[Review] Itel Vision2, Smartphone Satu Jutaan Berbasis Android Go

Merek Itel mungkin masih terdengar kurang familier di telinga masyarakat, wajar saja karena ia adalah pendatang baru di pasar smartphone Indonesia. Itel datang pada bulan November 2020 dengan membawa ponsel pintar satu jutaan, Vision1 dan Vision1 Plus.

Kini penerus dari Vision1 telah hadir, Itel merilis Vision2 pada tanggal 15 Juni 2021 lalu. Harga yang dipatok pun masih tetap di bawah satu setengah juta, tepatnya Rp1.449.000. Sebagai informasi, Itel sendiri merupakan sister company dari pabrikan smartphone Infinix dan Tecno Mobile di bawah Transsion Holdings. Setelah berteman selama tiga minggu, berikut ini review Itel Vision2 selengkapnya.

Tampil Lebih Kekinian

Bila Vision1 masih mengadopsi layar penuh dengan notch mini, Vision2 tampil lebih kekinian dengan kamera depan bergaya punch hole yang terletak di pojok kiri atas. Itel menyebutnya ‘Dot Notch Full Screen‘, ukuran lubangnya cukup besar dan menampung sensor kamera selfie 8MP yang juga dapat dimanfaatkan untuk sistem keamanan face unlock.

Selain itu, layarnya membentang lebih luas, dari 6 inci naik menjadi 6,6 inci, namun resolusinya masih tetap bertahan pada HD+ (1600×720 piksel) dalam rasio 20:9. Bezel layar bagian samping dan dahinya lumayan tipis, meski dagunya masih tampak agak tebal, tetapi tak apa karena bisa menjadi sandaran jempol kanan saat nonton film dan bermain game dalam posisi horizontal.

Soal kualitas, layar Vision2 tergolong cukup bagus sesuai dengan kelasnya dan mampu menangani kebutuhan ber-smartphone secara umum. Saya pakai untuk browsing, baca berita dan komik, serta akses Instagram, teks dan gambar jelas keterbacaannya. Buat nonton video di YouTube dan film di Netflix juga masih terlihat menyenangkan.

Balik ke belakang, smartphone dengan ketebalan 8,3mm ini dilengkapi penutup kaca 2.5D dan punya tekstur radial untuk mengurangi sisa sidik jari pada bagian belakang. Ia tersedia dalam dua warna yaitu Deep Blue untuk yang menyukai warna klasik atau yang lebih modern adalah Gradation Green. Saya mendapatkan opsi warna yang kedua, cover belakang dan bingkainya berwarna hijau toska, penampilan Vision2 tak kalah dengan smartphone baru lain.

Bingkai triple camera dan area sensor sidik jari juga diberi warna senada. Proses membuka kunci layar menggunakan sensor sidik jari termasuk cepat, asalkan jari kering dan bersih. Performa face unlock juga mengesankan, bahkan di dalam ruangan dengan pencahayaan agak redup tetap dapat mengenali penggunanya.

Untuk penempatan tombolnya, power dan volume berada di sisi kanan, sedangkan akses SIM tray disediakan di sisi kiri bodinya. Di sisi atas polos, sisanya berada di bawah meliputi jack audio 3,5mm, mikrofon, port pengisian daya dan tranfer data yang sayangnya masih berbentuk microUSB, serta speaker.

Kamera

Itel Vision2 mengusung tiga kamera di belakang, yang terdiri dari kamera utama 13MP, kamera macro 2MP, dan satu lagi kamera depth sensing. Fitur-fitur pada aplikasi kameranya lumayan lengkap, mode utamanya meliputi photo, portrait, macro, pano, low light, HDR, pro, video, dan short video.

Pada mode photo, proses pengambilan gambarnya didukung fitur AI detection, AI beauty, AR dan juga filter. Untuk mode portrait, rekomendasinya subjek berjarak 1,5 meter dengan latar belakang jauh dari posisi subjek. Kemudian untuk mode pro, kita diberi keleluasaan lebih untuk mengatur EV, ISO, CR, manual focus, dan white balance.

Perekam videonya mencapai resolusi 1080p dan dilengkapi fitur beauty hingga 5 level. Bagi yang gemar merekam video pendek setiap harinya, ada mode short video yang menawarkan durasi 10 detik secara otomatis.

Sebagai smartphone sejutaan, kamera pada Vision2 memiliki keterbatasan baik segi optik maupun komputasinya. Keberadaannya dianggap sebagai fitur pelengkap saja, kita tetap dapat menghasil jepretan yang bagus asalkan kondisi pencahayaannya ideal dan tidak menantang atau minim cahaya, serta pegang smartphone dengan stabil saat menekan tombol rana untuk menghindari gambar kabur.

Hardware & Software

Untuk performa, Itel Vision2 ditenagai oleh chipset Unisoc SC9863a dengan CPU octa-core 1,6GHz, didukung RAM 3GB, penyimpanan internal 64GB yang bisa diperluas lewat kartu microSD hingga kapasitas 128GB, dan baterainya berkapasitas 4.000 mAh. Bagian menariknya terletak pada sistem operasi yang dijalankan, di mana Vision2 menggunakan Android 10 (edisi Go) yang mana memang didesain untuk perangkat entry-level.

Nah untuk memperoleh pengalaman smartphone yang ringan pada Vision2, kita perlu mengandalkan aplikasi Google berlabel Go atau lite dari pihak ketiga. Di Android (edisi Go), aplikasi Google sepenuhnya dibuat khusus agar menggunakan lebih sedikit ruang penyimpanan, hemat data, dan konsumsi baterai.

Google bilang waktu peluncuran aplikasi versi Go lebih cepat 15% bila dijalankan di perangkat Android (edisi Go), daftar aplikasinya sebagai berikut, Google Go, Google Maps Go, Navigation for Google Maps Go, Gallery Go, Google Assistant Go, Gmail Go, dan YouTube Go. Sementara, aplikasi pihak ketiga meliputi Facebook Lite, Messenger Lite, LINE lite, dan sebagainya.

Perlu dicatat, aplikasi versi ringan tersebut berarti membawa fitur dasar atau yang penting-penting saja. Bila pengguna butuh fitur penuh, bisa menggunakan aplikasi versi standar. Satu atau beberapa harusnya tidak masalah, tetapi bila kebanyakan mungkin akan membebani sistem smartphone ke depannya.

Verdict

Smartphone entry-level di rentang sejutaan cukup ramai, Itel Vision2 menjadi salah satu rekomendasi baru yang patut diperhitungkan. Karena menggunakan sistem operasi Android 10 (edisi Go), pengalaman penggunaan yang ditawarkan ringan dan didukung beragam aplikasi versi Go dan lite.

Itel Vision2 sangat cocok untuk menangani kebutuhan dasar ber-smartphone, sebagai alat komunikasi agar tetap terhubung dengan keluarga ataupun teman, hingga penunjang belajar online dan kerja dari rumah. Namun jangan berharap lebih pada kemampuan gaming dan kameranya.

Sparks

  • Android 10 (edisi Go) yang ringan
  • Desain kekinian dengan warna stylish
  • RAM 3GB dan penyimpanan internal lapang 64GB
  • Harga kompetitif sejutaan

Slacks

  • Masih memakai port microUSB
  • Tidak cocok untuk bermain game
  • Kemampuan kamera biasa

67% dari Populasi Dunia Punya Ponsel & Harga Rata-rata Global untuk 1GB Data Seluler $4,07

Meski pandemi Covid-19 menyebabkan pasar smartphone mengalami penurunan, namun jumlah pengguna ponsel terus bertambah tanpa tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat. Menurut data yang dikeluarkan oleh Stock Apps, jumlah orang yang menggunakan ponsel mencapai 5,3 miliar pada bulan Juli 2021 atau sekitar 67% dari populasi dunia.

Laporan Hootsuite dan We Are Social Digital 2021 menunjukkan lebih dari 117 juta orang mulai menggunakan ponsel pada tahun lalu, dengan jumlah total pengguna meningkat 2,3% pada periode ini. Eropa sejauh ini memiliki jumlah penduduk tertinggi yang menggunakan ponsel. Tahun lalu, 86% orang Eropa memiliki ponsel, namun untuk 2025 tingkat penetrasi di pasar Eropa diperkirakan hanya akan meningkat menjadi 87%.

 

Amerika Utara berada di peringkat kedua, di mana sekitar 85% warganya menggunakan ponsel. Kemudian gabungan China, Hong Kong, Makau, dan Taiwan, sekitar 83% populasi penduduknya memiliki ponsel. Pasar dengan pangsa kepemilikan ponsel terkecil adalah Afrika sub-Sahara, di mana kurang dari setengah penduduknya memiliki ponsel.

Data Hootsuite mengkonfirmasi mayoritas orang menggunakan smartphone untuk mengakses jaringan seluler dan internet seluler. Pada Juli, smartphone menyumbang 6,4 miliar atau 79% dari semua koneksi seluler secara global. Di sisi lain, router, tablet, PC portabel hanya memiliki pangsa pasar 3,8% dengan 310 juta perangkat.

Pertumbuhan jumlah pengguna smartphone yang mengesankan dan pandemi menyebabkan lonjakan lalu lintas data seluler. Pada kuartal pertama 2021, lalu lintas data seluler global rata-rata bulanan, termasuk unggahan dan unduhan, berjumlah sekitar 66 exabytes atau miliaran gigabyte (66 juta terabyte), meningkat sebesar 68% dari tahun ke tahun. Perangkat berbasis sistem operasi Android menyumbang 73% dari total lalu lintas data, sedangkan perangkat iOS menyumbang 26,3%.

Survei tersebut juga mengungkapkan perbedaan yang signifikan dalam biaya data seluler per negara. Rata-rata global untuk 1 GB data seluler adalah $4,07. Namun orang Yunani membayar lebih mahal, dua kali lipat dari rata-rata atau $8,16. Sementara, di UEA dan Selandia Baru tidak jauh lebih baik dengan masing-masing $7,62 dan $6,99 per GB. Pengguna smartphone di AS dan Inggris rata-rata membayar $3,33 dan $1,42. Israel sejauh ini memiliki data termurah dengan biaya 1 GB hanya $0,05, diikuti oleh Italia $0,27 dan Rusia $0,29.

Sumber: GSMArena, Stock Apps

Samsung Galaxy M32 Pas Banget untuk Mendorong Produktivitas Selama di Rumah

Riset menunjukkan bahwa smartphone tidak semata-mata berguna sebagai alat komunikasi, tapi juga bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas penggunanya. Apalagi di masa-masa pembatasan mobilitas di sejumlah daerah sekarang ini, kehadiran smartphone yang tepat dapat membantu kita mempertahankan produktivitas.

Continue reading Samsung Galaxy M32 Pas Banget untuk Mendorong Produktivitas Selama di Rumah

Bahas Antarmuka OPPO Reno6, Lebih Personal Bebas Dikustomisasi

OPPO Reno6 mengusung dazzling design, ia punya bodi yang ramping dengan ketebalan 7,8mm dan berat 173 gram yang mudah digenggam. Serta, dibalut dalam warna stylish berteknologi Reno Glow, Aurora yang tampil mencolok dan warna klasik Stellar Black.

Untuk interior, Reno6 dengan sistem operasi ColorOS 11.1 berbasis Android 11 juga menawarkan kebebasan kustomisasi. Di mana hampir semua dari bagian antarmuka Reno6 dapat dikustomisasi oleh pengguna.

Mulai dari launcher, secara default mode homescreen standar pada Reno6 terdiri dari satu lapisan, artinya semua aplikasi dan widget berkumpul di area homescreen. Bagi penggemar app drawer, pengguna bisa memilih mode homescreen drawer atau simple bila menginginkan tampilan sederhana dengan tata letak aplikasi dan font berukuran lebih besar.

Selain itu, tata letak aplikasinya bisa disesuaikan dari yang terbesar 2:4 hingga 5:6. Efek transisinya tersedia opsi default, roll, cube, flip, card, dan tilt. Sedangkan untuk ikon aplikasi tersedia opsi default, material style, pebble, dan custom yang memungkinkan memilih bentuk ikonnya.

Pengguna juga bisa mengunduh dan menerapkan berbagai ikon pack dari Play Store atau mengganti tema Reno6 secara keseluruhan di Theme Store. OPPO juga menyediakan serangkaian static wallpaper dan live wallpaper, serta artist wallpaper yang tersedia gratis dan dapat diunduh pada Theme Store.

Untuk menyesuaikan antarmuka Reno6 lebih jauh lagi, buka settings dan pilih personalisations. Di sini kita bisa mendesain tampilan always on display, mengubah fingerprint animation, mengganti elemen warna utama, menyesuaikan font dan ukuran tampilan konten, hingga mengaktifkan edge lighting sebagai indikator notifikasi.

Berkat fitur lock screen magazine, wallpaper di lockscreen akan berganti secara otomatis dan menampilkan gambar inspirasi kreatif setiap kali pengguna membuka kunci layar. Layar Reno6 dapat secara otomatis bangun bila mengaktifkan fitur raise to wake atau kita bisa double-tap untuk membangunkan layar.

Untuk masuk ke sistem smartphone, kita bisa mengandalkan in-display fingerprint yang sensornya sangat responsif atau face unlock yang tak kalah cepat dalam mengenali penggunanya. Setelah kunci terbuka, dengan memanfatkan fitur icon pull-down gesture, kita dapat mengakses aplikasi di homescreen menggunakan satu tangan dengan cara mengusap sedikit ke atas dari pojok kanan atau kiri bagian bawah layar.

Fitur Dark Mode di Reno6 juga dapat dikustomisasi lebih lanjut. Total ada tiga opsi skema warna gelap yang ditawarkan, mulai dari gelap total, gelap agak kebiruan, dan gelap agak abu-abu. Semuanya dengan tingkat kontras yang berbeda yang dapat disesuaikan dengan preferensi pengguna dan dapat dijadwalkan untuk aktif secara otomatis.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

vivo Y53s Andalkan NFC Multifunctions dan Extended RAM untuk Kelancaran Multitasking

Belum lama ini vivo Indonesia telah mengumumkan smartphone kelas menengah terbarunya, vivo Y53s. Perangkat yang dibanderol dengan harga Rp3.699.000 ini menjadi smartphone Y-Series pertama yang didukung dengan fitur NFC Multifunctions.

Dalam hal teknologi, NFC Multifunctions dilengkapi dengan chip multifungsi yang telah terintegrasi. Sehingga dapat membaca, mengelola, dan menyimpan data untuk aktivitas pembayaran tanpa kontak, transfer data yang lebih cepat, hingga menduplikasi kartu.

Selain dapat mempermudah pengguna dalam melakukan transaksi non-tunai, mulai dari untuk pengecekan saldo hingga mengisi ulang e-money melalui aplikasi ketiga. Dengan fitur NFC Multifunctions, pengguna bisa dengan mudah dan cepat berbagi dan bertukar file, seperti berbagi dokumen, foto, video, lagu hingga aplikasi favorit.

Lebih jauh, NFC Multifunctions juga bisa digunakan sebagai duplikasi kartu akses dengan ragam fungsi, baik untuk masuk ke gedung kantor, rumah, maupun apartemen. Berkat chip khusus, fitur NFC Multifunctions bisa difungsikan sebagai sistem identifikasi alternatif untuk penyimpanan kunci yang aman.

Dari segi desain, vivo Y53s mengusung Trendy Slim Design dengan bodi tipis 8,3mm. Perangkat ini tersedia dalam dua pilihan warna, yaitu Fantastic Rainbow dengan sentuhan Dynamic Color dan Deep Sea Blue dengan sentuhan AG Matte Design yang halus di permukaannya.

Untuk mengambil foto dan video, vivo Y53s mengandalkan tiga unit kamera di belakang dengan kamera utama 64MP Night Camera, bersama 2MP untuk macro dan 2MP sebagai depth sensor. Hasil video yang ditangkap menggunakan kamera belakang bakal lebih stabil karena adanya teknologi EIS.

Serta, ada fitur Eye Autofocus yang dapat mengunci fokus pada mata atau objek untuk melacak objek yang bergerak dan menjaganya tetap fokus. Sedangkan, kamera depannya 16MP AI Selfie Camera untuk selfie dan aktivitas video call atau live session di media sosial lengkap dengan fitur Video Call Beauty.

Soal performa, vivo Y53s ditenagai chipset MediaTek Helio G80 dengan RAM 8GB+3GB Extended RAM yang mumpuni untuk multitasking dan penyimpanan internal 128GB yang bisa diperluas hingga 1TB. Baterainya berkapasitas 5.000 mAh dengan dukungan pengisian daya cepat 33W FlashCharge.

Sebagai bentuk adaptasi dengan keadaan saat ini dan demi mendukung konsumen Update from Home, vivo menghadirkan “Layanan Antar ke Rumah” untuk pembelian smartphone vivo. Layanan pesan antar ini menerapkan prosedur standar kebersihan dan keamanan mulai dari proses penyiapan barang hingga barang sampai ke tangan konsumen.

Selain itu, konsumen dapat menghubungi vivo Official WhatsApp di nomor 0811-9760-1111 sebagai kanal komunikasi yang diberikan untuk konsumen yang ingin membeli produk vivo. Serta, menanyakan ketersediaan produk atau layanan lainnya, hingga berkonsultasi jika ada kendala terkait smartphone vivo.

Xiaomi Menjadi Top Maker di 22 Pasar Global Pada Kuartal Kedua 2021

Xiaomi telah berkembang pesat dalam dua belas bulan terakhir, mereka memanfaatkan dengan sangat baik kekosongan yang ditinggalkan oleh Huawei di dunia smartphone. Xiaomi mengungkap bahwa perusahaannya berhasil meningkatkan pendapatan, pengiriman smartphone, dan metrik penting lainnya.

Antara bulan April dan Juni 2021, Xiaomi mengirimkan 52,6 juta unit smartphone atau 86,6% dari kuartal kedua 2020. Menurut Canalys, Xiaomi menguasai pangsa pasar global 16,7% dan menjadikannya sebagai produsen smartphone terbesar ke dua di dunia untuk pertama kalinya pada kuartal kedua, di belakang Samsung dan di depan Apple.

Dari smartphone yang dikirimkan pada paruh pertama tahun ini, 12 juta unit diantaranya berada di segmen yang harganya lebih dari CNY 3.000 atau sekitar Rp6,6 jutaan ke atas. Di negara asalnya, pangsa pasar smartphone mereka naik menjadi 16,8% dari 10,3% dan menempati peringkat ketiga dengan peningkatan 35,1% dari tahun ke tahun.

Selain itu, pendapatan dari produk Internet of Things (IoT) dan lifestyle-nya juga tumbuh 35,9% dari tahun ke tahun. Sekarang ada 374,5 juta perangkat IoT yang terhubung ke platform Xiaomi, itu tidak termasuk smartphone dan laptop. Jumlah pengguna dengan lima atau lebih perangkat yang terhubung ke platform AIoT (tidak termasuk smartphone dan laptop) mencapai 7,4 juta, meningkat 44,5% dari tahun ke tahun.

Xiaomi terus meningkatkan keunggulan kompetitifnya di pasar-pasar utama. Menurut Canalys, pangsa pasar Xiaomi pada kuartal kedua 2021 berada di peringkat lima teratas di 65 pasar global dan nomor satu di 22 pasar, 10 di antaranya mencapai nomor 10 untuk pertama kalinya seperti di Italia dan Prancis. Xiaomi juga menempati peringkat satu di Asia Tenggara dengan pangsa pasar mencapai 28,2%.

Sumber: GSMArena, Blog.mi.com

Poco X3 GT Diluncurkan di Indonesia, Pertama dengan Mediatek Dimensity 1100

Sepertinya, saat ini Xiaomi selalu meluncurkan perangkat terbaru mereka di setiap bulannya. Walaupun Poco sudah merupakan merek mandiri, namun manajemennya di Indonesia masih di bawah Xiaomi Indonesia. Pada tanggal 19 Agustus 2021, mereka kembali meluncurkan sebuah smartphone yang menjadi disruptor. Perangkat tersebut adalah Poco X3 GT.

Dengan slogan Go Turbo, Poco X3 GT menjadi smartphone pertama di Indonesia yang menggunakan SoC Mediatek Dimensity 1100. Perangkat ini juga yang pertama dari Xiaomi / Poco yang sudah mendukung Memory Expansion sebesar 2 GB yang mengambil kapasitas langsung dari penyimpanan internalnya. Gorilla Glass Victus juga sudah terpasang pada smartphone yang masuk ke dalam kelas mainstream ini.

“Kami melihat bahwa POCO fans di Indonesia didominasi oleh anak muda yang gemar bermain mobile game dan menonton hiburan. Sehingga, kami yakin POCO X3 GT dapat menjadi pilihan yang sempurna,” ujar Head of Marketing POCO Indonesia, Andi Renreng. “POCO telah berhasil mengapalkan 20 juta unit smartphone secara global. Kami percaya, POCO X3 GT berperan penting dalam pertumbuhan brand ini di Tanah Air.”

Poco X3 GT sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Poco X3 GT
SoC Mediatek Dimensity 1100
CPU 4 x 2.6 GHz Cortex-A78 +  4x 2.0 GHz Cortex-A55
GPU Arm Mali-G77 MC9
RAM 8 GB LPDDR4x + 2 GB Memory Expansion
Internal 256 GB UFS 3.1
Layar 6,6 inci IPS 2400 x 1080 120Hz Gorilla Glass Victus
Dimensi 163.3 x 75.9 x 8.9 mm
Bobot 193 gram
Baterai 5000 mAh 67 watt charger
Kamera 64 MP / 16 MP utama, 2 MP Macro, 8 MP Ultrawide, 16 MP Selfie
OS Android 11 MIUI 12.5

Poco Indonesia juga tidak lupa mengingatkan bahwa perangkat terbaru mereka ini sudah memiliki dua buah speaker. Selain itu, Poco X3 GT juga sudah mendukung Dolby Atmos. Untuk mengisi kartu uang elektronik, Poco X3 GT juga sudah dilengkapi dengan fitur NFC. Dan juga, Xiaomi tidak pernah lupa untuk menghadirkan sensor infra merah pada setiap smartphone-nya.

POCO menghadirkan POCO X3 GT dengan harga resmi Rp. 4.399.000,- untuk varian 8GB/128GB dan Rp. 4.799.000,- untuk varian 8GB/256GB. Kedua varian tersebut dapat dipesan secara online preorder pada tanggal 19-25 Agustus 2021. Seperti biasa jika konsumen membelinya secara online dan flash sale, harganya akan dikurangi. Kali ini, pengurangannya hingga Rp. 200.000.

5G N40, apakah didukung?

Dengan hadirnya Poco M3 Pro 5G, Xiaomi menghadirkan sebuah smartphone yang mendukung jaringan 5G yang sedang digelar saat ini. Hal tersebut adalah Telkomsel pada N40 dan Indosat pada N3. Namun yang terjadi saat ini adalah banyak perangkat 5G yang belum mendukung jaringan 5G pada band N40. Bagaimana dengan Poco X3 GT?

Setelah melihat tabel spesifikasi pada website resminya, ternyata N40 belum didukung oleh Poco X3 GT. Saya pun langsung menanyakan hal tersebut pada Poco Indonesia. Dan memang, mereka mengatakan bahwa jaringan 5G Telkomsel saat ini belum didukung pada Poco X3 GT. Hal tersebut tentu mengacu pada band N40.

Akan tetapi, mereka mengatakan nantinya Telkomsel juga bakal menggunakan band lainnya. Jadi, besar kemungkinan bahwa Telkomsel 5G nantinya akan didukung oleh Poco X3 GT. Hal tersebut tentunya tinggal menunggu waktu peresmian jaringan 5G-nya. Lagipula, saat ini 5G masih hanya ada pada titik tertentu saja.

OPPO Ungkap Teknologi Pencitraan Baru untuk Smartphone Mendatang, dari Sensor RGBW Hingga Kamera Bawah Layar

Lewat unggahan video baru di channel YouTube resmi OPPO yang bertajuk ‘OPPO Future Imaging Event’. OPPO mengungkap serangkaian terobosan dalam teknologi pencitraan smartphone yang berfokus pada peningkatan sensor, modul, dan algoritma. Termasuk sensor RGBW baru, 85-200mm continuous optical zoom, five-axis OIS, dan kamera bawah layar generasi terbaru yang dilengkapi algoritma kecerdasan buatan.

Acara tersebut dipimpin oleh Simon Liu selaku Director of Imaging dari OPPO. Ia menjelaskan bahwa sensor RGBW OPPO yang baru dikembangkan dengan menambahkan sub-piksel putih (W) ke susunan RGB dan menggunakan algoritma pixel binning 4-in-1. Hasilnya sensor dapat menangkap cahaya 60% lebih banyak dibandingkan sensor generasi sebelumnya dan noise berkurang hingga 35%.

Lebih lanjut, OPPO menggunakan teknologi DTI (Deep Trench Isolation) untuk mengisolasi piksel mengumpulkan cahaya dari satu sama lain dan secara efektif mencegah sub-pixel crosstalk dan meningkatkan kualitas gambar. Di sisi lain, algoritma piksel 4-in-1 akan membantu secara substansial meningkatkan kinerja sensor warna, mencegah masalah ketidakakuratan warna, dan pola moiré.

Tak hanya meningkatkan pengambilan foto pada kondisi cahaya rendah, sensor RGBW juga mampu membuat portrait lebih ekspresif baik untuk foto maupun video dengan penyempurnaan pada kulit, tekstur, dan kontras. Sensor ini akan dirilis secara komersial pada produk OPPO mulai Q4 2021.

OPPO 85-200mm Continuous Optical Zoom

Fasilitas zoom di smartphone memperluas kreativitas saat mencari komposisi, namun rentang zoom optical dari kamera smartphone cukup pendek dan kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Modul kamera baru 85-200mm continuous optical zoom milik OPPO ini akan memulai babak baru kemampuan zoom di smartphone.

Bahkan di kamera mirrorless di sistem APS-C pun untuk mendapatkan rentang zoom dari 85mm sampai 200mm membutuhkan lensa berukuran besar. Di sini OPPO mengadopsi teknologi lensa G+P (kaca + plastik) untuk pertama kalinya, dengan dua lensa ultra-tipis aspheric glass lenses.

Modul ini memiliki tunnel magnetoresistance sensor (TMR sensor) yang memungkinkan lensa di dalam modul kamera bergerak dengan lebih stabil dan presisi. Motor poros pemandu baru dibuat dengan meningkatkan kemiringan dinamis di mana sistem lensa dapat dipindahkan, sehingga dapat dengan mudah mendukung zoom optik berkelanjutan pada perbesaran yang lebih tinggi. Teknologi ini juga dapat menghindari berbagai kendala umum seperti ketidakakuratan white balance atau bias warna yang ditemui pada sistem zoom konvensional pada perangkat multi-kamera.

Selain itu, pengembangan OPPO terhadap five-axis OIS memungkinkan prosesor sistem menerima data pergerakan dari giroskop, menganalisisnya, dan memecahnya ke masing-masing komponen melalui algoritma. Data kemudian diteruskan ke dua komponen yang dapat dipindahkan, lensa dan sensor, yang masing-masing digerakkan oleh ball-bearing motors dan shape memory alloys.

Saat pergerakannya relatif kecil, gambar akan distabilkan melalui pergeseran lensa OIS mencakup pergeseran horizontal (X) dan vertikal (Y). Namun, ketika amplitudo gerakan relatif besar, pergeseran sensor OIS akan digunakan, yang meliputi pergeseran horizontal (x), pergeseran vertikal (y), dan rolling. Bersama dengan kompensasi algoritma, untuk mencapai stabilisasi dalam lima sumbu gerakan.

Teknologi ini memungkinkan sudut stabilisasi maksimum ±3°, tiga kali lebih besar dari teknologi OIS tradisional pada smartphone, sensor juga dapat bergeser dengan presisi 2μm. Five-axis OIS dapat meningkatkan kinerja kompensasi getaran hingga 65% dan akan dirilis secara komersial pada produk OPPO mulai Q1 2022.

Terakhir, OPPO memperlihatkan solusi kamera bawah layar generasi berikutnya yang akan bekerja pada kerapatan piksel 400 ppi di sekitar area kamera bawah layar. OPPO menggunakan kabel transparan dan desain baru untuk memberikan kualitas tampilan dan pengalaman visual yang lebih halus.

Setiap rangkaian piksel hanya menggerakkan 1 piksel (“1-ke-1”) pada layar dan teknologi kompensasi algoritmik yang tepat, kromatisitas dan kecerahan keseluruhan layar diatur lebih presisi, dengan penyimpangan sekitar 2% dan meningkatkan masa pakai layar hingga 50%.

Institut Penelitian OPPO di Amerika Serikat telah mengembangkan serangkaian algoritma kecerdasan buatan untuk pencitraan, termasuk pengurangan difraksi, anti-kondensasi, HDR, dan AWB untuk mengoptimalkan kualitas pencitraan kamera bawah layar dengan lebih baik.

OPPO Resmikan Reno6 Series 5G, Lebih Stylish dan Powerful untuk Merekam Momen Portrait

OPPO kembali menghadirkan versi 5G dari perangkat Reno terbaru dan kali ini ia juga ditemani versi Pro-nya. Ya, OPPO telah resmi meluncurkan Reno6 Series 5G di Indonesia yang terdiri dari Reno6 5G dan Reno6 Pro 5G.

Sama halnya seperti Reno6 versi 4G, kedua smartphone 5G ini memiliki desain stylish bahkan lebih menarik. Pada Reno6 5G misalnya, ia punya bingkai tegas yang sekilas mirip ‘iPhone 12’. Sementara, Reno6 Pro 5G memiliki 3D curved display yang melengkung di sisi kiri dan kanan mengikuti kontur bodinya yang ramping.

Dari segi layar, Reno6 5G Series mengusung panel AMOLED 6,4 inci dan 6,5 inci (Pro) beresolusi FHD+ dalam rasio 20:9 dengan refresh rate 90Hz dan touch sampling rate 180Hz. Ada single punch hole di pojok kiri atas, untuk menempatkan kamera depan 32MP.

Untuk konfigurasi kamera belakangnya, Reno6 5G hanya mengandalkan tiga unit kamera saja yang meliputi kamera utama 64MP, kamera dengan lensa ultrawide 8MP, dan kamera macro 2MP. Sementara, Reno6 Pro 5G membawa kemampuan kamera yang lebih superior.

Terdapat empat unit kamera di belakang Reno6 Pro 5G, di mana kamera utamanya 50MP menggunakan sensor Sony IMX766 yang punya sensor berukuran besar 1/1.56 inci. Selain punya kamera ultrawide 16MP dan kamera macro 2MP, bagian paling seru pada kamera Reno6 ialah keberadaan kamera dengan lensa telephoto 13MP.

Tentu saja, Reno6 5G Series juga telah dilengkapi rangkaian fitur kamera canggih berbasis AI untuk merekam momen portrait. Sebut saja, Bokeh Flare Portrait Video untuk video dengan efek bokeh sinematik dan AI Highlight Video yang dapat meningkatkan kualitas video di kondisi menantang.

Aspek pembeda utama dari perangkat Reno6 5G Series ialah dapur pacu, Reno6 5G ditenagai oleh chipset 5G MediaTek Dimensity 900, didukung RAM 8 GB dan penyimpanan 128 GB, serta baterai 4300 mAh 65W SuperVOOC 2.0 yang mampu mengisi daya 100% hanya dalam 28 menit. Sedangkan, Reno6 Pro 5G mengandalkan chipset flagship Snapdragon 870 5G, dengan RAM 12 GB dan penyimpanan 256 GB, serta baterai 4500 mAh 65W SuperVOOC 2.0 yang dapat mengisi daya penuh dalam 31 menit.

OPPO Reno6 Series 5G ingin merangkul budaya anak muda melalui fotografi yaitu dengan kompetisi foto OPPO Renovators yang mengangkat tema ‘Forgotten Emotion’, esports dengan kolaborasi bersama Bigetron, dan musik dengan OPPO Reno6 Pro Fest. Patrick Owen, Chief Creative Officer, OPPO Indonesia, mengungkapkan, “OPPO Reno6 Series 5G menawarkan performa mumpuni dengan pilihan chipset MediaTek Dimensity 900 dan Qualcomm® Snapdragon™ 870 5G yang akan memberi kenyamanan baik untuk aktivitas profesional maupun gaming di sela waktu.”

OPPO Reno6 5G dibanderol dengan harga Rp7.999.000 dengan ketebalan 7,59 mm dan berat 182 gram tersedia dua warna, Aurora dan Stellar Black. Sedangkan, Reno6 Pro 5G dijual dengan harga Rp10.999.000, serta hadir dengan warna Lunar Grey dengan ketebalan 7,99 mm dan berat 188 gram. Keduanya tersedia di OPPO Gallery, OPPO Store, gerai partner smartphone yang menjual OPPO, dan e-commerce terkemuka termasuk Akulaku, Blibli, JD.ID, Lazada, Shopee dan Tokopedia.

Selama pre-order 19-27 Agustus 2021 dan program Flash Sale e-commerce 19 Agustus 2021, konsumen akan mendapatkan OPPO Band secara gratis untuk pembelian OPPO Reno6 5G dan OPPO Enco Air untuk pembelian OPPO Reno6 Pro 5G, serta penawaran khusus cashback Rp 750.000,00 bagi pengguna kartu kredit BRI, CIMB Niaga, Citibank, DBS, Mandiri, Standard Chartered, dan UOB TMRW via pembelian online di platform e-commerce.

Xiaomi Umumkan Redmi 10, Kini dengan Chipset Helio G88, Layar 90 Hz, dan Kamera 50 Megapixel

Xiaomi belum lama ini resmi memperkenalkan Redmi 10. Dibanding Redmi 9 yang dirilis tahun lalu, Redmi 10 membawa cukup banyak pembaruan yang signifikan, mulai dari desain, layar, performa, sampai kamera.

Kita mulai dari desainnya lebih dulu. Seperti yang bisa dilihat, wajah Redmi 10 tampak jauh lebih modern ketimbang pendahulunya yang masih berponi. Tampilan panel belakangnya juga berubah drastis, kini dengan modul kamera yang lebih lebar di ujung kiri atas ketimbang di tengah.

Redmi 10 datang membawa chipset MediaTek Helio G88. Kenapa harus spesifik Helio G88? Karena chipset ini pada dasarnya adalah Helio G85 yang telah di-upgrade agar mampu mengakomodasi layar FHD+ dengan refresh rate di atas normal.

Benar saja, layar 6,5 inci beresolusi 1080p milik Redmi 10 mendukung refresh rate maksimum 90 Hz. Saya bilang maksimum karena refresh rate-nya memang dapat berubah-ubah secara otomatis antara 45, 60, dan 90 Hz, tergantung jenis konten yang ditampilkan. Tujuannya tentu untuk mengoptimalkan daya tahan baterai.

Bicara soal baterai, Redmi 10 tergolong cukup mirip dengan pendahulunya, dengan kapasitas 5.000 mAh dan dukungan fast charging 18 W. Perangkat turut mendukung reverse wired charging 9 W, dan paket penjualannya turut mencakup kepala charger 22,5 W.

Lanjut ke kameranya, Redmi 10 hadir mengusung kamera utama 50 megapixel, pertama kalinya untuk lini Redmi seri angka. Menemani kamera utamanya adalah kamera ultra-wide 8 megapixel, kamera macro 2 megapixel, dan kamera depth 2 megapixel. Di depan, ada kamera selfie 8 megapixel.

Semua itu dikemas dalam bodi yang sedikit lebih ringkas daripada sebelumnya, dengan tebal sekitar 8,9 mm dan bobot hanya 181 gram. Fitur-fitur seperti side fingerprint sensor, dual speaker, maupun jack audio 3,5 mm turut tersedia, tapi sayang Redmi 10 tidak punya slot kartu microSD.

Maka dari itu, konsumen harus lebih bijak dalam menentukan varian yang hendak dibeli. Total ada tiga varian Redmi 10 yang ditawarkan: 4 GB/64 GB, 4 GB/128 GB, dan 6 GB/128 GB. Masing-masing dihargai $179, $199, dan $219. Sejauh ini belum ada informasi kapan Xiaomi bakal memboyongnya ke tanah air.

Sumber: Xiaomi.