[Panduan Pemula] Cara Aktivasi Shopeepay

Seperti halnya Tokopedia, BukaLapak dan Go-Jek, Shopee juga punya sistem pembayaran digital sendiri yang dinamai dengan Shopeepay. Tak kalah keren, ShopeePay juga punya program cicilan bernama ShopeePay Later yang diperuntukkan bagi pelanggan loyal mereka.

Tak hanya dapat menikmati program cicilan, pengguna ShopeePay juga dimanjakan dengan berbagai promo yang khusus diperuntukkan bagi mereka yang sudah mengaktifkan fitur dompet digital ini. Jadi, jika Anda juga kepengen mendapatkan penawaran menarik tapi belum punya ShopeePay, simak tutorial ini untuk melakukan aktivasi.

  • Buka aplikasi Shopee kemudian tap tombo Saya yang paling kanan dan tap menu ShopeePay.

Screenshot_20191120-113228_Shopee

  • Setelah laman Shopeepay terbuka, sekarang tap tombol Verifikasi Sekarang.

cara aktivasi shopeepay_1

  • Isikan data diri selengkap mungkin, kemudian foto kartu identitas Anda dan juga foto Anda sambil memegang kartu tersebut.

cara aktivasi shopeepay

  • Setelah terisi semua, tap tombol Konfirmasi untuk mengirimkan data-data yang baru saja diisi.
  • Sekarang, status Shopeepay Anda sudah berubah menjadi Sedang Diverifikasi. Proses ini akan berlangsung selama beberapa jam, tapi dari pengalaman penulis Anda tidak harus menunggu selama 1×24 jam untuk memperoleh jawaban atas aktivasi Shopeepay Anda.

cara aktivasi shopeepay_3

Setelah aktif, maka Anda akan dapat menggunakan beberapa voucher eksklusif yang diperuntukkan bagi pengguna Shopeepay.

ShopeePay Mulai Debut Sebagai Alternatif Pembayaran di Pedagang “Offline”

ShopeePay, layanan uang elektronik dari Shopee, kini bisa digunakan sebagai alternatif metode pembayaran di merchant offline. Pengumuman ini sekaligus menandakan dimulainya debut Shopee bersaing dengan pemain sejenis lainnya yang sudah kuat di ranah offline, seperti GoPay, Ovo, Dana, dan LinkAja.

Head of Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo menjelaskan, kehadiran ShopeePay di merchant offline diharapkan bisa memberikan solusi O2O. Pelanggan dapat melakukan transaksi online di Shopee dan dapat langsung membawa barang yang dibeli.

“Penggunaan ShopeePay tetap dilakukan di dalam aplikasi Shopee. Bedanya dengan kerja sama lewat merchant offline, pelanggan bisa langsung mendapatkan barang yang dibeli dengan mudah,” katanya kepada DailySocial.

Dia melanjutkan, “Kami percaya ShopeePay hadir sebagai metode pembayaran yang aman dan terpercaya, dan diharapkan dapat mendorong inklusi keuangan ke seluruh Indonesia dan mendorong pertumbuhan e-commerce secara umum.”

Radityo tidak menjelaskan secara spesifik siapa target pengguna ShopeePay. Dari penuturannya, perusahaan menunjukkan komitmennya untuk bisa menghadirkan solusi bagi para pengguna dengan memberikan lebih banyak keuntungan lewat ShopeePay.

Di platform online, pembayaran melalui ShopeePay memiliki keuntungan ongkir gratis lebih banyak, cashback setiap hari, flash sale spesial, dan belanja lebih cepat dan murah. Seluruh keuntungan tersebut menjadi strategi “bakar uang” Shopee dalam menjaring konsumen untuk beralih ke ShopeePay.

“Mengenai pasar pengguna dompet digital, masyarakat Indonesia sendiri sudah mulai menjadikan dompet digital sebagai alat transaksi harian.”

Cara menggunakan ShopeePay tidak sulit. Pengguna cukup membuka laman utama aplikasi Shopee dan memilih menu bertanda scan. Arahkan kamera handphone ke kode QR merchant untuk scan. Lalu mengisi jumlah yang harus di bayar dan klik “Bayar Sekarang.” Terakhir masukkan kode PIN untuk menyelesaikan transaksi.

Apabila ingin menambah saldo, Shopee menyediakan berbagai opsi, termasuk transfer bank dengan akun virtual.

Sesuai aturan dari Bank Indonesia, untuk menjadi pengguna terdaftar dengan layanan penuh, harus melakukan KYC dengan memasukkan identitas diri.

Potensi ShopeePay ke depan

Radityo mengaku saat ini perusahaan masih menguji Shopee Pay di segmen offline agar ke depannya dapat mengembangkan pasarnya lebih jauh. Kolaborasi dengan mitra strategis lewat promo cashback, sponsorship event, dan kegiatan promosi lainnya untuk meningkatkan awareness tentang benefitnya.

Beberapa merchant yang menawarkan promosi bila bertransaksi dengan ShopeePay kebanyakan bergerak di ritel makanan dan fesyen, seperti Bensu Bakso, Geprek Bensu, Martabak Orins, GuluGulu, Mister Baso, Rice Bowl, Kopi Kenangan, Janji Jiwa, Stroberi dan sebagainya. Lokasinya masih terbatas di beberapa gerai.

Dia juga menutup kemungkinan ShopeePay bakal dipisah dari aplikasi Shopee dalam waktu dekat.

“Untuk peluang spin off, kami rasa dalam waktu dekat belum akan ada rencana untuk terpisah dari aplikasi Shopee. Dikarenakan ShopeePay sendiri mulai menjadi pilihan utama pengguna kami untuk proses pembayaran.”

Angka detail mengenai pencapaian ShopeePay masih ditutup rapat-rapat. Radityo beralasan, pihaknya masih dalam tahap pengembangan untuk terus menumbuhkan jumlah pengguna.

Shopee mengantongi lisensi uang elektronik dari Bank Indonesia sejak akhir 2018. Di dalam aplikasi, ShopeePay bisa digunakan untuk hampir semua jenis transaksi. Menariknya, di merchant offline, kode QR yang dipakai ShopeePay sudah terhubung dengan QRIS — artinya menerima alternatif metode pembayaran non Shopee.

Application Information Will Show Up Here

Hampir Setahun Kantongi Izin, ShopeePay Masih Belum Jadi Anak Emas di Shopee

Hampir setahun usai mendapatkan lisensi uang elektronik dari Bank Indonesia, posisi ShopeePay sebagai platform pembayaran di Shopee Indonesia masih belum menjadi anak emas. Saldo ShopeePay tidak menjadi fokus yang ditampilkan di halaman muka, seperti halnya Ovo di Tokopedia atau Dana di Bukalapak, padahal ShopeePay sudah bisa digunakan untuk berbagai pembayaran di ekosistem layanan yang dimiliki oleh Sea Ltd ini.

Head of Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo yang dihubungi DailySocial mengungkapkan, saat ini ShopeePay masih dikembangkan  pihak internal agar menjadi pilihan yang menarik bagi konsumennya.

“Berkesesuaian dengan komitmen kami dengan menghadirkan ShopeePay untuk dijadikan sebagai platform pembayaran berbasis teknologi ke depannya. Kami sedang dalam tahap mengembangkan fitur tersebut untuk dapat dipublikasikan secara sempurna secepatnya.”

Radityo sendiri enggan membeberkan pencapaian dan angka yang dihasilkan ShopeePay saat ini. Secara umum, konsumen marketplace di Indonesia paling banyak masih menggunakan fungsi transfer bank dalam bertransaksi secara online.

“Untuk angka atau persentase dari pengguna ShopeePay dengan demografi yang kami tuju masih berkesesuaian dengan jumlah dari pengguna Shopee yang aktif bertransaksi di seluruh Indonesia,” kata Radityo.

Di bulan Agustus lalu sempet tersiar kabar gangguan penggunaan ShopeePay, baik isi ulang oleh konsumen maupun pencairan oleh merchant. Pihak Shopee mengakui saat itu sempat terjadi gangguan.

“Sampai saat ini ShopeePay telah menjadi salah satu pilihan dalam metode pembayaran para pengguna Shopee di seluruh Indonesia. [..] Nantinya [ShopeePay] akan dikembangkan ke ranah publik sebagai platform pembayaran berbasis teknologi,” ujarnya.

Application Information Will Show Up Here

ShopeePay’s Next Step After Obtaining E-Money License of Bank Indonesia

Bank Indonesia has recently released a new e-money license for PT Airpay International Indonesia, a unit that runs ShopeePay products for Shopee Indonesia e-commerce platform. It allows ShopeePay to legally works per November 28th, 2018. The service is currently available for Shopee’s users in Indonesia.

Handika Jahja, Shopee Indonesia’s Director said, ShopeePay is only available in Indonesia. After getting the regulator’s “blessing”, they committed to take the digital wallet product to other countries in the future.

The business model is similar to most e-commerce with digital wallet. Since November 2018 ShopeePay has been working optimally, including to make digital payment, from top-up balance, game vouchers, BPJS, installment, and many more.

He also talked about the company which separated from Shopee unit. They have different position, but still under the same parent company, Sea Group Ltd. In fact, Shopee Indonesia is under PT Shopee International Indonesia.

It’s quite common to find such practice, one basic factor is to comply with BI regulation for e-money license management. One of it is enclosed in article 10 of Bank Indonesia Regulation (PBI) 20/2018, a company wants to register must have at least 51% shares owned by Indonesian citizens and/or Indonesian legal entities.

In addition, it is said in article 7, for non-bank operators, the major directors must be domiciled in Indonesia.

Shopee Indonesia, although having a digital wallet, still has no plan to maximize the Online-to-Offline (O2O) business potential. The company is still into the SME development to go online.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Rencana ShopeePay Pasca Dapatkan Lisensi Uang Elektronik Bank Indonesia

Belum lama ini melalui surat No.20/293/DKSP/Srt/B Bank Indonesia (BI) merilis lisensi uang elektronik baru untuk PT Airpay International Indonesia, yakni unit perseroan yang menjalankan produk ShopeePay untuk platform e-commerce Shopee Indonesia. Lisensi tersebut memungkinkan ShopeePay mulai dioperasikan secara legal per 28 November 2018. Saat ini layanan sudah mulai bisa dinikmati secara masif oleh pengguna Shopee di Indonesia.

Menurut pemaparan Director Shopee Indonesia Handhika Jahja layanan ShopeePay baru ada di Indonesia. Pasca mendapatkan “lampu hijau” dari regulator, pihaknya juga berkomitmen membawa produk dompet digital ini ke layanan Shopee di negara lain di waktu mendatang.

Model bisnis yang diterapkan hampir serupa dengan yang dilakukan oleh kebanyakan e-commerce yang sudah memiliki dompet digital. Sejak November 2018 ShopeePay sudah dapat digunakan secara optimal, termasuk untuk melakukan berbagai pembayaran digital mulai dari pembelian pulsa, voucher game, pembayaran BPJS, angsuran kredit dll.

Handika turut menjelaskan mengenai perseroan yang dipisahkan dari unit Shopee. Kedudukan keduanya berbeda, namun masih berada di induk perusahaan yang sama, yakni Sea Group Ltd. Sebagai informasi, Shopee Indonesia berada di bawah naungan PT Shopee International Indonesia.

Praktik pemisahan unit semacam ini cukup lumrah, salah satu faktor yang melandasi adalah agar comply terhadap regulasi BI untuk kepengurusan lisensi uang elektronik. Salah satunya tertuang dalam pasal 10 Peraturan Bank Indonesia (PBI) 20/2018, perusahaan pendaftar harus memiliki paling sedikit 51% saham yang dimiliki oleh warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia.

Selain itu di pasal 7 turut dijelaskan, penyelenggara non-bank harus memiliki mayoritas direksi yang berdomisili di Indonesia.

Kendati sudah melengkapi diri dengan dompet digital, namun Handika memaparkan bahwa saat ini belum ada rencana Shopee Indonesia memaksimalkan potensi bisnis Online-to-Offline (O2O). Perusahaan masih ingin memaksimalkan potensi pengembangan UKM untuk berjualan secara online.

Application Information Will Show Up Here