Rayakan Ulang Tahun ke-20, Natsume Akhirnya Akan Hadirkan Harvest Moon di PC

Seri permainan Harvest Moon menempati tempat spesial di hati para gamer baik hardcore maupun casual. Pertama kali di rilis di console Super Nintendo, permainan role-playing sekaligus simulasi bercocok tanam itu selanjutnya dihadirkan di berbagai console dan perangkat game handheld, kecuali pada satu platform: Windows PC.

Sejauh ini, gamer PC cukup berbahagia dengan kehadiran Stardew Valley. Tak hanya mengisi absennya Harvest Moon, game ini juga dibekali gameplay yang lebih lengkap. Namun jika Anda masih mendambakan permainan Harvest Moon sejati, Natsume punya satu berita gembira. Bertepatan dengan ulang tahun ke-20 franchise ini, sang publisher menyingkap rencana buat melepas Harvest Moon: Light of Hope di PC serta sejumlah console current-gen.

Light of Hope adalah judul terbaru di seri Harvest Moon. Game ini pertama kali diumumkan lewat Twitter resmi Natsume pada bulan Mei 2017 kemarin, dan baru di ajang E3 2017 Natsume mengungkap detailnya lebih rinci. Seperti di sebelumnya, Anda akan bermain sebagai petani, kali ini setelah karakter tersebut terdampar di kota asing. Salah satu tugas utama Anda adalah memperbaiki mercusuar yang rusak.

Di sisi visual, game ini hampir menyerupai Seeds of Memories (tersedia untuk Android dan iOS). Sistem kendalinya dirancang agar intuitif: jika karakter Anda berada di dekat tanaman yang perlu diberi air, menekan tombol action akan memerintahkannya menyiramkan air; lalu saat karakter tersebut berdiri di samping pohon, tombol yang sama akan memicu gerakan memotong.

Kontrol disesuaikan di masing-masing platform; DualShock di PS4, keyboard dan mouse untuk PC; hanya versi Nintendo Switch yang memperoleh sentuhan istimewa. Di sana, Light of Hope bisa dinikmati dengan menggunakan Joy-Con, Switch Pro Controller serta dikendalikan langsung di layar sentuh.

Selain bercocok tanam, Anda bisa beternak ayam, sapi, keledai dan domba. Lalu sebagai tambahan, fitur ‘candy animals‘ juga dihadirkan lagi. Hewan-hewan ini dapat memberikan bahan-bahan pangan unik, misalnya: sapi coklat akan menghasilkan susu coklat, lalu ‘ayam coklat’ dapat mengeluarkan telur permen.

Tokoh-tokoh NPC yang ada di permainan Harvest Moon sebelumnya juga kembali hadir di Light of Hope. Anda akan bertemu lagi dengan Elise, Jeanne, Melanie, Cyril, Dean, serta Gabriel dari Skytree Village; lalu ada Gareth dan Tabitha yang diperkenalkan di The Lost Valley.

Saat ini, Harvest Moon Light of Hope masih berada di tahap pengembangan. Tanggal rilisnya belum diketahui.

Via Venture Beat & Silicon Era.

Sukses di Kickstarter, Valthirian Arc: Red Covenant Siap Dirilis Tahun Ini

Pengembangan game ketiga Valthirian Arc dilakukan Agate Studio sejak dua tahun silam. Sayang, upaya crowdfunding pertamanya gagal, hanya berhasil mengumpulkan modal 40 persen dari target, karena developer belum bisa meyakinkan khalayak untuk menjadi backer. Belajar dari pengalaman itu, Agate kembali melangsungkan kampanye Red Covenant di bulan Februari kemarin.

Satu bulan selepas momen itu, Agate Studio dengan gembira mengumumkan kesuksesan Valthirian Arc: Red Covenant melampaui target stretch minimal Kickstarter. Awalnya membidik angka S$ 20 ribu (dolar Singapura), saat artikel ini ditulis, Red Covenant berhasil menghimpun S$ 32 ribu lebih. Jumlahnya kemungkinan akan terus naik hingga kampanye ditutup pada pukul 19:00 tanggal 30 Maret besok.

Valthirian Arc Red Covenant Kickstarter Success 1

Tentu Agate masih punya beberapa stretch goal lagi yang ingin mereka capai: jika Red Covenant bisa menghimpun S$ 35 ribu, semua NPC dan siswa akan memperoleh voice acting dalam pertempuran; lalu di S$ 40 ribu, seluruh foto NPC penting akan disuguhkan dalam animasi. Developer juga berencana buat membubuhkan hewan peliharaan, skenario quest serta kelas baru untuk para murid.

Valthirian Arc Red Covenant Kickstarter Success 3

Anda tidak perlu cemas jika beberapa fitur tersebut tidak disertai dalam permainan karena kampanye dihentikan. Agate bilang mereka akan terus membuka kesempatan untuk jadi backer via PayPal setelah periode crowdfunding usai. Dan kabar gembiranya lagi, developer sedang berunding bersama sebuah publisher demi menghadirkan Valthirian Arc: Red Covenant di console.

Valthirian Arc Red Covenant Kickstarter Success 2

Mengusung formula hampir serupa pedahulunya, Red Covenant terbagi dalam dua tipe gameplay. Mode pertama adalah academy simulation, di mana Anda dapat membangun infrastruktur, mengelola siswa, dan mengirim mereka untuk melakukan berbagai misi. Ketika menugaskan sekelompok murid dalam perburuan, pemain dibawa ke mode berbeda, memungkinkan kita bertempur secara real-time.

Mode simulasi di Red Covenant mirip The Sims atau SimCity. Di sana Anda dapat membangun ruang kelas, asrama, lalu menempatkan bangku, lampu serta dekorasi-dekorasi lain. Siswa memulai pendidikannya sebagai Apprentice, dan Anda bisa mengarahkan mereka jadi tiga kelas: Knight, Magi dan Scout. Selanjutnya, masing-masing kelas tersebut mempunyai dua cabang lagi. Misalnya seorang Knight dapat menjadi Paladin atau Arc Draconus.

Dengan menjadi backer tier ‘Knight’ di Kickstarter, Anda bisa jadi orang pertama yang akan mencicipi Valthirian Arc: Red Covenant di momen peluncurannya nanti, dilepas pada bulan Agustus 2017 untuk PC. Game dibundel bersama bonus credit dan wallpaper eksklusif backer buat desktop dan smartphone.

Google Gandeng Improbable Buat Ciptakan Dunia Game Online Terbesar

Meskipun Google berhasil menghimpun lebih dari 600 ribu permainan mobile di Google Play, nama mereka memang belum sepopuler Sony, Microsoft serta Valve saat orang mulai membahas gaming. Namun hal ini boleh jadi akan berubah dalam waktu dekat, terutama di era kelahiran VR serta makin banyak tersedianya perkakas yang memudahkan para kreator berkarya.

Seberapa familierkah Anda dengan Improbable? Startup asal London yang didirikan oleh dua jebolan Cambridge itu belakangan jadi pusat perhatian berkat satu terobosan besar: sebuah solusi jenius yang memungkinkan perusahaan kecil menciptakan dunia virtual online sekelas World of Wacraft dan Second Life hingga membangun simulasi berbasis kota, sistem biologi serta ekonomi sungguhan. Kreasi mereka itu dinamai SpatialOS.

Sejauh ini, hanya ada sejumput developer yang telah menjajal teknologi tersebut. Namun tanggal 13 Desember kemarin merupakan momen bersejarah bagi Improbable. Alasannya, Google memutuskan buat bermitra dengan tim Inggris itu. Lewat kolaborasi ini, SpatialOS dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak pengembang untuk menciptakan dunia virtual di dalam Google Cloud Platform.

Sederhananya, SpatialOS ialah layanan cloud computing untuk mengembangkan dunia virtual, entah apakah buat dijalankan di PC ataupun di perangkat VR. Lewat program baru ini, Google dan Improbable bermaksud memicu lebih banyak inovasi. SpatialOS sendiri memberikan kreaktor keleluasan menciptakan alam digital yang bisa mengakomodasi ribuan orang sekaligus secara real-time, jauh melewati kapasitas server game konvensional.

Simulasi-simulasi di sana diimplementasikan secara terus-menerus, juga kompatibel dengan proses komputasi rumit yang dibutuhkan untuk merelisasikan ide-ide inovatif dalam penciptaan game. Developer-developer ternama seperti Dean Hall (Day Z) serta Henrique Olifiers (CEO Bossa Studios, tim di belakang Worlds Adrift) sempat bilang bahwa ciptaan Improbable tersebut akan merevolusi ranah permainan multiplayer berskala besar.

Dan tak hanya video game saja, SpatialOS memberikan keleluasaan ruang bagi ilmuwan buat bereksperimen terhadap AI, misalnya melepas ‘agen’ kecerdasan buatan di simulasi dan mempelajari gerak-gerik mereka. Contoh lainnya adalah berfungsi jadi ruang latihan bagi AI di kendaraan driverless – sudah dilakukan oleh perusahaan Otto yang dimiliki Uber, memakai agen AI di permainan Grand Theft Auto sebagai pengganti kota Manchester.

CEO Improbable Herman Narula bilang bahwa cloud adalah masa depan industri gaming, dan kolaborasi antara timnya dengan Google membuka peluang lebih besar bagi developer dalam menciptakan terobosan baru.

Versi alpha SpatialOS dapat diunduh di website  Improbable.

Sumber: Venture Beat & Wired.

Dr!ft Ialah Game Simulasi Sekaligus Miniatur Mobil Balap Sungguhan

Saat pertama diperkenalkan, Anki Drive memang menakjubkan: memadukan konsep game dan mobil mainan, di mana masing-masing kendaraan dibekali AI dan bekerja dengan memanfaatkan sensor optik serta motor. Kesuksesan Drive mendorong Anki menggarap versi barunya, Overdrive. Tapi bagi sebagian orang, Anki masih dianggap sebagai mainan.

Alternatif lebih ‘seriusnya’ diajukan oleh kumpulan developer dari Speyer, Jerman. Mereka menyingkap Dr!ft, versi high-tech dari kombinasi antara mainan mobil dengan game, dan saya sendiri menganggapnya sebagai penjelmaan futuristis dari Tomica/Hot Wheels. Alasannya, Dr!ft betul-betul berprinsip pada dinamika mobil sungguhan, mampu mensimulasikan aspek fisik kendaraan, dan akhirnya menyuguhkan pengalaman bermain yang realistis.

Menariknya lagi, Dr!ft tak memerlukan arena pacu khusus. Ia dapat melaju di permukaan apapun asalkan teksturnya mulus – satu contohnya adalah meja kantor. Ia juga tidak membutuhkan controller khusus, arahnya gerakannya bisa dikendalikan melalui aplikasi mobile companion, tersedia buat Android ataupun iOS, tersambung ke perangkat bergerak via Bluetooth berkecepatan tinggi.

Bagi developer, Dr!ft bukanlah mainan, melainkan sebuah kategori baru di ranah gaming. Setiap model kendaraan mempunyai karakteristik berbeda, misalnya apakah ia understeer atau oversteer, lalu mobil juga dapat melakukan drifting tanpa terpental dari lintasan. Mobil Dr!ft mengusung skala 1 banding 43 dengan lebar 107mm; didesain secara seksama untuk mensimulasikan akselerasi, kecepatan maksimal, jarak rem sesungguhnya, serta bobot 1,6-ton. Rem tangan diposisikan buat mengunci ban belakang, dan lampu depannya bisa menyala.

Buat menyempurnakan pengalaman bermain, developer juga memerhatikan segi audio. Tiap model mengeluarkan raungan mesin berbeda, begitu pula suara ban saat mobil meluncur dan mengerem. Proses setup dan tuning bisa dilakukan lewat app, dan di sana Anda dipersilakan memilih mode berkendara serta menentukan program driving stability. Selain itu, user dapat menerapkan sistem drive train RWD, FWD serta AWD sesuai keinginan.

Dr!ft menyimpan baterai build-in, dapat diisi ulang secara mudah lewat port USB. Di app, sistem kendalinya dirancang agar intuitif, tak jauh berbeda dari game racing di platform mobile. Developer juga menambahkan fungsi darurat: jika terjadi apa-apa, tinggal balikkan layar device ke bawah, dan mobil langsung berhenti bergerak.

Saat ini ada dua tipe mobil Dr!ft yang bisa Anda mainkan, yaitu Red Turbo (565HP, torsi 570Nm, mesin 3,4l straight-six twin turbo) dan Silver V8 (550hp, torsi 600Nm, mesin V8 5,2l), dapat Anda pesan seharga mulai dari € 140 (US$ 150) di Kickstarter.

No Man’s Sky Mengecewakan? Nikmati Petualangan Luar Angkasa ‘Sesungguhnya’ di SpaceEngine, Gratis

Mungkin terlalu tingginya ekspektasi gamer dan fakta bahwa sejumlah hal yang Hello Games promosikan dahulu tidak sesuai dengan konten permainan berujung pada membludaknya permintaan refund (baik versi PS4 serta PC) serta anjloknya jumlah pemain. Namun ada obat buat kekecewaan itu, dan kabar gembiranya, Anda tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun.

Jika Anda masih mencari pemuas dahaga dalam berpetualang di luar angkasa, SpaceEngine boleh jadi merupakan permainan yang Anda tunggu. Sejumlah elemen No Man’s Sky memang hadir di sana – satu contohnya ialah elemen procedural generation, tapi game ini mengusung pendekatan lebih realistis: tidak ada spesies alien maupun fauna-fauna lucu serta tumbuhan aneh berwarna-warni; hanya ada Anda dan luasnya jagat raya.

SpaceEngine 1

SpaceEngine ialah sebuah program simulasi, memungkinkan Anda menjelajahi angkasa, dimulai dari Bumi hingga galaksi paling jauh. Wilayah-wilayah observable universe (area yang berhasil dideteksi manusia) dibuat berdasarkan data astronomi sesungguhnya, lalu area yang belum terjamah dibangun dengan teknik procedural generation. SpaceEngine berisi jutaan galaksi dan triliunan bitang; Anda bisa mendarat di planet, asteroid atau bulan untuk menyaksikan fenomena angkasa – semuanya siap dieksplorasi.

Tak ada sumber daya atau item tertentu yang harus dikumpulkan, Anda bisa bergerak bebas di luar angkasa, dan transisi dari space ke atmosfer planet berlangsung mulus. Kendali disajikan melalui tombol WASD layaknya game shooter, dan pemain juga dapat menggunakan mode Spacecraft atau Aircraft. Terdapat pula fitur autopilot: cukup dengan mengklik objek dan menekan tombol G, Anda akan dibawa langsung ke objek (bintang, nebula, atau planet) tersebut, kecepatan jelajahnya pun diatur agar nyaman buat Anda.

SpaceEngine 2

SpaceEngine dibekali insiklopedia buildin, kontennya bisa diedit dan sangat mungkin bagi Anda untuk mengubah nama objek apapun di sana. Gerakan orbit planet dibuat berdasarkan perhitungan sesungguhnya, dan pemain juga dipersilakan mengubah kecepatan hingga memundurkan waktu.

Hebatnya lagi, SpaceEngine mempunyai grafis yang sangat cantik, dilengkapi efek-efek visual apik seperti lens flare, debu-debu galaksi volumetric 3D, gerhana matahari, hingga bayangan planet pada cincin asteroid. Perjalanan Anda juga diiringi musik background, akan berganti otomatis sesuai konteks.

SpaceEngine 3

SpaceEngine dicitpakan oleh ahli astronomi asal Rusia, Vladimir Romanyuk. Game dapat langsung Anda unduh di website SpaceEngine.org secara cuma-cuma. Meskipun grafisnya terlihat begitu memesona, permainan ini tidak menuntut spesifikasi hardware yang terlalu tinggi.

Ayo Pastikan Valthirian Arc: Red Covenant Sukses di Kickstarter

Sesuai pengumuman Agate Studio di awal Oktober, sekuel kedua Valthirian Arc akan digarap secara independen, mencoba mengikuti kesuksesan beberapa judul lokal lain. Buat menggalang modal, developer asal Bandung itu memanfaatkan platform crowdfunding semisal Kickstarter dan Steam Greenlight. Dan pada tanggal 13 Oktober kemarin, dimulailah perjalanan mereka. Continue reading Ayo Pastikan Valthirian Arc: Red Covenant Sukses di Kickstarter

Game Simulator Pesawat Terbang Terbaik untuk Android

Game simulator pesawat sangat berbeda dengan game-game ber-genre lainnya. Memainkan game jenis ini harus punya ketenangan dan konsentrasi tinggi. Reflek tak begitu dibutuhkan, tapi sebagai pilot tetap dituntut untuk sigap ketika pesawat mengalami masalah serius.

Continue reading Game Simulator Pesawat Terbang Terbaik untuk Android

Tempescope Sajikan Miniatur Cuaca Dalam Box

Dalam perancangan device, peran imajinasi serta emosi seringkali tertutupi oleh sisi praktis dan fitur produk. Padahal aspek inilah yang memercik penciptaan berbagai macam perangkat inovatif di dunia. Dan dimotivasi faktor tersebut, Ken Kawamoto terdorong buat menggarap penemuan unik: device dengan kemampuan mensimulasikan ‘cuaca luar dalam ruang keluarga’. Continue reading Tempescope Sajikan Miniatur Cuaca Dalam Box

Kabarnya Sekuel Game Project CARS Sedang Digarap

Karena Sony belum memberikan waktu jelas ketersediaan Gran Turismo 7, cuma Forza Motorsport 6 yang berpotensi menyaingi Project CARS di tahun ini. CARS mendapatkan respon positif dari pers dan gamer, terjual satu juta kopi sampai awal bulan Juni 2015. Namun mengejutkannya, hal tersebut tidak menghentikan developer menyiapkan judul penerusnya. Continue reading Kabarnya Sekuel Game Project CARS Sedang Digarap

Sudahkan Anda Mainkan Project CARS? Mari Simak Impresi Trenologi

Tak seperti kebanyakan game, permainan dalam genre simulasi balapan bukanlah judul yang sering dirilis. Apalagi jika Anda seperti saya, memilih PC berbasis Windows sebagai platform gaming utama ketimbang home console, racing simulation adalah pemandangan langka. Itulah alasannya mengapa banyak orang sangat menanti kehadiran Project CARS. Continue reading Sudahkan Anda Mainkan Project CARS? Mari Simak Impresi Trenologi