Astralis Kini Punya Tim Rainbow Six, Tiket The International 10 Belum Dijual

Sebulan menjelang The International 10, Valve masih belum menjual tiket dari kompetisi tersebut. Sementara itu, liga League of Legends Tiongkok menunjukkan trofi baru yang dibuat oleh perusahaan perhiasan Tiffany and Cos. Astralis mengungkap bahwa mereka punya tim Rainbow Six yang akan bertanding di Amerika Utara, sementara TSM FTX buat tim Call of Duty: Mobile.

Astralis Akuisisi Disrupt Gaming, Jajaki Skena Esports Rainbow Six di Amerika Utara

Astralis baru saja mengakuisisi tim Rainbow Six dari Disrupt Gaming. Dengan ini, organisasi esports asal Eropa itu resmi melebarkan sayap mereka ke Amerika Utara. Melalui akuisisi ini, Astralis akan menguasai aset, staf penting, dan fasilitas milik Disrupt Gaming. Selain itu, tim Rainbow Six Disrupt Gaming akan berganti nama menjadi Astralis US. Mereka akan bertanding di liga Rainbow Six untuk kawasan Amerika Utara.

“Melakukan ekspansi ke Amerika Utara dan menjajaki Rainbow Six NA League adalah rencana besar untuk kami,” kata Pendiri dan Chief Revenue Officer, Astralis, Jakob Lund Kristensen, seperti dikutip dari Esports Insider. “Kami ingin membawa sesuatu yang baru dan menarik bagi fans Rainbow Six. Pada saat yang sama, kami ingin memberikan tim baru yang berlaga di liga dan game baru bagi semua fans Astralis di dunia.”

LPL Perkenalkan Trofi Baru, Buatan Tiffany and Co.

League of Legends Pro League (LPL) menunjukkan Silver Dragon Cup yang baru. Trofi tersebut dibuat oleh perusahaan perhiasan Tiffany and Co. dalam rangka untuk merayakan ulang tahun League of Legends ke-10 di Tiongkok. Informasi terkait Silver Dragon Cup baru tersebut diumumkan pertama kali pada LPL Summer Final, yang digelar di Hangzhou Olympic Sports Centre. Trofi itu ditempa oleh Shen XinPei, seorang Seniman Warisan Budaya Takbenda asal Tiongkok. Salah satu material yang digunakan untuk menempa trofi tersebut adalah kepingan dari Silver Dragon Cup yang lama.

Di Silver Dragon Cup baru, Anda akan menemukan ukiran nama dari tim-tim yang pernah memenangkan LPL Spring dan Summer Finals, termasuk EDward Gaming, tim esports yang memenangkan LoL Pro League pertama pada 2013. Kali ini merupakan kali kedua Tiffany and Co. bekerja sama dengan LoL Esports di Asia. Sebelum ini, Tiffany and Co. bekerja sama dengan liga League of Legends Korea untuk membuat cincin dan gelang yang menjadi bagian dari koleksi Tiffany 1837 Makers. Perhiasan tersebut juga diberikan pada setiap pemenang dari LCK selama tiga tahun, menurut laporan Esports Insider.

Kingston FURY Kerja Sama dengan Cloud9

Organisasi esports asal Amerika Utara, Cloud9, telah menjalin kerja sama dengan Kingston FURY. Melalui kerja sama ini, Kingston FURY akan menjadi rekan RAM resmi dari Cloud9. FURY adalah salah satu sub-merek milik Kingston, yang dikenal sebagai produsen RAM, SSD, dan memory cards. Melalui FURY, Kingston mencoba untuk membuat produk yang fokus pada performa. Mengingat HyperX telah dijual ke HP, FURY jadi satu-satunya sub-merek Kingston yang fokus pada performa. Saat ini, FURY merupakan merek untuk RAM performa tinggi yang digunakan di gaming PC.

“Kingston terus mendedikasikan diri untuk komunitas game dan esports, dengan mendesain produk yang dibuat secara khusus untuk para gamers dan tech enthusiasts,” kata Senior Director of Marketing, Kingston, Craig Tilmont, seperti dikutip dari Esports Insider. “Kami senang karena bisa bekerja sama dengan Cloud9, yang akan menggunakan RAM Kingston FURY di perangkat gaming mereka.”

TSM FTX Perkenalkan Tim CoD: Mobile

TSM FTX mulai menjajaki skena esports Call of Duty: Mobile setelah mengakuisisi tim dari Truly. Tim tersebut terdiri dari Solid, Cyzu, TipWrath, Hihi, Gamer, Slothy, dan haxs. Tim tersebut pertama kali bertanding di bawah nama TSM FTX pada babak playoffs dari CoD: Mobilw World Championship 2021, yang digelar pada 4-5 September 2021 kemarin. Dari babak playoffs tersebut, akan dipilih dua tim terbaik untuk mewakili kawasan Amerika Utara di 2021 World Championship Finals.

Pada Juni 2021, TSM menandatangani kontrak naming rights dengan bursa cryptocurrency, FTX. Ketika itu, mereka mengungkap bahwa mereka akan menggunakan dana yang mereka dapatkan untuk melakukan ekspansi global, termasuk menjajaki kompetisi mobile esports. Tak lama setelah itu, TSM mempekerjakan Jeff “SuiJeneris” Chau sebagai Director of Mobile. Chau adalah mantan pemain Vainglory profesional. Selain itu, dia juga pernah bekerja di Team Liquid dan Immortals, lapor Dot Esports.

Valve Belum Berikan Informasi Soal Penjualan Tiket TI10

The International 10 akan digelar pada awal Oktober mendatang. Namun, sampai saat ini, Valve belum memberikan informasi tentang penjualan tiket dari TI10. Tahun lalu, untuk pertama kalinya, penyelenggaraan The International harus ditunda karena pandemi COVID-19. Pada tahun ini, Valve kembali harus menunda TI10 sekitar dua bulan dari jadwal semula. Alasannya karena Sports Federation menolak untuk mengategorikan esports sebagai olahraga. Jadi,  sulit bagi para peserta TI10 untuk mendapatkan visa ke Swedia. Pada akhirnya, Valve memutuskan untuk memindahkan lokasi penyelneggaraan The International, dari Swedia ke Romania. Meskipun begitu, Valve belum mengeluarkan ketentuan terkait penonton offline untuk TI10 karena kemunculan varian baru dari COVID-19. .

“Kami harap, kami sudah bisa memberikan informasi tentang tiket dari TI10 saat ini. Namun, varian Delta memunculkan tantangan baru dalam usaha kami untuk mengadakan kompetisi offline yang aman,” ungkap Valve, menurut laporan Dot Esports. Jika pemerintah Romania mengubah peraturan terkait kedatangan wisatawan mancanegara, hal ini juga akan memengaruhi orang-orang yang ingin menonton TI10 secara langsung. Karena itu, sampai sekarang, Valve belum berani mengungkap tentang penjualan tiket TI10.

TSM FTX Buat Tim PUBG Mobile Baru di India, Viewership Twitch dan Facebook Gaming Masih Naik

Stream Lab baru saja meluncurkan laporan terkait viewership dari platform-platform streaming game pada Q2 2021. Dari laporan itu, diketahui bahwa viewership dari Twitch dan Facebook Gaming masih naik. Sementara itu, TSM FTX mengungkap roster PUBG Mobile baru mereka di India. Dan Singapura mengadakan program esports khusus untuk anak muda.

Q2 2021, Viewership Twith dan Facebook Gaming Masih Naik

Industri streaming game terus berkembang dalam satu tahun belakangan. Twitch masih menjadi platform streaming game nomor satu. Selama tiga kuartal berturut-turut, platform streaming game dari Amazon itu memecahkan rekor hours watched dan hours streamed. Pada Q2 2021, total hours watched pada semua platform naik 2,5%, dari 8,77 miliar jam pada Q1 2021 menjadi 8,99 miliar jam, menurut laporan Streamlab dan Stream Hatchet. Selama Q2 2021, para penonton menghabiskan lebih dari 3 miliar jam per bulan untuk menonton konten live. Angka ini naik 16% dari 2,5 miliar jam pada periode yang sama tahun lalu.

Total hours watched di tiga platform streaming besar. | Sumber: Stream Lab

Sementara itu, total hours watched di Twitch mencapai 6,51 miliar jam, naik dari 6,3 miliar jam pada kuartal sebelumnya. Untuk YouTube Gaming, total hours watched dari platform itu hanya mencapai 1,2 juta jam, sama seperti Q1 2020. Sayangnya, total hours streamed di YouTube Gaming justru turun 7,9%, dari 9,68 juta jam di Q1 2021 menjadi 8,92 juta jam di Q2 2021.

Di sisi lain, Facebook Gaming berhasil mempertahankan momentum yang mereka dapatkan pada Q1 2021 ke Q2, lapor Dot Esports. Tak hanya itu, Facebook Gaming juga memecahkan rekor. Pada Q2 2021, untuk pertama kalinya, total hours watched dari platform itu menembus 1 miliar jam. Dalam waktu 3 bulan, total hours watched dari Facebook Gaming naik 12%, menjadi 1,1 miliar jam.

Team Vitality Kerja Sama dengan Kia Prancis

Organisasi esports Prancis, Team Vitality, mengumumkan kerja sama mereka dengan Kia Prancis. Melalui kampanye digital ini, Kia akan fokus untuk mempromosikan mobil listrik mereka. Bersama, Team Vitality dan Kia akan membuat konten video yang menampilkan pemain esports profesional bersama dengan mobil listrik Kia. Konten yang keduanya hasilkan akan disiarkan dalam waktu tiga bulan sejak akhir Juli 2021.

“Kami senang karena bisa bekerja sama dengan Kia Prancis. Mereka tak hanya punya reputasi yang baik di industri mobil listrik, mereka juga merupakan perusahaan yang inovatif,” kata Fabian Devide, President Team Vitality, seperti dikutip dari Esports Insider. Team Vitality bukan organisasi esports pertama yang Kia gandeng. Sebelum ini, mereka juga pernah bekerja sama dengan organisasi esports DAMWON Gaming yang menjadi juara League of Legends World Championship 2020.

TSM FTX Punya Tim PUBG Mobile Baru di India

TSM FTX telah menandatangani kontrak dengan tim PUBG Mobile baru di India. PUBG Mobile memang telah dilarang di negara itu. Namun, game tersebut lalu diluncurkan kembali dengan nama lain, yaitu Battlegrounds Mobile India (BGMI). Roster TSM terdiri dari Harsh “AquaNox” Rao, Shubham “Ninja” Sahoo, Hamza “Blaze” Hyderabwala, dan Arjun “Shadow” Mandhalkar.

Tim PUBG Mobile baru dari TSM FTX. | Sumber: Instagram

Dot Esports menyebutkan, jika dibandingkan dengan roster PUBG Mobile lama dari TSM, roster baru mereka kurang populer. TSM sendiri pertama kali masuk ke India pada awal 2020. Ketka itu, mereka bekerja sama dengan organisasi esports lokal, Entity Gaming. Tampaknya, kerja sama TSM dengan organisasi itu telah berakhir. Pasalnya, tim baru TSM jadi satu-satunya tim PUBG Mobile yang mewakili organisasi tersebut.

Singapura Adakan Program Esports untuk Anak Muda

Ekosistem esports di Singapura semakin maju. Setelah sukses dengan ONE Esports Dota 2 Major Singapore, negara itu kini kembali menggelar event esports baru. Ialah NEXUS Your Playgroind, acara esports yang diadakan oleh Event Midas dengan bantuan dari Somerset Belt dan Kementerian Budaya, Komunikasi, dan Pemuda (MCCY) serta Dewan Pemuda Nasional (NYC). Diklaim sebagai inisiatif esports untuk anak muda terbesar, NEXUS Your Playground akan digelar selama enam bulan. Program itu mencakup banyak kegiatan, mulai dari workshop digital, podcast, turnamen, dan showcase esports.

NEXUS Your Playground bertujuan untuk memperluas wawasan generasi muda akan industri esports, menurut laporan IGN. Selain itu, program ini juga diadakan dengan tujuan untuk membangun komunitas esports sehingga orang-orang yang tertarik untuk masuk ke industri competitive gaming bisa mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan.

TSM Jalin Kontrak dengan FTX Senilai Rp3 Triliun, Hadiah Apex Legends Global Series Tembus Rp36,8 Miliar

Minggu lalu, Team SoloMid mendapatkan kontrak bernilai US$210 juta (sekitar Rp3 miliar) dengan bursa cryptocurrency, FTX. Selain itu, SteelSeries juga mengungkap bahwa mereka telah menjalin kerja sama dengan tim esports dari Mercedes-AMG Petronas. EA juga mengumumkan bahwa total hadiah dari Apex Legends Global Series Championship mencapai US$2,58 juta atau sekitar Rp36,8 miliar.

Kerja Sama dengan Bursa Cryptocurrency, TSM Ubah Nama Jadi TSM FTX

Minggu lalu, Team SoloMid baru (TSM) saja menandatangani kontrak dengan Futures Exchange (FTX), bursa cryptocurrency asal Hong Kong. Melalui kontrak ini, FTX mendapatkan hak untuk menyematkan nama mereka ke nama TSM. Dengan begitu, TSM akan dikenal sebagai TSM FTX. Kontrak tersebut bernilai US$210 juta atau sekitar Rp3 triliun dan berdurasi 10 tahun. Keputusan FTX untuk bekerja sama dengan TSM merupakan bagian dari strategi mereka untuk memperkenalkan diri pada masyarakat Amerika Serikat, lapor InvenGlobal.

TSM akan melakukan rebranding menjadi TSM FTX. | Sumber: Dot Esports

Menurut Forbes, kontrak antara TSM dengan FTX merupakan kontrak rebranding dengan nilai terbesar untuk organisasi esports di Amerika Serikat. Keputusan TSM untuk menerima tawaran FTX menunjukkan perbedaan antara organisasi esports dengan tim olahraga konvensional. Tim-tim sepak bola seperti Liverpool atau Barcelona tidak akan pernah tertarik untuk mengubah nama mereka demi mendapatkan sponsor. Sementara di dunia competitive gaming, organisasi esports akan rela untuk mengubah namanya selama harga yang dibayarkan sesuai.

Total Hadiah Apex Legends Global Series Championship Capai Rp36,8 Miliar

Electronic Arts mengumumkan bahwa total hadiah untuk Apex Legends Global Series Championship (ALGS) mencapai US$2,58 juta (sekitar Rp26,8 miliar). EA berkontribusi US$1 juta (sekitar Rp14,3 miliar) pada total hadiah dari ALGS. Sementara US$1,58 juta (sekitar Rp22,5 miliar) sisanya didapatkan dari penjualan skin Apex Legends edisi terbatas. Sayangnya, EA tidak mengungkap berapa banyak skin yang berhasil mereka jual, seperti yang disebutkan oleh The Esports Observer.

Pada Mei 2020, EA mengumumkan, sebagian dari penjualan skin dan bundle khusus dalam Apex Legends akan digunakan untuk menambahkan total hadiah dari ALGS Championship. Empat skin yang dimaksud adalah Mechameleon, Boared to Death, Wild Speed, dan Silverback. Keempat skin itu merupakan bagian dari bundle Animal Kingdom. EA menambahkan US$5 (sekitar Rp70 ribu) ke total hadiah ALGS untuk setiap pembelian skin edisi terbatas dan US$20 (sekitar Rp285 ribu) untuk setiap pembelian bundle Animal Kingdom.

SteelSeries Jadi Penyuplai Aksesori Eksklusif dari Mercedes-AMG Petronas Esports Team

SteelSeries baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan Mercedes-AMG Petronas Esports Team, divisi gaming dari tim F1 milik Mercedes-AMG Petronas. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai kerja sama tersebut. Satu hal yang pasti, melalui kerja sama ini, SteelSeries menjadi penyuplai aksesori gaming eksklusif untuk tim Mercedes-AMG Petronas.

SteelSeries bakal buat headset, keyboard, dan mouse khusus untuk tim esports Mercedes-AMG Petronas.

Selain itu, SteelSeries dan Mercedes-AMG Petronas Esports Team juga akan bekerja sama untuk melakukan pengujian produk, menyelenggarakan event digital, dan berbagai kegiatan marketing lainnya. Menurut laporan The Esports Observer, SteelSeries juga akan membuat mouse, keyboards, dan headsets edisi terbatas untuk Mercedes-AMG Petronas Esports Team.

ESL Gaming dan 433 Berkolaborasi untuk Tingkatkan Popularitas Virtual Bundesliga

ESL Gaming mengungkap bahwa mereka telah menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan pembuat konten digital dan media sosial sepak bola, 433. Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk meningkatkan awareness akan bevestor Virtual Bundesliga (VBL), kompetisi esports FIFA, di tingkat global. Melalui kerja sama tersebut, channel esports dari 433 akan menampilkan video pendek dari VBL, termasuk babak grand final yang diadakan pada 6 Juni 2021 kemarin. Selain itu, 433 juga akan menampilkan konten highlight dari VBL pada musim depan.

“Dengan lebih dari 65 juta pengikut media sosial di dunia, 433 tidak hanya merepresentasikan komunitas sepak bola digital terbesasr di tingkat global, tapi juga merupakan rekan yang cocok bagi bevestor Virtual Bundesliga,” kata ESL Senior Vice President Global Business Development, Bernhard Mogk, seperti dikutip dari Esports Insider. “Bekerja sama dengan 433 mengukuhkan visi VBL untuk tampil di global dengan menyediakan konten media sosial yang menarik bagi komunitas kami.”

Apakah Catur adalah Esports?

Menurut Juho Hamari dan Max Sjöblom, esports adalah kompetisi olahraga yang menggunakan game sebagai media. Namun, tidak semua game bisa menjadi game esports. Selama ini, game-game yang akhirnya berkembang sebagai game esports punya satu kesamaan, yaitu unsur kompetisi. Lalu, bagaimana dengan catur?

Pada awalnya, catur muncul sebagai board game. Seiring dengan berkembangnya teknologi, catur kini juga bisa dimainkan melalui perangkat elektronik. Tak hanya itu, keberadaan situs seperti Chess.com dan Chess24 juga memungkinkan orang-orang untuk bertanding catur dengan pemain lainnya di seluruh belahan dunia. Pertanyaannya, apakah catur bisa dikategorikan sebagai esports?

 

Naiknya Popularitas Catur Online

Sekilas, catur dan esports terlihat jauh berbeda. Namun, jika ditilik lebih lanjut, Anda akan melihat bahwa keduanya sebenarnya punya beberapa kesamaan. Salah satunya soal strategi. Catur adalah permainan yang sangat mengutamakan strategi, sama seperti kebanyakan game esports. Pentingnya strategi dalam game esports tidak hanya terlihat pada pertandingan card game, seperti Hearthstone dan Clash Royale, tapi juga game-game esports lain, termasuk game MOBA, FPS, atau bahkan battle royale.

Kesamaan lain antara catur dan esports adalah keduanya sekarang disiarkan di platform streaming game, mulai dari Twitch, YouTube, sampai Facebook. Pada tahun lalu, pertandingan catur menjadi semakin diminati penonton Twitch. Salah satu alasannya karena ada beberapa streamer populer yang menyiarkan pertandingan catur, seperti Félix “xQc” Lengyel, Sebastian Hans Eli Fors alias Forsen, dan Ludwig Anders Ahgren.

Queen's Gambit jadi salah satu alasan mengapa catur menjadi populer. | Sumber: NETFLIX
Queen’s Gambit jadi salah satu alasan mengapa catur menjadi populer. | Sumber: NETFLIX

Selain itu, hal lain yang mendorong popularitas catur online pada tahun lalu adalah peluncuran Queen’s Gambit. Seri TV dari Netflix itu bercerita tentang seorang jenius catur perempuan yang bermimpi untuk menjadi pemain catur terbaik di dunia. Meskipun seri itu memiliki genre drama, ia tetap berhasil membuat para penontonnya ingin tahu lebih banyak tentang catur. Buktinya, setelah Queen’s Gambit diluncurkan, jumlah pengguna baru dari Chess.com naik menjadi 125 ribu orang per hari.

Namum, sebelum Queen’s Gambit dirilis pun, masyarakat telah menunjukkan ketertarikan untuk bermain catur online. Juru bicara Chess.com mengungkap, pada Maret 2020, jumlah penggguna baru di situs mereka naik menjadi 50-60 ribu per hari. Selain sama-sama disiarkan di platform streaming game, esports dan catur juga punya satu kesamaan lain, yaitu fanbase yang setia. Memang, orang-orang yang senang menonton pertandingan catur belum tentu suka melihat kompetisi game esports lainnya. Meskipun begitu, fans esports memang tidak melulu menyukai game yang sama. Di Indonesia sekalipun, orang-orang yang setia menonton Mobile Legends Professional League belum tentu peduli dengan apa yang terjadi di Dota Pro Circuit.

Terakhir, kesamaan yang catur miliki dengan esports adalah total hadiah kompetisi yang besar. Magnus Carlsen Tour, seri turnamen catur yang diadakan pada 2020, menawarkan total hadiah sebesar US$1 juta. Tak hanya itu, berdasarkan data dari Esports Charts, gelar atlet esports dengan total hadiah terbesar pada 2020 justru dipegang oleh Magnus “DrNykterstein” Carlsen, seorang grandmaster asal Norwegia. Selain itu, Hikaru Nakamura, grandmsater asal Amerika Serikat, juga masuk dalam daftar 20 pemain esports dengan total hadiah terbesar. Dia duduk di peringkat 12 setelah berhasil membawa pulang hadiah sebesar US$324 ribu. Sementara Wesley So, grandmaster asal Filipina, ada di peringkat 19 dengan total hadiah US$246 ribu.

Daftar 20 atlet esports dengan total hadiah terbesar 2020. | Sumber: Esports Charts
Daftar 20 atlet esports dengan total hadiah terbesar 2020. | Sumber: Esports Charts

Satu hal yang harus diingat, 2020 adalah tahun yang unik. Pasalnya, ada banyak kompetisi esports yang ditunda atau dibatalkan, termasuk The International. Biasanya, tim dan pemain yang memenangkan The International sudah hampir pasti menjadi tim/pemain dengan total hadiah terbesar. Namun, karena Valve menunda TI10, daftar pemain dan tim esports dengan total hadiah terbesar pada 2020 berubah drastis. Jadi, tidak heran jika seorang pemain catur profesional justru menjadi atlet esports dengan total hadiah terbesar.

 

Organisasi Esports yang Gandeng Pemain Catur

Sebuah organisasi esports biasanya punya beberapa tim yang bertanding di game-game yang berbeda. Misalnya, RRQ punya tim yang berlaga di Mobile Legends, PUBG Mobile, Free Fire, Valorant, dan Fortnite. Mereka juga punya pemain yang bertanding di FIFA. Jika ada game baru yang dianggap populer, sebuah organisasi esports biasanya tidak akan segan untuk merekrut tim baru.

Ketika Riot Games merilis VALORANT, berbagai organisasi esports berlomba-lomba untuk membuat kompetisi serta tim dari game FPS tersebut. Padahal, ketika itu, VALORANT belum punya ekosistem esports sendiri. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bagi organisasi esports untuk bisa mengikuti atau bahkan memprediksi tren, mengetahui game apa yang ekosistem esports-nya akan tumbuh. Melihat popularitas catur online, bukan hal yang aneh jika ada beberapa organisasi esports yang menarik pemain catur profesional.

Salah satu organisasi esports yang merekrut pemain catur profesional adalah Counter Logic Gaming. Mereka menandatangani kontrak dengan grandmaster perempuan asal Kanada, Qiyu Zhou alias Nemo Zhou pada Agustus 2020. Dengan begitu, Qiyu merupakan pemain catur profesional pertama yang menjadi kreator konten untuk organisasi esports. Walau masih berumur 20 tahun, Qiyu memegang gelar sebagai woman grandmaster. Dia juga telah menjadi anggota tim nasional catur Kanada selama enam tahun.

Satu minggu setelah Counter Logic Gaming mengumumkan keputusannya untuk menarik Qiyu, Team SoloMid mengungkap bahwa mereka telah merekrut Hikaru Nakamura, grandmaster asal Amerika Serikat yang juga merupakan pemain catur terpopuler di Twitch.

Nemo Zhou jadi pecatur pertama yang ditarik oleh organisasi esports. | Sumber: Esports Charts
Nemo Zhou jadi pecatur pertama yang ditarik oleh organisasi esports. | Sumber: Esports Charts

“Mendapatkan kontrak dengan TSM, yang merupakan salah satu organisasi esports terbesar di Amerika utara, menjadi bukti bahwa catur kini menjadi semakin populer. Hal ini juga membuktikan bahwa catur telah berkembang sebagai sebuah permainan,” kata Nakamura pada Chess.com. “Bagi saya pribadi, kontrak ini juga menunjukkan bahwa popularitas catur akan bertahan dan akan ada banyak kesempatan untuk mempromosikan catur di masa depan.”

Selain Counter Logic Gaming dan TSM, masih ada beberapa organisasi esports lain yang juga merekrut atau bekerja sama dengan pemain catur profesional. Clooud9 menandatangani kontrak dengan Andrew “penguingm1” Tang pada Oktober 2020. Walau masih berumur 18 tahun, Tang telah mendapatkan gelar grandmaster. Pemain catur asal Amerika Serikat itu juga pernah menjadi juara nasional sebanyak tiga kali.

Pada Desember 2020, Team Envy merekrut bersaudara Botez, Alexandra dan Andrea. Alexandra memiliki gelar Woman FIDE Master dan merupakan presiden perempuan pertama dari Klub Catur di Stanford University. Sebelum direkrut oleh Envy, baik Alexandra dan Andrea telah menyiarkan permainan catur mereka di hadapan ribuan penonton Twitch. Sementara channel YouTube mereka memiliki hampir 200 ribu subscribers pada saat mereka menandantangani kontrak dengan Envy. Terakhir, organisasi esports asal Brasil, FURIA, merekrut Grigor-Sevak Mkhitaryan, grandmaster yang berhasil menjadi juara nasional Brasil pada 2018.

Sumber header: Deposit Photos

Tencent Siapkan US$14 Juta untuk Total Hadiah Esports PUBG Mobile, Audiens Free Fire di Brasil Tumbuh Pesat

Minggu lalu, ada beberapa berita menarik seputar industri esports. Tencent mengumumkan bahwa mereka akan menyiapkan US$14 juta sebagai total hadiah dari semua turnamen PUBG Mobile pada 2021. Selain itu, TSM juga merekrut pemain League of Legends asal Taiwan, SwordArt, dengan nilai kontrak US$6 juta.

Tencent Siapkan US$14 Juta untuk Total Hadiah Turnamen PUBG Mobile

Dalam PUBG Mobile Global Championship Season Zero (PMGC 2020), Tencent mengungkapkan sejumlah hal, termasuk beberapa pencapaian PUBG Mobile sepanjang 2020. Director of PUBG Mobile Global Esports, James Yang mengatakan, PUBG Mobile World League Season Zero (PMWL) berhasil mendapatkan concurrent viewers sebanyak 1,1 juta orang. Selain itu, jumlah tim yang mendaftar di PUBG Mobile Professional League (PMPL) dan PUBG Mobile Club Open (PMCO) mencapai 120 ribu tim.

Pada tahun ini, Tencent menyiapkan US$5 juta sebagai total hadiah dari semua turnamen esports PUBG Mobile. Tahun depan, konglomerasi Tiongkok itu menaikkan total hadiah yang mereka siapkan menjadi US14 juta. Selain itu, menurut laporan Egg Network, turnamen esports PUBG Mobile juga akan diselenggarakan di lebih banyak kawasan, termasuk Commonwealth of Independent States (CIS), Turki, Eropa barat, Amerika Utara, Amerika Latin, Brasil, dan Arabia.

Jadwal turnamen esports PUBG Mobile pada tahun 2021.
Jadwal turnamen esports PUBG Mobile pada tahun 2021.

Salah satu perubahan yang akan Tencent tetapkan pada skena esports PUBG Mobile tahun depan adalah mereka akan mengadakan kompetisi invitational setelah Spring Split dari PMPL dan PMCO. Hal ini berarti, turnamen PUBG Mobile akan selalu bisa ditonton sepanjang tahun. Kabar baiknya, fans PUBG Mobile tidak akan kehabisan pertandingan untuk ditonton. Hanya saja, tim profesional harus mempersiapkan diri untuk menghadapi jadwal yang ketat. Perubahan lainnya adalah, PMGC hanya akan diadakan pada akhir tahun.

SwordArt Tanda Tangani Kontrak dengan TSM, Senilai US$6 Juta

Team SoloMid menandatangani kontrak dengan pemain asal Taiwan, Hu Shuo-Chieh, yang lebih dikenal dengan nama “SwordArt”. Dengan kontrak bernilai US$6 juta ini, SwordArt akan bermain untuk TSM selama 2 tahum, yaitu pada 2021 dan 2022. Dengan ini, Sword Art jgua menjadi pemain League of Legends dengan gaji terbesar di kawasan Amerika Utara.

SwordArt memegang peran Support. Dia menarik perhatian pendiri TSM, Andy Dinh, setelah membantu timnya, Suning, maju ke babak final dari League of Legends World Championship. Dinh merasa, sekarang adalah waktu yang tepat bagi TSM untuk mencari pemain berbakat baru, terutama setelah dua pemain bintang mereka — Søren “Bjergsen” Bjerg dan Yiliang “Doublelift” Peng — memutuskan untuk mengundurkan diri. Bjergsen akan tetap bergabung dengan TSM sebagai pelatih, sementara Doublelift memutuskan untuk mengundurkan diri.

Dinh merasa, US$6 juta yang TSM keluarkan untuk mendapatkan SwordArt bukanlah harga mahal yang harus mereka bayar. Dia percaya, dengan keberadaan SwordArt, tim League of Legends akan banyak memenangkan turnamen di masa depan, sehingga mereka akan mendapatkan banyak fans. “Masuk akal bagi TSM untuk merekrut pemain baru,” kata Dinh, seperti dikutip dari The Washington Post.

Audiens Liga Free Fire Brasil Naik Dua Kali Lipat

Jumlah penonton Liga Free Fire Brasil (LBFF) pada 2020 naik 107% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Secara total, pertandingan-pertandingan dalam LBFF mendapatkan lebih dari 60 juta views di YouTube, channel TV kabel SporTV, dan platform streaming Garena, BOOYAH! Sementara itu, jumlah concurrent viewers di pertandingan LBFF mencapai 349 ribu orang. Sebagai perbandingan, jumlah concurrent viewers pada 2019 hanya mencapai 169 ribu orang.

Selain di Indonesia, Free Fire juga sangat populer di Brasil. Salah satu alasannya adalah karena game battle royale buatan Garena itu tidak membutuhkan smartphone berspesifikasi tinggi. Memang, sejak awal, Garena menargetkan pasar negara berkembang dengan Free Fire.

Di Brasil, organisasi esports lokal, LOUD, fokus pada skena esports Free Fire. Dan mereka berhasil menjadi tim esports pertama yang mendapatkan 1 miliar views di YouTube, lapor The Esports Observer. Sementara streamer dan pemain profesional Brasil, Bruno “Nobru” Goes berhasil menjadi streamer terpopuler di dunia pada Agustus 2020. Melihat tren ini, Twitch lalu menandatangani kontrak eksklusif dengan LOUD dan Goes.

ePremier League Season 3 Digelar Pada Januari 2021

Premier League dan Electronic arts mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan ePremier League musim ketiga di Januari 2021. Pendaftaran untuk EA Sports FIFA 21 Global Series akan dibuka pada 3 Desember 2020. Sementara babak kualifikasi akan mulai diadakan pada Januari 2021. Penyelenggara turnamen asal Inggris, Gfinity, dipercaya untuk mengadakan kompetisi ePremier League, menurut laporan The Esports Observer.

ePremier League musim ketiga akan kembali diadakan pada awal 2021.
ePremier League musim ketiga akan kembali diadakan pada awal 2021.

Perwakilan dari 20 klub sepak bola akan bertanding untuk memperebutkan tempat di babak playoff, yang akan diadakan secara online. Sementara babak final akan diselenggarakan pada Maret atau April 2021. Babak final itu akan disiarkan secara live di Sky Sports, channel Premier League, dan channel Twitch EA SPORTS FIFA.

Kompetisi ini terbuka untuk warga Inggris yang berumur setidaknya 16 tahun. Total hadiah yang ditawarkan dalam ePremier League musim ketiga ini mencapai GBP40 ribu. Para peserta akan bertanding menggunakan PlayStation 4 dan Xbox One. Peserta yang menang akan mendapatkan trofi dan dapat masuk dalam EA SPORTS FIFA 21 Global Series (FGS) European Playoff.

Klub Sepak Bola Prancis, Olympique de Marseille Terjun ke Esports

Klub sepak bola Prancis, Olympique de Marseille terjun ke dunia esports dengan berkolaborasi bersama Grizi Esports. Organisasi esports asal Prancis itu didirikan oleh pesepak bola Antoine Griezmann dan saudaranya, Théo Griezmann.

Untuk musim pertandingan 2020/2021 dari FIFA Global Series, akan ada dua pemain profesional yang akan mewakili Marseille. Selain kompetisi internasional, Marseille juga akan ikut serta dalam liga esports lokal, eLigue1, yang diselenggarakan oleh EA Sports bersama Liga Sepak Bola Prancis. Melalui kerja sama dengan Grizi Esports, Marseille berharap bisa mengadakan acara jumpa fans secara offline atau kegiatan online.

“Kami bangga dengan keputusan kami untuk masuk ke dunia esports melalui kerja sama dengan Grizi Esports,” kata Chief Marketing & Media, Olympique de Marseille, Hervé Philippe, seperti dikutip dari Esports Insider. “Hal ini akan memberikan kesempatan pada kami untuk memahami esports dengan lebih baik dan mendekatkan diri dengan para penonton yang masih muda.”

TSM Rekrut Grandmaster Catur AS, Hikaru Nakamura

Organisasi esports Team SoloMid (TSM) baru saja merekrut anggota baru. Menariknya, anggota terbaru TSM bukanlah seorang atlet esports, tapi pemain catur profesional. Ialah Hikaru Nakamura, yang mendapatkan gelar grandmaster ketika dia berumur 15 tahun, menjadikannya sebagai grandmaster asal Amerika Serikat termuda. Tak hanya itu, dia juga pernah memenangkan kejuaraan catur nasional AS sebanyak lima kali.

Nakamura, yang kini berumur 32 tahun, juga cukup populer di media sosial. Dia memiliki lebih dari 170 ribu pengikut di Twitter. Dia juga punya channel Twitch. Di sana, dia biasanya melakukan streaming untuk menunjukkan saat dia bermain catur. Dia juga sering menjelaskan strategi yang dia gunakan pada para penontonnya. Saat kontrak dengan TSM diumumkan, channel Twitch Nakamura memiliki lebih dari 500 ribu pengikut. Sementara siaran langsungnya biasa ditonton oleh lebih dari 18 ribu orang.

Memang, Nakamura dianggap sebagai salah satu sosok penting dalam mengembangkan komunitas catur di Twitch. Dia aktif melatih para pemain catur profesional dan membantu penyelenggaraan turnamen di Twitch. Tak heran, mengingat salah satu sponsor utamanya, Chess.com, menjalin kerja sama dengan Twitch pada 2017, lapor The Verge.

Namun, TSM tak hanya merekrut Nakamura sebagai kreator konten. Dia juga akan bertanding membawa nama TSM. “Saya hanya ingin membawa pulang gelar juara, membawa pulang trofi,” kata Nakamura, seperti dikutip dari Win.gg. “TSM memberikan kesempatan terbaik bagi saya untuk melakukan itu.”

Nakamura mulai bermain catur sejak dia berumur tujuh tahun. Dia menjadi master termuda di Amerika Serikat saat dia berumur 10 tahun. Menjadi grandmaster catur saat dia berumur 15 tahun, Nakamura mengalahkan rekor Bobby Fisher dan menjadi grandmaster termuda. Saat ini, dia juga merupakan pemain Blitz Chess nomor satu di dunia.

Sebagai organisasi esports, TSM punya roster di berbagai game, seperti Apex Legends, League of Legends, Valorant, dan lain sebagainya. Keputusan TSM untuk merekrut Nakamura mungkin terdengar aneh, mengingat catur bukanlah permainan yang dimainkan menggunakan PC atau smartphone. Namun, catur adalah salah satu permainan kompetitif tertua di dunia. Tak hanya itu, komunitas catur dunia juga cukup besar. Di Twitch, catur juga menjadi cukup populer di komunitas gamer.

TSM Gandeng Entity Gaming untuk Masuki Pasar Esports India

Pasar esports India bertumbuh pesat. Hal ini terlihat dari jumlah total hadiah turnamen esports pada 2019 yang naik hingga lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Karena itu, tidak heran jika ada organisasi esports internasional yang tertarik untuk masuk ke pasar esports India. Salah satunya adalah Team SoloMid. Organisasi asal Amerika Utara itu baru saja mengumumkan kerja samanya dengan Entity Gaming, tim PUBG Mobile asal India. Tahun lalu, Entity berhasil memenangkan PUBG Mobile Club Open (PMCO) Asia Fall dan duduk di peringkat lima dalam turnamen global.

Dengan kerja sama ini, tim Entity Gaming akan menggunakan nama TSM Entity. TSM menyebutkan, mereka akan menggunakan pengalaman mereka di pasar esports Eropa dan Amerika Utara untuk membantu Entity tumbuh menjadi lebih besar. Sayangnya, tidak diketahui detail dari kontrak antara keduanya.

“TSM ingin menjadi organisasi esports global yang memiliki tim dari berbagai negara, yang bersatu karena rasa haus akan kemenangan,” kata Don Kim, Director of Esports Operation, TSM, menurut laporan Esports Insider. “Dengan menggandeng tim nomor satu di India, ini membuka jalan bagi kami untuk masuk ke pasar esports PUBG Mobile di sana. Hal ini merupakan langkah penting bagi organisasi kami. Dan kami melihat hal ini sebagai kesempatan untuk menjangkau jutaan fans gaming baru dan untuk menjadikan tim Entity sebagai tim nomor satu di dunia.”

TSM gandeng Entity Gaming
TSM Entity akan debut di PMPL 2020 South Asia Season I. | Sumber: Instagram

TSM bukanlah organisasi esports global pertama yang menggandeng tim PUBG Mobile di India. Pada Oktober 2019, Fnatic mengakuisisi tim XSpark. Tak berhenti sampai di situ, mereka berencana untuk membangun markas sendiri di India. Bukti lain dari keseriusan Fnatic di pasar esports India adalah keputusan mereka untuk mempekerjakan mantan senior manager Riot Games. Memang, di India, PUBG Mobile adalah salah satu game paling populer. Game tersebut menjadi pembicaraan banyak orang, mulai dari tim nasional cricket sampai Perdana Menteri Narendra Modi.

“Kami sangat berterima kasih pada komunitas India yang telah menunjukkan dukungan mereka pada pemain kami selama ini. Kami mengerti bahwa dengan pencapaian kami, kami kini memiliki tanggung jawab untuk membawa trofi turnamen internasional ke India. Kami percaya, kerja sama dengan TSM merupakan langkah untuk mencapai tujuan tersebut,” kata CEO Entity Gaming, Neerav Rukhana, dikutip dari The Esports Observer. Dia menambahkan, ke depan, Entity berencana untuk merambah ke mobile game lain.

Pada Mahasiswa, Manajemen Team SoloMid Bahas Seluk Beluk Industri Esports

Di tengah industri esports yang berkembang pesat, pemain profesional menjadi bintang yang sering menjadi sorotan. Ketika Kyle “Bugha” Giersdorf memenangkan Fortnite World Cup dan membawa pulang US$3 juta, namanya muncul di banyak media. Fakta bahwa dia masih berumur 16 tahun saat itu menjadi salah satu sorotan. Memang, atlet esports biasanya mencapai masa emasnya ketika dia berumur belasan tahun atau awal 20-an. Setelah pensiun, atlet esports biasanya akan menjadi streamer atau menjadi pelatih.

Namun, sebenarnya, industri esports tak melulu soal para pemain profesional. Ada banyak orang yang bekerja di balik layar yang juga memegang peran penting, mulai dari manajemen tim sampai penyelenggara turnamen. Inilah yang membuat berbagai universitas di Amerika Serikat dan Inggris Raya tertarik untuk membuat jurusan esports. Para mahasiswa yang ikut dalam jurusan ini tidak diajarkan untuk menguasai sebuah game dan menjadi pemain esports, tapi tentang manajemen dan bisnis esports.

Salah satu universitas yang serius mengembangkan esports adalah University of California, Irvine (UCI). Selain menawarkan beasiswa, UCI bahkan memiliki arena esports seluas 3.500 kaki persegi. Pembuatan arena esports tersebut didukung oleh iBUYPOWER, Logitech, dan Gamefuel. Minggu lalu, mereka mengundang Team SoloMid untuk menjelaskan pada para mahasiswanya tentang seluk beluk dunia esports, lapor InvenGlobal.

Ki-ka: Ponce, Hahe, dan Zelon | Sumber; InvenGlobal
Ki-ka: Ponce, Hahe, dan Zelon | Sumber: InvenGlobal

Bukan pemain profesional TSM yang diundang berbicara di UCI, tapi pihak manajemennya. Di depan mahasiswa, para tim manajemen TSM berbicara tentang cara untuk masuk ke industri esports. Salah satu pembicara hadir adalah Director of Sales, Luke Zelon. Dia bercerita, sebelum masuk ke industri esports, dia bekerja di Los Angeles Football Club. Di sana, tugasnya adalah untuk mencari rekan yang mau bekerja sama dengan tim tersebut. Dia menjelaskan, mengedukasi para mahasiswa tentang industri esports akan memberi dampak positif pada ekosistem esports secara keseluruhan. Dengan adanya obrolan seperti yang dilakukan oleh TSM di UCI, ini akan membuka kesempatan yang lebih besar pada para mahasiswa untuk menjadi atlet esports.

Zelon tak sendiri. Dia juga ditemani oleh Allie Hahe, Director of Partnerships TSM yang pernah menjadi bagian dari Team Liquid. Menurutnya, kemampuan untuk menyelesaikan masalah adalah salah satu hal yang paling dia cari dari timnya. Dia juga bercerita bahwa dulu, tidak banyak acara esports yang diadakan. Karena itulah, dia harus bisa membuatnya sendiri. Sementara itu, Director of People Operations, John Ponce menjelaskan, tidak semua orang yang bekerja di bidang esports memiliki latar belakang pendidikan di bidang terkait. Itu artinya, sekalipun seseorang tidak belajar di jurusan terkait gaming atau esports saat kuliah, mereka tetap bisa bergabung dengan organisasi esports.

Sumber header: InvenGlobal

Team SoloMid Buat Pusat Pelatihan Senilai Rp182 Miliar

Team SoloMid akan membuat pusat pelatihan di Playa Vista, California, Amerika Serikat. TSM mungkin paling dikenal dengan tim League of Legends mereka. Namun, mereka juga memiliki tim yang bertanding dalam game lain, seperti Apex Legends, Fortnite, Hearthstone, PlayerUnknown’s Battleground, Rocket League, Super Smash Bros., dan lain sebagainya. Sayangnya, tim dan staf TSM terpencar. Misalnya, tim League of Legends mereka ada di Santa Monica, AS, sementara tim PUBG mereka ada di Eropa. Anggota tim dan staf TSM bekerja di berbagai co-working place, WeWork.

Setelah tempat pelatihan ini selesai dibuat, diharapkan, semua tim dan karyawan TSM akan bisa berkumpul di tempat seluas 25 ribu kaki tersebut. Tidak tanggung-tanggung, biaya yang dikeluarkan TSM untuk membangun fasilitas pelatihan itu mencapai US$13 juta (sekitar Rp182 miliar). Diperkirakan, tempat latihan tersebut akan selesai dibangun pada Februari 2020.

Sumber: Render by NxT Studios via LA Times
Sumber: Render by NxT Studios via LA Times

Selama 2018 dan 2019, League of Legends Championship Series (LCS) memang didominasi oleh Team Liquid, yang berhasil memenangkan empat turnamen — dua LCS Spring dan dua LCS Summer — berturut-turut. Namun, pada 10 turnamen LCS pertama, TSM berhasil memenangkan 6 turnamen. Pada LCS 2019 Spring, TSM juga berhasil meraih juara dua. Prestasi TSM membuatnya disebut sebagai salah satu tim ternama. CEO dan pendiri TSM, Andy “Reginald” Dinh menyamakan organisasi yang dia pimpin layaknya tim basket LA Lakers dan Golden State Warriors.

“Saya sempat mengunjungi tempat pelatihan Lakers dan Warriors ketika kami berencana membuat tempat fasilitas kami sendiri,” kata Dinh pada Los Angeles Times. “Apa yang mereka bangun sangat bagus untuk pemain basket dan kami ingin membuat tempat latihan serupa untuk para pemain esports. Kami ingin menciptakan lingkungan terbaik untuk pemain kami. Kami mau memastikan pemain dan staf kami mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk sukses. Dalam 10-20 tahun ke depan, kami ingin bisa mempertahankan posisi kami sebagai tim pemimpin di kancah esports internasional.”

Sumber: Render by NxT Studios via LA Times
Gambar render ruang olahraga. Sumber: Render by NxT Studios via LA Times

Tempat pelatihan ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang diperlukan oleh tim esports, seperti studio, ruangan untuk streaming, ruangan untuk bermain game, dan ruangan untuk pembinaan. Tidak hanya itu, fasilitas ini juga akan dilengkapi dengan pusat kebugaran dan fitness. Diklaim, tempat pelatihan TSM ini akan menjadi fasilitas milik tim esports pertama yang memiliki semua itu. Memang, pekerjaan atlet esports tidak hanya duduk dan bermain game. Mereka juga harus memerhatikan kesehatan fisik mereka. Atlet esports Indonesia yang membawa medali perak pada Asian Games tahun lalu dalam pertandingan eksibisi Hearthstone, Hendry ‘Jothree’ Handisurya, juga menyebutkan betapa pentingnya menjaga kondisi fisik bagi atlet esports.

“Mengumpulkan semua pemain di satu tempat dan memerhatikan performa mereka, dari sinilah kami bisa berkembang pesat,” kata Dinh. “Kami fokus pada data dan kebugaran jadi kami akan memiliki ruang olahraga dan psikologis olahraga agar pemain kami bisa mendapatkan semua yang mereka perlukan untuk bermain lebih baik. Kebanyakan tim esports tidak memiliki akses seperti ini.”

Di Indonesia, belum ada tim esports yang memiliki fasilitas semegah TSM. Sebagai gantinya, tim-tim esports Tanah Air biasanya memiliki gaming house yang menjadi tempat mereka untuk berlatih. Saat ini, satu-satunya tim esports yang memiliki tempat pelatihan terbuka adalah NXL, yang terletak di The Breeze.

Sumber header: Render by NxT Studios via LA Times

Turnamen Apex Legends Hadir di X Games Minneapolis, Team SoloMid Raih Juara

Ajang olahraga ekstrem tahunan milik ESPN, X Games, baru saja digelar pada tanggal 1 – 4 Agustus kemarin. Event yang digelar di Minneapolis tersebut juga menampilkan turnamen olahraga elektronik alias esports. Karena mempertandingkan game Apex Legends, maka turnamen itu disebut sebagai EXP Invitational – Apex Legends at X Games Minneapolis. ESPN bekerja sama langsung dengan EA selaku penerbit Apex Legends dalam penyelenggaraannya.

Sebanyak 20 tim Apex Legends hadir untuk bertanding dalam acara EXP Invitational ini. 15 di antaranya adalah tim profesional undangan, sementara 5 sisanya datang dari jalur kualifikasi online yang sudah digelar pada akhir Juni 2019. Beberapa tim itu antara lain Team SoloMid (TSM), Fnatic, Team Liquid, Cloud9, dan lain-lain. Pastinya nama-nama mereka sudah cukup masyhur di kalangan komunitas pecinta esports, terutama genre shooter.

EXP Invitational - Dizzy
Dizzy dari NRG Esports ikut berpartisipasi dalam EXP Invitational | Sumber: Apex Legends

Setelah melalui berbagai pertandingan selama dua hari, akhirnya juara EXP Invitational perdana telah ditentukan. Mereka adalah Team SoloMid yang beranggotakan Jordan “Reps” Wolfe, Mac “Albralelie” Kenzie Beckwith, dan Phillip “ImperialHal” Dosen. Mereka telah tampil mendominasi dan menduduki puncak klasemen sejak hari pertama, dengan total 30 kill dan peraihan rata-rata di peringkat 5. Tak heran bila kemudian TSM berhasil menjadi juara. Polling para penggemar Apex Legends pun memprediksi hal yang sama.

Atas kemenangan ini, TSM berhak membawa pulang hadiah uang senilai US$30.000 (sekitar Rp426,9 juta). Prestasi mereka diikuti oleh Team Reciprocity sebagai runner-up, dan tim Sentinels sebagai juara 3. Tim terakhir ini cukup spesial karena merupakan tim yang menaungi Bugha, sang peraih juara dunia di Fortnite World Cup. Sayangnya Bugha tidak bertanding di cabang Apex Legends walau genrenya sama-sama battle royale. Team Reciprocity juga memiliki pemain andalan yaitu Eric “Snip3down” Wrona, yang pernah manjadi juara turnamen Halo 5 di X Games Aspen 2016.

EXP Invitational - TSM
Team SoloMid di EXP Invitational | Sumber: Apex Legends

EXP Invitational – Apex Legends at X Games Minneapolis hanya salah satu dari rangkaian turnamen esports yang digelar EA tahun ini. Sebelumnya juga ada turnamen EXP Pro-Am Apex Legends Exhibition pada bulan Juli, kemudian nanti di bulan September akan disusul oleh Apex Legends Preseason Invitational yang menawarkan prize pool hingga US$500.000 (sekitar Rp7 miliar).

Pelan tapi pasti, ekosistem esports Apex Legends mulai terbentuk. Respawn Entertainment dan EA memang tidak mau terburu-buru dalam menangani game yang satu ini. Mereka melakukan segalanya secara hati-hati untuk memastikan para penggemar mendapatkan pengalaman terbaik. Namun sekarang divisi Competitive Gaming di EA sudah berkomitmen untuk memberi fokus lebih pada Apex Legends. Jadi jangan kaget bila setelah Preseason Invitational selesai EA meluncurkan sirkuit kompetisi Apex Legends dengan skala yang lebih besar dan lebih serius. Kita tunggu saja perkembangannya.

Sumber: ESPN EsportsDexertoApex Legends