Ikea Kini Punya Speaker Bluetooth, Juga Minimalis Seperti Produk Lainnya

Sebelum kita melihat hasil kerja sama Ikea dan Sonos – plus Teenage Engineering – perusahaan asal Swedia itu sudah punya kreasinya sendiri di bidang audio. Namanya Ikea Eneby, dan ia merupakan sebuah speaker Bluetooth yang berdesain stylish.

Tanpa harus terkejut, penampilannya terbilang minimalis, dan Ikea memang merancangnya untuk membaur dengan dekorasi rumah. Tersedia dalam dua ukuran, 8 x 8 atau 12 x 12 inci, Eneby bebas diletakkan di atas meja, baik dengan bantuan dudukan atau tidak, maupun digantung di tembok. Kalau mau, Anda juga bisa menyelipkannya ke dalam salah satu rak Ikea dan ukurannya dijamin pas.

Ikea Eneby

Satu-satunya input pengoperasian Eneby adalah sebuah kenop di bagian depannya, yang dapat digunakan untuk menyala-matikan speaker, atau menyesuaikan volume, bass maupun treble. Khusus varian 8 x 8 inci, ada sebuah handle di bagian atasnya, dan ia bisa dijadikan speaker portable dengan membeli baterai rechargeable secara terpisah yang berdaya tahan sekitar 10 jam.

Selain Bluetooth, Eneby juga mempunyai jack 3,5 mm standar andai diperlukan. Ikea tidak merincikan spesifikasi unit driver yang mereka gunakan, tapi toh yang lebih dicari di sini adalah desainnya yang menyatu dengan interior bergaya minimalis. Andai suaranya lumayan bagus, anggap saja itu sebagai bonus.

Ikea Eneby

Ikea bakal memasarkan Eneby mulai bulan April ini seharga $49 untuk varian yang kecil, dan $89 untuk yang besar. Sayang sejauh ini belum ada kejelasan apakah Ikea juga bakal membawanya ke cabangnya di Indonesia.

Sumber: Engadget.

Nomadic Audio, Speaker Bluetooth yang Bisa Bersinergi dengan Tas Koper Demi Kualitas Suara Lebih Baik

Tidak setiap hari Anda menjumpai speaker Bluetooth seperti ini. Namanya Nomadic Audio, dan wujudnya sepintas memang tergolong tipikal. Kendati demikian, keistimewaannya terletak pada kemampuannya ‘bertransformasi’ menjadi speaker yang lebih besar dan bertenaga.

Sebelum Anda kecele, saya pastikan ada tanda kutip yang mengapit kata “transformasi” di atas. Perubahannya jelas bukan seperti di film Transformers, melainkan dengan bantuan sebuah aksesori pelengkap berupa tas koper. Ya, tas koper besar untuk membawa barang selama bepergian.

Koper bernama Speakase tersebut menyimpan kompartemen khusus untuk sang speaker. Tinggal selipkan speaker-nya, seketika itu juga suara yang dihasilkannya jadi lebih keras, dan dentuman bass-nya jadi lebih bertenaga. Yang menarik sekaligus mengejutkan, di dalam koper berbahan polikarbonat + aluminium itu sebenarnya sama sekali tidak ada komponen elektronik.

Nomadic Audio

Speakase murni bertindak sebagai ruang akustik bagi speaker, ‘mengamplifikasi’ soundstage sekaligus frekuensi rendah yang dihasilkan sang speaker, dan ini berlaku bahkan ketika koper sedang terisi penuh. Bukan cuma bass-nya yang terdengar lebih mantap, treble-nya pun juga diklaim jadi lebih menawan ketika speaker bersinergi dengan Speakase.

Tanpa kopernya, Nomadic sebenarnya tetap bisa berfungsi secara mandiri. Dirinya dibekali sepasang woofer berukuran 6 x 4 inci, plus sepasang tweeter berdiameter 0,9 inci. Semuanya disuplai tenaga oleh amplifier Class D berdaya 60 watt, plus baterai 2.200 mAh yang diperkirakan bisa bertahan sampai 20 jam penggunaan.

Nomadic Audio

Terkait kualitas suaranya, latar belakang pengembangnya sebenarnya sudah bisa menjadi jaminan. Nomadic digarap oleh Morel, perusahaan yang sudah punya nama dan berpengalaman panjang dalam bidang sistem audio untuk mobil. Pastinya mereka tidak mau Nomadic merusak reputasi yang selama ini mereka bangun akibat kualitas suaranya yang tidak memuaskan.

Saat ini Morel tengah memasarkan Nomadic Audio melalui Kickstarter dengan harga paling murah $199 untuk speaker-nya saja (harga retail-nya diperkirakan berkisar $299). Kombo speaker + kopernya harus ditebus seharga $399 (retail $699). Adanya dua pilihan ini merupakan keputusan yang tepat mengingat tidak semua konsumen bakal tertarik membeli koper dari brand yang bukan kepercayaannya.

Logitech Luncurkan Speaker dan Keyboard Mekanis dengan Teknologi RGB Unik

Peran sistem pencahayaan RGB di industri perangkat gaming sudah tidak bisa dipandang sebelah mata, terutama sejak Razer menjalin kerja sama dengan Philips, yang notabene merupakan produsen lampu pintar terbesar saat ini. Logitech mencoba mengejar ketertinggalannya dengan memperkenalkan teknologi bernama Lightsync.

Lightsync pada dasarnya merupakan penyempurnaan terhadap sistem pencahayaan RGB yang sudah ada sekarang. Ketimbang hanya menyala dan ‘menari’ dalam berbagai warna, Lightsync memungkinkan efek pencahayaan untuk menyesuaikan dengan apa yang sedang tampil di layar.

Ada dua peripheral Lightsync yang sudah Logitech siapkan: speaker 2.1 Logitech G560 dan keyboard mekanis Logitech G513. Pengguna bisa menetapkan empat zona spesifik pada layar sehingga kedua perangkat ini dapat membiaskan cahaya dengan warna yang sama seperti yang pada zona-zona tersebut.

Logitech G560 / Logitech
Logitech G560 / Logitech

Ketika semuanya terlihat sinkron (grafis dan efek pencahayaan), Logitech percaya bahwa pengalaman gaming bisa terasa semakin immersive. Logitech memang bukan yang pertama menerapkan teknologi semacam ini, dan fitur yang sama sebenarnya juga sudah ada pada mouse Logitech G502 Proteus Spectrum.

Speaker-nya sendiri mengusung desain yang mirip seperti Logitech MX Sound. Kedua unitnya datang bersama sebuah subwoofer, dan perpaduannya bisa menghasilkan output sebesar 240 watt. Logitech pun tak lupa membekalinya dengan dukungan audio 3D via DTS:X Ultra, sedangkan koneksinya bisa melalui jack 3,5 mm, USB atau Bluetooth.

Logitech G513 / Logitech
Logitech G513 / Logitech

Untuk keyboard-nya, G513 merupakan suksesor langsung dari G413 yang berharga kompetitif. Penyempurnaannya datang dalam wujud pencahayaan RGB (plus dukungan Lightsync itu tadi), serta palm rest opsional guna meningkatkan kenyamanan. Tidak hanya itu, konsumen pun kini bisa memilih antara switch yang berkarakter linear dan taktil.

Baik G560 dan G513 akan dipasarkan mulai bulan April mendatang. Harganya dipatok $200 untuk G560, dan $150 untuk G513.

Sumber: Logitech.

Beocreate Merupakan Solusi DIY untuk Menyulap Speaker Antik Menjadi Wireless

Dalam industri perangkat audio, kinerja suatu produk tidak bisa ditakar dari tahun pembuatannya: speaker yang dirilis baru minggu lalu pun belum tentu suaranya seenak speaker keluaran tahun 90-an. Lain halnya dengan smartphone, di mana yang terbaru pasti mengemas layar dan performa yang terbaik.

Itulah mengapa menyimpan koleksi speaker atau headphone zaman lawas merupakan hal yang sangat wajar. Yang dilewatkan hanyalah fitur-fitur modern seperti konektivitas wireless, tapi itu pun ternyata bisa didapat dengan bantuan perangkat seperti Chromecast Audio. Atau, kalau Anda lebih suka mengutak-atik sendiri, perangkat bernama Beocreate berikut bisa menjadi opsi alternatif.

Beocreate merupakan buah kolaborasi antara Bang & Olufsen dan HiFiBerry. Ia merupakan sebuah amplifier digital yang dirancang untuk speaker pasif (yang semestinya membutuhkan amplifier eksternal), sekaligus bertugas membubuhkan konektivitas wireless dengan bantuan Raspberry Pi (opsional).

Beocreate

Melihat wujudnya yang hanya sebatas papan sirkuit biasa, pengguna memang diharuskan untuk membongkar speaker sendiri untuk memasangnya. HiFiBerry sejauh ini sudah menyiapkan panduan langkah demi langkah untuk memasang Beocreate di speaker Beovox CX100 dan CX50 – speaker lain sebenarnya juga bisa kalau Anda paham struktur jeroannya.

Beocreate mengemas amplifier 4-channel (2 x 30W dan 2 x 60W). Satu papan sirkuit ini sanggup menenagai hingga empat speaker dengan impedansi 4 – 8 ohm dan sample rate 192 kHz. HiFiBerry turut menyertakan software open-source yang akan mengaktifkan kapabilitas wireless-nya, sehingga speaker bisa memutar musik via Bluetooth, AirPlay atau Spotify.

Dibanderol $189, Beocreate pada dasarnya bisa menjadi salah satu alasan untuk mengeluarkan speaker antik dari gudang. Daripada speaker tersebut duduk menganggur selagi diselimuti debu, lebih baik dibedah dan disulap menjadi speaker wireless.

Sumber: The Verge.

Ikea Pamerkan Hasil Kolaborasinya dengan Teenage Engineering

Di tahun 2019 nanti, kita bakal melihat hasil kolaborasi antara Ikea dan Sonos. Nama besar Sonos mengindikasikan keseriusan Ikea di ranah audio, dan ini semakin didukung oleh kerja sama Ikea dengan pihak lain yang tak kalah tenar di bidang ini, yakni Teenage Engineering.

Sama-sama bermarkas di Swedia, Teenage Engineering selama ini dikenal akan produk-produknya yang inovatif sekaligus berdesain apik. Salah satu yang paling populer adalah Pocket Operator, yang pada dasarnya merupakan synthesizer seukuran dompet. Kemudian ada pula Raven H, sebuah smart speaker dengan desain amat eksentrik.

Setahun yang lalu, Ikea dan Teenage Engineering memutuskan untuk bekerja sama. Keduanya bakal melahirkan lini produk baru bernama Ikea FREKVENS (berarti “frekuensi”), yang terdiri dari sederet perangkat yang dibutuhkan untuk memeriahkan pesta. Bukan cuma speaker, perangkat yang dimaksud juga mencakup lampu LED maupun turntable.

Prototipe awal Ikea FREKVENS, tampak sebuah turntable dan beberapa Pocket Operator / Ikea
Prototipe awal Ikea FREKVENS, tampak sebuah turntable dan beberapa Pocket Operator / Ikea

Ikea tidak sekadar membual. Baru-baru ini, mereka memamerkan prototipe final hasil kerja samanya dengan Teenage Engineering melalui Instagram. Di foto tersebut, kita bisa melihat speaker dalam sejumlah bentuk dan warna, LED box, serta lampu sorot portable yang bagian depannya bisa dipasangi semacam filter untuk menghasilkan efek pencahayaan yang bervariasi.

Ikea memang belum memberikan rincian yang mendetail soal produk-produk apa saja yang tergabung dalam lini FREKVENS, tapi mereka secara eksplisit bilang bahwa ini merupakan prototipe finalnya. Produk lainnya yang dijanjikan, seperti turntable, masih belum kelihatan, dan tampaknya kita masih harus menunggu sampai jadwal rilis resminya di bulan Februari 2019 tiba.

Sumber: Engadget.

Bukan Sembarang USB Dock, HP Thunderbolt Dock G2 Mengemas Speaker Modular Bang & Olufsen

HP hari ini memperkenalkan dua seri laptop baru untuk kalangan pebisnis. Bersamaan dengan itu, HP juga menyingkap sebuah USB dock yang sangat unik bernama HP Thunderbolt Dock G2. Unik karena aksesori ini juga dapat difungsikan sebagai speakerphone untuk keperluan video conferencing.

Namun sebelumnya, mari membahas perannya sebagai pelengkap konektivitas. Wujudnya yang seperti kubus kecil ternyata menyimpan kelengkapan port di atas rata-rata. Secara total, perangkat ini mengemas sebuah port Thunderbolt 3, USB-C DisplayPort, dua DisplayPort standar, dua port USB 3.0, port VGA dan Ethernet. Di bagian sampingnya, masih ada lagi sebuah port USB 3.0 dan jack audio 3,5 mm.

HP bilang bahwa Thunderbolt Dock G2 dapat menyuplai tenaga yang cukup untuk dua monitor 4K sekaligus, atau malah empat untuk yang beresolusi lebih rendah. Perannya sangatlah ideal dalam ruang rapat, mengingat pengguna dapat menyambungkan berbagai macam perangkat ke laptop atau PC hanya dengan perantara satu kabel saja.

HP Thunderbolt Dock G2

Oke, saatnya membahas keistimewaan perangkat ini. Panel atasnya rupanya menyimpan sebuah konektor khusus untuk ditancapi modul tambahan. Modul tambahan tersebut adalah modul audio besutan Bang & Olufsen, lengkap dengan sederet tombol pengoperasian untuk video conferencing.

Kalaupun tidak sedang rapat bersama tim, pengguna tetap bisa memanfaatkannya sebagai speaker biasa jika mau. Namun perlu dicatat, modul audio ini akan dijual secara terpisah. Harganya masih belum diumumkan, begitu juga untuk Thunderbolt Dock G2 sendiri. HP rencananya baru akan memasarkan aksesori unik ini pada bulan Mei mendatang.

HP Thunderbolt Dock G2

Terlepas dari itu, ide yang ditawarkan HP ini terdengar begitu menarik. Bukan tidak mungkin ke depannya HP menawarkan modul-modul lain untuk Thunderbolt Dock G2, semisal modul wireless charging, atau modul smart speaker dengan integrasi Alexa atau Google Assistant.

Andai seperti itu, target pasarnya semestinya bisa meluas hingga merambah kalangan non-pebisnis. Namun untuk sekarang HP sepertinya masih ingin berfokus ke segmen enterprise.

Sumber: The Verge dan AnandTech.

Garage Rocker Ibarat Hasil Kawin Silang Speaker Bluetooth dan Kotak Perkakas

Speaker Bluetooth dan hobi pertukangan sepintas terdengar seperti dua hal yang tidak ada kesinambungannya sama sekali. Namun pada kenyataannya keduanya dapat dipadu-padankan untuk menciptakan kategori produk yang teramat unik, seperti salah satunya garapan Ion Audio berikut ini.

Dijuluki Garage Rocker, namanya benar-benar mengandung makna harfiah: siap ‘mengguncang’ garasi tempat kita biasa menjalani hobi pertukangan, atau di mana pun ada pekerjaan kasar yang melibatkan bor dan berbagai perkakas lainnya. Fisiknya yang serba terproteksi kelihatan amat gahar, dan ini penting apabila pengguna hendak membawanya ke area konstruksi.

Yang membuat speaker ini unik adalah detail-detail kecil di sekujur tubuhnya, yang tentu saja tahan air dengan sertifikasi IPX5. Coba tengok panel atasnya, Anda akan menjumpai penggaris dan busur terintegrasi, wadah sekrup magnetik, dan bahkan wadah mata bor sekaligus. Beralih ke sisinya, lagi-lagi Anda akan disambut oleh lapisan magnet yang bisa dimanfaatkan untuk menggantung perkakas.

Ion Audio Garage Rocker

Namun jangan sekali-kali melupakan identitas utamanya sebagai pengeras suara, sebab Ion Audio telah menyematkan speaker berdaya 50 watt ke dalam Garage Rocker, sehingga volumenya dipastikan bisa amat lantang. Selain Bluetooth, inputnya juga bisa mengandalkan aux atau radio AM/FM.

Soal daya tahan baterai, Anda pasti bakal teler lebih dulu sebelum speaker ini kehabisan daya, sebab ia bisa beroperasi selama 50 jam nonstop dalam satu kali charge. Daya sebesar itu juga tidak akan tersia-siakan begitu saja, sebab Anda bisa menyalurkannya ke smartphone via sebuah port USB.

Singkat cerita, Garage Rocker memang hanya bisa menggantikan sedikit saja peran kotak perkakas, akan tetapi kotak perkakas sama sekali tak bisa menggantikan perannya sebagai speaker Bluetooth. Bagi yang tertarik, berkenanlah menunggu sampai musim panas mendatang di mana Garage Rocker akan mulai dipasarkan seharga $199.

Sumber: The Verge.

Apple Siap Pasarkan Smart Speaker-nya, HomePod, Mulai 9 Februari

Salah satu smart speaker yang paling dinanti-nanti, khususnya oleh pengguna produk-produk Apple, adalah HomePod. Diperkenalkan di event WWDC pada pertengahan tahun kemarin, HomePod sebenarnya dijadwalkan masuk ke pasaran pada bulan Desember lalu. Namun karena merasa produknya belum benar-benar matang, Apple memutuskan untuk menunda perilisannya.

Kini, melalui sebuah siaran pers resmi, Apple mengumumkan bahwa mereka bakal mulai menjual HomePod pada tanggal 9 Februari mendatang. Harganya tetap $349 seperti saat diumumkan pertama kali, dan negara-negara yang menjadi tujuan awalnya adalah Amerika Serikat, Inggris Raya dan Australia.

Seperti halnya produk Apple lain, HomePod bakal terdengar sangat menarik apabila Anda sudah ‘terjerumus’ ke dalam ekosistem milik Apple. Siri yang mengotaki HomePod dirancang untuk menjadi semacam ‘DJ’ (disc jockey) ahli atas koleksi musik yang ada di layanan streaming Apple Music.

Apple HomePod

Ya, potensi HomePod tidak akan bisa maksimal apabila Anda bukan pelanggan Apple Music. Namun bagi yang sudah berlangganan, mereka bisa melakukan pencarian yang cukup kompleks dari katalog Apple Music di HomePod, atau sekadar menanyakan informasi-informasi seperti tahun dirilisnya suatu lagu kepada Siri.

Kombinasi HomePod dan Siri juga dimaksudkan untuk menjadi semacam asisten pribadi di kediaman pengguna. Yang cukup menarik, selain terintegrasi dengan platform smart home Apple HomeKit, HomePod juga mendukung sejumlah aplikasi pihak ketiga, sehingga pengguna bisa meminta tolong Siri untuk, misalnya, mengirim pesan melalui WhatsApp atau membuat reminder di Evernote.

Apple HomePod

Spesifikasi HomePod sendiri bisa Anda baca pada artikel pengumumannya, namun yang pasti Apple menjanjikan kualitas suara premium lewat sejumlah komponen hasil rancangannya sendiri. Tidak hanya itu, proses setup awalnya juga diklaim semudah dan sepraktis AirPods.

Ke depannya, Apple juga berencana menghadirkan kapabilitas multi-room pada HomePod melalui software update gratisan. Namun semua itu bakal sia-sia apabila pertanyaan berikut tidak terjawab: apakah HomePod nantinya juga akan masuk ke Indonesia?

Menurut perbincangan saya dengan seorang teman yang bekerja di Erafone – yang saat ini merupakan distributor tunggal atas beragam produk Apple di Indonesia – HomePod dipastikan masuk ke tanah air, hanya saja belum bisa dipastikan kapan. Di Perancis dan Jerman, HomePod baru akan tersedia mulai musim semi, jadi ini mungkin bisa menjadi indikasi bagi konsumen untuk sedikit bersabar.

Sumber: Apple.

Harman Kardon Allure Portable Ramaikan Pasar Smart Speaker Berintegrasi Alexa

Kalau melihat tren tahun lalu, bisa diprediksi bahwa smart speaker bakal menjadi segmen yang mendominasi ajang CES tahun ini. Pabrikan demi pabrikan terkesan semakin agresif mengintegrasikan asisten virtual ke speaker buatannya, salah satunya Harman Kardon.

Salah satu smart speaker-nya, Harman Kardon Allure, kini punya adik kecil yang lebih portable. Mengusung embel-embel “Portable”, perangkat tetap mempertahankan gaya desain khas yang ditonjolkan kakaknya, memadukan grille berbahan stainless steel dengan penutup semi-transparan di atasnya.

Di dalamnya tertanam sepasang driver 1,75 inci berdaya 20 watt, ditemani oleh dua radiator pasif untuk mengisi satu ruangan penuh dengan suara serta dentuman bass yang mantap. Selain Bluetooth, Allure Portable turut mengemas Wi-Fi untuk mengakomodasi streaming audio beresolusi setinggi 96 kHz/24 bit.

Terkait kualitas suara, kakaknya yang bertubuh lebih kekar kemungkinan besar masih lebih unggul. Namun Allure Portable juga menyimpan kelebihannya sendiri, yakni baterai rechargaeble yang bisa bertahan sampai 10 jam, sehingga perangkat bebas Anda bawa ke mana-mana jika perlu.

Sama seperti kakaknya, tentu saja yang menjadi fitur andalan di sini adalah kontrol via perintah suara berkat integrasi Amazon Alexa. Memanggil sang asisten dari kejauhan juga dimungkinkan berkat sepasang mikrofon berteknologi noise cancelling.

Rencananya Harman Kardon Allure Portable akan dipasarkan mulai musim semi tahun ini, dengan banderol $199 – hanya terpaut sedikit dari versi standarnya.

Sumber: Business Wire.

LG Garap Smart Speaker, Perkenalkan Seri ThinkQ Berbekal Google Assistant

Amazon dan Google bisa dibilang sebagai dua pemain besar di industri smart speaker. Amazon misalnya sukses menjadikan salah satu punggawanya, Echo Dot sebagai produk paling laris di antara jajaran smart speaker keluarannya selama musim liburan. Di belakang keduanya ada Samsung dan Apple yang diyakini bakal menggenjot sektor bisnis yang sama tahun depan.

Tapi, sebelum keduanya sempat melaju di lintasan, LG sudah lebih dulu injak gas dengan mengumumkan beberapa seri smart speaker salah satunya yang cukup menarik adalah LG ThinQ Speaker yang dilengkapi asisten digital pintar, Google Assistant.

Dalam rilis resminya LG mengatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan Google untuk memastikan speaker pintarnya mampu menghantarkan kenyamanan yang didampingi oleh asisten pintar Google Assistant di sampingnya. Berbekal teknologi ini, LG ThinkQ mampu melakukan beberapa tugas yang menjadi fungsi utamanya, seperti menyajikan kualitas audio dan juga pilihan daftar putar sesuai dengan preferensi pemiliknya. LG sendiri belum secara gamblang menjelaskan spesifikasi produk barunya ini. Ajang CES 2018 pekan depan dipastikan bakal jadi panggung utama LG untuk memamerkan kemampuan seluruh produk terbarunya.

LG ThinkQ Smart Speaker

Tapi ada satu fitur yang dibocorkan oleh LG, bahwa ThinkQ disebut dapat menjadi media penghantar perintah suara bagi sejumlah perangkat rumahan pintar yang memiliki label LG.

Kemampuan Google Assistant sendiri mencakup banyak hal. Di perangkat smartphone misalnya, ia mampu mengerjakan tugas yang diperintahkan oleh pemiliknya dengan input suara, seperti membuat catatan, menjalankan aplikasi, mengirim pesan singkat, membuat panggilan, memeriksa jadwal penting seperti penerbangan, pertandingan olahraga, dan rapat yang sudah dicatat sebelumnya.

Selain ThinkQ, LG juga memperkenalkan sound bar barunya, SK10Y yang dimotori oleh teknologi Dolby Atmos, serta satu lagi produk PK series yang lebih menjonjolkan sisi mobilitas. Semua produk ini bakal dipamerkan di ajang CES 2018 pekan depan.

Sumber berita PRNewsWire.