Mengenal Keunggulan Chipset Terbaru Qualcomm untuk Tahun Depan, Snapdragon 865 dan Snapdragon 765

Kita sudah tahu chipset apa yang bakal menjadi otak ponsel-ponsel flagship yang akan dirilis tahun depan: Snapdragon 865. Namun yang menjadi pertanyaan, sesignifikan apa peningkatan performa yang dihadirkannya, terutama jika dibandingkan dengan Snapdragon 855?

Berbekal CPU Kryo 585 dan GPU Adreno 650, Snapdragon 865 disebut mampu menghadirkan peningkatan kinerja dan grafis secara keseluruhan hingga 25%. Untuk kinerja machine learning, AI engine generasi kelima yang diusung diklaim mampu menyuguhkan performa dua kali lebih cepat selagi menghemat konsumsi energi sampai 35%.

Untuk keperluan gaming, Snapdragon 865 telah dirancang agar mampu mengakomodasi layar dengan refresh rate 144 Hz. Ya, angka itu sudah merambah kategori PC gaming, dan ini bisa menjadi indikasi bahwa tahun depan jumlah smartphone flagship dengan layar yang memiliki refresh rate tinggi bakal semakin banyak.

Beralih ke performa kamera, Snapdragon 865 hadir membawa ISP (image signal processor) Spectra 480, yang diklaim mampu mengolah data hingga sebesar 2 gigapixel per detik, dan ini pada dasarnya memungkinkan perangkat untuk merekam video 8K maupun 4K HDR. Resolusi foto maksimum yang didukung juga mencapai 200 megapixel, krusial mengingat belakangan fotografi smartphone sudah mulai menembus resolusi 100 megapixel.

Dari segi konektivitas, Snapdragon 865 telah mendukung Wi-Fi 6 secara default, dan ia diklaim sebagai chipset mobile pertama yang mendukung Super Wide Band via Bluetooth, menjanjikan audio yang lebih jernih saat digunakan bersama headphone atau earphone nirkabel. Proses pairing-nya pun juga diyakini lebih cepat, lengkap dengan dukungan terhadap codec aptX Adaptive.

Qualcomm Snapdragon 765

Seperti yang sudah disinggung di artikel sebelumnya, sambungan 5G-nya masih mengandalkan modem terpisah Snapdragon X55, akan tetapi kapabilitasnya cukup mengesankan, dengan dukungan kecepatan maksimum hingga 7,5 Gbps. Untuk solusi yang lebih terintegrasi, ada Snapdragon 765 dan 765G yang ditujukan untuk perangkat dalam kategori mid-range, macam OPPO Reno3 Pro 5G.

Soal dukungan kecepatan mengunduh, Snapdragon 765 dan 765G yang mengemas modem 5G terintegrasi memang kalah cepat, akan tetapi efisiensi dayanya sudah pasti lebih baik mengingat hanya ada satu komponen yang menyedot energi di sini. Perbedaan antara Snapdragon 765 dan 765G sendiri terletak pada fitur Snapdragon Elite Gaming, yang hanya tersedia pada 765G saja.

Secara garis besar, Snapdragon 765 yang berbekal CPU Kryo 475 dan GPU Adreno 620 menjanjikan peningkatan performa hingga 20% dibanding generasi sebelumnya. Varian 765G sedikit lebih unggul dalam hal rendering grafis, dan itu berkat optimasi yang disediakan oleh Snapdragon Elite Gaming itu tadi.

Duo Snapdragon 765 ini pun juga mewarisi sejumlah keunggulan kakaknya yang duduk di kasta flagship. Utamanya adalah AI engine generasi kelima itu tadi, serta dukungan penuh terhadap codec aptX Adaptive, yang dapat menyesuaikan antara mode high definition atau mode low latency dengan sendirinya.

Realme Luncurkan X2 Pro dan 5S, Tawarkan Harga Lebih Terjangkau

Realme akhirnya bermain di pasar premium dengan mengeluarkan perangkat terbarunya yang dinamakan realme X2 Pro. Hal tersebut karena realme menyematkan berbagai fitur dan spesifikasi yang tinggi pada perangkat tersebut. Peresmiannya di Indonesia dilaksanakan pada tanggal 27 November 2019 bertempat di Ballroom 3 Hotel Pullman Central Park.

realme X2 Pro launch

realme X2 Pro adalah ambisi “Leap to Premium” realme untuk menghadirkan lebih banyak produk berkualitas premium ke Indonesia. realme X2 Pro menawarkan pengalaman smartphone kecepatan penuh dengan kombinasi fitur high-end yang hebat untuk segmen smartphone premium di Indonesia. Sebagai penerus X-line dari realme yang dikenal sebagai seri premium yang memiliki banyak inovasi terbaru, realme X2 Pro akan melanjutkan kesuksesan seri X dari realme dan membawanya ke level baru yang selanjutnya,” kata Palson Yi – Senior Brand Manager, realme Indonesia.

Untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa realme X2 Pro, saya sudah menyajikannya dalam bentuk artikel review. Sama seperti pada artikel tersebut, varian yang diluncurkan oleh realme di Indonesia adalah yang menggunakan RAM 12 GB serta internal 256 GB saja. Namun tidak hanya satu varian desain saja yang diluncurkan oleh realme, X2 Pro pun hadir dalam desain Master Edition. Varian yang satu ini memiliki warna merah serta tingkat kekasaran yang sama dengan batu bata.

realme X2 Pro - The phone

Realme Indonesia pun memiliki alasan tersendiri mengapa hanya satu varian saja yang dimasukkan. Saat ditanyakan secara terpisah, Felix Christian selaku Product Manager realme Indonesia mengatakan bahwa mereka ingin memasukkan model terbaik yang ada ke Indonesia. Mereka sadar bahwa di Tiongkok dan India, realme mengeluarkan model lainnya pula.

Selain itu, ternyata harga jual di Indonesia pun lebih mahal dibandingkan dengan yang ada di India dan Tiongkok. Realme pun menyoroti masalah upah dan perijinan yang ada di Indonesia, sehingga membuat harganya lebih tinggi dari negara lain.

realme X2 Pro Master Edition

Selain X2 Pro, realme juga memperkenalkan perangkat baru, yaitu realme 5s. Realme 5s merupakan sebuah peningkatan dari realme 5. Dari sisi kamera, realme 5s menggunakan ISOCELL GM1 yang memiliki resolusi sampai 48 MP serta penambahan fitur seperti Super Nightscape 2.0 dan Chroma Boost.

Realme 5s dilengkapi prosesor Snapdragon 665 berbasis proses pabrikasi 11nm dengan kecepatan clock 2.0GHz dan memiliki fitur Qualcomm AI Engine. RAM yang digunakan memiliki kapasitas 4 GB dengan internal 128 GB. Baterai yang terpasang adalah 5000 mAh.

realme X2 Pro - 5s

Dengan munculnya realme 5s, secara otomatis pula realme 5 berada pada ujung akhir masa hidupnya. Hal tersebut karena keduanya memiliki harga yang sama namun dengan peningkatan spesifikasi dan fitur.

Untuk harga dan ketersediaan kedua smartphone adalah sebagai berikut

Tipe Memori Warna Harga Ketersediaan
realme X2 Pro 12+256GB Lunar White, Neptune Blue Rp 7.799.000 Pre-order online dari 28 November – 3 Desember di realme.com/id & Blibli dengan total hadiah hingga 800 ribu
realme X2 Pro Master Edition 12+256GB Red Brick Rp 7.799.000 Tersedia pada Desember 2019
realme 5s 4+128GB Crystal Red, Crystal Blue Rp 2.699.000

Rp 2.599.000

Flash sale pada 4 Desember di realme.com/id & Lazada dengan realme Iconic Case dan kartu perdana

Vivo Z1 Pro Tawarkan Performa Tinggi di Harga Kompetitif Untuk Curi Perhatian Konsumen Indonesia

Demi mencuri hati konsumen Indonesia yang begitu majemuk, para produsen smartphone pelan-pelan memahami pentingnya menyediakan pilihan produk dengan spesialisasi berbeda. Khusus bagi Vivo, mereka baru saja memperkenalkan model perdana seri S di bulan Juli kemarin, sebuah smartphone yang ditujukan sebagai penunjang lifestyle. Menariknya, Vivo masih punya ‘kartu As’ lain untuk dimainkan.

Setelah sempat di-tease ke media lokal minggu lalu, Vivo resmi meluncurkan Z1 Pro di tanah air pada tanggal 5 Agustus 2019. Melihat secara keseluruhan, Z1 Pro tampaknya akan menjadi andalan sang perusahaan asal Dongguan itu bersama S1 di segmen entry-level. Namun meski mereka dijajakan di harga yang ‘cukup berdekatan’, kedua perangkat diarahkan ke kalangan pengguna berbeda.

Z1 Pro 23

Ketika S1 mengedepankan kemampuan fotografi dan desain (serta sensor sidik jari yang ditanamkan di layar), Z1 Pro menjagokan aspek performa. Otak smartphone ini adalah mobile platform terbaru Qualcomm Snapdragon di seri 700 yang menjanjikan lompatan performa signifikan dari Snapdragon 660, serta turut membawa teknologi yang dimiliki varian top-end Snapdragon, misalnya image signal processor Spectra 250.

Z1 Pro 5

Selain kinerja hardware, ada tiga faktor lagi yang Vivo jagokan di Z1 Pro, yaitu baterai berkapasitas besar, ‘desain elegan dengan layar Ultra O Screen’ pertama yang diusung brand ini, serta kapabilitas fotografi kelas pro berbasis sensor-sensor kamera ber-megapixel raksasa.

Z1 Pro 3

 

Desain

Vivo menyajikan layar 6,5-inci beresolusi full-HD plus 2340x1080p yang ditambatkan pada tubuh berdimensi 162,4×77,3×8,9-milimeter. Agar nyaman di saat digenggam, Vivo memanfaatkan rancangan kaca curved di sisi punggung, konturnya dibuat identik seperti bagian display. Produsen menawarkan dua pilihan warna, yaitu hitam dan biru gradasi, kemudian menempatkan modul kamera (yang cukup menonjol) berisi setup tiga lensa plus flash di area kiri atas.

Bagian terunik dari aspek desain Z1 Pro ialah penggunaan ‘Ultra O Screen’. Sejatinya, ia adalah lubang kamera depan seperti pada Galaxy S10 – sebagai cara memaksimalkan rasio layar ke tubuh (mencapai 90,77 persen berdasarkan klaim Vivo) dan diposisikan di kiri-atas. Ultra O Screen ditopang pula oleh optimalisasi pada interface sehingga pengalaman pemakaian tidak terinterupsi. Perlu diketahui bahwa Z1 Pro belum betul-betul terbebas dari bezel, area bawahnya masih terlihat sedikit tebal.

Melengkapi pernak-pernik standar seperti tombol power dan volume fisik, tray dual SIM card, port microUSB, serta sensor sidik jari di belakang, Anda juga bisa menemukan sebuah tombol ‘pintar’ di sisi samping. Tombol tersebut didedikasikan untuk mengakses fitur-fitur eksklusif Google semisal Assistant dan Lens.

Z1 Pro 1

 

Perfoma

Di sisi kinerja, Vivo boleh bangga karena Z1 Pro merupakan smartphone pertama yang dipersenjatai Qualcomm Snapdragon 712, yaitu system-on-chip anyar dengan transistor 10nm dan engine kecerdasan buatan yang menjanjikan lonjakan performa sebesar 25 persen dibanding Snapdragon 660. Chip ini turut ditunjang oleh GPU Adreno 616 serta ISP Spectra 250. GPU tersebut menawarkan waktu render 45 persen lebih cepat, lalu prosesor image-nya membuat smartphone mampu mengabadikan momen secara lebih baik serta mengonsumsi daya lebih hemat.

Z1 Pro 22

Teknologi-teknologi Qualcomm itu Vivo kombinasikan bersama rangkaian fitur Mult-Turbo mereka sendiri, misalnya: AI Turbo demi memastikan aplikasi yang sering digunakan bisa dioperasikan 20 persen lebih cepat, Net Turbo membantu mengoptimalkan konektivitas 4G, Cooling Turbo mampu menekan temperatur dari 1 sampai 1,5 derajat Celcius lebih dingin, kemudian Game Turbo disiapkan buat meningkatkan pengalaman bermain (ada fitur pengubah suara, vibrasi 4D, filter sinar biru, mode do not disturb, hingga game countdown).

Z1 Pro 16

VIvo Z1 Pro dibekali memori RAM 4GB, penyimpanan internal 64GB yang bisa ditambah lagi dengan kartu microSD 256GB, serta ditenagai unit baterai internal 5.000mAh – dibahas lebih lengkap di bawah.

 

Baterai

Berbekal baterai berkapasitas 5.000mAh, Z1 Pro siap menjaga Anda tetap terhubung lebih lama. Secara keseluruhan, baterai 5.000mAh menyajikan kenaikan substansial sebesar 22 persen dibanding varian 4.000mAh. Waktu standby melonjak dari 17 hari menjadi 21 hari, talk-time kini menyentuh 40 jam, Anda bisa menikmati video YouTube hingga 13 jam non-stop, kemudian kita bisa bermain PUBG Mobile tanpa terganggu selama 7,5 jam.

Z1 Pro 21

Proses pengisian baterai Z1 Pro turut dibantu oleh fitur fast chargingdualengine‘ 18W, lalu ia juga mempunyai fitur reverse charging yang memungkinkannya mengisi ulang baterai perangkat lain – smartband, smartwatch hingga sesama smartphone.

Z1 Pro 11

 

Fotografi

Untuk kebutuhan fotografi, Vivo Z1 Pro mengandalkan setup tiga kamera. Kamera utamanya mengusung sensor Sony IMX 499 16Mp f/1.8, lalu dibantu sensor wide-angle dengan AI serta sensor kedalaman 2Mp f/2.4. Kombinasi dari semua itu kabarnya mampu menghasilkan gambar-gambar jernih serta efektif untuk mengekspos detail, termasuk pada objek berukuran kecil. Lalu buat swafoto, Vivo menyematkan sensor berukuran raksasa 32Mp f/2.0.

Z1 Pro 13

Z1 Pro 10

 

Harga dan ketersediaan

Gerbang pre-order Z1 Pro sudah dibuka dan Vivo telah mempersilakan Anda untuk melakukan pemesanan di Lazada hingga tanggal 8 Agustus 2019 (flash sale). Produk dijajakan seharga Rp 3,1 juta, dan selama persediaan masih ada, konsumen juga akan mendapatkan bonus berupa PUBG Redeeem Code, bundel IM3 Ooredoo berisi paket internet 25GB plus kuota game 5GB, serta gift box senilai Rp 500 ribu.

Z1 Pro 19

Z1 Pro 4

Realme X Resmi Hadir di Indonesia

Setelah sukses meluncurkan seri ketiganya, Realme kembali meluncurkan sebuah smartphone. Kali ini, dengan mengusung tema “Dare to Leap“, Realme sedang berusaha untuk membuat sebuah perangkat premium yang memiliki harga terjangkau. Peluncuran kali ini dilaksanakan pada The Maj Senayan pada tanggal 25 Juli 2019.

Realme X - Launch

Smartphone bernama Realme X juga sudah saya review pada tautan yang satu ini. Realme menawarkan semua fasilitas pada perangkat premium pada seri X ini. Hal tersebut seperti layar penuh Super AMOLED, kamera dengan sensor Sony IMX 586, VOOC, internal 128 GB, dan SoC Snapdragon 710.

Pada saat peluncuran, Realme X tidak hanya dihadirkan dengan RAM 8 GB saja. Realme X juga memiliki varian RAM 4 GB yang tentunya memiliki harga lebih murah. Selain itu, Realme X juga hadir dengan tema Spiderman: Far From Home yang telah diputar beberapa hari yang lalu di bioskop-bioskop.

Realme X - Spidey Ed

Realme X dijual dengan cara pre-order melalui e-commerce Shopee mulai tanggal 25 juli 2019. Harga dari varian 8GB dan versi Spiderman adalah Rp. 4.199.000, dengan diskon promo menjadi Rp. 3.999.000. Untuk varian 4 GB harganya adalah Rp. 3.799.000 dengan diskon promo menjadi Rp. 3.499.000.

Tanpa NFC dan microSD?

Pada saat sesi tanya jawab ekslusif, saya sempat menanyakan mengapa tidak terdapat NFC. Saya mengerti bahwa jawaban vendor biasanya akan berujung ke naiknya harga jual. Akan tetapi, dengan harga empat jutaan, tentu saja menambah sedikit harga tidak akan membuatnya menjadi jauh lebih mahal lagi.

Realme X - QnA

Pihak Realme mengatakan bahwa mereka memikirkan segala hal yang dibutuhkan oleh anak muda. Dan saat ini, mereka masih berkembang sehingga masih melihat apa yang bisa ditambahkan pada versi berikutnya. Jika NFC dibutuhkan oleh para pengguna di Indonesia, Realme tentu akan memasukkan feature ini pada versi berikutnya.

MicroSD lagi-lagi menjadi sebuah bottleneck kecepatan sehingga Realme merasa tidak perlu dimasukkan ke perangkat barunya. Selain itu, internal sebesar 128 GB juga sudah menggantikan fungsi microSD. Realme juga sudah merasa bahwa 128 GB cukup untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan.

Tidak ada versi 6 GB?

Realme X juga dihadirkan dengan versi 4 GB dan 8 GB saja. Namun, versi 6 GB tidak disertakan sehingga seperti cukup tanggung menghadirkan hanya dua versi RAM saja. Padahal harga keduanya terpaut cukup sedikit.

Realme X

Realme mengatakan bahwa penggunaan RAM 4 GB saat ini sudah mencukupi kebutuhan dalam menggunakan perangkat Android. Akan tetapi, jika ingin lebih baik lagi, maka dihadirkan RAM 8 GB. Hal ini juga menjadi alasan mengapa RAM 6 GB tidak dihadirkan pada seri Realme X.

[Review] Realme X: Cara Realme Tantang Smartphone Flagship

Realme sepertinya belum cukup memenuhi pasarnya dengan smartphone Android Realme 3 Pro yang telah saya review sebelumnya. Kali ini, Realme kembali meluncurkan smartphone Android yang memiliki desain kekinian, yaitu dengan menggunakan kamera selfie mekanik yang muncul pada saat dibutuhkan. Smartphone tersebut adalah Realme X.

Realme X - The Phone

Realme X mengusung slogan “Dare to Leap” yang mengadopsi feature yang ada pada perangkat flagship. Salah satunya adalah peningkatan dibidang kamera, seperti menggunakan sensor Sony IMX 586 dan kamera pop up. Audio dengan Dolby Atmos juga dihadirkan oleh perangkat yang satu ini. Realme pun juga menjual harga yang jauh lebih murah daripada perangkat-perangkat flagship yang ada saat ini.

Sama seperti Realme 3 Pro, Realme X juga menggunakan SoC yang sama. Berikut adalah perbandingan spesifikasi antar keduanya

Realme 3 Pro

Realme X
SoC Qualcomm Snapdragon 710
CPU 2×2.2 GHz Kryo 360 Gold + 6×1.7 GHz Kryo 360 Silver
GPU Adreno 616
RAM 6 GB 8 GB
Internal 128 GB 128 GB
Layar 6,3” 2340×1080 Gorilla Glass 5 6,53” 2340×1080 Gorilla Glass 5
Dimensi 156.8 x 74.2 x 8.3 mm 161.2 x 76 x 8.6 mm
Bobot 172 gram 191 gram
Baterai 4045 mAh VOOC 3 3785 mAh VOOC 3
Kamera utama/depan 16 MP / 25 MP 48 MP / 16 MP
OS Android 9.0 Pie ColorOS 6

Berikut adalah hasil dari pindaian CPU-z dan SensorBox

Sayangnya, perangkat Realme X datang ke meja pengujian DailySocial tanpa perlengkapan dan paket penjualan.

Desain

Jika Anda pernah melihat OPPO F11 Pro, mungkin desain smartphone Realme X akan mengingatkan perangkat yang satu itu. Realme X juga memiliki body yang terbuat dari plastik polikarbonat. Pada bagian belakangnya, Realme menggunakan finishing seperti kaca dan menggunakan warna gradasi. Unit yang kami dapatkan memiliki gradasi biru-hitam.

Realme X - Bawah

Resolusi yang dimiliki oleh Realme X sama dengan Realme 3 Pro, yaitu 2340×1080 yang memiliki rasio 19,5:9. Perbedaannya adalah dimensi layar dari Realme X sebesar 6,53 inci. Layarnya sendiri juga sudah terlindungi dengan Gorilla Glass 5 yang diklaim dapat bertahan saat jatuh dari ketinggian satu meter. Realme X juga telah memiliki anti gores, sama seperti Realme 3 Pro.

Realme X - Atas

Berbicara mengenai layar, kali ini Realme tidak menggunakan notch pada smartphone X. Realme X merupakan perangkat pertama yang menggunakan layar penuh. Jenis layar yang digunakan adalah Super AMOLED dengan rasio layar berbanding badan 91.2%. Selain itu, Realme juga menghadirkan sensor sidik jari bawah layar berbasis optik dari Goodix. Hasilnya, sensor sidik jari ini memang responsif.

Realme X - Kanan

Pada bagian belakang Realme X dapat ditemukan dua buah kamera lengkap dengan LED Flash. Bagian ini cukup menonjol sehingga cukup merisaukan saat smartphone ditaruh di atas meja dan tergeser, membuat kaca lensa dapat baret, walau menggunakan kaca Sapphire. Oleh karenanya, gunakan saja back case transparan bawaannya sehingga dapat membuat bagian kameranya tidak menonjol.

Realme X - Kiri

Pada bagian kiri dari smartphone ini terdapat dua tombol volume. Pada bagian kanannya terdapat tombol daya dan slot SIM tanpa hadirnya tempat untuk microSD. Pada bagian atasnya terdapat modul kamera depan serta microphone kedua. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C untuk mengisi daya, port Audio 3.5mm, serta speaker.

Sistem operasi yang digunakan pada Realme X sama dengan yang digunakan pada Realme 3 Pro. Dengan basis Android 9 Pie, Realme X menggunakan ColorOS versi 6. Dan berbeda dengan yang digunakan pada OPPO, ColorOS 6 yang digunakan pada Realme X menghadirkan app drawer.

Audio juga menjadi bagian yang cukup mengejutkan pada Realme X. Dengan menggunakan Dolby Atmos, membuat suara yang keluar dari lubang 3.5 mm tersebut terasa bagus untuk didengarkan. Hal ini tentu bisa menjadi bahan pertimbangan saat ingin membeli sebuah smartphone yang sekaligus menjadi perangkat untuk mendengarkan musik dan menonton video.

Jaringan LTE

Realme selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Realme 3 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 8(900),  34(2000), 38(2600), 39(1900), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Realme X menggunakan LTE Cat 6 yang mendukung 2 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 300 Mbps.

Kamera

Kamera merupakan satu hal yang paling ditonjolkan pada Realme X. Tidak tanggung-tanggung, kamera utamanya menggunakan sensor Sony IMX 586 yang memiliki fasilitas pixel binning hingga 48 MP. Kamera depannya juga memiliki teknologi yang sama dengan menggunakan sensor Sony IMX 471.

Kamera utamanya juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti Nightscape dan Chroma Boost. Hasil dari kamera utama ini tentu menjadi lebih baik berkat kedua fasilitas tersebut. Noise yang dihasilkan cukup minim serta saturasi warnanya menjadi pas. Ketajamannya juga cukup baik sehingga dapat diandalkan saat mengambil momen di sekitarnya.

Kamera depannya akan muncul dalam waktu 0,74 detik saat dibutuhkan. Hasil tangkapannya pun juga cukup tajam untuk sebuah kamera depan. Mungkin perangkat ini merupakan smartphone Realme dengan hasil kamera depan terbaik di antara perangkat Realme lainnya.

Kamera pop up yang dimiliki oleh smartphone ini juga sudah dilengkapi dengan sensor jatuh. Saat smartphone terjatuh, kameranya akan langsung menutup sendiri. Pengguna juga akan menerima notifikasi apakah ingin keluar dari aplikasi atau melanjutkan penggunaan kamera tersebut.

Realme X - Kamera Jatuh

Pengujian

Realme X menggunakan chipset high end yang saat ini sepertinya belum terlalu banyak digunakan oleh produsen smartphone, yaitu Snapdragon 710. Snapdragon 710 sendiri menggunakan dua inti Snapdragon Kryo 360 yang berbasis Cortex A75 yang kencang dalam menjalankan sistem operasi Android.

Dengan menggunakan SoC tersebut, kinerja bermain game sudah pasti tidak perlu diragukan lagi. Game yang kami coba pada perangkat ini adalah PUBG Mobile, LifeAfter, dan AoV. Akan tetapi, dengan layar yang lebar, pengguna harus melakukan setting ulang letak tombol virtual. Saya sering kali gagal menembak lawan pada game PUBG Mobile karena tombol tembak tidak tertekan karena letaknya berbeda dari biasanya.

Kami kembali menghadirkan SoC lain untuk pengujian kali ini. Oleh karena Realme X menggunakan SoC yang sama dengan Realme 3, kami pun kembali menghadirkan perangkat tersebut. SoC Snapdragon 845 pun dihadirkan kembali sebagai pembanding kecepatan.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada ColorOS 6 versi RealMe X ini.

Pengujian berlangsung selama 13 jam 45 menit pada unit yang kami dapatkan. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji VOOC dengan charger bawaan Realme 3 Pro, karena tidak mendapatkan charger aslinya. Hasilnya, kami dapat mengisi sampai penuh dalam waktu 1 jam 34 menit dengan kondisi perangkat dinyalakan.

Verdict

Realme akhirnya menantang vendor-vendor smartphone lain dengan mengeluarkan perangkat yang memiliki feature yang cukup lengkap. Hal ini pun juga ditawarkan dengan harga sekitar 50% dari para pesaingnya. Selain itu, desainnya juga sangat menarik untuk dilihat.

Realme X - Belakang

Kinerja yang ditawarkan pada smartphone ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan Snapdragon 710, perangkat ini sudah mampu menjalankan semua aplikasi yang ada dengan sangat baik. Apalagi, cip penyimpanan internalnya sudah memiliki kinerja yang lebih baik dari pendahulunya.

Kamera juga menjadi poin penjualan penting pada Realme X. Dengan menggunakan dua sensor Sony IMX menjamin hasil tangkapannya menjadi bagus dan sedikit noise. Dengan kamera yang ada dan harga yang lebih terjangkau dari smartphone flagship lainnya, membuat Realme X patut diperhitungkan jika Anda menginginkan sebuah perangkat yang bisa mengambil gambar dengan baik.

Sayangnya, saat artikel ini diterbitkan, Realme belum mengeluarkan harga resminya (akan kami update). Update: Smartphone ini dibanderol dengan harga Rp. 4.199.000. Walaupun begitu, rumornya perangkat ini akan memiliki harga empat jutaan rupiah. Dengan segala feature yang ada, membuat Realme X terlihat terjangkau dengan harga tersebut. Bagi yang merasa harga tersebut mahal, saya cukup menganjurkan untuk mengambil Realme 3 Pro.

Sparks

  • Kinerja sangat baik
  • Dolby Atmos
  • Hasil kamera bagus
  • ColorOS 6 yang responsif
  • Pop Up Camera
  • Daya tahan baterai cukup baik
  • VOOC yang mengisi baterai dengan cepat

Slacks

  • Tidak ada NFC
  • Bagian belakangnya mudah meninggalkan bekas sidik jari

Xiaomi Luncurkan Redmi 7 dengan Snapdragon 632

Baru saja sebulan yang lalu Xiaomi meluncurkan smartphone untuk konsumen di Indonesia, Redmi Note 7. Walaupun begitu, mengawali kuartal kedua tahun 2019 ini, Xiaomi kembali meluncurkan sebuah smartphone yang juga ditujukan untuk pasar menengah ke bawah. Tepat pada tanggal 23 April 2019 bertempat di Kantorkuu Coworking Space, Xiaomi meluncurkan Redmi 7.

Xiaomi Redmi 7 - Launch

Jika dilihat dari bentuknya, Xiaomi Redmi 7 hampir mirip dengan sang pendahulunya, Redmi Note 7. Bahkan saat digenggam, dimensi keduanya juga terasa sama, walaupun keduanya hanya berbeda sangat sedikit sekali. Penggunaan SoC Snapdragon 632 juga membuat MIUI 10 yang digunakan menjadi responsif.

Spesifikasi dari Redmi 7 adalah sebagai berikut

SoC Snapdragon 632
CPU 4×1.8 GHz Kryo 250 Gold + 4×1.8 GHz Kryo 250 Silver
GPU Adreno 506
RAM / Internal Storage 2/16 GB atau 3/32 GB
Layar 6.26″ 1440 x 720 rasio layar 19:9 Gorilla Glass 5
Baterai 4000 mAh
Sistem Operasi Android Pie 9 dengan MIUI 10

Xiaomi juga mengatakan bahwa smartphone terbaru mereka memiliki kinerja yang lebih kencang dari perangkat yang beredar saat ini yang menggunakan Snapdragon 625, Mediatek Helio P35, serta Exynos 7870. Hal tersebut karena Redmi 7 sudah menggunakan prosesor Kryo yang lebih kencang dari ARM Cortex A53. Walaupun begitu, kinerjanya tentu tidak lebih kencang dari Redmi Note 7 yang menggunakan Snapdragon 660.

Xiaomi Redmi 7 vs Note 7

Redmi 7 juga sudah menggunakan coating P2i yang bisa menghindarkan perangkat ini dari kerusakan pada saat terkena cipratan air. Namun, jangan anggap bahwa Redmi 7 bakal tahan saat tercebur didalam air. Coating ini sendiri akan membuat air untuk langsung jatuh tanpa menempel.

Redmi 7 bakal dijual pada tanggal 2 Mei 2019 pada toko resmi Xiaomi dan secara online. Harga Redmi 7 dengan RAM 2 GB dan internal 16 GB adalah Rp. 1.599.000. Sedangkan untuk yang RAM 3 GB dan internal 32 GB dijual dengan harga Rp. 1.899.000.

Mencoba Perangkatnya

Karena sesi tanya jawab kali ini sepertinya tidak ada, kami pun langsung mencoba smartphone Xiaomi Redmi 7 pada ruang experience yang memang cukup kecil namun berkumpul banyak wartawan di sana. Karena unit yang tersedia hanya sekitar lima buah, tentu saja untuk mendapatkan kesempatan mencoba cukup lama dengan waktu yang cukup sebentar.

Xiaomi Redmi 7 - Warna

Saat mencoba, seperti biasa, MIUI 10 memang cukup responsif pada saat kondisi smartphone masih baru. Pergerakan layar ke kanan dan ke kiri memang terasa tidak ada lag. Padahal smartphone ini menggunakan SoC yang khusus untuk kelas mainstream.

Saat menggenggam, badan dari perangkat ini terasa tidak murahan. Hal tersebut mungkin karena Xiaomi sudah memasangkan Gorilla Glass 5 pada perangkat ini. Namun sayangnya, berbeda dengan Redmi Note 7, smartphone ini masih menggunakan microUSB untuk mengisi baterainya yang memiliki kapasitas 4000 mAh.

Terakhir, pada sisi atas smartphone ini terdapat sebuah sensor infra merah, yang tentunya dapat mengontrol beberapa perangkat seperti TV, AC, dan lain sebagainya. Bagi saya, yang saat ini remote AC-nya sedang rusak :(, tentu saja feature yang satu ini sangat membantu. Apalagi, saat ini sepertinya matahari terasa lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya.

OPPO Luncurkan Reno di Tiongkok: 10x Zoom Lensa!

Selama ini, OPPO selalu memperlihatkan teknologi terbaru mereka terkait kamera. Yup, apalagi kalau bukan lossless zoom atau lens zoom. Akan tetapi, kabar untuk masuknya teknologi tersebut ke Indonesia masih simpang siur, sampai tanggal 10 April 2019 kemarin.

Oppo Reno - Launch

Kami pun diundang oleh OPPO Indonesia untuk menonton bersama acara streaming peluncuran OPPO di Tiongkok. Acara tersebut diadakan pada Queens Head, Kemang Jakarta Selatan. Tentu saja, kami tidak akan ketinggalan dengan adanya acara yang cukup dekat dengan lokasi kantor DailySocial.

OPPO meluncurkan lini terbaru mereka yang dinamakan Reno. Reno sendiri ditempatkan di antara kelas Find dan F. Dan lini Find sendiri tidak selalu keluar setiap tahunnya, hanya pada saat adanya teknologi yang sophisticated yang dimiliki oleh OPPO dikeluarkan. Reno sendiri nantinya akan terbagi ke dalam beberapa kelas.

OPPO REno

Peluncuran kali ini menelurkan dua smartphone, yaitu Reno dan Reno 10x. Spesifikasi dari keduanya adalah sebagai berikut:

OPPO Reno Spec

Reno 10x merupakan smartphone pertama yang menggunakan kamera dengan kemampuan zoom lensa atau lossless zoom 10x. Semua smartphone yang beredar sampai hari ini masih menggunakan zoom lensa 5x. OPPO Reno 10x pun dapat melakukan zoom di atas 10x dengan menggunakan teknik digital sampai 20x.

OPPO Reno Belakang

Reno akan menggunakan chipset Snapdragon 710 dan Reno 10x menggunakan Snapdragon 855. Yang paling unik dari smartphone ini adalah kamera mekanik yang dinamakan Pivot Rising Camera. Dengan desainnya yang unik, membuat penampilan smartphone Reno menjadi lebih cantik saat melakukan selfie atau membutuhkan cahaya flash.

OPPO juga bekerja sama dengan Magnum Photos, yang merupakan sebuah agensi fotografi ternama yang sudah berdiri sejak 1947. Nantinya, foto-foto yang diambil dengan menggunakan OPPO Reno akan ditampilkan pada website Magnum Photos. Hal ini tentu saja untuk membuktikan seberapa baik hasil foto dari Reno.

OPPO Reno Pivot Rising

Desain OPPO Reno juga memperhatikan ketahanan sisi depan dan belakangnya. Pada sisi depan, layarnya sudah menggunakan Gorilla Glass 6. Dan pada sisi belakangnya, terdapat sebuah titik yang akan melindungi kamera dari goresan saat ditaruh di meja. Kameranya sendiri sudah tertanam didalam body smartphone ini.

Oppo Reno 10x Zoom 6GB/ 128GB dijual dengan harga 3.999 yuan (Rp 8,4 jutaan), 6GB/256GB seharga 4.499 yuan (Rp 9,5 jutaan), 8GB/256GB pada harga 4.799 yuan (Rp 10 jutaan). Untuk OPPO Reno 6GB/128GB dijual dengan harga 2.999 yuan (Rp 6,3 jutaan), 6GB/256GB diharga 3.299 yuan (Rp 6,9 jutaan), 8GB/256GB pada harga 3.599 yuan (Rp 7,6 jutaan). Reno akan dijual pada tanggal 19 April 2019 di Tiongkok, sementara Reno 10X akan dijual pada bulan Mei.

Masuk Indonesia?

Beberapa kali wartawan menanyakan mengenai Reno, apakah nasibnya akan sama dengan seri R yang tidak masuk ke Indonesia. Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia pun mengatakan bahwa dengan diadakannya nonton bareng bersama wartawan, sudah mengindikasikan bahwa Reno bakal masuk ke Indonesia. Walaupun begitu, harga resmi di Indonesia sendiri belum ada keputusan final.

Aryo juga tidak menepis bahwa nantinya Reno yang akan dikeluarkan di Indonesia bakal masuk ke beberapa segmen pasar. Hal ini pun bisa membuat Reno menjadi pengganti seri F di masa depan. Aryo sendiri mengatakan bahwa nantinya seri F dan R akan digabungkan pada seri Reno.

Ganti Logo

Pada kesempatan kali ini pula, OPPO mengumumkan bahwa mereka telah mengganti logo. Sebelumnya, logo OPPO memiliki huruf yang cukup tebal. Logo terbarunya ini dibuat oleh Pentagram, sebuah firma konsultasi untuk desain.

oppo logo

Aryo mengatakan bahwa mereka menghapus elemen yang tidak perlu. Saat ini, menurut Aryo, logo Oppo tampil lebih bersih, modern, dan dinamis. Logo ini pun juga akan langsung diaplikasikan pada semua produk OPPO, termasuk kantor mereka di mana saja.

Qualcomm Perkenalkan Chipset Baru, Snapdragon 665, 730 dan 730G

Qualcomm kembali meluncurkan chipset kreasi terbarunya yang secara khusus berfokus pada tiga hal, yaitu AI, fotografi dan game baik secara individu ataupun keseluruhan. Ketiganya adalah Snapdragon 665, Snapdragon 730, dan Snapdragon 730G di mana satu atau lebih dari mereka akan menghuni jeroan Samsung Galaxy A yang dijadwalkan menampakkan diri dalam waktu dekat.

Snapdragon 665 masih satu rumpun dengan chipset Snapdragon 675 di mana keduanya memiliki kemampuan untuk melahap konfigurasi tiga kamera dan diproduksi menggunakan proses 11nm. Bedanya, Snapdragon 665 menggunakan Kryo 260 core yang lebih rendah seperti yang digunakan oleh Snapdragon 660, kemudian grafis yang diturunkan berupa Adreno 610, ISP Spectra 165, dan Hexagon 686 DSP yang sedikit lebih baik. Selain itu, Snapdragon 665 hanya mendukung RAM DDR4.

Kedua, Snapdragon 730 merupakan chipset pertama yang diluncurkan oleh Qualcomm yang diproduksi menggunakan proses 8nm. Dipersiapkan untuk menahkodai smartphone kelas menengah atas, Snapdragon 730 dimotori inti Kryo 470, yang didasarkan pada arsitektur ARM Cortex-A76. Di sampingnya duduk pula beberapa ajudan pendukung seperti GPU Adreno 618, Hexagon 688 DSP, dan Spectra 350 DSP. Prosesor ini mendukung Wi-Fi 6, dan ada modem X15 untuk konektivitas seluler.

Sementara itu Snapdragon 730G menghadirkan fitur tambahan yang secara harfiah disebut dengan Jank Reducer yang secara signifikan mencegah lag sebesar 90%. Ia juga mendapatkan dukungan warna HDR yang lebih detail, punya dukungan Wi-Fi 6 dengan jaringan 802.11ax-ready untuk konektivitas nirkabel yang lebih baik.

Yang melegakan, Qualcomm mengonfirmasi bahwa ketiga chip barunya secara signifikan memiliki kemampuan untuk mengakomodasi sistem komputasi berbasis AI, di mana pemrosesan dua kali lebih cepat ketika sudah duduk manis di dalam jeroan perangkat. Tidak semata-mata di sektor fotografi, pemrosesan suara AI juga ditingkatkan secara signifikan guna mengoptimalkan kemampuan terbaik asisten virtual seperti Amazon Alexa dan Google Assistant.

Sumber berita Qualcomm.

Snapdragon 855 Ternyata Chipset ARM Terkencang Saat Ini

Sampai saat ini, Qualcomm Indonesia masih belum mau mengungkapkan seberapa kencang Snapdragon 855 dibandingkan dengan chipset pesaing atau milik mereka sendiri. Padahal, Snapdragon 855 diharapkan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan Snapdragon 845.

Snapdragon-855-reference-device-4-of-9-1280x720

Pada CES 2019 kemarin, Qualcomm pun memiliki sebuah perangkat yang disebut Qualcomm SD855 Reference Device (QRD). Perangkat tersebut merupakan sebuah smartphone dengan chipset Snapdragon 855 yang menggunakan sistem operasi Android 9.0 Pie. Perangkat ini memang digunakan untuk melakukan pengujian dan hasilnya akan dibagikan kepada para rekan Qualcomm.

Dikutip dari AndroidAuthority, ternyata kinerja dari Snapdragon 855 pada perangkat QRD lebih kencang dari semua chipset berbasis ARM yang ada saat ini. Padahal jika kita lihat dari sejarahnya, perangkat QRD kerap lebih rendah kinerjanya dari produk final yang beredar di pasaran.

Qualcomm-SD855-RD-Geekbench-1080p-1280x720

 

Snapdragon 855 ternyata mampu mendapatkan nilai Geekbench sebesar 3518 untuk kinerja single core. Selain itu, untuk kinerja multi-core, QRD SD 855 mampu mendapatkan nilai 11178. Kinerja seperti ini sudah mampu menyamai chipset buatan Apple, A12 Bionic. Kinerja seperti ini merupakan sebuah lompatan 46% dari Snapdragon 845!

Qualcomm-SD855-RD-AnTuTu-1080p-1280x720

Untuk nilai dari Antutu, QRD Snapdragon 855 ternyata mampu mendapatkan nilai 360444, sebuah nilai yang sangat fantastis untuk sebuah chipset yang menjalankan sistem operasi Android. Sebagai informasi, A12 Bionic mendapatkan nilai 352405. Sepertinya GPU Adreno 640 cukup berperan besar dalam penilaian Antutu. Perangkat Snapdragon 845 sendiri yang memiliki clock tinggi baru bisa mencapai sekitar 300 ribuan saja. Hal ini juga berarti Snapdragon 855 lebih cepat dari Kirin 980.

Pada GFXBench, Snapdragon 855 mampu mendapatkan angka 71 fps untuk Manhattan 3.1 offscreen dan 168 fps untuk T-Rex offscreen.

Qualcomm-SD855-RD-GFXBench-4.0-1080p-1280x720

Tentunya hal ini membuat Snapdragon 855 sangat baik untuk digunakan dalam bermain game. Semoga saja, perangkat Snapdragon 855 akan cepat muncul di tahun 2019 ini. Apalagi, beberapa vendor sudah berjanji untuk mengeluarkan smartphone dengan chipset Snapdragon 855 yang memiliki harga terjangkau.

Sumber dan Gambar: AndroidAuthority.

[Review] ASUS Zenfone Max Pro M2: Kencang dan Tetap Pure Android

Popularitas lini smartphone dari ASUS, yaitu Zenfone Max Pro sepertinya secara tiba-tiba meningkat pada tahun 2018 ini. Saat ASUS mengumumkan Zenfone Max Pro M1, pasar sepertinya gaduh menginginkan perangkat dengan harga yang murah namun memiliki kinerja yang tinggi ini. Bagaimana tidak, dengan harga 2,3 juta saja bisa mendapatkan nilai Antutu di atas 100.000!

ASUS Zenfone Max Pro M2

Nilai 100.000 dari Antutu di atas kertas menjamin bahwa banyak game yang dapat dimainkan secara lancar. Oleh karenanya, ASUS pun melabel “Limitless Gaming” pada Max Pro M1. Sayangnya, keterbatasan akan chipset, produksi, serta kebijakan dari ASUS sendiri membuat mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar. Akhirnya, smartphone ini dijuluki perangkat ghoib oleh para netizen.

Sekitar tujuh bulan kemudian, ASUS pun meluncurkan sang penerus, yaitu Zenfone Max Pro M2. Tentunya, sang penerus memiliki spesifikasi yang lebih tinggi, baik dari sisi SoC maupun kameranya. Satu hal yang pasti, ASUS mempertahankan penggunaan pure Android pada smartphone yang satu ini.

DailySocial sudah menggunakan perangkat ini selama lebih dari dua minggu atau sebelum acara peluncurannya yang bersamaan dengan ROG Phone. Dengan menggunakan layar berponi, membuat smartphone ini memiliki layar lebih lebar dibandingkan dengan Max Pro M1. ASUS juga mengubah desain bagian belakang dari Max Pro M2 dengan menggunakan bahan kaca.

ASUS Zenfone Max Pro M2 - Belakang

Peningkatan yang paling dirasakan pada smartphone ini adalah pada bagian kamera. Hasilnya cukup menawan untuk sebuah smartphone yang memiliki harga mulai dari dua jutaan. Tentunya membuat para pengguna Max Pro M1 ingin langsung menukar perangkatnya ke M2. Hasilnya akan bisa dilihat pada segmen kamera pada artikel ini.

Untuk spesifikasi Max Pro M1 dan M2 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Zenfone Max Pro M1 Zenfone Max Pro M2
SoC Snapdragon 636 Snapdragon 660
Prosesor 4×2 GHz Kryo 260 + 4×1.8 GHz Kryo 260 4×2.2 GHz Kryo 260 + 4×1.8 GHz Kryo 260
GPU Adreno 509 Adreno 512
RAM 3 / 4 / 6 GB 3 / 4 / 6 GB
Penyimpanan 32 / 64 GB + microSD 32 / 64 GB + microSD
Layar 5.99 inci 19:9 2160 x 1080 6.26 inci 19:9 2280 x 1080
Baterai 5000 mAh 5000 mAh
OS Android Oreo 8.1 Pure Android Oreo 8.1 Pure
Kamera Depan 8 / 16 (6 GB) MP 13 MP
Kamera Utama 13 MP /16 MP + 5 MP Omnivision 12 MP Sony IMX 476 + 5 MP

Untuk sisi kinerja, saat tidak bermain game, tidak ada perbedaannya saat menggunakan M1 maupun M2. Keduanya terasa sangat responsif dan nyaman saat digunakan. Hal tersebut memang salah satunya disebabkan menggunakan UI bawaan Android.

Sensor yang dimiliki smartphone ini juga lengkap, terlihat dari aplikasi berikut ini:

Unboxing

Zenfone Max PRo M2 - Unbox

Desain

ASUS sepertinya ingin meninggalkan desain dengan menggunakan bahan metal pada body perangkatnya. Hal ini terlihat pada Max Pro M2 yang menggunakan bahan kaca pada bagian belakangnya. Seperti smartphone lain yang menggunakan bahan tersebut, tentu saja banyak sidik jari yang bakal menempel. Gunakan saja casing bawaan dari paket penjualannya.

ASUS Zenfone Max Pro M2 - Kanan

Untuk sebuah smartphone mainstream, akhirnya desain notch digunakan pada Max Pro M2. Dengan poni tersebut, ukuran layar menjadi lebih lebar dengan resolusi 2280 x 1080 berdimensi 6,26 inci. Yang membuatnya menjadi lebih nyaman, ASUS pun mengklaim bahwa Max Pro M2 sudah menggunakan Gorilla Glass 6 yang diklaim oleh Corning sangat kuat sehingga sudah 15 kali jatuh pun masih tidak pecah.

ASUS Zenfone Max Pro M2 - Kiri

Saat digunakan untuk bermain game, kami menggunakan Free Fire yang shortcut-nya sudah tersedia pada smartphone ini. Layarnya memang tergolong cukup licin sehingga nyaman saat menggerakkan kursor dari segala arah. Dengan menggunakan case bawaan, tentu saja bagian belakangnya menjadi tidak licin sehingga tidak mudah jatuh.

ASUS Zenfone Max Pro M2 - Bawah

Desain belakangnya masih mirip dengan Max Pro M1. Kamera ada pada bagian kiri atas dengan LED serta pemindai sidik jari berada pada bagian tengah. Posisi sidik jari pada bagian belakang ini memang terhitung sangat ergonomis karena tidak perlu mengubah posisi saat memegang smartphone.

Pure Android

ASUS meneruskan penggunaan Pure Android pada smartphone Zenfone Max Pro M2. Walaupun Google sudah mengeluarkan Android Pie, ASUS masih menggunakan Oreo pada smartphone ini. Oleh karena itu, tidak banyak feature yang diberikan pada Max Pro M2.

Sampai tulisan ini diturunkan, kami masih menggunakan firmware dengan versi 15.2016.1811.164-20181203. Sayangnya, kami masih menemukan banyak bug. Salah satunya yang paling menyebalkan adalah aplikasi Caping yang bahkan membuat bootloop pada saat di-disable dan melakukan factory reset.

Beberapa bug juga bahkan merepotkan kami saat melakukan pengujian, terutama baterai.

Jaringan LTE

ASUS selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Max Pro M2 sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Namun sebuah kekurangan pada Max Pro M1 pun dibawa oleh smartphone ini.

Max Pro M2 masih menggunakan LTE CAT 4/5 yang saat ini belum mendukung 4G+. Hal ini membuat kinerja internet pada smartphone ini tidak sekencang pesaingnya yang saat ini sudah menggunakan CAT 6 ke atas.

Kamera

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kamera pada Max Pro M2 memang jauh lebih baik dibandingkan dengan Max Pro M1. Hal ini dikarenakan Max Pro M2 menggunakan sensor Sony IMX 486 yang baru. Kami pun dapat mengambil gambar dengan sangat baik pada kondisi cahaya yang terang mau pun kurang cahaya.

Beberapa kali kami menggunakan Zenfone Max Pro M2 untuk mengambil gambar pada saat menghadiri konferensi pers. Hasilnya pun cukup memuaskan dengan noise yang lebih sedikit serta mengeluarkan gambar yang tajam. Contoh hasil foto dapat dilihat berikut ini

Kamera depan juga memiliki sensor yang lebih baik dari Max Pro M1. Hasil fotonya, walaupun tidak sebaik kamera belakangnya, dapat diandalkan dan memiliki minim noise pada kondisi cahaya yang cukup.

Pengujian

ASUS Zenfone Max Pro M2 menggunakan chipset mainstream yang saat ini sepertinya banyak digunakan oleh produsen smartphone, yaitu Snapdragon 660. Dengan hadirnya Snapdragon Kryo 260 Gold yang berbasiskan Cortex A73 tentu saja mampu menggenjot segala aplikasi game yang ada.

Kami juga mencoba bermain dengan menggunakan Free Fire, sebuah game yang bekerja sama langsung dengan ASUS. Permainan pun dapat berjalan dengan mulus dan tidak terasa lag sama sekali. Dan seperti yang sudah ditulis di atas, layar pada smartphone ini juga cukup nyaman untuk digunakan.

Sintetis

Pengujian kami lakukan dengan menggunakan beberapa benchmark sintetis. Hal ini tentu untuk mengetahui seberapa baik kinerja dari ASUS Zenfone Max Pro M2. Pada pengujian kali ini kami kembali menghadirkan Zenfone 5 dan Zenfone Max Pro M1, agar didapatkan gambaran mengenai kinerja ketiga perangkat

Uji dengan MP4

DailySocial melakukan pengujian dengan menggunakan video MP4. Hal ini dikarenakan adanya bug pada Max Pro M2 yang membuat beberapa aplikasi benchmark, terutama untuk baterai, crash. Oleh karena itu, kami menggunakan sebuah video MP4 yang di loop sehingga mendapatkan nilai waktu baterai yang cukup presisi.

Zenfone Max Pro M2 dapat bertahan selama 17 jam 10 menit dalam pengujian kali ini. Tentu saja hal ini dapat berkurang pada saat digunakan untuk bermain game.

Kesimpulan

Mungkin banyak orang akan pesimis mengenai tagline Gaming pada smartphone ASUS Zenfone Max Pro M2. Akan tetapi, sebuah perangkat gaming tidak harus yang paling kencang, karena tentu akan berimbas pada harga. Oleh karena itu, untuk para gamer yang memiliki dana pas-pasan, ASUS menyediakan Zenfone Max Pro M2.

Kinerja yang ditawarkan oleh Zenfone Max Pro M2 memang tergolong kencang untuk sebuah smartphone dua sampai tiga jutaan. Dengan menggunakan Snapdragon 660 tentu saja dapat memuaskan hasrat untuk bermain game pada Android. Selain itu, untuk mereka yang suka melakukan video editing pada perangkat ini juga dapat merasakan kinerja yang lebih baik lagi.

Kamera pada Max Pro M2 pun dapat diandalkan, dibandingkan dengan Max Pro M1. Oleh karena itu, smartphone ini pun cocok untuk mereka yang suka menangkap momen-momen setiap harinya. Pada kondisi gelap, hasilnya memang tidak sebaik pada siang hari, namun masih dapat diandalkan.

Dengan rentang harga Rp. 2.799.000 untuk 3/32 GB, Rp. 3.199.000 untuk 4/64, dan Rp. 3.699.000 untuk 6/64 tentunya dapat terbilang lebih terjangkau. Akan tetapi, harga pada saat peluncurannya memang lebih mahal dibandingkan sang pendahulu. Oleh karena itu pula, ASUS menjual Max Pro M2 dan M1 secara berdampingan, sehingga rentang harga yang dimiliki lebih beragam dan cocok untuk mereka yang tidak memiliki dana berlebih.

Sparks

  • Kamera baik
  • Kinerja kencang
  • Responsif
  • Layar lebih lebar
  • Daya tahan baterai sangat baik
  • Gorilla Glass 6

Slacks

  • Harga lebih tinggi dari generasi sebelumnya
  • Tidak tersedia NFC
  • Masih banyak bug saat diluncurkan