[Review] Notebook HP Pavilion Star Wars Special Edition

Ada banyak sekali pernak-pernik Star Wars, dan mereka ini menjadi objek incaran para penggemar beratnya mendekati atau bertepatan dengan pelepasan film serta video game terbaru. Dan di tengah-tengah antisipasi The Force Awakens, HP memanfaatkan momen tersebut untuk menghidangkan sebuah produk tie-in unik: notebook Pavilion edisi spesial Star Wars.

Jutaan orang sudah menyaksikan Star Wars Episode VII, dan film ini sudah diturunkan dari sinema-sinema, namun euforia masih belum berakhir. Beberapa bulan setelah pengumuman perdananya, akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk menjajal laptop atraktif ini. Aspek unggulan dari HP Pavilion Star Wars adalah presentasi produknya yang apik tidak menuntut harga terlalu tinggi.

Nama Pavilion sendiri mengindikasikan bahwa unit ini merupakan bagian dari jajaran produk Home dan Home Office. Dengan begitu, ia bukanlah mesin gaming ataupun laptop workstation, terlepas dari wujudnya yang ‘buas’. Di artikel ini, saya akan membantu Anda menjawab satu pertanyaan: apakah The Force memang betul-betul menyertai HP Pavilion Star Wars, atau ia malah menjadi Jar Jar Binks-nya produk bertema Star Wars?

Design

Begitu dikeluarkan dari packaging, saya langsung tahu HP Pavilion Star Wars Special Edition AN010TX adalah persembahan manis bagi pecinta franchise sci-fi ciptaan George Lucas itu.

HP mengambil pendekatan sisi gelap dari Force. Notebook didominasi warna hitam, kelabu dan merah. Dengan ilustrasi mirip baretan-baretan, laptop seolah-olah ialah benda peninggalan bekas konflik luar angkasa. Logo HP glossy gelap yang tersemat di lid juga tampak serasi.

Review HP Star Wars 22

Review HP Star Wars 15

Saya sangat menyukai detail yang HP bubuhkan pada notebook: gambar Stormtrooper, Darth Vader, Death Star, potongan logo Galactic Empire, tulisan Aurebesh, serta touchpad bergambar HUD X-Wing ketika Luke Skywalker berusaha meledakkan Death Star. Primadona dari aspek penampilan HP Pavilion Star Wars ialah keyboard ber-backlight LED merah.

Review HP Star Wars 29

Namun sebagai perangkat tie-in The Force Awakens, Hewlett-Packard terlihat ‘bermain aman’ di sisi desain. Satu-satunya keterkaitan antara notebook dan film Star Wars paling baru itu hanyalah background desktop Kylo Ren, sisanya mengacu pada trilogi orisinil. Bahkan ilustrasi Stormtrooper di sana adalah versi lama, bukan First Order.

Review HP Star Wars 27

Review HP Star Wars 26

HP Pavilion Star Wars memiliki dimensi 2,51×38,45×26,11-sentimeter dengan bobot 2,3-kilogram, menyuguhkan layar seluas 15,6-inci. Terdapat ruang lapang bagi HP untuk menyematkan set keyboard lengkap. Saat LED merah dinyalakan, lampu naik ke sisi samping tuts. Sayangnya ada ketidakrataan penyebaran warna di sejumlah area, menyebabkan beberapa tombol terlihat lebih gelap.

Review HP Star Wars 18

Review HP Star Wars 17

Build quality & hardware accessibility

Notebook didominasi material plastik – layar, frame, area papan ketik serta chasis bawah. Dan ini alasannya mengapa HP Pavilion Star Wars tidak terlalu berat. Strukturnya cukup kokoh, tapi sejumlah zona terasa ’empuk’. Untung saja bagian lid sangup menjaga layar dari tekanan eksternal sehingga LCD tidak terdistorsi. Lalu sewaktu membuka layar dari posisi tertutup tanpa memegang bagian bawah, body kadang sedikit terangkat.

Review HP Star Wars 14

Unit baterai bisa dilepas melalui dua switch, dan saya berasumsi hardware juga bisa diakses dengan melepas baut-baut di bawah.

Review HP Star Wars 13

Display

Sebagai portal mengakses konten, Hewlett-Packard menyediakan panel BrightView IPS WLED 15,6-inci dengan resolusi native 1920×1080 – lebih tinggi dari standar laptop HP Pavilion biasa (1366×768). Di kelas produk multimedia, performanya cukup memuaskan. Lapisan matte membantu output mengurangi pantulan, namun akibatnya, warna jadi kurang tersaji sempurna.

Review HP Star Wars 21

Review HP Star Wars 19

Review HP Star Wars 20

Display HP Pavilion Star Wars tampak mati-matian melawan sinar matahari karena tingkat brightness yang rendah. Dan untuk sebuah laptop mid-range, viewing angle-nya tergolong luas.

Keyboard, touchpad & palm rest

Selama kurang lebih 10 hari menjajal unit review ini, secara garis besar notebook ini adalah ‘rekan’ kerja yang handal. Tuts keyboard chiclet 10x10mm-nya diposisikan dengan gap 3-milimeter. Bagi saya, jarak ini terbilang nyaman buat kegiatan mengetik sehari-hari. Terdapat gap lebih luas (4,5mm) untuk memisahkan zona numpad.

Review HP Star Wars 36

Saya menyayangkan tombol kursor arah. HP tampak sangat irit tempat, menyatukan tuts atas dan bawah di satu lubang. Jika sering menggunakan kursor buat menjelajahi laman website atau mengedit dokumen, persentase salah tekan jadi lebih besar. Padahal zona palm rest kanan masih luas dan tidak ada salahnya HP memundurkan posisi kursor.

Review HP Star Wars 31

Touchpad berilustrasi HUD X-wing ditempatkan sedikit ke bagian kiri palm rest, tapi tidak benar-benar sejajar dengan spasi. Ia mempunyai luas sekitar 6,5x11cm. Tidak ada tombol fisik, namun secara naluriah pengguna laptop paling awam pun pasti bisa menebak di mana fungsi klik kanan dan kiri bersembunyi. Saya sendiri beropini, navigasi sebenarnya akan lebih memuaskan andai touchpad diperlebar.

Review HP Star Wars 33

Palm rest memiliki material serupa area di sekitar keyboard. Ia semi-glossy dan mudah dibersihkan. Kemudian, meski laptop pasti akan jadi lebih hangat saat dinyalakan dalam waktu lama, temperatur palm rest tetap terjaga di batasan yang wajar.

Review HP Star Wars 34

Connectivity

Notebook menyajikan konektivitas fisik berupa sepasang port USB 3.0, satu USB 2.0, port HDMI, sebuah port LAN, jack audio combo 3,5mm, multi-format card reader, dan optical drive SuperMulti DVD burner. Kemudian tentu saja ada Wi-Fi 802.11ac dan Bluetooth.

Review HP Star Wars 16

Experience

Dengan memakainya di tempat publik, HP Pavilion Star Wars Special Edition adalah laptop sempurna jika Anda ingin mencuri perhatian orang – sekalipun mereka bukan fans Star Wars; sekali lagi berkat eksekusi apik pada desain. Bagi saya, berat 2,3 kilogram tergolong ringan untuk dibawa-bawa.

Dari perspektif hiburan multimedia, komponen optical drive sangat berguna seandainya Anda masih mempunyai koleksi DVD film. Kualitas layarnya cukup memuaskan buat menonton film (di kamar atau ruang tertutup lain), dan Anda tidak perlu menambahkan speaker eksternal karena HP sudah membekali laptop dengan speaker build-in Bang & Olufsen Play. Bass memang ‘standar notebook‘, namun setidaknya output audio terdengar lantang.

Review HP Star Wars 30

Edisi spesial Star Wars HP Pavilion ini dibundel bersama app Command Center. Di sana Anda bisa mengkustomisasi theme, memilih wallpaper, serta menjelajahi koleksi gambar di bagian galeri.

Hardware & performance

Susunan hardware bisa Anda lihat langsung lewat screenshot Speccy.

Review HP Star Wars 01

Ketiadaan SSD terbukti sangat memengaruhi waktu loading dan booting. Dalam sejumlah skenario, keterlambatan respons cukup terlihat saat Anda membuka aplikasi. Meski demikian, hard drive Hitachi S50GB 5.400rpm berkapasitas 1TB memberikan medium penyimpanan data yang lapang.

GPU Nvidia GeForce 940M membatasi pengguna dalam menikmati permainan-permainan baru di resolusi full-HD. GTX 960M ialah kartu grafis yang dianjurkan buat gamer mainstream. Dengan menggunakan software 3DMark Fire Strike 1.1, HP Pavilion Star Wars meraih skor 1402 – angkanya di bawah rata-rata notebook modern. Di PCMark, nilai casual gaming mencetak 18,88fps dengan hasil total 2318.

Review HP Star Wars 02

Review HP Star Wars 05

Saya juga memanfaatkan software Unigine Heaven 4.0 dan Valley untuk menguji performa grafis notebook ini. Setup-nya sendiri custom, saya memilih DirectX 11, tingkat quality high, menonaktifkan anti-aliasing, full-screen, dan mengunakan resolusi 1920×1080. Hasil terbaiknya ialah sebagai berikut:

Review HP Star Wars 06

Review HP Star Wars 07

Untuk tes gaming langsung, saya cuma menginstal satu permainan saja: The Witness, sebagai representasi judul casual, dibantu Fraps. Di level high, awalnya The Witness menampilkan 25fps. Seiring bertambahnya objek, frame rate turun perlahan-lahan. Berdasarkan pengamatan saya, frame rate terendah terdeteksi di 14, sedangkan paling tinggi terpantau di 37 – tidak pernah melewati 40. Tapi kendala tersebut tidak menghalangi saya memperoleh screenshot-screenshot cantik ini:

Review HP Star Wars 08

Review HP Star Wars 11

Review HP Star Wars 09

Review HP Star Wars 12

Review HP Star Wars 10

The Force juga sepertinya tidak terlalu kuat pada unit baterai HP Pavilion Star Wars. Untuk menyajikan video offline tanpa henti, bertahan hampir enam jam. Lalu untuk menjalankan streaming video, durasi baterai turun lagi sampai hanya empat jam 40 menitan. Daya tahan yang ideal adalah minimal enam jam.

Verdict

HP Pavilion Star Wars Special Edition AN010TX merupakan pemandangan mengesankan bagi mereka yang pertama kali berkenalan dengannya. Tetapi ketika menilik lebih jauh, konsumen yang kritis akan sadar bahwa Hewlett-Packard sebetulnya hanya mengadopsi laptop di keluarga Pavilion, kemudian memberinya kosmetik bertema Star Wars baik pada rancangan di luar serta konten digital di dalam.

Jika HP benar-benar ingin notebook Star Wars itu lebih terasa prestisius dan premium, mengapa tidak sekalian mengusung body logam, desain lebih tipis, serta komposisi harware yang lebih mutakhir? Ingin fans berteriak girang? Bundel saja produk bersama Star Wars Battlefront.

Terlepas dari itu semua, harga (mulai dari) US$ 700 bukanlah jumah uang yang terlalu besar untuk memiliki notebook multimedia unik tersebut. Berpatokan dari website-nya, HP Pavilion Star Wars versi review ini (dengan GPU GeForce 940) sendiri dibanderol US$ 1.000.

Review HP Star Wars 37

Melalui Smartphone Spesialis Selfie F1, Oppo Prakarsai Konsep ‘Camera Phone’

Fakta bahwa kata ‘sefie‘ resmi masuk di kamus Oxford menunjukkan besarnya dampak dari kapabilitas kamera smartphone. Rasanya belum lama, video call merupakan alasan mengapa orang memilih handset dengan kamera depan yang handal, tapi kini selfie menjadi daya tarik tersendiri. Smartphone spesialis self-portrait bukanlah pemandangan baru, namun ada hal menarik dari produk seri F milik Oppo.

Di awal Januari silam, produsen consumer electronics Tiongkok ini memublikasikan teaser keluarga baru di deretan produk smartphone-nya, dinamai seri F. Dan Oppo sepertinya tidak ingin membuat Anda menanti terlalu lama. Pada tanggal 3 Februari 2016, mereka resmi meluncurkan Oppo F1 ke pasar Indonesia. Device dideskripsikan sebagai ‘Selfie Expert’ dan bersamanya, Oppo mencoba menggagas konsep Camera Phone.

Oppo F1 02

Ranah fotografi mobile ialah aspek pertama yang Oppo bahas dalam presentasinya. Saya melihat ilustrasi menarik mereka tampilkan pada layar: seolah-olah F1 merupakan kotak make-up. Kamera depan dibekali sensor 8-megapixel sebesar 0,25-inci dengan lensa ber-aperture f/2.0. Produsen bilang, komposisi tersebut memungkinkan lebih banyak cahaya masuk – lebih cerah 44 persen dari f/2.4 di kondisi temaram. Ia juga 30 persen lebih jernih dibanding kamera 5-Mp.

Oppo F1 12

Di sisi perangkat lunak, kamera depan dilengkapi fitur Beautify 3.0. Bagi Anda yang sering menggunakan smartphone untuk ber-selfie, fungsinya terdengar cukup familier: mencerahkan kulit wajah dan menyingkirkan keriput serta bekas jerawat. Anda dipersilakan menentukan tiga mode beautification berbeda atau menambahkan filter.

Oppo F1 03

Tak seperti ZenFone Selfie, F1 memang tidak mempunyai dual LED flash di sisi depan. Sebagai gantinya, Oppo membubuhkan kemampuan Screen Flash. Fitur ini mengubah seluruh layar handset menjadi flash, dioptimalkan sedemikian rupa supaya hasil tak cuma jelas dan cerah, tapi juga natural. Oh, Anda bisa mengaktifkan shutter tanpa menekan tombol: cukup lewat gerakan tangan atau perintah suara ‘cheese‘.

Oppo F1 09

Kamera utama di belakang mengusung sensor ISOCELL 13-megapixel, ditopang teknologi Pure Image 2.0+ untuk memberikan Anda keleluasaan berkreasi. Berkat phase detection autofocus, proses pencarian fokus diklaim hanya memakan waktu 0,1 detik. Handset memanfaatkan fitur anti-shake optimization, secara otomatis menyortir gambar terbaik dari foto-foto yang diambil secara berurutan. Selain Beautify 3.0, mode-mode Pure Image 2.0+ meliputi Colorful Night, Expert Mode, Double Exposure serta After Focus.

Oppo F1 04

Oppo F1 05

Oppo F1 11

Desain turut menjadi perhatian utama Oppo. Tubuh F1 tersusun atas material logam aluminium, ‘diolah’ bersama zircon, lalu coating diaplikasikan dalam tekanan serta suhu rendah. Langkah-langkah rumit itu katanya diambil agar smartphone tampil atraktif dan lembut saat disentuh. Berkat struktur unibody, Oppo bisa meminimalisir ketebalan smartphone; F1 mempunyai ukuran 143,5x71x7.3mm dan bobot 134-gram.

Oppo F1 10

Oppo F1 13

Layar melengkung 2.5D selebar 5-inci di sana berperan sebagai ruang Anda mengakses konten mobile. Display IPS tersebut menyimpan resolusi sebesar 720p berkepadatan 294ppi. Untuk menjaganya dari goresan, panel diproteksi lapisan Corning Gorilla Glass 4. Oppo menghadirkan teknologi bernama screen self-refresh, di mana F1 secara otomatis dapat menyesuaikan frekuensi refresh layar demi memaksimalkan daya tahan baterai.

Oppo F1 07

Oppo F1 06

Oppo F1 08

Di dalam, terdapat system-on-chip Qualcomm Snapdragon 616 dengan prosesor octa-core Cortex-A53 1,7GHz dan chip grafis Adreno 405. Selain itu ada RAM 3GB, memori internal 16GB, slot microSD buat ekspansi (kompatibel sampai 128GB), serta baterai non-removable 2.500mAh. Oppo berjanji, “F1 mampu menjalankan berbagai aplikasi secara bersamaan dan melakukan banyak hal”.

Dalam diskusi singkat bersama CEO Ivan Lau, ia menjelaskan bahwa tema Camera Phone adalah arahan utama bagi seri F. Handset-handset Oppo sebelumnya (terutama varian high-end) memang mempunyai kemampuan selfie/fotografi yang tak kalah apik, namun seri F sendiri ditargetkan bagi konsumen berusia ‘muda’. Ada indikasi juga, pengenalan Camera Phone akan memengaruhi strategi Oppo ke depan.

Oppo F1 14

Gerbang pre-order Oppo F1 sudah dibuka lewat situs Blibli.com, dan berlangsung sampai tanggal 8 Februari nanti. Oppo menyediakan dua pilihan warna, yaitu gold dan rose gold. Setelah periode penjualan online rampung, F1 akan mulai dipasarkan secara offline. Satu unit smartphone itu dijajakan di harga Rp 3,5 juta.

Dengan kisaran harga yang tak jauh berbeda, akan seru melihat duel antara Oppo F1 dan ZenFone Selfie.

[Review] Xenom All-New Hercules HC15S, Jawara Notebook Gaming Lokal

Xenom mewakilkan Indonesia di tengah kencangnya serbuan brand gaming notebook asal Taiwan di pasar lokal. Mereka mencoba mencuri hati konsumen dengan dua aspek yang sulit ditandingi kompetitor luar negeri: keleluasaan kustomisasi hardware, dan tentu saja harga yang masuk akal. Xenom menyediakan lima kategori produk, dan Hercules merupakan tipe paling high-end.

Kemampuan All-New Hercules alias HC15S telah dipamerkan sendiri oleh GM Xenom Rolly Edward di momen pengungkapannya. Di sana, varian baru Hercules dengan mudah menyikat Assassin’s Creed Unity di setting grafis paling tinggi. Anda perlu tahu, Unity ialah contoh game yang tidak dioptimalkan untuk PC. Karena performa Hercules tak jauh dari PC desktop biasa, Xenom tak ragu menyebutnya sebagai ‘desktop PC masa depan‘.

Kurang lebih 10 bulan dari momen itu, akhirnya saya diberikan kesempatan buat menjajalnya secara personal. Dari hasil uji coba selama beberapa minggu, ia memang bukanlah device sempurna – ada kekurangan di sana-sini. Tetapi saya tidak ragu mengatakan bahwa Hercules merupakan produk ideal, dinilai dari konsep dan alasan utama ia dirancang.

Dan di ulasan ini, saya akan menjabarkan alasan mengapa HC15S sanggup menyaingi brand-brand global terkenal.

Design & build quality

Kesederhanaan adalah daya tarik dari Xenom All-New Hercules, dan penampilannya jauh berbeda dari varian Hercules terdahulu. Tidak ada LED menyala di balik panel, hanya ada satu lightbar di sisi bawah-depan. Layer karet matte lembut melapisi lid dan area di sekitar keyboard. Bingkai display dan chassis plastik tampak serasi dengan setup ini, kemudian logo metalik Xenom diletakkan di belakang layar dan bawah display.

Review Xenom HC15S 44

Review Xenom HC15S 42

Dilihat dari belakang, dua heat sink dengan grille horisontal di kanan dan kiri menyerupai bagian supercar. Dan seandainya notebook gaming diibaratkan sebagai kendaraan perang, maka HC15S ialah pesawat siluman.

Review Xenom HC15S 45

Lampu LED juga mengisi backlight keyboard. Tidak ada tombol shortcut kapasitif atau bahkan macro fisik. Tombol power bisa langsung Anda temukan di atas, menyala hijau ketika HC15S aktif. Xenom menjaga produknya tetap simpel, namun saya sangat mengapresiasi penempatan layar sehingga ia tidak membuat Anda bungkuk. Desain ini membuat posisi panel sedikit lebih tinggi.

Review Xenom HC15S 35

Meski ada jarak cukup besar antara layar dan body, engsel mencengkeram dengan mantap. Gap tersebut dimanfaatkan Xenom untuk menempatkan set speaker Onkyo. Karena posisisnya bukan di belakang ataupun di bawah, audio jadi lebih terdengar lebih efektif.

Review Xenom HC15S 30

Penggunaan material logam pada laptop memang dapat memberikan kesan premium, namun build quality HC15S yang dari plastik tak boleh diremehkan. Tubuh All-New Hercules sangat kokoh, tidak ada bagian ‘lunak’ yang mudah menekuk. Saat saya tekan belakang display, LCD tidak terdistorsi. Karena mengedepankan konsep customizable, Anda cuma perlu membuka panel untuk mengakses hardware. Baterai 82Wh-nya juga removable.

Review Xenom HC15S 43

Review Xenom HC15S 41

Notebook 35 persen lebih tipis dibanding model terdahulu, dan berkat tubuh plastik, bobotnya lebih bersahabat dibanding kategori desktop replacement. Menurut saya, HC15S merupakan satu dari sedikit laptop gaming 15-inci ideal dalam penyuguhan faktor mobilitas, walaupun mungkin Anda akan sedikit keberatan jika harus membawanya tiap hari. All-New Hercules mempunyai dimensi 386x262x35,7mm dengan berat 3,4-kilogram sudah termasuk baterai.

Display

Jendala Anda dalam menikmati konten digital adalah sebuah layar IPS LED TrueDisplay 15,6-inci 1920×1080-pixel. Permukaan matte di sana mampu membungkam pantulan sinar yang tidak diinginkan, dan IPS memastikan viewing angle-nya luas – tetap jelas dilihat dari hampir semua sudut. Ia tajam, cerah, kaya warna, dan level saturasinya di atas rata-rata notebook gaming.

Review Xenom HC15S 36

Sedikit mengutak-atik display settings, saya menemukan bahwa Anda bisa memanfaatkan Dynamic Super Resolution di HC15S. Fitur tersebut me-render game di resolusi lebih tinggi (2715×1527), kemudian mengecilkannya kembali supaya sesuai dengan monitor. Alhasil, kita mendapatkan grafis berkualitas 4K di panel full-HD.

Review Xenom HC15S 27

Sayangnya ada masalah di display. Ketika layar menyala dalam keadaan gelap (misalnya saat peralihan sebelum loading screen), distribusi warna terlihat tidak merata. Warna lebih terang di zona-zona pinggir.

Review Xenom HC15S 32

Keyboard, touchpad & palm rest

Hercules menyajikan keyboard lengkap, tanpa ada pengecilan ukuran pada numpad. Meskipun Xenom tidak menggandeng tim spesialis periferal gaming, papan ketik ini terbilang fleksibel. Mengejutkannya, keyboard anti-ghosting itu terasa nyaman baik waktu digunakan buat bermain ataupun mengetik. Sebetulnya jarak antar tuts sangat berdekatan, tapi karena rongga gap sulit dijamah jari, peletakan tuts (huruf, angka dan kursor) 0,9×0,9mm-nya cocok di tangan saya.

Review Xenom HC15S 38

Review Xenom HC15S 25

Sisi kiri touchpad 6,2×10,65cm sejajar dengan sisi kiri tombol spasi. Posisinya memang timpang sebelah, menyisakan ruang palm rest yang lapang di area tangan kanan. Touchpad-nya multi-gesture dipadu fungsi scrolling. Teksur halusnya menjaga gerakan kursor mouse akurat, lalu kedua tombol juga empuk.

Review Xenom HC15S 37

Tatakan telapak tangan terasa lembut dan sedikit hangat (akan kita bahas lebih detail di gaming experience). Tapi saya sedikit cemas minyak dan keringat akan menggerus permukaan karet doff-nya.

Review Xenom HC15S 26

Connectivity

Dengan membeli All-New Hercules, Anda harus bersedia merangkul sistem distribusi digital. Notebook tidak mempunyai optical disk drive, kompensasinya adalah segi konektivitas yang luas: terdapat dua port USB 3.0, sebuah port USB 3.1 Thunderbolt 3.0, 6-in-1 card reader, eSATA dan LAN di kiri; headphone jack, microphone jack, line-in jack, S/PDIF output jack dan satu lagi USB 3.0 di kanan; serta satu port HDMI 1.4a dan sepasang DisplayPort 1.2.

Gaming experience

Selama pemakaian, All-New Hercules jarang sekali mengecewakan. Xenom sengaja meminimalisir overlay software sehingga tidak mengganggu gamer – sebuah janji anti-bloatware dari produsen. Sisi negatifnya, tanpa petunjuk tertulis, saya hampir tidak sadar kita bisa membuka app Flexikey via kombinasi tombol ‘Fn’ dan ‘/’.

Di sana Anda bisa mengkustomisasi macro, mengaktifkan fitur Statisitcs (merekam frekuensi tekanan pada tombol, serta mengatur warna dan pola cahaya backlight (breath, cycle, flash, tempo, dance, dan lain-lain) dan lightbar. Setup bisa disimpan terpisah di profile berbeda.

Review Xenom HC15S 24

Kendala-kendala ‘standar’ notebook gaming turut muncul di HC15S. Sewaktu digunakan di waktu lama di ruang terbuka tanpa AC, temperatur akan naik. Berdasarkan pemantauan saya, panas berpusat di wilayah keyboard ke atas, merambat ke palm rest. Namun temperatur tidak melewati batasan-batasan yang mengkhawatirkan.

Seperti laptop gaming lain, unit baterai (8-cell smart Lithium-Ion 82Wh) hanyalah komponen ‘wajib’. Anda direkomendasikan buat selalu menyambungkan HC15S ke sumber listrik agar permainan berjalan maksimal.

Review Xenom HC15S 28

Kehadiran sepasang speaker Onkyo 2-watt plus Sound Blaster X-Fi 5 ialah kejutan menyenangkan. Karena diarahkan ke wajah pengguna, output terdengar jelas dan lantang. Kekurangannya bisa ditebak: terletak pada bass yang kurang menendang. Jika Anda sangat kompetitif dan selalu ingin mendengar suara langkah lawan di game multiplayer, menggunakan headphone gaming tambahan sangat disarankan.

Review Xenom HC15S 34

Review Xenom HC15S 39

Oh satu lagi, saat bermain game, touchpad harus dimatikan. Seringkali gerakan tangan kiri teregistrasi sebagai input. Awalnya saya memaklumkan hal ini, hingga suatu ketika di Fallout 4 secara tidak sengaja saya menembakkan nuklir portable tepat di bawah kaki sendiri.

Hardware

Inilah spesifikasi dan susunan hardware berdasarkan Speccy dan PC Mark 8:

Review Xenom HC15S 03

Review Xenom HC15S 08

Gaming performance

Sebelum menganalisis video game, ada baiknya Anda melihat hasil benchmark All-New Hercules. Saya memakai software 3D Mark 8, Unigine Valley 1.0 dan Heaven 4.0.

Di bawah adalah setting yang saya gunakan dan hasil terbaik di Valley:

Review Xenom HC15S 04

Review Xenom HC15S 05

Dan ini nilai di Heaven:

Review Xenom HC15S 06

Review Xenom HC15S 07

Terakhir ialah skor di 3D Mark 8:

Review Xenom HC15S 09

Hasil di atas menunjukkan angka istimewa, tapi apa artinya teori tanpa praktek? Buat tes gaming, saya memanfaatkan empat permainan: Dragon’s Dogma Dark Arisen, The Witness, Rainbow Six: Siege dan Fallout 4, dibantu Fraps. Pembahasan saya mulai dari judul yang paling ‘ringan’ terlebih dahulu.

HC15S sama sekali tidak kesulitan menyikat Dragon’s Dogma Dark Arisen. Slider grafis saya tempatkan semuanya di sebelah kanan, kemudian saya tambahkan file modifikasi ENB Series supaya visualnya tampil lebih baik lagi. Walau demikian, frame rate tidak pernah bergeming dari 60. Semua efek tersuguh seperti yang diinginkan developer-nya, lalu perputaran siang dan malam tidak memengaruhi performa. Nikmati screenshot-nya di bawah:

Review Xenom HC15S 10

Review Xenom HC15S 11

Review Xenom HC15S 13

Review Xenom HC15S 12

Sejujurnya, Dragon’s Dogma merupakan game port berusia tiga tahun. Bagaimana kesanggupan All-New Hercules menghadapi paling baru? Saya beralih ke The Witness, dan game hanya ada tiga pilihan kualitas grafis. Lagi-lagi, di tingkat paling tinggi, The Witness selalu tersaji di 60 frame rate per detik.

Review Xenom HC15S 14

Review Xenom HC15S 15

Review Xenom HC15S 16

Rainbow Six Siege adalah wakil dari genre shooter kompetitif blockbuster, dan saya gunakan setting grafis default di resolusi 1080p. Baik di singleplayer ataupun multiplayer, Xenom HC15S mengangani Siege semulus sutra, di 60 fps – di luar ekspektasi saya sebelumnya.

Sedikit catatan: ada kendala ketika saya memasang resolusi 2715×1527 di Windows, menyebabkan cursor mouse tidak sinkron di dalam permainan. Mengembalikan resolusi ke full-HD menyelesaikan problem ini.

Review Xenom HC15S 17

Review Xenom HC15S 18

Review Xenom HC15S 19

Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan peminjaman unit review HC15S, dan memakainya untuk menikmati Fallout 4 selama beberapa belas jam. Di tingkatan ultra 1080p (anti-aliasing TAA, anisotropic filtering 16-samples, depth of field bokeh, ambient occlusion SSAO, dan godrays high), angka 60 selalu muncul di pinggir layar, menunjukkan frame rate yang saya dapatkan. Ia baru bergeser ke 59 ketika kamera digerakkan, lalu kembali ke 60.

Review Xenom HC15S 20

Review Xenom HC15S 21

Review Xenom HC15S 22

Review Xenom HC15S 23

Satu hal yang sangat terasa di permainan open-world ini: loading screen berjalan singkat, jauh meninggalkan ROG G752VT.

Verdict

HC15S memang bukanlah notebook gaming paling cantik, paling canggih, ataupun menyodorkan inovasi baru; namun ia berhasil merepresentasikan visi Xenom, yaitu menawarkan produk paling ideal bagi gamer PC ‘nomaden’. Produsen menyingkirkan gimmick, dan fokus pada faktor terpenting dan tujuan utama laptop diciptakan: gaming.

Dari perspektif performa versus harga, ia merupakan salah satu notebook 15-inci terbaik. Uang yang Anda keluarkan benar-benar hanya dialokasikan ke hobi tersebut, dan pengguna tidak juga digerecoki oleh software-software tambahan. Dan jika kita tanya pada diri sendiri, pernak-pernik semisal warna-warni lampu LED sebenarnya tidak akan membuat kita bermain lebih baik.

Meski saya berkata demikian, tidak semata-mata All-New Hercules HC15S ialah produk yang murah. Xenom membanderolnya di kisaran Rp 40 jutaan, tergantung dari hardware pilihan Anda.

Review Xenom HC15S 33

Jagokan Baterai 5000mAh dan ‘Fitur Produktif’, Lenovo Vibe P1 Turbo Hadir di Indonesia

Secanggih apapun smartphone, device tidak akan berguna tanpa dukungan baterai yang layak. Banyak orang melakukan berbagai hal demi memastikan baterai di handset tetap awet, dari mulai menutup app via task manager sampai menonaktifkan konektivitas. Ternyata cara-cara itu tidak lagi efektif, dan menurut Lenovo, solusinya ialah memilih device dengan kapasitas baterai mumpuni.

Di bulan Oktober 2015 silam, produsen elektronik Tiongkok itu menyampaikan rencana untuk menghadirkan Vibe P1M di tanah air. Salah satu daya tarik produk adalah baterai 4.000mAh. Jika angka ini masih belum cukup memuaskan bagi Anda, pada tanggal 26 Januari 2016 Lenovo melepas anggota paling baru keluarga Power Player (Power Series), yaitu Lenovo Vibe P1 Turbo. Selain baterai yang lebih perkasa, device dibekali sejumlah fitur produktif.

Lenovo Vibe P1 Turbo 01

Layaknya varian Power Player, kapabilitas baterai menjadi fokus utama Lenovo. Produsen membubuhkan baterai 5.000mAh, melengkapi handset dengan tombol manual untuk memperpanjang daya tahannya, ditambah lagi kemampuan charging on-the-go (OTG) – buat mengisi ulang device-device lain misalnya smartphone kedua, headset Bluetooth atau speaker portable layaknya power bank.

Fitur yang berkaitan dengan baterai dan charging tidak cuma itu. Untuk mencapai 80 persen dari kondisi benar-benar kosong, Anda hanya memerlukan waktu 60 menit. Smartphone juga diklaim sanggup bertahan sampai 81 jam. Tapi dari penjelasan lebih jauh 4P manager Anvid Erdian, 81 jam adalah durasi maksimal. Lewat pemakaian normal sehari-hari, tentu saja Anda harus sedikit lebih sering menyambungkan Vibe P1 Turbo ke sumber listrik.

Lenovo Vibe P1 Turbo 13

Fungsi pendukung produktivitas yang sempat dibahas sebelumnya meliputi teknologi Wi-Fi Boost buat menopang Wi-Fi 5G dan kehadiran chip NFC. Lalu teknologi Smart PA diusung demi memaksimalkan output audio dipadu kemampuan isolasi suara – sehingga resonansi meningkat dan bass terdengar lebih baik. Untuk akses cepat dan praktis, Lenovo Vibe P1 Turbo menyajikan fitur pemindai sidik jari, diposisikan di tombol Home. Memang seberapa esensialkah fingerprint scanner di handset?

Lenovo Vibe P1 Turbo 04

Country head Adrie R. Suhadi bilang, meskipun awalnya pembaca fingerprint tampak sepele, Anda baru benar-benar merasa device ‘tidak lengkap’ ketika beralih ke smartphone tanpa pemindai sidik jari. Ia sangat berguna saat sedang diperjalanan, bisa langsung membawa kita ke halaman terakhir. Beberapa fitur di atas tersedia berkat system-on-chip Qualcomm Snapdragon 615.

Lenovo Vibe P1 Turbo 02

Snapdragon 615 menyimpan CPU octa-core ARM Cortex A53 berkecepatan 1,5GHz dan chip grafis Adreno 405. Komponen dibantu RAM 3GB (Indonesia merupakan negara pertama tempat mendaratnya P1 Turbo dengan RAM 3GB), dan flash memory seluas 32GB.

Lenovo Vibe P1 Turbo 10

Lenovo Vibe P1 Turbo 08

Performa kameranya sudah memenuhi ‘standar fotografi mobile modern’. Terdapat sensor 13-Mp di kamera utama dibantu lensa f/2.2, autofocus phase detection dan flash dual LED. Untuk selfie atau video chat, ada kamera bersensor 5-Mp di sisi depan.

Lenovo Vibe P1 Turbo 09

Lenovo Vibe P1 Turbo 12

Penampilan Lenovo Vibe P1 Turbo hampir identik dengan varian sebelumnya. Ia menyuguhkan layar full-HD 401ppi seluas 5,5-inci berlapis Corning Gorilla Glass 3. Smartphone memiliki dimensi 143x72x9,35-mm, memanfaatkan tubuh berstruktur logam. Di bagian tertipis, ketebalan menurun hingga 4mm. Baterai 5.000mAh mungkin membuat Anda khawatir terhadap bobotnya – bayangkan saja power bank berkapasitas serupa. Nyatanya, Vibe P1 Turbo mempunyai berat kurang dari 200-gram, tepatnya 189g.

Lenovo Vibe P1 Turbo 07

“Banyak konsumen Indonesia saat ini memiliki mobilitas sangat tinggi dan mengharapkan smartphone yang sesuai dengan lifestyle always-on mereka,” ungkap Adrie di press release. “Lenovo Vibe P1 Turbo benar-benar dioptimalkan untuk produktivitas sepanjang hari dan konektivitas yang menyenangkan.”

Lenovo Vibe P1 Turbo 03

Lenovo telah membuka gerbang pre-order Vibe P1 Turbo pada tanggal 26 Januari kemarin dan rencananya akan berlangsung sampai 11 Februari nanti. Produk ditawarkan seharga Rp 4 juta. Anda bisa memesannya lewat online channel Blibli, Bhinneka, Matahari Mall, DinoMarket, Erafone dan Lazada.

Khusus bagi Anda yang pre-order, Lenovo menyediakan paket ‘On the Go Kit’ berisi thumb-drive USB 32GB, mouse Bluetooth, dan phone stand secara cuma-cuma; plus akses data 4G LTE gratis sebesar 6GB dari Indosat selama tiga bulan serta cashback hingga Rp 500 ribu.

Pelanggan Matrix Ooredoo Super Plan juga dijajakan voucher belanja Rp 100 ribu di Indomaret dengan melakukan transaksi di Blibli.com.

Lenovo Vibe P1 Turbo 11

Lenovo Vibe P1 Turbo 05

Catatan: Artikel sebelumnya tentang Lenovo Vibe P1 sempat kami publikasikan tetapi kami ganti dengan artikel ini karena lebih lengkap dan merupakan liputan langsung.  

Ekspansi ke Ranah Gaming, AOC Perkenalkan Monitor Spesialis Esport G2460PF

Ketika merakit PC, mayoritas gamer akan segera menentukan hardware-hardware utama yang memengaruhi performa – contohnya GPU, CPU dan motherboard. Tapi pada prakteknya, display terbukti sebagai investasi jangka panjang karena umurnya lebih awet dibanding komponen internal. Dan saat ini, konsumen dimanjakan dengan bermacam-macam pilihan monitor gaming.

Merupakan pemain besar dalam penyediaan display untuk individu dan bisnis, AOC mengumumkan ekspansi ke pasar gaming. Sebagai langkah awal mereka, AOC fokus pada segmen esport, salah satunya melalui monitor G2460PF. Berdasarkan penuturan dari produsen asal Taiwan itu, beberapa tahun terakhir ini permintaan produk pendukung performa gaming meningkat pesat, khususnya di lini kompetitif. AOC dengan sigap menjawabnya.

AOC G2460PF

AOC G2460PF hanyalah satu dari sejumlah monitor yang mereka sediakan untuk gamer. Ia mempunyai panel seluas 24-inci dengan penampilan khas gaming: frame hitam ber-finishing brushed, dipadu garis merah melintang di sisi bawah monitor. Tombol-tombol setting diposisikan di tempat familier, dan kita turut disuguhkan dua speaker 2-watt. Jika Anda menginginkannya, G2460PF bisa dimiringkan 90 derajat.

Elemen andalan di G2460PF adalah kehadiran AMD FreeSync dan refresh rate 144Hz. Teknologi FreeSync diramu untuk menyingkirkan efek stuttering atau kesan tidak lancar akibat frame rate yang rendah atau tidak stabil. Via kombinasi software dan hardware, FreeSync memungkinkan GPU (atau APU) mengendalikan langsung update rate ke monitor. Jadi walaupun cuma menikmati 40fps, permainan tetap berjalan mulus.

AOC G2460PF 01

Faktor kenyamanan juga terbantu melalui refresh rate 144Hz, dan dukungan teknologi flicker-free, sangat berjasa mengurangi rasa lelah pada mata. AOC G2460PF memiliki rasio aspek 16:9, dengan level kecerahan 350-cd/m2, rasio kontras 80,000,000:1, waktu respons 1-milidetik, dan menyuguhkan resolusi maksimal 1920×1080-pixel. Mungkin Anda mengharapkan angka yang lebih tinggi, tapi full-HD masih jadi resolusi paling optimal di kelas esport.

AOC tak lupa menyematkan konektivitas-konektivitas fisik, antara lain satu port HDMI, sepasang port USB 3.0, dua buah USB 2.0, serta satu DP in. Sayangnya tidak ada port audio di sana.

“Tidak sedikit tim-tim esport Indonesia yang berprestasi hingga skala Internasional, [hal] ini berdampak bagus pada kebutuhan terhadap produk-produk IT khusus Gaming yang mendukung skill pemainnya, salah satunya [ialah] monitor gaming.” ucap Ray Dimas dari AOC Monitor Indonesia melalui press release.

Rencananya jajaran monitor gaming AOC akan masuk ke nusantara di bulan Maret 2016, termasuk AOC G2460PF.

AOC G2460PF 02

[Review] Notebook Gaming Asus ROG G752VT Siap Sikat Game-Game Blockbuster Bergrafis Berat

Sudah lama gamer PC memandang rendah ide di belakang perancangan gaming notebook. Menurut mereka, kecilnya ruang membatasi kinerja hardware. Namun selama beberapa tahun ke belakang, ranah laptop spesialis gaming berkembang begitu pesat. Di brand-brand baru yang turut berkecimpung di sana, Republic of Gamers dikenal sebagai salah satu nama bereputasi tinggi.

Diungkap di penghujung 2015, G752VT adalah anggota baru keluarga ROG Asus sekaligus penerus model top-end G751. Seperti pendahulunya itu, notebook sudah masuk ke kategori desktop replacement. Gaming device eksotis semisal GX700 memang sangat mudah mencuri perhatian orang, tapi G752VT-lah yang berpeluang lebih tinggi untuk sampai ke tangan gamer.

Ada banyak penyempurnaan yang Asus terapkan agar G752 menjadi mesin gaming  ideal, dan saya diberikan kesempatan oleh sang produsen hardware asal Taiwan itu buat menjajal G752VT secara lebih pribadi. Dari sana, saya melihat sejumlah aspek unggulan pada penyajian produk: perubahan arah desain, keleluasaan opsi konfigurasi, harga ‘masuk akal’, dan sudah pasti performa hardware di dalam.

Penasaran secanggih apa ROG G752VT? Ayo simak ulasan lengkapnya.

Design, appearance & build quality

Asus Republic of Gamers G752VT 11

Asus Republic of Gamers G752VT 01

Republic of Gamers boleh dibilang merupakan salah satu brand pertama yang menggunakan warna hitam dan merah untuk menunjukkan identitas gaming. Tapi di acara pers Oktober lalu, Asus mengungkap arahan baru: style ala ‘Iron-Man’. Mereka digantikan palet warna lebih cerah: tubuh metalik mirip tembaga dengan finish brushed dan kombinasi warna jingga. Logo ROG di punggung layar akan menyala merah begitu notebook diaktifkan. Warna hitam hanya terdapat di area papan ketik.

Asus Republic of Gamers G752VT 15

Asus Republic of Gamers G752VT 34

Buat saya, G752VT memiliki desain paling menarik di antara laptop gaming sekelasnya. Asus tak melupakan detail-detail kecil, contohnya lapisan plastik transparan di sisi bawah, memperlihatkan sistem pendingin internal; serta pola-pola garis asimetris di beberapa zona (dekat tombol power dan di bawah). Dipadu heat sink ala exhaust di belakang, wujud G752VT menyerupai pesawat tempur alien.

Asus Republic of Gamers G752VT 13

Asus Republic of Gamers G752VT 17

Meskipun Asus mencoba mempresentasikan kesan metalik, tak semua bagian tubuhnya terbuat dari logam. Sebagian besar permukaan tubuh serta frame didominasi plastik. Dan ada kelemahan dari pemakaian material berbeda: terdapat sejumlah gap di area-area sambungan, misalnya di pinggiran lapisan karet, atau antara panel palm rest dengan body bawah.

Asus Republic of Gamers G752VT 18

Asus memanfaatkan chassis logam pada engsel display. Panel tersebut mempunyai ukuran cukup tebal, namun strukturnya tidak sekokoh yang saya harapkan. Ketika monitor ditarik dengan satu tangan, Anda bisa melihat panel sedikit melengkung. Hal serupa terjadi sewaktu area keyboard ditekan ke bawah. Buat saya, kendala ini sebenarnya tidak memengaruhi kenyamanan ber-gaming, tapi alangkah baiknya jika ia lebih solid lagi.

Seperti yang dibahas sedikit di atas, ROG G752VT merupakan desktop replacement. Ukurannya besar dan berbobot hampir empat kilogram tanpa menyertakan unit adapter dan kabel. Ruang seluas 41,66×32,26-sentimeter digunakan Asus untuk menaruh set keyboard lengkap, tanpa ada pengurangan ukuran tuts numpad.

Asus Republic of Gamers G752VT 09

Keyboard dilengkapi LED backlight merah dengan dua pilihan mode via Hot Zone. Tidak ada warna lain, cuma opsi tiga level kecerahan. Saya menyayangkan, lampu LED merah tersebut tampak bocor ke pinggir tuts, sehingga kadang jadi mengalihkan perhatian sewaktu saya memakai G752VT di ruangan gelap.

Display

G752VT menyuguhkan resolusi 1080p di panel IPS LG Philips LP173WF-SPF3 17,3-inci. Setting ini terlihat biasa saja, apalagi kompetitor sudah mulai mengadopsi 4K. Namun setup standard itu terbayarkan melalui topangan teknologi G-Sync dan refreh rate 75Hz. G-Sync ialah fitur primadona notebook, memastikan kenyamanan bermain walaupun frame rate terpaksa turun ke bawah 40. Berkatnya, game tetap terasa mulus dan tidak stuttering. Batasan maksimal di full-HD juga menjaga kartu grafis agar tidak ‘kelebihan beban’.

Asus Republic of Gamers G752VT 16

Layar tersebut menghasilkan kontras 680:1, dan mutu secara sekeluruhan mirip dengan G751. Melalui sedikit riset di internet, color gamut berada di 92 persen sRGB dan 72 persen AdobeRFB. Output gambarnya tajam, level brightness-nya tinggi, viewing angle-nya luas, kemudian warna juga cerah dan akurat. Andai Asus memanfaatkan coating gloss, visual akan lebih baik lagi, tapi jenis matte di G752VT membuat display tampil prima saat Anda memakainya di luar ruangan.

Asus Republic of Gamers G752VT 10

Di game, display tersebut memudahkan kita mendeteksi lawan yang sedang bersembunyi. Dan untuk film, tone tersuguh secara natural.

Keyboard, touchpad & palm rest

Dalam pemakaian selama beberapa minggu, baik untuk gaming maupun bekerja, saya sangat mengapresiasi komponen papan ketik G752VT. Anda dimanjakan dengan fitur anti-ghosting serta key travel sejauh 2,5-milimeter. Untuk kelas chiclet, tiap tuts-nya berkualitas tinggi, kokoh dan stabil, mengeluarkan suara ‘tik’ lembut ketika jari menari di atasnya – walaupun belum mampu menyaingi keyboard mekanik GT80 Titan. Di kiri atas, Anda dapat mengkustomisasi (dan mengakses) lima tombol macro plus shortcut ke app XSplit Gamecaster.

Asus Republic of Gamers G752VT 09

Asus Republic of Gamers G752VT 06

Touchpad G752 diadopsi dari G751, berbentuk trapesium seluas 11,6-12,2×7,75cm. Permukaannya halus, memastikan pengendalian kursor mouse-nya akurat. Anda dipersilakan menggunakan Asus Smart Gesture untuk mengkonfigurasi input sampai empat jari. Dua tombol mouse di sana mempunyai tekstur lebih kasar, terasa empuk sewaktu ditekan.

Asus Republic of Gamers G752VT 04

Area palm rest sangat lapang, juga nyaman karena lapisan karet – kira-kira 40 persen dari total luas notebook. Temperatur area kanan relatif lebih tinggi dibanding kiri palm rest, tapi tanpa memakainya di ruangan berpendingin udara, suhu berada di level yang nyaman.

Audio

Asus memposisikan speaker di belakang display dan membubuhkan sebuah subwoofer di bawah unit. Output-nya seimbang – jernih, tajam dan subwoofer sangat membantu bass; efek ledakan di permainan action cukup meyakinkan. Tapi akan lebih terasa memuaskan jika speaker-nya dibuat lebih lantang lagi. Supaya optimal, saya tetap merekomendasikan Anda menambahkan speaker atau mengenakan headset gaming.

Asus Republic of Gamers G752VT 35

Connectivity & Interface

Notebook gaming ini dibekali sebuah port USB type-C Thunderbolt, satu HDMI, empat USB 3.0, SD card reader, satu jack microphone-in, satu jack headphone-out, port LAN, konektivitas Wi-Fi dual-band 802.11AC, Bluetooth 4.0, serta optical drive Blu-ray.

Asus Republic of Gamers G752VT 14

Hardware & battery

Asus membenamkan prosesor Intel Core i7-6700HQ berkecepatan 2,6GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, dan RAM DDR4 sebesar 64GB (Anda tidak salah baca). Unit review ini menggunakan storage SSD SAMSUNG MZVPV512 512GB dan hard drive Seagate 2TB 5400rpm. Laptop dibundel bersama baterai non-removable 67Wh, kapasitasnya sangat kecil. Untuk gaming, ia segera habis kurang dari satu jam. Itu mengapa sekali lagi, G752 lebih cocok disebut sebagai desktop replacement, sebab ia tidak bisa jauh-jauh dari sumber listrik.

Gaming performance

Buat menakar performa gaming ROG G752VT, saya memanfaatkan software benchmark Unigine Heaven 4.0 dan Valley 1.0, serta mengujinya secara instensif dengan permainan Fallout 4, The Witcher 3: Wild Hunt dan Grand Theft Auto V. Satu aspek paling istimewa dari notebook ini ialah ia bekerja dengan sangat hening, meskipun di kondisi full-load.

Asus Republic of Gamers G752VT 22

Asus Republic of Gamers G752VT 21

Di kedua app benchmark Unigine itu, saya memilih API DirectX11 di setting ultra, level tessellation extreme, dan anti-aliasing 8x. Skor tertingi Heaven ialah 759, dengan rata-rata 30fps, minimal 17,8 dan maksimal 63. Kemudian di Valley, G752VT memperoleh nilai 1364, rata-rata 32fps, minimal 18fps dan tertinggi 61fps.

Asus Republic of Gamers G752VT 23

Asus Republic of Gamers G752VT 24

Grand Theft Auto V konon merupakan salah satu permainan dengan spesifikasi hardware paling menuntut. Lewat setting default di resolusi 1080p, game beroperasi semulus sutra. GTA V jarang sekali turun dari 50fps, stabil di 65 ke atas. Detail karakter serta objek tidak berkurang dan terlihat jelas: pori-pori dan kerutan di wajah Michael, efek kerutan pada pakaian, bayangan, pencahayaan dan pantulan sinar matahari, semua hadir di sana.

Asus Republic of Gamers G752VT 27

Asus Republic of Gamers G752VT 36

Asus Republic of Gamers G752VT 28

Fallout 4 juga berjalan sangat baik lagi tanpa masalah ketika saya set opsi grafis di ultra. Frame rate memang tidak setinggi GTA V, namun G752VT sanggup menjaga performa tetap stabil, dan tidak pernah jatuh di bawah 40. Berkat G-Sync, transisi frame rate dari 41 ke 60-an sangat halus, tidak tersendat-sendat. Efek light shaft terlihat menonjol sewaktu terjadi badai radiasi, lalu saat langit cerah, Anda bisa melihat runtuhan-runtuhan kota di seberang perairan.

Asus Republic of Gamers G752VT 26

Asus Republic of Gamers G752VT 33

Asus Republic of Gamers G752VT 25

Tes terakhir bagi ROG G752VT adalah menangani Nvidia HairWorks di The Witcher 3. Di setting ultra dengan slider HairWorks maksimal, game berjalan di 24fps sampai 33fps. Tingkat frame rate paling rendah ialah sewaktu Geralt harus menghadapi gerombolan monster Drowner di gorong-gorong bawah tanah. Namun ketika saya kembalikan setting grafis ke default, fps segera meroket ke 50 sampai 60.

Asus Republic of Gamers G752VT 29

Asus Republic of Gamers G752VT 37

Asus Republic of Gamers G752VT 30

Saya sama sekali tidak ragu, G752VT tak akan kesulitan mengangkat berbagai game 3D anyar. Syaratnya, permainan tersebut harus dioptimalkan untuk PC. Dengan penggunaan platform Windows 10 dan kehadiran chip GeForce GTX 970M, G752VT kompatibel ke judul-judul yang mendukung API DirectX 12.

Verdict

Brand Republic of Gamers selalu menjadi rekomendasi bagi Anda yang mencari hardware berkualitas. Asus ROG G752VT memang berukuran besar, tapi penampilannya sangat anggun. Notebook menawarkan kinerja mumpuni buat menangani game-game bergrafis berat. Walupun demikian, ia bukanlah lompatan besar dari G751, apalagi mengingat kompetitor terus mengejar dengan agresif.

Faktor-faktor unggulan di dalam G752VT antara lain ialah layar berteknologi G-Sync, kesanggupan laptop berjalan dengan begitu hening di temperatur yang rendah, serta masih menyisakan ruang buat upgrade komponen. Namun sedikit masukan untuk Asus: quality control masih bisa ditingkatkan lagi, khususnya di produk high-end seperti G752. Saya masih bisa melihat sinar keluar dari gap di layar.

Seperti penjelasan sebelumnya, G752 ditawarkan di harga yang masuk akal dan Asus turut menyediakan lima pilihan model, masing-masing mempunyai susunan hardware berbeda. Harganya dibanderol mulai dari US$ 1500 sampai US$. 3.500. G752VT sendiri dijajakan di US$ 1.800.

Asus Republic of Gamers G752VT 03

Smartfren Gandeng Lenovo, Luncurkan Paket Bundling A6010 4G LTE Advanced

Lenovo meninggalkan prestasi membanggakan di tahun lalu. Berdasarkan data IDC, brand Tiongkok itu menjadi produsen smartphone 4G dengan penjualan tertinggi di Indonesia selama periode triwulan satu sampai tiga 2015. Di antara beragam model, keluarga A6000 ialah andalan mereka. Mungkin karena alasan ini, satu operator lokal tertarik menggandeng Lenovo dan memulai program menarik.

Pada tanggal 13 Januari 2016, Smartfren mengumumkan kerjasama dengan Lenovo Indonesia buat meluncurkan bundling smartphone A6010 bersama layanan 4G LTE Advanced. Dari penjelasan Smartfren, langkah ini merupakan sebuah upaya memperluas jaringan 4G mereka yang dikabarkan sudah menjangkau 85 kota di nusantara.

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 03

Presiden direktur Merza Fachys menuturkan visi di belakang strategi itu: lewat makin banyaknya jumlah device pendukung 4G LTE, proses adopsi standard konektivitas mobile tersebut jadi bertambah cepat. Bermitra bersama Lenovo juga memberikan keunggulan, karena artinya Smartfren lagi-lagi menggaet brand global, setelah kolaborasi dengan Samsung di tahun lalu.

Tentu saja program kerjasama itu akan memicu pertanyaan terkait lini produk handset Smartfren sendiri: bagaimana nasib Andromax? Apakah ia masih jadi brand andalan sang operator? Head of smartphone Smartfren, Sukoco Purwokardjono bilang bahwa A6010 4G LTE Advanced ditujukan bagi segmen pasar berbeda. Andromax disiapkan untuk konsumen pemula yang ingin beralih dari feature phone ke smartphone.

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 05

Jadi untuk segmen seperti apa bundel A6010? Sukoco menjelaskan pada saya, banyak di antara konsumen yang cukup fanatik terhadap suatu produk. Kadang bagi mereka, merek tidak kalah penting dari kapabilitas device. Dan di nusantara, fans Lenovo terhitung sangat banyak. Program bundling dimaksudkan buat mendongkrak jumlah pelanggan 4G LTE Smartfren, terutama ditargetkan pada konsumen yang sensitif terhadap brand.

Dengan merangkul Lenovo, Smartfren tak perlu bersusah payah berusaha meningkatkan brand awareness. Nama Lenovo melambangkan reputasi. Smartfren merasa yakin bundel tersebut tidak akan menyakiti penjualan Andromax, mengingat harga A6010 berada di atas produk handset milik perusahaan pionir network CDMA EVDO Rev. B di tanah air itu, meskipun smartphone tetap masuk dalam kategori entry-level.

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 06

Ciri khas dari keluarga Lenovo A6000 adalah mereka mempunyai layar lima-inci, dirancang buat fungsi hiburan multimedia, dan ditawarkan di harga ekonomis. Untuk device sekelasnya, A6010 menyuguhkan beragam fitur. Banyak orang menyukai penampilan simpel smartphone ini. Display IPS 720×1280-pixel dibingkai frame hitam dengan pinggiran glossy. Di belakang, tekstur pada back cover memastikan handset tidak mudah tergelincir dari tangan kita.

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 07

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 08

Mungkin Anda sudah tidak asing dengan rangkaian hardware di dalam Lenovo A6010. Ia mengusung system-on-chip Qualcomm Snapdragon 410. Terdapat prosesor 64-bit quad-core Cortex-A53 1,2GHz dan GPU Adreno 306. Sistem ditopang RAM sebesar 2GB dan flash memory 16GB (bisa diperluas via microSD sampai 32GB). Device turut dibekali kamera utama 13-Mp dan kamera depan 5-Mp.  A6010 mendukung jaringan 4G LTE Cat. 4 150/50 Mbps, 3G HSDPA, dan 2G GSM; beroperasi di band 5 850.

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 09

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 10

Di acara pers tersebut, seorang jurnalis bertanya, apakah dengan adanya program bundel Smartfren 4G LTE Advanced maka unit A6010 dikunci dan tidak bisa kompatibel ke operator lain? Ternyata tidak. Pendekatannya hampir sama seperti kolaborasi Bolt dan Samsung, di mana kartu SIM sudah disertakan bersama paket pembelian, dan Anda dapat langsung menikmati gesitnya 4G begitu mengeluarkan produk dari packaging.

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 04

“Merupakan sebuah kehormatan bagi Lenovo dapat bermitra bersama Smartfren,” ungkap country lead for smartphone Lenovo Indonesia Adrie R. Suhandi secara tertulis, “Kombininasi koneksi 4G LTE Advanced yang super-cepat dan stabil dari Smartfren dan Lenovo A6010, smartphone 4G berspesifikasi mumpuni dengan harga terjangkau, bisa membantu mempercepat penetrasi jaringan 4G berkualitas di tanah air.”

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 02

Dengan membeli paket bundling, Anda memperoleh sebuah kartu perdana Smartfren 4G LTE Advanced plus bonus data 2GB selama lima hari setelah melakukan aktivasi. Pelanggan juga disuguhkan bonus top up sebesar 500MB lagi buat setiap isi ulang minimal Rp 20 ribu (maksimal 12 kali dalam jangka waktu 12 bulan).

Jika Anda berminat, Lenovo A6010 tersedia di jaringan penjualan produk Lenovo, Sentra Ponsel, dan Smartfren Gallery. Device dibanderol seharga Rp 2 juta.

iBuyPower Ramu Gaming PC Spesialis Esport, Revolt 2

Berbeda dari gamer hardcore, menyediakan perangkat yang tepat bagi atlet esport memerlukan sentuhan khusus. Mereka memang sangat menuntut produk berperforma tinggi, tapi tak seperti para antusias hardware, kebanyakan gamer profesional tak mau ambil pusing dalam menyiapkannya. Hal ini mendorong iBuyPower memperkenalkan generasi kedua PC small form factor mereka.

Dinamai Revolt 2, ia sudah mulai menampakkan diri di penghujung 2015. Sang produsen asal Amerika itu menghadirkannya sebagai solusi dari kendala umum pemakaian PC desktop: komponen-komponen penting tertutup dan sulit dijangkau. Revolt 2 didesain agar kompatibel dengan hardware berukuran penuh, tapi tetap berprinsip pada pengoptimalan penggunaan ruang.

iBuyPower Revolt 2 01

Lalu apa hubungannya hal tersebut dengan esport? Tyrone Wang selaku manager of esports development iBuyPower memberikan penjelasan pada Polygon, “Masalah besar [saat turnamen atau streaming] adalah para pemain menggunakan setting sendiri. Kadang mereka perlu membongkar-pasang SSD. Artinya, sekrup dan panel samping harus dilepas. Kami mendapatkan ide untuk menaruhnya di depan [via fitur SSD Swapping] supaya proses hanya memakan waktu 20 detik.”

Rancangan Revolt 2 sendiri fokus pada kartu grafis. Di website, iBuyPower menyatakan bahwa PC SFF tersebut memastikan GPU Anda jadi pusat perhatian. Sebagai bumbu penampilan, produsen turut membubuhkan fitur smart light RGB. Saat sistem aktif, kita bisa melihat komponen itu bekerja, dipadu efek-efek pencahayaan – warna-warni dapat berubah, berputar-putar atau mengeluarkan pola pulsing.

iBuyPower Revolt 2 03

Untuk panel penutup hardware, iBuyPower menggunakan jenis plastik non-transparan. Bagian ini dapat dijadikan wadah branding, memungkinkan kita untuk membubuhkan logo tim esport atau sekedar menyesuaikannya warna luar dengan jeroan di dalam. Lighting sendiri bisa dikonfigurasi melalui app. Di sana terdapat pilihan 16 juta warna.

Penempatan kartu grafis di sisi atas membuat ruang di dalamnya lapang. Revolt 2 mendukung motherboard jenis mini-ITX serta sistem pendingin ‘full-sized‘. Ia mempunyai dimensi 45,7×22,9×38,1cm, mampu menyimpan dua buah SSD di depan dan satu hard drive 3,5-inci di dalam, serta cocok ke hampir semua tipe GPU Nvidia maupun Radeon (kecuali PowerColor Devil 13).

iBuyPower Revolt 2 02

Tersedia tiga model Revolt 2, yaitu varian standard, Pro serta Extreme dalam dua opsi warna – hitam dan putih. Tentu saja konsumen dipersilakan mengkustomisasi susunan hardware-nya sesuai kebutuhan. Revolt 2 dijajakan seharga mulai dari US$ 900 sampai US$ 1.900.

Sumber: iBuyPower.com.

Asus Kemas Skylake, USB-C dan DVD Writer Dalam Tubuh Ramping Notebook A456

Ambisi produsen menghadirkan generasi baru notebook yang lebih ringan dan tipis tanpa mengurangi performa hardware berujung pada lahirnya ultrabook. Desainnya mewakilkan perangkat komputasi era modern, tapi dengan berkurangnya volume dan luas permukaan device, muncul beberapa kendala: Sisi konektivitas jadi berkurang, belum lagi masalah temperatur.

Di awal tahun ini, Asus menawarkan solusi mereka terhadap hal-hal di atas dengan membawa A456 ke Indonesia. Ia merupakan notebook ultra-thin yang ditopang keleluasaan konektivitas. Key selling point dari A456 adalah adanya port USB type-C dan optical drive DVD writer meskipun notebook memiliki desain ramping, serta dukungan prosesor Intel Core generasi keenam ‘Skylake’.

Asus A456 02

Asus mengemas hardware dalam tubuh setebal 2,53-sentimeter. Di bagian punggung, Anda disuguhkan tampilan khas berupa permukaan logam berpola garis melingkar, berpangkal pada logo tepat di tengahnya. A456 mempunyai panel LED 16:9 14-inci beresolusi 1366×768, ditenagai chip Nvidia GeForce GT 930M 2GB VRAM dan GPU integrated Intel HD. Melihat pemilihan kartu grafisnya, gaming 3D bukanlah spesialisasi utama ultrabook ini.

Bagian keyboard mengusung desain chiclet, dipadu touchpad yang luas. Supaya Anda tetap merasa nyaman saat harus mengetik berjam-jam, Asus membubuhkan fitur Ice Cool di palm rest, menjaga suhu berada di antara 28 sampai 35 derajat Celcius – lebih rendah dibandingkan temperatur rata-rata tubuh manusia.

Asus A456 04

Asus merasa percaya diri bahwa Intel Core i5-6200U 2,3GHz di dalam mampu ‘menyajikan kinerja yang handal’, cocok buat menangani kebutuhan kerja standard di kantor atau penyuntingan video. Di sisi hiburan multimedia, Asus membekali ultrabook tersebut dengan speaker SonicMaster. Lalu lewat fitur Splendid, Anda bisa mengaktifkan mode Theater (alias efek sinematik) saat menggunakan A456 untuk menonton video.

Sang produsen membubuhkan memori RAM DDR3L 1600 sebesar 4GB yang dapat diperluas hingga maksimal 12GB, penyimpanan berbasis hard disk 5400rpm berkapasitas 500GB, serta baterai Li-polymer 38Whrs. Menurut Asus, jenis lithium polymer mempunyai daya tahan lebih tinggi dibanding Li-ion.

Asus A456 03

Selain ODD writer, A456 dilengkapi port USB Type-C sebagai langkah future proof, ditemani USB 3.0, USB 2.0, port LAN, HDMI, port VGA, Wi-Fi, dan Bluetooth 4.0.

Asus A456 dijajakan seharga Rp 7,7 juta. Paket penjualan sudah termasuk OS Microsoft Windows 10 dan garansi selama dua tahun.

Razer Blade Stealth Ingin Jadi Ultrabook Sekaligus Desktop Gaming?

Melalui pengenalan Blade di 2013, Razer mempelopori persaingan bergengsi dalam kelas produk ultrabook gaming. Razer Blade memang tak selalu mampu mempertahankan predikat laptop gaming tertipis, beberapa kali gelarnya berhasil direbut oleh kompetitor. Namun ada hal istimewa yang dibawa oleh varian terbaru Blade.

Di Consumer Electronics Show 2016, Razer menyingkap ‘ultrabook mutakhir’ bernama Blade Stealth. Ia diramu untuk menjadi pewaris brand PC portable kebanggaan Razer, dengan desain familier, dan perpaduan fitur serta teknologi mumpuni. Blade Stealth merupakan mesin gaming sejati, tapi buat pertama kalinya, device tak lagi cuma diperuntukkan bagi gamer hardcore saja.

Razer Blade Stealth 03

Dari sisi desain, Blade Stealth meninggalkan tipe-tipe terdahulu jauh di belakang. Ia lebih tipis dan anggun. Tubuh notebook sangat ramping, hanya berketebalan 13,2mm dan memiliki bobot 1,25kg – terlihat serasi dengan panel 12,5-inci beresolusi tinggi di sana. Untuk chassis, Razer memanfaatkan material aluminium CNC yang umumnya digunakan buat merakit pesawat terbang.

Anda ditawarkan dua tipe display, yaitu QHD 2560×1440 234ppi atau UHD 3840×2160 352ppi. Keduanya mengusung jenis layar sentuh IGZO (Indium Gallium Zinc Oxide). Tingkat saturasi, kecerahan dan presisi warnanya sangat tinggi, dengan Adobe RGB di 100 persen. Artinya, Blade Stealth sangat pas buat para desainer grafis serta fotografer. Saat para profesional itu harus mobile, baterai dijanjikan sanggup tetap aktif hingga delapan jam.

Razer Blade Stealth 04

Razer tak repot-repot menjejalkan chip kartu grafis dedicated dalam Blade Stealth. Sang produsen dari San Diego itu ‘cuma’ membekalinya dengan prosesor dual-core Intel i7-6500U 2,5GHz, GPU HD Graphics 520, RAM 8GB, storage SSD 128/256/512GB, dan baterai 45W ber-power adapter USB-C. HD 520 memang cukup buat menjalankan permainan-permainan casual, namun bagaimana jika kita ingin menikmati The Witcher 3 atau Just Cause 3?

Razer Blade Stealth 02

Solusi Razer adalah Razer Core, sebuah docking yang bisa menyimpan kartu grafis discrete, baik milik Nvidia maupun AMD maksimal 375-watt. Core dilengkapi konektivitas tambahan (empat buah USB 3.0, Gigabit Ethernet, dan Thunderbolt 3 untuk tersambung ke PC), power supply 500-watt, serta sistem lighting Chroma.

Chroma juga terdapat di keyboard backlight Blade Stealth. Kita bisa mengkonfigurasi pola warnanya atau menyetel efek sinkronisasi ke permainan: Misalnya saat Anda tertembak ketika bermain Call of Duty, LED akan ikut menyala merah.

Untuk produk dalam keluarga Blade, harga Blade Stealth tergolong terjangkau. Ia dijajakan mulai dari US$ 1.000 sampai US$ 1.600 tergantung resolusi layar dan kapasitas storage. Untuk Core, Razer masih belum mengungkap harganya.

Razer Blade Stealth

Via CNET. Sumber: Razer Zone.