Vivo V15 Pro Diperkenalkan di Indonesia Secara Resmi, Kerja Sama dengan Telkomsel untuk Bundling

Ada yang menarik dari strategi Vivo merilis seri V15 di Indonesia. Yang pertama adalah jeda waktu antara versi ‘biasa’ dan versi pro, serta yang kedua adalah tentang info harga dan penjualan online yang lebih dulu dilakukan dari acara rilis resmi sendiri. Namun apa pun itu, Vivo 15 Pro akhirnya resmi diperkenalkan, hanya selang beberapa minggu dari peluncuran V15 versi ‘biasa’.

Pengenalan Vivo V15 Pro memang tidak semegah acara peluncuran Vivo V15, tidak pengumuman live stream di TV nasional dan tidak dilakukan di lokasi tertentu. Acara digelar di tempat ‘normal’ layaknya rilis produk kebanyakan, yaitu di Glass House – Ritz Carlton Jakarta pada tanggal 21 Mareet 2018. Namun meski begitu, ada beberapa hal menarik yang bisa kita bahas dari peluncuran Vivo V15 Pro di Indonesia.

Seperti yang disebutkan di atas, V15 Pro sendiri dirilis oleh Vivo tidak terlalu jauh dari V15, bahkan dalam satu bulan, tidak seperti seri V sebelumnya. Di acara rilis kemarin, pihak Vivo memang mengakui hal ini ketika salah satu audiens bertanya, dan mereka sedikit menjelaskan bahwa rilis berdekatan karena perubahan dinamis pasar setelah merilis versi ‘biasa’, Vivo ingin menangkap pasar yang masih hype dengan rilis V15.

Vivo V15 Pro

Untuk fitur sendiri, V15 Pro membawa prosesor Snapdragon 675 AIE, 6GB RAM 128GB ROM (tersedia dukungan upgrade sampai 256GB) lalu baterai 3700mAh dengan dual engine fast charging serta Funtouch OS 9.0 untuk UI (basisnya adalah Android 9.0). Sektor kamera diisi oleh kamera depan model pop up 32MP dan kamera belakang 3 buah masing-masing 48 million quad pixel sensor + 8MP AI super wide angle serta terakhir 5MP depth camera.

Sedangkan tampilan depan adalah layar 6.39 inci FHD+ dengan tipe super Amoled dan generasi 5 untuk teknologi in display fingerprint scanning.

Beberapa perbedaan dari V15 antara lain kamera utama yang hanya 24 million photosensitive units, layar lebih besar yaitu 6.53 inci, ROM hanya 64GB, fingerprint sensor masih terletak di bagian belakang body bukan di layar depan.

Untuk harga sendiri Vivo V15 Pro dijual dengan harga Rp5.699.000 dan penjualan di offline Vivo store dan mitra retail Vivo dan online di JD.id. Untuk yang membeli lewat toko resmi Vivo di JD.id dari 22 Maret sampai 5 April akan mendapatkan tambahan gift box senilai 1 juta rupiah, paket telkomsel 30GB dan garansi purna jual hinggal 2 tahun.

Nah, berbicara tentang harga, ada hal yang menarik lain yang bisa dibahas. Seperti yang saya sebutkan di atas, bahwa Vivo telah membuka gerbang pre-order beserta harga sehari sebelum peluncuran Vivo 15 Pro. Ditanya tentang hal ini, Vivo menyebutkan mereka ingin mencoba strategi baru. Meski memang agak terkesan jawabannya sedikit normatif, namun menjadi menarik ditengah persaingan rilis smartphone dua bulan belakang ini. Di hari yang sama saja, ada dua rilis produk smartphone.

Peluncuran Vivo V15 Pro memang terkesan fomalitas saja, tetapi Vivo tetap percaya diri, salah satunya adalah karena Vivo menyebutkan bahwa penjualan V15 cukup memuaskan dan kini mereka ingin menangkap minat akan versi pro dengan merilis versi V15 Pro.

Vivo V15 Pro

Sudah menjadi rutin juga ketika ada rilis smartphone baru, kata-kata berdasarkan riset konsumen akan dikeluarkan sebagai salah satu ‘ajian’ untuk memikat para awak media. Tidak terkecuali Vivo pun menyebutkan bahwa riset atas minat konsumen berpengaruh di perilisan Vivo V15 Pro ini. Termasuk kenapa rilisnya berdekatan dengan versi V15 ‘normal’ sampai dengan fitur yang mereka rilis, seperti 3 kamera belakang, belum tersedianya NFC sampai dengan kenapa masih memilih tipe USB bukan yang type C.

Vivo menyebutkan bahwa konsumen tertarik dengan fitur-fitur yang disediakan V15 Pro, konsumen yang menjadi target Vivo belum menginginkan NFC bagi perangkat mereka atau setidaknya kebutuhannya belum sebanyak fitur 3 kamera misalnya, dan untuk type C, Vivo menyebtukan bahwa konsumen Indonesia (red: setidaknya yang menjadi sasaran Vivo), masih belum terbiasa dengan type C.

Menutup artikel liputan untuk Vivo V15 Pro ini, ada satu hal menarik terakhir yang ingin saya bagikan, yaitu terkait bundling dengan Telkomsel. Vivo V15 Pro dikemas dengan paket bersama Telkomsel yaitu paket TAU 30GB.

Dalam penjelasan saat peluncuran, pihak Telkomsel diwakili oleh Basuki Ebtayani (General Manager Device Bulding & Customization Strategy Telkomsel) membagikan satu slide yang menarik untuk dicermati. Yaitu penjualan Vivo dengan paket Telkomsel yang memiliki tren bertumbuh sejak Q4 tahun 2017. Angka cukup besar yaitu 102% pertumbuhan pertahun dari Q4 2017 sampai dengan Q4 2018.

telkomsel vivo

Untuk pengalaman singkat atas V15 Pro sendiri, saya harus bilang bahwa ini smartphone yang cukup menarik. Memang dari segi harga dan spesifikasi ada beberapa kesamaan dengan perangkat yang lebih murah, namun di sisi lain ada kesamaan dengan perangkat yang lebih mahal. Namun fitur-fitur yang ada bagi saya cukup menarik, misalnya untuk urusan foto wide (seperti foto featured di artikel ini), meski bukan fitur baru di perangkat smartphone, namun hasil yang saya dapatkan di V15 Pro cukup baik dan menarik. Lalu untuk hasil foto malam, juga hasilnya tidak mengecewakan, meski memang harus diuji lebih lanjut. Untuk urusan performa, sekilas memang cukup menjanjikan, ini memang harus diuji lebih lanjut yang akan dituliskan dalam artikel review. Satu hal lain yang sempat saya rasakan adalah fingerprint di layar cukup baik dan cukup cepat.

Satu kekurangan yang cukup terasa saat mencoba beberapa hari produk ini adalah, smartphone ini ternyata agak berat saat menggunakan satu tangan. Namun layarnya yang lebar memang menjadi lebih nikmat saat menonton konten dan ketika bermain game.

Tunggu review Vivo V15 Pro di DailySocial. Semua foto yang tampil di artikel ini menggunakan smartphone Vivo V15 Pro dan berikut beberapa hasil kamera lainnya dari Vivo V15 Pro.

Vivo V15 Pro

Menggunakan fitur night mode.
Menggunakan fitur night mode.

[Outcue] Memperkenalkan Akses Mobile Terbaru untuk DailySocial

Salah satu fokus yang kami sajikan untuk para pembaca DailySocial adalah konten. Artikel, cara penyajian, dan berbagai informasi lainnya yang kami susun dan hadirkan untuk para pembaca setia DailySocial.

Konten yang kami produksi atau kami olah, disajikan secara utama lewat situs Dailysocial.id. Awalnya tampilan akses ini tidak ada perbedaan dari web dan akses perangkat mobile. Dengan akses dari perangkat bergerak yang semakin luas tentu saja kenyamanan menikmati konten DS dari layar smartphone menjadi perhatian utama dalam pengembangan situs DS.

Setelah mengembangkan dan melakukan uji publik, kini konten DS versi mobile yang terbaru telah bisa dinikmati secara penuh. Anda tinggal membuka browser dan mengetikkan DailySocial.id dari perangkat Anda dan langsung bisa menikmati berbagai sajinan konten dengan optimasi situs yang ditujukan layar perangkat bergerak.

Optimasi single article juga dilakukan untuk mewadahi penyebaran konten dari media sosial yang biasanya fokus pada konten tertentu bukan homepage.

Di balik layar alias dapur teknis, akses mobile DS ini ‘ditenagai’ oleh AMP untuk memaksimalkan performa dan lama load dari situs DS, sehingga Anda, para pembaca setia, bisa dengan nyaman untuk mengakses konten yang disusun oleh tim editorial.

Dari balik dapur produk DS, kami berharap tampilan dan akses baru untuk konten DS dari perangkat bergerak bisa memberikan pengalaman dan kenyamanan yang lebih baik dalam membaca konten yang kami produksi. Pengembangan ini tentu saja tidak berhenti sampai di sini. Kami terus memperbaiki dan menyelesaikan bug serta menganalisis secara kontinyu untuk memberikan produk yang maksimal bagi pembaca DailySocial.

Akses Dailysocial.id dari perangkat bergerak tidak memerlukan pengaturan apapun. Anda tinggal menuju situs kami, tampilan yang dioptimasi untuk perangkat bergerak bisa langsung Anda nikmati.

Ini baru awal dari berbagai produk yang akan kami lahirkan dari dapur produk DS. Saya, Wiku Baskoro bersama tim teknis DS, mengucapkan selamat menikmati ‘hidangan’ terbaru ini dan semoga memberi manfaat. Sampai jumpa di rilis produk selanjutnya.

[Guest Post] Pengalaman ‘Bertemu’ OnePlus 2 di Jakarta

Saya sudah menjadi penggemar Oneplus sejak awal sekali, namun baru sempat menikmati telepon genggam OnePlus (versi One) ini selama beberapa bulan ke belakang.

Maklum, untuk mendapatkan perangkat ini butuh undangan dari pengguna lain yang sudah punya, dan saat rilis di Lazada pun tetap menggunakan metode undangan. (OnePlus akhirnya meninggalkan sistem undangan untuk OnePlus One tetapi tetap menggunakan sistem undangan untuk seri OnePlus 2 pada awal pemasaran. – ed).

Setelah menjadi pengguna Apple iPhone selama bertahun-tahun, akhirnya OnePlus One membuat saya percaya lagi dengan Android. Benar-benar telepon genggam terbaik saat itu!

Jadi, ketika mendengar OnePlus 2 akan hadir dan mengadakan acara peluncuran/perkenalan di Jakarta hari tanggal 31 Juli 2015 lewat OnePlus Pop Up Experince, saya bergegas untuk datang. Acara sendiri diadakan di Conclave (sebuah co-working space di Jakarta- ed) dan penuh sekali!

Sekitar 200 orang hadir di lokasi, dan sayangnya hanya ada 5 unit OnePlus 2 yang disediakan untuk dilihat dan merasakan hands-on, jadi masing-masing orang hanya bisa melihat selama 1 menit. (OnePlus menyediakan dua acara dalam acara OnePlus 2 ini, batch pertama untuk undangan (media) dan yang kedua untuk umum para fans) – ed).

Untuk itu artikel ini bukanlah sebuah review penuh, hanya laporan pandangan pertama dengan flagship killer terbaru dari OnePlus.

oneplus 2 launch
Suasana acara OnePlus 2 di Jakarta

Setelah mencoba untuk waktu yang singkat, harus diakui bahwa saya kembali terpesona dengan kualitas dari perangkat OnePlus ini. Sama sekali tidak terlihat seperti telepon genggam seharga 4 juta-an. Dengan kualitas seperti ini, perangkat lain yang bisa disandingkan dengan OnePlus 2, yang terdekat mungkin adalah Nexus 6 yang dijual seharga 7.9 juta atau Xiaomi Note Pro yang dijual seharga 6,5 juta.

OnePlus 2

Jika dibandingkan dengan OnePlus One, versi penerusnya ini memiliki 3 tambahan fitur menarik dibandingkan pendahulunya. Yaitu fingerprint recognition, dual sim slot dan tombol khusus untuk mengatur profil dari normal menjadi do not disturb. Meski demikian, saya sendiri tidak menggunakan 2 nomor telepon dan kedua fitur lainnya tidak terlalu menarik buat saya.

Selain dari 3 fitur tambahan di atas, tentunya ada pemutakhiran teknologi yang didapatkan di seri OnePlus 2, seperti memory dan kamera (sayang saya tidak sempat mencobanya). Baterai juga ditingkatkan dari 3100 mAh jadi 3300 mAh.

Meski terpesona akan kualitas OnePlus 2, ada beberapa hal yang terasa kurang asik dari perangkat ini. antara lain adalah pengubahan colokan charger dari micro usb jadi USB-C. Memang, pastinya semua fasilitas ponsel akan mengarah ke port USB-C, tapi untuk sementara ini (berhubung teknologinya masih belum banyak diadopsi pabrikan – ed) akan sangat susah untuk mencari pinjaman charger.

Satu lagi yang menurut saya menjadi problem adalah berubahnya OS yang disematkan para perangkat, dari Cyanogen ke Oxygen. Secara pribadi saya lebih suka Cyanogen OS karena lebih banyak fiturnya.

OnePlus 2 sendiri akan dirilis dalam 2 versi: 16GB HD – 3GB RAM dan versi lain adalah 64GB HD – 4GB RAM. Sayangnya di acara kemarin tidak disebutkan harga jual perangkat ini untuk pasar Indonesia, tapi saya punya tebakan kisaran harganya adalah 4.4 juta dan 5.3 juta. Rencananya akan dirilis di Lazada di bulan September dengan sistem undangan, sama seperti saat awal Oneplus One dirilis. (Baca juga: OnePlus 2 Resmi Diperkenalkan, Simak Spesifikasi Lengkapnya di Sini!).

Kesimpulannya, apakah worth buying? Tentunya!

Tapi bila Anda masih punya telepon genggam teranyar seperti Oneplus One, LG G4, Nexus 6 atau Xiaomi Note Pro, sepertinya belum ada alasan untuk upgrade, kecuali lagi sedang ingin buang-buang uang. Saya pribadi masih sangat puas dengan Oneplus One dan mungkin baru akan mempertimbangkan untuk menggantinya nanti ketika OnePlus 3 dirilis.

2015-07-31 16.58.32
Tampilan belakang OnePlus 2
OnePlus 2
Salah satu sisi OnePlus 2 yang menghadirkan tombol do not distrub.

 

Artikel ini adalah guest post dari Aria Rajasa Masna – Co-Founder dan CEO Tees. Aria berkesempatan hadir di acara peluncuran OnePlus 2 di Jakarta beberapa hari yang lalu, dan menuliskan pengalamannya khusus untuk pembaca Trenologi. 

Aplikasi Mobile MixRadio Resmi Diperkenalkan di Indonesia

Platform streaming musik online MixRadio tanggal 4 kemarin secara resmi memperkenalkan layanannya untuk pasar Indonesia. Mengklaim sebagai layanan yang paling terpersonalisasi, MixRadio siap menyajikan jajaran 35 juta katalog lagu secara gratis yang telah tersaji di platform Windows Phone, Android, and iOS. Pasca pengakuisisiannya dengan online messaging LINE, MixRadio bakal memanfaatkan popularitas LINE sebagai sarana pemasaran mereka.

MixRadio yang awalnya dikenal sebagai Nokia Music, sejatinya hanya tersedia di perangkat Nokia atau Windows Phone saja. Setelah ketersediaannya di platform Android dan iOS sejak 19 Mei 2015, pihaknya menerima respon yang positif di Indonesia. Aplikasi MixRadio menduduki peringkat enam di top free dan peringkat pertama di top new free dalam kategori Music & Audiodi Google Play Store. Hal serupa juga terjadi di App Store, ketika MixRadio menduduki peringkat 20 besar di kategori Music.

Memasuki pasar Indonesia, MixRadio melakukan beberapa penyesuaian seperti mengkompresi ukuran file dari setiap lagu tanpa mengurangi kualitasnya. Menurut Director MixRadio for Asia Pacific Jamie Robertson, skema tersebut untuk mengurangi penggunaan paket data dari operator telekomunikasi Indonesia yang terbilang cukup diperhitungkan di Indonesia.

“Kami memiliki katalog yang besar, dan konten yang berkualitas internasional. Untuk pasar Indonesia kami dengan senang hati mendengarkan kebutuhan mereka, maka dari itu sangat memungkinkan MixRadio untuk bermanuver di Indonesia dengan sangat cepat,” ucapnya.

Setelah diakuisisi, kini tim MixRadio bekerja dalam satu kantor dengan tim LINE Indonesia. Sebagai kanal distribusi informasi, LINE juga telah meluncurkan Official Account MixRadio yang nyaris mendekati angka 20 ribu pengikut saat ini. Akun resmi MixRadio ini bakal memberikat pembaruan teranyar tentang MixRadio hingga rekomendasi mix lagu yang dikemas secara menarik. Sebagai pemanis, LINE akan meluncurkan stiker MixRadio dalam waktu dekat.

“Sebagai perusahaan yang telah diakuisisi oleh LINE, kami hari ini meluncurkan akun resmi MixRadio di LINE Messenger. Akun resmi ini akan kami gunakan sebagai salah satu sarana pemasaran untuk menjangkau pengguna MixRadio yang lebih luas. Setelah official account, kami juga akan meluncurkan sticker MixRadio di LINE Messenger pada 9 Juni mendatang,” papar Jamie.

Ketika ditanyai perihal jumlah unduhan dari ketiga platform tersebut di Indonesia, Jamie enggan berkomentar lebih lanjut. Ia hanya memperkirakan target jutaan unduhan bakal tercapai dalam waktu dekat.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga. 

Game Strategi Galactic Civilization III Siap Meluncur Bulan Depan

Setelah performa kurang memuaskan dari game Sid Meier’s Starships, termasuk pula pendahulunya Civilization: Beyond Earth, gamer kini membutuhkan permainan strategi turn-based yang benar-benar cemerlang. Untuk sekarang, masa depan genre itu berada di pundak developer sekaligus publisher Stardock dalam game ketiga di seri Galactic Civilization. Continue reading Game Strategi Galactic Civilization III Siap Meluncur Bulan Depan

Mainkan Tiga Mini Game Baru dari Amagine Interactive

Amagine Interactive merupakan studio game asal Jogja yang cukup sering merilis game baru di Google Play. Saat ini sudah ada belasan judul game yang di-publish di bawah nama mereka. Game mereka yang paling populer adalah sebuah game trivia berjudul Sakitnya Dimana yang sudah diunduh lebih dari 50.000 kali di Google Play. Continue reading Mainkan Tiga Mini Game Baru dari Amagine Interactive

Smartphone Program Android One dengan OS Android 5.1 Resmi Diluncurkan di Indonesia

Anda yang tidak sabar untuk mencicipi smartphone yang masuk dalam program Android One sudah bisa bernafas lega, karena Google secara resmi telah memperkenalkan/meluncurkan perangkat dengan program ini di Indonesia.

Continue reading Smartphone Program Android One dengan OS Android 5.1 Resmi Diluncurkan di Indonesia

DyCode Resmi Luncurkan Aplikasi Jepret Story untuk Perangkat Android

Setelah unjuk gigi dalam ajang SingTel-Samsung Mobile App Challenge dan dinobatkan sebagai jawara di ajang Indonesia Next App, kemarin (19/12) DyCode secara resmi meluncurkan aplikasi Jepret Story di Bandung. Jepret Story merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna mengumpulkan foto dan video dari jejaring sosial atau hasil kolektif dari teman yang berkolaborasi. Saat ini aplikasi Jepret Story sudah tersedia untuk perangkat Android dan dapat diunduh melalui Google Play.

Sebenarnya, aplikasi Jepret Story tidak berdiri sendiri. Di balik layar terdapat Jepret Cloud, sebuah platformcloud berbasis Microsoft Azure yang mendukung kinerja dari aplikasi ini. Dengan memanfaatkan tagar (hashtag) tertentu sesuai kebutuhan penggunanya, Jepret Cloud akan merangkum keseluruhan foto yang dibubuhkan tagar tersebut menjadi sebuah cerita visual dalam bentuk album online, slideshow video, atau bahkan langsung dicetak.

“Dengan menggunakan Jepret Story, kita dapat mengumpulkan foto dan video dari kamera smartphone dan juga media sosial yang akan dikumpulkan secara otomatis berdasarkan hashtag tertentu. Semua foto dan video akan terkumpul ke dalam sebuah Story atau cerita dan dapat diterbitkan sebagai Live Galery atau Slideshow Movie,” ungkap CEO DyCode Andri Yadi.

Lebih lanjut Andri menjelaskan bahwa Jepret Story sendiri dapat dikatakan masih keluarga dari aplikasi Jepret yang merupakan layanan media sosial berbasis gambar yang dapat diakses oleh pengguna Nokia S40 dan S60. Namun karena aplikasi dengan konsep serupa sudah banyak tersedia di smartphone maka Andri memutuskan untuk mengkonsep sesuatu yang baru, karena menurutnya masih belum ada aplikasi yang dapat mengumpulkan momen dan membuat cerita berdasarkan media tersebut.

“Saya yakin Jepret Story dapat membantu pengguna di Indonesia hingga Asia tenggara untuk mengumpulkan dan mengggambarkan cerita dalam kehidupan mereka secara visual dan instan,” tambahnya.

Walaupun secara pribadi digunakan untuk mengumpulkan momen yang tersebar dari banyak akun media sosial dan juga hasil kolaborasi dengan teman yang diundang, aplikasi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai media promosi bagi mereka yang ingin berjualan. Pihak penjual dapat membuat Story dari produk mereka dan jika pengguna mengklik Story tersebut, maka akan diarahkan ke halaman dari produk yang dijual.

Selain berniat menyediakan API yang kabarnya sudah siap rilis untuk dimanfaatkan oleh pengembang-pengembang lain, pihak DyCode juga akan segera merilis aplikasi ini untuk tersedia di platform iOS pada Februari 2015. Di samping itu, terkait dengan nama Jepret Story sendiri, pihak DyCode mengungkapkan mereka berencana mengganti nama aplikasi ini per 1 Januari 2015.

Dalam kesempatan yang sama, DyCode juga mengumumkan kompetisi bertajuk Holiday Story yang diadakan pada tanggal 22 Desember 2014 hingga 9 Januari 2014 sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan adaptasi penggunanya. Kompetisi ini merupakan hasil kerja sama dengan Samsung, Tripvisto, Whatever Backpacker, TeaStory, dan Majalah Selular.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. 

Sennheiser Urbanite Resmi Diperkenalkan di Indonesia, Tersedia Mulai 10 November 2014

Bertempat di sebuah kafe di bilangan Kemang, Jakarta, Sennheiser merilis headphone Sennheiser Urbanite untuk konsumen Indonesia.

Continue reading Sennheiser Urbanite Resmi Diperkenalkan di Indonesia, Tersedia Mulai 10 November 2014