Pendanaan, Pendekatan dan Perspektif Angel Investor Terhadap Startup di Indonesia

Angel investor saat ini menjadi salah satu tipe penanam modal yang banyak membantu startup digital di Indonesia untuk berkembang, terutama di fase awal. Dari sisi kuantitas, minat pemodal dengan gaya yang terkesan lebih “personal” ini pun terpantau terus bertambah. Tak mengherankan, karena sektor digital kini tampak sexy untuk menjadi perhatian pebisnis. Mengulas tentang sejauh mana pandangan seorang angel investor terhadap startup di Indonesia, DailySocial mencoba mendiskusikannya bersama Michael Tampi.

Selain berinvestasi secara personal, Michael saat ini juga tergabung dalam Kinara Indonesia, lembaga investasi yang memfokuskan pada pendanaan sektor UMKM.

Michael Tampi / Dok. Pribadi
Michael Tampi / Dok. Pribadi

Mengawali perbincangan kami mencoba menggali pendapat pribadinya sebagai angel investor terkait dengan perkembangan lanskap startup digital tanah air yang ada saat ini.

“Melihat perkembangan selama 5 tahun ini, percepatan perkembangan startup digital di Indonesia terjadi begitu signifikan dalam 3 tahun terakhir. Success story Kaskus, Tokopedia, dan Go-Jek menurut saya menjadi trigger terbesar. Potensi market yang selalu didengungkan karena besarnya jumlah penduduk Indonesia pun menjadi daya tarik startup lokal maupun luar negeri masuk di Indonesia,” ujar Michael.

Tak luput Michael juga mengomentari pertumbuhan startup lokal dari sisi kualitas. Kendati dari sisi jumlah berkembang sangat pesat, menurutnya harus diakui bahwa dari kualitas masih sangat kurang. Masih banyak ide startup yang mengadopsi dari kreativitas yang ada di luar negeri, padahal tidak semua konsep tersebut siap terap di Indonesia. Fokus untuk membuat sebuah startup digital yang benar-benar menjadi problem solver dari masalah yang ada di Indonesia perlu ditekankan kembali.

Pendekatan investasi dan mekanisme pendanaan oleh angel investor

Sedikit berbeda dengan venture capital atau jenis pemodal lain yang berbentuk lembaga, angel investor umumnya memiliki mekanisme yang lebih personal, tidak begitu bersifat struktural atau birokratif. Bagi Michael faktor kepercayaan kepada founder menjadi kunci dari keputusan berinvestasi. Beberapa hal yang dilihat oleh angel investor dalam menilai tim pendiri meliputi (1) apakah memiliki passion dan pengalaman di bidang terkait, (2) apakah memiliki komposisi yang tepat dalam membentuk tim, dan (3) bagaimana visi mereka terhadap bisnis yang dibuat.

Poin lain yang turut menjadi perhatian adalah bagaimana skabilitas dari bisnis yang dikembangkan tersebut. Dan yang tak kalah penting adalah penilaian terhadap perencanaan bisnisnya, apakah masuk akal atau tidak. Berbagai konsep tersebut menjadi pertimbangan penting, karena kebanyakan angel investor mendukung startup di tahap early stage. Nama besar seperti Facebook atau Tokopedia di tahap awal pendirian bisnisnya juga didukung oleh pendanaan angel investor untuk akselerasi bisnis.

“Baik di dunia maupun di Indonesia, peran angel investor sangat penting di ekosistem startup digital. Khusus di Indonesia, menurut saya diperlukan pula upgrade bagi angel investor yang selama ini terbentuk sebagai investor konvensional di sektor real, untuk bisa mendapatkan sharing knowledge mengenai risiko, ekosistem digital, dan juga pengalaman berinvestasi di early stage startup digital,” ungkap Michael.

Di tahap awal, startup sering terlalu berlebihan memfokuskan pada ide

Dari perjalanan Michael dalam berkolaborasi dengan startup dalam berbagai kesempatan, termasuk pitching, sering ia temui antusiasme pada ide produk. Menurutnya hal tersebut baik, namun seringkali terlalu berlebihan, sehingga tidak tervalidasi dengan target konsumen. Sejatinya para pelaku bisnis di early stage perlu untuk bisa fokus pada customer behaviour.

“Kita bisa belajar dari Alibaba mengalahkan eBay di Tiongkok, di mana Jack Ma sangat fokus dengan local customer insight, dan meyakini bahwa konsep Silicon Valley yang dibawa eBay belum tentu cocok dengan behaviour dan keinginan customer lokal di Tiongkok. Untuk di Indonesia yang potensinya sangat besar, kita bisa melihat local hero seperti Go-Jek yang bahkan pesaing terdekatnya dari luar yaitu Grab,” ungkap Michael.

Selain terkait dengan validasi dan customer behaviour, ada hal lain yang menurut Michael perlu ditingkatkan, yakni terkait dengan data. Startup di early stage kebanyakan belum memanfaatkan big data untuk melakukan analisis konsumen mereka. Analisis tersebut dibutuhkan untuk bisa mendapatkan insight bagi produk yang fit untuk pangsa pasar. Bagi Michael, pemanfaatan big data di startup akan sangat membantu menggerakkan bisnis dan investasi ke arah yang benar.

Industri startup digital kini semakin terlihat menjanjikan. Potensinya dalam menumbuhkan perekonomian nasional tak diragukan lagi. Sejalan dengan itu, banyak hal yang harus diteruskan, diperbaiki dan diselaraskan. Seperti yang menjadi harapan Michael terhadap ekosistem startup yang ada di Indonesia saat ini.

“Saya berharap kolaborasi seluruh stakeholder untuk membangun ekosistem dunia digital, berfokus pada peningkatan kualitas engineer, mentorship, dan menghasilkan produk-produk yang menjawab permasalahan lokal untuk kemudian dapat diduplikasi bahkan menembus regional serta dunia,” pungkas Michael.

Tips Melakukan Presentasi di Depan Investor

Persiapan utama yang harus dilakukan dari jauh-jauh hari sebelum seorang founder melakukan pitching ke calon investor adalah mempersiapkan presentasi penjualan. Sebab pada tahapan ini bisa jadi penentu dari kegiatan penggalangan dana tersebut, apakah layak mendapat investasi atau tidak.

Sebenarnya bentuk presentasi penjualan sederhana, hanya menggunakan PowerPoint, Keynote atau aplikasi sejenis, dan berisi rangkuman singkat dari bisnis yang sedang Anda jalani untuk disampaikan ke audiens. Tapi tidak sembarang informasi harus Anda cantumkan ke dalam poin-poin dalam slide tersebut, bentuknya pun tidak bisa hanya tulisan saja atau gambar saja.

Untuk membantu Anda dalam membuat presentasi penjualan yang dapat menggiring bisnis Anda dapat pendanaan, Immad Akhund selaku CEO dan Co-Founder HeyZap, perusahaan platform distribusi game sosial untuk Facebook, menyampaikan bahwa ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan.

Menurut Akhund, ada dua aspek utama saat pitching di hadapan calon investor, yakni percaya diri dan menyampaikan cerita yang kuat dan konsisten. Namun ada hal lain yang penting untuk diperhatikan. Untuk lebih jelasnya, berikut rangkumannya:

Percaya diri

Anda harus tegas bahwa sedang melakukan hal yang besar bagi investor potensial. Anda tidak meminta uang dari mereka. Malah sebaliknya, Anda membantu mereka menghasilkan uang baru. Pernyataan ini mungkin tampak berani, tetapi jika Anda tidak percaya dengan produk sendiri akan berpengaruh ke investor. Presentasi ini adalah langkah utama untuk menyampaikan visi ide ke mereka.

Buat cerita

Menyampaikan cerita adalah bagian terpenting saat presentasi. Anda harus menceritakan siapa diri Anda dan bagaimana ide Anda bisa mengubah dunia. Setiap slide presentasi harus mendukung isi cerita Anda. Menurut Akhund, cerita itu adalah tulang punggung dari ide, sebab membantu dalam membiasakan diri dengan konsep baru dan menciptakan arah cerita hingga akhir slide.

Atur struktur

Presentasi penjualan umumnya tidak lebih dari enam hingga sepuluh slide, dengan tiga sampai lima poin penting per halaman. Serta dikombinasikan dengan banyak gambar dan beberapa grafik. Bentuk slide harus sederhana dan Anda harus secara lisan menyampaikan seluruh hal tersebut.

Latih terus-menerus

Membuat slide presentasi, sambung Akhund, butuh waktu sekitar satu sampai dua hari. Sebaiknya Anda jangan terjebak untuk cepat puas pada versi pertama slide, Anda butuh beberapa versi slide. Perlu diketahui, HeyZap memiliki enam versi slide sebelum menemui calon investor mereka.

Setelah draft versi pertama selesai, coba Anda minta masukan dari rekan bisnis. Berlatih presentasi di hadapan orang yang Anda kenal, niscaya akan membantu Anda jadi lebih rileks dan respons mereka harus memberitahu bahwa ide Anda layak masuk ke reality show Shark Tank.

Tidak semua masukan harus Anda terima, sebaiknya pilah-pilah kembali. Hindari kesalahan umum yang biasa terjadi dan pikirkan cara memperbaikinya. Kemudian, buat lampiran untuk mengantisipasi pertanyaan yang biasanya muncul.

Hafalkan pitch

Sebelum merencanakan pertemuan dengan calon investor, Anda harus menyiapkan alur presentasi dan menghafalkannya. Ingat setiap kali pertanyaan di ucapkan oleh investor, harus Anda arahkan jawabannya dengan menunjukkan slide yang relevan dan kembali menjelaskan dengan cerita yang sebelumnya sudah Anda katakan.

Enam Cara Tepat Mempromosikan Startup Kepada Media

Banyak cara yang bisa dilakukan terkait dengan publikasi startup, terutama saat startup Anda baru saja dibangun dan siap untuk diluncurkan. Mulai dari membina hubungan baik dengan media dan blogger hingga penyampaian informasi yang relevan tentang startup Anda secara berkala. Menjadi lebih baik jika startup Anda mampu memberikan informasi yang terkini, akurat dan tentunya news worthy kepada media dan blogger. Untuk itu hindari penyampaian informasi yang tidak relevan, terlalu sering dan berlebihan.

Artikel berikut ini akan membahas 6 hal penting yang baiknya diterapkan saat melakukan pendekatan kepada media dan blogger. Belajar dari Conrad Egusa, Co-Founder & CEO of Publicize, yang sebelumnya pernah menjadi penulis untuk media teknologi seperti TechCrunch, VentureBeat, dan The Next Web.

Hindari penulisan email dengan subjek : FOR IMMEDIATE RELEASE

Setiap harinya media dan blogger mendapatkan email yang berisikan undangan hingga rilis dari berbagai perusahaan teknologi hingga startup. Agar email yang Anda kirimkan dapat langsung menarik perhatian buatlah email yang bersifat lebih personal dengan menonjolkan data dan informasi penting lainnya. Hindari untuk menuliskan FOR IMMEDIATE RELEASE yang akan memberikan kesan bahwa email Anda urgent dan sedikit memaksakan. Lebih baik memfokuskan pada esensi materi yang ingin disampaikan, dan menjadi focus point dari rilis tersebut.

Kreatif dan inovatif

Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan riset dan cari tahu informasi yang dibutuhkan dan tentunya sesuai dengan konten dari media dan blogger tersebut. Sematkan informasi terkait dengan startup Anda yang sesuai dan diharapkan bisa menarik perhatian penulis dan editor dari media tersebut. Mulai dari hasil survei atau data terkini, consumer behaviour hingga tren yang berhasil didapatkan oleh startup. Jika dikemas dengan baik, bisa dipastikan akan menjadi bahan artikel yang menarik tentang startup Anda.

Sampaikan ketertarikan Anda dengan tulisan dari media sebelumnya

Cara lain yang bisa dilakukan untuk menarik perhatian media adalah dengan memulai untuk menyebutkan konten dari artikel yang sebelumnya pernah ditulis oleh media terkait. Kemudian masukan beberapa ide dan data yang sesuai untuk mendukung tulisan, dan pada akhirnya akan membuat startup Anda perhatian lebih dari media tersebut.

Bina hubungan baik

Hal yang satu ini sepertinya wajib untuk dilakukan yaitu untuk membina hubungan baik dengan media dan blogger. Tidak perlu berlebihan namun dengan berusaha mengingat dengan baik dan bersilahturahmi hubungan baik akan tercipta antara Anda pemilik startup dengan media dan blogger. Dengan demikian ketika waktunya Anda membutuhkan media dan blogger untuk menyebarkan informasi, semua bisa dilakukan dengan mudah berkat hubungan baik tersebut.

Hindari penambahan CC dan BCC di email

Yang perlu diperhatikan adalah saat mengirimkan undangan, rilis atau informasi lainnya kepada media, hindari penulisan CC atau BCC di email Anda. Gunakan format yang lebih sederhana agar memberikan Anda lebih profesional dan tentunya relevan. Memberikan kesan eksklusif dalam pengiriman.

Perluas networking dengan menghadiri acara publikasi

Saat ini sudah banyak kegiatan atau acara yang menghadirkan media, blogger, penggiat startup, venture capital dan pihak terkait lainnya. Hadirilah acara-acara tersebut dan gunakan kesempatan tersebut untuk memperluas networking dan tentunya berkenalan lebih jauh dengan media dan blogger. Jika startup Anda baru kegiatan tersebut bisa menjadi cara yang tepat dan tentunya lebih efisien dibandingkan dengan kegiatan pemasaran lainnya.

Proses Negosiasi dengan Investor Juga Butuh Strategi

Startup mengalami banyak perjuangan saat memulai dan menjalankan bisnisnya. Selain ide dan validasi pasar, masalah yang sering dikeluhkan adalah modal. Maka tak ayal jika akhirnya banyak startup yang mengharapkan bantuan modal dari para investor. Tidak mudah memang mendapatkan pendanaan dari investor, perlu perjuangan dan perlu strategi yang matang.

Mendapat pendanaan bukan perkara mudah. Selain meyakinkan investor terhadap bisnis yang sedang dikembangkan, proses negosiasi di belakangnya juga butuh usaha yang cukup ekstra. Alih-alih membayangkan dana segar, startup justru bisa tidak berkembang karena hanya berfokus pada investor, investor dan investor. Salah satu trik yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi hal ini adalah dengan membagi tim dalam startup.

Jadwal pengembangan dalam startup adalah hal krusial. Mereka harus dijaga untuk memastikan startup dalam jalan yang benar untuk berkembang. Urusan modal dan investor harusnya tidak mengganggu jadwal pengembangan, untuk itu startup harus memiliki setidaknya dua atau tiga orang yang berposisi sebagai pemimpin, baik pemimpin dalam hal pengembangan dalam hal ini bisa teknis atau orang-orang analisis dan yang lainnya bisa berperan sebagai orang yang menghubungkan startup dengan investor. Tentu dengan kewajiban rapat, koordinasi dan keperluan-keperluan lain selama proses negosiasi.

Setelah strategi mengelola internal, negosiasi dengan investor juga butuh kewaspadaan. Artinya tidak semua investor itu bisa membawa kebaikan bagi startup, bisa jadi menjalin kesepakatan dengan investor justru menghambat laju startup. Untuk itu perlu hati-hati dalam memilih.

Yang paling bahaya dari semua proses negosiasi dengan startup adalah keraguan investor. Terlebih mereka yang keraguannya muncul setelah puluhan kali bertemu dan berkoordinasi. Untuk itu perlu mewakilkan orang yang jeli melihat potensi dan minat investor. Jangan menghabiskan energi untuk investor yang ragu-ragu.

Selain itu ketahui posisi startup saat ini, pastikan kesepakatan yang ditawarkan pantas untuk startup. Jangan sampai terlalu tinggi atau terlalu rendah menilai startup. Ini penting untuk bisa memperjuangkan potensi dan harapan perkembangan startup sesuai dengan yang dijanjikan. Tidak berlebihan juga tidak terlalu rendah. Harus benar-benar presisi.

Diferensiasi Bisnis Penting Agar Tidak Tenggelam dan Dilupakan

Menjalankan sebuah bisnis tentu akan akrab dengan yang namanya persaingan. Para pesaing bisa datang dengan berbagai macam konsep, termasuk dengan konsep yang serupa, mirip, bahkan sama persis dengan bisnis yang dikelola. Cara untuk terus berada di permukaan dan mencuri perhatian pengguna adalah dengan menjadi berbeda. Diferensiasi adalah kunci. Tentu diferensiasi dalam konteks yang positif. Apa pun bentuknya diferensiasi harus diupayakan.

Jika inovasi adalah harga mati, diferensiasi adalah bagian dari inovasi. Pembeda ini tidak sebatas menjadi terbaik tetapi menjadi sebuah bisnis yang menawarkan sesuatu berbeda. Menjadi beda ini merupakan salah satu poin penting yang harus dilakukan jika bisnis tidak ingin kalah bersaing dengan kompetitor. Untuk itu penting sekali terus menjaga pandangan atau mengamati perkembangan kompetitor.

Dengan pengamatan yang berkelanjutan terhadap kompetitor, kita bisa membandingkan produk, fitur, atau layanan apa yang kompetitor berikan dan seperti apa respon dari pasar. Kita bisa belajar faktor apa yang membuat produk kompetitor disukai, cari tahu pelajari dan kembangkan untuk produk kita. Kemudian hindari kesalahan-kesalahan apa yang kompetitor perbuat. Sekali lagi proses ini bukan untuk duplikasi, tetapi sebagai bahan pertimbangan untuk mewujudkan sebuah inovasi yang berbeda.

Setelah menemukan titik diferensiasi bisnis, jangan terburu-buru untuk meluncurkan produk baru. Pertimbangkan nilai lebih apa yang didapatkan pengguna. Hal penting yang tidak boleh ketinggalan dari proses diferensiasi adalah validasi pasar. Apa yang pengguna inginkan. Cari tahu apa yang pengguna dapatkan dari perbedaan itu. Jadi tidak asal berbeda, tetapi juga memiliki nilai lebih di mata pengguna.

Memahami diferensiasi produk kita dibanding kompetitor merupakan separuh jalan dari kompetisi untuk menjadi pembeda. Separuh jalan lainnya adalah dengan memberikan pemahaman kepada pengguna mengenai poin utama perbedaan yang dimiliki.

Proses membuat diferensiasi ini bukan proses sekali dua kali, ini merupakan sebuah proses yang panjang. Sebuah perjuangan dalam upaya memenangkan persaingan dengan kompetitor lain. Meskipun posisi bisnis sudah menguasai pasar. Selalu ingat, inovasi atau mati.

Empat Hal yang Mempengaruhi Keseimbangan Inovasi Produk dan Pemasaran

Inovasi dan pemasaran memiliki relasi yang saling berkaitan satu dan lainnya. Tanpa inovasi tidak akan ada produk yang dipasarkan, tanpa adanya kegiatan pemasaran produk yang terbukti bekerja dengan baik tidak akan bisa tersebar dan dikenal dengan baik ke publik tanpa adanya kegiatan pemasaran yang agresif. Untuk itu diperlukan keseimbangan yang tepat antara inovasi dan kegiatan pemasaran saat menjalankan bisnis, dalam hal ini adalah startup.

Divisi lainnya seperti customer service, human resources, finance hingga operational menjadi divisi pendukung yang sangat membantu namun pada akhirnya tanpa adanya inovasi produk dan pemasaran, perusahaan tidak akan bisa berjalan dan berkembang dengan baik.

Seperti apa penerapan inovasi dan kegiatan pemasaran yang selaras? Artikel berikut ini akan membahas 4 poin penting yang perlu dicermati.

Sisihkan dana lebih untuk inovasi dan pemasaran

Cara terbaik untuk bisa meningkatkan pendapatan adalah dengan menambah jumlah pengeluaran untuk keperluan inovasi produk dan kegiatan pemasaran. Biaya lain boleh saja ditekan pengeluarannya seperti gaji pegawai hingga pengeluaran untuk penjualan barang, namun agar terciptanya keseimbangan, prioritaskan pengeluaran inovasi dan pemasaran.

Saling melengkapi

Idealnya inovasi produk dan kegiatan bisa saling melengkapi satu dan lainnya, dengan demikian akan tercipta stabilitas yang datang dari adaptasi tersebut. Jangan biarkan inovasi produk Anda lebih dominan dari kegiatan pemasaran, sebaliknya pastikan produk Anda dapat bekerja dengan baik sebelum kegiatan pemasaran secara masif dilancarkan.

Lakukan kegiatan pemasaran sendiri didukung data dan riset

Teknologi bukan hanya membantu untuk mempermudah kehidupan namun juga mampu untuk melancarkan kegiatan yang dulunya dilakukan secara konvensional. Salah satunya adalah menyerahkan kegiatan pemasaran kepada agensi kehumasan (PR).

Kini berkat kehadiran teknologi Anda sebagai pemilik usaha dapat menentukan sendiri kegiatan pemasaran apa yang ingin dilancarkan berdasarkan survei, riset, pemanfaatan data yang dimiliki. Dan platform pemasaran yang dipilih. Pemilik usaha juga harus mampu mengetahu dengan jelas kegiatan pemasaran seperti apa yang tepat untuk dilakukan kepada target pasar.

Terapkan kegiatan pemasaran yang tepat dan hindari ‘hard selling

Ketika perusahaan secara agresif melakukan kegiatan ‘hard selling‘ yang terlalu berlebihan hal ini bisa diartikan kegiatan pemasaran tidak berjalan dengan baik. Idealnya adalah ketika riset, survei dan target pasar telah ditentukan, kegiatan pemasaran bisa berjalan dengan lancar dengan memanfaatkan channel-channel yang ada (berbayar atau gratis). Intinya adalah ciptakan produk yang berfungsi dengan baik dan disukai oleh orang banyak, dengan demikian kegiatan pemasaran akan berjalan dengan seimbang tanpa adanya kegiatan ‘hard selling’ yang berlebihan.

Empat Strategi Growth Hacking Tepat untuk Startup

Menjadi hal yang esensial di startup yang baru saja diluncurkan untuk mendapatkan pengguna yang loyal dan komunitas dalam jumlah cukup besar guna mempromosikan produk dan tentunya menjadi target pasar yang ideal. Hal tersebut terbilang sulit untuk dilakukan, namun di sisi lain menjadi krusial karena bisa mempengaruhi brand awareness dan akuisisi pelanggan. Untuk mewujudkan semua diperlukan kreativitas, inovasi dan hal terkait lainnya.

Upaya untuk menarik perhatian lebih banyak orang untuk menggunakan dan menikmati produk dari startup dikenal dengan “Growth Hacking,” sebuah strategi yang banyak diterapkan oleh startup untuk mendapatkan pertumbuhan yang cepat meskipun memiliki keterbatasan karena usia yang masih sangat belia.

Karena growth hacking membutuhkan kreativitas yang prima, pemikiran yang kritis dan penerapan yang unik, beberapa metode growth hacking banyak yang tidak bisa diaplikasikan oleh startup. Untuk itu diperlukan penerapan growth hacking yang sesuai dengan produk dan layanan dari masing-masing startup.

Artikel berikut ini akan membahas 4 strategi growth hacking yang terbilang sukses dan telah diterapkan oleh perusahaan teknologi raksasa seperti YouTube, Pinterest, Microsoft Hotmail (kini menjadi Outlook) hingga Dropbox.

Tawarkan pilihan gratis

Cara paling mudah yang bisa diterapkan untuk melancarkan kegiatan growth hacking adalah dengan memberikan penawaran atau promosi gratis kepada calon pelanggan. Hal ini dengan sukses telah dilakukan oleh Hotmail pada tahun 1996, yaitu dengan memberikan penawaran email gratis. Dengan tagline menarik “Get Your Free Email at Hotmail” penawaran ini terbukti mampu menambah jumlah pengguna hingga 1 juta orang dalam waktu 6 bulan. Tetapkan penawaran gratis yang disesuaikan dengan startup dan coba berikan promo tersebut kepada target pasar Anda.

Program referral

Sudah banyak perusahaan yang memanfaatkan program referral dengan satu alasan yaitu terbukti berhasil. Mulai dari kelas yoga hingga toko online, semua memanfaatkan program referral. Dropbox merupakan salah satu bisnis yang memanfaatkan dengan sukses program referral ini, yaitu dengan memberikan jumlah upgraded storage untuk setiap pihak referral yang mendaftarkan ke layanan Dropbox. Ketika kedua pihak mendaftarkan akun ke Dropbox secara langsung akan mendapatkan bonus 500MB. Dengan melakukan program referral ini Dropbox mampu menambah jumlah pengguna baru sebanyak 4 juta dalam waktu 15 bulan.

Penawaran khusus/terbatas

Masih ingat dengan limited invitation yang dilakukan oleh WhatsApp dan Pinterest waktu awal meluncurkan produknya? Pemberian invitation dalam jumlah terbatas ternyata cukup ampuh untuk menarik lebih banyak pelanggan karena efek dari eksklusif. Calon pengguna akan merasa bangga jika mendapatkan invitation only, dan calon pengguna lainnya yang merasa ‘ketinggalan’ bisa dipastikan akan langsung mendaftarkan diri untuk mendapatkan penawaran terbatas tersebut. Saat melakukan cara ini Pinterest mampu menambah jumlah pengguna hingga 70 juta orang dalam waktu 3 tahun.

Menempel di platform lain

Sebelum YouTube menduduki posisi pertama layanan video streaming, ada MySpace yang sempat menjadi favorit kalangan muda untuk menampilkan kreativitas dalam bentuk video. Namun demikian meskipun berfungsi dengan baik dan terbukti menjadi platform favorit pengguna, MySpace tidak memiliki fitur ‘share‘ seperti yang dimiliki oleh YouTube. Memanfaatkan kondisi tersebut, YouTube kemudian mencoba untuk mencari solusi terbaik dengan memberikan link embed kepada video MySpace tanpa harus membayar.

Cara tersebut terbukti berhasil karena YouTube pada akhirnya menjadi video hosting favorit yang mulai digemari pengguna dengan beragam fitur dan kemudahan yang dimiliki. Hingga kini posisi YouTube menggeser MySpace yang terpaksa harus kalah dengan inovasi lebih yang ditawarkan oleh YouTube. Dan saat ini YouTube telah memiliki 1 miliar pengguna dan menjadi layanan video streaming terbesar di dunia.

Menegaskan Kembali Visi BEKRAF untuk Startup Indonesia

Pada sebuah kesempatan di pagelaran Puncak Startup Pitch Day, BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) kembali menegaskan visi dan strateginya untuk tingkatkan kualitas dan kuantitas industri ekonomi kreatif lokal. Disampaikan Wakil Kepala BEKRAF Ricky Joseph Pesik, sebagai lembaga setingkat kementerian yang masih sangat baru, ada beberapa tantangan yang saat ini coba dipatahkan. BEKRAF masuk ke wilayah yang sedang menjadi tren dengan pemahaman yang berbeda, tak lain seputar startup di Indonesia.

Bagi BEKRAF startup merupakan sebuah paradigma baru, dikatakan sebagai versi yang lebih eksklusif dari UMKM yang umum dikenal sebelumnya. Nilai eksklusif tersebut didukung adanya model bisnis dan pendekatan yang lebih modern, terlebih kebergantungannya dengan unsur digital. Ada dua aspek yang begitu mendominasi perbedaan tersebut, yakni startup memiliki financial engineering (terkait dengan funding, valuasi dan sebagainya) dan dihadapkan langsung dengan persaingan global (internet membuat sekat persaingan menjadi kabur).

Langkah strategis yang dirilis BEKRAF sebagai lembaga pemerintahan

Tepatnya ada 16 sub-sektor ekonomi kreatif yang ditangani oleh BEKRAF, yang terbagi ke dalam 6 fungsi. Dengan berbagai keterbatasan tentu akan memakan waktu yang sangat lama untuk mengusung suksesi di seluruh bidang. Dari fakta tersebut BEKRAF menyadari bahwa diperlukan sinergi dengan stakeholder lain yang memiliki lini sama dengan tujuan tersebut. BEKRAF mencoba menjadi lembaga penghubung anter kementerian untuk bersama-sama membangun ekosistem startup Indonesia.

Dalam kesempatan pertemuan ini juga hadir para perwakilan dari berbagai deputi yang ada di tubuh BEKRAF. Dari Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan hadir Abdur Rohim Boy Berawi menyampaikan tentang bagaimana pendekatan berbasis edukasi dan riset menjadi komponen penting untuk merealisasikan ekosistem startup nasional. Saat ini pihaknya mengaku tengah berfokus pada penyusunan data, untuk dapat memetakan berbagai aspek dan kebutuhan pengembangan industri secara tepat. Visinya ke open data, dan saat ini tengah bekerja sama dengan BPS (Badan Pusat Statistik).

Sebagai langkah mengakselerasi pengumpulan data tersebut, BEKRAF kini memiliki sebuah aplikasi survei bernama BISMA (BEKRAF Information System Mobile Application). Selain itu pihaknya tengah gencar bekerja sama dengan kampus-kampus ternama sebagai pusat peneliti ekonomi. Selain itu di Deputi Akses Permodalan, Badan Ekonomi Kreatif yang diwakili Fadjar Hutomo turut memaparkan visinya. Program yang paling ingin ditonjolkan adalah HIVI (How to Invest In).

Aplikasi mobile dinilai menjadi medium persebaran informasi yang tepat oleh BEKRAF
Aplikasi mobile dinilai menjadi medium persebaran informasi yang tepat oleh BEKRAF

Program HIVI bertujuan untuk memberikan akses sekaligus edukasi kepada investor yang berminat melakukan investasi ke industri kreatif nasional. Sebagian besar isunya saat ini adalah kurangnya informasi terkait dengan jalur investasi, kesenjangan tersebut yang ingin diminimalkan. BEKRAF menyadari betul, bahwa dengan APBN yang dimilikinya, hampir tak mungkin dilakukan pendanaan langsung. Dari situ pendekatan yang diambil adalah strategi sebagai “mak comblang”.

Beberapa pagelaran diadakan bekerja sama dengan pemodal ventura, baik lokal maupun internasional. Pendekatan kepada angel investor pun terus digencarkan. Sehingga mampu membantu startup untuk melakukan scale-up mengimbangi inovasi yang dirilisnya. Pihaknya juga menyadari betul, bahwa investasi melalui perbankan memiliki kompleksitas dan banyak berbenturan dengan aturan yang berlaku. Sebagai konwledge based economy, suntikan pendanaan dianggap perlu untuk mendorong perkembangannya.

Dukungan bagi startup yang bersifat langsung

Dukungan yang dapat dinikmati langsung untuk operasional startup nyatanya juga dibutuhkan. Menanggapi hal ini, seperti disampaikan Direktur Fasilitasi Infrastruktur TIK Muhammad Neil El Himam, BEKRAF akan memberikan dukungan berupa infrastruktur fisik dan infrastruktur TIK. Infrastruktur fisik akan berupa bangunan seperti co-working space yang mendukung insan kreatif berkarya. Sedangkan infrastruktur TIK mencakup kebutuhan seperti hosting, software dan sebagainya. Menjadi concern karena software legal untuk produktivitas masih menjadi kendala secara umum di lanskap startup Indonesia.

Pemasaran turut menjadi hal yang ingin dibenahi oleh BEKRAF. Menhariq Noor selaku Kasubdit Pasar Segmen Bisnis dan Pemerintahan menyampaikan bahwa isu yang ada saat ini adalah ketidaksesuaian “kemasan” produk yang sebenarnya mampu memberikan nilai lebih terhadap suatu produk dan layanan. Oleh karenanya branding dan packaging akan banyak diupayakan pengembangannya. Hal ini selaras dengan unsur HKI yang semestinya menjadi prioritas sebuah industri kreatif.

Menurut Ari Juliano Gema selaku Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi, HKI seharusnya menjadi ciri khas ekonomi kreatif. Pendaftaran HKI dan sertifikasi produk menjadi program yang terus digencarkan. Tahun ini ditargetkan adanya 1000 pendaftaran HKI dan 5000 sertifikasi produk. Mendukung langkah ini, aplikasi pengetahuan Biima dikembangkan, untuk mendampingi kanal konsultasi yang bersifat langsung. Memerangi pembajakan juga menjadi langkah antisipatif yang sedang terus digencarkan.

Industri butuh kepastian, lebih dari sekedar perencanaan

Ketika masuk ke ranah praktik, maka upaya yang “terasa” akan lebih bermakna dalam mendukung kegiatan industri kreatif. Berlaku sebagai garda terdepan pemerintah, BEKRAF harus mampu memetakan regulasi, memberikan solusi dan pilihan, mana yang sifatnya mendukung dan mana yang akan merusak stabilitas. Pada dasarnya kita dihadapkan pada sebuah sistem ekonomi dari kultur internet. Orang banyak bilang sebagai sharing economy, ada pula yang menyebutnya sebagai optimized economy. Definisinya sama, yakni bagaimana perekonomian dapat terdorong dengan perkembangan digital yang ada saat ini.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Edukasi Komunikasi Startup dan Investor Jadi Fokus Puncak Startup Pitch Day BEKRAF

Pada akhir pekan lalu, selama 3 hari, dimulai pada tanggal 5 November 2016, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) bekerja sama dengan Kinara Indonesia mengadakan program puncak Startup Pitch Day. Dalam acara ini hadir 24 startup yang disaring dari 5 kota, meliputi kota Medan, Depok, Malang, Bandung dan Denpasar. Penyaringan startup dari 5 kota itu sendiri sudah berjalan sejak dua bulan lalu. Turut hadir pula sekurangnya 14 investor yang terdiri dari venture capital, angel investor dan juga perkumpulan filantropi Indonesia.

Rangkaian acara Pitch Day tersebut memang memfokuskan pada edukasi untuk membekali kemampuan pitching terhadap startup di tahap early stage (BEKRAF menyebutnya dengan cockroach startup). Disampaikan Fajar Anugerah, Senior. Partner Kinara Indonesia, salah satu hal yang ingin diraih dari acara ini adalah kemampuan founder untuk mengkomunikasikan berbagai aspek di startupnya kepada investor. Selama ini komunikasi adalah kendala yang paling krusial. Selain itu pematangan aspek teknis seperti model bisnis dan tatanan finansial turut menjadi bagian dalam kerangka workshop.

Dimulai dengan workshop terpadu, dipraktikkan langsung dengan investor

Semua startup yang tergabung memang benar-benar masih di tahap baru. Hal ini senada dengan program BEKUP (BEKRAF for Pre-Startup) yang memfokuskan pada edukasi pengembangan startup di fase awal. Rangkaian acara ini menyajikan materi terpadu untuk para founder startup, meliputi manajemen finansial, memahami perjanjian investasi, perlindungan HKI dan kiat mendesain serta penyampaian sebuah pitch deck kepada investor.

Selama dua hari materi workshop dijejalkan pada para peserta. Dan di hari terakhir, para peserta ditantang untuk melakukan pitching selama 3 menit bergantian dengan 14 investor yang dihadirkan. Acara ini memang tidak menargetkan adanya investasi yang dikucurkan, bukan yang utama, karena misinya terletak pada edukasi.

Deputi Akses Permodalan BEKRAF Fadjar Hutomo mengatakan:

“…usaha kreatif (dalam hal ini startup) berkembang begitu pesat. Namun, diakui banyak dari pendiri usaha tersebut masih sangat muda, dan sebagian besar belum memiliki pengetahuan lebih untuk mengembangkan bisnis serta menggaet investor. Menurut kami, di sinilah tanggung jawab BEKRAF harus dijalankan. Acara ini diselenggarakan bukan sebagai ajang bersaing antar startup, tetapi sebagai kesempatan belajar bagi mereka agar semakin mumpuni dalam mengembangkan bisnis.”

Harapan utama dari penyelenggaraan acara ini adalah berkembangnya ekosistem permodalan bagi para startup, terutama dari permodalan non-perbankan, serta menghubungkan pemilik industri kreatif lokal dengan jajaran investor yang lebih luas.

Startup dengan pendanaan atau bootstrapping

Di sela-sela acara, Fajar menyampaikan ketika dihadapkan pada realitas saat ini dalam kaitannya dengan cara startup berkembang, maka pilihannya ada model bootstrapping atau akselerasi melalui pendanaan. Menariknya dari startup yang kian heterogen di Indonesia, polanya tidak bisa disama-ratakan. Menurut Fajar, ini akan sangat bergantung pada apa yang dikerjakan oleh startup tersebut.

“Dari sudut pandang saya sebagai bagian dari investor, jalan scale-up startup masing-masing berbeda. Ada startup dengan produk yang bisa langsung menghasilkan keuntungan, karena sejak awal bisnisnya sudah menekankan ekonomi transaksional (menghasilkan untung). Ada pula yang perlu pendanaan untuk bisa melakukan scale-up, contohnya startup pengembang produk kesehatan atau yang lebih mengarah ke riset mendalam.”

Tren startup Indonesia yang perlu diperbaiki

Menurut Fajar, berbagai macam hal perlu untuk ditanamkan sejak awal di startup-startup baru di Indonesia saat ini. Trennya ada dua hal, terkait dengan networking dan dedikasi. Disampaikan bahwa perbedaan startup dengan UMKM pada umumnya adalah pada mode berpikir cepat. Startup terbiasa dengan dinamika yang sangat cepat, dan digitalisasi membuat bisa berlari untuk mengimbangi, karena sekarang eranya sudah “online” tanpa batas.

Networking ialah tentang kemauan para founder atau punggawa startup untuk lebih banyak bertemu calon pengguna dan rekanan strategis. Tak cukup hanya berfokus pada produk, karena mendengarkan umpan balik kadang memberikan bermacam insight yang sebelumnya tidak terpikirkan saat perancangan produk. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan sebelumnya, bahwa komunikasi bisnis oleh founder startup baru menjadi salah satu isu yang ingin dibenahi oleh BEKRAF.

Berikutnya adalah soal dedikasi. Dibangun secara mandiri, tak jarang startup justru ditaruh pada opsi ke sekian dalam rutinitas bekerja harian. Banyak para founder startup yang bekerja paruh waktu untuk startupnya. Desakan pendapatan umumnya jadi alasan. Padahal, menurut Fajar, dedikasi full-time untuk membangun startup menjadi hal yang sangat berpengaruh untuk keberhasilan startup itu sendiri. Totalitas menjadi kuncinya.

Enam Tanda Startup Siap Melakukan Ekspansi

Startup yang mendapatkan dukungan pendanaan dari investor biasanya akan menggunakannya untuk rencana penumbuhan bisnis. Apakah itu scale-up dalam bentuk ekspansi, penambahan karyawan, pindah ke kantor baru, menambah jumlah produksi hingga ekspansi wilayah layanan secara lokal hingga global. Namun demikian sebelum berencana untuk melakukan ekspansi cermati terlebih dahulu beberapa aspek pendukung. Hal ini penting dilakukan agar proses ekspansi tidak berjalan tergesa-gesa dan pada akhirnya akan tercapai sesuai target.

Artikel berikut ini akan membahas 6 tanda yang bisa menentukan kapan waktu yang tepat startup Anda melakukan ekspansi untuk kepentingan growth startup.

Telah memiliki tim yang solid

Salah satu faktor kesuksesan suatu ekspansi adalah ketika startup telah memiliki tim yang solid dan memiliki kemampuan untuk bekerja dengan baik. Idealnya adalah masing-masing anggota tim bisa dengan sigap dan piawai melakukan eksekusi saat ekspansi dilakukan. Dengan demikian bisnis bisa berjalan dengan stabil didukung oleh talent dan skill dari anggota tim yang dimiliki.

Telah memiliki jumlah pelanggan

Tanda lainnya yang bisa dicermati untuk waktunya melakukan ekspansi adalah ketika produk dari startup Anda telah memiliki pelanggan dalam jumlah yang cukup besar, artinya produk Anda disukai bahkan dibutuhkan secara rutin oleh pelanggan. Dengan demikian menjadi alasan yang tepat ketika perusahaan memutuskan untuk menambah jumlah produksi, memperluas wilayah layanan dan pengiriman dan lainnya.

Menambah inovasi secara rutin

Salah satu potensi yang bisa dikembangkan adalah ketika startup Anda bisa menghadirkan inovasi baru, mulai dari layanan, fitur, sistem pembayaran dan lainnya. Bukan saja bermanfaat untuk pengguna namun juga memberikan produk Anda celah baru untuk mendatangkan profit. Ketika brand sudah populer dan disukai oleh pengguna, apa pun layanan yang diberikan bisa dipastikan akan langsung digunakan oleh pelanggan setia.

Perusahaan mampu menjalankan proses

Yang perlu diperhatikan adalah ketika keputusan untuk melakukan ekspansi dilakukan Anda sebagai founder dan anggota tim harus bersiap menjalankan proses yang panjang dan pastinya melelahkan. Untuk itu dibutuhkan loyalitas, waktu yang lebih, keinginan yang besar serta niat baik untuk bisa menjalankan apa pun proses ekspansi yang dipilih agar bisa berjalan lancar.

Memiliki dana yang cukup

Hal yang satu ini tentunya menjadi krusial yaitu pendanaan. Apakah dana tersebut merupakan simpanan pendanaan startup di tahap awal, modal sendiri atau bootstrapping hingga pendanaan yang didapatkan dari proses penggalangan dana baru. Pastikan Anda memiliki cukup simpanan untuk melakukan ekspansi sekaligus biaya operasional dari perusahaan. Jangan memaksakan dana yang seadanya demi melancarkan kegiatan ekspansi, hal tersebut bisa merugikan jalannya bisnis untuk jangka panjang.

Capai target yang ditetapkan

Banyak startup yang enggan untuk mewujudkan target yang ingin dicapai ketika ekspansi dilakukan. Salah satu faktor kesuksesan dari proses ekspansi adalah ketika startup Anda bisa mencapai target yang ingin diraih. Apakah itu akuisisi jumlah pelanggan, jumlah unduhan aplikasi, trafik di situs dan lainnya. Pastikan proses ekspansi tersebut bisa disertai dengan dicapainya target yang ditentukan oleh perusahaan.