SMW Jakarta 2019 Sukses Digelar, Dihadiri 11 Ribu Peserta dan 181 Pembicara

Pagelaran Social Media Week (SMW) Jakarta 2019 telah sukses digelar pada 11-15 November 2019 lalu. Membawakan tema utama “Stories: With Great Influence Comes Great Responsibility”, acara ini berhasil menghadirkan 11 ribu peserta dan 181 pembicara dari beragam latar belakang. Mereka meramaikan 95 sesi acara yang meliputi konferensi, pertemuan komunitas, workshop, acara satelit, dan pameran.

Dari tema utama yang diangkat, para pemateri mengajarkan pentingnya storytelling dalam menyampaikan pesan, baik untuk kebutuhan pemasaran merek ataupun individu. Salah satunya Co-Founder NarasiTV Najwa Shihab, dalam presentasi berjudul “Living in Social Media Today and Tomorrow”, ia menyampaikan penggunaan media secara tepat bisa membuat semua orang jadi influencer.

“Semua orang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain lewat cerita tentang dirinya ataupun cerita orang lain yang dianggap menarik. Semua orang bercerita, semua orang bicara yang membuat noise-nya sangat banyak, membuat audiens bingung yang mana fakta, yang mana opini. Karena itu, penting bagi seseorang yang memiliki platform lebih besar, influence-nya sangat berpengaruh agar selalu bicara dengan menggunakan rasa, akal, bicara kebenaran, bertanggung jawab, dan menjaga kewarasan publik,” ujarnya di panggung konferensi.

Selain itu, SMW Jakarta 2019 bekerja sama dengan Socialbakers juga memberikan penghargaan kepada sejumlah brand yang berkomitmen dan interaktif di media sosial. Penghargaan ini diberikan kepada brand yang memahami dan bisa beradaptasi terhadap perubahan paradigma di area customer care, dengan menghadirkan komunikasi yang responsif dan dinamis di kanal-kanal media sosial.

Berikut daftar pemenang penghargaan tersebut:

  • Kategori Most “Socially Devoted” Brand on Facebook in 2019 diraih oleh Telkomsel.
  • Kategori Most “Socially Devoted” Brand on Twitter in 2019 diberikan kepada Telkom Care.
  • Kategori Most Engaging Brand on Facebook in 2019 diraih oleh Smartfren.
  • Kategori Most Engaging Brand on Instagram in 2019 diberikan kepada Shopee For Men.
  • Kategori Most Engaging Brand on Twitter in 2019 diberikan kepada Grab Indonesia.
  • Kategori Most Engaging Brand on YouTube in 2019 adalah Samsung Indonesia.

Antonny Liem selaku Chairman Social Media Week Jakarta dan CEO PT Merah Cipta Media menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah bekerja keras dalam mewujudkan acara ini. “Semoga SMW Jakarta dapat menjadi manfaat bagi semua pihak dan peserta yang hadir. Harapan saya, ke depannya SMW Jakarta bisa terus menjadi wadah untuk semua pihak saling berbagi pengetahuan dan informasi positif.”

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Social Media Week Jakarta 2019

Tren Perkembangan Media Sosial untuk Pemasaran Digital

Media sosial masih menjadi platform yang sangat menarik untuk dieksplorasi dalam kaitannya dengan bagaimana brand atau publisher mengembangkan kanal pemasaran melaluinya. Namun banyak diakui, ada banyak tantangan yang harus dipecahkan, baik dari sisi penyesuaian dengan platform ataupun audience. Pasalnya Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar di sini, seiring dengan pertumbuhan adopsi internet dan smartphone.

Chief of Strategy Socialbakers Moses Velasco secara khusus membagikan pandangannya tentang bagaimana tren media sosial untuk pemasaran yang ada saat ini. Melihat perkembangannya di Indonesia, Moses menuturkan bahwa adopsi yang sangat luas dari media sosial membuat konsumen beralih menjadi mobile-centric consumer. Sederhananya semua kini menjadi consumable di platform mobile apps.

Implikasinya brand dan publisher harus jeli dengan strateginya merangkul audience yang ditargetkan. Moses melihat bahwa generasi Y masih menjadi salah satu pangsa pasar konsumer terbesar, dengan tren mobile yang disebutkan hal terpenting yang perlu diperhatikan untuk memenangkan pangsa pasar di media sosial adalah brand. Misalnya dengan mengilhami konteks bahwa generasi Y lebih menyukai konten visual ketimbang teks.

Pergeseran konsumsi konten tersebut ditunjukkan Moses dengan menyuguhkan data tentang tren engagement di Twitter yang cenderung terus menurut. Pasalnya Twitter memang media sosial yang fokus utamanya menyampaikan informasi dan konten dalam bentuk teks.

Gambaran engagement pengguna Twitter di Indonesia / Socialbakers
Gambaran engagement pengguna Twitter di Indonesia / Socialbakers

Perkembangan media sosial itu sendiri berhasil mengubah sebuah paradigma baru, yakni mendorong kepercayaan melalui konten yang dibagikan. Setelah konten yang sesuai maka kunci selanjutnya ialah membangun engangement, yakni memastikan konten yang dipublikasikan sampai kepada audience dengan segmentasi yang tepat. Moses turut mengomentari seputar tren platform media sosial saat ini, konten tidak ditampilkan secara kronologis tapi didasarkan pada algoritma tertentu.

Chief of Strategy Socialbakers, Moses Velasco / DailySocial
Chief of Strategy Socialbakers, Moses Velasco / DailySocial

Artinya untuk mencapai target engagement, kebanyakan brand atau publisher tidak bisa hanya mengandalkan perolehan organik saja. Media sosial telah didesain sedemikian rupa sehingga mendorong orang-orang yang memiliki kebutuhan untuk menjangkau audience untuk melakukan promosi berbayar. Positifnya, mereka menyediakan targeting yang cukup relevan, sehingga dikembalikan lagi efektivitasnya akan sangat bergantung strategi media sosial yang digencarkan.

Berkaitan dengan strategi publikasi berbayar sendiri erat kaitannya dengan seberapa besar nominal CPC (Cost per Click) sebagai salah satu indikator keberhasilan konversi dari konten. Menurut data Socialbakers, nilainya setiap bulan dalam satu tahun cenderung meningkat, kendati di wilayah Asia Tenggara masih tergolong lebih rendah.

Gambaran pertumbuhan CPC di wilayah regional / Socialbakers
Gambaran pertumbuhan CPC di wilayah regional / Socialbakers

Mengoptimalkan capaian kampanye media sosial

Moses Velasco mengatakan untuk memenangkan kampanye pemasaran di media sosial ada dua hal yang harus diperhatikan oleh para brand dan publisher. Pertama ialah harus benar-benar mengetahui siapa audience yang ditargetkan secara mendetail. Dengan mengetahui audience akan mempengaruhi bagaimana strategi yang akan digencarkan pada tahapan-tahapan berikutnya. Media sosial sendiri sudah sangat terfragmentasi, dengan karakteristik pengguna yang sangat beragam.

Lalu yang kedua setelah memahami siapa audience yang dituju ialah menentukan strategi konten dan paltform yang digunakan. Ini didasarkan pada karakteristik audience tadi. Sebagai contoh para brand saat ini gencar menyasar pangsa pasar generasi millennials. Karakteristiknya mereka lebih suka menikmati konten visual berupa gambar atau video pendek. Platform media sosial yang mengakomodasi kebutuhan tersebut, seperti Instagram atau Snapchat lalu bisa dipilih untuk penyebaran konten.

Berbicara tentang millennials salah satu yang tak kalah populer adalah platform Live Video atau Story. Menurut Moses platform ini dapat dimanfaatkan sebagai upaya melakukan pendekatan dengan audience. Namun saat dihubungkan tentang peran media sosial sebagai platform pemasaran, memang akan masih banyak hal yang perlu digalakkan. Platform live video prinsipnya masih sama, menyebarkan informasi dengan prinsip one-to-many broadcast, hanya saja ada keuntungan berupa interaksi secara langsung yang ditawarkan.

Adopsi konten berformat Live Video di berbagai negara / Socialbakers
Adopsi konten berformat Live Video di berbagai negara / Socialbakers

Selain itu komputasi pintar seperti yang ditawarkan teknologi Artificial Intelligence (AI) menurut Moses juga akan menjadi bagian penting dalam membantu pemasaran digital melalui media sosial. Algoritma yang diterapkan selalu berusaha untuk membantu pengguna melakukan analisis dan mendapatkan hasil yang lebih sesuai dengan engagement yang diharapkan. Model komputasi cerdas ini juga yang ditawarkan layanan Social Media Optimization (SMO) seperti Socialbakers.

SMO mencoba memetakan dan menganalisis data sehingga didapat sebuah hasil berupa tindakan yang perlu dilakukan, pangsa pasar mana yang ditargetkan, serta pendekatan konten seperti apa yang perlu dilakukan. Intinya SMO memastikan tindakan pemasaran yang dilakukan melalui media sosial menjadi lebih terukur dan memiliki capaian yang bisa diproyeksikan.

Social Media Report: Statistik Facebook Pages di Indonesia Selama Maret 2013 dari Socialbakers

Layanan statistik media sosial, Socialbakers, seperti biasanya kembali merilis laporan mengenai keadaan berbagai media sosial. Laporan terakhir yang dirilis baru-baru ini membahas mengenai kondisi Facebook Pages di Indonesia selama Maret 2013.

Seperti laporan bulan lalu, BlackBerry masih memuncaki daftar brand dengan penggemar lokal terbanyak di Facebook. Secara keseluruhan daftar ini bisa dibilang tidak berubah dengan 8 dari 10 brand teratas masih dihuni oleh brand-brand yang sama dengan laporan untuk bulan Februari lalu. Pendatang baru di daftar ini hanya XL Rame dan Kratingdaeng Indonesia yang masing-masing menempati urutan 8 dan 10.

Demikian juga kondisinya dengan daftar media dengan penggemar lokal terbanyak di Facebook. Dari sepuluh brand teratas, delapan diantaranya masih sama diisi oleh media-media yang menghuni daftar tersebut bulan lalu. Perubahan mencolok hanya terjadi pada akun Facebook Security yang tiba-tiba melonjak ke posisi 4.

Sementara untuk kategori brand dengan engagement rate terbesar ditempati oleh brand-brand Combiphar, Prenagen, Gly Derm, Teh Pucuk Harum dan KLM Indonesia. Meskipun patut diperhatikan bahwa dua posisi teratas justru mengalami penurunan angka engagement rate selama Maret lalu.

Terakhir kategori brand-brand dengan akun Facebook Page paling responsif dipuncaki oleh WRP, Acer, Wardah, Lactamil, dan HiLo Teen.

Untuk melihat laporan lengkap dari Socialbakers, Anda bisa mengunjungi tautan ini.

Socialbakers: BlackBerry Puncaki Daftar Brand dengan Facebook Page Terpopuler di Indonesia

Layanan analisis media sosial SocialBakers belum lama ini merilis laporan terbaru mengenai lanskap media sosial khususnya berkaitan dengan Facebook Page. Uniknya, pada laporan terbaru ini, SocialBakers menampilkan variabel baru yakni local fans yang sesuai namanya mengindikasikan jumlah penggemar lokal dari akun Facebook Page tertentu.

Berdasarkan laporan ini, pada bulan Februari lalu BlackBerry memuncaki daftar brand dengan penggemar lokal terbanyak di Indonesia. Di posisi pertama, akun BlackBerry internasional secara total memiliki lebih dari 25 juta penggemar, dan secara spesifik memiliki lebih dari 3,2 juta penggemar lokal di Indonesia. Tidak hanya itu, peringkat kedua daftar brand dengan penggemar lokal terbanyak pun dihuni oleh BlackBerry Indonesia, juga dengan angka sekitar 3,2 juta penggemar.

Demikian juga, post paling populer selama Februari 2013 dikuasai oleh BlackBerry. Dua post terpopuler adalah post mengenai BlackBerry Z10 dengan masing-masing mendapatkan lebih dari 78 ribu interaksi dan 36 ribu interaksi. Interaksi yang diperhitungkan oleh SocialBakers berupa aksi “like“, komentar, dan aksi membagikan post.

Untuk kategori akun Facebook Page khusus media, Kompas.com memuncaki daftar ini dengan total penggemar lokal sebanyak 2,1 juta. Tempat kedua dan ketiga dihuni oleh tabloid MotoGP dengan 1,1 juta penggemar lokal dan Koran Fesbuk dengan 900 ribu penggemar.

Untuk melihat laporan terperinci mengenai topik ini, Anda bisa mengunjungi halaman resmi SocialBakers pada tautan ini.

Kesalahan Data Facebook Berimbas ke Social Bakers, Indonesia Kembali di Urutan Empat

Ini cukup memalukan. Kami mendapatkan data dari SocialBakers dan kami telah melakukan konfirmasi dengan melihat data dari platform iklan Facebook yang menunjukkan Indonesia memiliki 36 juta pengguna, jadi kami menerbitkan berita ini dan ternyata ada banyak kesalahan dari data tersebut.
Continue reading Kesalahan Data Facebook Berimbas ke Social Bakers, Indonesia Kembali di Urutan Empat