Ragam Layanan Teknologi Pendidikan di Indonesia

Berbelanja online sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat di kota-kota besar di Indonesia. Demikian pula penggunaan aplikasi transportasi online. Semua kebiasaan tersebut terbentuk dalam beberapa tahun belakangan. Semakin meluas dan menguat tiap tahun berkat tumbuhnya industri startup di Indonesia. Ada satu sektor lagi yang mulai tumbuh dan seharusnya bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat. Belajar secara online.

Makin banyak startup yang menyediakan layanan untuk belajar secara online di Indonesia. Mulai dari startup asli Indonesia, seperti Ruangguru, KelasKita, MauBelajarApa, hingga layanan luar negeri yang masuk ke Indonesia, seperti Quipper dan Brainly.

Ada banyak bentuk konsep dan model bisnis yang diusung masing-masing penyedia layanan. Ada yang berkonsep kursus on demand, kursus live berbasis panggilan video (video call), hingga berbentuk platform tanya jawab. Semua berkembang dengan target pasar masing-masing dan mengusung tujuan yang sama, mengubah cara belajar dan memudahkan akses belajar.

Video on demand pembelajaran

Bentuk startup yang mengusung konsep video on demand ini cukup banyak di Indonesia. Bahkan tersedia untuk beragam jenis materi atau tingkat pembelajaran. Ruangguru, salah satu layanan teknologi pendidikan paling populer di Indonesia pun mulai menyajikan konten-konten video yang bisa dimainkan kapan pun oleh pengguna.

Startup yang digawangi Adamas Belva Devara dan Iman Usman tersebut sudah memiliki banyak fitur dan layanan, salah satunya Ruangbelajar yang diresmikan setahun silam. Layanan tersebut memungkinkan pengguna yang berlangganan mendapatkan akses ke video tutorial yang dirumuskan pengajar, lengkap dengan kurikulum dan tahapan belajar yang sesuai dengan kurikulum yang digunakan sekolah. Konsep Ruangbelajar juga dilengkapi dengan layanan Ruangguru On-the-Go, kumpulan video belajar dari Ruangguru yang disajikan dalam format penyimpanan OTG.

Hal yang sama juga bisa ditemui di layanan Quipper Video. Baik Ruangguru dan Quipper pun sama-sama fokus pada pembelajaran formal, salah satunya SMP dan SMA. Membantu para siswa lulus hingga menemukan universitas idaman.

Meramu konsep serupa namun segmen yang sedikit berbeda adalah KelasKita, IndonesiaX, hingga StudiIlmu. Semuanya mengusung konsep on demand untuk masyarakat umum dan para profesional. Ada yang menyuguhkan secara gratis ada juga yang berbentuk kursus premium.

Konsep ini membawa unsur fleksibilitas yang tinggi sehingga tidak mengganggu keseharian para penggunanya. Dengan dikombinasikan dengan kurikulum, review, dan evaluasi, video on demand menjadi pilihan untuk belajar di luar lembaga pendidikan atau institusi formal.

Pembelajaran langsung jarak jauh

Salah satu perkembangan pembelajaran dengan video adalah dengan pembelajaran langsung melalui panggilan video (video call). Hal ini contohnya disajikan Squline, layanan untuk belajar beragam bahasa. Termasuk dalam layanan Squline adalah pembelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Jepang, sampai bahasa Mandarin.

Biasanya pembelajaran jarak jauh ini dilengkapi dengan pilihan kelas atau privat. Pengguna akan mendapatkan kurikulum dan akses ke sistem pembelajaran (atau sering disebut Learning Management System). Di sana pengguna bisa mengunduh materi, mengerjakan evaluasi, hingga melihat laporan hasil belajar.

Di dalam pembelajaran online, guru atau mentor diharuskan “online” di jam dan hari yang sama atau menyesuaikan jika berbeda zona waktu. Selanjutnya pembelajaran akan dilakukan melalui sambungan video kelompok atau privat. Tanya jawab melalui percakapan langsung (chat) dan interaksi lainnya.

Salah satu kelebihan konsep belajar seperti ini adalah pengajar bisa langsung bertatap muka dan berkomunikasi dengan siswa sehingga membangun suasana seperti kelas offline pada umumnya.

Online to offline

Konsep online to offline nyatanya tidak hanya dimiliki layanan e-commerce. Di sektor layanan teknologi pendidikan konsep ini diusung beberapa startup, di antaranya MauBelajarApa dan Pintaria yang dikembangkan HarukaEdu.

MauBelajarApa mengusung konsep portal untuk mengetahui informasi mengenai penyelanggaraan workshop atau pelatihan offline dengan berbagai kategori. Pengguna yang mendaftar bisa langsung mendaftarkan diri untuk setiap kursus atau workshop yang dipilih dan menyelesaikan pendaftaran. Selanjutnya kursus akan diseleggarakan di tempat yang ditentukan secara offline.

Sementara Pintaria, menggabungkan konsep belajar online (e-learning) dengan pertemuan tatap muka. Pintaria juga menawarkan program kuliah (formal) dari beberapa universitas dengan metode e-learning dan tatap muka. Konsep online dan offline ini biasanya menggabungkan kemudahan mengelola materi, evaluasi dan kurikulum secara online dengan pembelajaran offline yang bisa berinteraksi langsung di kelas dengan mentor dan anggota kelas lainnya.

Portal tanya jawab pelajaran

Konsep tanya jawab ini cukup unik. Brainly adalah pelopornya. Layanan ini mengembangkan sebuah portal yang memungkinkan pengguna saling membantu belajar dalam bentuk tanyak jawab. Pengguna bisa bertanya sekaligus menjawab.

Di Indonesia Brainly cukup banyak digunakan para pelajar. Baik itu hanya untuk membantu dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah. Mereka juga bisa menggunakan platform ini untuk mencoba memecahkan masalah pengguna lainnya. Dalam perkembangannya, Brainly berencana menyuguhkan konten-konten video sebagai media penjelasan solusi terhadap pertanyaan para penggunanya.

[Review App] Belajar di RuangGuru, Cara Pintar untuk Menjadi Pintar

Menjadi pintar tidak muncul secara tiba-tiba, tapi dibentuk dan dilatih. Belajar adalah salah satu cara untuk mencapai level pintar itu. Dan di Indonesia ada banyak sekali lembaga pendidikan baik formal maupun informal untuk dijadikan media meningkatkan kemampuan diri.

Namun di era digital seperti sekarang ini, ada pergeseran tren di mana orang-orang menuntut akses yang lebih mudah sehingga keterlibatan teknologi – smartphone dan internet – sulit dihindari. Maka, kini hadirlah berbagai platform belajar online, salah satunya RuangGuru.

Di kolom Review Apps minggu ini, saya mencoba untuk tidak melirik aplikasi-aplikasi buatan pengembang luar negeri yang sedang tren. Saya ingin juga sesekali mengulas lebih dalam aplikasi-aplikasi anak negeri yang secara kebetulan memang sedang saya incar untuk membantu anak-anak dalam belajar. Jadilah akhirnya saya memutuskan untuk me-review RuangGuru. Langsung saja, kita mulai bahasan utamanya.

Apa itu RuangGuru?

Pertanyaan yang juga saya jadikan sub heading di review-review lainnya; apa itu ruangGuru. Anda tentu juga ingin mengetahui profil RuangGuru, siapa di belakangnya dan juga bagaimana kiprahnya di industri pendidikan berbasis teknologi. Terutama jika Anda punya niatan untuk menggunakan layanannya.

RuangGuru adalah sebuah perusahaan teknologi yang fokus pada layanan pendidikan, di mana siswa mulai SD hingga jenjang SMA dapat belajar lebih mudah dengan antarmuka yang interaktif. Beberapa ruang belajar yang disediakan antara lain video belajar yang bisa diulang, layanan bimbingan belajar on-demand, tryout ujian online, dan lain-lain.

Di RuangGuru juga terdapat marketplace di mana orang tua dapat mencari guru private untuk anaknya, dan menyediakan ruang bagi guru untuk mengelola kegiatan belajar di kelas secara virtual melalui layanan Kelas Saya.

RuangGuru berdiri pada tahun 2014 oleh dua anak muda Belva Devara dan Iman Usman. Kini, basis pengguna RuangGuru sudah lebih dari 6 juta dengan 150.000 guru yang menawarkan jasa di lebih dari 100 bidang pelajaran.

Interface dan Layout

Aplikasi RuangGuru versi Android tersedia di Play Store dan berukuran cukup kecil, sehingga saya yakin dapat berjalan di smartphone dengan spesifikasi minimal. Interface RuangGuru menampilkan layout yang sangat menarik dan navigasi yang mudah. Pengembang RuangGuru secara cerdas menggunakan karakter-karakter animasi yang lucu dan memilih warna yang adem di mata. Layout-nya tidak terlalu ramai, latar belakang didominasi warna putih bersih sehingga label untuk setiap layanan ataupun navigasi dapat ditemukan dengan mudah.

Screenshot_2018-07-25-08-17-39-010_com.ruangguru.livestudents

 

Menu utama aplikasi hanya terdiri dari empat pilihan; Home, Pembelian, Login (Akun Saya), dan Lainnya. Menu Home menampilkan sederet layanan utama yang ditawarkan oleh RuangGuru, seperti RuangBelajar, DigitalbootCamp, RuangLes, RuangLesOnline, RuangUji dan RuangBaca.

Screenshot_2018-07-25-08-21-16-064_com.ruangguru.livestudents

 

Kemudian di menu Pembelian, saya menemukan daftar layanan yang bisa saya pesan sesuai dengan jenis layanan yang saya sebutkan di atas. Di menu ini juga saya menemukan platform berlangganan yang tersedia dalam berbagai rentang harga, daftar layanan yang saya beli dan juga voucher jika ada.

Nah, kalau untuk daftar dan login bisa ditemui di menu Login. Di panel ini Anda bisa mendaftarkan akun baru atau login apabila sudah punya akun sebelumnya. Apabila posisi Anda sudah login, menu ini akan berubah nama menjadi Akun Saya. Kemudian terakhir, menu Lainnya yang memuat beberapa opsi ekstra seperti pengaturan, bantuan, hubungi kami, tentang kami, program referal, kebijakan privasi dan syarat dan ketentuan.

Screenshot_2018-07-25-08-18-29-361_com.ruangguru.livestudents

 

Di menu home, RuangGuru juga menampilkan banner iklan yang berisi penawaran promo, bonus untuk pengguna yang berkeinginan mengikuti program referal, dan tantangan harian untuk para siswa.

Fitur dan Layanan di Aplikasi RuangGuru

RuangBelajar

Layanan RuangBelajar menawarkan tempat belajar seluruh mata pelajaran atau tergantung paket yang dipilih. Di layanan ini siswa dapat mempelajari berbagai topik dan pembahasan baik dalam bentuk teori tulisan atau video. Masing-masing topik disusun berdasarkan kelas dan program pembelajaran pemerintah. Untuk versi gratis, RuangGuru hanya menyediakan satu sampai dua topik pembahasan lengkap dengan video.

Screenshot_2018-07-25-08-24-21-902_com.ruangguru.livestudents

 

Jika pengguna ingin berlangganan tinggal pesan dari tombol yang disediakan atau dari menu Pembelian. RuangBelajar juga menyediakan laporan untuk setiap mata pelajaran. Siswa dan orang tua dapat memantau perkembangan anak di panel ini, dan mendapatkan rekomendasi apa-apa saja yang perlu ditingkatkan.

Screenshot_2018-07-25-08-22-33-335_com.ruangguru.livestudents

 

DigitalBootCamp

Screenshot_2018-07-25-08-25-13-066_com.ruangguru.livestudents

 

Layanan jenis ini bersifat interaktif, di mana siswa dapat belajar bersama tutor yang siap sedia memberikan arahan dan menjelaskan semua mata pelajaran pilihan. Satu grup hanya untuk satu mata pelajaran, sehingga hasilnya akan terukur, tutornya juga fokus. Layanan ini juga menyediakan video dengan durasi 5 sampai dengan 10 menit.

RuangLes

Screenshot_2018-07-25-08-25-21-420_com.ruangguru.livestudents

 

RuangLes ini adalah marketplace-nya guru dan murid. Anda sebagai orang tua ataupun murid bisa mencari sendiri guru les privat untuk datang ke rumah. Pengguna bebas menentukan kriteria guru yang diinginkan, dan RuangGuru akan mencarikannya untuk Anda. Atau, jika Anda bingung guru seperti yang bagus, RuangGuru juga bisa mencarikannya untuk Anda.

RuangLesOnline

Screenshot_2018-07-25-08-25-43-860_com.ruangguru.livestudents

 

Layanan RuangLesOnline diperuntukkan bagi siswa yang mengalami kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Siswa dapat mengajukan pertanyaan terkait soal di semua jenis mata pelajaran. RuangGuru menerapkan sistem koin untuk layanan ini, di mana satu koin untuk konsultasi selama 30 menit ke tutor yang diinginkan.

RuangUji

Screenshot_2018-07-25-08-25-54-652_com.ruangguru.livestudents

 

Setelah belajar sekian lama, siswa juga perlu diberi pengalaman menghadapi ujian dalam bentuk simulasi. Layanan RuangUji ini dirancang menyerupai UNBK sehingga anak akan terbiasa dengan sistem dan interface aslinya nanti. Tak cuma itu, RuangUji juga akan membahas soal-soal yang dikerjakan, mengapa keliru dan bagaimana pengerjaan yang benar serta analisis hasil untuk mengetahui bagian mana yang bisa ditingkatkan.

RuangBaca

Screenshot_2018-07-25-08-26-29-607_com.ruangguru.livestudents

 

Layanan ini lebih bersifat informatif, di mana konten-konten yang disuguhkan bertujuan untuk memperluas pengetahuan siswa baik terkait mata pelajaran ataupun pendidikan secara umum, seperti tips menghadapi ujian nasiona, SBMPTN, tips mengajar dan lain sebagainya.

Paket Berlangganan

Seperti yang sudah disinggung di atas, RuangGuru menawarkan paket berlangganan sesuai dengan kelas yang ingin diikuti. Harganya juga bervariasi.

Screenshot_2018-07-25-08-22-13-708_com.ruangguru.livestudents

 

Paket berlangganan RuangBelajar dapat diikuti dengan biaya mulai Rp 250.000 sampai dengan Rp 1.995.000. Masing-masing paket mendapatkan hak akses yang berbeda. Sedangkan biaya untuk RuangLes tergantung pada keahlian guru private yang dipilih, dimulai dari Rp 100.000/jam.

Screenshot_2018-07-25-08-31-03-505_com.ruangguru.livestudents

 

Ada juga paket RuangGuru on the Go yang menawarkan akses ke semua video pembelajaran tanpa batasan menggunakan USB On-the-Go. Paket ini ditawarkan mulai Rp 775.000 sudah termasuk study-kit.

Referral

Screenshot_2018-07-25-10-47-55-243_com.ruangguru.livestudents

 

Untuk yang ingin mendapatkan bonus-bonus menarik, RuangGuru juga menawarkan program referral yang bisa diikuti oleh siapa saja selama mempunyai akun. Bonusnya berupa pulsa senilai Rp 50.000 dan sesi RuangLesOnline.

Guru

Selain menjadi ruang bagi murid untuk belajar secara mandiri, RuangGuru juga menawarkan tempat bagi guru untuk mengajar sesuai dengan bidangnya masing-masing. Semua guru yang mendapatkan kelas, sudah barang tentu akan dibayar.

Kesimpulan

Mencapai tujuan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Dukungan pendidikan dari sekolah, kursus, bimbingan belajar atau belajar online seperti RuangGuru ini hanya salah satu di antaranya. Disiplin, keuletan dan dukungan orang tua juga berperan besar.

Layanan RuangGuru menghadirkan cara baru untuk belajar secara mandiri, terjangkau dan menghindarkan anak dari pengaruh lingkungan yang bermacam-macam. Secara keseluruhan, saya acungkan jempol untuk RuangGuru yang tidak hanya sukses membangun sebuah platform yang solid tapi juga berhasil menyajikannya dalam kemasan yang menarik, interaktif, dan menyenangkan. Pun demikian, anak tetap membutuhkan dukungan dari orang tua dan lingkungan yang kondusif.

Sparks

  • Ukuran file yang kecil
  • Aplikasi berjalan sangat mulus
  • Fitur sangat lengkap
  • Video berjalan baik, tidak lag meski diakses dari jaringan seluler.

Slacks

  • Pemilihan warna di menu Pembelian sepertinya perlu dipikirkan kembali, menurut saya warna-warna menuala terasa kurang nyaman di mata.
  • Harga paket berlangganan masih relatif mahal terutama untuk pengguna di daerah.
  • Popup saat keluar dari layanan tertentu menurut saya cukup mengganggu.
  • Tak lama setelah me-review aplikasi RuangGuru, saya mencoba mengirimkan pertanyaan terkait paket layanan. Sayangnya, saya harus menunggu lebih dari satu pekan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan “sederhana” saya. Kualitas layanan yang sepertinya sangat membutuhkan perbaikan secepatnya.

Sumber gambar header RuangGuru.

Application Information Will Show Up Here

Ruangguru Dapatkan Pendanaan Hibah dari Program MIT SOLVE

Ruangguru kembali mengumumkan perolehan dana hibah. Kali ini didapat dari program SOLVE. Program tersebut adalah inisiatif global dari kampus MIT untuk mendorong inovasi. Pemberian hibah diseleksi melalui ajang seleksi “SOLVE Challenge”. Hibah tersebut berasal dari Australian Department of Foreign Affairs and Trade dan Atlassian Foundation International.

Pendanaan ini merupakan lanjutan dari putaran pertama yang diberikan tahun lalu di New York. Ruangguru mendapatkan penghargaan lewat program “Ruangguru Digital Bootcamp”, ditujukan untuk membantu anak-anak putus sekolah agar dapat mengenyam pendidikan tambahan dan membantu mendapatkan pekerjaan layak. Saat pengumuman, Head of Atlassian Foundation, Mark Reading menyebutkan bahwa putaran kedua ini diberikan kepada tim yang mereka rasa bisa mengeksekusi rencana mereka dan menunjukkan peluang skalabilitas yang tinggi.

Sebelumnya di bulan yang sama tahun lalu, Ruangguru juga mengumumkan perolehan pendanaan hibah dari Ecosystem Accelerator Innovation Fund. Kala itu Ruangguru menjadi salah satu dari beberapa startup terpilih di wilayah Afrika dan Asia untuk penerimaan sejumlah dana hibah, bantuan teknis, dan kesempatan untuk bermitra dengan operator seluler rekanan Groupe Speciale Mobile Association.

“Kami sangat senang bisa dipercaya kembali oleh MIT SOLVE dan Atlassian Foundation untuk menerima dana hibah dan dukungan mentorship selama satu tahun ke depan. Hibah putaran pertama telah kami gunakan untuk melakukan pilot kepada hampir 600 pelajar. Kini kami sedang mengevaluasi hasil dari pilot tersebut,” sambut Co-Founder Ruangguru Iman Usman.

Iman memaparkan, hibah putaran kedua ini akan digunakan untuk mengembangkan konten terkait dengan basic employability skills dan kesiapan kerja. Harapannya agar dapat digunakan oleh para pelajar pengguna Ruangguru dan masyarakat luas untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengejar pekerjaan yang layak.

Ruangguru saat ini menginformasikan telah merangkul lebih dari 8 juta pengguna. Layanan Ruangguru mulai berkembang, tidak hanya menyediakan marketplace guru privat, tetapi juga mulai menyediakan produk berupa konten pembelajaran.

Di Ruangguru, dana hibah difokuskan untuk melancarkan kegiatan sosial terkait transformasi digital di bidang pendidikan. Untuk dukungan bisnis sendiri, pertengahan tahun 2017 Ruangguru membukukan pendanaan seri B dari UOB Venture Management.

Application Information Will Show Up Here

Ruangkerja Fasilitasi Korporasi Bangun Kanal Belajar Terpadu untuk Karyawan

Bersamaan dengan ajang konferensi “Learning Innovation Summit 2018” yang diadakan di Jakarta belum lama ini, Ruangguru mengumumkan kerja sama strategisnya dengan Pertamina Corporate University. Kerja sama tersebut secara khusus ditujukan untuk pengembangan mobile based corporate learning bernama “Ruangkerja”, sebuah portal belajar daring mandiri yang didesain khusus untuk membantu pekerja di korporasi mengembangkan keterampilan.

Pengembangan layanan mobile tersebut berangkat dari keinginan Pertamina menjangkau setiap karyawan di seluruh wilayah operasi untuk bisa mendapatkan akses materi belajar yang sama. Platform Ruangkerja berisi modul pelatihan yang disusun menggunakan pendekatan journey based learning dan micro learning. Seluruh karyawan Pertamina nantinya dapat mengakses platform ini untuk meningkatkan kompetensi diri.

Platform ini juga dilengkapi dengan fasilitas chatting yang memungkinkan tutor dan pembelajar melakukan interaksi secara langsung. Untuk setiap modul yang berhasil dikuasai dengan baik, peserta akan diapresiasi dengan Sertifikat Kompetensi yang diakui oleh perusahaan.

Untuk saat ini Ruangkerja memang baru difokuskan untuk diaplikasikan di lingkungan kerja Pertamina saja. DailySocial mencoba mengkonfirmasi ke pihak Ruangguru terkait rencana ke depan. Pihaknya mengaku sudah ada agenda untuk membuat platform Ruangkerja dapat digunakan secara lebih luas. Namun rencana tersebut belum bisa dipaparkan secara detail.

Gambaran prospek layanan e-learning untuk pasar bisnis

Menurut hasil penelitian dari elearningindusry.com di tahun 2017, negara dengan tingkat pertumbuhan adopsi e-learning tertinggi adalah India (55%), disusuk Tiongkok (52%), Malaysia (41%), dan Romania (28%). Indonesia sendiri berada di urutan ke 8 dengan pertumbuhan sebesar 25% setiap tahunnya. Angka ini lebih besar dari rata-rata Asia Tenggara sebesar 17,3%.

Salah satu tren menarik, pasar B2B (Business-to-Business) mulai menerima sistem e-learning untuk diaplikasikan di korporasi. Masih dari hasil riset yang sama, disebutkan instansi publik di Amerika Serikat 77% memanfaatkan e-learning untuk program pelatihan korporasi demi meningkatkan keterampilan pekerjanya. Di sisi industri, pangsa pasar online corporate training meningkat 13% per tahun.

Hasil penelitian lain,  dari The 2014 Training Industry Report, sebesar 29% perusahaan secara global baik kecil, menengah, dan besar berminat membeli perangkat lunak dan jasa e-learning. Selain itu, sebesar 41% perusahaan berminat untuk membeli jasa Learning Management System (LMS).

Application Information Will Show Up Here

Ruangguru Tambah Produk Edukasi Premium “Ruangbelajar”

Startup edutech Ruangguru meluncurkan tambahan produk edukasi premium Ruangbelajar. Langkah tersebut menjadi strategi perusahaan untuk mendongkrak pendapatan bisnis yang berasal dari produk B2C.

Ruangbelajar adalah sarana belajar mandiri online melalui learning journey per sub topik yang terdiri dari video, kuis, rangkuman, latihan topik, dan catatan yang dapat diakses melalui aplikasi.

Selain mengumumkan produk baru, Ruangguru juga menghadirkan Ruangguru On-The-Go yang merupakan USB OTG berisi berbagai video untuk digunakan siswa tanpa kuota internet. Produk ini dijual secara bundling, rencananya akan hadir November 2017.

Untuk paket reguler, siswa perlu berlangganan produk Ruangbelajar secara tahunan. Sedangkan paket ekstra, merupakan gabungan dari USB dengan Digitalbootcamp, produk Ruangguru lainnya. Digitalbootcamp adalah grup belajar online se-Indonesia, maksimal dalam grup chat berisi 20 murid, satu tutor, dan satu konsultan.

“Ruangguru On-The-Go tidak bisa dibajak karena untuk mengaksesnya memerlukan akun pengguna yang sudah berlangganan secara setahun. Tinggal colok saja ke handphone, nanti bisa langsung digunakan siswa secara offline tanpa kuota,” Co-Founder dan CEO Ruangguru Belva Devara, Selasa (24/10).

Produk Ruangbelajar turut melengkapi layanan belajar Ruangguru lainnya, yaitu jasa pencarian guru privat, Ruangles; jasa konsultasi belajar privat online, Ruanglesonline; fasilitas tryout ujian, Ruanguji; dan grup belajar online se-Indonesia, Ruangguru Digitalbootcamp.

Co-Founder dan CPO Ruangguru Iman Usman melanjutkan peluncuran berbagai produk premium yang bersifat B2C ini adalah tindak lanjut  perusahaan dalam mendongkrak pendapatan bisnis. Kendati demikian, Iman enggan mengungkapkan pendapatan yang sudah diraup Ruangguru lewat produk premium.

Sejak tiga tahun berdiri, awalnya Ruangguru fokus membangun ekosistem yang diperuntukkan ke arah B2B dengan menggandeng pemerintah baik dari provinsi, maupun kabupaten dan kota. Tujuannya, Ruangguru ingin mengumpulkan data pendidikan sebanyak-banyaknya secara digital yang dapat digunakan pemerintah agar setiap keputusan yang diambil dapat tepat sasaran.

Ada tiga produk B2G yang dihadirkan Ruangguru khusus untuk pemerintah, yakni ruanguji, manajemen kelas yand dilengkapi bank soal, dan dashboard yang telah terintegrasi antara pemerintah dengan sekolah.

“Kami sediakan layanan gratis untuk pemerintah, tapi dari segi bisnis mengeluarkan produk premium untuk menghasilkan revenue. Kami tidak hanya menyampaikan impact tapi juga menghasilkan revenue yang membuat kami sustainable,” kata Usman.

Saat ini Ruangguru telah bermitra dengan 33 dari 34 pemerintah provinsi dan lebih dari 326 pemerintah kota dan kabupaten. Aplikasi Ruangguru telah digunakan lebih dari 4 juta orang. Satu-satunya provinsi yang belum bergabung adalah DKI Jakarta.

Ruangguru Resmikan Perolehan Pendanaan Seri B dari UOB Venture Management

Startup edtech Ruangguru resmikan perolehan pendanaan seri B yang dipimpin oleh UOB Venture Management, sebuah perusahaan ekuitas swasta di Singapura dengan nilai yang tidak disebutkan.

Dengan pendanaan ini, UOB Venture Management bergabung dengan Venturra Capital dan East Ventures sebagai pendukung modal Ruangguru. Keduanya tak lain adalah investor yang memimpin pendanaan pada tahap sebelumnya.

Ruangguru akan menggunakan dana segar yang diperoleh untuk perkuat tim, khususnya di sisi konten edukasi, teknologi, pemasaran, operasional, serta peningkatan produknya di Indonesia. Perusahaan juga akan terus mencari cara terbaik untuk memberikan layanan pendidikan digital yang terpersonalisasi, dengan mengoptimalkan kekayaan data akademis yang dimiliki.

[Baca juga: Manuver Ruangguru Tingkatkan Traksi di Tengah Pasar Teknologi Edukasi Indonesia yang Masih Sulit]

“Ruangguru adalah investasi yang menarik karena semangat dan kapabilitas manajemennya, skalabilitas bisnis, dan potensi dampak positif yang dapat diberikan kepada pelajar di Indonesia. Kami percaya Ruangguru dapat mengubah permainan bisnis di sektor pendidikan, melihat dari besarnya pengadopsian sistem manajemen pembelajarannya dan potensi produk lainnya,” terang Managing Director & CEO UOB Venture Management Seah Kian Wee dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial, Selasa (4/7).

Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menambahkan, bahwa pihaknya menyambut semua investor baru dan menantikan inovasi berikutnya dari Ruangguru. Dia juga menegaskan komitmennya untuk Ruangguru dan melipatgandakan investasinya di sana.

Sejak Ruangguru berdiri pada 2014 silam, pengguna Ruangguru mencapai 3 juta orang, terdiri dari siswa dari kelas 1 sampai 12 dalam berbagai layanan pendidikan yang disediakan. Ruangguru hadir di setiap jenjang pendidikan, seiring komitmen perusahaan untuk mendukung sistem pendidikan formal serta pendidikan tambahan yang berkualitas di luar sekolah.

[Baca juga: Catatan Startup Teknologi Pendidikan Indonesia Tahun 2016]

Adapun layanan pendidikan yang dihadirkan Ruangguru untuk mendukung pendidikan formal di tingkat sekolah dasar dan menengah, mulai dari layanan video belajar berlangganan terpadu (RuangBelajar), marketplace guru privat (RuangLes), layanan bimbel online on-demand (RuangLesOnline), dan solusi pendidikan pembelajaran jarak jauh berbasis group chat (Ruangguru Digital Bootcamp).

Selama setahun terakhir, Ruangguru fokus menjalin kerja sama dengan 27 pemerintah provinsi dan lebih dari 300 pemerintah kota dan kabupaten untuk perluasan akses layanan Sistem Manajemen Belajar (Learning Management System).

Layanan ini mencakup bank soal berkualitas, manajemen kelas, dan simulasi ujian online. Serta, diklaim menjadi kunci utama dalam upaya mendukung sistem pendidikan formal di Indonesia. Sebab tersedia panel dasbor dan data wawasan bagi pemerintah untuk mendukung pembuatan kebijakan berbasis data, yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.

“[..] Kami juga percaya bahwa dengan memperkuat kerja sama dengan pemerintah, akan membantu kami untuk memperluas jangkauan operasional perusahaan secara nasional,” pungkas Co-Founder dan CPO Ruangguru Iman Usman.

Manuver Ruangguru Tingkatkan Traksi di Tengah Pasar Teknologi Edukasi Indonesia yang Masih Sulit

Sejak diluncurkan pertama kalinya pada bulan April 2014 silam, Ruangguru menjadi salah satu dari startup edutech yang terus berinovasi melahirkan ragam produk untuk layanannya. Menarik untuk dibahas, karena kendati pasar teknologi di sektor pendidikan tampak menjanjikan, untuk saat ini adopsinya bisa dikatakan masih lambat.

Menurut data World Bank, Indonesia merupakan negara dengan peserta didik terbesar keempat di dunia, lebih dari 50 juta murid dan empat juta guru. Namun sangat menantang untuk para pemain bisnis teknologi dalam memproduksi traksi dan monetisasi di tengah dominasi konsumen konvensional.

“Saat ini pengguna Ruangguru sendiri kurang lebih ada 2,5 juta pelajar dari seluruh Indonesia. Secara demografis pengguna Ruangguru ada di kota-kota besar, namun kami juga terus melakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan di 27 provinsi dan ratusan kota dan kabupaten, serta organisasi pendidikan,” ujar Co-Founder & CEO Ruangguru Belva Devara.

Kerja sama strategis menjadi salah satu kunci Ruangguru untuk mengeksplorasi jangkauan pasar. Selain dengan pihak pemerintahan, beberapa perusahaan swasta pun turut dirangkul, salah satunya bersama LINE. Keduanya berkolaborasi mengembangkan portal pendidikan berbasis media sosial yang dikenal dengan LINE Academy. Penggunanya pun cukup signifikan, saat ini sudah mencapai 3 juta pelajar.

[Baca juga: #DScussion Co-Founder Ruangguru Iman Usman Berbicara Tantangan Menjalankan Startup Pendidikan di Indonesia]

Inovasi layanan juga menjadi poin kunci untuk bertahan di pasar digital pendidikan Indonesia, Belva mengatakan, “Kami terus mengembangkan produk-produk untuk mendukung kegiatan belajar. Yang teranyar rencananya akan kamu luncurkan menjelang tahun ajaran baru mendatang.”

Ragam layanan di portal Ruangguru yang ada saat ini / Ruangguru
Ragam layanan di portal Ruangguru yang ada saat ini / Ruangguru

Terus memperkuat keberadaan di pasar yang masih tergolong sepi

Kabar teranyar, pada tanggal 8 Mei 2017 lalu Ruangguru baru saja mengumumkan perolehan hibah dari Ecosystem Accelerator Innovation Fund dari Groupe Speciale Mobile Association (GSMA). Ruangguru menjadi salah satu dari beberapa startup terpilih di wilayah Afrika dan Asia untuk penerimaan sejumlah dana hibah, bantuan teknis, dan kesempatan untuk bermitra dengan operator seluler rekanan GSMA.

“Dengan hibah dari GSMA, Ruangguru mendanai peluncuran Marketplace for Personalized Education, di mana guru dan tutor dapat menyediakan konten dan siswa dapat mengakses konten tersebut secara cuma-cuma ataupun berbayar untuk konsultasi pelajaran. Hal ini masih dalam tahap persiapan, semoga dapat kami luncurkan secepatnya,” terang Belva.

Beradaptasi dengan tren teknologi konsumer terkini juga menjadi tuntutan. Ini juga yang dijadikan Ruangguru sebagai strategi menggaet pengguna.

Fungsionalitas aplikasi mobile di layanan Ruangguru / Ruangguru
Fungsionalitas aplikasi mobile di layanan Ruangguru / Ruangguru

“Melihat jumlah pengguna Ruangguru yang terus bertambah, terlihat bahwa layanan mobile untuk pelajar sangat diminati. Salah satu layanan mobile untuk pembelajaran yang sangat diminati dari produk kami adalah RuangLesOnline, yang memberikan akses pelajar kepada guru tutor online yang dapat menjawab pertanyaan mereka via aplikasi kami, atau tutoring online on-demand,” lanjut Belva.

[Baca juga: Daftar Startup Indonesia di Bidang Pendidikan]

Ruangguru melihat pangsa pasar edtech di Indonesia masih akan berkembang selama beberapa tahun ke depan. Pesatnya perkembangan teknologi dan minat pelajar akan teknologi terus bertumbuh memberikan peluang yang besar untuk bisnis edtech di Indonesia.

“Antusiasme tersebut juga dapat kita lihat dari kerja sama Ruangguru dan LINE Academy dalam Tryout UN yang diadakan pada Mei 2017 ini yang diikuti oleh 530.130 siswa, dari tingkatan SD, SMP, SMA, SMK, bahkan umum,” ujar Belva.

Terkait dengan rencana ekspansi, Ruangguru memilih untuk masih fokus di Indonesia saja. Menurutnya problematika pendidikan di Indonesia sangat beragam dan market size-nya sudah besar. Seiring dengan visi Ruangguru untuk menjadi penyedia layanan pendidikan berbasis teknologi nomor satu di Indonesia.

Dari sini dapat dipelajari, apa yang membuat Ruangguru tetap bertahan dan cenderung bertumbuh ada dua hal: inovasi berkelanjutan dan penguatan jalinan kerja sama.

Application Information Will Show Up Here

Ruangguru Luncurkan Platform Pembelajaran RuangVideo

Melengkapi layanan yang telah dimiliki, platform edukasi Ruangguru meluncurkan sebuah platform video pembelajaran bernama RuangVideo. Dengan konsep video pengajaran seperti yang dimiliki Quipper, saat ini RuangVideo sudah dilengkapi lebih dari 1500 video pembelajaran. Pembaruan aplikasi mobile di Android dan iOS juga sudah bisa menikmati layanan ini.

Layanan video pembelajaran yang dikemas dalam bentuk berlangganan bulanan ini menekankan pada kualitas konten dengan melakukan sortir ketat guru pengajar yang masuk dalam video. Latar belakang pendidikan si pengajar tersebut menjadi salah satu pertimbangan utama Ruangguru dalam memilih tutor yang terekam di video. Untuk memudahkan pemahaman, animasi sebagai alat peraga turut disematkan.

Dengan menyusun kurikulum berdasarkan silabus dan standar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, RuangVideo meyakini dapat menjadi sumber belajar komprehensif bagi para siswa, sebagai suplemen pembelajaran di luar kelas.

Tampilan fitur RuangVideo di aplikasi Ruangguru / Ruangguru
Tampilan fitur RuangVideo di aplikasi Ruangguru / Ruangguru

“Kami menyadari bahwa siswa-siswi masih membutuhkan tambahan belajar di luar sekolah. RuangVideo menyediakan konten yang bisa di akses kapan saja dan di mana saja. Lebih dari itu, harapan kami RuangVideo dapat dijangkau oleh siswa dari semua kalangan sebagai alternatif dari tambahan belajar konvensional yang harganya kian mahal,” ujar Co-Founder & CEO Ruangguru Belva Devara dalam rilis yang kami terima.

Selain RuangVideo, sebelumnya Ruangguru juga menyediakan telah layanan belajar lainnya, yaitu jasa pencarian guru privat yang bernama RuangLes, jasa konsultasi belajar privat online yang bernama RuangLesOnline, fasilitas tryout ujian yang bernama RuangUji, dan ribuan latihan soal yang dikemas dalam bentuk game petualangan yang bernama RuangLatihan.

Saat ini, Ruangguru pun tengah melakukan kerja sama dengan 16 pemerintah provinsi dan 200 pemerintah kota/kabupaten di seluruh Indonesia dalam menggunakan sistem tata kelola pembelajaran (learning management system).

Diluncurkan sejak bulan April 2014, startup yang digawangi oleh Belva Devera dan Iman Usman ini didukung East Ventures dan Venturra Capital. Belum lama ini Ruangguru juga terpilih menjadi bagian dari Launchpad Accelerator yang diinisiasi oleh Google. Manuvernya saat ini telah mampu merangkul lebih dari 80.000 guru privat untuk tergabung dalam jaringan les online yang disediakan sebagai basis layanan dari portal Ruangguru.

Application Information Will Show Up Here

Ruangguru Hadirkan Smart School, Penerapan Teknologi Pendidikan Berbasis Data

Tidak ingin sekedar dikenal sebagai platform tutoring antara siswa dan guru privat, Ruangguru kembali menghadirkan inovasi terbaru dan kali ini melibatkan pemerintah daerah. Smart School, sebuah konsep belajar online yang dilancarkan Ruangguru, memberikan fasilitas lebih kepada siswa SMA dan SMK memanfaatkan teknologi. Provinsi Sumatera Selatan menjadi pilot project untuk Smart School dan diklaim mendapat sambutan baik dari pemerintah, sekolah, guru dan siswa.

“Dari awal kami memang melihat bahwa salah satu tantangan pendidikan di Indonesia adalah minimnya ketersediaan data. Tidak cuma sebatas data statistik jumlah siswa, guru, maupun sekolah, tetapi juga data pencapaian dan perkembangan capaian siswa dan kualitas guru, kata CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara.

Smart School merupakan penerapan teknologi pendidikan yang berbasiskan data yang merangkul semua stakeholder pendidikan, mulai dari guru, siswa, sekolah, pemerintah, dan orang tua murid. Melalui sistem ini siswa dan guru yang telah terdaftar dalam Smart School dapat mengikuti program ujian pemetaan kemampuan, yang berupa Tryout UN, UTS, UAS bagi siswa dan Tryout Uji Kompetensi Guru bagi guru.

“Setelah mengerjakan tryout tersebut, guru dan siswa tidak hanya mendapatkan hasil nilai keseluruhan, tetapi juga analisis kemampuan berdasarkan manajemen waktu dan ketepatan pengerjaan topik-topik, sehingga mempermudah perencanaan pemantapan materi ke depannya,” kata Co-Founder & CPO Ruangguru Iman Usman.

Hasil ujian siswa dan guru ini nantinya juga akan dimonitor oleh sekolah dan aparatur pemerintah terkait melalui dasbor pemerintah. Sementara untuk orang tua siswa melalui Aplikasi Ruangguru – Orang Tua.

“Kami berharap inisiatif Smart School ini dapat menjadi masa depan pengembangan pendidikan di Indonesia yang lebih berbasiskan data, sehingga setiap kebijakan yang diambil memiliki dasar yang kuat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan riil di lapangan. Selain itu, ini juga menjadi bukti bahwa sektor swasta juga memiliki peranan penting di bidang pendidikan, khususnya pada penerapan teknologi. Ruangguru dapat menjadi katalisator untuk mewujudkan hal tersebut,” kata Belva.

Rencana Ruangguru di tahun 2017

Selama ini Ruangguru telah menghadirkan sebuah platform terpadu yang bisa dimanfaatkan oleh siswa, guru privat sekaligus orang tua siswa untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa sekolah di Indonesia. Langkah terbaru yang diambil oleh Ruangguru tentunya diharapkan bisa merangkul lebih banyak lagi siswa di tanah air, sekaligus peningkatan kualitas para guru, dengan memanfaatkan teknologi terkini dalam hal penerapan Sistem Manajemen Belajar online.

Meskipun masih terbilang baru proyek yang dilancarkan oleh Ruangguru, jika diterapkan dengan benar dan konsisten, bisa membantu siswa SMA dan SMK melakukan kegiatan yang biasanya dilakukan secara konvensional dengan mengadopsi teknologi. Hal ini ternyata senada dengan rencana dari Ruangguru untuk tahun 2017, yaitu untuk menciptakan ekosistem teknologi pendidikan yang mendukung kebutuhan semua stakeholder yang terlibat.

“Dalam waktu dekat, akan hadir produk terbaru dari Ruangguru.com yang dapat melengkapi kebutuhan murid dan guru akan konten pendidikan yang menarik sebagai sarana pendukung pembelajaran. Selain itu, kami juga terus meningkatkan kepuasan konsumen dalam menggunakan produk dan layanan Ruangguru, baik pada situs atau pun aplikasi mobile,” pungkas Belva.

Application Information Will Show Up Here

Catatan Startup Teknologi Pendidikan Indonesia Tahun 2016

Banyak permasalahan di bidang pendidikan yang saat ini coba diakselerasi penyelesaiannya dengan teknologi. Mulai permasalahan yang ada di sekolah (keterbatasan kelas, sumber daya ajar), di pendidik (kompetensi, persebaran), hingga yang ada pada siswa (meningkatkan ketertarikan belajar, memastikan kompetensi lulusan). Produk teknologi pendidikan (edtech) yang ada saat ini dan memiliki kesempatan implementasi yang besar pada umumnya mengacu pada penyelesaian masalah tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa pendekatan teknologi pendidikan merupakan langkah yang tepat. Masifnya persebaran konektivitas internet dan penetrasi perangkat pintar membawa sebuah paradigma baru digital society. Didukung dengan angka yang besar di jumlah sekolah, sebaran murid hingga anggaran tahunan untuk sektor pendidikan. Menjadi masalah krusial, karena berbagai pihak (termasuk pemerintah) mulai memahami bahwa optimalisasi pendidikan akan membawa bangsa di tingkat yang lebih maju.

Potensi edtech untuk terlibat dalam transformasi pendidikan modern

Di Indonesia belum ada riset komprehensif yang berhasil kami temukan, namun di Amerika Serikat sudah ada data (WCET Distance Education Enrollment Report of 2016) pada tahun 2016 sebanyak 28% dari mahasiswa telah memanfaatkan pembelajaran online minimal satu kali dalam masa belajar. Beberapa institusi mulai melegalkan dan mengukuhkan skema kelas maya yang dapat diikuti tanpa batasan tempat.

Spesifik di edtech sendiri, diperkirakan pada tahun 2020 mendatang nilainya mencapai $252 miliar secara global. Hal ini terbukti bahwa pada tiga tahun ke belakang investasi di sektor edtech sudah mencapai $55 miliar, dengan keterlibatan lebih dari 450 startup di seluruh dunia. Jika berbicara anggaran pendidikan secara umum, contohnya di APBN Indonesia tahun 2016, dana pendidikan yang dikucurkan mencapai Rp 419,2 triliun.

Namun demikian layanan atau produk yang disuguhkan edtech juga perlu mempertimbangkan permasalahan dasar yang ada di lapangan. Di Indonesia sendiri di tempat yang berbeda akan menghadapkan pada masalah yang berbeda. Namun secara garis besar edtech akan mendapatkan dukungan beberapa poin berikut mampu dirangkum pada visinya:

  • Memfasilitasi masyarakat dalam dinamika sosial yang terjadi atas dampak internet
  • Mampu bersinergi dengan bisnis, pemerintah dan lingkungan akademik
  • Memberikan efisiensi dalam akses dan sumber daya pengajaran
  • Membawa komponen pendidikan pada cara modern dalam penyampaian materi
  • Dan memberikan dorongan untuk perubahan di sekolah

Sejauh mana edtech hadir dan bermanuver di Indonesia

Kategori startup edtech (dari Global Edtech Startups) terdiri dari 5 bagian, yakni produk kurikulum, kebutuhan kelas, operasional sekolah, kebutuhan kampus dan produk pendidikan lainya. Di Indonesia semua kategori tersebut sudah terisi oleh startup-startup dalam negeri, beberpa di antaranya:

  • Produk Kurikulum: Bahaso, CodeSaya, Educa Studio, KelasKita, MejaKita, SekolahCoding, Zenius.
  • Kebutuhan Kelas: Cozora, HomeWork Hero, UtakAtikOtak.
  • Operasional Sekolah: 7Pagi, AIMSIS, Kelase, PesonaEdu, Quintal.
  • Kebutuhan Kampus dan Luar Kelas: Asdos, HarukaEdu, SemuaGuru, SquLine, Sukawu.
  • Produk Pendidikan Lainnya: BangsaCerdas, BulletinBoard, LeanSkill, GuruKite, RuangGuru.

[Baca juga: Daftar Startup Indonesia di Bidang Pendidikan]

Kategori tersebut dilihat dari proses bisnis juga masih terbagi ke dalam dua kelompok, yakni Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C). Singkatnya B2B mencoba memenuhi berbagai kebutuhan yang menjangkau institusi pendidikan, sedangkan B2C berhubungan langsung dengan pelajar di dunia maya. Desain kebutuhan pengajaran model gamifikasi, personalized learning, dan skill training menjadi yang banyak diminati oleh pengguna. Sedangkan layanan manajemen & administrasi dan analisis pendidikan menjadi yang terfavorit di kalangan institusi.

Berbicara tentang seberapa jauh, maka kita coba melihat tentang apa saja yang berhasil dicapai oleh startup edtech Indonesia. Dimulai dari penyedia layanan pendidikan berbasis media sosial Kelase, data terakhir menunjukkan total pengguna melebihi 102 ribu dengan keterlibatan 3 ribu kelas di dalamnya. Sebelumnya startup yang digawangi Winatswan Gora dkk ini juga telah mendapatkan dukungan funding dari Microsoft dalam bentuk Affordable Access Initiative.

Startup lain juga mulai mendapatkan kepercayaan lebih, baik dari pengguna maupun investor. Tahun ini Squline mengumumkan pendanaan Pre-Series A dari Prasetia Dwidharma, yang akan didedikasikan untuk perluasan fitur dan pemasaran produk. Pemain lama RuangGuru juga memperkenalkan aplikasi baru untuk orang tua murid. Hingga BangsaCerdas yang tengah mempersiapkan skema Online-to-Offline (O2O) untuk pemasaran produk di tahun mendatang. Banyak hal yang dilakukan sebagai langkah perluasan dan pendalaman pasar teknologi di Indonesia.

Peluang bertumbuhnya edtech di Indonesia tahun mendatang

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahun depan edtech masih akan memiliki posisi yang sangat cerah, dengan porsi pasar yang sangat besar. Namun tantangannya adalah bagaimana mampu membuat sinergi bersama berbagai komponen pendidikan lain, dan membuat layanan atau produk yang disuguhkan efektif untuk pangsa pasar Indonesia.

Beberapa catatan di atas kami coba rangkum dalam infografik berikut ini:

Infographic - EdTech in Indonesia Edited