Motorola Dikabarkan Sedang Menyiapkan Razr Versi 5G

Sulit menyangkal anggapan bahwa Motorola Razr merupakan ponsel foldable berpenampilan paling menarik sejauh ini. Reinkarnasi ponsel lipat legendaris ini juga menunjukkan manfaat lain dari tren foldable, yakni untuk mengecilkan ukuran ponsel secara drastis saat sedang tidak dipakai.

Ini justru berbanding terbalik dari premis yang diusung foldable lain, utamanya Samsung Galaxy Fold dan Huawei Mate X, yang keduanya justru diciptakan untuk dipakai layaknya sebuah tablet saat diperlukan. Juga berbeda cukup signifikan adalah spesifikasinya; baik Galaxy Fold maupun Mate X sama-sama mengusung komponen flagship, sedangkan Razr hanyalah perangkat kelas menengah.

Benar saja, Razr hanya dibekali oleh chipset Qualcomm Snapdragon 710 yang performanya jauh di bawah Snapdragon 855. Chipset ini juga tak lagi bisa dibilang baru saat Razr sudah mulai dipasarkan nanti, yang dijadwalkan baru akan dimulai di tahun 2020 ini.

Motorola Razr

Terlepas dari itu, Razr tetap saja menarik meski harganya mencapai $1.500. Akan lebih menarik lagi seandainya perangkat ini bisa lebih future-proof, terutama dari segi konektivitas. Ya, yang saya maksud adalah dukungan terhadap jaringan 5G, yang ternyata absen pada Razr.

Kabar baiknya, Motorola dilaporkan sedang menyiapkan Razr versi 5G. Versi ini tentu akan mengemas chipset yang berbeda, kemungkinan besar antara Snapdragon 765G atau MediaTek Dimensity 1000L, chipset yang sama yang menenagai OPPO Reno3 Pro dan Reno3 yang duduk di segmen menengah.

Tidak menutup kemungkinan juga adalah Exynos 980, chipset bikinan Samsung pertama yang mengemas modem 5G terintegrasi, sebab ini bukan pertama kalinya Motorola menggunakan chipset buatan Samsung.

Sumber: GSM Arena.

TCL Umumkan Tiga Smartphone di Bawah Namanya Sendiri: TCL 10 Pro, TCL 10L, dan TCL 10 5G

TCL mengawali tahun 2020 ini dengan turun langsung ke industri smartphone menggunakan namanya sendiri setelah selama ini menjadi pemegang brand Alcatel. Tidak tanggung-tanggung, tiga ponsel sekaligus mereka umumkan di ajang CES yang tengah digelar di kota Las Vegas.

Ketiganya adalah TCL 10 Pro, TCL 10 L, dan TCL 10 5G. TCL rupanya masih menyimpan detail lengkap mengenai ketiganya untuk diungkap pada acara peluncuran resminya di MWC 2020 bulan depan, akan tetapi kita sudah bisa mendapat gambaran terkait sejumlah keunggulannya dari foto-foto yang dirilis.

TCL 10L / TCL
TCL 10L / TCL

Ketiganya punya banyak kemiripan, terutama sisi belakang yang dilengkapi oleh kuartet kamera. Spesifikasi lengkap kameranya belum diketahui, namun TCL 10L dan TCL 10 5G dipastikan bakal mengusung kamera utama 48 megapixel, sedangkan TCL 10 Pro berbeda sendiri dengan kamera 64 megapixel.

Secara fisik, TCL 10 Pro juga paling berbeda. Punggungnya bebas dari sensor sidik jari, sebab TCL sudah menanamkannya di balik layar yang memiliki notch kecil di bagian atasnya. TCL 10L dan TCL 10 5G di sisi lain malah mengemas perpaduan sensor sidik jari di belakang beserta layar model hole-punch.

TCL 10 5G / TCL
TCL 10 5G / TCL

Fakta lain yang cukup menarik terkait TCL 10 Pro adalah, panel AMOLED yang digunakan bukanlah buatan Samsung, melainkan bikinan China Star Optoelectronics Technology (CSOT), anak perusahaan TCL yang selama ini memproduksi panel layar untuk deretan TV besutan TCL sendiri.

Karena tidak mengandalkan pasokan komponen dari luar, ongkos produksinya pun bisa ditekan, demikian pula harga jualnya. TCL bilang bahwa banderol TCL 10 Pro tidak akan melebihi $500 untuk konfigurasi terendahnya saat mulai dipasarkan pada kuartal kedua mendatang. Untuk TCL 10L dan TCL 10 5G, harganya sudah pasti bakal lebih terjangkau lagi.

TCL 10 5G sendiri bakal bersaing di kelas yang sama seperti OPPO Reno3 Pro, apalagi mengingat chipset yang digunakan keduanya sama persis, yakni Qualcomm Snapdragon 765G. Lebih lengkapnya kita harus menunggu launching resminya menjelang akhir Februari nanti.



Sumber: PhoneArena dan TCL.

OPPO Reno3 Pro dan Reno3 Resmi Disingkap, Unggulkan 5G Tanpa Terlalu Menguras Baterai

Resmi sudah, OPPO baru saja meluncurkan dua ponsel 5G terbarunya, Reno3 Pro dan Reno3, di kampung halamannya. Keduanya sama-sama mengunggulkan konektivitas 5G terintegrasi (tanpa bergantung pada modem tambahan), yang berarti baterainya bisa tahan cukup lama.

Meski mengusung premis yang sama, keduanya rupanya menggunakan chipset dari pabrikan yang berbeda: Reno3 Pro dengan Snapdragon 765G, sedangkan Reno3 dengan MediaTek Dimensity 1000L. Keduanya sama-sama mengemas baterai berkapasitas 4.025 mAh.

OPPO Reno3 Pro / OPPO
OPPO Reno3 Pro / OPPO

Juga sama adalah dukungan teknologi fast charging VOOC 4.0 yang diyakini mampu mengisi baterai perangkat dari 0 ke 50% dalam waktu 20 menit saja, atau 0 ke 70% dalam 30 menit. OPPO tampaknya cukup percaya diri dengan ketahanan baterai Reno3 Pro sampai-sampai mereka menggunakan tagline “5G experience, 4G battery life”.

Reno3 Pro dan Reno3 sama-sama dibekali layar OLED 6,5 inci beresolusi 1080p yang mendukung refresh rate 90 Hz, lengkap dengan sensor sidik jari di baliknya. Layar ini disebut memiliki touch sampling rate sebesar 180 Hz demi semakin memuluskan sesi gaming, dan sudah mendukung 100% spektrum warna DCI-P3 serta HDR10+.

OPPO Reno3 / OPPO
OPPO Reno3 / OPPO

Masih soal layar, ada satu perbedaan kecil di antara keduanya, yakni letak kamera depan 32 megapixel-nya; Reno3 Pro dengan model hole-punch di ujung kiri atas, sedangkan Reno3 masih mengadopsi gaya waterdrop notch.

Bicara soal kamera, Reno3 Pro datang membawa empat kamera belakang: kamera utama 48 megapixel, ultra-wide 8 megapixel, telephoto 13 megapixel, dan monokrom 2 megapixel. Reno3 di sisi lain juga mengemas empat kamera belakang, dan perbedaannya hanya terletak pada kamera utamanya; 64 megapixel pada Reno3.

OPPO Reno3

Di Tiongkok, OPPO Reno3 Pro dan Reno3 bakal dipasarkan mulai Januari mendatang dalam sejumlah varian berdasarkan kapasitas RAM dan storage-nya. Berikut rinciannya:

  • Reno3 Pro 8GB/128GB 3.999 yuan (± Rp 8 juta)
  • Reno3 Pro 12GB/256GB 4.499 yuan (± Rp 9 juta)
  • Reno3 Pro Pantone 2020 8GB/128GB 4.199 yuan (± Rp 8,4 juta)
  • Reno3 8GB/128GB 3.399 yuan (± Rp 6,8 juta)
  • Reno3 12GB/128GB 3.699 yuan (± Rp 7,4 juta)

Sumber: GSM Arena.

Mengenal Keunggulan Chipset Terbaru Qualcomm untuk Tahun Depan, Snapdragon 865 dan Snapdragon 765

Kita sudah tahu chipset apa yang bakal menjadi otak ponsel-ponsel flagship yang akan dirilis tahun depan: Snapdragon 865. Namun yang menjadi pertanyaan, sesignifikan apa peningkatan performa yang dihadirkannya, terutama jika dibandingkan dengan Snapdragon 855?

Berbekal CPU Kryo 585 dan GPU Adreno 650, Snapdragon 865 disebut mampu menghadirkan peningkatan kinerja dan grafis secara keseluruhan hingga 25%. Untuk kinerja machine learning, AI engine generasi kelima yang diusung diklaim mampu menyuguhkan performa dua kali lebih cepat selagi menghemat konsumsi energi sampai 35%.

Untuk keperluan gaming, Snapdragon 865 telah dirancang agar mampu mengakomodasi layar dengan refresh rate 144 Hz. Ya, angka itu sudah merambah kategori PC gaming, dan ini bisa menjadi indikasi bahwa tahun depan jumlah smartphone flagship dengan layar yang memiliki refresh rate tinggi bakal semakin banyak.

Beralih ke performa kamera, Snapdragon 865 hadir membawa ISP (image signal processor) Spectra 480, yang diklaim mampu mengolah data hingga sebesar 2 gigapixel per detik, dan ini pada dasarnya memungkinkan perangkat untuk merekam video 8K maupun 4K HDR. Resolusi foto maksimum yang didukung juga mencapai 200 megapixel, krusial mengingat belakangan fotografi smartphone sudah mulai menembus resolusi 100 megapixel.

Dari segi konektivitas, Snapdragon 865 telah mendukung Wi-Fi 6 secara default, dan ia diklaim sebagai chipset mobile pertama yang mendukung Super Wide Band via Bluetooth, menjanjikan audio yang lebih jernih saat digunakan bersama headphone atau earphone nirkabel. Proses pairing-nya pun juga diyakini lebih cepat, lengkap dengan dukungan terhadap codec aptX Adaptive.

Qualcomm Snapdragon 765

Seperti yang sudah disinggung di artikel sebelumnya, sambungan 5G-nya masih mengandalkan modem terpisah Snapdragon X55, akan tetapi kapabilitasnya cukup mengesankan, dengan dukungan kecepatan maksimum hingga 7,5 Gbps. Untuk solusi yang lebih terintegrasi, ada Snapdragon 765 dan 765G yang ditujukan untuk perangkat dalam kategori mid-range, macam OPPO Reno3 Pro 5G.

Soal dukungan kecepatan mengunduh, Snapdragon 765 dan 765G yang mengemas modem 5G terintegrasi memang kalah cepat, akan tetapi efisiensi dayanya sudah pasti lebih baik mengingat hanya ada satu komponen yang menyedot energi di sini. Perbedaan antara Snapdragon 765 dan 765G sendiri terletak pada fitur Snapdragon Elite Gaming, yang hanya tersedia pada 765G saja.

Secara garis besar, Snapdragon 765 yang berbekal CPU Kryo 475 dan GPU Adreno 620 menjanjikan peningkatan performa hingga 20% dibanding generasi sebelumnya. Varian 765G sedikit lebih unggul dalam hal rendering grafis, dan itu berkat optimasi yang disediakan oleh Snapdragon Elite Gaming itu tadi.

Duo Snapdragon 765 ini pun juga mewarisi sejumlah keunggulan kakaknya yang duduk di kasta flagship. Utamanya adalah AI engine generasi kelima itu tadi, serta dukungan penuh terhadap codec aptX Adaptive, yang dapat menyesuaikan antara mode high definition atau mode low latency dengan sendirinya.

OPPO Umumkan Smartphone 5G dengan Chipset Qualcomm Snapdragon 865 dan 765G

Qualcomm Snapdragon 865 sudah resmi diperkenalkan. Sekarang konsumen tinggal menunggu kedatangan ponsel-ponsel flagship yang akan mengusung chipset generasi terbaru itu. Sejumlah pabrikan tentu juga sudah mengambil ancang-ancang dari jauh-jauh hari. Salah satunya adalah OPPO.

Meminjam panggung event Snapdragon Tech Summit yang sedang digelar di Hawaii, OPPO bilang bahwa mereka sudah menyiapkan smartphone flagship yang mengunggulkan Snapdragon 865 untuk dirilis di kuartal pertama 2020. Tebakan saya, ponsel yang masih misterius itu bakal disingkap pada ajang Mobile World Congress di bulan Februari.

Bukan, perangkat yang dimaksud rupanya bukan OPPO Reno3 Pro. Ponsel ini justru akan menjadi yang pertama mengusung chipset Snapdragon 765G yang juga baru saja diumumkan. Performa Snapdragon 765 yang ditujukan untuk kelas menengah jelas kalah dari Snapdragon 865, tapi berhubung 765 dilengkapi modem 5G terintegrasi, Reno3 Pro pun dapat menyajikan fitur eksklusif macam 5G dual-mode.

OPPO Reno3 Pro 5G

765G? Ya, ini merupakan varian Snapdragon 765 yang telah dioptimalkan untuk kebutuhan gaming. Optimasinya pun cukup menyeluruh kalau menurut penjelasan Qualcomm sendiri, yang mencakup peningkatan performa CPU sekaligus GPU, dukungan HDR10, serta konsumsi baterai yang lebih efisien.

OPPO berencana meluncurkan Reno3 Pro 5G secara resmi di bulan Desember ini juga. Ponsel ini semestinya bakal menjadi salah satu penawaran OPPO untuk pasar Indonesia seandainya infrastruktur sekaligus regulasi terkait perangkat 5G sudah benar-benar siap, dan kalau melihat pengujian yang dilakukan OPPO bersama Telkomsel baru-baru ini, kita sejatinya hanya tinggal menunggu waktu saja.