Bosch Pamerkan Teknologi Interior Mobil Futuristis di CES 2016

Lebih dikenal sebagai brand perkakas elektronik dan power tool di Indonesia, sebetulnya 60 persen pemasukan Bosch tiap tahun dihasilkan dari teknologi otomotif. Bagi produsen di bidang itu, ajang Consumer Electronics Show 2016 akan menjadi medium tepat untuk memamerkan produk mutakhir. Buat Bosch sendiri, inovasi difokuskan pada sistem infotainment kendaraan.

Sang perusahaan asal Jerman itu sengaja datang jauh-jauh dari markas besarnya di Gerlingen ke Las Vegas buat memperkenalkan konsep konektivitas mobil generasi selanjutnya. Mereka belum memberinya nama, tapi penemuan ini begitu canggih, dan kemungkinan mampu mengubah cara pengemudi mengendalikan serta berinteraksi pada kendaraan yang mereka bawa.

Bosch Car Infotainment System 02

Konsep Bosch dimaksudkan untuk memperlihatkan seperti apa ‘user interface masa depan’. Sistem berupa touchscreen beresolusi tinggi ditaruh di kendaraan convertible dua kursi. Ia memenuhi bagian console utama, juga ditempatkan pada kedua pintu. Interface memungkinkan pengendara dan penumpang mengakses fungsi-fungsi dasar semisal internet, melihat agenda, serta navigasi.

Konektivitas turut tersambung ke tempat tinggal, sehingga kita bisa mengaktifkan/mematikan AC dari jauh, menyalakan sistem keamanan, bahkan sampai membuka kunci pagar rumah. Bosch tak lupa mengembangkan software berbasis cloud di mana komputer memanfaatkan sinyal GPS buat mengkalkulasi posisi mobil, demi menentukan apakah Anda berjalan ke arah yang benar atau tidak.

Bosch Car Infotainment System 03

Sistem infotainment tersebut segera mengeluarkan tanda waspada berupa cahaya lampu dan suara ketika penyeberang melintasi jalan. Hal serupa diterapkan pada mobil yang datang dari arah berlawanan. Menurut Bosch, solusi ini akan jadi kunci penting dalam menghindari kecelakaan. Buat menyempurnakannya, tim pengembang berniat untuk membubuhkan asisten pribadi, mirip Siri atau Cortana.

Bagian paling unik dari teknologi Bosch ini ada pada touchscreen. Kabarnya, komponen tersebut sanggup mensimulasikan sensasi mirip sewaktu kita menekan tombol atau memutar dial sungguhan. Ia membuat berkendara lebih aman karena pengemudi dapat meraba, tak lagi harus melihat layar sentuh. Lalu jika Anda sedang merasa malas, kendara bisa diperintahkan agar parkir dengan sendirinya.

Bosch menggunakan mobil Tesla Model S sebagai basis untuk membenamkan sistem infotainment canggih itu. Kreasi mereka itu sudah diuji di Jerman, Jepang serta Amerika Serikat, dan rencananya akan mulai tersedia di tahun 2020.

Bosch Car Infotainment System 04

Via Digital Trends. Sumber: Bosch.

Lewat AirTouch di BMW Vision Car, Fungsi Mobil Bisa Dioperasikan Tanpa Sentuhan

Berbicara soal keamanan berkendara, fitur keselamatan sebuah mobil tidak banyak berguna tanpa didukung kedisiplinan kita. Faktor terakhir itu seringkali terlalaikan akibat gadget-gadget yang kita bawa. Produsen otomotif berusaha mengimbanginya dengan eksplorasi teknologi baru, dan BMW berniat untuk menyingkap solusi anyar mereka di acara pameran besar awal Januari besok.

Satu tahun silam, Bayerische Motoren Werke sempat memamerkan sistem gesture unik, membuat mobil sanggup membaca gerakan jari dan menerjemahkannya jadi input kendali untuk menyesuaikan volume audio atau menerima panggilan telepon. Fitur ini akhirnya dikemas dalam BMW Gesture Control di BMW 7 Series. Buat langkah selanjutnya, perusahaan Jerman itu berencana mengungkap versi lebih canggihnya di mobil konsep Vision Car.

Wujud Vision Car sendiri masih cukup misterius. Di press release, BMW hanya memperlihatkan bagian dashboard ber-display lebar. Namun ada satu kapabilitas primadona yang mereka banggakan. BMW menamainya AirTouch. Ia memungkinkan pengendara mengoperasikan layar sentuh tanpa perlu benar-benar menyentuh permukaannya. Selain menyederhanakan interaksi, AirTouch meminimalisir noda sidik jari di touchscreen.

AirTouch bisa diterapkan ke beragam aspek di kendaraan, dari mulai fungsi hiburan, navigasi sampai komunikasi. Fitur tersebut memanfaatkan sensor, yang bertugas merekam serta membaca gerakan tangan di area antara console pusat dan cermin. BMW menjelaskan, hal ini memudahkan pengemudi atau penumpang mengubah fokus. Buat memilih menu, kita hanya tinggal mengaktifkan ikon.

Sensor-sensor AirTouch dipasang di sekitar dashboard, dirangkai supaya mampu menerima input tiga dimensi. Tampaknya tangan Anda akan berperan sebagai mouse di display berukuran besar. Kemudian sebuah tombol tersembunyi diletakkan di tepi kiri setir, mudah dicapai dengan jempol. Ia akan menyala saat menu atau icon bisa diaktifkan, Anda cukup men-tap-nya saja.

Kemampuan tersebut juga disiapkan bagi penumpang. Tombol diposisikan di area pintu, di mana mereka dapat menggunakan satu tangan untuk menavigasi menu, dan memakai tangan lain buat mengonfirmasi pilihan. AirTouch sengaja diramu demi mengurangi langkah-langkah seleksi. Contohnya, sewaktu menyalakan phone pad, sistem secara otomatis memunculkan daftar kontak ke bagian atas agar Anda bisa segera melakukan panggilan. Pada akhirnya, AirTouch memastikan pengendara lebih fokus dan berkonsentrasi dalam perjalanan.

Vision Car beserta AirTouch kabarnya akan dipamerkan secara perdana di Consumer Electronics Show 2016 tanggal 6 sampai 9 Januari 2016 nanti.

Via Digital Trends. Sumber: BMWGroup.com.

Toyota Mirai Dapatkan Sentuhan Back to the Future

Masih dalam momentum Back to the Future Day, ada quiz kecil untuk Anda: sebutkan satu perangkat paling legendaris di trilogi film karya sutradara Robert Zemeckis itu. Skateboard terbang atau sepatu power lace? Hampir tepat, tapi bukan. Jawabannya tentu saja mobil mesin waktu DeLorean. Tanpanya, Doc Brown tidak akan bisa membawa Marty menjelajahi masa. Continue reading Toyota Mirai Dapatkan Sentuhan Back to the Future

Lebih Radikal Dari Mirai, Toyota FCV Plus Bukan Sekedar Kendaraan Konsep

Menjadi salah satu kendaraan bertenaga fuel-cell hidrogen pertama di dunia, tak heran Toyota Mirai mendapatkan sorotan dari berbagai pihak ketika pertama diungkap. Ia dibangun berdasarkan konsep FCV (Fuel Cell Vehicle), termasuk pemanfaatan Hybrid Synergy Drive. Tapi meski Mirai sudah mulai memasuki tahap produksi, pengembangan FCV ternyata tidak berhenti. Continue reading Lebih Radikal Dari Mirai, Toyota FCV Plus Bukan Sekedar Kendaraan Konsep

Bermesin Jerman dan Desain Itali, Thunder Power Ialah Pesaing Tesla Asal Taiwan

Terhitung di bulan September 2015, terdapat lebih dari 30 kendaraan bermesin elektrik yang sudah dipasarkan. Ada kemungkinan angka itu akan terus naik, apalagi setelah beberapa produsen mulai melirik bidang ini – Porsche hingga Youxia Motors asal Tiongkok. Namun persaingan bisa jadi lebih menarik dengan melangkahnya perusahaan Taiwan ke lini tersebut. Continue reading Bermesin Jerman dan Desain Itali, Thunder Power Ialah Pesaing Tesla Asal Taiwan

Tambahkan Exploride, Mobil Anda Dapatkan HUD dan Fitur Pintar

Dalam industri teknologi dan consumer electronics, dampak kehadiran gelar ‘smart‘ pada sebuah produk adalah harga yang relatif lebih mahal. Sebagai alternatif di ranah transportasi, produsen dari penjuru dunia menawarkan beragam device unik, bisa menambatkan kemampuan pintar di sepeda. Tapi seberapa sulitkah jika metode ini diterapkan pada kendaraan bermotor? Continue reading Tambahkan Exploride, Mobil Anda Dapatkan HUD dan Fitur Pintar

SmartHalo Beri Fitur Pintar di Sepeda Biasa

Keselamatan serta navigasi ialah perhatian utama para pengendara sepeda. Dan di era internet of things ini, bermunculanlah berbagai produk sepeda pintar. Tapi ketika teknologi seharusnya memberi ketenangan, kadang ia malah membuat kita cemas. Mayoritas smart bike dibanderol dengan harga tinggi, dalam pemakaian ia bisa cepat rusak atau jadi target tindakan kriminal. Continue reading SmartHalo Beri Fitur Pintar di Sepeda Biasa

Saat Desain Segway dan Skateboard Menyatu, Terlahirlah WalkCar

Para inventor sudah menyuguhkan berbagai macam ide alat transportasi personal, namun mungkin baru Segway-lah yang cukup praktis dan familier digunakan. Sayang karena faktor harga dan ukuran, respons konsumen terhadapnya kurang positif. Jadi apa penemuan selanjutnya di ranah itu? Diajukanlah konsep WalkCar oleh Kuniako Saito dan tim Cocoa Motors. Continue reading Saat Desain Segway dan Skateboard Menyatu, Terlahirlah WalkCar

Prototype BMW i8 Tempuh 480 Km Cuma Berbekal Satu Tangki Hidrogen

BMW i merupakan sub-brand yang difokuskan oleh sang raksasa otomotif Jerman itu pada pengembangan kendaraan elektrik plug-in. Mereka cukup sukses mendorong tipe perdana, BMW i3, masuk ke pasar mainstream. i3 masih terus diproduksi, tetapi BMW sudah mempunyai visi mengenai penjelmaan seri i berikutnya melalui unit purwarupa BMW i8 bertenaga hidrogen. Continue reading Prototype BMW i8 Tempuh 480 Km Cuma Berbekal Satu Tangki Hidrogen

Divergent Microfactories Pamerkan Blade, Supercar Modular Yang Ramah Lingkungan

Supercar atau mobil eksotis mengacu pada tipe kendaraan elit serta edisi terbatas. Karena level ini sangat bergengsi, perusahaan otomotif biasanya mencurahkan segala sumber daya mereka demi memastikan produknya lebih unggul dibanding kompetitor. Di sana, bisa jadi faktor terakhir yang baru mereka pikirkan ialah penghematan material dan pemakaian sumber daya. Continue reading Divergent Microfactories Pamerkan Blade, Supercar Modular Yang Ramah Lingkungan