standar estetika periferal gaming terkini lewat kehadiran LED RGB. Tapi adanya sistem pencahayaan ini juga mengharuskan produsen mengubah jantung dari keyboard tersebut. Cherry MX Brown yang Micro-Star International yakini sebagai switch mekanik paling fleksibel untuk menangani kebutuhan berbeda mereka ganti dengan Cherry MX Speed RGB Silver.

Karakteristik antara keduanya sudah pasti berbeda, dan kini pertanyaannya ialah, apakah Cherry MX Speed memang lebih baik dari MX Brown atau malah MSI membuat pengorbanan yang sebetulnya tak diperlukan? Selama beberapa  minggu ini, MSI memberikan saya kesempatan untuk mengulik kapabilitas serta kualitas keyboard gaming GK-701 RGB, dan inilah ulasan lengkapnya:

 

Packaging

MSI membungkus keyboard mekanik gaming ini dengan cukup sederhana. Di dalam packaging berlatar belakang hitam, GK-701 RGB hanya ditemani oleh satu lembar kartu panduan. Kartu panduan itu cukup penting karena berisi detail mengenai shortcut untuk mengubah warna dan buat mengakses fungsi multimedia serta macro.

GK-701 RGB 27

GK-701 RGB 26

 

Desain

MSI GK-701 RGB mengusung arahan desain serupa GK-701, temasuk pada pemilihan material. Dimensinya sedikit lebih besar dari pendahulunya itu, berukuran 470x230x55mm dengan bobot 1,6-kilogram. Seluruh tubuhnya didominasi warna hitam, membuat warna-warni RGB di keycap tampak terang dan jelas. Keyboard tersambung ke PC via kabel USB braided dengan ujung berlapis emas 18-Karat demi memaksimalkan konektivitas datanya.

GK-701 RGB 13

GK-701 RGB 10

Secara keseluruhan, desain GK-701 RGB tergolong netral. Ia cocok disandingkan baik dengan PC desktop atau laptop MSI, brand lain, ataupun komputer rakitan – terutama unit-unit ber-casing hitam. Selain menampilkan pertunjukan warna-warni RGB Per Key di tombol-tombolnya, GK-701 RGB juga memiliki lampu indikator Caps Lock, Num Lock, dan Windows Lock berwarna merah.

GK-701 RGB 12

GK-701 RGB 11

Keyboard gaming ini meyuguhkan layout full-size standar dengan 104 tombol. Tidak ada tombol multimedia khusus untuk mengakses pause/play atau volume, semua fungsi tersebut disajikan melalui kombinasi Fn (ditandai oleh logo naga MSI) dan tombol-tombol F-, serta Insert, Home, Page Up/Down, Delete dan End. Metode serupa juga diimplementasikan buat memilih pola pencahayaan dan profile macro.

GK-701 RGB 23

GK-701 RGB 1

GK-701 RGB tidak dibundel bersama palm rest, namun dua celah di bawah keyboard mengindikasikan dukungannya terhadap aksesori wrist rest tambahan. Saya belum bisa memastikan apakah MSI menjual palm rest secara terpisah (belum saya temukan di situsnya) atau slot tersebut disiapkan agar kompatibel dengan aksesori-aksesori third-party.

GK-701 RGB 7

GK-701 RGB cukup nyaman digunakan tanpa perlu dilengkapi wrist rest. Bagian kaki belakang bisa ditinggikan, lalu lapisan karet di sana memastikan keyboard mencengkeram meja dengan erat ketika jari Anda sedang sibuk menari lincah di atasnya.

GK-701 RGB 8

GK-701 RGB 9

 

Material dan daya tahan

GK-701 RGB mempunyai tubuh dengan struktur plastik, baik pada pelat atas maupun area bawah. Konstruksinya tangguh, lebih dari cukup buat menahan perlakuan kasar para gamer, dan sejauh ini saya belum menemukan bagian-bagian empuk yang mengkhawatirkan. Sisi atasnya memanfaatkan lapisan matte rubbery, dimaksudkan supaya terasa halus di kulit. Kendalanya, hal ini mengharuskan kita untuk selalu membersihkannya karena minyak dari tangan akan meninggalkan bekas dan berpotensi merusak coating.

GK-701 RGB 17

GK-701 RGB 6

Untuk keycap, MSI memanfaatkan bahan plastik ABS, sehingga tekstur halusnya menyerupai bingkai keyboard. Karakteristiknya juga hampir sama. Minyak dari tangan karena pemakaian dalam waktu lama (atau dari makanan) dapat mengikis permukaannya sehingga jadi mengilap. Saya pribadi lebih menyukai bahan PBT (polybutylene terephthalate) karena lebih tahan terhadap minyak dan lebih keras.

GK-701 RGB 18

Switch Cherry MX Speed RGB Silver menjanjikan daya tahan hingga 50 juta kali tekan. Saya belum mengujinya seintensif itu, tapi melihat reputasi Cherry, klaim tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Tombol-tombol di GK-701 RGB terasa kokoh, sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda goyah walaupun keyboard saya gunakan seharian penuh selama berminggu-minggu.

 

Detail mengenai switch dan pengalaman penggunaan

Selama sesi uji coba ini, MSI GK-701 RGB saya manfaatkan untuk dua aktivitas: mengetik sehari-hari dan ber-gaming. Seperti Cherry MX Brown dan Red, MX Speed RGB merupakan switch linier, yang artinya tidak memberikan sensasi clicky sewaktu ditekan. Resistensi atau actuation force switch ini serupa MX Brown (45G), namun key travel-nya lebih pendek, yaitu 3,4mm (4mm di MX Brown), lalu jarak ke actuation point juga lebih dekat, di 1,2mm.

GK-701 RGB 24

Efeknya, GK-701 RGB mampu merespons input lebih cepat dari keyboard gaming dengan switch linier lain. Hal ini memberikan keunggulan saat memainkan game-game action kompetitif bertempo cepat, namun tentu GK-701 RGB siap menunjang beragam permainan PC yang membutuhkan banyak hotkey/shortcut seperti MOBA, RPG dan real-time strategy. Selama hampir sebulan, GK-701 RGB setia menemani saya menikmati Titanfall 2, Conan Exiles dan Divinity: Original Sin II.

GK-701 RGB 15

Key travel yang lebih pendek turut memperluas skenario pemakaian GK-701 RGB. Meski memang bukan dirancang untuk bekerja, saya tak menemui masalah saat menggunakannya buat mengetik artikel setiap hari. Dengan sedikit adaptasi, sensasinya bahkan lebih nyaman dan lebih ringkas dibanding keyboard mekanik Cherry MX Red yang saya miliki.

GK-701 RGB 19

 

App companion?

MSI GK-701 RGB dirancang sebagai perangkat plug-and-play, tidak membutuhkan software companion atau driver agar bisa bekerja. Pastikan saja PC Anda berjalan di OS Windows (10/8.1/8/7/Vista/XP), dan GK-701 RGB dapat segera dipakai. Tapi berbeda dari gaming gear MSI semisal mouse Clutch GM70 atau headphone Immerse GH70, aplikasi MSI Gaming Center tidak mendeteksinya.

GK-701 RGB 21

Itu artinya, kustomisasi keyboard harus dilakukan secara manual. Hal ini cukup merepotkan dan menjadi alasan mengapa lembar panduan tidak boleh hilang. Misalnya untuk men-setting warna RGB, Anda harus menggunakan kombinasi tombol Fn dengan PrtScr (merah), Scroll (hijau), dan Pause (biru). Lalu buat merekam macro, Anda harus menekan Fn plus F9, lalu Fn serta F10, dan menunggu lampu indikator menyala.

GK-701 RGB 25

GK-701 RGB 16

Hal serupa diberlakukan buat mengedit warna LED, memilih pola pencahayaan, serta mengaktifkan profile macro tertentu. Prosesnya memang tidak sulit, namun akan jadi jauh lebih menyenangkan seandainya GK-701 RGB mendapatkan dukungan software MSI Gaming Center. Dengan kondisi seperti ini, saya belum merasa termotivasi untuk mengutak-atiknya lebih jauh kecuali menentukan pattern lighting dan menyalakan LED merah di tombol WASD.

GK-701 RGB 14

GK-701 RGB 5

Absennya kompatibilitas ke software Gaming Center juga berdampak pada penyajian RGB Per Key. Saya yakin, kemudahan kustomisasi warna via app tersebut akan lebih menonjolkan fitur ini.

 

Kesimpulan

Dilihat dari sisi hardware, mutu GK-701 RGB sangat memuaskan, baik untuk be-gaming ataupun mengetik. Masukan kecil dari saya: keycap bisa jadi lebih tahan lama jika bagian itu mengusung bahan PBT, tapi tentu saja Anda bisa menggantinya sendiri dengan keycap aftermarket. Bagi saya, GK-701 RGB cocok buat pengguna keyboard mekanik pemula: tidak ada kompromi pada peforma, simpel, lalu penampilannya juga terlihat elok berkat pencahayaan RGB.

GK-701 RGB 4

Pengalaman penggunaan tentu akan lebih sempurna seandainya MSI turut membekalinya dengan dukungan app Gaming Center. Namun ketiadaannya bisa dimaklumi karena produsen terlihat memfokuskan perhatiannya pada tema plug-and-play serta kesederhanaan pemakaian. Dari informasi di internet, app Mystic Light kabarnya bisa dimanfaatkan buat mengutak-utik warna RGB, tapi tautan untuk mengunduhnya  tidak tersedia di laman GK-701 RGB.

MSI belum memberi update mengenai harga GK-701 RGB di Indonesia. Produk ini tampaknya masuk ke segmen premium, dan dari sedikit riset di sejumlah marketplace global, keyboard mekanik tersebut dibanderol di kisaran US$ 130. Prinsip ‘ada harga ada kualitas’ tampaknya kembali berlaku di sini…

GK-701 RGB 3

Buat Ruang Gaming Anda Menyala dengan Razer Chroma HDK

Entah siapa yang memulai, tapi sekarang sistem pencahayaan warna-warni alias RGB sudah begitu melekat pada industri perangkat gaming. Tidak ada satu pun produk yang masuk kategori gaming yang tidak memiliki versi RGB, hingga akhirnya menimbulkan kesan kekanak-kanakan.

Apa yang dilakukan pabrikan malah membuat tren ini jadi semakin viral. Lihat saja produk terbaru Razer: Chroma Hardware Development Kit (HDK), yang tidak lain dari sistem pencahayaan RGB modular. RGB sekarang sudah bukan sekadar fitur suatu peripheral, tapi juga bisa menjadi kategori produk gaming sendiri.

Terlepas dari itu, Razer Chroma HDK ditujukan buat para gamer dan modder yang tertarik mendandani ‘sarangnya’ dengan cahaya warna-warni yang terkontrol, di luar PC dan peripheral itu sendiri. Chroma HDK terdiri dari dua LED strip yang dapat dibengkokkan mengikuti permukaan apapun, membuat satu meja – atau bahkan satu ruangan – menyala mengikuti perangkat lainnya.

Razer Chroma HDK

Masing-masing LED strip itu mempunyai 16 LED individu, dan modul Chroma HDK sendiri bisa menerima sampai 4 LED strip sekaligus, memberikan pengguna total 64 cahaya LED yang bisa dikontrol satu per satu jika mau. Semua efek dan motif pencahayaannya ini diatur lewat software Razer Synapse 3, sama persis seperti mouse dan keyboard Razer.

Razer Chroma HDK tidak lebih dari sekadar produk dekoratif. Namun saya yakin fakta ini tak akan mencegah para enthusiast dari membelinya seharga $80 mulai kuartal ketiga tahun ini. Tambahan dua LED strip dan kabel extension bisa dibeli secara terpisah seharga $29.

Sumber: Razer.

Keyboard Mekanik Teranyar Logitech Berwujud Ringkas dan Dilengkapi Backlight RGB

Setelah memperkenalkan G310 Atlas Dawn, Logitech kini kembali hadir dengan varian alternatif dari keyboard mekanik tersebut. Didapuk Logitech G410 Atlas Spectrum, wujudnya sepintas tampak identik; ringkas tanpa kehadiran numpad, dengan posisi kabel di sebelah kanan yang tampak tidak biasa. Continue reading Keyboard Mekanik Teranyar Logitech Berwujud Ringkas dan Dilengkapi Backlight RGB

Suara Bandung, Portal Monitoring Performa Akun Media Sosial Pemerintah Kota Bandung

Dua pengembang aplikasi lokal asal Bandung, NoLimit dan RGB, baru-baru ini merilis sebuah portal yang berfungsi untuk melakukan monitoring terhadap akun-akun media sosial pemerintahan kota Bandung. Diberi nama Suara Bandung, portal tersebut memonitor tak kurang dari 23 “akun dinas” milik berbagai elemen pemerintahan kota Bandung.

Sedikit kilas balik, salah satu terobosan unik yang dilakukan oleh walikota Bandung yang baru saja terpilih pada akhir 2013 lalu adalah mewajibkan berbagai elemen pemerintahan kota Bandung untuk memiliki akun media sosial, utamanya media sosial Twitter. Harapannya, dengan menghadirkan berbagain instansi pemerintahan tersebut ke ranah media sosial, publik akan lebih mudah untuk menyampaikan berbagai aspirasi dan keluhan. Nah, pertanyaan yang lantas muncul tentu adalah seberapa efektif inisiatif media sosial Pemkot Bandung ini?

Dengan portal Suara Bandung, NoLimit dan RGB berusaha untuk membantu menjawab pertanyaan tersebut. Di portal ini, tiap-tiap akun dinas tadi dinilai performanya berdasarkan parameter “response rate“. Parameter ini diukur dari jumlah tanggapan akun dinas berbanding dengan keluhan yang masuk ke akun dinas tersebut. Akun-akun dinas ini kemudian diberi peringkat berdasarkan response rate tadi.

Tidak berhenti di sana, Suara Bandung juga mengukur sentimen yang diperoleh oleh tiap-tiap akun dinas tersebut. Dengan engine analisis sentimen yang dimiliki oleh NoLimit, semua mention yang diterima oleh masing-masing akun dinas dianalisis dan akhirnya diberi skor berdasarkan berapa banyak sentimen positif atau negatif yang diterima.

Suara Bandung - 2

Portal Suara Bandung sendiri saat ini masih lebih fokus kepada response rate dalam memberi peringkat kepada akun-akun dinas yang dimonitor. Dalam pernyataan melalui email kepada Trenologi, CEO NoLimit, Aqsath Rasyid menyatakan bahwa hal ini memang disengaja karena Suara Bandung masih berfokus untuk meningkatkan ketanggapan para akun dinas tersebut.

Terakhir, Suara Bandung juga mengajak masyarakat Bandung untuk berpartisipasi dalam menyampaikan aspirasinya melalui Twitter dengan menggunakan tanda pagar #suarabdg.

Dalam pandangan saya, pendekatan public engagement melalui media sosial di bidang pemerintahan masih jarang dipraktekkan di Indonesia, apalagi untuk sampai ke tahap pengukuran dampak dan efektivitasnya. Terlepas dari persepsi bahwa media sosial seperti Twitter masih sangat besar biasnya kepada tren masyarakat urban saja, upaya-upaya untuk membuka kanal bagi pemerintahan untuk melakukan sikap transparan dan akuntabel seperti ini menurut saya sangat patut untuk diapresiasi.

Pelangi Interaktif Studio Kembangkan Aplikasi Khusus Lagu Anak

Dunia anak di Indonesia memang patut mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat, anak-anak jaman sekarang cenderung mengkonsumsi hal-hal yang belum sepatutnya dikonsumsi oleh anak seumurnya. Bayu Sulistyo Subyantoro, seorang pemerhati yang juga pendiri dari Pelangi Interaktif Studio memutuskan untuk bertindak untuk melawan masalah ini melalui sebuah aplikasi mobile. Continue reading Pelangi Interaktif Studio Kembangkan Aplikasi Khusus Lagu Anak