Asus ROG Zephyrus S Hidangkan Kecanggihan GTX 1070 di Tubuh Berketebalan Hanya 15,75mm

Upaya menciptakan perangkat portable ringkas berperforma tinggi telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari industri hardware gaming. Lewat Blade-nya, Razer mungkin boleh dibilang sebagai brand yang mempelopori kompetisi di kelas laptop gaming ultra-thin. Namun saat ini, nama-nama asal Taiwan-lah yang terlihat begitu agresif dalam meracik produk di segmen ini.

Bagi Asus, ujung tombak mereka dalam bersaing di segmen ‘ultrabook gaming premium’ tentu saja adalah lineup Republic of Gamers Zephyrus. Setelah Zephyrus GX501 diperkenalkan sebagai salah satu laptop yang mengusung desain Nvidia Max-Q ber-GPU GTX 1080 pertama, produsen sudah mengekspansi keluarga Zephyrus dengan menyingkap desain alternatif dan opsi GPU lebih banyak.

Zephyrus S 1

Dan beberapa hari sebelum ajang Gamescom Cologne 2018 dimulai, Asus mengungkap ROG Zephyrus S GX531. Melalui pembuatan perangkat ini, visi perusahaan adalah menciptakan laptop berkartu grafis GTX 1070 paling ramping di dunia. Dalam prosesnya, Asus harus memanfaatkan sejumlah prosedur manufaktur kompleks agar dapat membenamkan komponen-komponen high-end ke device bertubuh tipis ini.

 

Desain

Asus menjelaskan bahwa tantangan terbesar dari merakit laptop ramping adalah memastikan chassis-nya tangguh saat digunakan dalam beraktivitas sehari-hari: harus mampu menahan benturan dan mantap ketika dibawa-bawa. Akhirnya, Asus memilih bongkahan aluminium sebagai dasar dari tubuh notebook, lalu memotong dan mengolahnya secara presisi. Bahan tersebut menyusun bagian lid, cover hingga base (yang juga diperkuat oleh magnesium).

Zephyrus S 3

Tiap unit Zephyrus S kabarnya melewati tak kurang dari lima langkah proses CNC milling, dari mulai pembentukan secara kasar hingga finishing. Waktu total yang dihabiskan untuk menciptakan satu buah laptop mencapai 71,48 menit. Kabar baiknya, hasilnya sama sekali tidak mengecewakan. Zephyrus S GX531 adalah salah satu notebook gaming ultra-thin dengan penampilan tercantik saat ini, menghidangkan ketebalan 15,75mm; dan di sana, Asus berhasil membenamkan layar 15-inci ke form factor 14,2-inci.

Zephyrus S 5

Zephyrus S 8

Bahkan ketika bagian lid belum dibuka, desain Zephyrus S sudah merepresentasikan tema industrial dan high-tech melalui tekstur brushed metalik pada permukaan tubuhnya. Model GX531 ini juga kembali mengusung rancangan asimetris, dengan pemanfaatan garis diagonal pada sisi punggung serta grille di bagian atas tubuh tempat Asus menaruh hardware-hardware-nya.

Zephyrus S 10

Zephyrus S 11

Zephyrus Z kembali menyuguhkan layout keyboard seperti pendahulunya yang menjorok ke bagian depan, sebagai salah satu cara memastikan tubuhnya tetap ramping. Notebook menyajikan papan ketik full-size dengan keycap chiclet dan numerical pad yang menjadi bagian dari touchpad. Berdasarkan pengalaman menjajalnya langsung, keyboard ini mempunyai jarak key travel yang pendek. Karakteristik tersebut membuatnya cukup baik untuk mengetik, tapi buat gaming, akan lebih ideal jika Anda mencolokkan keyboard tambahan.

 

Hardware

Upgrade terbesar yang Asus implementasikan pada Zephyrus baru ini terletak pada sistem pendingin serta bagian layar. GX531 punya konstruksi mirip pendahulunya: tubuh laptop akan terangkat saat Anda mengangkat lid untuk memberikan sirkulasi udara lebih baik. Udara akan dialirkan dari lubang bagian atas, lalu panas dikeluarkan dari ventilasi bawah. Kali ini, Asus memanfaatkan sepasang kipas 12V yang masing-masing dibekali 83 bilah, lalu memadunya bersama heat sink 250-fin (berketebalan 1mm saja) dan lima pipa pendingin.

Zephyrus S 9

Dan seperti model-model laptop terbaru Asus, Zephyrus S turut dilengkapi sistem kipas self-cleaning – yang mampu membersihkan debu secara otomatis, dan membuangnya lewat lorong khusus sehingga tidak ada penyumbatan pada sistem pembuangan panas. Berkat kombinasi dari semua ini, produsen bisa meningkatkan efektivitas aliran udara hingga 22 persen dan mengurangi temperatur sebesar 11 persen.

Zephyrus S 6

Dalam sesi presentasi yang dilakukan Asus di markasnya di kota Taipei hari Jumat kemarin, mereka belum mendemonstrasikan kemampuan Zephyrus S GX531 dalam menangani game. Meski begitu, Asus tak lupa menjabarkan konfigurasi hardware di dalam laptop. Zephyrus S adalah notebook berlayar 15,6-inci yang diotaki prosesor Intel Core i7-8750H, dipadu RAM 2666MHz sampai 24GB, storage M.2 NVMe 256GB sampai 1TB, serta menyajikan opsi GPU GeForce GTX 1060 atau 1070 Max-Q.

Zephyrus S 7

Untuk bagian layarnya, Asus memilih tipe IPS beresolusi full-HD dengan kemampuan reproduksi warna 100 persen sRGB, refresh rate di 144Hz dan waktu respons hanya 3-milidetik, memastikan detail pada objek dan karakter game yang sedang bergerak tetap tersuguh tajam. Setup ini sangat pas buat menikmati game-game bertempo cepat seperti shooter dan racing.

Zephyrus S 12

 

Ketersediaan

Asus belum menginformasikan kapan tepatnya Zephyrus S GX531 akan meluncur mengingat produk ini baru diungkap secara perdana minggu lalu. Satu hal yang pasti: ia bukanlah pengganti dari varian Zephyrus GX501 dan ada kemungkinan perangkat ini dijajakan di harga yang lebih terjangkau dari kakaknya itu.

Zephyrus S 13

Laptop Gaming Super-Slim dan Monster Bersenjata i9 Jadi Bintang Panggung di Peluncuran Produk Baru MSI

Meski bukan penggagas ide ultrabook gaming, MSI merupakan satu nama yang memicu persaingan di segmen tersebut. Ketika perangkat gaming portable kreasi produsen hardware PC asal Taiwan itu melakukan debutnya, user dan media memuji desain, kinerja dan kekayaan fiturnya. Menariknya, ada sentuhan berbeda yang MSI implementasikan di inkarnasi terbaru produk ini.

Di awal April silam, Micro-Star International menyingkap sejumlah varian refresh dari laptop gaming mereka dan satu model tampak begitu distingtif. Ia adalah GS65 Stealth Thin. Kurang lebih dua minggu setelah diungkap, sang produsen resmi membawa produk ini ke Indonesia. Namun pendaratannya tidak dilakukan sendirian. GS65 Stealth Thin juga ditemani oleh sang monster GT75 Titan, GE63 Raider RGB, serta versi baru GP63 Leopard dan GL63.

MSI2

Melihat dari apa yang MSI hidangkan di acara pers kemarin, produk-produk mereka kembali mengedepankan sejumlah aspek andalan khas laptop MSI: kombinasi dari performa tinggi, kemudahan pemakaian, dan penampilan yang elok. Di sana, hal paling menarik buat saya pribadi adalah kehadiran GS65 Stealth Thin dan GT75 Titan karena wujud kedua perangkat itu betul-betul bertolak belakang.

msi3

 

GS65 Stealth Thin

Merupakan anggota terbaru keluarga GSdan menjadi salah satu perangkat MSI paling unik. Alasannya, GS65 Stealth Thin tidak hanya ditujukan buat gamer hardcore semata, tapi juga disiapkan agar menarik kalangan profesional hingga kaum Hawa yang menginginkan perangkat komputasi stylish serbabisa. Pendekatan desain GS65 lebih tidak mencolok namun di saat bersamaan lebih elegan dari pendahulunya.

msi6

GS65 Stealth Thin memiliki tubuh super-ramping berketebalan hanya 17,9mm. Ciri khas warna hitam kembali hadir di sana, tetapi MSI mengganti bumbu merah dengan emas, dibubuhkan pada bagian pinggir tubuh, membingkai touchpad, di bagian dalam ventilasi pembuangan panas, serta pada logo perisai naga. Selain itu, produsen tak lupa memanfaatkan sistem RGB LED per-key di keyboard SteelSeries-nya.

msi7

Laptop menghidangkan layar IPS 15,6-inci full-HD 144Hz 7ms dengan area bezel cuma setebal 4,9mm sehingga rasio layar ke tubuh mencapai 82 persen. Menariknya, entah bagaimana MSI tetap bisa memposisikan webcam di area atas frame.

msi8

Komposisi hardware terbaru bisa Anda temukan di dalam. GS65 dibekali Intel Core i7 generasi kedelapan, RAM DDR4-2666 maksimal 32GB, dan sepasang SSD M.2. Dari diskusi bersama tim MSI, laptop ini ternyata memanfaatkan desain Nvidia Max-Q. MSI menyediakan dua pilihan GPU, yakni GTX 1070 atau 1060 dengan sejumlah optimalisasi yang membuat kinerjanya lebih baik dari laptop berkartu grafis sejenis.

 

GT75 Titan

Dari segi penampilan, GT75 Titan berprosesor Intel Core i9 8th-Gen tidak berbeda dari pendahulunya. Ia masih merupakan desktop replacement berlayar 17,3-inci FHD 120Hz yang menyuguhkan keyboard mekanis berprofil slim. GT75 merupakan titik temu antara penyajian switch mekanis di GT8x dengan body yang lebih portable tanpa mengorbankan faktor keakuratan serta kenyamanan mengetik.

msi19

Yang membuat GT75 Titan anyar ini istimewa adalah eksistensi dari prosesor Intel Core i9 ter-overclock. Kabarnya, chip ini menyajikan performa 70 persen lebih tinggi dibanding Core i7 generasi sebelumnya. Lalu untuk menjinakkan panas yang dihasilkan GPU dan CPU, MSI lagi-lagi mengandalkan sistem pendingin andalan Cooler Boost Titan berisi dua kipas dan 11 pipa.

msi12

msi20

Di dalam, Anda hanya akan menemukan hardware dan teknologi tercanggih; dari mulai kartu grafis GTX 1080 atau sepasang GTX 1070 SLI, setup tiga SSD M.2 plus satu HDD, RAM DDR4-2666 sampai 64GB, pemanfaatan Killer Multi Gig dengan kecepatan local area network sampai 10Gbps (memang belum tersedia di sini), hingga dukungan audio sistem bersertifikasi Hi-Res.

msi11

 

GE63 Raider RGB Edition

Versi RGB dari laptop yang diperkenalkan di Computex 2017 ini sempurna bagi gamer yang ingin jadi pusat perhatian. Laptop GE Raider RG memadukan konsep desain mobil sport khas laptop gaming MSI dengan kemeriahan RGB Mystic Light. Selain tersaji per-key di papan ketiknya, sistem pencahayaan ini juga diterapkan di bagian punggung. Via software Dragon Center baru, Anda bisa menyinkronkan RGB di kedua area tersebut atau malah mengustomisasinya secara terpisah.

msi5

msi10

GE63 Raider ialah laptop berlayar 15,6-inci FHD 120Hz yang dipersenjatai Intel Core i7 generasi kedelapan, GPU GeForce GTX 1070, RAM sampai 32GB, konektivitas Killer, serta sistem pendingin Cooler Boost 5 yang menyimpan dua kipas dan tujuh pipa penghantar panas.

msi9

 

GP63 Leopard

GP63 Leopard menghadirkan fitur-fitur dan teknologi high-end di harga yang sangat bersaing. Laptop 15-inci ini dilengkapi panel FHD 120Hz, prosesor Intel Core i7 generasi kedelapan, RAM DDR4-2666 maksimal 32GB, penyimpanan berbasis SSD dan kartu grafis GTX 1060 yang memungkinkannya menyikat game-game blockbuster terbaru. Keyboard backlight RGB juga ada di sana walaupun belum menggunakan sistem per-key.

msi16

MSI17

msi18

 

GL63

Meski menjadi perangkat paling terjangkau racikan MSI, upgrade desain berupa garis merah yang mengelilingi tubuh GL63 membuat laptop gaming mainstream ini terlihat simpel sekaligus serius. Garis tersebut juga terlihat serasi dengan backlight merah-nya. Di dalam, ia tetap menyimpan hardware-hardware esensial penunjang gaming semisal prosesor Intel Core 8th-gen dengan opsi i7 dan i5, GPU Nvidia GTX 1050 Ti atau 1050, RAM DDR hingga 32GB, serta perpaduan storage SSD dan HDD.

MSI13

msi14

msi15

 

Ketersediaan dan harga

Produk-produk di atas kabarnya sudah dapat di-pre-order lewat situs MSI Online Store serta sejumlah eCommerce partner. Rincian harganya di Indonesia bisa Anda lihat di bawah:

  • GT75 Titan: mulai Rp 43 juta
  • GS62 Stealth Thin: mulai RP 32 juta
  • GE63 Raider RGB Edition: mulai Rp 25 juta
  • GP63 Leopard: mulai Rp 16 juta
  • GL63: mulai 11 juta

msi4

MSI GS65 Stealth Thin Siap Rebut Gelar Ultrabook Gaming Tercantik Berbekal Layar Thin Bezel

Lewat Blade, Razer merupakan brand yang memercik persaingan di kelas perangkat gaming ultra-thin. Tak lama, para kompetitor segera menawarkan kreasinya, masing-masing menawarkan unggulan distingtif, dari mulai desain lebih tipis hingga performa lebih tinggi. Saat ini, gelar ultrabook paling bertenaga dipegang oleh ROG Zephyrus, tapi MSI telah menyiapkan pesaingnya.

Di awal bulan ini, Micro-Star International mengungkap inkarnasi terbaru dari keluarga GS. Sang produsen menamainya GS65 Stealth Thin, dan buat saya, ia merupakan laptop gaming berdesain paling elegan garapan perusahaan hardware PC asal Taiwan itu. Di sana, MSI menjagokan pemanfaatan frame super-tipis (hanya 4,9mm) yang dipasangkan ke tubuh super-ramping, serta penggunaan panel FHD dengan refresh rate 144Hz.

MSI GS65 Stealth Thin 1

Sentuhan desain GS65 Stealth Thin sedikit berbeda dari laptop-laptop gaming racikan MSI sebelumnya. Menemani tubuh hitamnya, produsen mengganti bumbu warna merah dengan emas, dan membubuhkannya di area-area diamond-cutting sehingga garis-garis tipis itu terlihat seperti pembatas – ada di sisi pinggir lid, touchpad, tombol power dan di dalam lubang ventilasi. Warna emas juga diimplementasikan pada huruf dan angka di tuts keyboard.

MSI GS65 Stealth Thin 2

GS65 Stealth Thin menyuguhkan panel 15,6-inci 1080p. Ukuran luas ini mengindikasikan maksud MSI buat mengusik kelas laptop dengan pengguna terbanyak itu. Pemakaian display 144Hz 7-milidetik juga memastikan objek dalam permainan tetap terlihat tajam meski bergerak di kecepatan tinggi. Kapabilitas tersebut sangat berguna saat Anda memanfaatkan laptop ini buat menjalankan game-game kompetitif bertempo cepat.

MSI GS65 Stealth Thin 3

Hal menarik lain yang saya tangkap dari pengungkapan GS65 Stealth Thin adalah tidak disebutkannya pemakaian desain Nvidia Max-Q. Max-Q ialah solusi yang memungkinkan hadirnya kartu grafis high-end seperti GTX 1080 dan 1070 di laptop bertubuh ramping tanpa membuatnya jadi terlalu panas ataupun berisik, dengan kompensasi lebih rendahnya kinerja hardware. Absennya Max-Q menandai kepercayaan diri MSI terhadap sistem pendingin Cooler Boost Trinity dan kipas Whirlwind Blade-nya.

GS65 Stealth Thin sudah pasti akan dipersenjatai susunan hardware terbaru. Di sana hadir prosesor Intel Core generasi kedelapan, RAM DDR4-2666 hingga 32GB, serta opsi kartu grafis GTX 1070 atau GTX 1060.

Belum diketahui berapa harga GS65 Stealth Thin di Indonesia, namun berdasarkan laporan dari informan terpercaya, ada kemungkinan besar produk ini akan mendarat dalam waktu sangat dekat. Tebakan saya: di bulan April ini.

Bocoran lain yang saya dapatkan adalah, boleh jadi sang produsen akan memasarkannya tak hanya sebagai perangkat gaming, tapi juga diarahkan ke konsumen kelas profesional.

Sumber: MSI.

Nvidia Buka-Bukaan Mengenai Desain Max-Q yang Inovatif

Tak lama selepas notebook gaming diperkenalkan ke publik, perkembangan teknologinya melaju sangat pesat. Dahulu, mayoritas gamer akan memandangnya sebelah mata dan bilang, sulit bagi laptop untuk menyamai performa PC desktop. Prasangka ini pelan-pelan tersingkir setelah para produsen sukses menyematkan hardware kelas desktop ke komputer ‘mobile‘.

Dari sana, terobosan yang mereka lakukan tak sedikitpun melambat. GPU dan CPU generasi terbaru kini lebih bertenaga, efisien dalam pemakaian listrik, serta memakan lebih sedikit ruang. Dalam satu dua tahun ke belakang, kita terus kebanjiran notebook-notebook tipis bersetifikat VR ready. Dan sebuah inovasi baru diungkap oleh Nvidia di Computex 2017 kemarin: sebuah desain bernama Max- Q.

Nvidia Max-Q 6

Gagasan di belakang Max-Q terdengar sederhana, yakni memungkinkan kartu grafis high-end dimasukkan dalam sistem-sistem bertubuh tipis. GPU ‘high-end‘ tersebut bukan sekadar tipe VR ready, tapi model-model paling canggih saat ini seperti GTX 1070 dan GTX 1080. Berkatnya, laptop berketebalan (paling tipis) 18-milimeter dapat menyikat game-game blockbuster baru di setting grafis serta resolusi tinggi dan tetap menyuguhkan ratusan FPS.

Nvidia Max-Q 4

Janji ini tentu memunculkan banyak pertanyaan: bagaimana dengan panas yang dihasilkan hardware? Akan seperti apa suara kipasnya? Dapatkah Nvidia mempertanggungjawabkan klaim tersebut? Lalu apa dampak Max-Q terhadap komponen lain? Bermaksud untuk menjelaskan Max-Q lebih lengkap, perusahaan spesialis teknologi grafis asal Santa Clara itu mengundang media di kawasan Asia Pasifik untuk hadir di acara pers di Bangkok.

Nvidia Max-Q 3

Dalam presentasinya, Jeff Yen selaku director of tech marketing GeForce menjelaskan bahwa Max-Q merupakan langkah mereka dalam merealisasikan satu keinginan, yaitu menciptakan laptop yang tipis, sanggup menangani gaming di 4K, dan bisa bekerja dengan hening. Dilemanya, GTX 1080 – kartu grafis kelas konsumen yang bisa menjalankan game di UHD – butuh TDP 180W agar beroperasi optimal; namun laptop bertubuh tipis mungkin hanya menyajikan 90W.

Nvidia Max-Q 1

Setidaknya ada empat hal yang jadi pilar dari kecanggihan Max-Q: pemanfaatan kartu grafis berkinerja tinggi di tingkat paling efisien, penyajian game di setting optimal, penggunaan solusi pendingin canggih, serta pemakaian regulator yang efisien (atau voltage regulator module adalah converter pemasok tenaga, sehingga microprocessor memperoleh tenaga yang mecukupi).

Nvidia Max-Q 2

Jeff Yen menegaskan bahwa di unit proses grafis, efisiensi puncak berbeda dari performa tertinggi. Kekuatan hardware sangat memang memengaruhi kinerja grafis, tapi di satu titik, kenaikannya akan melandai – yaitu ketika kecepatan komponen tak lagi meningkatkan performa secara signifikan. Titik itulah target dari desain Nvidia Max-Q.

Nvidia Max-Q 12

Nvidia Max-Q 13

Dengan menemukan titik efisiensi tertinggi, laptop mampu menghidangkan keseimbangan sempurna antara performa, desain, hingga suara yang dihasilkan sistem pendingin. Dibanding perangkat gaming ber-chip Nvidia Kepler, laptop Max-Q jauh lebih tipis (18mm vs. 51mm), bobotnya setengah kali lebih ringan (2,3kg vs. 4,5kg), dengan performa 3,3 kali lebih tinggi (GTX 1080 vs. GTX 880M).

Nvidia Max-Q 14

Lalu bagaimana jika Max-Q dikomparasi dengan perangkat berarsitektur Nvidia Pascal? GTX 1060 adalah standar VR ready dan sudah lebih dari cukup untuk menangani game-game terbaru. Dengan menyematkan GTX 1080 di perangkat bervolume hampir serupa, Anda memperoleh lompatan kinerja 1,5 sampai 1,75 kali lipat di judul-judul blockbuster seperti The Division, Rise of the Tomb Raider, Hitman, Far Cry Primal, The Witcher 3, serta Crysis 3.

Nvidia Max-Q 15

Suaranya pun jauh lebih hening. Di kondisi full load, gaming laptop umumnya mengeluarkan suara 50dBA (desibel) lebih, terutama model-model ultrabook. Sementara notebook ber-GTX 1080 dan Max-Q hanya menghasilkan 40dBA.
Tentu saja laptop dengan GTX 1080 Max-Q tidak ‘setangguh’ sepupunya yang menyimpan GTX 1080 standar. Meski demikian, perbedaannya tidak begitu jauh hingga benar-benar berdampak pada kenyamanan ber-gaming. Berdasarkan keterangan Yen, selisihnya hanya 4 sampai 7 persen; mencapai 15 persen hanya di kondisi paling ekstrem.

Nvidia Max-Q 6

Nvidia Max-Q 7

Proses pengoptimalan desain Max-Q dilakukan pada hardware, khususnya pada rancangan silikon. Jeff Yen bilang pada saya mereka mengerjakannya secara kolaboratif bersama brand-brand terkenal seperti Asus dan MSI. Kerja sama tersebut sangat penting karena masing-masing nama punya arahan desain produk sendiri serta menggunakan sistem pendingin khusus. Satu contohnya ialah Asus ROG Zephyrus, ultrabook high-end ini mengusung rancangan yang cukup kontras dari laptop gaming lain.

Nvidia Max-Q 9

Jeff Yen juga menyampaikan, konsep Max-Q bertolak belakang dengan upaya meng-overclock hardware. Sasaran utama Max-Q adalah efisiensi dan optimalisasi, sedangkan overclock fokus pada mendongkrak kecepatan komponen setinggi-tingginya.

Nvidia Max-Q 10

Di sisi software, Nvidia memperkenalkan fitur bernama Whispermode, akan hadir via update GeForce Experience. Fungsinya sederhana tapi berpengaruh besar: mengoptimalkan setting grafis sehingga sistem tidak mengeluarkan suara bising, hemat pemakaian listrik, tapi tetap bisa menyuguhkan frame rate tinggi. Prinsipnya hampir menyerupai desain Max-Q, yakni menemukan titik paling efisien. Kabarnya, Nvidia sudah mem-profile lebih dari 400 judul permainan agar mendukung Whispermode.

Nvidia Max-Q 8

Beberapa brand gaming terkenal sudah mulai mengadopsi Nvidia Max-Q. Selain Asus dengan ROG Zephyrus, Clevo turut membenamkannya di laptop gaming P950, lalu Anda bisa menemukannya juga di MSI GS63VR Raider. Kabarnya, nama-nama lainnya akan segera menyusul.

Laptop Gaming Gigabyte Aorus Ini Juga Simpan GTX 1080 Dalam Tubuhnya yang Tipis

Dalam waktu kurang lebih dua tahun, konsumen diserbu oleh laptop-laptop gaming VR ready dengan hardware sekelas desktop. Dan di era Nvidia Pascal serta prosesor Intel Core generasi ke-7, wujud mereka semakin ramping. Anda mungkin sudah mendengar kabar mengenai notebook gaming tipis bersenjata GTX 1080 dari Asus, dan rival senegaranya tampaknya tak mau ketinggalan.

Di Computex 2017, anak perusahaan Gigabyte yang fokus pada bidang penyediaan perangkat gaming memperkenalkan Aorus X5 MD, kompetitor dari Asus ROG Zephyrus dan New Razer Blade Pro. Ia adalah salah satu perangkat baru dengan GPU berdesain Max-Q persembahan Nvidia. Berkat teknologi baru itu, produsen bisa mencantumkan kartu grafis berperforma tinggi ke tubuh laptop yang tipis,

Aorus X5 MD 5

Aorus X5 MD ialah laptop gaming 15,6-inci dengan rasio panjang dan lebar 390x272mm, berketebalan hanya 22,9-milimeter. Di belakang layarnya yang tipis terdapat logo kepala elang khas Aorus, dan saat panel itu diangkat, Anda disuguhkan papan ketik dengan sistem pencahayaan RGB Per Key yang sangat cantik. Keyboard tersebut juga dilengkapi tombol macro dan switch untuk mengubah profile.

Aorus X5 MD 4

Panel di sana merupakan varian IPS beresolusi 3840×2160 (4K) yang turut dilengkapi teknologi Nvidia G-Sync sehingga kegiataan gaming Anda tidak dinodai oleh efek screen tearing dan stuttering. Selain mengusung tekstur anti-glare, display tersebut juga telah tersertifikasi X-Rite Pantone, sehingga warna yang dihasilkannya betul-betul menyerupai objek di dunia nyata.

Aorus X5 MD 1

Tentu saja dengan kehadiran GeForce GTX 1080, prosesor Intel Core i7-7820HK, serta dukungan RAM DDR4 2400MHz sebesar 16GB, Anda tidak perlu mempertanyakan kemampuan Aorus X5 MD menjalankan game-game blockbuster terbaru serta kesanggupannya menunjang hiburan berbasis VR.

Membahas sedikit mengenai Max-Q, desain ini memungkinkan GPU Pascal Nvidia bersemayam dalam tubuh setipis 18-milimeter, tanpa membuat temperaturnya naik drastis, membahayakan komponen lain, ataupun menyebabkan sistem jadi bising di kondisi full-load.

Aorus X5 MD 3

Seperti di sejumlah laptop gaming high-end lain, Aorus X5 MD turut dibekali fitur overclock CPU ‘instan’, memberikannya kinerja 15 persen lebih tinggi dibanding Core i7-770HQ. Lalu jika penyajian video menjadi perhatian Anda, decoding VP9 dan HEVC10b di sana memastikan laptop dapat menjalankan video 4K lebih mulus.

Gigabyte belum menginformasikan berapa harga retail dari Aorus X5 MD. Jangan kaget jika angkanya mencapai US$ 3.000, karena laptop 15-inci dengan GTX 1070 saja dibanderol di kisaran US$ 2.100 sampai 2.400. Ada kemungkinan produk ini dilepas di kuartal empat 2017.

Sumber: Aorus.

Sajian Performa Mantap dan Elegan dari Lenovo YOGA 900

Adalah kekeliruan besar, bila masih ada pebisnis yang berpikir bahwa tampilan diri tidak begitu penting dibanding performanya saat menjalankan tanggung jawab. Dalam memuluskan bisnis Anda, perlu adanya harmonisasi antara bagaimana Anda berpenampilan dan bagaimana Anda mengelola pekerjaan dengan baik. Akan menjadi hal baik jika Anda mengimplementasikan kedua poin tersebut lewat laptop yang Anda tenteng.

Kehadiran Lenovo YOGA 900 adalah jawaban bagi kebutuhan para businessman tersebut. Dengan berbagai macam cara penggunaan, Lenovo YOGA 900 telah meredefinisi bagaimana semestinya sebuah laptop untuk bisnis diciptakan.

Tercatat ada empat cara agar membuat laptop dengan konektivitas Intel 802.11 A/C 2×2 ini tampil kokoh saat Anda bekerja bersamanya, yakni dengan mode Laptop, Stand, Tent, dan Tablet yang bisa Anda manfaatkan untuk kebutuhan bisnis maupun hiburan.

Lenovo YOGA 900 hadir dengan fitur-fitur utama yang didukung beragam keunggulan dari sisi mekanik seperti LP-DDR3 hingga 16 GB, penyimpanan sebesar 256/512GB, dan layar QHD+ (3200 x 1800)/IPS (wide viewing angle) 300nit.

Tipis dan enteng

Ultrabook dengan graphic card Intel® HD graphics ini punya tingkat ketebalan sebesar 14,9 mm. Dilihat dari ukuran tersebut, tak salah bila Lenovo YOGA 900 menjadi laptop Intel® Core™ i Convertible tertipis di dunia.

Selain tipis, Lenovo YOGA 900 memiliki massa yang ringan yakni hanya 1,29 kilogram. Pilihan yang tepat jika Anda memerlukan ultrabook yang siap menemani Anda seharian. Di mana pun dan kapan pun.

Kinerja kuat

Untuk ukuran yang ringan dan tipis seperti itu, Lenovo YOGA 900 tergolong kuat dan berdaya andal. Pekerjaan kantor yang menumpuk akan teratasi dengan mudah bila laptop Anda didukung processor Intel® Core™ i7 generasi 6. Dan, Lenovo YOGA 900 telah memenuhi syarat itu.

Ditambah, empat cara penggunaan laptop yang tadi telah dibahas (mode Laptop, Stand, Tent, dan Tablet) akan melancarkan hubunganmu dengan pekerjaan, hobi, keluarga, pasangan, dan kawan-kawan.

Baterai tahan lama

Kinerja Lenovo YOGA 900 sudah diperkuat dengan baterai sebesar 66 Whr, sehingga Anda mampu menikmati video selama 9 jam tanpa henti. Maka, bisa dibayangkan bila Anda perlu melakukan marathon meeting, ‘kan? Itulah mengapa Lenovo YOGA 900 terhitung punya baterai yang tahan lama.

Suara yang memesona

Di tengah kesibukan kantor, Lenovo YOGA 900 masih bisa memanjakan Anda dari sisi entertainment. Dentum suara dari JBL® speakers dan Dolby® Home Theater® adalah kombinasi yang ciamik untuk menemani Anda menonton film atau mendengarkan musik.

Secara keseluruhan, Lenovo YOGA 900 adalah ultrabook yang sudah menyajikan performa mantap dengan tampilan yang elegan. Tiga pilihan warna bisa Anda sesuaikan dengan karakter dan style Anda. Apakah Anda memilih warna gold, jingga, atau silver?

Tentukan gaya Anda dalam berbisnis dengan Lenovo YOGA 900!

Lenovo Yoga 900 is powered by Intel® Core™ i7 processor. Intel Inside. Extraordinary Performance Outside

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Lenovo

MSI Akan Pamerkan Ultrabook Gaming Generasi Selanjutnya di Computex 2016

Di antara lima seri gaming notebook MSI, bagi saya GS merupakan yang paling ideal bagi gamer nomaden: ia menyimpan hardware bertenaga demi menangani game-game anyar, dikemas dalam tubuh tipis sehingga tidak membuat punggung Anda bengkok. Sudah setahun lebih semenjak MSI merilis GS72, dan sekarang ialah waktu tepat untuk menyingkap penerusnya.

Beberapa minggu sebelum Computex 2016 digelar, Micro-Star International resmi memperkenalkan GS73 dan pengumumannya tidak dilakukan secara biasa. GS73 adalah salah satu pemenang penghargaan Computex d&i Awards 2016, bersama mini PC Cubi 2 Plus dan Vortex. Untuk sekarang, GS73 masih misterius. Device belum memiliki laman khusus di website MSI, dan di press release, perusahaan Taiwan ini hanya menjabarkan garis besar produk saja.

‘Perangkat gaming monster dalam desain ramping’, itulah deskripsi yang MSI berikan pada GS73. Tubuhnya terbuat dari logam almunium padat warna hitam, dipadu tekstur brushed familier. Dua garis pada punggung notebook tak lagi seagresif GS72, kini didorong lebih ke area pinggir, tanpa menghilangkan kesan ala mobil sport. Grille heat sink berada di belakang, dibingkai oleh garis merah.

MSI menjelaskan, pembuatan casing bagian bawah menggunakan teknik tempa, gunanya ialah buat memastikan kekuatan struktur serta membuat tubuhnya lebih tipis. Lalu katanya, plat metal di tengah dapat dikustomisasi oleh gamer profesional buat ‘memamerkan kepribadian unik mereka’. MSI belum menerangkan lebih rinci maksud mereka, tapi saya berasumsi, Anda bisa menaruh nama atau logo tim esport di sana.

Hanya itu informasi resmi yang diberikan MSI. Namun menariknya, sejumlah situs teknologi Eropa (Notebook Check Polandia, Notebook Italia, Notik.ru) sudah membahas GS73 sejak awal April lalu. Kemungkinan besar notebook menyuguhkan lebar layar serupa GS72, yakni 17,3-inci, tentu saja dengan update pada jeroan. Chip Intel Skylake akan hadir di sana, ditemani kartu grafis Nvidia GTX 970M.

Melengkapi rangkaian port USB 3.0 standar, MSI membubuhkan Thunderbolt 3 via USB 3.1 type-C, HDMI 1.4, mini-DisplayPort 1.2, dipadu konekvitas Bluetooth 4.0 serta Smart Wi-Fi 802.11ac. Untuk keyboard, MSI lagi-lagi menggandeng SteelSeries, menyuguhkan papan ketik ber-backlight LED. Lewat software SteelSeries Engine, Anda tak cuma dipersilakan mengonfigurasi keyboard, namun juga dapat menentukan warna di area tertentu.

Selain GS73 Stealth, MSI turut mempersiapkan GS63 Ghost demi memperkuat lini notebook gaming slim di kelas 15,6-inci. Saya menerka, detail akan diungkap lebih jelas tak lama lagi.

Sumber: MSI.

Razer Blade Stealth Ingin Jadi Ultrabook Sekaligus Desktop Gaming?

Melalui pengenalan Blade di 2013, Razer mempelopori persaingan bergengsi dalam kelas produk ultrabook gaming. Razer Blade memang tak selalu mampu mempertahankan predikat laptop gaming tertipis, beberapa kali gelarnya berhasil direbut oleh kompetitor. Namun ada hal istimewa yang dibawa oleh varian terbaru Blade.

Di Consumer Electronics Show 2016, Razer menyingkap ‘ultrabook mutakhir’ bernama Blade Stealth. Ia diramu untuk menjadi pewaris brand PC portable kebanggaan Razer, dengan desain familier, dan perpaduan fitur serta teknologi mumpuni. Blade Stealth merupakan mesin gaming sejati, tapi buat pertama kalinya, device tak lagi cuma diperuntukkan bagi gamer hardcore saja.

Razer Blade Stealth 03

Dari sisi desain, Blade Stealth meninggalkan tipe-tipe terdahulu jauh di belakang. Ia lebih tipis dan anggun. Tubuh notebook sangat ramping, hanya berketebalan 13,2mm dan memiliki bobot 1,25kg – terlihat serasi dengan panel 12,5-inci beresolusi tinggi di sana. Untuk chassis, Razer memanfaatkan material aluminium CNC yang umumnya digunakan buat merakit pesawat terbang.

Anda ditawarkan dua tipe display, yaitu QHD 2560×1440 234ppi atau UHD 3840×2160 352ppi. Keduanya mengusung jenis layar sentuh IGZO (Indium Gallium Zinc Oxide). Tingkat saturasi, kecerahan dan presisi warnanya sangat tinggi, dengan Adobe RGB di 100 persen. Artinya, Blade Stealth sangat pas buat para desainer grafis serta fotografer. Saat para profesional itu harus mobile, baterai dijanjikan sanggup tetap aktif hingga delapan jam.

Razer Blade Stealth 04

Razer tak repot-repot menjejalkan chip kartu grafis dedicated dalam Blade Stealth. Sang produsen dari San Diego itu ‘cuma’ membekalinya dengan prosesor dual-core Intel i7-6500U 2,5GHz, GPU HD Graphics 520, RAM 8GB, storage SSD 128/256/512GB, dan baterai 45W ber-power adapter USB-C. HD 520 memang cukup buat menjalankan permainan-permainan casual, namun bagaimana jika kita ingin menikmati The Witcher 3 atau Just Cause 3?

Razer Blade Stealth 02

Solusi Razer adalah Razer Core, sebuah docking yang bisa menyimpan kartu grafis discrete, baik milik Nvidia maupun AMD maksimal 375-watt. Core dilengkapi konektivitas tambahan (empat buah USB 3.0, Gigabit Ethernet, dan Thunderbolt 3 untuk tersambung ke PC), power supply 500-watt, serta sistem lighting Chroma.

Chroma juga terdapat di keyboard backlight Blade Stealth. Kita bisa mengkonfigurasi pola warnanya atau menyetel efek sinkronisasi ke permainan: Misalnya saat Anda tertembak ketika bermain Call of Duty, LED akan ikut menyala merah.

Untuk produk dalam keluarga Blade, harga Blade Stealth tergolong terjangkau. Ia dijajakan mulai dari US$ 1.000 sampai US$ 1.600 tergantung resolusi layar dan kapasitas storage. Untuk Core, Razer masih belum mengungkap harganya.

Razer Blade Stealth

Via CNET. Sumber: Razer Zone.

[Review] Ultrabook Gaming MSI GS60 2PE Ghost Pro

Pasar PC berada di posisi yang sangat unik. Di satu sisi, penjualan produk-produk kelas menengah dan mainstream turun karena karena beralihnya konsumen ke perangkat mobile. Di sisi lain, hal tersebut mendorong PC untuk terus berevolusi, hingga kita tiba di era PC+ ini. Anehnya, perubahan itu tidak banyak mengubah minat khalayak akan komponen. Continue reading [Review] Ultrabook Gaming MSI GS60 2PE Ghost Pro