5 Teknologi Mobil yang Makin Trendy di tahun 2018

Mobil merupakan salah satu jenis kendaraan dengan pengguna terbanyak di dunia. Berbagai evolusi teknologi terbaru juga senantiasa diterapkan oleh produsen mobil untuk meningkatkan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan pengguna dalam berkendara. Inilah lima teknologi mobil yang diprediksi akan menjadi tren di tahun 2018.

 

1. Asisten Suara

Teknologi voice assistant alias asisten suara telah cukup lama diperkenalkan. Jika dilihat dari sejarahnya, pengembangan awal teknologi ini telah dimulai sejak tahun 1961, yaitu dengan diperkenalkannya IBM Shoebox sebagai digital speech recognition tool (alat pengenalan ucapan digital) yang pertama di dunia.

Perkembangan yang cukup signifikan dimulai dengan hadirnya Siri pada iOS dari Apple di tahun 2011. Saat ini, Siri menjadi salah satu fitur utama dalam produk iPhone. Teknologi ini pun semakin menjamur, diikuti oleh berbagai pengembang sistem operasi dan produsen teknologi lainnya, seperti Google Now, Microsoft Cortana, serta Amazon Alexa.

Produsen mobil pun tak ketinggalan menerapkan teknologi ini. Ford dan BMW telah menjalin kerjasama dengan Amazon untuk mengintegrasikan Alexa pada mobilnya. Hyundai rencananya bekerja sama dengan SoundHood untuk mengembangkan asisten suara miliknya sendiri. Mercedes Benz sedang mengembangkan MBUX miliknya yang diperkenalkan pada ajang CES (Consumer Electronics Show) di awal 2018 lalu. Toyota juga telah memperkenalkan produk konsep Yui dengan asisten pribadi yang canggih.

 

2. Mobil Ramah Lingkungan

Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup telah menjadi perhatian banyak orang. Salah satunya adalah dengan menggunakan mobil yang ramah lingkungan, seperti mobil hybrid dan mobil listrik. Saat ini, hampir semua produsen mobil terkenal telah memiliki varian mobil hybrid atau mobil elektrik dalam jajaran produknya. Selain itu, mobil bebas polusi dengan bahan bakar hidrogen juga turut menjadi tren saat ini.

Pengembangan teknologi dalam mobil elektrik yang semakin canggih membuatnya diprediksi akan mampu menggantikan mobil berbahan bakar minyak. Salah satu produsen mobil elektrik milik Elon Musk, Tesla juga berhasil menciptakan mobil sport bertenaga listrik. Dengan tenaga, kecepatan, spesifikasi, dan bentuk yang serupa dengan mobil sport pada umumnya, mobil sport milik Tesla diklaim memiliki bobot lebih ringan dan harga lebih murah. Salah satu varian Tesla, yaitu Roadster 2 bahkan mampu meraih titel mobil tercepat di dunia dengan mengalahkan Bugatti Chiron.

 

3. Teknologi DDREM sebagai Pendeteksi Sopir Mengantuk

Teknologi bernama Departed Driver Rescue & Exit Maneuver (DDREM) dikembangkan oleh Hyundai Mobis, salah satu anak perusahaan Hyundai Motor Company yang memproduksi komponen dan mengembangkan sistem untuk produk mobil Hyundai.

Teknologi ini memungkinkan mobil untuk menepi secara otomatis jika si pengemudi terindikasi mengantuk atau tertidur. Sistem DDREM terdiri dari beberapa langkah. Pertama, kamera inframerah memindai pergerakan wajah dan mata untuk menentukan apakah pengemudi terus menatap ke depan, mengubah pola berkedip atau menunjukkan tanda-tanda kantuk lainnya.

Kedua, teknologi ini juga mendeteksi pergerakan mobil. Contohnya jika pengemudi bergerak masuk dan keluar dari jalur, melintasi jalur secara zig-zag, atau membuat gerakan mengemudi yang tidak konsisten seperti halnya seseorang yang mengantuk.

Ketiga, jika sistem DDREM telah memastikan bahwa si pengemudi benar-benar mengantuk atau tertidur, maka sistem ini akan bekerja dan langsung terintegrasi dengan sistem serta perangkat lainnya, termasuk GPS, radar, kamera, hingga sistem pengereman dan power steering elektronik. Tujuannya adalah mengambil alih kemudi secara otomatis untuk dapat mencari tempat yang aman dan berhenti.

 

4. Teknologi Vehicle-to-Vehicle Memungkinkan Mobil Saling Berbicara

Berbicara di sini maksudnya bukanlah mobil bisa mengobrol atau berbincang dengan mobil lainnya. Namun “pembicaraan” yang terjadi adalah pertukaran informasi antara kendaran satu dengan lainnya mengenai kondisi jalanan, cuaca, kemacetan, atau bahkan kecelakaan.

Komunikasi antar mobil menggunakan koneksi Wi-Fi dan terintegrasi dengan sistem yang ada di dalam mobil. Teknologi ini sangat bermanfaat untuk mengetahui kondisi jalanan yang akan dilewati, serta menghindari kecelakaan.

 

5. Teknologi Self-Parking untuk Parkir yang Lebih Mudah

Teknologi parkir otomatis juga bukanlah merupakan hal baru. Namun diprediksi akan semakin berkembang dan banyak digunakan oleh berbagai produsen mobil di tahun 2018 ini. Teknologi ini dimaksudkan untuk memudahkan para pengemudi untuk memarkirkan mobilnya, terutama apabila lahannya sempit dan sulit, atau jika si pengemudi merupakan pemula dan baru belajar mengendarai mobil.

Terdapat beberapa jenis teknologi self-parking, bergantung pada tipe dan merk mobilnya. Ada yang sifatnya memandu pengemudi untuk memarkirkan mobil dengan cara yang tepat, ada pula yang secara penuh mengambil alih kemudi dan memarkirkan mobil secara otomatis tanpa harus dikemudikan.

Memiliki mobil dengan teknologi canggih tentu menjadi keinginan banyak orang. Namun, jika budget yang dimiliki terbatas, ada baiknya mempertimbangkan untuk membeli mobil bekas. Namun, pilihlah mobil dengan tahun rilis yang belum terlalu lama, sehingga teknologinya pun tidak ketinggalan. Membeli secara kredit dapat menjadi pilihan yang tepat, karena harga yang murah dan dapat dicicil dalam jangka waktu tertentu.

Salah satu platform jual-beli mobil bekas online, momobil.id menawarkan kredit mobil bekas yang mudah, aman, dan nyaman. Ya, momobil.id adalah e-commerce mobil bekas terbaik dan terpercaya di Indonesia. Beli mobil bekas di momobil.id, pasti terjamin kualitasnya, karena mobil yang dijual sudah tersertifikasi oleh Mister Auto (Quality Checker momobil.id), jadi kualitasnya pasti terjamin. momobil.id juga didukung oleh perusahaan pembiayaan terpercaya, Adira Finance dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Proses transaksinya pun sangat mudah, karena seluruh prosesnya akan dibantu oleh Mona, Personal Assistant (PA) momobil.id, dari mulai pencarian unit hingga serah terima kunci, tentunya untuk memberikan Pilihan Terbaik bagi konsumen. Ayo, beli mobil di momobil.id! Punya mobil idaman, pastinya #BanggaPunyaSendiri.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh momobil.id

Tren Jual-Beli Online Barang Bekas Kian Digandrungi Millennial

Generasi millennial lekat dengan gaya hidup yang cepat, praktis, instan, dan online. Hal ini terasa wajar terjadi. Sebab di era millennial, perkembangan teknologi memang terasa sangat cepat. Berkembangnya teknologi digital dan internet yang sangat pesat ini menghasilkan banyak solusi teknologi untuk berbagai kebutuhan manusia, khususnya para millennial yang sangat cepat beradaptasi.

Salah satu contoh penerapan gaya hidup yang praktis ini dapat dilihat dari kebiasaan berbelanja dan membeli sesuatu. Generasi sebelumnya cenderung lebih suka membeli barang secara langsung di toko. Sebab, dengan membeli secara langsung, mereka dapat melihat bentuk serta meninjau kualitas barang yang dibeli, sehingga mereka akan menjadi lebih yakin untuk melakukan transaksi.

 

Belanja Online Sebagai Gaya Hidup Millennial

Bagi para millennial yang hampir tak pernah lepas dari smartphone; internet merupakan tempat yang diandalkan dalam mencari berbagai barang dan kebutuhan mereka. Tidak hanya sekadar browsing, pemesanan dan transaksi pembelian pun dilakukan secara online. Hanya dalam hitungan hari, atau bahkan hitungan jam apabila menggunakan kurir instan, barang yang dipesan sudah berada di tangan mereka dan dapat langsung digunakan.

Kebiasaan belanja online ini juga terus meningkat setiap harinya. Bahkan menurut survei yang dilakukan Lazada yang dimuat dalam Marketeers.com, sebanyak 50 persen millennial yang menjadi responden mereka menghabiskan 10% dari pendapatannya untuk berbelanja secara online.

 

Jual-Beli Barang Bekas Makin Diminati Millennial

Hal ini tentu juga didukung oleh kemudahan, kenyamanan, dan keamanan yang ditawarkan oleh penyedia layanan belanja online. Kebiasaan berbelanja secara online ini juga tidak hanya terbatas pada barang baru saja, tetapi juga untuk barang bekas, atau istilah kerennya preloved.

Millennial juga dianggap sebagai generasi yang impulsif dalam berbelanja. Aktivitas menjual dan membeli barang bekas secara online juga menjadi cara tepat bagi para millennial untuk “melepas” barang yang mereka miliki untuk kemudian membeli barang lainnya. Mulai dari barang fashion, device, hingga kendaraan, misalnya saja mobil bekas.

Membeli mobil bekas juga sebenarnya menawarkan banyak keuntungan, salah satunya adalah harga yang sudah pasti jauh lebih terjangkau. Padahal, kondisi mobil yang dijual mungkin saja tidak jauh berbeda dengan mobil baru. Selain itu, membeli mobil bekas juga dapat dilakukan secara mencicil atau kredit, sehingga tidak perlu menabung dalam waktu yang lama.

Salah satu platform yang menyediakan layanan jual-beli mobil bekas secara online adalah momobil.id. momobil.id adalah e-commerce  mobil bekas terbaik dan terpercaya di Indonesia. Beli mobil di momobil.id, selain banyak promo, prosesnya juga cepat, mudah, dan aman karena semua mobil yang dijual sudah tersertifikasi, jadi terjamin kualitasnya. momobil.id juga didukung oleh perusahaan pembiayaan terpercaya, Adira Finance dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Proses transaksi atau kredit mobil bekas di momobil.id juga sangat mudah, karena seluruh prosesnya akan dibantu oleh Mona, Personal Assistant (PA) momobil.id, tentunya untuk memberikan Pilihan Terbaik bagi konsumen.

Saatnya millennial punya mobil sendiri!

#BanggaPunyaSendiri

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh momobil.id

Google Assistant Berbahasa Indonesia Kini Tersedia untuk Android dan iOS

Google tampaknya sedang menggeber adopsi Google Assistant di ekosistem mobile dan perangkat pintar. Setelah meluncurkan versi Go di platform Android dalam bentuk aplikasi mandiri Februari lalu, asisten virtual pintar yang disiapkan untuk menjegal Alexa-nya Amazon itu juga bakal mendukung 30 bahasa baru sebagai tambahan untuk delapan bahasa yang sudah ada, termasuk dijanjikan untuk bahasa Indonesia. Google Assistant juga mencuri perhatian di ajang MWC bulan lalu, di mana sejumlah perangkat pintar mengandalkan asisten pintar ini sebagai “penghuni”-nya.

Google sendiri menjadwalkan dukungan 30 bahasa tersebut akan tuntas seluruhnya pada akhir tahun 2018, tetapi Anda tak harus menunggu selama itu karena tepat di 1 April 2018 kemarin, Google secara resmi meluncurkan dukungan Google Assistant untuk bahasa Indonesia yang bisa dijumpai di aplikasi Google versi Android dan juga iOS.

Dalam rilis resminya, Google mengatakan bahwa dukungan baru ini hadir untuk pengguna perangkat Android yang sudah menjalankan minimal Android 5.0 Lollipop dan iOS 9.1 atau yang lebih baru.

Sekadar mengingatkan, Google Assistant ini adalah teknologi asisten virtual seperti halnya Siri dan Bixby, di mana ia mengandalkan mesin pembelajar yang mampu memahami konteks perintah suara. Dengannya, Anda dapat memberi perintah sederhana seperti membuat pesan singkat baru, membuat alarm, memutar musik, menelpon seseorang hingga perintah rumit yang penting bagi orang Indonesia misalnya menemukan resep nasi goreng, menerjemahkan bahasa Jawa atau membuat lelucon. Syaratnya, Anda harus mengubah bahasa default perangkat Anda ke bahasa Indonesia terlebih dahulu.

Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang bisa Anda tanyakan ke Google Assistant:

  • Sebutkan Pancasila
  • Pasang alarm jam 6 pagi
  • Kasih lelucon
  • Cari restoran Indonesia dekat sini
  • Ingetin aku beli jeruk nanti jam 6 sore
  • Bagaimana suara harimau?
  • Telepon ibu
  • Lihat resep nasi goreng
  • Berapa lama perjalanan ke Sentral Senayan?
  • Ada apa hari ini?
  • Putar musik Jazz di YouTube
  • Nyalakan wifi
  • Bacakan horoskop saya hari ini

Penulis sempat mencoba beberapa perintah di atas, dan hasilnya sangat memuaskan, hampir 100% perintah-perintah tersebut direspon dengan akurat. Bahkan, Google Assistant juga mampu melakukan perintah lanjutan untuk beberapa perintah di atas, misalnya ketika sudah membuat alarm di jam tertentu, Anda juga bisa meminta Google Assistant untuk membuka alarn dan melakukan tindakan lanjutan dari sana.

Screenshot_2018-04-02-15-11-09-029_com.google.android.googlequicksearchbox

Berikutnya, saya juga mencoba meminta Google Assistant untuk memutar lagu Sheila on 7, dan menirukan suara harimua, hasilnya 100% akurat.

Screenshot_2018-04-02-15-10-12-641_com.google.android.googlequicksearchbox

Seru, kan? Mulai sekarang, Anda bisa mengistirahatkan jari dan mulai menggunakan perintah suara untuk mengirim SMS, membuka aplikasi atau mencari informasi di internet.

Ford Ranger 2019 Dipastikan Punya Pengereman Darurat Otomatis

Ford menjadi salah satu pabrikan yang meramaikan ajang North American International Auto Show. Di ajang yang digelar di Detroit itu, Ford menghadirkan satu produk paling ditunggu, yaitu Ranger 2019 setelah sekian lama absen dari kancah otomotif di Amerika Serikat. Tak mau kalah dari Chevy Silverado, Ford Ranger 2019 juga datang dengan sejumlah terobosan baru.

Salah satu fitur yang paling disorot adalah fitur pengereman darurat otomatis atau disebut dengan AEB (Automatic emergency brakes) yang berfungsi untuk mencegah kendaraan dari tabrakan. Selain di model Ranger 2019, Ford juga membenamkan fitur serupa di tiga model 2019 lainnya, antara lain Ford Edge, Lincold MKC dan Lincoln Nautilus Crossover. Tambahan ini akan melengkapi model 2018 yang sudah lebih dulu menawarkan fitur serupa, Ford Mustang dan Truck F-Series.

ranger 2019 front

Tak hanya pengereman darurat otomatis, Ranger 2019 juga dibekali sejumlah opsi asistansi bagi pengemudi, misalnya pemantau blind spot, pemandu parking, high beam otomatis dan cruise control. Tetapi tidak semua fitur tersebut akan dihadirkan, tergantung model yang dipilih.

Sepenuhnya dirancang ulang untuk pasar Amerika Serikat, Ranger 2019 akan dirakit di Michigan dengan mesin empat silinder turbocharged 2.3 liter dan transmisi otomatis 10 kecepatan. Ford belum memberkan detail soal efisiensi bahan bakar dan tenaganya, namun kepala pemasaran Ford Todd Eckert mengatakan bahwa pihaknya menargetkan rating torsi terbaik di kelas mesin bensin.

Ranger 2019 interior

Di pasar nantinya, Ranger 2019 akan tersedia dalam dua model, SuperCab dan SuperCrew dengan empat pintu. Dua model ini kemudian dipecah lagi dalam tiga varian trim, XL, XLT dan Lariat. Daya tampung maksimalnya sebanyak 5 orang. Dan dukungan headunit layar sentuh seluas 8 inci menjadi salah satu pemanis yang cukup menarik perhatian dengan dukungan Apple Carplay, Android Auto dan Amazon Alexa.

Sumber berita Engadget dan TheDrive.

Anker Roav Viva Hadirkan Fitur Pintar di Mobil Tanpa Biaya Mahal

Apple CarPlay dan Android Auto dirancang untuk masa depan otomatif yang serba pintar dan terhubung. Membenamkan dua addon itu ke kendaraan atau membeli kendaraan dengan bekal salah satunya dari mereka tentu bukan opsi yang murah dan mudah. Tapi kini hadir perangkat baru buatan Anker yang bisa menghadirkan fitur pintar ke dalam mobil. Baru saja debut, Roav Viva dipamerkan di ajang CES 2018 yang digelar di Las Vegas.

Roav Viva berjalan dengan pasokan daya dari colokan rokok 23-volt yang ada di hampir semua mobil keluaran tahun 2000-an. Fitur paling wah di Roav Viva adalah kehadiran teknologi asisten virtual pintar Amazon Alexa yang memungkinkan perangkat menjadi co-pilot bagi pengemudi untuk melakukan beberapa hal. Misalnya, mengetahui prakiraan cuaca, menelpon, memesan pizza, memutar musik, navigasi melalui suara dan berbagai tugas yang mampu dilakukan oleh Alexa bisa dilakukan, semua input diberikan melalui perintah suara. Fitur yang belum bisa ditemukan bahkan di kebanyakan mobil keluaran terbaru. Lebih keren lagi, Roav Viva juga bisa digunakan untuk mengendalikan perangkat rumah pintar yang terhubung.

 

Sayangnya, untuk bekerja secara optimal, Roav Viva masih membutuhkan bantuan dari smartphone. Namun sebagai pelengkapnya, Roav Via dibekali beberapa fitur seperti dua port USB yang bisa dijadikan pengisi daya bagi smartphone, dua lubang mikrofon, dan led berbentuk cincin yang sekaligus menjadi indikator status Alexa. Roav Viva saat ini sudah bisa dipesan melalui Amazon untuk kawasan US dengan banderol $50.

Roav Viva_2

Sebagai informasi bagi Anda, bahwa Roav adalah nama perusahaan yang berada di bawah brand Anker. Roav berfokus pada pembuatan perangkat untuk otomotif, seperti kamera dashboard dan charger plug-in untuk ponsel. Viva ini menjadi langkah maju bagi Roav untuk membawa fitur-fitur pintar ke dalam mobil-mobil tua.

Sumber berita Techradar.

Volkswagen Resmi Singkap I.D., Mobil Driverless Futuristis Bertenaga Mesin Elektrik

Di September 2015, Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh Volkswagen. Perusahaan otomotif Jerman itu kedapatan dengan sengaja memprogram TDI di kendaraan diesel mereka agar aktif di uji emisi. Skandal tersebut mencoreng reputasi VW dan mereka berjanji untuk berubah. Salah satu upaya Volkswagen mungkin sudah Anda ketahui sejak Agustus silam.

Saat itu, Volkswagen diketahui mempunyai niatan untuk membuat penantang produk-produk Tesla Motors. Mereka mengungkap kendaraan konsep baru: bermesin elektrik dan mampu menempuh jarak kurang lebih 500-kilometer dalam satu kali proses charge. Sesuai janji, VW menyingkap hasil gagasan mereka itu di acara Paris Motor Show 2016, memperkenalkan Volkswagen I.D. Dan ternyata, tema ramah lingkungan bukan cuma satu-satunya keunikan dari mobil tersebut.

Volkswagen I.D. 2

Via Autoblog, Volkswagen menjelaskan bahwa I.D. mengusung ‘DNA desain baru mobil elektrik’. Dari sisi penampilan, ia punya benang merah dengan kendaraan-kendaraan sejenis – mirip BMW i3 namun lebih futuristis. Hal ini mungkin dimaksudkan untuk merepresentasikan kapabilitas-kapabilitas canggih I.D.; Volkswagen menjanjikan jarak tempuh lebih jauh, dan di waktu ke depan, ia tidak membutuhkan pengemudi.

Volkswagen I.D. 3

Berdasarkan gambar yang telah dipublikasi, I.D. menghidangkan interior yang lapang, Volkswagen namai desain Open Space. Hal ini bisa tercapai karena mesin listrik mempunyai ukuran yang lebih kecil dan diposisikan di area belakang, lalu baterai lithium-ion-nya dirancang agar berbentuk kotak pipih, diletakkan di bagian lantai. Kemudian I.D. juga menggunakan kombinasi pintu normal di depan dan pintu sliding tanpa ada pilar B, sehingga akses keluar-masuk jadi lebih mudah.

Volkswagen I.D. 4

Untuk mengakses fungsi-fungsi mobil, Anda disuguhkan rangkaian layar; kemudian cermin spion digantikan oleh kamera. Volkswagen juga berencana mengimplementasikan sistem ‘ID’; berisi informasi pribadi serta setting terpersonalisasi, misalnya posisi duduk, stasiun radio favorit, hingga data kontak – semuanya disimpan di cloud. Selanjutnya, Volkswagen berniat membubuhkan HUD berbasis augmented reality.

Volkswagen I.D. menyimpan mesin elektrik bertenaga 168-horsepower, di atas kertas sanggup membawa Anda melesat dari nol ke 100-kilometer per jam dalam kurang dari delapan detik, dengan kecepatan maksimal di 160km per jam. Baterainya diklaim sanggup mengangkut penumpang menjelajahi jarak 400- sampai 600-kilometer.

Volkswagen kabarnya mempunyai agenda buat menghadirkan I.D. di tahun 2020, lalu versi self-driving-nya akan siap dipasarkan di 2025. Harganya dijajakan ‘setara VW Golf high-end berspesifikasi lengkap’.

Via Mashable. Gambar: SlashGear.

Toyota Singkap uBox, Kendaraan Konsep Customizable Untuk ‘Generasi Penerus’

Melihat berbagai kendaraan konsep yang diungkap produsen otomotif, visi mereka terhadap alat transportasi masa depan berbeda-beda. Konsumen kini disuguhkan gagasan-gagasan mengenai potensi mobil pintar serta driverless car. Bagi kita, ide-ide futuristis ini sangat mengagumkan, tapi penasarankah Anda akan seperti apa kendaraan buat generasi penerus?

Toyota ternyata telah memikirkannya. Raksasa otomotif asal Jepang itu menggandeng tim mahasiswa dari International Center for Automotive Research di Clemson University, dan memperkenalkan mobil konsep bernama uBox. Ia adalah sebuah van unik, didesain untuk Generasi Z, yaitu konsumen yang terlahir antara pertengahan 1990- sampai 2010-an. Mayoritas berada di akhir masa remaja, mereka inilah para calon pembeli dan pemilik mobil masa depan.

Toyota uBox 02

Tim mengerjakan uBox selama dua tahun. Dalam menentukan desainnya, Toyota dan Clemson membayangkan cara favorit muda-mudi masa kini buat berpindah dari satu tempat ke tempat lain bersama kawan-kawannya. Ternyata mereka menyukai rancangan tajam dan mengotak, pintu depan dan belakang yang terbuka ke arah berlawanan (suicide doors), rangkaian LED, dan kabin yang dikelilingi kaca.

Toyota uBox pada dasarnya merupakan kendaraan utility untuk lima penumpang, dengan komponen yang bisa dikustomisasi. Anda dipersilakan memilih sendiri warna ventilasi udara, kabin, dan trim; desain baru dapat diunduh dan dicetak sendiri via 3D printer. Bangku-bangku gampang dilepas buat memberikan ruang tambahan. Gagasannya memang cukup liar, namun pendekatan tersebut membebaskan pengemudi mengekspresikan karakter mereka, serta menjaga agar penampilan mobil tetap up-to-date hingga ke tahun-tahun berikutnya.

Toyota uBox 03

Manusia modern (dan kemungkinan besar para penerus kita) hampir tak bisa hidup tanpa gadget pintar, dan Toyota mengerti hal ini. Untuk memaastikan Anda memperoleh akses ke sumber listrik, uBox dibekali outlet power 110-volt, diambil dari powertrain. Sayangnya info mengenai bagian ini masih terbilang minim. Toyota hanya bilang bahwa uBox memanfaatkan motor full-elektrik.

Untuk menyangga atap kaca, Toyota memanfaatkan struktur dari kombinasi material komposit serat karbon serta aluminium, dan versi konsep ini dibuat dengan tangan. uBox merupakan bagian proyek Deep Orange Toyota, dimaksudkan sebagai wadah agar mahasiswa dapat mendalami bidang pengembangan otomotif – dari mulai riset pasar dan desain, hingga proses engineering dan produksi.

Toyota uBox 04

Toyota menjelaskan, target uBox ialah para wiraswastawan muda yang membutuhkan kendaraan serbaguna, mampu menunjang kerja, gaya hidup serta rekreasi.

Via Top Gear. Sumber: Toyota.

Bosch Pamerkan Teknologi Interior Mobil Futuristis di CES 2016

Lebih dikenal sebagai brand perkakas elektronik dan power tool di Indonesia, sebetulnya 60 persen pemasukan Bosch tiap tahun dihasilkan dari teknologi otomotif. Bagi produsen di bidang itu, ajang Consumer Electronics Show 2016 akan menjadi medium tepat untuk memamerkan produk mutakhir. Buat Bosch sendiri, inovasi difokuskan pada sistem infotainment kendaraan.

Sang perusahaan asal Jerman itu sengaja datang jauh-jauh dari markas besarnya di Gerlingen ke Las Vegas buat memperkenalkan konsep konektivitas mobil generasi selanjutnya. Mereka belum memberinya nama, tapi penemuan ini begitu canggih, dan kemungkinan mampu mengubah cara pengemudi mengendalikan serta berinteraksi pada kendaraan yang mereka bawa.

Bosch Car Infotainment System 02

Konsep Bosch dimaksudkan untuk memperlihatkan seperti apa ‘user interface masa depan’. Sistem berupa touchscreen beresolusi tinggi ditaruh di kendaraan convertible dua kursi. Ia memenuhi bagian console utama, juga ditempatkan pada kedua pintu. Interface memungkinkan pengendara dan penumpang mengakses fungsi-fungsi dasar semisal internet, melihat agenda, serta navigasi.

Konektivitas turut tersambung ke tempat tinggal, sehingga kita bisa mengaktifkan/mematikan AC dari jauh, menyalakan sistem keamanan, bahkan sampai membuka kunci pagar rumah. Bosch tak lupa mengembangkan software berbasis cloud di mana komputer memanfaatkan sinyal GPS buat mengkalkulasi posisi mobil, demi menentukan apakah Anda berjalan ke arah yang benar atau tidak.

Bosch Car Infotainment System 03

Sistem infotainment tersebut segera mengeluarkan tanda waspada berupa cahaya lampu dan suara ketika penyeberang melintasi jalan. Hal serupa diterapkan pada mobil yang datang dari arah berlawanan. Menurut Bosch, solusi ini akan jadi kunci penting dalam menghindari kecelakaan. Buat menyempurnakannya, tim pengembang berniat untuk membubuhkan asisten pribadi, mirip Siri atau Cortana.

Bagian paling unik dari teknologi Bosch ini ada pada touchscreen. Kabarnya, komponen tersebut sanggup mensimulasikan sensasi mirip sewaktu kita menekan tombol atau memutar dial sungguhan. Ia membuat berkendara lebih aman karena pengemudi dapat meraba, tak lagi harus melihat layar sentuh. Lalu jika Anda sedang merasa malas, kendara bisa diperintahkan agar parkir dengan sendirinya.

Bosch menggunakan mobil Tesla Model S sebagai basis untuk membenamkan sistem infotainment canggih itu. Kreasi mereka itu sudah diuji di Jerman, Jepang serta Amerika Serikat, dan rencananya akan mulai tersedia di tahun 2020.

Bosch Car Infotainment System 04

Via Digital Trends. Sumber: Bosch.

Lewat AirTouch di BMW Vision Car, Fungsi Mobil Bisa Dioperasikan Tanpa Sentuhan

Berbicara soal keamanan berkendara, fitur keselamatan sebuah mobil tidak banyak berguna tanpa didukung kedisiplinan kita. Faktor terakhir itu seringkali terlalaikan akibat gadget-gadget yang kita bawa. Produsen otomotif berusaha mengimbanginya dengan eksplorasi teknologi baru, dan BMW berniat untuk menyingkap solusi anyar mereka di acara pameran besar awal Januari besok.

Satu tahun silam, Bayerische Motoren Werke sempat memamerkan sistem gesture unik, membuat mobil sanggup membaca gerakan jari dan menerjemahkannya jadi input kendali untuk menyesuaikan volume audio atau menerima panggilan telepon. Fitur ini akhirnya dikemas dalam BMW Gesture Control di BMW 7 Series. Buat langkah selanjutnya, perusahaan Jerman itu berencana mengungkap versi lebih canggihnya di mobil konsep Vision Car.

Wujud Vision Car sendiri masih cukup misterius. Di press release, BMW hanya memperlihatkan bagian dashboard ber-display lebar. Namun ada satu kapabilitas primadona yang mereka banggakan. BMW menamainya AirTouch. Ia memungkinkan pengendara mengoperasikan layar sentuh tanpa perlu benar-benar menyentuh permukaannya. Selain menyederhanakan interaksi, AirTouch meminimalisir noda sidik jari di touchscreen.

AirTouch bisa diterapkan ke beragam aspek di kendaraan, dari mulai fungsi hiburan, navigasi sampai komunikasi. Fitur tersebut memanfaatkan sensor, yang bertugas merekam serta membaca gerakan tangan di area antara console pusat dan cermin. BMW menjelaskan, hal ini memudahkan pengemudi atau penumpang mengubah fokus. Buat memilih menu, kita hanya tinggal mengaktifkan ikon.

Sensor-sensor AirTouch dipasang di sekitar dashboard, dirangkai supaya mampu menerima input tiga dimensi. Tampaknya tangan Anda akan berperan sebagai mouse di display berukuran besar. Kemudian sebuah tombol tersembunyi diletakkan di tepi kiri setir, mudah dicapai dengan jempol. Ia akan menyala saat menu atau icon bisa diaktifkan, Anda cukup men-tap-nya saja.

Kemampuan tersebut juga disiapkan bagi penumpang. Tombol diposisikan di area pintu, di mana mereka dapat menggunakan satu tangan untuk menavigasi menu, dan memakai tangan lain buat mengonfirmasi pilihan. AirTouch sengaja diramu demi mengurangi langkah-langkah seleksi. Contohnya, sewaktu menyalakan phone pad, sistem secara otomatis memunculkan daftar kontak ke bagian atas agar Anda bisa segera melakukan panggilan. Pada akhirnya, AirTouch memastikan pengendara lebih fokus dan berkonsentrasi dalam perjalanan.

Vision Car beserta AirTouch kabarnya akan dipamerkan secara perdana di Consumer Electronics Show 2016 tanggal 6 sampai 9 Januari 2016 nanti.

Via Digital Trends. Sumber: BMWGroup.com.

Lebih Radikal Dari Mirai, Toyota FCV Plus Bukan Sekedar Kendaraan Konsep

Menjadi salah satu kendaraan bertenaga fuel-cell hidrogen pertama di dunia, tak heran Toyota Mirai mendapatkan sorotan dari berbagai pihak ketika pertama diungkap. Ia dibangun berdasarkan konsep FCV (Fuel Cell Vehicle), termasuk pemanfaatan Hybrid Synergy Drive. Tapi meski Mirai sudah mulai memasuki tahap produksi, pengembangan FCV ternyata tidak berhenti. Continue reading Lebih Radikal Dari Mirai, Toyota FCV Plus Bukan Sekedar Kendaraan Konsep