Coorby Mudahkan Pemesanan Antrian Lapangan Futsal dan Jasa Pangkas Rambut

Di Malang, baru-baru ini mulai dikenalkan sebuah layanan bernama Coorby. Aplikasi ini didesain sebagai salah satu solusi untuk mereka yang enggan mengantre. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur pemesanan, sehingga pengguna yang ingin datang ke sebuah tempat seperti lapangan futsal, tukang pangkas rambut atau lainnya bisa dengan mudah mendapat nomor antrean atau melakukan pemesanan secara instan.

Misi utama Coorby ialah ingin mencoba menyelesaikan permasalahan yang sangat umum menimpa masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari,  yakni menunggu. Coorby memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk dengan mudah memaksimalkan waktu tunggu di beberapa tempat. Cukup ambil nomor antrean melalui aplikasi kemudian pengguna bisa berangkat menyesuaikan dengan nomor antreannya.

Selain antrean, Coorby juga dilengkapi dengan fitur pemesanan. Fitur ini biasanya dimanfaatkan untuk tempat-tempat bisnis seperti lapangan futsal atau karaoke. Sehingga pengguna bisa dengan mudah memastikan kapan mereka bisa datang tanpa khawatir menunggu atau bahkan tidak mendapatkan kesempatan bermain lantaran penuh.

Salah satu founder Coorby Hendrik Tukunang kepada DailySocial bercerita bagaimana awal mula mereka merintis bisnis ini. Aplikasi Coorby merupakan buah pengalaman pribadi para pendirinya yang sering kali menunggu lama dan merasakan bahwa waktu yang terbuang percuma harusnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya.

Untuk itulah Coorby menjalin kerja sama dengan beberapa mitra bisnis lainnya yang ada di Malang dan sekitarnya untuk mempermudah proses pemesanan atau ambil antrean.

“Saat ini sudah 57 bisnis partner yang bergabung mas,” terang Hendrik ketika dihubungi DailySocial.

Hendrik selanjutnya juga menjelaskan bahwa saat ini mereka tengah fokus untuk meningkatkan pengguna dengan beberapa kampanye yang sedang disiapkan. Selain itu mereka juga terus menjajaki kerja sama dengan lebih banyak lagi mitra bisnis untuk bisa segera beroperasi di Yogyakarta dan Bali. Lengkap dengan promo-promo spesial yang tengah mereka siapkan.

Sementara itu untuk pengembangan bisnisnya Hendrik menjelaskan konsep iklan, payment gateway hingga kecerdasan buatan tengah menjadi rencana selanjutnya pihak Coorby. Tentu dalam upaya mereka menjajakan layanan yang berkualitas.

Application Information Will Show Up Here

Berdiri Sejak 2013, Layanan Pesan Bunga Meme Florist Sudah Jangkau 50 Kota di Indonesia

Kita tentu menyadari bahwa ada pergeseran kebiasaan masyarakat berkat masuknya teknologi digital di sela-sela kehidupan masyarakat sekarang. Penggunaan media online dan aplikasi digital menjadi yang paling kentara. Kebanyakan dari masyarakat sekarang hobi melakukan apa pun melalu genggaman mereka, entah itu jual beli, pesan tiket atau pembayaran.

Peluang ini juga yang coba diambil oleh Meme Florist. Sebuah martketplace toko bunga yang menyediakan jasa pesan antar bunga. Kabarnya Meme Florist sudah melayani pemesanan di lebih dari 50 kota di seluruh Indonesia dengan total mitra pengrajin bunga mencapai 200 lebih pengrajin.

Seperti yang diceritakan salah satu pendiri Meme Florist Hero Wijayadi mereka sebagai marketplace, on-demand pemesanan bunga, atau sederhananya toko bunga online mencoba memberikan yang terbaik bagi pelanggan mereka. Mulai dari kontrol kualitas bunga hingga layanan pengirimannya.

Tagline kami adalah ‘Pesan Bunga Mudah & Cepat’. Sehingga 2 faktor itu menjadi kunci utama kami dalam melayani customer,” terang Hero.

Lebih jauh Hero juga menjelaskan bahwa selain kemudahan dan kecepatan pengiriman pemesanan Meme Florist juga memiliki visi untuk menjadi “Messenger of Love”, layanan penyampai pesan dari pengirim ke penerimanya dengan bunga atau bingkisan sebagai medianya. Sehingga untuk memastikan pesan cinta yang dibawa berkesan Meme Florist memiliki komitmen untuk menjaga keseluruhan prosesnya, mulai dari pengalaman pengguna saat pemesanan, pemilihan produk, hingga pengiriman.

“Model bisnis kami adalah bekerja sama dengan para pengrajin bunga di tiap-tiap kota. Sebagian proses pengiriman dilakukan pihak ketiga dengan menggunakan standar layanan dan kontrol pengiriman dari kami. Sedangkan untuk beberapa kota strategis kami melakukan pengiriman sendiri secara langsung,” imbuh Hero.

Ketidakpastian pemesanan menjadi ide awal didirikannya Meme Florist

Seperti layaknya bisnis digital atau startup lain, Meme Florist pun berawal dari pengalaman pendirinya. Hero bercerita mengenai sulitnya mendapatkan vendor yang reliable. Selain itu karena bunga langsung dikirimkan ke penerima dia sebagai pemesan tidak bisa melakukan kontrol terhadap kualitas pesanannya. Untuk itu Meme Florist dirintis untuk mengisi kekurangan-kekurangan tersebut.

“Pengalaman secara pribadi, saya merasakan sulitnya mendapatkan vendor yang reliable untuk memesan bunga. Karena pesanan langsung dikirimkan ke penerima, sebagai pemesan saya tidak punya kontrol akan kualitas dan kepastian pengiriman tepat waktu. Sehingga pesanan sering kali terlambat, salah tulis, atau bahkan tidak terkirim sama sekali,” cerita Hero.

Hero lanjut menceritakan bahwa Meme Florist sudah berdiri sejak tahun 2013 silam. Untuk tetap bisa memahami pengguna sampai saat ini Meme Florist masih membuka beberapa channel pemesanan, seperti pemesanan online, melalui chat, atau melalui panggilan telepon. Alasannya Meme Florist ingin menjaga budaya masyarakat yang masih ingin bertanya dan dilayani secara pribadi, termasuk jika ada pesanan yang dikustomisasi sesuai keinginan pelanggan.

“Selain proses pemesanan yang mudah & cepat, kami mengutamakan kepercayaan pembeli. Oleh karena itu kami sejak awal membangun brand kami dan menjamin kualitas & layanan pada pelanggan. Hal itu sulit didapat jika kami hanya mengandalkan marketplace,” lanjut Hero.

Saat ini Meme Florist sudah melayani pemesanan dan pengantaran untuk beberapa wilayah di Indonesia, di antaranya adalah Bali, Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Semarang, Kudus, Solo, Malang, Surabaya, Gorontalo, Medan, Padang dan beberapa kota lainnya. Untuk saat ini selain mencoba mengembangkan aplikasi Android untuk semakin memudahkan penggunanya Meme Florist juga merasa tertantang untuk bisa melayani lebih banyak kota di Indonesia, juga untuk melebarkan sayap ke Asia Tenggara.

Pembaruan Fitnesia Hadirkan Fitur One-Click Pay

Startup pengusung bisnis O2O (Online to Offline) untuk segmentasi gaya hidup Fitnesia kian mematangkan debutnya. Baru-baru ini fitur one-click pay dihadirkan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan pembayaran booking tempat fitnes, salon, spa atau make-up, termasuk opsi pembayaran yang lebih bervariasi.

Sekarang pengguna aplikasi Fintesia sudah bisa menggunakan kartu kredit untuk media pembayaran, dan menyimpan data kartu tersebut secara aman di aplikasi, sehingga ketika melakukan pemesanan di lain waktu menjadi lebih ringkas.

Sedari awal layanan Fitensia berdiri, konsep O2O menjadi yang diunggulkan dalam proses bisnis, sehingga pihaknya tidak begitu merasa khawatir dengan kehadiran dan gerusan layanan on-demand yang makin diminati masyarakat.

“Konsep utama Fitnesia adalah O2O, sehingga kami tidak bersaing langsung dengan pemain on-demand lainnya. Meskipun demikian, kami tetap tidak henti-hentinya melakukan inovasi-inovasi terbaru. Saat ini, sudah ada lebih dari 400 merchant yang sudah bekerja sama dengan Fitnesia,” ujar CEO dan Founder Fitnesia Bobby Simon.

Dalam wawancara sebelumnya, Bobby pernah menyampaikan bahwa visi besar Fitnesia akan menciptakan layanan O2O secara lebih luas. Kala itu dicontohkan, untuk segemntasi kuliner akan ada Foodnesia, segementasi karya seni dan hiburan ada Arnesia dan segmentasi komunitas dan hiburan ada Clubnesia. Namun tampaknya tahun 2017 ini realisasinya belum akan digalakkan.

“Untuk saat ini, Fitnesia masih fokus untuk fitness, beauty dan spa. Kami memiliki banyak rencana dan ide untuk ke depannya, yang rasanya mampu untuk menciptakan tren baru, namun masih perlu dikembangkan dan diolah lebih mendalam,” ujar Bobby.

Fokus Fitnesia di tahun ini ialah terus mengembangkan jaringan merchant hingga mencakup daerah yang semakin luas. Selain itu, tim engineer juga masih terus dioptimalkan untuk berusaha menyempurnakan kapabilitas aplikasi sesuai dengan feedback masuk dari konsumen yang sudah terhimpun saat ini.

“Baru-baru ini kami juga berhasil menjadi salah satu startup terpilih untuk mengikuti GnB Accelerator Batch 2. Kami senantiasa berusaha menjadi yang lebih baik lagi dan tidak pernah berhenti belajar hal-hal baru,” pungkas Bobby.

Application Information Will Show Up Here

JavanLabs Kembangkan Aplikasi SyarQ untuk Ajukan Kredit Tanpa Kartu Kredit

Perkembangan bisnis teknologi finansial di Indonesia semakin beragam bentuknya. Mulai dari bisnis peminjaman uang, payment gateway, dan lain-lain. Salah satu bisnis yang coba meramaikan hiruk pikuk bisnis teknologi finansial di Indonesia adalah Javanlabs. Menyasar masyarakat beragama Islam, Javanlabs menghadirkan layanan SyarQ, sebuah layanan yang disiapkan untuk melayani cicilan tanpa kartu kredit dengan konsep yang menghindari riba.

Layanan ini dikonsep dengan skema kredit murabahah, sebuah skema jual beli antara penjual dengan pembeli. Penjual membeli barang yang diperlukan oleh pembeli kemudian menjualnya dengan harga dan keuntungan yang telah disepakati antara penjual dan pembeli. Transparansi dan kesepakatan di awal.

Untuk penggunaannya sejauh ini hanya tersedia bagi pegawai di perusahaan yang bermitra dengan SyarQ. Dengan kata lain perusahaan harus mengetahui jika pegawainya melakukan kredit melalui layanan SyarQ. Perusahaan yang sudah bermitra dengan SyarQ wajib mengisi daftar anggota pegawai yang akan diberi fasilitas cicilan di SyarQ. Selain itu SyarQ juga terbuka bagi pemilik perusahaan untuk mendaftarkan perusahaannya sendiri sebagai mitra SyarQ.

Konsep yang ditawarkan SyarQ ini juga disebut akan membantu para penggunanya untuk bisa mendapatkan cicilan tanpa harus terdaftar sebagai pemegang kartu kredit. Dengan konsep syariah yang ditawarkan SyarQ akan memaparkan dengan jelas berapa harga barang yang dibayar, keuntungan yang diambil, dan besaran cicilan yang harus dibayarkan oleh pengguna.

Dijelaskan Product Development JavanLabs Reksa Pasha SyarQ mendapatkan keuntungan dengan mengambil selisih harga tunai dan harga cicilan ditetapkan di muka sebesar 2,5% (besarnya tidak berubah) dengan keuntungan lain yakni bebas ongkos kirim. Reksa mencontohkan misal harga tunai suatu barang di toko online adalah Rp10.000.000, SyarQ menjual barang tersebut dengan sistem cicilan selama waktu tertentu (1-12 bulan) sebesar Rp10.250.000. Pendapatan SyarQ adalah sebesar Rp250.000.

SyarQ juga menawarkan cara mudah untuk melihat besaran yang harus dibayarkan atau dicicil. Tinggal menyalin dan menempelkan tautan barang di e-commerce di aplikasi SyarQ kemudian sistem akan otomatis menampilkan harga dan jumlah cicilan yang harus dibayarkan.

“[…] SyarQ memberi kesempatan bagi masyarakat memenuhi kebutuhan secara kredit tanpa harus memiliki jaminan atau kartu kredit. Selain itu masyarakat tidak dibebani cicilan dengan bunga namun SyarQ mengambil sedikit keuntungan setiap barang. Karena keseluruhan harga barang ditetapkan pada awal hingga masyarakat dapat melihat harga awal, total cicilan dan selisih keuntungan yang diambil SyarQ. Masyarakat tidak perlu khawatir total harga cicilan terlalu mahal dan takut transaksi riba jika mengajukan cicilan di SyarQ,” tulis pihak SyarQ dalam rilisnya.

Dijelaskan Reksa saat ini SyarQ menyasar pegawai startup sebagai pangsa pasar mereka. Alasannya, para pegawai startup sudah memiliki penghasilan tetap hingga mampu untuk membayar cicilan. Selain itu pengawai startup juga dinilai cukup konsumtif untuk membeli barang terlebih gadget atau barang elektronik.

Rencana-Rencana JobSmart di Tahun 2017

Setelah melakukan pivot akhir tahun 2016 lalu, platform screening management system untuk kandidat JobSmart meluncurkan aplikasi Android yang bisa digunakan perusahaan dan pencari kerja. Co-Founder dan COO JobSmart Peter Wijaya kepada DailySocial mengungkapkan dirilisnya aplikasi mobile bisa memudahkan klien untuk melihat video interview calon kandidat dengan resolusi yang lebih kecil dan tidak banyak menyedot paket data.

“Setelah sebelumnya kami meluncurkan versi beta, ternyata aplikasi Android JobSmart lebih banyak digunakan oleh perusahaan untuk melihat video interview kandidat usai jam kerja, yaitu ketika mereka sedang dalam perjalanan pulang dari kantor, [baik] di transportasi umum hingga mobil pribadi,” kata Peter.

JobSmart belum ada rencana untuk merilis aplikasi untuk platform iOS, karena belum adanya demand atau permintaan dari klien. Kebanyakan klien dan pengguna JobSmart selama ini menggunakan platform Android.

Platform andalan perusahaan kelas menengah hingga ke atas

Saat ini JobSmart telah memiliki 1200 klien yang terdiri dari perusahaan kelas menengah hingga ke atas. Sementara kalangan UKM dan startup masih belum terlalu banyak menggunakan platform JobSmart. Menurut Peter, kalangan UKM dan startup belum terlalu banyak mencari jumlah kandidat. Hal tersebut yang membedakan dengan perusahaan kelas menengah hingga ke atas.

“Kami melihat selama ini kebutuhan rekrutmen belum besar seperti perusahaan yang skalanya nasional. Contoh sederhana adalah perusahaan seperti Astra, yang biasanya mendapatkan sekitar 8 ribu kandidat untuk satu posisi saja. Sementara untuk startup biasanya belum membutuhkan jumlah yang banyak untuk posisi tertentu,” kata Peter.

Perusahaan yang telah bergabung dengan JobSmart bisa memanfaatkan platform screening management system dengan berlangganan bulanan atau monthly subscription.

“Harga [untuk berlangganan bulanan] tersebut sudah termasuk semua sistem yang tersedia di JobSmart, mulai dari screening berdasarkan kepribadian kandidat hingga video interview. Sehingga mampu memangkas biaya serta waktu proses rekrutmen yang selama ini banyak dikeluhkan oleh perusahaan kelas menengah hingga UKM dan startup,” kata Peter.

Untuk pelaku UKM dan startup, JobSmart juga menyediakan layanan Free Forever, dengan biaya gratis semua sistem serta fitur yang tersedia di JobSmart tetap bisa digunakan. Layanan Free Forever ini hanya bisa digunakan untuk satu kandidat saja.

“Kami menjamin keberhasilan kandidat sebanyak 80%, dengan hanya meng-import data kandidat yang sebelumnya telah dipilih oleh perusahaan. Sistem dari JobsSmart selanjutnya bisa melakukan proses perekrutan dengan mudah, cepat, dan akurat,” kata Peter.

Rencana JobSmart tahun 2017

Saat ini JobSmart masih menjalankan bisnisnya dengan menggunakan pendanaan dari angel investor dan belum ada rencana untuk melakukan penggalangan dana. Terkait inovasi yang akan diluncurkan di tahun ini, rencananya JobSmart akan merilis fitur untuk tenaga magang atau intern kepada klien.

Grand design dari JobSmart adalah platform untuk pencarian kerja, namun saat ini kami juga sudah banyak menerima permintaan dari perusahaan untuk mulai memberikan pilihan untuk tenaga kerja magang. Karena JobSmart banyak digunakan untuk fresh graduate, layanan ini nantinya juga bakal membantu kedua belah pihak,” kata Peter.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Mandala Permudah Komunitas di Kampus Mendapatkan Sponsorship

Kegiatan kampus yang notabenenya diadakan oleh mahasiswa, seringkali membutuhkan biaya yang tidak sedikit agar acara yang diselenggarakan bisa berjalan sukses. Seringkali pihak kampus tentunya memiliki bujet terbatas untuk mengakomodir seluruh biaya tersebut. Alternatifnya, mahasiswa harus turun ke jalan mencari tambahan biaya, termasuk mencari sponsorship.

Mencari sponsorship menjadi pekerjaan yang cukup menyita waktu dan tenaga, sebab mahasiswa harus mengajukan mengirim proposal secara manual ke tiap perusahaan. Proposal yang dikirim belum tentu langsung mendapat konfirmasi dari pihak perusahaan karena ada sejumlah prosedur yang harus dipenuhi. Kesulitan seperti ini dialami oleh banyak komunitas kampus di Indonesia dari zaman dulu hingga saat ini.

Hal inilah yang ingin Mandala coba selesaikan. Mandala mencoba untuk menyediakan sebuah layanan platform online untuk membantu komunitas kampus untuk mencari sponsorship ke berbagai perusahaan serta jasa lain yang dapat diberikan kepada pihak sponsor atau komunitas kampus di Indonesia.

“Awalnya, saya dan teman-teman co-founder memang dulunya sempat aktif di berbagai komunitas dan kegiatan kampus, saat itu kami pernah sama-sama merasa kesulitan saat mencari sponsorship. Lalu setelah kami coba validasi, ternyata masalah ini dihadapi oleh banyak komunitas kampus sejak dulu. Dari situ lahirlah ide Mandala,” kata CEO Mandala Erdy Suryadarma kepada DailySocial.

Proses registrasi untuk komunitas dan sponsor

Founder Mandala

Erdy melanjutkan layanan Mandala terbuka untuk seluruh kampus/perguruan tinggi yang terdaftar secara resmi di Indonesia, juga terbuka untuk perusahaan/lembaga yang memiliki badan hukum dan berkedudukan di Indonesia. Untuk komunitas kampus yang ingin bergabung, mereka harus melakukan registrasi awal lewat laman Mandala.

Setelah itu, mereka harus mengisi beberapa data profil standar untuk nantinya diverifikasi oleh Mandala. Untuk pengajuan sponsorship, komunitas dipersilahkan untuk mengunggah proposal dan mengisi data yang diminta form dalam sistem Mandala.

Jika semua data sudah terisi secara otomatis proposal akan dapat dilihat oleh berbagai calon sponsor. Apabila nantinya ada sponsor yang tertarik, mereka akan memberi notifikasi ke komunitas kampus tersebut untuk selanjutnya dilakukan negosiasi dalam sistem. Setelah ada kesepakatan, nanti akan dibuat MoU terkait dengan hal-hal yang sudah disepakati.

“Proses akan diakhiri ketika komunitas kampus sudah mengisi form report kegiatan dan sponsor sudah memberikan sponsorshipnya.”

Akan tetapi, pihak Mandala tidak bisa memberikan jaminan terkait berapa lama sebuah proposal bisa didanai pihak sponsor. Sebab hal tersebut kembali pada kualitas proposal yang diajukan dan ketertarikan/minat dari calon sponsor.

Saat ini Mandala belum secara resmi diumumkan. Erdy mengaku kalau pihaknya masih melakukan proses sosialisasi kepada user. Targetnya Mandala meluncur secara resmi di Mei 2017 mendatang. Dari situ, pihaknya berharap dapat terjalin kolaborasi yang baik antara komunitas kampus dan perusahaan-perusahaan selaku sponsor.

Sebab hal ini bisa berdampak pada kualitas kegiatan kampus akan semakin baik dan memberi manfaat yang lebih besar lagi kedepannya.

Target bisnis Mandala

Untuk proses monetisasi Mandala, Erdy menerangkan bahwa pihaknya akan menggunakan sistem convenience fee, yakni biaya tambahan yang dikenakan kepada sponsor untuk setiap sponsorship yang terjadi di Mandala.

“Namun untuk fase awal ini, kami memberikan penawaran khusus terkait besaran biayanya.”

Terkait peluncuran aplikasi mobile, Erdy mengaku kalau pihaknya masih terus berencana untuk memperbaiki sistem web-app. Sehingga rencana meluncurkan aplikasi belum ada dalam pipeline. Pasalnya, menurut dia, Mandala memiliki rencana ingin semua aktivitas akan melalui dashboard web-app yang dapat memberikan push notification kepada pengguna.

Sampai akhir tahun ini, Erdy menargetkan ingin menjaring 1.000 komunitas kampus dari seluruh Indonesia, 200 perusahaan sponsor,dan 1.000 proposal yang di-submit dalam sistem Mandala.

CariBengkulu Rintis Jalan Jadi Pusat Informasi Bengkulu

Kemudahan dan keterbukaan informasi menjadi satu yang diperjuangkan di era digital ini. Banyak pihak menghadirkan sistem, situs, atau portal yang memungkinkan masyarakat umum dengan mudah mengakses informasi di sana. Upaya ini yang juga tengah ditempuh tim CariBengkulu.

Konsep portal informasi atau direktori komplit mengenai sebuah daerah sebenarnya bukan hal baru. Informasi umum seperti pariwisata, kantor, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas umum dan event digabungkan dengan informasi lainnya seperti  komunikasi, lowongan pekerjaan, stok darah, dan lain-lain agar CariBengkulu menjadi rujukan informasi di Bengkulu.

“CariBengkulu coba membangun pasar informasi, sehingga masyarakat yang punya dan butuh informasi dapat dipertemukan. Sebagai contoh adalah informasi terkait dengan event-event yang ada di Bengkulu itu amat sangat penting. Sering kali event-event yang terlaksana sepi pengunjung, bukan karena acaranya yang tidak menarik, namun karena minimnya masyarakat yang mengetahui penyelenggaraan event tersebut[…],” papar Founder CariBengkulu Robbie Shugara.

Kesenjangan informasi ini yang menjadi masalah utama yang coba diselesaikan CariBengkulu.

Menjalin kerja sama strategi utama CariBengkulu

Untuk menyediakan informasi yang lengkap dan tervalidasi, CariBengkulu mencoba menjalin kerja sama dengan banyak pihak. Disebutkan Robbie, pihaknya telah bekerja sama dengan banyak pihak seperti Unit Transfusi Darah PMI Kota Bengkulu untuk menyediakan informasi stok darah terkini, event donor darah dan tips-tips seputar donor darah. Selain itu CariBengkulu juga menjalin kerja sama dengan PeoplePublisher, salah satu penerbit buku di Bengkulu untuk membuat panduan pariwisata di Bengkulu.

“Selain itu juga pada fitur CariLoker, kami menjadi kerja sama dengan People Psychology Consulting [SahabatPsikologi] yang memiliki banyak client perusahaan yang akan melakukan recruitment kerja di Bengkulu. perusahaan yang membuka lowongan kerja akan bekerja sama dengan CariBengkulu untuk melakukan recruitment. Jadi CariBengkulu tidak hanya menyediakan lowongan kerja saja, tapi juga menyediakan layanan sebagai panduan memilih pekerjaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan [lowongan] yang ada saat ini,” terang Robbie.

Pembaruan PesanLab Kenalkan Layanan Home Service

Kiprah PesanLab sebagai startup yang menjembatani masyarakat dengan akses pelayanan lab kesehatan di tahun 2017 terus berlanjut. PesanLab yang dari awal memang didesain untuk memudahkan masyarakat akan mencoba menghadirkan layanan home service untuk pengambilan darah dan mengirimkan hasil lab via online.

Terobosan ini dilakukan PesanLab untuk terus berusaha menyuguhkan pelayanan prima bagi masyarakat yang membutuhkan akses ke lab untuk beberapa keperluan. Selain proses pemesanan yang bisa dilakukan via web PesanLab pembayaran pun dimudahkan dengan fasilitas pembayaran melalui kartu kredit atau pun bank transfer dengan konfirmasi otomatis.

Sejauh ini untuk memastikan kualitas layanan dari segi lab, PesanLab sudah menjalin kerja sama dengan lab klinik yang memiliki standar mutu tinggi untuk melayani konsumen dalam melakukan pemeriksaan. Nama-nama klinik yang menjadi mitra PesanLab meliputi lab klinik Prodia, Gunung Sahari, Parahita, Biotest, Kimia Farma, Pathlab, Primadiaa, Medika dan Lider Lab. Semua mitra lab tersebut bisa menjangkau setiap wilayah Jabodetabek. Konsumen bisa memantau harga, jenis/paket tes dan lokasi terdekat.

“Kami bangga dapat membantu dan melayani konsumen untuk mendapatkan akses ke lebih dari 500 jenis tes lab dan medical check up secara mudah, terjangkau dan menghemat waktu. Kini mereka tak perlu lagi direpotkan dengan menelepon, mencari lab klinik yang pilihan dan terdekat serta pulang-pergi ke lab untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan mereka. Dengan website pesanlab.com, mereka dapat melakukan semuanya dari smartphone atau komputer, dalam waktu yang singkat dan efisien,” ujar CEO dan Founder PesanLab Dimas Prasetyo.

Kondisi PesanLab saat ini

Dari data internal PesanLab sekarang sudah terdapat 1000 pengguna terdaftar dengan lebih dari 2000 tes sejak per utama kali diluncurkan pertengahan tahun lalu. Dengan total cabang sudah mencapai 50 unit.

“Ada lebih dari 1000 user terdaftar dan lebih dari 400 konsumen yang sudah menggunakan layanan PesanLab untuk melakukan lebih dari 2000 tes sejak diluncurkan dari pertengahan tahun 2016 lalu. Pengeluaran untuk tes antara Rp200.000 – Rp3.500.000 per konsumen di PesanLab, 40% nya adalah tes yang dilakukan secara rutin seperti kolesterol, diabetes, tiroid dan lain-lain, “ imbuh Dimas.

Untuk inovasinya sendiri PesanLab rencananya akan membuka layanan home service yang akan di mulai pada minggu kedua bulan Maret.

“Untuk mempermudah dan lebih menjangkau konsumen, mulai minggu kedua bulan Maret ini akan dibuka layanan home service pengambilan darah di rumah pada hari yang sama. kita sudah sediakan 45 perawat di area Jabodetabek. Jadi, konsumen nanti akan mendapatkan 3 hal, yakni harga yang lebih murah dibandingkan datang ke lab langsung, layanan home service di hari yang sama dan pengiriman hasil online,” terangnya.

Setahun Berjalan, “Tinggal” Masih dengan Visi Jadi Sistem Operasional Utama untuk Hotel Budget

Indonesia masih menjadi pasar yang menarik untuk bisnis startup. Salah satunya ada di sektor travel dan hotel. Tinggal, salah satu startup yang menjajakan hotel-hotel independen dengan harga bersaing saat ini telah menawarkan lebih dari 400 hotel dengan 3000 pilihan kamar sejak pertama kali beroperasi awal tahun lalu. Dengan visinya untuk menjadi sistem operasional utama bagi hotel budget di Indonesia Tinggal ingin terus berbenah untuk bisa menjembatani kesenjangan antara banyaknya hotel budget dengan konsumen melalui teknologi yang inovatif.

Pemerintah Indonesia sekarang ini tengah giat menggali potensi teknologi digital untuk mengoptimalkan bisnis di beberapa sektor. Selain UMKM yang didorong untuk masuk ke ranah digital pariwisata adalah fokus lainnya dari pemerintah. Tak tanggung-tanggung, pemerintah menargetkan 20 juta wisatawan pada tahun 2019. Ini yang coba dimanfaatkan oleh Tinggal.

Tinggal melihat ini sebagai kesempatan untuk menawarkan hotel di berbagai destinasi wisata di Indonesia, seperti Bali, Jakarta, Surabaya, Bandung, Lombok, Bogor, Manado, Yogyakarta, dan Malang.

Co-founder Tinggal Arjun Chopra dalam keterangannya menjelaskan bahwa pihaknya selalu percaya pada potensi besar wisata yang dimiliki Indonesia. Saat ini Tinggal masih berupaya untuk meningkatkan pendapatan hotel budget dengan menjalin kerja sama, mulai dari pemasaran hingga dukungan peningkatan standar kualitas hotel budget di Indonesia.

“Banyak dari hotel bujet ini merupakan usaha keluarga yang sering kali mengalami kesulitan dengan penjualan, pemasaran, dukungan dan operasional. Oleh karena itu, kami bekerja sama sangat dekat dengan mitra hotel kami untuk membantu mereka meningkatkan standar hotelnya. Caranya adalah dengan memastikan adanya kontrol kualitas, memaksimalkan pengunaan wadah kami, membuat konten berkualitas tinggi dan menjangkau konsumen yang tepat, sehingga mitra hotel dapat menawarkan dan memberikan pengalaman menginap terbaik,” papar Arjun.

Selain itu, Arjun menambahkan bahwa Tinggal juga memanfaatkan teknologi VR (Virtual Reality), gambar berkualitas tinggi, dan konten yang disesuaikan dengan tren penginapan terbaru sehingga Tinggal dapat memberikan penawaran terbaru kepada pelanggan dan membantu mitra hotelnya untuk mendapatkan keuntungan yang sesuai.

Kejora Umumkan Capaian Kejora Star Capital II Fund

Salah satu perusahaan venture capital yang aktif memberikan pendanaan ke startup Indonesia Kejora Ventures mengumumkan kesuksesannya dalam menggalang dana untuk Kejora Star Capital II Fund. Sepertiga dari total dana senilai $80 juta yang ditargetkan telah berhasil diraih dari beberapa investor ternama, seperti Barito Pacific Group, keluarga Charoen Pokphand Thailand, dan Hubert Burda Media.

Dana di Kejora Star Capital II Fund telah disuntikkan di 6 startup, masing-masing yakni C88Fintech Group, Qareer Group Asia, Etobee, Investree, Pawoon, dan MoneyTable.

Menanggapi capaian ini, Founding Partner Kejora Ventures Sebastian Togelang mengungkapkan kebanggaannya. Menurutnya selain bangga dengan pencapaian Kejora Star Capital II ia juga merasa bangga dengan kinerja pertumbuhan startup yang didanai. Sekitar 85% dari total yang diinvestasikan berada dalam kinerja yang cemerlang.

“Pendanaan ini memperkuat komitmen kami dalam membangun perusahaan berbasis digital. Kejora fokus pada identifikasi model bisnis yang sukses di negara maju dan menerapkannya di Asia Tenggara yang memiliki populasi lebih dari 600 juta. Kejora berupaya untuk menyatukan pengusaha dengan para pakar, teknologi mutakhir dan jaringan kerja yang kuat dari seluruh penjuru dunia sehingga membuka kesempatan dan memberikan akses bagi investor dan mitra kami,” imbuhnya.

Kejora Ventures didirikan pada tahun 2014 silam. Kejora Ventures memiliki salah satu ekosistem teknologi terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan yang dipimpin oleh Sebastian Togelang, Andy Zain dan Eri Reksoprodjo ini tekah berinvestasi 29 startup. Nama-nama seperti Etobee, Pawoon, Jualo, dan Investree berada di dalam portofolio mereka. Saat ini juga Kejora disebut baru mendirikan kantornya di Thailand.